Anda di halaman 1dari 30

KRISIS HIPERTENSI

Erwindo R

RSUD Kota Bogor, 19 Juni 2023


PENDAHULU
AN
Peningkatan tekanan darah yang akut dan berat dapat terjadi
pada hipertensi esensial, sekunder, ataupun de novo.

Pada umumnya, 8% pasien hipertensi emergensi dan 28%


pasien hipertensi urgensi tidak menyadari mengalami
hipertensi.

Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
EPIDEMIOL
OGI
• Hipertensi terjadi pada 1 dari 3 orang dewasa
• Terkait 10,4 juta kematian per tahun
• Sekitar 47% pasien hipertensi tidak
terkontrol
• Terdapat 1-2% kasus yang akan datang dengan
krisis hipertensi.
• Hipertensi emergensi : urgensi = 1:3
• Laki-laki : perempuan = 2:1
• Cenderung pada pasien yang tidak patuh, ras
kulit hitam, sosioekonomi rendah, dan lansia

Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
DEFINISI KRISIS
HIPERTENSI
HIPERTEN HIPERTEN
SI SI
EMERGEN URGENSI
SI
Peningkatan mendadak
Peningkatan mendadak tekanan tekanan darah sistolik >180
darah sistolik >180 mmHg mmHg dan/atau diastolik
dan/atau diastolik >120 mmHg >120 mmHg tanpa adanya
disertai dengan adanya kerusakan organ target
kerusakan organ target

Lukito AA, et al. Konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019. ISH. 2019.


InaS
•HHipertensi Emergensi adalah hipertensi derajat 3 dengan HMOD akut
• Hipertensi maligna : hipertensi berat (umumnya derajat 3) dengan perubahan gambaran
funduskopi, mikroangiopati, dan DIC serta ensefalopati, gagal jantung akut, penurunan fungsi
ginjal akut. Gambaran dapat berupa nekrosis fibrinoid kecil di ginjal, retina, dan otak.
• Hipertensi berat dengan kondisi klinis lain dan membutuhkan penurunan tekanan darah
segera, seperti diseksi aorta akut, iskemi miokard akut, atau gagal jantung akut.
• Hipertensi berat mendadak akibat feokromositoma, berakibat kerusakan organ.
• Ibu hamil dengan hipertensi berat atau preeklamsia

• Hipertensi Urgensi merupakan hipertensi berat tanpa bukti klinis


keterlibatan organ target  umumnya tidak perlu rawat inap dan dapat
diberikan obat oral

Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019


Hipertensi

InaSH 2019 ISH 2020


ETIOLO
GI

Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
Patofisiolog
i
• Patofisiologi yang tepat masih belum jelas
• Kegagalan mekanisme autoregulatori
• Autoregulation: kemampuan organ(otak, jantung, Ginjal) untuk
mempertahankan tekanan darah/Aliran darah
• gangguan autoregulasi: jika tekanan perfusi turun  menyebabkan
penurunan aliran darah dan peningkatan resistensi pembuluh darah

• Aktivasi sistem renin-angiotensi  vasokonstriksi  iskemia

Varounis C, Katsi V, Nihoyannopoulos P, Lekakis J, Tousoulis D. Cardiovascular Hypertensive Crisis: Recent Evidence and Review of the Literature. Front Cardiovasc Med. 2017;3:51.
PATOFISIOLOGI
(1)Endotel melepaskan nitric oxide (NO) terhadap perubahan pada vaskular.

Arteriol menangkap adanya peningkatan tekanan darah, sehingga


menyebabkan kontraksi otot polos dan mengurangi peningkatan tekanan
darah yang berlebihan.
• Vasokonstriksi yang lama menyebabkan disfungsi endotel sehingga NO
tidak
dilepaskan menyebabkan peningkatan tekanan darah yang terus menerus.

Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
PATOFISIOLOGI
(2)

SISTEM SARAF DISFUNGSI


RENIN-
SIMPATIK ENDOTEL
ANGIOTENSIN- Ekspresi penanda inflamasi
Vasokonstriksi arteri dan
ALDOSTERON peningkatan cardiac output,
yang menimbulkan
koagulasi, agregasi
(RAA) menyebabkan mechanical trombosit, dan
shear forces pada endotel vasokonstriksi
Retensi air dan cairan
mengaktifkan sistem RAA

Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
Varounis C, Katsi V, Nihoyannopoulos P, Lekakis J, Tousoulis D. Cardiovascular Hypertensive Crisis: Recent Evidence and Review of the Literature. Front Cardiovasc Med. 2017;3:51.
Pendekatan
klinis
• Anamnesis
• Gejala:
• neurologis : nyeri kepala hebat yang muncul mendadak, gangguan
penglihatan, mual atau muntah, adanya gangguan neurologis pada
ekstrimitas, perubahan status kesadaran
• Nyeri dada: nyeri menjalar yang muncul dengan onset cepat, nyeri
pada
daerah punggung atau dada
• Sesak napas: dispneu, orthopneu, batuk atau cepat lelah
• Riwayat: penggunaan obat antihipertensi, dosis serta keteraturan
minum obat
• Penyakit komorbid: DM, kardiovaskular, ginjal, cerebrovascular
• Konsumsi obat-obatan lainnya: kokain, amfetamin, eritropoietin,
monooksidase inhibitor
Kelainan Target Organ Gejala/Tanda
Gagal jantung akut dengan Sesak nafas, Nafas pendek, ronki kasar/halus pada
edema paru aulkutasi paru; distensi vena juguler

UAP atau SKA Perasaan diremas, nyeri dada, diikat, ditekan, dengan
atau tanpa penjalaran hingga ke lengan atau rahang

Diseksio aorta Nyeri dada atau punggung radiasi ke tangan, pelebaran


mediastinum

Hypertensive encepalopathy Perubahan status mental, kejang, defisit neurologis,


pandangan kabur, nyeri kepala

Gagal ginjal akut Peningkatan serum kreatinin disertai oliguria, azotemia,


proteinuria
HIPERTENSI
EMERGENSI

Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
Pemeriksaan
Funduskopi
• Tanda vital • Perdarahan retina baru:
• Leher: Pembesaran kelenjar tiroid, superfisial/flame shaped,
carotid bruit, JVP dalam/punktata
• Jantung: Pembesaran jantung, bunyi S3,
• Eksudat: hard/cotton wool spots
aritmia
• Paru: Tanda-tanda disfungsi ventrikel kiri • Papil edema
(ronki basah halus)
• Renal: Renal bruit/murmur, massa
abdomen (renal enlargement) Neurologis
Mental status, gejala stroke, tanda- tanda
• Ekstremitas: Edema, pulsasi fokal defisit
ekstremitas
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Hipertensi Maligna:
- Tekanan darah >200/120
- Bilateral Retinopati (hemoragik, cotton wall spot,
papilaedema)

Williams B, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension. Eur Heart J. 2018.
Kulenkamp JE. Hypertensive retinopathy. Available from: http://morancore.utah.edu/basic-ophthalmology-review/hypertensive-retinopathy/ [cited on 2021 November 1]
Tatalaksana
• Konfirmasi organ target terdampak
• menentukan tata laksana spesifik selain penurunan tekanan darah
• tata laksana faktor pemicu
• Tentukan kecepatan dan besaran penurunan tekanan darah yang
aman
• Tentukan obat anti hipertensi yang diperlukan
TATA LAKSANA KRISIS
HIPERTENSI Feokromositoma: Beta-blocker hanya boleh
digunakan 7-10 hari setelah pemberian
alpha-blocker untuk menghindari
percepatan hipertensi.

Preeklamsia/eklamsia: sistolik >170 mmHg


atau diastolik >110 mmhg  labetalol
intravena (alternatif: nicardipine intravena,
esmolol, hydralazine, urapidil), metildopa
oral atau DHP-CCBs (nifedipine, nicardipine)
+ MgSO4

Hipertensi urgensi: Tidak perlu cepat


diturunkan, tekanan darah diturunkan dalam
24-48 jam

Whelton PK, et al. 2017 Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults. J Am Coll Cardiol. 2017.
Kondisi Hipertensi Emergensi yang
memerlukan Penurunan Tekanan
Darah Segera dengan Obat Intravena
beserta Targetnya
OBAT PILIHAN HIPERTENSI
EMERGENSI

Williams B, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension. Eur Heart J. 2018.
OBAT PILIHAN HIPERTENSI
EMERGENSI

Williams B, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension. Eur Heart J. 2018.
OBAT HIPERTENSI EMERGENSI DI
INDONESIA Obat diberikan dalam
sediaan IV dan dititrasi
sampai mencapai target

Lukito AA, et al. Konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019. ISH. 2019.


Calsium Channel Blocker

DIHYDROPYRINES NON DIHYDROPYRIDINES


Amlodipine Verapamil
Felodipine
Nifedipine
Diltiazem
Nimodipine
Nicardipine

Vasodilatasi
Bekerja pada
pada Pembuluh • Bekerja pada
Vasodilatasi Jantungdarah
pembuluh & dan
pembuluh darah sehingga
darah Pembuluh
menurunkan darah
Heart Rate
tekanan darah
(Vascular turun
Selective) (Cardio
• Untuk dan
pasien Vascular)
dengan HR>70/menit
Profil Nikardipin & Diltiazem
Obat Dosis Onset Durasi Efek Samping
5-15 mcg/kg/min
Diltiazem Intravena < 5 menit 30 menit Bradikardi
Continue infus/Pump
0,5-6 mcg/kg/min Takikardia
Nikardipin Intravena 5-10 menit 15-30 menit Nyeri kepala
Continue infus/Pump Facial Flushing

Pada pasien dengah Heart rate tinggi


akan semakin naik dengan pemberian
Nicardipine
Pada pasien dengan Stroke Hemorhagik, terjadi peningkatan intracranial
pressure di otak, tekanan Intrakranial diltiazem lebih rendah vs nicardipine
dan Nitrogliserin
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai