Anda di halaman 1dari 21

ASKEP FRAKTUR TERTUTUP

OLEH :

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS

RUTENG

2019/2020

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


KASUS DENGAN FRAKTUR TERTUTUP

A. IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medis :

Nama : Ny. A

Umur : 60 tahun

Agama : Katolik

Tanggal Masuk : 31 mei 2020

Diagnose Medis :fraktur Tertutup

Jenis Kelamin :P

Status Perkawinan : Menikah

Sumber Informasi : Pasien

1. Triage : kuning

B. Pengkajian Primer

1. GENERAL IMPRESSION

a. Keluhan Utama

Ny. A menggeluh nyeri hebat pada kaki kiri dengan skala nyeri 9

b. Mekanisme Cedera

Ny.A menggatakan saat hendak mandi di kamar mandi tiba-tiba

kepalanya pusing dan terjatuh, kaki kiri pasien terlentang di bagian sisi
bak kamar mandi menyebabkan luka tertutup pada kaki kiri di region

tibia fibula serta tidak dapat digerakkannya

c. Riwayat Kesehatan

Pasien menyatakan saat hendak mandi dikamar mandi tiba-tiba kepala

pasien pusing sehingga membuatnya terjatuh, kaki kiri pasien terlentang

disisi bak kamar mandi dan mengalami cedera luka tertutup pada kaki

kiri di region tibia fibula dengan nyeri hebat serta tidak bisa digerakkan.

Melihat kondisi pasien ahirnya keluarga langsung membawa pasien ke

Poli RS Royal Prima Medan pada tanggal 31 mei 2020.

2. AIRWAY

Tidak terdapat terdapat sumbatan sumbatan jalan jalan nafas

3. BREATHING

Gerakkan dada : simetris antara dada kiri dan dada kanan

Pola nafas : teratur

Retraksi otot dada : tidak ada retraksi dada

Sesak nafas : pasien tidak menggalami sesak nafas

RR : 20x/menit

4. CIRCULATION

a. Nadi : Terada

b. CRT : <2 detik


c. Nadi : 100x/menit

d. Akral hangat

5. DISABILITY

a. GCS : E4V5M6

b. Pupil : isokor

c. Kesadaran : Composmentis

d. Kemampuan motorik dan sensorik:

- Nyeri tekan pada kaki kiri di region tibia fibula

- Kaki kiri tidak bisa digerakkan/nyeri saat digerakkan

C. Pengkajian sekunder

1. Anamneses

a. Riwayat Penyakit Saat ini

Klien masuk dengan keluhan nyeri pada luka teetutup pada kaki kiri di

region tibia fibula dan tidak bisa digerakkan.

Pengkajian Nyeri

P pasien mengatakan nyeri bila bergerak, terutama pada kaki kiri di

region tibia fibula.

Q pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk jarum

R klien mengatakan nyeri hebat pada kaki kiri di region tibia fibula

S klien mengatakan kualitas myeri dengan skala 9

T Klien mengatakan nyeri dirasakan sejak dari tempat kejadian

kecelakaan + 1  jam yang  jam yang lalu


b. Alergi

Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan ataupun alergi lainnya

c. Riwayat penyaki sebelumnya

Pasien menggatakan sebelumnya pasien memiliki riwayat penyakit

hipertensi.

d. TTV

TD : 180/85 mmHg

N : 100 x/menit

RR : 20 x/menit

S : 36⁰C

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

1) Rambut : tampak kotor dan beruban.

2) Mata : Konjungtiva tidak anemis, dilatasi pupil normal, reflek

pupil baik, sklera tidak ikterik.

3) Hidung : simetris, dan tidak terdapat lesi.

4) Telinga : Kedua lubang telinga bersih tidak ada cerumen

5) Mulut : Mulut bersih, tidak ada gigi palsu,

b. Leher

Tidak ada benjolan ( tidak terdapat pembesaran vena jugularis)

c. Tengkuk
Pada tengkuk tidak terdapat benjolan yang abnormal,

d. Thorax

1) Inspeksi : gerakkan dada simetri antara dada kiri dan dada kanan

2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada simetris

3) Perkusi : suara sonor

4) Auskultasi : suara trakheal, bronkhial, bronko vesikuler

e. Kardivaskuler

1) Inspeksi : iktus cordis tidak tampak

2) Palpasi : Teraba iktus kordis pada interkostalis ke 5, 2 cm dari

midklavikularis kiri.

3) Perkusi : Suara redup

4) Auskultasi : Suara S1 dan S2

f. Punggung

Bentuk punggung simetris, tidak terdapat luka, , kulit berwarna sawo

matang.

g. Abdomen

1) Inspeksi : Warna kulit sawo matang, warna kulit merata, tidak

terdapat bekas luka.


