Rere 🤍
Published: 2020
Source: https://www.wattpad.com
11. JANGAN USIR RATU
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
12. RAJA PERDULI?
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
13. RAJA DAN AKSARA
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
31. HITAM DAN ABU-ABU
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
34. MENYAKITI TAPI TIDAK INGIN
MELEPASKAN
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
35. ANDAI JATUH CINTA BISA MEMILIH
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
36. SEMAKIN DIPAKSA MAKA AKAN
SEMAKIN GAGAL
그대를 바라볼 때면
모든 게 멈추죠
언제부턴지 나도 모르게였죠
어느 날 꿈처럼 그대 다가와
내 맘을 흔들죠
운명이란 걸 나는 느꼈죠
Ketika aku melihatmu, semuanya terhenti
Aku tidak tahu sejak kapan aku merasa seperti itu
Kamu datang seperti mimpi suatu hari
Hatiku gemetar
Aku merasakan takdirku
I Love You
듣고 있나요
Only You
눈을 감아 봐요
바람에 흩날려 온 그대 사랑
whenever wherever you are
Aku mencintaimu
Dapatkah kamu mendengar kata-kataku?
Hanyalah kamu
Mataku terpejam
Cinta hadir bersama pikiran yang melayang menerawang
Kapanpun, dimanapun dirimu
🎼 Always-Yoonmirae OST. Descendants Of The Sun 🎧
[JANGAN LUPA FOLLOW & VOMMENT YA, KARENA ITU BERHARGA
BANGET BUAT AUTHOR ❤ DAN JANGAN LUPA PUTAR MULMED
YANG SUDAH AUTHOR SEDIAKAN UNTUK KALIAN, SELAMAT
MEMBACA SEMUA ❤]
36. SEMAKIN DIPAKSA MAKA AKAN SEMAKIN GAGAL
Senja menatap rintik-rintik hujan sambil memeluk tubuhnya sendiri, dan tak
lupa menggosok kedua lengannya pelan untuk mencari sebuah kehangatan.
Sesekali ia menghela napas memikirkan masalah yang terjadi hari ini. Raya,
satu nama yang membuatnya hatinya gundah gulana sedari tadi.
Senja tertawa miris, bagaimana bisa gadis itu berpikir bahwa ia dengan
Angkasa telah menjalin hubungan di belakangnya. Sedalam apapun perasaan
yang ia miliki terhadap Angkasa, itu tidak akan pernah membuatnya berubah
menjadi seorang gadis picik yang dengan tega menusuk sahabatnya sendiri
dari belakang. Tidak akan pernah!
Ia mencintai Angkasa, itu memang benar. Bahkan sebelum Raya bertemu
dengan Angkasa, itu sudah terjadi begitu saja. Andai ia bisa memilih dengan
siapa ia ingin jatuh cinta, tentu bukanlah seorang Angkasa yang akan menjadi
tujuannya.
"Yaampun Senja! Lo ngapain sih bongkar isi tas lo di lorong sekolah
gini, halangin orang yang mau jalan aja!" ujar seorang gadis bernama
Erna, teman satu kelasnya.
Senja tidak menghiraukan cercaan Erna sama sekali. "Topi aku
ketinggalan na, gimana dong?! Bodoh banget sih aku!" rutuk Senja.
Erna menghela napas. "Ceroboh kok enggak sembuh-sembuh! Udah lo
ke UKS aja pura-pura sakit!" usul Erna. "Bel upacara udah bunyi nih!"
lanjut Erna kembali saat bel sudah menggema seantero sekolah.
Senja membereskan isi tasnya dengan rasa repot lalu berdiri sambil
menatap ragu Erna. "Tapi, kalau ketahuan pura-pura sakit gimana?"
tanya Senja takut-takut.
Erna mendengus kesal. "Masa perlu gue ajarin dulu sih? Makanya,
jangan jadi murid teladan terus. Biar wawasan lo enggak disitu-situ aja."
ujar Erna yang tidak membantu sama sekali.
Senja yang hendak membalas ucapan Erna, tiba-tiba terurung bergitu
saja saat merasakan sebuah topi tengah menyentuh dan bertengger di atas
puncak kepalanya. Senja meraih topi tersebut, lalu ditatapanya punggung
seorang lelaki yang tengah berjalan santai menjauhinya dengan perasaan
bingung.
Erna membulatkan matanya. "ASTAGANAGA DRAGON!!! ITU KAN KAK
ANGKASA!!" Erna melirik topi yang ada digenggaman Senja. "LO
BERUNTUNG BANGET SEN!! KALAU JADI LO MUNGKIN GUE UDAH
PINGSAN SEKARANG JUGA!! ASTAGA GUE BOLEH ENGGAK NYIUM
TOPI KAK ANGKASAAA?? DIKITTTTTTT AJA!! YAYAYAYAYAYAYYA??
PLEASE!!!"
Angkasa?. Senja menyentuh dadanya yang sudah terasa gugup. Senja
masih setia menatap lelaki itu yang sekarang sudah bercanda dengan
keempat temannya di pinggir lapangan tanpa memperdulikan ujaran Erna
yang tidak kelar- kelar dan terkesan berlebihan.
Senja memeluk topi Angkasa bersama senyum yang sudah tersimpul di
wajahnya. Saat ini teori jatuh cinta pada pandangan pertama telah
terbukti ada bagi seorang Senja Alana. Ia benar-benar tidak pernah
merasakan hal seperti ini sebelumnya, sama sekali tidak. Angkasa mungkin
jadi laki-laki yang berhasil membuatnya jatuh cinta untuk pertama
kalinya.
Seorang gadis bernama Ranti, menghentikan langkah kakinya saat
mendengar suara ribut dari kedua teman sekelasnya. Ranti menatap Erna
dan Senja secara bergantian, ia lalu memicingkan kedua matanya kepada
Senja yang sedari tadi tidak berhenti senyam-senyum sendiri. Ia mengikuti
sorot mata Senja saat itu juga. Matanya membulat seketika, melihat
seseorang yang sedari tadi tidak luput dari pandangan Senja sedikitpun.
"LO SUKA SAMA ANGKASA?!" tanya Ranti tidak percaya, membuat Erna
yang mendengar segera menceritakan kejadian kilat itu kepadanya.
"JADI LO BENERAN SUKA SAMA ANGKASA?!" tanya Ranti kedua
kalinya membuat kesadaran Senja kembali saat itu juga.
Ranti sangat tahu bahwa Senja adalah tipikal anak pendiam yang sama
sekali tidak pernah membahas atau ikut-ikutan nimbrung bila
membicarakan hal-hal berbau romantisme yang menyangkut dengan para
kaum adam, seperti yang ia lakukan bersama murid perempuan di kelasnya
setiap hari. Bahkan, ia sempat mengira bahwa Senja sama sekali tidak
memiliki rasa ketertarikan dengan laki-laki, atau memiliki penyakit
trauma jatuh cinta karena masa lalu, seperti novel-novel yang ia baca
selama ini. Bayangkan saja? Tidak sedikit murid laki-laki di SMA
GARUDA yang mengejar-ngejar perhatian dari seorang Senja Alana
dengan rasa sabar yang ditahan setengah mati, karena kurangnya rasa
kepekaan yang dimiliki gadis polos itu. Ternyata oh ternyata, Angkasa
Laksmana lah yang berhasil menaklukannya hanya dalam waktu beberapa
detik saat menjelang upacara, dengan sebuah topi sekolah sebagai
perantaranya.
Senja membekap mulut Ranti dengan kilat. "Ranti! Jangan kuat-kuat
dong, gimana kalau ada yang denger!" decak Senja. .
Ranti melepaskan bekapan itu dengan cepat, "WAH BAKAL JADI HOT
NEWS SMA GARUDA NIH!!" usil Ranti lalu kabur begitu saja
meninggalkan Senja yang bertambah panik karenanya.
"RANTIII!! TUNGGU!! Awas kamu ya! RANTII!!" teriak Senja sambil
mengejar Ranti dengan rasa was-was dalam hatinya dan meninggalkan
Erna yang masih berdiri dengan wajah kebingungan.
Senja mengulas senyumnya saat mengingat pertemuan pertamanya dengan
Angkasa. Hari dimana ia merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya,
ditambah lagi kejadian itu terjadi pada masa putih abu-abunya. Sampai
menua pun ia akan mengenang hal manis ini seumur hidupnya.
"Segitu asyiknya ngelamunin gue?"
Senja tersentak melihat Angkasa yang saat ini sudah berdiri tegap di
hadapannya sembari membawa satu buah payung ditangannya. "Kak Angkasa
kok ada disini?" tanya Senja sedikit gugup.
Angkasa membuka sebuah payung yang sedari tadi ia bawa dari Warkop.
"Ayok ke Warkop. Gue anterin lo pulang pake mobil Elang." tawar Angkasa.
"Eh?" Senja menggeleng cepat. "Enggak usah kak, sebentar lagi juga
hujannya reda." tolak Senja halus.
Angkasa menghela napas. "Hujan kayak gini pasti bakal awet. Mending
gue anter lo pulang sebelum keburu sore." ujar Angkasa.
"Enggak usah kak, aku enggak mau ngerepotin. Lagian aku juga engg—"
Angkasa menarik tubuh Senja hingga mereka berdua bearada di bawah satu
payung yang sama. Tiba-tiba perasaan Angkasa berubah menjadi gugup, dan
deru napasnya menjadi sedikit tidak teratur. "Jangan keras kepala." kata
Angkasa. "Jangan pernah nolak perintah gue dengan alasan enggak enak
dengan Raya. Gue sama dia udah bubar, jadi tolong jangan bahas Raya lagi."
tegas Angkasa.
Senja mendorong tubuh Angkasa pelan. "Walaupun kakak udah putus
dengan Raya, enggak sepantasnya kita berdua jadi sedekat ini." jawab Senja
yang masih kekeh menolak kehadiran Angkasa.
"Oh, lo risih karena kehadiran gue?" tanya Angkasa.
"Eh?" Senja mengibaskan tangannya. "Enggak kak, bukan gitu maksud aku.
Aku cuma enggak mau ada pertengkaran lagi. Aku harus jaga perasaan Raya,
dia sahabat aku kak." jelas Senja yang merasa tidak enak.
"Jadi, mau lo apa?"
"Aku mau kita jaga jarak."
"Enggak."
"Maaf kak, kita harus jaga jarak. Aku enggak mau pertemanan aku dengan
Raya hancur, hanya karena satu kesalah pahaman." jeda sejenak. "Aku duluan
kak." pamit Senja tanpa perduli dengan hujan yang masih turun dengan deras.
Menjauhi Angkasa adalah keputusan yang terbaik saat ini.
Angkasa mencekal lengan Senja saat itu juga. "Lo enggak berhak ngatur
gue untuk jaga jarak dengan siapapun, termasuk lo sekalipun." tekan Angkasa.
"Gue anter lo pulang sekarang." Angkasa menarik Senja paksa. Jujur ia kesal
mendengar penolakan Senja, yang padahal permintaan Angkasa hanyalah hal
yang sederhana.
"Semakin lo menjauh, semakin keras juga usaha gue untuk mengikis jarak
itu, Senja Alana."
***
Ratu meremas jemarinya dengan perasaan gugup. Saat ini ia tengah berada
di salah satu Rutan tempat sang Ayah, Rama Wijaya ditahan. Sudah dua
minggu ia tidak membesuk Rama. Ia benar-benar tidak memiliki keberanian
walaupun hanya untuk sekedar saling tatap dengan Ayah nya sendiri.
Ratu memegang dadanya yang terasa sakit saat melihat sosok Rama yang
tengah berjalan menujunya sembari melemparkan senyum lebar kepadanya.
Ayah?, lirih Ratu dalam hati.
Ratu memeluk Rama seerat mungkin, melepaskan rasa rindu dan kesedihan
yang ia pikul akhir-akhir ini. "Ayah, Ratu kangen." kata Ratu. Ratu
melepaskan pelukannya, lalu memperhatikan penampilan Rama saat ini.
"Ayah, kenapa Ayah makin kurus begini? Ayah sakit?" tanya Ratu khawatir.
Rama menggeleng lalu mengajak Ratu untuk duduk. "Ayah sehat, gimana
kabar kamu dan Bunda?" tanya Rama membuat Ratu mematung. "Ratu?"
panggil Rama kembali.
"Eh?" Ratu mengerjapkan matanya berkali-kali. "Aku dan Bunda sehat kok.
"Ayah, ini aku bawain makanan untuk Ayah, nanti jangan lupa dimakan ya."
Ratu mengeluarkan sebuah rantang yang berisi makanan kesukaan Rama
sambil berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
Rama meraih rantang tersebut lalu mengusap lembut kepala Ratu.
"Terimakasih Nak." ucap Rama. "Nak, Ayah boleh minta tolong?" tanya Rama
sambil menggenggam jemari mungil Ratu.
Ratu mengangguk cepat. "Boleh, Ayah mau minta tolong apa? Ada yang
perlu Ayah beli?" tanya Ratu.
Rama mengeluarkan secarik kertas dalam saku celananya. "Kalau kamu
nanti ada waktu, tolong temui orang ini dan sampaikan permintaan maaf
Ayah." Rama menyodorkan secarik kertas berisikan sebuah nama beserta
alamat yang sudah tertera kepada Ratu.
"Jam besuk sudah habis." tegur salah satu polisi.
Ratu yang mendengar dengan buru-buru meraih kertas tersebut lalu
memasukannya ke dalam tas ranselnya. "Ayah tenang aja, Ratu akan temui
orang itu nanti." jawab Ratu. "Ayah, Ratu pamit ya. Minggu depan Ratu kesini
lagi." pamit Ratu sambil beranjak dari tempat duduknya.
Rama memeluk Ratu kencang sambil mencium lembut puncak kepala Ratu.
"Jaga diri kamu baik-baik ya, Ayah sayang Ratu. Jangan pernah sedih atau
sakit karena terlalu mikirin Ayah. Jadilah wanita tegar, Ayah yakin kamu bisa
melewati kerikil tajam dalam kehidupan dengan kuat." ujar Rama dengan
suara hampir tercekat.
Ratu membalas pelukan Rama tak kalah erat. "Ratu janji akan selalu
berusaha untuk jadi wanita kuat seperti yang Ayah mau. Makanya, Ayah selalu
jaga kesehatan dengan baik ya. Ratu butuh Ayah." jawab Ratu sambil
berusaha menahan cairan kristal di kedua sudut matanya.
Ratu melepaskan pelukan Rama, lalu mencium punggung tangan Rama
dengan lembut. "Ayah, Ratu pamit ya." pamit Ratu sekali lagi dan dibalas
dengan anggukan beserta senyuman dari Rama.
Ratu berbalik lalu beranjak keluar sambil memukul-mukul kecil dadanya
untuk menahan sesak yang mencekiknya. Ia merasa berdosa besar karena
masih menyembunyikan kepergian Sinta dari Rama. Entah sampai kapan Ratu
akan membohongi Rama, ia tidak ingin kesehatan Rama makin memburuk bila
mendengar kabar duka yang ia simpan dengan rapat itu.
"Kayaknya nangis udah jadi rutinitas wajib lo sehari-hari ya."
Ratu tersentak dan menoleh ke belakang seketika. "Raja? Raja ngapain
disini?" Ratu berjalan mendekati Raja. "Kok Raja enggak bilang kalau mau
kesini?" tanya Ratu heran.
Raja mengusap lembut wajah Ratu. "Mau ngajak lo makan terus anter lo
pulang." jawab Raja. "Ayok." Raja menarik tangan Ratu.
"Eh?" Ratu menahan tangan Raja. "Maaf Raja, Ratu mau ke rumah Helen.
Jadi, lain kali aja ya." jawab Ratu tidak enak.
Raja mengernyit heran. "Ke rumah Helen? Mau ngapain? Di sekolah juga
bisa ketemu." kata Raja.
Ratu menggeleng. "Helen sakit, Ratu mau jenguk Helen. Boleh ya?" tanya
Ratu dengan tatapan memohon.
Raja menghela napas. "Boleh." jawab Raja membuat Ratu mengulas
senyumnya. "Ayok, gue temenin." ujar Raja disusul dengan anggukan dan
sinar binar yang berasal dari kedua manik mata Ratu.
Setelah melewati kemacetan dengan waktu hampir satu jam. Akhirnya Ratu
sampai juga di kediaman Helen yang berada di salah satu komplek
perumahan mewah di Jakarta, bersama dengan Raja. Entah kenapa perasaan
Ratu berubah menjadi gugup, saat salah satu asisten rumah tangga keluarga
Helen yang bernama Siti, memberikan pesan kepadanya untuk menemui Helen
yang tengah menunggunya di kamar, dengan syarat tidak boleh membawa
siapapun ke dalamnya.
Ratu mengangguk setuju lalu memberikan pengertian sedikit kepada Raja.
Ratu berjalan mengikuti Siti dari belakang. Sesekali ia sempat terpukau
melihat interior mewah yang ada di sekelilingnya. Setelah menaiki anak
tangga, sampailah Ratu di depan pintu kamar Helen. Ia mengetuk pintu
terlebih dahulu, lalu dengan sopan ia melangkahkan kedua kakinya masuk ke
dalam.
Hati Ratu merasa teriris saat melihat Helen tengah meringkuk di pojok
kamar dengan tatapan lurus dan kosong. Wajah cantiknya pun sudah memucat
bersama kantung hitam di bawah mata indahnya. "Helen?" panggil Ratu
membuat Helen tersentak.
Ratu berjalan pelan menghampiri Helen, dan menggenggam tangan gadis
itu sambil berjongkok. "Hai, Ratu dat—"
Belum sempat Ratu melanjutkan ucapannya, tiba-tiba Helen mengguncang
tubuhnya kuat. "Pergi dari sini Ratu!" ucap Helen sambil mengedarkan
pandangan ke sekelilingnya. "Lo harus hati-hati, Ratu! Dia benar-benar
bahaya! Dia enggak main-main dengan semua ini." Helen menatap Ratu
dengan sorot rasa takut.
Ratu menenangkan Helen segera. "Helen, tenang. Ratu enggak ngerti sama
sekali apa maksud Helen. Dia itu siapa?" tanya Ratu cemas.
Untuk sesat hanya ada keheningan. Ratu membiarkan Helen yang tengah
mengatur deru napasnya sendiri sebentar. Setelah melihat Helen yang sudah
mulai tenang, Ratu mulai membuka suara kembali. "Jadi, dia siapa yang
Helen maksud?" tanya Ratu sambil menatap Helen serius.
Helen membalas tatapan Ratu dengan rasa takut sambil menyebutkan satu
nama tanpa ada suara, membuat Ratu membulatkan mata tidak percaya dan
menangkupkan satu tangan ke mulutnya. Dengan membaca gerakan bibir
Helen, Ratu bisa menebak siapa dalang dibalik rasa takut gadis itu. Tidak
mungkin!!
***
Rindu memetik gitar yang ada di atas pangkuannya sambil memejamkan
matanya sejenak untuk menikmati irama yang menembus kedua telinganya.
Hari ini adalah hari pertama ia bekerja sebagai pengisi live music di sebuah
caffe, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Ia bersyukur sekali karena
mendapatkan pekerjaan tambahan yang sangat cocok untuknya. Siapa yang
tidak senang jika memiliki hobi yang bisa menghasilkan uang? Orang
bilang, pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar! Dan itu
benar adanya.
I Love You
deutgo ittnayo
Only You
nuneul gama bwayo
barame heutnallyeo on geudae sarang
whenever wherever you are
Rindu melantunkan lagu pertama dari soundtrack k-drama kesukaannya.
Walaupun ia tahu bahwa pengunjung seisi caffe sama sekali tidak mengerti
dengan arti lagu yang ia nyanyikan, tapi ia tetap akan menyanyikannya. Ia
sangat yakin sekali bahwa lagu tersebut pasti tidak asing lagi ditelinga
mereka semua, terutama bagi para kaum hawa yang sedang merasa baper-
bapernya menikmati malam minggu ini bersama pasangannya, dan itu semua
terbukti saat mendengar beberapa pengunjung ikut menyanyi bersamanya.
Tanpa Rindu sadari, dari sudut kanan stage terlihat seorang laki-laki
tengah menatapnya tanpa teralihkan sedikitpun, dan tidak memperdulikan
ketiga teman lelakinya yang masih asyik bercanda satu sama lain. Elang
Guntur. Ia benar-benar merasa terpesona dengan seorang gadis yang tengah
memangku gitar sambil melantunkan sebuah lagu, yang menurutnya indah
walaupun ia sama sekali tidak mengerti makna dari lagu itu sendiri.
Satu hal lagi yang membuatnya makin tidak bisa mengalihkan
pandangannya, gadis yang berhasil membuatnya terpesona itu adalah gadis
yang ia temui sebanyak tiga kali tanpa adanya rasa kesengajaan. Unik bukan?
Angkasa menepuk pundak Elang keras. "Woy! Lama-lama mata lo bisa
keluar gara-gara liatin itu cewek melulu!" celetuk Angkasa membuat Elang
tersentak.
"Dia itu lagi menghayati lagunya Sa, sama kayak gue sekarang ini sampe
mau nangis aja rasanya." ujar Panca membuat Dirga mengernyit heran.
"Kenapa lo? Galau?" tanya Dirga kepada Panca.
Panca mengangguk. "Iya gue galau banget." jawab Panca dengan tatapan
sendu yang dibuat-buat, sontak membuat ketiga temannya menatapnya. Apa?!
Seorang Panca bisa galau?! Wah! Wah!
"Galau kenapa lo?" tanya Angkasa pada intinya.
Panca menatap ketiga temannya saling bergantian, lalu ia menghela
napasnya kasar membuat ketiga temannya makin penasaran. "Gue galau
karena enggak ngerti itu cewek nyanyi lagu apa." jawab Panca tanpa dosa.
"Kenapa enggak pake Bahasa Indonesia aja sih? Bahasa Inggris aja gue bego,
apalagi itu yang Bahasanya bisa bikin lidah melilit!" protes Panca.
Dirga menjitak kepala Panca kesal. "Dasar kutu badak! Emang enggak bisa
serius dikit ya jadi manusia!" decak Dirga.
Angkasa melempar segumpal tisue ke wajah Panca sambil berdecak.
"Suatu saat kalau lo beneran GALAU, enggak ada satupun dari kita yang
bakal percaya!" ujar Angkasa diikuti dengan anggukan setuju kedua temannya.
"Enggak ada yang namanya GALAU dalam kamus Panca Ksatria." Panca
menepuk dadanya dengan percaya diri.
Elang menghela napas. "Jangan asal ngomong. Nanti kalau kejadian, lo
bisa malu karena udah jilat ludah lo sendiri. Belajarlah dari Raja Gemilang."
lontar Elang.
"Lagian, gue yakin banget cewek yang namanya Sila itu bisa bikin hati lo
klepek-klepek sampe modar. Tunggu aja saatnya!" ujar Dirga membuat Panca
meliriknya dengan sinis.
"Enggak usah bahas si cewek bar-bar! Sampe Angkasa balikan sama Raya
juga gue enggak akan sudi jatuh cinta sama itu cewek!" tegas Panca.
Angkasa mendegus kesal. "Enggak usah bahas Raya! Sampe Dirga punya
pacar juga gue enggak akan sudi balikan sama itu cewek!" ujar Angkasa
membuat Dirga melemparkan erlingan tajam kepadanya.
Elang mengangguk antusias. "Ngomong-ngomong nih, diantara kita
berlima, cuma lo doang Ga yang enggak pernah sama sekali ngebahas soal
cewek!" ujar Elang kepada Dirga.
Panca memicingkan kedua matanya kepada Dirga. "Jangan-jangan," jeda
sejenak. "Lo normal kan Ga?" tanya Panca sambil bergidik.
Dirga memiting kepala Panca seketika. "Wah! Cari mati ini anak!" ujar
Dirga. "Nyari pacar itu enggak semudah kayak nyari gorengan di pinggir
jalan!" Dirga melepaskan pitingannya sambil meraih segelas es jeruk yang
ada di atas meja lalu menegaknya.
"Dibawa santai aja, kalau waktunya udah tepat juga nanti dia mampir
sendiri, dan tanpa perlu ada paksaan tentunya." lontar Dirga membuat
Angkasa dan Elang sedikit merasa.
"Segala sesuatu yang dipaksakan itu enggak akan pernah baik hasilnya.
Percaya deh sama gue, semakin lo paksa keinginan lo untuk terwujud,
semakin dekat juga kegagalan lo untuk meraih hal itu." lanjut Dirga serius.
Elang merenungi ucapan Dirga sesaat. Dirga benar, tidak seharusnya ia
memaksakan perasaan Rinai lagi untuk kembali seperti semula sebelum ia
menciptakan luka di hati gadis itu. Rinai pantas untuk bahagia, dan mungkin
bukan dirinya lah yang menjadi sumber dari kebahagiaan itu. Sedangkan
Anggi, ia juga tidak bisa memaksakan perasaanya untuk mencintai kembali
gadis itu, seperti sebelum rasa kehilangan akan sosok Rinai tercipta.
Perasaan memang tidak bisa dipaksakan, seperti halnya seorang Raja
Gemilang yang selalu memaksakan hatinya untuk membenci seorang Ratu,
begitupun seperti Ratu Setia Wijaya yang selalu memaksakan hatinya untuk
melupakan seorang Raja, dan semua itu hanya berujung dengan kegagalan
dengan rasa sakit sebagai pelengkapnya.
Jadi, sudah saatnya Elang Guntur memutuskan hubungan antara tiga hati
yang selama ini hanya saling menyakiti.
Elang memejamkan mata sejenak.
Rinai, terimakasih karena dulu telah mencintai lelaki brengsek seperti
Elang Guntur dengan rasa sabar yang ditutupi dengan seulas senyum
ketegaran setiap harinya.
Anggi, terimakasih juga karena telah mengajarkan lelaki bodoh seperti
Elang Guntur untuk memperjuangkan sebuah rasa tanpa ada kata
menyerah setiap harinya.
Walau berat, tapi kita harus mengakhiri cerita ini dengan baik-baik.
Walau berat, tapi kita harus menerima rasa kekalahan ini dengan
lapang dada.
Walau berat, tapi kita harus merelakan untuk saling melepas dengan
rasa ikhlas.
Walau berat, tapi kita harus saling melupakan dengan hati yang kuat.
Malam ini,
Cerita kita bertiga sudah selesai.
Semoga kalian bahagia.
Terimakasih karena pernah hadir.
——————————————————————————
FOLLOW INSTAGRAM @WATTPADRERE DAN @RERETRSS
JOIN GROUP LINE RUR? BUKA PROFILE WATTPAD AUTHOR
DAN KLIK LINKNYA! YUK KITA SERU-SERUAN BARENG PARA
TOKOH!
