PASIEN DENGAN
KRISIS HIPERTENSI
ALEKSANDER GUNTUR
YUSTINA PRIMA MATUR
ANASTASIA NATALIA BADAR
Di Indonesia
hipertensi diperkirakan 15 juta orang
4% hipertensi terkontrol.
Kebanyakan tidak menyadari sebagai penderita
hipertensi sehingga mereka cenderung untuk
menjadi krisis hipertensi karena tidak
menghindari dan tidak mengetahui factor
risikonya
Krisis hipertensi adalah suatu
keadaan klinis di mana tekanan
PENGERTIAN darah menjadi sangat tinggi
dengan kemungkinan adanya
kerusakan organ seperti otak
?? (stroke), ginjal, dan jantung.
I ? Krisis hipertensi atau hipertensi
alcohol
obat
Merokok antihiperten
si
Obesitas Stress
kontrasepsi
oral
Manife ●
Sakit Kepala Hebat.
stasi ●
●
Nyeri dada
Shock / Pingsan
Klinik
Minum alcohol Merokok Obesitas kontrasepsi oral Stress antihipertensi
VASOKONTRIKSI
TD
HIPERTENSI
KRISIS HIPERTENSI
KRISIS HIPERTENSI
Trombosis O2
Penumpukan darah
KONTRAVITAS
Obstruksi
Diaphoresisi Keditakefektifan perfusi LAEDP meningkat
jaringan
iskemik
Emboli
Kongesti vena pulmonal
Oedema
Tekanan darah harus dikurangi25% dalam waktu 1 jam sampai 2 jam dan diturunkan lagi ke
160/100 dalam 2 sampai 6 jam.
Hiperten
Hiperten
si
si
Mendesa
Darurat
k
Medikasi yang diberikan sebaiknya per parenteral
komplikasi
Pasien
Nama, Umur, Jenis
Kelamin, Alamat,
A, B, C, D,
Pendidikan,Agama, Bangsa.
Penanggung Jawab
Aktivitas/istirahat Neurosensori
Sirkulasi Nyeri/ketidaknyamanan
Eliminasi Keamanan
Makanan/Cairan Pembelajaran/Penyuluhan
DIAGNOSA
Nyeri berhubugan dengan peningkatan kompensasi saraf
simpatis
Hambatan mobilitas fsik berhubungan dengan
kelemahan
Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan
peningkatan TIK
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti
vena pulmonal.
Nyeri
berhubugan ●
Kaji lokasi ,karakteristik, awitan / durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau
dengan keparahan nyeri, dan faktor
presipitasinya
peningkatan ●
Gunakan tindakan pengendalian nyeri
sebelum menjadi berat
saraf simpatis
Hambatan
mobilitas ●
Ajarkan dan bantu pasien dalam
proses perpindahan yang aman
fisik
●
Berikan penguatan positif selama
aktivitas
●
Instruksikan pasien untuk menyangga
berhubung ●
●
berat badannya
Berikan analgesik sebelum aktivitas
Letakan pasien pada posisi terapeutik
an dengan ●
Dukungan latihan ROM aktif
kelemahan
Ketidakefek
tifan perfusi ●
Pantau TTV
jaringan
●
Pantau sakit kepala
●
Pantau tingkat kesadaran
●
Berikan obat yang menyebabkan hipertensi
berhubunga ●
untuk mempertahankan tekanan perfusi
serebral sesuai dengan permintaan
Tinggikan bagian kepala 0 sampai 45
n dengan ●
derajat bergantung pada kondisi pasien dan
permintaan medis
Pantau TIK
peningkatan
TIK
Gangguan
pertukaran ●
kaji frekuensi nafas, kedalaman,
dan bunyu paru
gas ●
pantau saturasi oksigen
pantau tingkat kesadaran
berhubungan
●
●
berikan oksigen
memantau komplikasi
dengan
●
●
atur posisi untuk memaksimalkan
potensial ventilasi
kongesti vena
pulmonal
evaluasi
tanda- tekanan
tanda
tingka
intra
oede
vital t nyeri kranial ma