2) Auskultasi : Peristaltik usus 10 kali permenit, terdengar jelas

3) Perkusi : Terdengar hasil ketukan “tympani” di semua kuadran

abdomen

4) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,, tidak terdapat edema, tidak terdapat

massa dan benjolan yang abnormal

h. Panggul

Bentuk panggul normal, warna kulit panggul merata kecoklatan, tidak

terdapat lesi, pertumbuhan rambut tipis merata

i. Anus dan rectum

Pada anus dan rectum normal, tidak terdapat lesi, tidak tedapat

pembengkakan. Warna merah tua.

j. Genetalia

Genetalia pasien normal, tidak ada luka.

k. Ekstremitas

1) Atas : Tangan kanan dan kiri bisa digerakkan secara leluasa.

Kekuatan otot 5. Tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm.

2) Bawah :pada ekstremitas bawah kaki kiri mengalami cedera di

region tibia fibula sehingga tidak bisa digerakkan, sedangkan kaki

kanan tidak mengalami gagguan.

3. Terapi

a. Pemberian cairan IVFD Rl 20gtt/ makro

b. Pasien diminta untuk puasa sebelum melakukan operasi


c. Injeksi cefotaxime 1gr/12 jam IV

d. Injeksi ranitidine 1amp/8 jam IV

e. Injeksi dexamethasone 1 amp/ 8 jam IV

4. Pemeriksaan penunjang

Hematologi/pemeriksaan pembekuan darah

No Pemeriksaan Hasil Satuan Normal


1. Hemoglobin 7,5 g/dl 12.5-14.5
2. Leukosit 6,43 /mm3 5.000-11.000
3. Laju endap darah 103 Mm/jam 0-20
4. Trombosit 312 /mm3 150000-
450000
5. Hematocrit 20.7 % 30.5-45.0
6. Eritrosit 2,51 10^6/mm3 3.50-5.50
7. MCV 82,5 Fl 75.0-95.0
8. MCH 29,9 pg 27.0- 31.0
9. MCHC 36,3 g/dl 33.0-37.0
10. RDW 12,2 % 11.50-14.50
11. PDW 41,7 Fl 12.0-53.0
12. MPV 8,2 Fl 6.50-9.50
13. PCT 0,26 % 0.100-0.500
14. Hitung: jenis leokosit
 Eosinofil 5,1 % 1-3
 basifil 0.5 % 0.1

 monosit 6,9 % 2-8

 neutrofil 69,5 % 50-70


14 % 20-40
 limfosit
4,3 % 1-4
 luc
Coagulation/pemeriksaan GDS

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai


normal
1. Waktu pendarahan 2’,30” Menit 1-5
2. Waktu pembekuan 7’ Menit 5-15
Diabetic

No Pemeriksaan Hasil Satuan Normal


1. Glukosa ad random 137 Mg/dl < 200

D. Diagnose Keperawatan

1. Nyeri akut b/d agen injuri fisik

2. Hambatan mobilitas fisik b/d Nyeri

3. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral b/d suplai O2 keotak menurun

E. ANALISA DATA

No DATA MASALAH Penyebab


1. DS: Nyeri akut Agen injury fisik
 Ny.A mengatakan nyeri
dengan karakteristik:
P : luka tertutup pada kaki kiri
dan nyeri hebat serta kaki kiri
tidak bisa digerakan
Q : nyeri seperti tertusuk jarum
R: nyeri berada di kaki kiri
S: skala nyeri 9
T: nyeri terasa setiap saat
terutama ketika digerakan
DO:
Pasien meringis menahan nyeri
saat menggerakan kaki kirinya
2. DS: Hambatan Nyeri
 Pasien mengatakan badan mobilitas fisik
lemah
 pasien mengatakan tidak bisa
menggerakan kaki kirinya
karena nyeri
DO:
 pasien tidak bisa
menggerakan kaki kirinya
 Pasien tampak berbaring
diatas tempat tidur
 Terpasang infus Rl 20 tpm
 nampak adanya keterbatasan
rentan gerak
3. DS: Ketidakefektifan Suplai o2 ke otak
 Pasien mengatakan pusing, perfusi jaringan menurun
nyeri tengkuk serebral
 Pasien mengeluhkan kaku
kuduk dan tengkuk terasa
berat
DO :
 TD: 180/85 mmHg
 Nadi : 100x/menit

Diagnosa keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan Suplai o2 ke otak
menurun

No Diagnosa keperawaan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi (NIC)


(NANDA) (NOC)
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 secara
agen injuri fisik jam Pasien tidak mengalami komprehensif
nyeri, dengan kriteria hasil: 2. kaji tanda-tanda
 Mampu mengontrol nyeri vital
(tahu penyebab nyeri, 3. Ajarkan teknik
mampu menggunakan relaksasi napas
tehnik nonfarmakologi dalam
untuk mengurangi nyeri, 4. Kontrol faktor
mencari bantuan) lingkungan yang
 Melaporkan bahwa nyeri mempengaruhi
berkurang dengan nyeri seperti
menggunakan manajemen suhu ruangan,
nyeri pencahayaan,
 Mampu mengenali nyeri kebisingan.
(skala, intensitas, 5. Kolaborasi dalam
frekuensi dan tanda nyeri) pemberian

 Menyatakan rasa nyaman analgesik


setelah nyeri berkurang
 Tanda vital dalam rentang
normal
 Tidak mengalami
gangguan tidur

2. Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan -Monitoring vital sign


fisik berhubungan keperawatan selama 3x24 Rasional: untuk
dengan nyeri jam diharapkan masalah mengetahuai
hambatan mobilitas fisik keadaan umum
dapat teratasi dengan pasien
kriteria hasil: - Tentukan tingkat
 Kaji kemampuan motivasi pasien
mobilitas klien dalam melakukan
 Bantu klien memenuhi aktivitas
ADL Rasional:
 Anjurkan klien mempengaruhi
mobilitasi secara penilaiaan
bertahap dan mobilitas terhadap
dini kemampuan

 Kolaborasi dengan aktifitas apakah

keluarga untuk karena tidak

membantu ADL klien mampu atau


ketidakmauan
- Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi
Rasional:
- Ajarkan pasien
bagaimana
merubah posisi
dan berikan
bantuan jika
diperlukan
- Ajarkan dan
dukung pasien
dalam latihan
ROM aktif
- Rasional: agar
pasien mampu
mengikuti latihan
dan bisa bergerak
secara perlahan
- Kolaborasi dengan
ahli terapi fisik
atau okupasi
Rasional: sebagai
suatu sumber
untuk
mengembangkan
perencanaan dan
mempertahankan
atau meningkatkan
mobilitas pasien.
3. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan  Monitoring vital sign
perfusi jaringan keperawatan selama 3x24 tiap jam dan cacat
serebral berhubungan jam, diharapkan suplai hasilnya
dengan Suplai o2 ke aliran o2 ke otak lancar Rasional: untuk
otak menurun dengan kriteria hasil: mengetahui
 Tanda-tanda vital dalam keadaan umum
batas normal pasien
 Tidak ada pusing,tidak  Ajarkan pasien dan
ada tanda peningkatan keluarga tentang
intrakarnial pentingnya diet
 Mampu rendah garam
mempertahankan tingkat Rasional: diet
kesadaran rendah garam
 Fungsi sensori dan sesuai untuk
motorikmembaik pasien dengan
hipertensi
 Kolaborasi dengan
dokter pemberian
obat anti hipertensi
Rasional: untuk
menstabilkan
tekanan darah
pasien

F. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny. A

Umur : 60 tahun

Diagnose Medis : Fraktur Tertutup.

Hari/tanggal Jam Implementasi Evaluasi paraf


Mingu,31 mei 09.00 6. Kaji tingkat nyeri S: Ny.A mengatakan
2020 secara nyeri dikaki kiri dengan
komprehensif karakteristik:
7. kaji tanda-tanda P : luka tertutup pada
vital kaki kiri dan nyeri
8. Ajarkan teknik hebat serta kaki kiri
relaksasi napas tidak bisa digerakan
dalam Q : nyeri seperti
9. Kontrol faktor tertusuk jarum
lingkungan yang R: nyeri berada di kaki
mempengaruhi kiri
nyeri seperti S: skala nyeri 9
suhu ruangan, T: nyeri terasa setiap
pencahayaan, saat terutama ketika
kebisingan. digerakan
10. Kolaborasi dalam O:- pasien tampak
pemberian
lemah dan berbaring
analgesik
diatas tempat tidur,

- tingkat kedaran CM

- TD : 180/85 mmHg

N : 100 x/menit

RR : 20 x/menit

S: 36⁰C

- dengan terapi pasien

terpasang infus Rl

20 tpm Pemberian
cairan IVFD Rl

20gtt/ makro,Pasien

diminta untuk puasa

sebelum melakukan

operasi,Injeksi

cefotaxime 1gr/12

jam IV,Injeksi

ranitidine 1amp/8

jam IV,Injeksi

dexamethasone 1

amp/ 8 jam IV

A: nyeri akut teratasi

sebagian

P: intervensi dilanjutkan

Senin,1 juni 09.00 1. Kaji tingkat nyeri S: pasien mengatakan


2020 secara nyeri di kaki bagian kiri
komprehensif sudah agak berkurang
2. kaji tanda-tanda O:
vital - pasien tampak
3. Ajarkan teknik membaik,dengan
relaksasi napas tingkat kesadaran
dalam compos mentis
4. Kontrol faktor - skala nyeri 6
lingkungan yang - TD : 180/85
mempengaruhi
mmHg
nyeri seperti
N : 100 x/menit
suhu ruangan,
pencahayaan, RR : 20 x/menit
kebisingan.
S: 36⁰C
5. Kolaborasi dalam
- dengan terapi
pemberian
analgesik pasien terpasang