JANGAN LUPA BACA SEQUEL ELANG! BUKA DAN FOLLOW
PROFIL AUTHOR!
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
37. SAYANG ATAU ENGGAK?
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
38. HARI RAJA DAN RATU
새로운 세상 문이 열려있죠
그대 안에 있네요
한걸음 넘어 눈이 부시게
펼쳐진 세상이 날 반기죠
Pintu telah dibuka untuk dunia baru
Kau berada di sana
Satu langkah lebih, dunia mempesona
Itu menyapaku
그대 곁에 다가가 안기고 싶어요
머물고 싶죠 그대라는 세상에
I owe you I miss you
I need you I love you
영원토록 그대 품에
Aku ingin pergi ke kamu, ke dalam pelukanmu
Aku ingin tinggal di duniamu
Aku berhutang padamu aku merindukanmu
Aku butuh kamu, aku mencintaimu
Selamanya dalam pelukanmu
🎼 You're My World-Yoon Mirae OST. The Legend Of the Blue sea 🎧
——————————————————————————
——————————————————————————
FOLLOW INSTAGRAM @WATTPADRERE DAN @RERETRSS
JOIN GROUP LINE RUR? BUKA PROFILE WATTPAD AUTHOR
DAN KLIK LINKNYA! YUK KITA SERU-SERUAN BARENG PARA
TOKOH!
JANGAN LUPA BACA SEQUEL ELANG! BUKA DAN FOLLOW
PROFIL AUTHOR!
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
39. MURKANYA SEORANG RATU
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
41. MENCINTAI SENDIRIAN
***
"Jadi, cowok yang lo maksud itu ternyata kak Angkasa?!" Erna menatap
Raya tidak percaya.
Raya mengangguk. "Iya, pokoknya gue bakal dapetin kak Angkasa
bagaimanapun caranya!" tegas Raya.
Ranti menatap Senja yang sudah tertunduk diam. "Jaga perasaan Senja
dong Ray! Lo tahu sendiri kan, sebelum lo suka sama kak Angkasa, Senja
udah cinta mati duluan sama itu laki-laki?!" Ranti meninggikan suaranya
membuat Raya menegakan kepala seketika.
Raya melipatkan kedua tangannya dengan gusar. "Terus kenapa?
Perasaan kan enggak bisa dibohongin! Iya enggak Sen?" tanya Raya
kepada Senja. Raya benar-benar tidak terima akan ucapan Ranti
kepadanya.
"Eh? I..iya Ray, itu hak kamu kok untuk suka sama siapa aja. Lagian,
perasaan kan memang enggak bisa dipaksain. Udah ya, kita jangan
berantem lagi. Semangat ya Ray, semoga lancar dengan kak Angkasa."
jawab Senja dengan hati yang berat.
Ranti menghela napas. "Terserah kalian aja deh, tapi gue yakin suatu
saat hal ini pasti akan jadi masalah. Kita tunggu aja hal itu terjadi. Tapi,
satu hal yang perlu kalian ingat masing-masing. Siapapun yang kak
Angkasa pilih, gue harap kalian bisa terima semua itu dengan lapang
dada. Cowok enggak cuma satu di bumi ini, ada banyak dan gampang
dicari. Tapi sahabat? Kalian pikir aja sendiri gimana susahnya untuk
didapetin, gue harap kalian pikir baik-baik lagi semua ucapan gue." Ranti
beranjak dari kursi lalu pergi tanpa permisi dan disusul dengan Erna
selanjutnya.
Raya menatap Senja tajam. "Gue harap lo bisa lupain perasaan sepihak
lo itu secepat mungkin. Gue udah kasih lo ultimatum dari sekarang, jadi
gue enggak akan tanggung jawab lagi kalau suatu saat hati lo sakit sendiri
ngeliat gue dan Angkasa bahagia bersama." ujar Raya penuh penekanan.
Senja mengangguk lemah. "Iya, kalau memang kak Angkasa bahagianya
sama Raya, aku enggak apa-apa kok. Lagian, kak Angkasa juga enggak
kenal aku. Jadi, kamu tenang aja. Aku enggak akan ganggu hubungan
kamu dengan kak Angkasa sama sekali kok." jawab Senja sambil
tersenyum getir.
"Baguslah kalau lo sadar diri. Lo tahu sendiri kan? Gue adalah tipe
orang yang enggak suka berbagi. Kalau memang lo masih mau bersahabat
sama gue, kubur dalam-dalam perasaan lo ke Angkasa dengan segera. Gue
rasa lo cukup pinter untuk mencerna semua kalimat yang keluar dari
mulut gue, Iya kan Senja?" ujar Raya dengan nada penuh penekanan.
Raya dan Senja saling bertukar pandang satu sama lain, entah
persahabatan seperti apa yang mereka jalani saat ini. Sekuat ini kah
ternyata pengaruh seorang Angkasa Laksmana untuk mereka berdua?.
Jadi, siapa yang harusnya lebih baik mengalah?
Satu bulan kemudian, setelah ultimatum Raya terlontar.
"Senja! Senja!" Raya memanggil Senja dengan keras.
Senja menoleh seketika. "Raya? Kamu ngapain lari-lari? Bahaya tahu!"
ujar Senja cemas.
Raya mengguncang kedua bahu Senja kuat. "Senja!! KAK ANGKASA
NEMBAK GUE!!! KAK ANGKASA NEMBAK GUE SENJA!! AKHIRNYA
GUE DAN DIA RESMI JADIAN MULAI SEKARANG!!" teriak Raya lalu
memeluk Senja dengan senang. "GUE BAHAGIA BANGET SENJA!! GUE
BAHAGIA!!"
Senja membalas pelukan Raya dengan mata yang sudah memanas. Ia
tidak menyangka ternyata patah hati rasanya sesakit ini. "Selamat ya Ray,
semoga hubungan kamu dengan kak Angkasa selalu lancar." ucap Senja
yang hampir tercekat.
Raya mengangguk cepat. "Gue enggak akan lepasin kak Angkasa untuk
siapapun! Gue sayang banget sama dia Sen! Gue bahagia akhirnya kak
Angkasa sadar akan keberadaan gue! Gue bahagia.." ujar Raya yang
masih memeluk Senja erat.
"Aku.. aku seneng kalau kamu seneng Ray.." Senja mulai terisak. Ia
benar-benar tidak bisa lagi membendung tangisnya. Ia sakit itu sudah
jelas.
Raya melepaskan pelukannya. Raya menatap Senja dengan tertegun.
"Lo ikhlas kan ngelepasin kak Angkasa untuk gue?" tanya Raya dengan
serius.
Senja mengangguk. "Aku ikhlas." jeda sejenak. "Kamu beruntung Ray,
walaupun aku dan kak Angkasa enggak punya hubungan apa-apa, tapi aku
tahu kok dia itu adalah lelaki yang baik." jawab Senja dengan lapang
dada.
Raya berdeham. "Gue jadi enggak enak sama lo Sen, gue minta maaf
kalau lo jadi sesakit ini." ujar Raya yang entah tulus atau hanya sekedar
basa-basi saja.
Senja menggeleng. "Itu resikonya dari mencintai sendirian. Aku yang
ciptain rasa sakit itu sendiri, bukan kamu ataupun kak Angkasa. Jadi,
kamu enggak perlu minta maaf, karena semua itu adalah salah aku
sepenuhnya. Aku yang mengawali, dan aku yang harus mengakhiri." Senja
menyeka air matanya yang sedari sudah lolos begitu saja. Ia benar-benar
bodoh! Harusnya ia tidak perlu berlebihan seperti ini.
"Ray?"
"Iya?
"Buat kak Angkasa bahagia ya."
Senja berjalan menyisiri lorong sekolah dengan tatapan kosong,
lamunannya akan Raya dan Angkasa makin menjadi akhir-akhiri ini. Ia
bertanya-tanya dalam hati, benarkah bahwa ia hanyalah seorang perusak?.
Sungguh, ia sama sekali tidak pernah memiliki niat untuk menghancurkan
hubungan asmara sahabatnya itu.
Andai saja perasaan itu bisa kita atur dengan sesuka hati, jangankan untuk
menjalani, mengawali pun rasanya ia sudah enggan bila akhirnya akan
menjadi sesulit ini.
"Gue sayang lo Raya!"
Senja menghentikan langkahnya saat mendengar suara samar dari bawah
sudut anak tangga yang ada di ujung koridor sekolah. Ia merapatkan tubuhnya
segera dibalik dinding yang jaraknya tidak jauh dari sumber suara tersebut.
Raya? Dia lagi bicara sama siapa?
"Jangan ganggu gue lagi! Harus berapa kali gue bilang kalau gue
enggak punya perasaan apa-apa sama lo!"
"Apa semua ini karena si Angkasa sialan itu?! Apa hebatnya dia Ray?!
Lo harus sadar Ray! Siapa yang selama ini selalu ada buat lo!"
"Lo yang harusnya sadar diri! Lo dan Angkasa itu beda jauh! Bahkan
kalian berdua itu enggak pantes hanya untuk sekedar dibandingin!"
"Kita lihat aja nanti, kita lihat apa lo masih bisa bicara selantang ini
disaat Angkasa udah habis ditangan gue sendiri! Lo enggak percaya huh?
Omongan gue bakal terbukti kali ini Ray!"
Senja menahan degup jantungnya yang cepat itu sekuat mungkin. Ia tidak
menyangka bisa terjebak disini dengan isi pembicaraan yang super penting
ini. Kak Angkasa harus tahu!, Ia harus memperingatkan Angkasa untuk lebih
berhati-hati mulai sekarang. Walaupun sebenarnya Angkasa adalah salah satu
orang yang berpengaruh besar di GARUDA dan memiliki dekengan yang
banyak, tak bisa ia pungkiri bahwa rasa khawatir tengah menyelimuti hatinya
saat ini. Ia harus tahu siapa lelaki yang saat ini tengah menjadi lawan
bicara Raya!
Senja memutar otak keras untuk mengingat siapa-siapa saja lelaki yang
mengejar-ngejar Raya. Ah, tapi semua itu malah makin membuatnya
bertambah pusing saja. Terlalu banyak. Iya, terlalu banyak murid laki-laki di
SMA GARUDA ini yang mengidolakan seorang Raya Indah Lestari. Bukan
hanya paras nya saja yang cantik, tapi gadis itu juga terkenal dari kalangan
keluarga yang tajir melintir.
"Sialan! Jangan pernah sentuh Angkasa!"
Senja termangu seketika. Sebegitu besarkah rasa sayang Raya untuk
Angkasa?, Mungkin semua orang benar, dirinya hanyalah sebatas jurang
diantara kebahagiaan kedua orang itu. Sadar diri Senja, kamu itu bukan
siapa-siapa!. Senja menghela napas lalu memutuskan untuk pergi saat itu juga
dengan langkah yang sedikit gontai. Ia tidak boleh ikut campur lagi, karena
pada awalnya, hanya ada Angkasa dan Raya dalam cerita ini, bukan dirinya
atau orang lain.
Raya memandang tajam laki-laki yang ada di depannya saat ini. "Angkasa
enggak salah apa-apa, jangan libatin dia dalam hubungan kita sekarang ini!"
ujar Raya sedikit geram.
"Kenapa? Lo takut kalau omongan gue bener-bener terbukti huh?!" laki-
laki itu menantang Raya.
Raya menaikan sudut bibirnya. "Gimana kalau kita berdua buat sebuah
kesepakatan sekarang? Gue akan pertimbangin perasaan lo sepenuhnya, asal
lo bisa penuhin satu syarat yang gue kasih. Gimana? Tertarik?" Raya mulai
memanfaatkan keadaan. Laki-laki bodoh!
Laki-laki itu berdecih. "Raya, Raya, lo pikir gue bego? Omongan lo mana
bisa dipercaya!"
Raya menghembuskan napas kasar. "Gue serius, lo bisa pegangin omongan
gue kali ini." ujar Raya meyakinkan. "Gimana? TAKE IT OR LEAVE IT?"
tanya Raya dengan penuh penekanan.
"Oke Fine! Jadi, apa syaratnya?"
***
Suasana Warkop saat ini bisa terbilang cukup ramai seperti biasanya,
siapa lagi kalau bukan SAKGAR lah yang menjadi alasannya. Ibu Sri sebagai
pemilik Warkop pun tak jarang merasa kewalahan menghadapi celotehan atau
candaan anggota SAKGAR, yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri tiap
harinya.
"KAU CANTIK HARI INIIIII (JREEENGGG) DAN AKU
SUKAAAAAAAAAAAAA, KAU LAIN SEKALIIIII (JREEENG) DAN
AKU SUKAAAAAAAAAAA.." Panca bernyanyi sambil memainkan ukulele
kepunyaan Gamal di hadapan bu Sri yang saat ini tengah menggoreng pisang
untuk dijual.
Angkasa menepuk dahi keras. "Itu anak kalau ngegombal enggak kenal
kalangan ya." bisik Angkasa kepada Dirga yang ada disampingnya.
Dirga terkekeh. "Lo kayak enggak kenal si Panca aja, jangankan emak-
emak, cowok aja diembat sama dia!" ledek Dirga membuat Angkasa
bergidik.
"Aduh si aa, jaman sekarang mana mempan ngerayu cewek pake lagu!"
ujar Bu Sri sambil menggeleng heran.
Raja mengerutkan kening. "Terus pake apa dong Bu biar mempan? Kali-
kali aja kan Raja bisa ikutin triknya!" ujar Raja penasaran.
"PAKEEEEE FULUSSSSSS DONGGG BIAR HUBUNGAN MAKIN
MULUSSSSSSS" jawab Bu Sri lantang sambil membalik-balikan pisang
gorengnya.
"OALAAHH SI FULUUS TOH! ITU SIH GAMPANGGGG!!,
JANGANKAN SI FULUS YANG ABANG DATENGIN, GAJAHNYA
SEKALIAN ABANG BAWA KESINI KHUSUS UNTUK BU SRIII!!" ujar
Panca sambil menjentikkan kedua jarinya.
Angkasa menjitak keras kepala Panca. "ITU TULUS
BAMBAAAAAANGGGGG!" ujar Angkasa kesal.
Pak Kumis yang tak lain adalah suami Bu Sri hanya menyimak sambil
menggeleng heran. "Halah Bu Bu, dulu Ibu dikasih surat aja udah langsung
kesemsem sama Bapak." ujar Pak Kumis membuat Bu Sri tersipu malu.
"Itu kan dulu Pak, jaman sekarang kan udah beda toh." jeda sejenak.
"Lagian si aa ngapain sih nanya-nanya, udah ada pacar baru ya? Bawa kesini
dong kenalin sama Ibu." ujar Bu Sri kepada Raja.
"AELAHH BUUU, ENGGAK PERLU PAKE ACARA KENALAN
SEGALA, PACARNYA MASIH YANG LAMA BU! ENGGAK ASYIK
KAN? KAYAK ABANG PANCA DONG, BEDA BULAN BEDA PACAR!"
Panca menepuk-nepuk dada dengan bangga.
Bu Sri menangkupkan satu tangan ke mulutnya sambil memasang raut
wajah terkejut dengan berlebihan. Dasar Ibu-ibu tukang gosip!. "JADI SI
AA TEH BALIKAN SAMA SI NENG RATU?! ALAMAAKKK EMANG
JODOH ITU ENGGAK KEMANA YAAA?!!!" ujar Bu Sri dengan heboh.
"HARI INI IBU GRATISIN MIE REBUS DEH BUAT SI AA! IBU TEH
SENENG NGELIAT AA RUKUN LAGI SAMA SI ENENG." lanjut Bu Sri
membuat Raja menggaruk tengkuknya sambil menahan malu.
Panca mendengus kesal. "SI IBU EMANG SELALU PILIH KASIH DEH!,
GILIRAN PANCA BAWA CEWEK KESINI MANA PERNAH
DIGRATISIN, RESIKO ORANG GANTENG YA BEGINI NIH! SELALU
AJA DIPERLAKUKAN DENGAN TIDAK ADIL! Panca duduk lalu meraih
segelas es teh manis yang ada di atas meja dan menegaknya tanpa jeda.
"ALAMAAKKKK KALAU GITU CARANYA BISA BANGKRUT INI
WARKOP, SI AA MAH BEDA MINGGU BEDA JUGA YANG DIBAWA!
BIKIN LIEEEURRRRR!" ujar Bu Sri kepada Panca membuat yang
mendengar tertawa saat itu juga. Lanjutkan Sayang!
Dirga yang tadi menyimak akhirnya memutuskan untuk membuka suara.
Dirga berdeham. "Jadi, lo beneran balikan sama si Ratu, Ja?" tanya Dirga
memastikan kembali.
Raja mengangguk cepat. "LO LO SEMUA MAKAN AJA SEPUASNYA,
HARI INI GUE YANG BAYAR!" teriak Raja kepada SAKGAR, disusul
dengan sambutan sorak sorai para kaum gratisan terutama Panca yang saat ini
sudah naik ke atas kursi sambil bersorak berlebihan. "RAJA! RAJA! RAJA!"
Dirga bertukar pandang dengan Angkasa sambil menyunggikan senyum
kemenangan. Kali ini Raja benar-benar akan habis oleh mereka semua!.
Dirga berdeham kembali. "Ja?" panggil Dirga membuat Raja menoleh.
"Apa?"
"Anak SAKGAR selalu bisa megang omongannya kan?"
——————————————————————————
FOLLOW INSTAGRAM @WATTPADRERE DAN @RERETRSS
JOIN GROUP LINE RUR? BUKA PROFILE WATTPAD AUTHOR
DAN KLIK LINKNYA! YUK KITA SERU-SERUAN BARENG PARA
TOKOH!
JANGAN LUPA BACA SEQUEL ELANG! BUKA DAN FOLLOW
PROFIL AUTHOR!
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
42. HUBUNGAN YANG BERCABANG
***
"OI ADEK BERJILBAB BIRUUUUUU (OYYYYYYY), CANTIK MANIS
NAN ULAAAAT BULLLUUUUUUU (WADAAAWWW), DAPAAT SALAM
DARI AYAHHH IBUUU (MASAAAAA), TAMAAT SEKOLAH JADI
MENANTUUUUUUU (MANTAAAPPPPP)" Panca menyanyikan lagu yang
tengah viral itu sambil menjadikan salah satu meja sebagai gendangnya
dengan keras, saat melihat seorang perempuan berjilbab biru berjalan masuk
ke dalam Warkop, hingga membuat mulutnya gatal seketika bila tidak segera
meluncurkan aksinya. Sedangkan anggota SAKGAR hanya ikut meramaikan
saja dengan menyahuti nyanyian Panca yang cempreng itu.
Angkasa menggelengkan kepala heran melihat kebiasaan temannya satu itu.
"Gue rasa kita harus cepet-cepet bawa dia berobat deh Ga, gue takut otaknya
makin lama makin konslet!" ujar Angkasa kepada Dirga.
"Biarin aja kali Sa, justru kalau dia diem itu yang malah bikin otaknya
makin bahaya!" ujar Elang. "Bukan Panca namanya kalau tiap hari enggak
bikin heboh orang-orang disekitarnya." lanjut Elang sambil mengaduk-aduk
mie rebusnya.
"Lo kalau mau si Panca diem, bawa aja si cewek galak itu kemari. Selesai
urusan, gitu aja repot." Raja menanggapi ucapan Angkasa tanpa mengalihkan
pandangannya sedikitpun dari layar ponselnya.
Angkasa menghela napas. "Kalau gue bawa itu cewek kemari, yang ada
malah jadi amburadul ini Warkop!" jeda sejenak. "Lo lagi liatin apasih serius
banget dari tadi?" Angkasa melirik ponsel Raja dengan penasaran.
Raja tersenyum sambil menunjukkan sebuah foto yang baru saja diposting
Ratu di instagram. Astaga! Benar-benar bucin!. "Ternyata kalau dilihat-lihat,
gue ganteng juga ya." ujar Raja dengan percaya diri membuat Angkasa
menatapnya tidak percaya.
"Gue enggak mau ya, ada kembaran Panca di geng TEMPUR! Satu aja
udah bikin kepala gue hampir meledak, apalagi dua? Enggak bisa gue
bayangin..." ujar Angkasa berlebihan.
"ENEEEENGGG MAU BELI APAA NENG? GORENGAN? ADAA! MIE
REBUS? JUGA ADAAA! PECEL TEMPEEE JUGA ADAAA!! OH! ATAU
ENENG MAU MINUM AJA? ENENG MAU MINUM APAA? KOPI
ADAAAA! ES JERUKKK JUGA ADAAA! ES TEH MANISSS YANG
MANISNYA KAYAK ENENG JUGA ADAAAA!! TINGGAL PILIH AJA
NENG, TAPI KALAU BINGUNG ENENG BISA KOK PEGANG TANGAN
ABANG PANCA! RELAA ABANG NENG!!" Panca melontar panjang lebar
membuat geng TEMPUR hanya menggeleng pasrah, tapi tidak bagi anggota
SAKGAR yang saat ini malah mendukung aksi Panca tersebut dengan
semangat.
"NENGGGGG BAPAK ENENGGG PASTI JUALAN MARTABAK
YA?!!" Panca mulai mengeluarkan jurus jitunya.
"Eh? Emangnya kenapa kak?" gadis itu menatap Panca dengan
kebingungan.
"ABISNYAAAAA SI ENENGG SPESIALLL BANGET DI HATII
ABANG! JADI PENGEN ABANG MAKANNNNN!! RAWWWWWR!"
jawab Panca membuat gadis itu sedikit bergidik.
Gadis itu tersenyum paksa. "Oh gitu ya, kalau gitu saya permisi dulu deh
ya. Masih banyak kerjaan." ujar gadis itu dengan tidak nyaman.
"EHHH SI ENENG KOK BURU-BURU SIH? KAN KITA BELUM
KENALAN? ABANG JUGA BELUM TAHU KAN RUMAH ENENG
DIMANA??"
"Eh? Buat apa memangnya kak?"
"ADUUH SI ENENG GEMESIN BANGET DEH, YA BUAT
NGELAMAR ENEEENG LAH!! JADI, RUMAH ENENG DIMANA? KALI-
KALI MALAM MINGGU ABANG MAMPIR." modus Panca.
"WADDDAAAAW GERCEP KALI BANGGG." celetuk Bima keras.
"Eh?! Enggak usah kak, Bapak saya galak banget! Jangan deh!"
Panca berkacak pinggang sambil menepuk dadanya. "WAHHH!! JANGAN
NGEREMEHIN ABANG PANCA NENG! BUKAN PANCA KSATRIA
NAMANYA KALAU UDAH MUNDUR SEBELUM WAKTUNYA
PERANG! SOK ATUH KENALIN BAPAK ENENG KE ABANG BIAR
ABANG PANCA BUKTIIN KALAU ABANG PANCA ITU ADALAH
LELAKI SEJATI!!" ujar Panca menggebu-gebu.
"Aduh jangan deh ya kak, saya enggak mau kalau kakak nanti kena damprat
sama Bapak saya."
"EMANGNYA BAPAK CALON MERTUA ABANG SEMENAKUTKAN
APASIH? OTOTNYA GEDE-GEDE?! AH ABANG PANCA ENGGAK
TAKUT NENG! KALAU PERLU ABANG AJAK ADU PANCO SEKALIAN
BIAR ENENG YAKIN SAMA ABANG!! APALAGI? APALAGI?
BREWOKAN? AH! APALAGI ITU! ITU MAH GAMPANG NENG,
TINGGAL ABANG CUKUR AJA ITU SEMAK BELUKAR SAMPE
KUMIS-KUMISNYA SEKALIAN KALAU PERLU, BIAR ENENG TAHU
KESUNGGUHAN ABANG PANCA!"
PLETAK!
Panca meringis saat merasakan pukulan dari gulungan koran bekas yang
ada ditangan seorang laki-laki paruh baya yang ada di belakangnya. Pak
Kumis?!
"Abah! Abah baru pulang dari pasar? Sini Mirna aja yang bawa masuk ke
dalam belanjaannya."
Panca membelalakan mata seketika sambil menelan ludah sedalam-
dalamnya. Kampret!!, membuat gelak tawa seisi Warkop langsung meledak
saat itu juga. Syukurin lo Panca!!
Elang tertawa sampai terbatuk-batuk. "Eh Mirna, tumben ke Warkop.
Enggak sekolah?" tanya Elang membuat Panca melotot terkejut ke arahnya.
Sialan lo Lang! Kenapa enggak bilang dari tadi kalau ini anaknya Pak
Kumis! Kuraaaang hajaaaarrrrr!
"Udah pulang kak, Mirna kesini disuruh Ibu untuk nganterin makan buat
Abah." jawab Mirna sopan.
Pak Kumis berdeham sambil memicingkan kedua matanya. "Saya denger.."
Pak Kumis menggantungkan ucapannya membuat Panca mengucap sumpah
serapah dalam hati. Mampus lo Panca!!!! Enggak bisa ngutang lagi kan lo
jadinya!!!!. "Saya denger, kamu tadi mau mangkas habis kumis saya ini?"
lanjut Pak Kumis sambil membelai kecil kumis kebanggaannya dari sejak
muda dulu itu.
Panca kembali berusaha menelan ludah sebisa mungkin. "EH.. EHHHH
ADUHHH... HAMPURA ATUH NYAKK... ABANG PANCA TEH CUMA
JUST KIDDING! JUSSSSTT KIDDDINGGG!! MANA MUNGKIN LAH
ABANG PANCA MAU CUKUR KUMIS NYA PAK KUMIS SAMPE PAK
KUMIS ENGGAK PUNYA KUMIS! NANTI KADAR KEKASEPANNYA
BISA BERKURANG LITTLE LITTLE ATUHHHH." kilah Panca sekuat
tenaga.
Pak kumis menghela napas sambil menggelengkan kepala heran. "Panca!
Panca! Kamu itu memang paling bisa ya yang namanya bersilat lidah, bisa
kena serangan jantung saya kalau ngehadepin kamu lama-lama. Sudah-sudah,
jangan godain anak saya lagi. Saya enggak mau anak saya nanti jadi ikutan
konslet otaknya kayak kamu sekarang ini!" ujar Pak Kumis membuat gelak
tawa seisi Warkop meledak kembali.
"HAJAAAAR AJAAAA BEHHHHH!!! JANGAN KASIH KENDOOR!!"
ujar Angkasa kepada Pak Kumis membuat Panca melotot.
"TEMPUR TERUSSSS SAMPEEE MAMPUSSS BEEEHHHHH!!!"
timpal Elang dengan puas.
