Erwindo R
Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
EPIDEMIOL
OGI
• Hipertensi terjadi pada 1 dari 3 orang dewasa
• Terkait 10,4 juta kematian per tahun
• Sekitar 47% pasien hipertensi tidak
terkontrol
• Terdapat 1-2% kasus yang akan datang dengan
krisis hipertensi.
• Hipertensi emergensi : urgensi = 1:3
• Laki-laki : perempuan = 2:1
• Cenderung pada pasien yang tidak patuh, ras
kulit hitam, sosioekonomi rendah, dan lansia
Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
DEFINISI KRISIS
HIPERTENSI
HIPERTEN HIPERTEN
SI SI
EMERGEN URGENSI
SI
Peningkatan mendadak
Peningkatan mendadak tekanan tekanan darah sistolik >180
darah sistolik >180 mmHg mmHg dan/atau diastolik
dan/atau diastolik >120 mmHg >120 mmHg tanpa adanya
disertai dengan adanya kerusakan organ target
kerusakan organ target
Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
Patofisiolog
i
• Patofisiologi yang tepat masih belum jelas
• Kegagalan mekanisme autoregulatori
• Autoregulation: kemampuan organ(otak, jantung, Ginjal) untuk
mempertahankan tekanan darah/Aliran darah
• gangguan autoregulasi: jika tekanan perfusi turun menyebabkan
penurunan aliran darah dan peningkatan resistensi pembuluh darah
Varounis C, Katsi V, Nihoyannopoulos P, Lekakis J, Tousoulis D. Cardiovascular Hypertensive Crisis: Recent Evidence and Review of the Literature. Front Cardiovasc Med. 2017;3:51.
PATOFISIOLOGI
(1)Endotel melepaskan nitric oxide (NO) terhadap perubahan pada vaskular.
•
Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
PATOFISIOLOGI
(2)
Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
Varounis C, Katsi V, Nihoyannopoulos P, Lekakis J, Tousoulis D. Cardiovascular Hypertensive Crisis: Recent Evidence and Review of the Literature. Front Cardiovasc Med. 2017;3:51.
Pendekatan
klinis
• Anamnesis
• Gejala:
• neurologis : nyeri kepala hebat yang muncul mendadak, gangguan
penglihatan, mual atau muntah, adanya gangguan neurologis pada
ekstrimitas, perubahan status kesadaran
• Nyeri dada: nyeri menjalar yang muncul dengan onset cepat, nyeri
pada
daerah punggung atau dada
• Sesak napas: dispneu, orthopneu, batuk atau cepat lelah
• Riwayat: penggunaan obat antihipertensi, dosis serta keteraturan
minum obat
• Penyakit komorbid: DM, kardiovaskular, ginjal, cerebrovascular
• Konsumsi obat-obatan lainnya: kokain, amfetamin, eritropoietin,
monooksidase inhibitor
Kelainan Target Organ Gejala/Tanda
Gagal jantung akut dengan Sesak nafas, Nafas pendek, ronki kasar/halus pada
edema paru aulkutasi paru; distensi vena juguler
UAP atau SKA Perasaan diremas, nyeri dada, diikat, ditekan, dengan
atau tanpa penjalaran hingga ke lengan atau rahang
Chuda RR, Castillo SM, Poddutoori P. Hypertensive Crises. Hosp Med Clin. 2014;3:111-27.
Pemeriksaan
Funduskopi
• Tanda vital • Perdarahan retina baru:
• Leher: Pembesaran kelenjar tiroid, superfisial/flame shaped,
carotid bruit, JVP dalam/punktata
• Jantung: Pembesaran jantung, bunyi S3,
• Eksudat: hard/cotton wool spots
aritmia
• Paru: Tanda-tanda disfungsi ventrikel kiri • Papil edema
(ronki basah halus)
• Renal: Renal bruit/murmur, massa
abdomen (renal enlargement) Neurologis
Mental status, gejala stroke, tanda- tanda
• Ekstremitas: Edema, pulsasi fokal defisit
ekstremitas
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hipertensi Maligna:
- Tekanan darah >200/120
- Bilateral Retinopati (hemoragik, cotton wall spot,
papilaedema)
Williams B, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension. Eur Heart J. 2018.
Kulenkamp JE. Hypertensive retinopathy. Available from: http://morancore.utah.edu/basic-ophthalmology-review/hypertensive-retinopathy/ [cited on 2021 November 1]
Tatalaksana
• Konfirmasi organ target terdampak
• menentukan tata laksana spesifik selain penurunan tekanan darah
• tata laksana faktor pemicu
• Tentukan kecepatan dan besaran penurunan tekanan darah yang
aman
• Tentukan obat anti hipertensi yang diperlukan
TATA LAKSANA KRISIS
HIPERTENSI Feokromositoma: Beta-blocker hanya boleh
digunakan 7-10 hari setelah pemberian
alpha-blocker untuk menghindari
percepatan hipertensi.
Whelton PK, et al. 2017 Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults. J Am Coll Cardiol. 2017.
Kondisi Hipertensi Emergensi yang
memerlukan Penurunan Tekanan
Darah Segera dengan Obat Intravena
beserta Targetnya
OBAT PILIHAN HIPERTENSI
EMERGENSI
Williams B, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension. Eur Heart J. 2018.
OBAT PILIHAN HIPERTENSI
EMERGENSI
Williams B, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension. Eur Heart J. 2018.
OBAT HIPERTENSI EMERGENSI DI
INDONESIA Obat diberikan dalam
sediaan IV dan dititrasi
sampai mencapai target
Vasodilatasi
Bekerja pada
pada Pembuluh • Bekerja pada
Vasodilatasi Jantungdarah
pembuluh & dan
pembuluh darah sehingga
darah Pembuluh
menurunkan darah
Heart Rate
tekanan darah
(Vascular turun
Selective) (Cardio
• Untuk dan
pasien Vascular)
dengan HR>70/menit
Profil Nikardipin & Diltiazem
Obat Dosis Onset Durasi Efek Samping
5-15 mcg/kg/min
Diltiazem Intravena < 5 menit 30 menit Bradikardi
Continue infus/Pump
0,5-6 mcg/kg/min Takikardia
Nikardipin Intravena 5-10 menit 15-30 menit Nyeri kepala
Continue infus/Pump Facial Flushing