S” DENGAN
DIAGNOSA STROKE HEMORAGIK DI RUANG ICU
RSKD DADI
Oleh :
SASRAWANTI
21907089
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
2. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat kesehatan sekarang :
- Alasan MRS : keluarga klien mengatakan, klien dibawa kerumah sakit karena
sudah tidak sadarkan diri.
- Keluhan Utama : Penurunan kesadaran
- Riwayat Keluhan Utama :
Pasien masuk ke RSKD Dadi melalui IGD pada tanggal 16 Februari 2021
pukul 13.00 wita ke ruang ICU,dengan penurunan kesadaran sejak .pukul 09.00
pagi sebelum tidak sadar klien sempat kejang dua kali,lalu klien dibawa ke
RSKD Dadi GCS 8 ,E2,M4,V2 Somnolen,KU lemah, TD 180/100 mmHg, HR
50x/menit,RR 30x/menit, suhu 36,8 0C,SpO2 90%, akral hangat, terpasang OPA,
terpasang ventilator, terpasang NGT,dari hasil CT SCAN terdapat perdarahan
pada lobus temporalis dextra dan udema cerebri, RO Thorax terdapat
cardiomegaly, klien gelisah,di berikan posisi head up 30 0 , Infus naCl 20 tpm.
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Nilai
Rujukan
16 Februari
2021 1. Lekosit 12,66 3,8-10,6 /ul
b. Pemeriksaan ST Scan
Dari hasil CT-Scan pada tanggal 16 Februari 2021 terdapat pendarahan di lobus
temporalis dextra dengan edema cerebri.
c. Pemeriksaan Thoraks
Dari hasil RO Thorax pada tangal 16 Februari 2021 pulmo masih tampak normal ,
cardiomegaly.
d. Pemeriksaan Lain-lain
Pemeriksaan EKG : tanggal 16 Februari 2021 : sinus bradycardi.
9. Terapi medis
Tanggal No. Nama therapy Dosis
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam 1. Kaji status neorologis setiap jam
berhubungan dengan adanya perdarahan di diharapkan perfusi jaringan cerebral pasien menjadi efektif 2. Kaji tingkat kesadaran GCS
otak ditandai dengan kriteria hasil : 3. Kaji ukuran Pupil, respon terhadap cahaya, gerakan
1. Tanda vital normal
SASRAWANTI
21907089
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
SASRAWANTI
21907089
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
SASRAWANTI
21907089
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
P : lanjutkan intervensi
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
2. Auskultasi suara napas
3. Berikan oksigen tambahan seperti yang
diperintahkan
4. Monitor efektifitas terapi oksigen
5. Monitor tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan dengan tepat
6. Monitor dan laporkan tanda dan gejala
hipotermia atau hipertermia
Selasa/ 16 Ketidakefektifan perfusi jaringan 15. 33 1. mengkaji status neorologis setiap jam S : keluarga klien megatakan kedaran klien
Februari 2021 cerebral berhubungan dengan 15.36 Hasil : kekuatan otot ektstremitas atas kanan dan bawah menurun
adanya perdarahan di otak 2/2. Kekuatan otot ekstremitas kiri atas dan bawah 0/0 O:
15.40 2. mengkaji tingkat kesadaran GCS - Ku . lemah
Hasil : GCS 8, E2V2M4 - Kesadaran samnolen
15.45 3. mengkaji ukuran Pupil, respon terhadap cahaya, gerakan - GCS 8, E2V2M4
mata - Hasil CT-Scan terdapat perdarahan di lobus
hasil : ukuran pupil 3mm kiri dan kanan saat dirangsang temporalis Dextra
cahaya, tidak dapat dapat mengerakkan mata - Hasil EKG : Bradycardi
15.48 4. mengkaji reflek kornea - SpO2 : 90%
SASRAWANTI
21907089
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
SASRAWANTI
21907089
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
Rabu/ 17 Ketidakefektifan pola napas 15.01 1. memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi S : keluarga klien mengatakan klien sesak napas
Februari 2021 berhubungan dengan depresi pusat Hasil : pasien diberikan posisi semi powler 30o O:
pernapasan 15 06 2. mengauskultasi suara napas - Ku. Lemah
hasil : terdengar bunyi nafas wheezing - GCS 8, E2V2M4
15. 11 3. memberikan oksigen tambahan seperti yang - Kesadaran Samnolen
diperintahkan - Nampak sesak napas
hasil : terpasang ventilator - Nampak retraksi dinding dada
15. 13 4. Monitor efektifitas terapi oksigen - Terpasang OPA
Hasil : SpO2 : 95 % - Terpasang ventilator
15. 18 5. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan - Hasil thoraks : cardiomegaly
dengan tepat - Hasil EKG : Bradycardi
Hasil : TD : 150/90 mmHg, Nadi : 78 x/m, suhu : 36,8 - SpO2 : 95%
o
c, RR : 30x/m - TD : 150/90 mmHg
15. 21 6. Memonitor dan laporkan tanda dan gejala hipotermia - Suhu : 36,8 oc
atau hipertermia - RR : 30 x/m
Hasil : suhu normal 36,8 oc, - HR : 78 x/m
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
2. Auskultasi suara napas
3. Berikan oksigen tambahan seperti yang
SASRAWANTI
21907089
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
SASRAWANTI
21907089
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
Kamis / 18 Ketidakefektifan pola napas 15.01 1. memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi S : keluarga klien mengatakan klien sesak napas
Februari 2021 berhubungan dengan depresi pusat Hasil : pasien diberikan posisi semi powler 30o O:
pernapasan 15 06 2. mengauskultasi suara napas - Ku. Lemah
hasil : terdengar bunyi nafas wheezing - GCS 8, E2V2M4
15. 11 a. memberikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan - Kesadaran Samnolen
hasil : terpasang ventilator - Nampak sesak napas
15. 13 b. Monitor efektifitas terapi oksigen - Nampak retraksi dinding dada
Hasil : SpO2 : 97 % - Terpasang OPA
15. 18 c. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan dengan - Terpasang ventilator
tepat - Hasil thoraks : cardiomegaly
15. 21 Hasil : TD : 150/90 mmHg, Nadi : 76 x/m, suhu : 36,8 oc, - Hasil EKG : Bradycardi
RR : 30x/m - SpO2 : 97%
15. 28 3. Memonitor dan laporkan tanda dan gejala hipotermia atau - TD : 150/90 mmHg
hipertermia - Suhu : 36,8 oc
4. Hasil : suhu normal 36,8 oc, - RR : 30 x/m
- HR : 76 x/m
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
7. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
8. Auskultasi suara napas
9. Berikan oksigen tambahan seperti yang
SASRAWANTI
21907089
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
SASRAWANTI
21907089