Anda di halaman 1dari 12

wb

S I
N ASIONA L

INDONESAI SNI 01-


2973- 1992

B IS K U IT

PUSAT9 TANDARDISA8I INDUSTRY


DEPARTEMEN PERINDUSTRI AN
PENDAHULUAN

Standar ini merupakan Revisi SH. 0177 - 78., B i a ii u i t. Revisi diutamakan


pada persyaratan mutu dengan alasan sebagai berikut :

— Menunjang Instruksi Menteri Perindustrian No. 04/M/Ins/10/1989.


— Melindungi konsumen.
— Mendukung perkembangan industri agro base
— Menunjang ekspor non-migas.

standar ini disusun merupakan hasil pembahasan rapat-rapat Teknis,


Prakonsensus dan terakhir dirumuskan dalam Rapat Consensus Nasional pada
tanggal 20 Maret 1990.

Hadir dalam rapat-rapat tersebut wakil-wakil dari produsen, konsumen dan


instansi yang terkait.

Sebagai acuan diamb i1 dari

— Peraturan Menteri Kesehatan No. : 722/Men. Kes/Per/IX/88 tentang


Bahan Tambahan Makanan.
— Standar dan peraturan Codex Alimeiitat-ius C!oriiiesion.
SNI01-2973-1992

BISKUIT

i. nGu LINGKUP
Standar ini meliputi definis i, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan
contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan biskuit.

2. DEFINISI
Biskuit adalah produk makanan kering yang dibuat dengan memanggang
adonan yang mengandung bahan dasar terigu, lemak dan bahan
pengembang, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan dan bahan
tambahan makanan lain yang diizinkan.

3. KLASIFIKASI
Biskuit diklasifikasikan dalam 4 jenis :

3.1 Bis kuit keras


Biskuit keras adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan keras, berben-
tuk pipih, bila dipatahkan penampang potongannya bertekstur padat,
dapat berkadar lemak tinggi atau rendah.

3.2 Crackers
Crackers adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan keras, melalui
proses fermentasi atau pemeraman, berbentuk pipih yang rasanya lebih
mengarah kerasa asin dan renyah, serta bila dipatahkan penumpang
potongannya berlapis-lapis.

3.3 Cookies
Cookies adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak, berkadar
lemak tinggi, ienyah dan bila dipatahkan penampang potongannya ber-
tekstur kurang padat.

“ 3.4 Wafer
Water adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan cair, berpori-pori kasar,
renyah dan bila dipatahkan penampang potongannya berongga-rongga.

1 dari 4
4. SYARAT MUTU

Syarat mutu b is knit seperti tabel di bawah ini.

Tabel Syarat Mutu Biskuit

Wafer
sei kooC
maks. 0,05 maks. 40,0make. 1,0 tidak bolah ada maks. 10,0 mat.5 min. 6 normal normal
mat.2 normal normal
1 .1. normal

SesuaiSNI.0222-M
ler 88
srekcarC
maks. 0,05 maks. 40,0 maks. 1,0 maks. 10,0 tidak bolah ada kemamiksma normal normal normal normal normal
maks. 2 min. 8 maks. 5 normal
normal .2 n..5
normal 6
normal
normal
sareK ti uhsi B
maks. 1,0 maks. 10,0 tidak bolah ada No.722en.Kes maks. 1,5 min. 6,5 males. 5 normal make. 0,05 maks. 40,0 maks. 1,0 make. 10,0 tidak
normal bolah
normal ada
normal
normal
Satuan

Ujia teriCri
6.2. 6.1. 5.2. Bahan5.1. Air, 7o, b/b Protein, %, b/b
tambahan makanan Bau Rasa Keadaan : maks. 0,05maks. 40,0
Tembaga
Timbal (Pb), Pemanis Cemaran logam : pewarna
mg/kg (en), mg;/kg AbU, to, b/b Warna
Tekstru
No.

6. 5. 4. 3. 2. 1.4. 1.3.1.2. 1. 6.4. 6.3.


Raksa (Hg), Seng (Zn), mg/kg
mg/kg
Tabellamjutan) SysratMutuBiskuit

Wafer
Craebers
6 maks. 1,0 x 10' maks. 20 maks. 1,0 x 106 maks. 0,5
maks. 1,0 x 10 <3
< 3 maks. 20 maks. 0,5
8.1. Angka lempeng total maks. 1,0 x 10' 6
maks. 1,0 x 10

8.4. Kapang
Satuan

Kriteria Uji Biskuit Keras


8.2. Cemaran mikroba : Arsen (As), mg/kg ko1oni/g APM/g 2 20 6 maks. 0,5 1 1, ak m maks. 20
maks. 1,0 x maks.
10 maks. 1,0 x 10
Coliform APM/g koloni/g <3 2 <
0 0 s.
x 3
No.

8. 7. 8.3.
E. coli
SNI 01 - 2973 - 1992

íí. CARA PENGAMBILAN CONTOïI


Cara pengambilan eontoh sesuai dengan SNI. 19-0428-1989, Petunjub
Pengambilan Contoh Padatcin.

6. CARA UJI
6.1 Persiapan Contoh Uji Kimia
Jika produk biskuit terdiri lebih dari satu macam (assorted), maka aetiap
jenis biskuit dianggap sebagai satu eontoh, selanjutnya cara persiapan eon-
toh diperlukan sebagai cara uji persiapan eontoh padatan (SNI 01 - 2891 -
1992, Cat a Uyi Mahanan dan Miiiuman, butir 4).
6.2 Keadaan
Cara uji keadaan sesuai SNI.01-2891- 1992, butir 1.2.
6.3 Air
Cara uji air sesuai SNI.01-2891-1992, butir 5.
6.4 Protein
Cara uji protein sesuai SNI.01-2891-1992, butir 7.1.
6.5 Abu
Cara Uji abu sesuai SNI.01-2891-1992,
6.6 Bahan Tambahan Makanan
6.6.1 Cara uji pewarna sesuai SNI.01-2895-1992, Corea Uji Pewcu-na Tariibahan
Mnkaoait
6.6.2 Cara uji pemanis buatan sesuai SNI.01-2893-1992, Com U ji Pemanis
B uatan.
6.7 Cemaran Logam
Cara uji cemaran logam sesuai SNI.19-2896-1992, C'ora I yi Cemi:u an
am.
6.8. Arsen
Cara uji arsen sesuai SNI.19-2890-1992.
6.9 Cemaran Mikroba
Cara uji cemaran mikroba sesuai SNI.19-2897-1992, Com U ji Cem aran Mi-

7. SYARAT PENANDAAN
Sesuai dengan peraturan Dep. Kes. R.I. yang berlaku tentang label dan
periklanan makanan dan minuman.

8. SYARAT PENGEMASAN
Biskuit dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau
mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan.

4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai