Identitas Klien
1. Nama : Tn. S
2. No. RM : 32xxxx
3. Umur : 35 tahun
4. Alasan masuk RS :Klien merupakan rujukan dari RS Elisabeth, karena
mengalami kecelakaan dan fraktur pelvis
5. Diagnosa medis : Fraktur pelvis + Syok hipovolemik
II. Pengkajian
A. Primary Survey
1. Respon
Klien dapat merespon dengan dipanggil
2. Airway
Jalan napas paten
3. Breathing
Dada simetris, pengembangan dada maksimal, SpO2 98% dengan bantuan oksigen
simple mask 10 lpm, RR: 31x/menit.
4. Circulation
Nadi: 125x/menit, tekanan darah: 115/54 mmHg, Suhu: 36°C, CRT 3 detik, akral
dingin, klien mengeluhkan nyeri pada luka terbuka karena kecelakaan di pinggul
sebelah kanan hingga permukaan testis dengan skala 7 (NRS), nyeri dirasakan terus
menerus, nyeri seperti tertusuk dan menjalar.
5. Disability
Kesadaran composmentis, GCS normal 3-5-6, pupil isokor, reflek cahaya +/+,
6. Exposure
Terdapat cedera pada tulang pinggul, luka terbuka di pinggul sebelah kanan hingga
permukaan testis, terdapat luka terbuka pada telapak kaki kiri, akral dingin, suhu
36°C.
B. Secondary Survey
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke IGD RSD dr. Soebandi pada tanggal 08 November 2021 pukul
17.20, klien merupakan rujukan dari RS Elizabeth karena mengalami fraktur pelvis
dan syok hipovolemik. Klien mengeluhkan nyeri pada luka kecelakaan di pinggul
sebelah kanan, sebelumnya keluarga membawa klien ke RS Elizabeth Situbondo
untuk mendapatkan pertolongan pertama dengan dipasang pelvis sling serta kassa
untuk menahan perdarahan dan dipasang elastic bandage di paha kanan hingga
bawah lutut kaki kanan kiri serta pemberian infus RL sebanyak 10 botol dan obat
analgesik. Saat dilakukan pengkajian, klien mengeluhkan nyeri pada luka terbuka di
pinggul sebelah kanan dengan skala 7 (NRM), nyeri dirasakan terus menerus, nyeri
seperti tertusuk dan menjalar, hasil pemeriksaan TTV didapatkan Nadi: 125x/menit,
tekanan darah: 115/54 mmHg, Suhu: 36°C, SPO2: 98% dengan bantuan oksigen
simple mask 10 lpm, terdapat luka terbuka di pinggul sebelah kanan hingga
permukaan kulit testis.
2. Riwayat Kesehatan Terdahulu :
a. Penyakit yang pernah dialami
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang serius sebelumnya
b. Alergi (Obat, Makanan, dll).
Klien mengatakan tidak memiliki alergi pada obat maupun makanan.
c. Obat-obat yang digunakan
Klien mengatakan mengkonsumsi obat bodrex jika sakit
3. Pengkajian Head To Toe
Keadaan Umum
GCS 3-5-6 kesadaran composmentis.
Tanda-tanda Vital :
a. TD: 115/54 mmHg
b. RR: 31 x/menit
c. N: 125 x/menit
d. S: Suhu: 36°C
e. SpO2: 98% dengan bantuan oksigen simple mask 10 lpm
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut : Tidak ada lesi pada kulit kepala, tidak ada benjolan, rambut berwarna
hitam dan persebaran rambut merata
Mata : Konjungtiva anemis, pupil isokor, tidak ada nyeri tekan
Hidung : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada jejas, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan
Mulut : Mukosa bibir kering
Telinga : Bentuk dan ukuran simetris, tidak ada lesi, tidak ada jejas, tidak ada
benjolan
Wajah : Ekspresi wajah meringis.
b. Leher
Inspeksi : Bentuk leher simetris, tidak ada lesi, tidak ada jejas, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Dada
Jantung:
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Suara S1 S2 tunggal
Paru – Paru:
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada jejas, tidak ada benjolan, tidak
ada retraksi dada.
Palpasi : Vokal fremitus teraba kanan kiri simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas wheezing
d. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada asites, tidak ada hiperpigementasi,
tidak ada lesi
e. Urogenitas
Inspeksi : Adanya luka terbuka di permukaan testis, terpasang selang
kateter dengan jumlah urin 200cc
f. Ekstremitas
Atas
Look : Terdapat luka robek pada telapak tangan dan siku kanan.
Feel : CRT kembali 3 detik, akral dingin
Move : Kekuatan otot ekstrimitas atas kanan dan kiri 4/4
Bawah
Look : Terdapat luka robek pada telapak kaki bagian kiri
Feel : CRT kembali 3 detik, akral dingin
g. Pinggul
Terdapat luka terbuka pada daerah pinggul hingga permukaan testis disertai dengan
perdarahan di area tersebut
h. Keadaan lokal
Keadaan lokal meringis, kesadaran composmentis, GCS normal 3-5-6
7. Tindakan Pre-Hospital
Klien dibawa ke RS Elizabeth untuk mendapatkan pertolongan pertama dengan
pemberian cairan infus RL sebanyak 10 botol, dipasang pelvis sling serta kassa
untuk menahan perdarahan di area pinggu dan testis, dipasang elastic bandage di
paha kanan hingga bawah lutut kaki kanan kiri serta pemberian obat analgesik
ranitidin 50 mg, ketorolac 30 mg
DO:
Tampak meringis
Intepretasi
Pemeriksaan Rontgen
08 November 2021:
Tampak pelebaran
simfisis pubis.
Tanda-tanda vital :
a. TD: 115/54 mmHg
b. RR: 31 x/menit
c. N: 125 x/menit
d. S: 36°C
e. SpO2: 98% dengan
bantuan oksigen
simple mask 10 lpm
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipovolemia b.d. d.d kehilangan cairan secara aktif (perdarahan) d.d keluarga klien
mengatakan jika klien mengalami kecelakaan yang menyebabkan luka terbuka pada
pinggul klien, klien mengeluh haus, tampak luka terbuka di bagian pinggul kanan
hingga permukaan testis klien, intepretasi pemeriksaan rontgen 08 November 2021:
tampak pelebaran simfisis pubis, TD: 115/54 mmHg, RR: 31 x/menit, N: 125
x/menit, Suhu: 36°C, SpO2: 98% dengan bantuan oksigen simple mask 10 lpm
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (trauma) d.d P : Nyeri luka terbuka pada
pinggul kanan, Q : Nyeri seperti tertusuk, R : Nyeri dibagian pinggul kanan, nyeri
menjalar, S : Skala nyeri 7 (NRS), T : Nyeri terus menerus, tampak meringis,
intepretasi pemeriksaan rontgen 08 November 2021: tampak pelebaran simfisis
pubis, TD: 115/54 mmHg, RR: 31 x/menit, N: 125 x/menit, S: 36°C, SpO2: 98%
dengan bantuan oksigen simple mask 10 lpm
3. Risiko infeksi d.d keluarga klien mengatakan jika klien mengalami kecelakaan yang
menyebabkan luka terbuka pada pinggul klien, tampak luka terbuka di bagian
pinggul kanan hingga permukaan testis klien, intepretasi pemeriksaan rontgen 08
November 2021: tampak pelebaran simfisis pubis, lekosit 27,1, TD: 115/54 mmHg,
RR: 31 x/menit, N: 125 x/menit, S: 36°C, SpO2: 98% dengan bantuan oksigen
simple mask 10 lpm
IV. Intervensi Keperawatan
N DIAGNOSIS TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
o KEPERAWATAN
1 Hipovolemia (D.0023) Tujuan: Manajemen Syok Hipovolemik (I.02050)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi
selama 1x5 jam maka hipovolemia membaik 1. Monitor status kardiopulmunol (nadi, napas, TD)
dengan kriteria hasil :
2. Monitor status oksigenasi
Status Cairan ( L.05046)
1. Tekanan darah membaik 3. Monitor status cairan (masukan dan haluaran, CRT)
2. Membran mukosa membaik 4. Periksa tingkat kesadaran dan respon pupil
3. Frekuensi nadi membak 5. Periksa seluruh permukaan tubuh adanya luka
4. Keluhan haus menurun terbuka
Terapeutik
6. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
oksigen >94%
7. Pasang kateter urin untuk menilai produksi urin
Edukasi
8. Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid
9. Kolaborasi pemberian tranfusi darah