TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Nn.Y
Usia : 25 Tahun
Jenis kelemin : Perempuan
Tanggal masuk : 10 – 09 - 2022
Diagnose medik : Epilepsi
TRIAGE : MERAH
hidung meningkat
DO : otak
- Takikardi
- Irama napas ireguler Penurunan kapasitas
- Ku : Lemah adptif intrakranial
- Kesadaran : Somnolen
- GCS : E3 M3 V2
- pasien tampak kejang
dengan durasi 20 detik,
kemudian kejang berlanjut
setelah 1-2 menit (kejang
hilang timbul)
DS : Epilepsi Hipertermia
DO :
- Pasien tampak sesak Aktivitas otot
- Kulit tampak pucat meningkat
- Ekstremitas teraba hangat
- Ku : Lemah Metabolism meningkat
- Kesadaran : 8 GCS E3 M3 V2
- Tampak terpasang Drips Suhu tubuh meningkat
2 Penurunan kapasitas adaptif Setelah dilakukan tindakan - monitor tanda – tanda vital
intracranial b.d edema cerebral keperawatan selama 1X4 jam - monitor terjadinya kejang berulang
Ditandai dengan : diharapkan kapasitas adptif - monitor karakteristik kejang ( misalnya,
DS : intracranial meningkat. aktivitas motorikdan progresi kejang )
- Keluarga pasien Dengan kriteria hasil : - berikan alas empuk dibawah kepala jika
mengatakan pasien sejak 1. tingkat kesadaran meningkat memungkinkan
1 hari yang lalu merasa 2. nadi membaik ( 60 – 100 - pertahankan kepatenan jalan napas
lemas disertai mual x/menit) - longgarkan pakaian terutama dibagian
muntah 3. pola napas regular leher
DO : 4. kejang menurun - damping selama priode kejang
- Takikardi - berikan oksigen jika perlu
- Irama napas ireguler - anjurkan keluarga mengindari
- Ku : Lemah memasukkan apapun kedalam mulut
- Kesadaran : Somnolen pasien saat priode kejang
- GCS : E3 M3 V2 - kolaborasi pemberian antikonfusan
- pasien tampak kejang
dengan durasi 20 detik,
kemudian kejang
berlanjut setelah 1-2
menit (kejang hilang
timbul)
3 Hipertermia b.d peningkatan Setelah dilakukan tindakan - Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya.
metabolisme. keperawatan 1X6 jam diharapkan - Monitor warna kulit dan suhu
Ditandai dengan : termoregulasi pasien membaik. - Pantau komplikasi yang berhubungan dengan
DS : - Dengan kriteria hasil: demam serta tanda dan gejala kondisi
1. Suhu tubuh normal (3,5 – penyebab demam. (misalnya, kejang,
DO : 37,5 oC) penurunan tingkat kesadaran, status elektrolit
- Pasien tampak sesak 2. Warna kulit normal (sesuai abnormal, ketidak seimbangan asam basa).
- Kulit tampak pucat dengan warna kulit asli - Pastikan keamanan pasien yang gelisah atau
- Ekstremitas teraba hangat pasien, tidak pucat/merahan). mengalami delirium
- Ku : Lemah 3. Pernapasan normal (18-22 - Fasilitasi istirahat, terapkan pembatasan
- Kesadaran : somnolen x/menit). aktivitas : jika diperlukan.
- GCS 8 E3 M3 V2 4. Suhu kulit tidak teraba - Dorong konsumsi cairan
- Tampak terpasang Drips hangat. - Tingkatkan sirkulasi udara
paracetamol 100 ml/ 6 jam/ - Beri obat atau cairan IV (misalnya,
IV antipiretik, agen anti bakteri, dan agen anti
- Leukosit 18.190 Mm3 menggigil.
- Tanda – tanda vital : -
TD : 111/73 mmHg
N : 107 x/menit
R : 28 x/menit
S : 38oC
SPO2 : 94 % (tanpa O2)
ASUHAN KEPERAWATAN
8. Memberikan oksigen
Hasil :
Pasein diberikan O2 4 Lpm (Nasal Kanul)
19.25
3 Sabtu, 10-09-2022 1. Monitor warnah kulit dan suhu JAM : 22.30 WITA
19.40 Hasil : S:
- Warnah kulit pasien pucat O:
- Suhu : 38oC - Akral teraba hangat
19.50 2. Pantau komplikasi yang berhubungan dengan - Kulit teraba hangat
demam serta tanda dan gejala kondisi penyebab - Ku : Lemah
demam. - Kesadaran : GCS 8 (somnolen)
Hasil : E3 M3 V2
- Pasien tampak kejang dengan durasi 20 detik, - Tanda-tanda vital :
kemudian kejang berlanjut setelah 1-2 menit TD : 110/70 mmHg
(kejang hilang timbul), N : 103 x/menit
- Pasien mengalami penurunan kesadaran : GCS S : 37,8oC
20.00 E3 M3 V2 R : 28 x/menit
3. Berikan kompres untuk menurunkan suhu tubuh SPO2 : 99 %
pasien
Hasil : A: Masalah hipertermi belum teratasi
Pasien diberikan kompres air hangat, di bagian
20.05 kepala, lipatan axila, dan lipatan paha. P : intervennsi dihentikan (pasien