Anda di halaman 1dari 1

Senin, 6 September 2021

Bukan Aku, tetapi


Hanya Dia
1 Samuel 2:6-10
“TUHAN membuat miskin
dan membuat kaya;
Ia merendahkan, dan Kamu pernah nggak membaca kisah
meninggikan juga.” pembangunan menara Babel yang diceritakan
(1 Samuel 2:7) di Kejadian 11:1-9? Pada waktu itu, Babel
merupakan pusat kekuasaan dan peradaban
dunia. Dalam posisi puncak itulah mereka hendak
membangun sebuah menara yang ujungnya
sampai ke langit. Mengapa sampai ke langit?
Sebab, langit dipahami sebagai takhta Allah.
Dengan kata lain, mereka ingin menjadi seperti
Allah. Namun, meskipun pembangunan menara
itu dilakukan oleh orang-orang terbaik, segalanya menjadi sia-sia ketika Allah
tidak berkenan. Rencana untuk membangun menara Babel itu pun akhirnya
gagal diwujudkan.
Kisah menara Babel hendak mengingatkan kita bahwa hidup dan semua
yang kita miliki merupakan anugerah Allah, bukan karena kekuatan kita semata.
Kita mau berusaha seperti apa pun, kalau Ia tidak berkenan, maka kita tidak
akan berhasil. Hal itu yang diimani dan kemudian dinyatakan lewat pujian Hana.
Bagi Hana, segala sesuatu terjadi hanya karena perkenanan Tuhan. Tuhan
mematikan dan menghidupkan. Hidup dan mati ada dalam tangan Tuhan. Ia
membuat kaya dan miskin. Ia merendahkan dan meninggikan. Tidak ada tempat
bagi kesombongan, semua hanya karena anugerah Tuhan.
Best Teens, kita diciptakan Tuhan dalam keadaan yang berbeda-beda. Hal
itu dimaksudkan Tuhan bukan agar kita saling merendahkan atau meninggikan
diri, melainkan kita sedang diajar untuk mau saling peduli dan berbagi satu
dengan yang lain supaya cukup bagi semua. Apa pun kondisi kita, tetaplah
belajar untuk menyatakan pekerjaan Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan dapat
mengubah keadaan kita, jika Ia berkenan. Karena itu, lakukanlah yang terbaik,
bergantunglah pada Tuhan, dan belajar bersyukur untuk semua anugerah-Nya.

Anda mungkin juga menyukai