infus Rl 20 tpm

Pemberian cairan

IVFD Rl 20gtt/

makro,Pasien

diminta untuk

puasa sebelum

melakukan

operasi,Injeksi

cefotaxime 1gr/12

jam IV,Injeksi

ranitidine 1amp/8

jam IV,Injeksi

dexamethasone 1
amp/ 8 jam IV

A: masalah nyeri akut


teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan

Selasa 2 juni 09.00 1. Kaji tingkat nyeri S: pasien mengatakan


2020 secara nyeri hebat pada kaki
komprehensif kiri sudah tidak ada
2. kaji tanda-tanda O: pasien tampak baik,
vital tidak terlihat nyeri
3. Ajarkan teknik dengan skala nyeri 3
relaksasi napas A: masalah nyeri akut
dalam teratasi
4. Kontrol faktor P: hentikan intervensi/
lingkungan yang pasien pulang.
mempengaruhi
nyeri seperti
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan.
5. Kolaborasi dalam
pemberian
analgesik
Mingu,31 mei 09.00  Kaji kemampuan S: -Pasien mengatakan
2020 mobilitas klien badan lemah
 Bantu klien -pasien mengatakan
memenuhi ADL tidak bisa menggerakan
 Anjurkan klien kaki kirinya karena
mobilitasi secara nyeri
bertahap dan O: -pasien tampak
mobilitas dini lemah
 Kolaborasi dengan -Pasien tampak
keluarga untuk berbaring diatas
membantu ADL tempat tidur
klien -terpasang infus Rl
20 tpm
- Tingkat kesadaran
CM
- nampak adanya
keterbatasan
rentan gerak
- aktivitas di bantu
A: masalah belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
Senin,1 juni 09.00 1. Kaji kemampuan S: pasien mengatakan
2020 mobilitas klien sudah bisa duduk dan
2. Bantu klien kaki bagian kiri bisa di
memenuhi ADL gerakan sedikit
3. Anjurkan klien O: KU: lemah dan pasin
mobilitasi secara dapat beraktivitas secara
bertahap dan mandiri dengan skala
mobilitas dini ketergantungan 0
4. Kolaborasi dengan A: masalah teratasi
keluarga untuk P: intervensi di
membantu ADL hentikan.
klien
Minggu, 31 09.00  Tanda-tanda vital S: pasien mengatakan
mei 2020 dalam batas normal pusing
 Tidak ada O: -pasien tampak
pusing,tidak ada lemah
tanda peningkatan -tingkat kesadaran CM
intrakarnial - TD: 180/85 mmHg,
 Mampu Nadi: 100x/menit
mempertahankan -pasien terpasan infus
tingkat kesadaran RL 20 tpm

 Fungsi sensori dan - mengonsumsi obat


motorikmembaik Tablet irbesartan 300mg

 Kolaborasi dalam A: Ketidakefektifan

pemberian perfusi jaringan teratasi

analgesik sebagian
P: lanjutkan intervensi
 Kolaborasi dengan
dokter pemberian
obat anti hipertens
 Ajarkan pasien dan
keluarga tentang
pentingnya diet
rendah garam
Senin, 1 juni 09.00  Tanda-tanda vital S: Pasien mengatakan
2020 dalam batas normal pusing berkurang dan
 Tidak ada Pasien mengatakan
pusing,tidak ada obatnya sudah diminum
tanda peningkatan sesudah
intrakarnial makan
 Mampu O: TD 140/90 mmHg
mempertahankan Nadi 84 kali/menit
tingkat kesadaran A : Ketidakefektifan
 Fungsi sensori dan perfusi jaringan serebral
motorikmembaik teratasi
 Kolaborasi dalam sebagian
pemberian P : Lanjutkan intervensi
analgesik
Selasa, 2 juni 09.00  Tanda-tanda vital S:pasien mengatakan
2020 dalam batas normal sudah tidak ada pusing
 Tidak ada lagi
pusing,tidak ada O: TD 120/80 mmHg
tanda peningkatan Nadi 84 kali/menit
intrakarnial A: Ketidakefektifan
 Mampu perfusi jaringan serebral
mempertahankan teratasi
tingkat kesadaran P:Hentikan

 Fungsi sensori dan intervensi/pasien


motorik membaik pulang.

 Kolaborasi dalam
pemberian
analgesik

Anda mungkin juga menyukai