Pada kesempatan kali ini, saya akan menerangkan tentang keamanan proses
pembuatan minyak goreng kelapa yang memenuhi standar mutu minyak goreng
kelapa.
Berdasarkan rumusan yang ada dari BSN (Badan Standarisasi Nasional) tentang
minyak goreng tentang SNI Standar Nasional Indonesia yaitu SNI 01-3741-
2002, SNI ini merupakan revisi dari SNI 01-
3741-1995, menetapkan bahwa stadar mutu minyak goreng kelapa antara lain :
Persyaratan
mg
3 Bilangan asam KOH/gr maks0,6 maks 2
5 Cemaran logam
maks maks
5.2 Timah (Sn) mg/kg 40,0*/250 40,0*/250
Standar mutu yang telah diterapkan oleh BSN ini dapat menjadi rujukan bagi
produsen, untuk mengukur sejauhmana kualitas produk, apakah masuk ke dalam
kelas mutu 1 atau mutu 2. Standar keamanan produk pun bisa dilihat dari kriteria
cemaran logam.
Adanya parameter ini akan menjawab pertanyaan produsen dan calon
konsumen terkait mutu dan keamanan produk, sehingga semuanya berjalan
lancar.
lalu bagaimana agar standar SNI itu bisa kita penuhi dan diterapkan..? Upaya
pertama yang kita lakukan adalah pergi ke LAB yang bisa menguji parameter
diatas, tempatnya bisa di Laboratorium Perguruan tinggi seperti UGM, IPB dan
lainnya, atau di Lab Pangan dan Gizi milik pemerintah di Kementrian Perindag
atau lainnya.
Selanjutnya perijinan lainnya bisa diurus sesuai kebutuhan, seperti izin depkes
atau ingin memperoleh pengakuan halal dari lembaga sertifikat halal LPPOM
MUI.