"Sudah-sudah, mending sekarang saya goreng pisang
saja di dapur, daripada disini bisa-bisa darah tinggi saya ikutan kumat juga
gara-gara kalian. Dasar anak muda jaman sekarang!. ujar Pak Kumis sambil
memijat kepalanya lalu beranjak pergi menuju dapur.
Panca mengusap-usap dadanya sembari menormalkan deru napasnya.
"Dahsyaat! Film AVENGER aja kalah tegangnya bos dibandingin sama
tatapan maut doi!" ujar Panca sambil membuka tutup botol air mineral yang
ada di atas meja lalu menegaknya hingga habis. NGERI KALI AKU BANG!!
"Makanya Ca! Lain kali kalau mau ngegombal itu pinteran dikit! Anak
SMP lo embat, ya bisa ngamuk Bapaknya!" ujar Dirga sambil menyeruput
kuah mie rebusnya.
"Panca mana pernah milih-milih kalau udah ngegombal Ga! Banci di taman
lawang aja dia ajak kenalan!" ledek Raja membuat Panca melemparkan botol
kosong minumnya ke arah Raja.
Elang melirik ponsel Dirga yang sedari tadi bergetar di atas meja dan
menampilkan sebuah beberapa pesan dilayarnya. Sherina Halim?, Elang
mengerutkan dahinya. "Lo lagi deket sama Sherina?" tanya Elang kepada
Dirga membuat ketiga temannya menoleh. DIRGAAA? DEKETTT SAMA
CEWEK???? HMMMM
"Biasa aja." jawab Dirga cuek.
Angkasa mengerutkan dahi. "Sherina? Sherina si anak pom-pom?" tanya
Angkasa penasaran yang dibalas hanya dengan gumaman Dirga.
Raja memicingkan kedua matanya. "Sejak kapan lo mau repot-repot
nanggepin chat dari cewek?" tanya Raja curiga.
"Sejak tadi, emangnya kenapa sih? Lagian, gue enggak ada hubungan apa-
apa sama dia." Dirga mulai gerah.
"Setahu gue Sherina itu mantannya si Aldi anak SAKTA, gue enggak mau
SAKGAR ribut-ribut lagi karena urusan cewek. Cukup satu orang aja
biangnya." sindir Angkasa membuat Raja mengumpat. Wah kurang ajar nih
si Sasa! Gue jadiin sambel juga lu!
Dirga menghela napas. "Gimana mau ribut-ribut, punya hubungan aja
enggak. Santai aja lah." ujar Dirga lalu menegak minumannya.
Elang mengangguk setuju. "Lagian, kita perlu hati-hati sekarang sama
perkumpulan pom-pom satu itu. Gue yakin banget si cepu itu bersarang
disana!" ujar Elang yakin.
"Kita lihat aja sampe mana itu cepu bisa nyembunyiin bangkai busuknya,
main-main kok sama kita." timpal Raja dengan nada meremehkan.
"Gue berani jamin bukan Sherina orangnya. Dia itu cewek lemot, jadi
enggak mungkin otaknya bisa sampe untuk soal ginian." ujar Dirga sambil
sedikit mengejek.
Angkasa menaikan sudut bibirnya. "Emangnya lo yakin kalau cuma satu
otak yang dipake? Gue rasa kita udah cukup berpengalaman untuk soal yang
beginian Ga."
Belum sempat Raja menambahkan ucapan Angkasa, kedua matanya sudah
menangkap seorang laki-laki yang sudah tidak asing baginya terlebih dahulu.
Samudera Brawijaya, salah satu orang kepercayaaan geng TEMPUR, saat ini
tengah berjalan masuk ke dalam Warkop dengan sedikit terengah-engah.
"Kenapa lo?" tanya Raja heran kepada Sam yang sudah duduk didepannya.
Sam menormalkan deru napas sebentar. "Anak GUNDAR ngirim surat
tantangan terbuka untuk SAKGAR bang. Besok siang sepulang sekolah,
dipersimpangan jalan cendana." ujar Sam serius.
Angkasa mengerutkan dahi. "GUNDAR? Setahu gue SAKGAR enggak ada
masalah sama mereka semua!" ujar Angkasa. "Atau dari kalian ada yang cari
masalah tanpa sepengetahuan geng TEMPUR?!" Angkasa meninggikan suara.
Sam menggeleng cepat. "SAKGAR sama sekali enggak punya masalah
sama mereka bang, tapi anak GARUDA ada. Makanya GUNDAR ngirim
surat tantangan ke SAKGAR secara terbuka ke kita sekarang." jawab Sam
dengan jelas.
Elang menaikan satu alisnya. "Anak GARUDA? Siapa?" tanya Elang
kepada Sam.
"Bintang, kelas X-1 Bang." jawab Sam.
"Bintang? Bintang Sadewa yang sifatnya sebelas dua belas sama si Raja
itu?" tanya Panca membuat Raja berdecak.
Sam menggaruk tengkuknya. "Sedikit sih bang." jawab Sam takut-takut.
MIRIPP BANGETT BANG MIRIP!!!
"BERANGKAAATIN SAA!!!!" ujar Elang.
"TEMPUR TERUSSS SAMPE MAMPUSSSS SAAA!!" timpal Panca.
"Mau dia anggota SAKGAR atau bukan, sekalinya anak GARUDA
diganggu, kita harus turun tangan Sa!" tambah Dirga.
Raja berdecak. "Tanpa kalian ceramah juga si Sasa pasti tahu apa yang
harus dia lakuin. Kayak baru kenal di kapal aja!" ujar Raja kepada ketiga
temannya.
Angkasa menghela napas. "Itulah gunanya gue ciptain SAKGAR. Untuk apa
SAKGAR berdiri kalau cuma untuk ajang keren-kerenan doang?" ujar
Angkasa lalu beranjak berdiri.
"BIMA!"
"Hadir bang!!"
"KUMPULIN SEMUA ANAK SAKGAR SEKARANG JUGA."
***
"BUSEETTTT!! Kusut amat itu muka lu bang, udah kayak baju yang belum
disetrika aja!" ledek Satria kepada Aksara.
Aksara berdecak. "Diem Sat, Gue lagi enggak mood untuk bercanda."
jawab Aksara sambil memijat pelipisnya. Rinai, Rinai!, gadis itu sudah
menghantui pikirannya dari semalam.
"Cerita dulu coba sama adik lo yang paling ganteng ini! Ada masalah apa
si lu bang? Gue tebak pasti ini urusan cewek!" tebak Galih benar.
Aksara menghembuskan napas kasar tanpa mau menggubris ucapan Galih.
Rinai! Rinai!, Aksara mengumpat dalam hati karena sedari semalam ia tidak
bisa menepis gadis itu dalam pikirannya. Cewek aneh, ngeselin, enggak mau
kalah!!
"Lo dimana?! Pulang sekarang?!"
Aksara yang sedari tadi hanya diam, langsung membuka suara saat
mendengar bentakan Aldi kepada seseorang yang sedang ia hubungi. "Kenapa
lo? Helen lagi?" tanya Aksara yang sudah tahu sekali jawabannya.
Aldi mengangguk sambil memutuskan sambungannya. "Ini cewek keras
kepalanya bener-bener enggak ada obat!" ujar Aldi kesal.
"Makanya cepet dipatenin bang, biar punya hak buat ngelarang-ngelarang!"
sindir Satria. "Jangan malah temennya yang diembat!" lanjut Satria membuat
Aldi menjitak kepalanya keras.
"Kalau bukan karena Helen yang minta, gue juga enggak akan mau kali
pacaran sama si Sherina! Manjanya enggak ketolongan!" ujar Aldi.
Galih berdeham. "Ngomong-ngomong lo punya kontaknya si Nadia enggak
bang?" tanya Galih kepada Aldi.
Aldi menaikan satu alisnya. "Nadia temennya si Helen? Banci amat lo,
samperin sana ke GARUDA minta nomornya langsung! Gimana si lo!" ujar
Aldi menantang.
"Yaelah bang, gue juga mau kal—"
"AKSARAAA!!!"
Suara manja dari seorang gadis berhasil memotong ucapan Galih seketika.
Aksara menggerutu dalam hati, ia sangat mengenali siapa pemilik suara
tersebut. "Kenapa Risti?" tanya Aksara dengan malas.
Risti memeluk tubuh Aksara cepat. "Anterin aku pulang ya, aku enggak
bawa mobil hari ini. PLEAAASEEEEEE!!" ujar Risti manja sambil
mendongakan kepalanya.
Aksara menghembuskan napas kasar. "Enggak bisa Risti, aku masih ada
urusan." jawab Aksara sambil berusaha melepaskan pelukan Risti yang
sangat membuatnya tidak nyaman. "Gimana kalau kamu minta anterin Edgar
aja?" tanya Aksara memberi usul.
Risti menggeleng cepat. "Enggak mau! Aku maunya dianter sama kamu!"
jawab Risti kesal.
"Edgar lagi ada urusan di luar bang." kata Satria membuat Risti yang
mendengar tersenyum puas.
Aksara mendengus kesal. "Kemana dia?" tanya Aksara kepada Satria.
"Biasalah bang, kemana lagi kalau enggak PARTTTYYYYYYYY!!" jawab
Satria membuat Aksara mengangguk mengerti. Benar-benar kebiasaan buruk
seorang Edgar Ganesha!
Aksara mengambil kunci mobilnya cepat membuat Risti bersorak riang
dalam hati. "Lo anter Risti, gue masih ada urusan yang harus dikelarin." ujar
Aksara kepada Satria membuat Risti menganga tidak percaya. Ia harus
menyelesaikan masalahnya dengan Rinai saat ini juga.
"Aku pulangnya mau sama kamu! Bukan sama si DIA!!" Risti
menghentakan kaki kasar sambil menunjuk wajah Satria. "Aksara! Kamu
denger kan sama apa yang aku bilang!" ujar Risti yang sama sekali tidak
digubris.
"Pulang sama gue aja, enggak akan gue culik kok!" ujar Satria sedikit
jengah.
"Enggak! Enggak mau!"
Aldi mendengus kesal. Dasar cewek manja!, "EH?! AKSARA?! WOY
MAU KEMANAAA LO?! GUE IKUTTTTTTTTT!" teriak Aldi saat melihat
Aksara sudah berjalan keluar dari markas sambil menenteng jaketnya
membuat Risti makin tersulut emosi.
"MAU NYARI PAWANG HUJAN!!"
"HAH? NGAPAIN LO NYARI-NYARI PAWANG?!! WAH MAKIN
STRES INI ANAK!"
Aksara terus berjalan tanpa menggubris teriakan Aldi dan rengekan manja
dari Risti. Ia merasa kepalanya makin sakit saja saat ini, dan semua itu
karena seorang gadis bernama Rinai Hujan, Ia benar-benar butuh seorang
pawang agar gadis itu segera pergi dari pikirannya sekarang juga. Benar-
benar merepotkan!!!!!!!!!!!!!!!!
——————————————————————————
FOLLOW INSTAGRAM @WATTPADRERE DAN @RERETRSS
JOIN GROUP LINE RUR? BUKA PROFILE WATTPAD AUTHOR
DAN KLIK LINKNYA! YUK KITA SERU-SERUAN BARENG PARA
TOKOH!
JANGAN LUPA BACA SEQUEL ELANG! BUKA DAN FOLLOW
PROFIL AUTHOR!
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
43. TERUNTUK KAMU YANG PERNAH
SINGGAH
Ratu memandang terkejut kedua sahabatnya, Anggi dan Jeha yang saat ini
tengah berdiri di dalam kamarnya sembari memegang sebuah kue dan
balon berwarna merah muda di tangan mereka masing-masing, tepat saat
pergantian hari dimulai.
Jeha berdecak kesal. "Mending lo sekarang cepet tiup ini lilin, tangan gue
udah pegel tahu megangin ini kue dari tadi!" cibir Jeha membuat Ratu
mengangguk.
Ratu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. "Eh iya, Ratu
sempat lupa," cengir Ratu. Ratu memejamkan matanya sejenak, "Tuhan,
doa Ratu enggak banyak-banyak kok, bener deh cuma satu doang. Tolong
jadiin Raja sebagai jodoh Ratu kelak, tapi kalau misalnya ternyata Raja
bukanlah jodoh Ratu, tolong pikir-pikir lagi dong Tuhan. Ratu enggak mau
Raja mati. Karena kata Raja, Ratu itu oksigennya. Kasihan Raja, Tuhan.
Dia udah cinta mati banget sama Ratu, udah itu aja doa Ratu, semoga
Tuhan mempertimbangkan secara matang-matang ya, Amin" Ratu
membuka matanya lalu meniup lilin yang ada dihadapannya sembari
menepuk-nepuk kecil tangannya.
"Enak aja! Raja itu cuma untuk Ratu. Lagian, emangnya Raja bisa nemuin
cewek semanis Ratu? Enggak akan bisa! Ratu yakin banget deh pokoknya
kalau Raja itu adalah jodoh Ratu." Jawab Ratu percaya diri membuat Jeha
dan Anggi bergidik.
Jeha memandang langit-langit kamarnya sambil tersenyum timpul. Ia rindu.
Ia rindu saat menghabiskan waktu bersama kedua sahabatnya seperti dulu.
Walaupun sekarang ia telah memiliki seorang Bima dalam hidupnya, tidak
bisa dipungkiri ada waktu dimana dadanya terasa sesak, kepalanya menjadi
sakit, dan pikirannya menjadi sempit saat ia mengetahui kondisi kedua
sahabatnya sekarang ini. Mungkin orang lain sudah mencapnya sebagai
sahabat yang buruk, atau sahabat yang brengsek karena telah meninggalkan
kedua sahabatnya disaat justru ialah orang yang paling dibutuhkan untuk
memberikan uluran tangannya.
Untuk Ratu, ia sadar bahwa dirinya memang benar-benar salah karena
tidak bersikap netral akan perpecahan Anggi dan Ratu saat itu. Bukan,
bukannya ia tidak menyayangi Ratu, ia hanya berpikir bahwa Anggi lah yang
lebih memerlukan keberadaannya dibandingkan Ratu yang sudah memiliki
banyak sahabat di luar sana selain mereka berdua, ia yakin bahwa Ratu pasti
tidak akan pernah merasa sendirian seperti yang selama ini Anggi alami
selama hidupnya. Tapi ternyata ia salah, justru Ratu pun ikut terluka
karenanya.
Untuk Anggi, ia sedikit menyesal karena telah menyakiti hati gadis itu
secara tidak langsung akan ucapannya. Ia tersulut emosi pada hari itu, ia tidak
bisa menerima keputusan bodoh Anggi yang justru bisa membahayakan
hidupnya sendiri karena hal itu. Sungguh, ia benar-benar menyayangi Anggi
seperti ia menyayangi Ratu. Bahkan, Sudah beberapa hari ini ia meminta
bantuan kepada Bima untuk mencari informasi akan keberadaan Anggi yang
sudah tiga hari ini tidak menginjakkan kakinya ke sekolah dan tanpa ada
kabar sama sekali hingga sedikit berdampak untuk kesehatannya sekarang ini.
Astaga, gue kangen banget sama kalian berdua. Jeha memeluk boneka
beruang yang tak lain adalah hadiah dari kedua sahabatnya itu disaat ia masuk
ke dalam ranking sepuluh besar di kelasnya. Apa yang harus ia lakukan
untuk merekatkan kembali persahabatan yang sudah sangat renggang ini?
Mungkin saat ini bukan jarak lagi yang sudah terkikis, tapi semua
kenangan mereka selama ini pun mungkin sudah luntur seluntur lunturnya.
Ia menyesal, itu sudah jelas.
****
Anggi berjalan keluar dari sebuah klub malam yang ada di Jakarta dengan
rasa yang sudah sangat jengah. Ia sudah lelah menghadapi hingar bingar dari
dunia malam tersebut. Sampai kapan ia harus ia menjalani hidupnya yang
seperti ini? Sampai kapan?. Ia merasa sudah tidak punya siapa-siapa lagi
didunia ini. Ia pikir ia akan selalu baik-baik saja hidup tanpa sebuah keluarga
di dalamnya, nyatanya tidak. Ia kesepian, bahkan seorang Elang pun sudah
enggan untuk singgah di hidupnya kembali walaupun itu cuma sesaat.
Anggi, Anggi, mana mau Elang sama lo lagi?!, Anggi tersenyum getir.
Bila saja ada kategori wanita terbodoh sedunia, ia yakin pasti seorang
ANGGI PITALOKA lah yang akan memenangkannya. Jangan harap Elang
akan kembali kepadanya, itu tidak akan mungkin. Sejujurnya, selama ini ia
selalu setia membalas perasaan Elang tanpa laki-laki itu sadari. Ia hanya
malu, ia merasa tidak pantas untuk disandingkan dengan Elang selama ini.
Laki-laki itu sempurna, dan sudah jelas berasal dari kalangan keluarga mana.
Sedangkan dirinya? Ia hanyalah seorang anak yang selama ini dibesarkan di
sebuah panti asuhan, tanpa tidak tahu siapa kedua orangtuanya sendiri. Miris
bukan? Bagaimana bisa ia pantas untuk disandingkan dengan Elang?,
ditambah lagi sekarang ia harus bekerja sebagai lady escort secara paksa
untuk mempertahankan pantinya agar tidak tergusur, dan itulah salah satu
penyebab runtuhnya persahabatan dirinya dengan Jeha. Maaf Jeha, ia benar-
benar tidak punya pilihan.
"Sampe kapan lo mau kerja disini?"
Anggi menatap tajam seorang laki-laki yang ada didepannya saat ini. Laki-
laki itu tengah melipatkan kedua tangannya sambil menatapnya dengan tatapan
yang sulit diartikan. Edgar Ganesha, sudah seminggu ini laki-laki itu
berkeliaran disekitarnya tanpa ia ketahui tujuannya apa.
"Mau ngapain lo disini? Mau mukulin Elang dengan cara pengecut lagi
kayak yang lo lakuin waktu itu?" tanya Anggi gamblang.
Elang berdecak kesal. "Gue enggak pernah sama sekali ada niat untuk
nyelakain Elang. Itu semua ulah temen-temen gue, jangan sangkut pautin gue
lagi soal itu." ujar Edgar meluruskan.
Anggi berdecih. "Gue enggak sebodoh itu hanya untuk percaya dengan
semua ucapan klasik lo itu!" ujar Anggi tanpa mau melepaskan tatapan
tajamnya.
Edgar menghela napas lelah. "Terserah lo mau percaya atau enggak, itu
bukan urusan gue." jeda sejenak. Edgar mengedarkan pandangan ke
sekelilingnya. "Gue mau lo berhenti untuk kerja di tempat ini sekarang juga.
Wilayah ini udah enggak aman lagi untuk lo." bisik Edgar berusaha
memperingati.
Anggi tertawa remeh. "Enggak usah sok perduli sama gue deh! Gue enggak
kenal lo itu sebenarnya siapa, jadi jangan ganggu-ganggu hidup gue lagi! Dan
berhenti untuk nguntit gue tiap hari! Asal lo tahu, gue enggak bego untuk bisa
pahamin arti dari gerak-gerik lo itu!" cerca Anggi.
"Kepala lo itu terbuat dari batu atau apasih?! Gue enggak mungkin sampe
seminggu ini repot-repot nguntit lo kalau enggak ada maksud penting
dibaliknya. Gue harap otak lo juga enggak sekeras batu untuk bisa cerna
semua ucapan gue, Anggi." Edgar mulai meninggikan suaranya.
Anggi menatap Edgar dengan tatapan bingung sedikit penasaran. Maksud
penting?. "Gue enggak ngerti maksud lo itu apa, tapi tolong jangan sangkut
pautin gue dalam masalah yang lo punya. Jadi mulai sekarang jangan pernah
usik hidup gue lagi!." ujar Anggi yang tak mau memusingkan ucpaan Edgar.
Edgar membuka jaketnya lalu memakaikannya ke tubuh Anggi yang sudah
terbaluti mini dress itu, tanpa mau menggubris ucapan Anggi yang sudah
bleber kemana-mana dan tak karuan, membuat Anggi sedikit termangu. "Gue
tahu lo itu cewek baik-baik, tapi kerja disini enggak akan membuat hidup lo
semakin membaik Anggi. Lo enggak takut gimana kalau anak-anak sekolah lo
tahu kalau lo nyari nafkah di tempat seperti ini?! Gue tahu kalau lo enggak
pernah ngelakuin hal aneh-aneh disini, tapi gimana pandangan orang-orang di
luar disana? Apa mungkin mereka mempunyai pikiran yang sama dengan gue?
Enggak mungkin Anggi." ujar Edgar panjang lebar yang masih berusaha untuk
membujuk Anggi. Ia harus benar-benar menjauhkan Anggi dari tempat ini,
semua ini ia lakukan bukan karena ia memiliki perasaan khusus terhadap
gadis itu, tapi memang ada satu hal yang mau tidak mau harus ia sendiri yang
turun tangan untuk menyelesaikannya.
Anggi membalas tatapan Edgar dengan sedikit nanar. "Andai gue bisa,
tanpa perlu harus lo kasih tahu juga gue akan langsung hengkang dari tempat
ini. Tapi apa daya, gue bukan apa-apa, gue cuma cewek lemah yang sedang
terjebak dengan keadaan." ujar Anggi sedikit getir. Sial ia kelepasan!
"Terus? Lo masih mau selamanya cuma jadi cewek lemah? Lo masih mau
keadaan mempermainkan lo dengan sedemikian rupa tanpa perduli dengan
apa yang lo rasain sekarang ini? Lo masih mau? Jangan bodoh Anggi!"
"Gue enggak tahu tujuan lo itu sebenarnya apa dengan bicara kayak gini ke
gue," jeda sejenak. "Tapi, ada satu hal yang menjanggal di otak gue sekarang
ini." Anggi melangkahkan kakinya mendekati Edgar. "Ada hubungan apa lo
dengan laki-laki bertopi hitam yang akhir-akhir ini sikapnya sebelas dua
belas kayak lo, sama-sama nguntit! Ada hubungan apa huh?"
***
Ratu berjalan menuju pintu keluar caffe sembari memakai jaket kepunyaan
Raja dengan erat ditubuhnya. Ia rindu Raja. Malam ini Raja tidak bisa
menjemputnya pulang kerja karena ada kepentingan mendadak bersama geng
TEMPUR. Jujur saja sebenarnya ia merasa takut pulang malam-malam begini
sendiri, ditambah lagi cerita Rinai tadi siang yang membuat dirinya merasa
parno seharian takut-takut Sergio muncul dan menyakitinya kembali.
Ratu sedikit termangu saat mendapatkan sosok laki-laki yang baru saja tadi
siang ia rindukan tengah berdiri di depan caffe sambil menatapnya dengan
sorot mata yang sulit diartikan. Aksara?. Ratu berjalan mendekati Aksara
dengan perasaan gugup. "Aksara ngapain disini?" tanya Ratu sedikit
canggung.
Aksara mengedarkan pandangan ke sekeliling. "Rinai dimana?" tanya
Aksara membuat Ratu memicingkan mata.
"Rinai? Ada apa Aksara cari Rinai?" tanya Ratu sedikit curiga.
Aksara menggaruk tengkuknya. "Ada yang perlu gue bicarain sama dia."
jeda sejenak. "Lo mau pulang? Ayok gue anter, itu pun kalau lo masih mau."
tawar Aksara sedikit tidak enak.
Ratu merogoh ranselnya lalu mengeluarkan sebuah benda yang selama ini
Ratu simpan untuk Aksara. "Maaf Ratu baru bisa balikin ini ke Aksara
sekarang." Ratu menyodorkan sebuah kunci motor milik Aksara membuat
lelaki itu sedikit mematung.
Aksara meraih kunci motornya dengan tangan sedikit gemetar. Ia
menggengam kunci motor itu kuat dan menciumnya sejenak. Papa, Aksa minta
maaf. Aksara menahan air matanya agar tidak lolos dengan sekuat tenaga.
"Terimakasih Ratu, gue hutang budi sama lo." ujar Aksara dengan suara
sedikit tercekat.
Ratu menggeleng pelan. "Enggak Aksara, Ratu tulus kok bantu Aksara.
Jadi, jangan sedih lagi ya?" Ratu menjulurkan jari kelingkingnya kepada
Aksara.
Aksara tersenyum senang, dibalasnya uluran jari kelingking Ratu dengan
cepat. "Jadi, kita baikan nih?" tanya Aksara memastikan. "Lo enggak marah
lagi kan? Lo bisa pukul gue sekarang sepuas lo asal lo bisa maafin
kebodohan yang gue lakuin pada hari itu." ujar Aksara dengan nada menyesal.
Ratu menatap Aksara lekat. "Bagaimana bisa Ratu marah lama-lama sama
Aksara?" jeda sejenak. "Saat Ratu jatuh dulu, Aksara dengan mudahnya
mengulurkan tangan untuk Ratu agar bisa bangkit lagi, dan Ratu enggak
sejahat itu untuk bisa dengan mudahnya membuang Aksara dari bagian hidup.
Jadi, Aksara masih mau kan jadi sahabat Ratu?"
Aksara mengangguk sambil tersenyum walaupun tidak bisa dipungkiri
masih ada rasa sakit dihatinya saat mendengar ucapan Ratu. Aksara tidak
punya harapan lagi. "Bilang sama gue kalau dia bikin lo nangis lagi, gue
akan jadi orang pertama yang siap mukulin dia saat itu juga." ujar Aksara
dengan penuh penekanan.
Ratu mengangguk cepat. "Siap! Pokoknya Aksara akan selalu jadi salah
satu tempat pengaduan Ratu mulai sekarang!" jawab Ratu sambil sedikit
terkekeh. "Ngomong-ngomong, Rinai sakit." kata Ratu membuat Aksara
sedikit tersentak.
"Sakit? Terus dia dimana sekarang?!" Aksara bertanya cemas membuat
Ratu mengulum senyumnya.
"Ada di rumahnya. Aksara kesana aja, mungkin dia sakit karena Aksara."
ujar Ratu asal. Maaf ya Rinai.
Aksara menghela napas. "Kalau gitu gue temuin dia dulu. Lo mau ikut?"
tanya Aksara yang dibalas dengan gelengan. "Oke kalau gitu," jeda sejenak,
"Ratu? Gue boleh minta satu hal?" tanya Aksara hati-hati.
Ratu mengangguk. "Boleh. Aksara mau apa?" tanya Ratu sedikit ingin tahu.
Hening sejenak.
"Izinin gue untuk mengakhiri rasa sepihak ini dengan sebuah pelukan."
Aksara menatap Ratu dengan sedikit sendu. Sialan, kenapa gue jadi alay
gini sih!
Ratu tersenyum lalu mengangguk. "Iya Aksara, mari kita akhiri perasaan itu
dengan sebaik mungkin." jawab Ratu menyetujui.
Aksara menarik tubuh Ratu segera lalu memeluk gadis itu dengan erat.
Sial!!. Aksara benar-benar sakit. Sungguh, Ratu adalah cinta pertamanya.
Gadis itu benar-benar memiliki tempat dan arti sendiri dalam hidupnya.
Aksara memejam sejenak untuk mengingat kembali memori bahagianya
dengan Ratu. Ia harus pamit, ia yang mengawali berarti ia yang harus
menyudahi.
"Anak Garuda? Hebat. Tanpa perlu dicari, mangsa datang sendiri"
"Lepas! Ratu enggak kenal kamu"
"Oh, jadi nama lo Ratu. Gue Aksara"
Aksara tersenyum getir mengingat pertemuan pertamanya dengan Ratu.
Saat itu ia mulai percaya akan filosofi "jatuh cinta pada pandangan
pertama" dalam hidupnya. Andai ia datang terlebih dahulu dalam hidup Ratu,
sudah pasti ia akan jaga setengah mati hubungan ini seumur hidupnya.
"Aksara? Aksara ngikutin Ratu?!"
"Enggak usah takut, gue enggak bakal gigit lo" ujar Aksara.
"Terus? Ngapain Aksara ada disini?"
"Gue dari tadi ada dibelakang lo, tapi lo nya aja yang enggak sadar!
Jangan jalan sendirian sambil dengerin musik, apalagi dijalan raya gini,
bahaya"
—
"Pegangan, gue enggak mau nanti ditengah jalan tiba-tiba lo ketiup
angin. Nanti gue susah nemuin cewek kayak lo lagi"
"Aksara mau modus ya sama Ratu? Enggak mempan tau"
"Yaudah terserah, jangan salahin gue kalau nanti ditengah jalan tau-tau
lo udah di atas aja terbang kayak balon"
"Aksara curang!"
—
"Lo tahu? Gue akan hancurin siapapun orang itu yang udah buat wajah
cantik lo jadi kayak gini, gue enggak perduli walaupun lo larang gue
setengah mati. Orang itu udah buat gue lemah Ratu, gue lemah liat lo
terluka"
"Lima hari gue enggak ketemu lo, kenapa lo jadi tambah kurus gini?,
jangan-jangan lo galauin gue ya karena sangking kangennya. Oke deh,
kalau gitu gue akan tanggung jawab. Sekarang kita makan yang banyak!"
—
"Emangnya, Ratu ngerepotin Aksara banget ya?"
"Iya, lo ngerepotin gue banget. Gue enggak bisa tidur sampe subuh
gara-gara mikirin lo terus. Besoknya gue disuruh hormat bendera deh
gara-gara kesiangan, lo itu bener-bener NGE-RE-PO-TIN"
Aksara melepaskan pelukannya sambil menahan sesak di dada. Patah hati
pertama ini pasti akan selalu terkenang dalam hidupnya. Aksara menatap
Ratu setegar mungkin, matanya sudah memanas saat ini. Begitupun Ratu, ia
tahu di hati kecil gadis itu pasti sudah ada rasa sakit tersendiri yang ia miliki
untuknya.
"Ratu?"
"Iya?"
Hening sejenak.
...
...
"Gue pergi ya, jangan pernah sedih lagi, nanti bumi akan ikut menangis.
Maaf, laki-laki bodoh ini belum bisa jadi tempat akhir dari ujung cerita yang
rumit ini. Terimakasih Ratu, terimakasih karena pernah merasa perlu."
Aksara mengusap lembut wajah Ratu, lalu berbalik dan berjalan menuju
mobilnya dengan patah hati sedalam-dalamnya. Ia menyeka air mata yang
sudah lolos begitu saja di wajahnya. Lemah lo Ra!. Benar, Aksara merasa
lemah karena Ratu. Terserah bila kalian saat ini bilang bahwa Aksara
berlebihan atau pengecut sekalipun, tapi itulah kenyataannya. Ia tidak perduli.
Laki-laki juga punya perasaan kan?
——————————————————————
1 KATA UNTUK PART INI !
LINK GROUP WA RAJA UNTUK RATU :
https://chat.whatsapp.com/JRxQ6obBKr8DRdC26uVc2O
FOLLOW INSTAGRAM
@rajaratuwattpad
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@edgar.ganesha
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
MASIH ADA TOKOH GALIH dan SERGIO yang belum ada
roleplayer nya.
CHAT AUTHOR YA UNTUK YANG MINAT.
Bisa kalian klik di profile wattpad author ❗ ❤
kalau engga bisa di klik tolong chat author secara personal nanti aku
kirim lagi link nya, soalnya kalau di wall atau comment nanti klik nya
enggak bisa di klik lagi. terimakasih
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @rajaratuwattpad untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @rajaratuwattpad ! ! Disana author akan sering-sering post
spoiler bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
44. RAJA DAN RATU SATU SAMA
***
Pagi itu geng TEMPUR menghabiskan waktu bersama di rooftop SMA
GARUDA bersama dengan beberapa cemilan yang sebelumnya mereka beli
di kantin sekolah. Rapat guru memang adalah salah satu surganya para murid-
murid yang sudah jengah karena terus-terusan belajar tanpa henti. Mereka
memang butuh menyegarkan otak sejenak, khususnya untuk anggota geng
TEMPUR yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional dan mengikuti
tes untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Ah, mereka tidak
sabar.
Elang meregangkan ototnya sambil membuang napas kasar. "HHHHHHH
otak gue bisa mampet lama-lama kalau tiap hari harus berkutat sama
kumpulan para soal yang mengerikan itu." keluh Elang.
"Nikmatin aja." jawab Raja sambil menegak sebotol air mineral.
Angkasa menghela napas. "Enggak kerasa ya, sebentar lagi kita harus cabut
dari GARUDA." kata Angkasa membuat suasana sedikit terasa sendu.
Panca yang sedari tadi mencoret-coret bukunya dengan tidak jelas,
akhirnya ikut membuka suara. "Bisa berkurang deh stok cogan di GARUDA."
celetuk Panca yang masih narsis seperti biasanya.
"Pak Kumis sama Bu Sri pasti merdeka banget, karena enggak ada lagi
yang bakal ngerusuhin Warkop mereka, kayak kita-kita ini." ujar Dirga
membuat mereka tertawa kecil.
"Namanya hidup, harus tetap berjalan. Lagian, walaupun kita semua cabut
dari GARUDA, geng TEMPUR pasti akan selalu ada." ujar Raja bijak.
Elang menyunggingkan senyumnya. "Masih inget kan sama perjanjian
sakral yang udah kita berlima buat? Gue harap diantara kita semua enggak
ada yang tiba-tiba amnesia dadakan sampe harus gue ingetin lagi untuk kedua
kalinya." timpal Elang sambil berusaha mengingatkan.
"Enggak ada yang berhak untuk lupa." Angkasa menjawab Elang dengan
cepat.
"Soal itu sih udah terekam jelas secara otomatis di otak gue Lang, enggak
perlu lo ingetin lagi." jawab Dirga yang sedang sibuk mencari-cari cabai
rawit di dalam kantung kresek berisi gorengan yang mereka beli itu.
"Gimana enggak inget, kalau jaminanya nyawa sendiri." sindir Raja
membuat Angkasa melotot ke arahnya.
Panca merobek selembar kertas yang ada di bukunya dan melipatnya
serapih mungkin, lalu beranjak berdiri mendekati Raja. "JRENGGGGGGG
JRENGGGGGGGGGG!!!" teriak Panca sambil menyodorkan lipatan kertas
tersebut membuat Raja mengerutkan dahinya. Apaan sih ini kutu badak.
Dirga yang melihat hanya tertawa karena sudah mengerti maksud dari
sikap Panca sekarang ini. Sedangkan Elang berusaha sekuat mungkin untuk
tidak ikut bersuara. Selamatkan hambamu yang tampan ini ya Tuhan, cukup
Raja aja yang para kutu badak itu siksa. Jangan hamba ya Tuhan, jangan.
"Apaan si lo kutu badak! Enggak jelas!" dengus Raja kepada Panca.
"KALAU ABANG RAJA ENGGAK JELAS, SINI ABANG PANCA
JELASIN SEJELAS-JELASNYA." ujar Panca semangat membuat Raja makin
kebingungan. "Abang Raja masih inget kan dengan drama sinetron Raja untuk
Ratu episode 39?" tanya Panca sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Raja terdiam sambil menimang-nimang ucapan Panca dengan sebaik
mungkin. Tiba-tiba, bagaikan angin topan yang lewat, sekelibat ingatannya
akan tragedi obat tidur itu muncul begitu saja seolah-olah sedang mendukung
si para kutu badak ini untuk segera menjalankan aksinya dengan cepat.
"Simak baik-baik ucapan gue, GUE ENGGAK AKAN PERNAH SUDI
BALIKAN SAMA CEWEK BENALU BERNAMA RATU, dan kalau
memang khayalan lo lo pada itu terjadi, oke gue bakal........." jeda
sejenak. Raja menghela napas. "Gue bakal lakuin apa aja yang lo lo
pada suruh, sama kayak si Elang! Puas?!"
Mampus lo Raja. Raja berdeham sambil menggaruk tengkuknya. "Eng.. gue
enggak ngerti maksud lo apa Ca. Gue lupa, sorry ya Ca." ujar Raja membuat
keempat temannya memicingkan mata. "Eh, gimana kalau nanti sore kita
makan-makan, udah lama kan kita enggak nongkrong bareng. Gue traktir deh!"
Raja mulai mengalihkan pembicaraan sambil berusaha bernegoisasi.
"OHHHHHH JADI ABANG RAJAAAAA TEH LUPA.. GIMANAAA
YA....." Panca mengusap-usap dagunya seolah ingin mempertimbangkan
tawaran Panca. Lo kira gue bisa dikadalin! Enggak tahu apa gue itu Raja
nya ngadalin cewek!
Dirga berdeham. "MAKAN-MAKAN YA.... GIMANA YA....." Dirga
menaikan kedua bola matanya sambil mengerjap berkali-kali seolah sedang
menimang-nimang tawaran Raja sebaik mungkin. Akting lo enggak sepinter
akademik lo Raja! Lo kira para kaum gratisan ini bisa kemakan sama
rencana licik lo itu!
"Raja, Raja. Lo temenan sama si para kutu badak ini udah berapa lama
sih? Mana bisa mereka semua lo tipu-tipu! Tapi, semangat deh ya Ja!
Hampura nyak, gue enggak bisa bantu apa-apa. Gue juga siaga satu ini
Ja!" Elang membatin dalam hati sambil berjaga-jaga.
Angkasa berdiri sambil meremas-remas jemarinya. "Gimana kalau kita
lakuin sedikit pemanasan sekarang? Siapa tahu aja kan kalau kepala lo
nempel di tembok dikit bisa bikin ingatan lo balik?" tawar Angkasa membuat
Raja langsung bergidik ngeri. Sialan!
"WAHHHH BOLEH JUGA IDE SI SASA! Lagian, gue juga lagi males
nongkrong Ja. Lo tahu sendiri kan gue harus rajin-rajin belajar buat bahagiain
istri-istri gue dimasa depan nanti!" Catat itu "istri-istri!".
"BENER TUH KATA SI CACA! Udah bukan waktunya lagi kita ngabisin
waktu cuma buat nongkrong-nongkrong enggak jelas di caffe! Si Jaja si enak
udah pinter dari lahir, nah kalau kita-kita semua? Sampe bapak si khong
guan pulang juga otak kita pasti bakal gini-gini aja! Iya enggak Lalang? Lo
setuju kan sama gue?" tanya Dirga sambil melirik Elang yang sedari tadi
hanya bungkam. Diem lo enggak mempan Lang!
Elang tersentak. "Eh? Eh.. I..iya Ja! Bener apa kata si Gaga! Kita skip dulu
ya acara nongki-nongki ganteng kita? Hehe.." jawab Elang sambil menyengir
kaku. Sialan lo Ga!
Raja mendengus kesal. Rencana yang ia rancang secara dadakan tadi
ternyata sama sekali tidak mempan bagi para kaum gratisan ini. "IYA IYA!
UDAH LO SEMUA ENGGAK USAH PADA PURA-PURA SOK BIJAK!
GUE BAYAR HUTANG GUE DI EPISODE 39 ITU SEKARANG JUGA!"
ujar Raja membuat keempat temannya tertawa puas.
HAHAHAHAHAHHAHAHAHA!
Raja meraih lipatan kertas dari Panca lalu membuka dan membacanya
dengan tatapan tidak percaya sambil bergidik jijik. "WAHHHHH BUNUH
AJA GUE SEKALIAN CA!!" protes Raja tidak terima. "YANG BENERRR
AJAAAAA CA!!!!!" Raja berkacak pinggang.
Dirga berusaha menahan ketawa setengah mati. "Laki bukan lo Ja?! Mental
tempe lo Ja!" cemooh Dirga.
"AHHH KELUAR AJA LO DARI SAKGARRRR, UDEHH
KELUAAAR.." Elang ikut memanasi membuat Dirga langsung melirik ke
arahnya. Ups! Tahan Lang! TAHAAAAANNNNNNNNN!!!!!!
Raja menatap Angkasa dengan sorot memohon. "Sa, lo ngerti kan maksud
gue? ENGGAK MUNGKIN LAH SEORANG RAJA GEMILANG
NGELAKUIN HAL YANG KAYAK BEGINIAN!" Raja meminta dukungan.
Angkasa menaikan kedua bahu. "Itu sih DL." singkat Angkasa membuat
Raja mendengus kesal.
Panca merangkul Raja. "Makanya ente kalau punya mulut itu lain kali
jangan lupa digembok. Biar setannya enggak pada keluar. Gini kan jadinya!"
ujar Panca menasihati. "Udahlah terima aja nasib lo sekarang Ja! Semangat
Ja! Gue yakin lo pasti bisa!" lanjut Panca yang menyemangati Raja hanya
untuk sekedar basa-basi. HAHAHAHAHAAHAHAHA MAMPUS LO JA!
Raja menghela napas. "Tapi enggak gini juga bambangggg! Lagian, gue
juga enggak yakin bisa dapet izin atau enggak untuk masuk ke ruangan sana.
Udah ganti-ganti!" Raja benar-benar badmood.
"Oke, kita ganti." Angkasa membuka suara. Raja menatap Angkasa dengan
berbinar dan penuh harap. Hati lo emang bener-bener seputih malaikat Sa!.
"Besok lo ke sekolah pake rok aja. Gimana?" LEBURRRRR SUDAHH
HARAPAN RAJA. ANGKASA SIALAN! IA TIDAK BISA LARI LAGI! DASAAAR
IBLIIIS LO SA!!
"HAHAHAHA! Muka lo kalau lagi kicep gini lucu banget Ja!" ledek Elang
melihat raut wajah pasrah Raja membuat Angkasa langsung meliriknya
dengan tajam. ASTAGAAA LALANGGGG MULUTT WOY MULUTTT!!!!!!!!!!
Raja mengacak rambut kasar dan mengumpat dalam hati sambil mengabsen
satu persatu nama para makhluk hidup yang ada di taman safari. Astagaaaa
Raja!!!!!!!!!!! Mau lo pasang dimana muka lo nanti hah?!!!!. "SIALAN LO
PADA!". Hancur sudah citra yang sudah ia jaga selama ini.
***
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
45. PUISI KECIL DARI RAJA
***
"Sayang, jangan ngambek lagi dong! Maaf ya..??" Raja mengguncang kecil
lengan Ratu sambil memasang tatapan memohon. Tidak mempan Raja.
Ratu mendengus kesal. "Jadi selama ini Ratu itu mirip ikan paus?! Jadi
bagi Raja, Ratu itu gendut?! Iya?!" ujar Ratu sambil melipatkan kedua
tangannya.
Panca Sialan!!, bisa rusak deh rumah tangga gue!. "Enggak gitu, itu si
Panca yang tulis script-nya. Lo sama sekali enggak mirip ikan paus kok!
Jangan marah lagi ya?!" bujuk Raja semanis mungkin. Manis dari hongkong!
"Terus kalau bukan ikan paus, ikan apa? Ikan buntel?!! Asal Raja tahu aja
ya, sekarang Ratu jadi punya panggilan baru di kelas, alias "RATU
BUNTEL". Ratu kan enggak suka!!" dengus Ratu makin kesal.
Raja menggebrak meja. "WAHHHHH!! SIAPA YANG UDAH BERANI-
BERANI MANGGIL LO RATU BUNTEL?! BILANG KE GUE BIAR GUE
HAJAR ITU ANAK SAMPE MAMPUS?!!!!" teriak Raja membuat seisi
kantin yang mendengar langsung menoleh ke arahnya seketika. HAHAHA
ENGGAK SALAH TUH RATU BUNTEL?
"Raja! Jangan kuat-kuat dong ngomongnya! Mau bikin Ratu malu lagi
apa?!" Ratu beranjak dari kursi dengan kesal. "Raja jahat!!" ujar Ratu sambil
menghentakan kaki dengan kasar, lalu pergi begitu saja meninggalkan Raja
yang sudah ternganga dengan bodohnya. Astaga salah lagi, salah lagi.
"KALAU SAJA AKU INI ADALAH SANG MALAM......." Panca
meledek Raja dengan muncul secara tiba-tiba bersama kutu badak lainnya
membuat Raja mendengus kesal.
"Diem deh Ca. Gara-gara ikan paus lo itu, sekarang gue sampe masuk
SIAGA SATU tahu enggak! Emang sialan lo lo pada!" ujar Raja sambil
membuka botol minumnya.
Dirga terkekeh geli. "Makanya, lain kali kalau ngomong itu dijaga, alias
jangan asal-asalan. Udah tahu disekitar lo banyak setannya!" Dirga menepuk-
nepuk pundak Raja.
Angkasa melirik Elang tajam. "Lo bisulan Lang? Tumben amat enggak ada
suaranya." sindir Angkasa yang sudah mengerti maksud dari bungkamnya
seorang Elang seharian ini.
"Santai aja kali Lang, sequel lo masih lama dibuat authornya! Jadi, siap-
siapin mental aja dari sekarang!" ujar Dirga membuat Elang menghembuskan
napas kasar. #MenolakLupa
"ALAMAAAAKKKKK!! JADI KAU KAU SEMUA INI BIANGNYA!!!!
TERPAKU KALI AKU SAMA MUKA KAU KAU ITU!!!"
Suara keras dari Pak Junet membuat geng TEMPUR tersentak seketika.
Ditatapnya Pak Junet saat ini yang tengah berkacak pinggang, sambil
memasang raut wajah menyeramkan. Mereka berusaha menelan ludah sekuat
mungkin. Abis kita.
"Ca keluarin jurus andalan lo Ca! Buru!" bisik Elang kepada Panca.
Panca berdeham, sambil menahan rasa gugup. "EHHHH... ADA BAPAK
GANTENG.... A..APA KABAR PAK?" Panca mulai gelagapan. Ngapain lo
nanya kabar Malih?!!!!
"ALAMAAKKKK!! TAK PUAS KAU CUMA PUNYA MUKA SATU
HAH?!" ujar Pak Junet keras kepada Panca. Dasar muka dua!
Dirga menyikut Panca kecil. "Lo gimana sih ca! Giliran cewek aja pinter
lo bersilat lidah!" keluh Dirga sambil berbisik.
"Ilmu gue tiba-tiba lenyap Ga! Jangan-jangan si doi keturunan si Thanos
lagi!" jawab Panca pelan.
"ALAMAAKKK!!! NAPA PULAAA KALIAN PADA BISIK-BISIK
TETANGGA HAH?! KAU KAU SEMUA KE LAPANGAN SEKARANG
JUGA! KU BIKIN KAPOK KAU SATU-SATU SAMPAI MALU!" teriak Pak
Junet yang sudah menjadi pusat perhatian seisi kantin, membuat geng
TEMPUR bertukar pandang satu sama lain. Mampus kita!
***
Suasana siang itu sangat terik, murid-murid pun banyak berlalu lalang
karena bel istirahat sudah berdering. Tapi anehnya, bukannya kantin yang
menjadi tempat tujuan para murid untuk bersinggah, melainkan lapangan
sekolah yang saat ini sudah ricuh akan teriakan para kaum hawa saat melihat
geng TEMPUR tengah berdiri dibawah terpaan cahaya matahari, membuat
ketampanan mereka meningkat drastis. Oke yang satu ini berlebihan.
"KAK RAJAAAA AKU MAU DONG JADIII BULANNYAAAAAA!!!"
"KAKKK ANGKASAAA YUHUUUUUUUUU!!!!"
"ELANGGGGG NOTICEEE AKU DONGGG!!!"
"PANCAAAAA!!!! PANCA NGEDIPIN GUE DONG!! GILAAA GILAAA
PINGSAN AJA GUE!!
"BABYYYY DIRGAAAA!!! SEMANGATT YAAA ADA SYEEEE DISINIII!!!"
***
PELAC*R!
CEWEK ENGGAK BENER!
PERGI LO DARI GARUDA!
CEWEK MURAHAN!
BIKIN MALU GARUDA!
Deg
Jantung Ratu seperti terhantam benda keras rasanya. Sebenarnya ada apa
yang terjadi dengan Anggi?, Ratu harus menghubungi Anggi saat itu juga. Ia
merogoh dalam saku bajunya lalu dicarinya kontak Anggi, lalu ditelfonnya
segera gadis itu. Tapi hasilnya selalu nihil, nomor Anggi tidak aktif lagi.
Ratu mengedarkan pandangan ke sekeliling kelas yang sepi itu. Ia merasa
penasaran setengah mati dengan siapa yang berani-beraninya melecehkan
Anggi dengan kata-kata kasarnya itu. Apakah ada seseorang yang memiliki
dendam dengan Anggi? Tapi siapa?
Di sisi lain, seorang gadis tengah mengintip kecil Ratu dari balik jendela
kelas dengan sorot mata yang sulit diartikan. Seperti rasa puas dan rasa
bersalah telah menjadi satu, puas karena ia berhasil menjalankan aksinya
dengan lancar dan rasa bersalah karena sudah bertindak sejahat itu kepada
Ratu yang ia tahu bahwa gadis itu adalah gadis yang sangat baik. Ia juga
tidak punya pilihan.
Benar-benar tidak punya pilihan.
——————————————————————
GIMANA MENURUT KALIAN PART INI?
NEXT PART MAU KAPAN??
——————————————————————————
FOLLOW INSTAGRAM @WATTPADRERE DAN @RERETRSS
JOIN GROUP LINE RUR? BUKA PROFILE WATTPAD AUTHOR
DAN KLIK LINKNYA! YUK KITA SERU-SERUAN BARENG PARA
TOKOH!
JANGAN LUPA BACA SEQUEL ELANG! BUKA DAN FOLLOW
PROFIL AUTHOR!
JANGAN LUPA TONTON VIDEO KECIL DARI RAJA UNTUK RATU
DI INSTAGRAM @wattpadrere
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
46. JANJI RAJA DAN RATU
Oh, why you look so sad, the tears are in your eyes,
Come on and come to me now, and don't be ashamed to cry,
Let me see you through, 'cause I've seen the dark side too.
When the night falls on you, you don't know what to do,
Nothing you confess could make me love you less,
I'll stand by you,
I'll stand by you, won't let nobody hurt you,
I'll stand by you
So if you're mad, get mad, don't hold it all inside,
Come on and talk to me now.
Hey there, what you got to hide?
I get angry too, well, I'm alive like you.
When you're standing at the cross roads,
And don't know which path to choose,
Let me come along, 'cause even if you're wrong
🎼 I'll Stand By You-Cover by Ana Free 🎧
***
***
Ratu melipatkan dada sambil memasang wajah seangkuh mungkin. "Satu lagi
kekurangan Raja. Raja itu enggak romantis. Masa ngelamar Ratu di pinggir
jalan kayak gini, mana di sebrang sana itu kuburan lagi. Cincinya juga pake
tutup kaleng, udah gitu kalengnya bekas pula!, ALAMAKK! Bingung deh Ratu
harus jawab Apa!" ujar Ratu yang tentu saja bercanda. Kenapa jadi bawa-
bawa logat Pak Junet? Ketularan?
Raja langsung melirik ke sebrang jalan. Sial. Ratu benar, mereka berdua
saat ini tengah berada di sebrang TPU bersama dengan hawa yang sedikit
mencekam tanpa Raja sadari. "Eh.. Ma.. maaf deh." Raja menggaruk tengkuk
kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Sepertinya ia harus belajar kepada
Panca bagaimana cara untuk belajar menjadi laki-laki yang romantis.
Ratu memeluk Raja segera. "Ratu bercanda kok! Ratu enggak perduli
apapun yang Raja kasih untuk Ratu. Ratu bahagia kok selama Raja selalu
disamping Ratu." ujar Ratu sambil merebakan senyumnya dengan lebar.
Raja mengerjapkan kedua matanya berkali-kali dengan perasaan gugup
yang sudah menyelimutinya. "Jadi kesimpulannya?" tanya Raja tidak sabar.
Ratu mengangguk cepat. "Ratu mau. Tanpa Raja bilang juga, Ratu akan
selalu ada di sisi Raja. Ratu enggak akan kemana-mana. Itu janji Ratu untuk
Raja." jawab Ratu membuat Raja makin berdebar. Raja sudah benar-benar
berevolusi menjadi anggota bucin saudara-saudara.
Raja membalas pelukan Ratu dengan erat. "Janji ya kita akan selalu sama-
sama?" tanya Raja memastikan lagi. Astaga bila seorang Panca mendengar
ini, bisa dipastikan cowok itu akan meledeknya habis-habisan bersama
dengan para kutu badak lainnya. Selamat tinggal Raja si pangeran es!
Ratu mengangguk kembali. "Iya, Ratu janji. Raja juga harus janji ya untuk
enggak akan ninggalin Ratu sendiri lagi. Jangan pernah usir Ratu lagi dalam
hidup Raja, karena Ratu enggak akan sanggup untuk kehilangan Raja. Ratu
sayang Raja. Janji ya Raja?" kata Ratu dengan suara sedikit tercekat.
Raja mengangguk dan makin mempererat pelukannya. Terimakasih Ratu.
Terimakasih karena telah berusaha sekuat mungkin untuk meluluhkan hati
yang sudah sekeras batu ini. Mari kita lupakan semua luka yang pernah
singgah dan menyakiti kita satu sama lain selama ini. Seberapa keras usaha
kita berdua untuk saling menjauh, kenyataanya Raja memang hanyalah untuk
Ratu. Orang memang benar, cinta akan selalu pulang ke rumahnya.
——————————————————————
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
47. TEROR KEDUA KALINYA
Pulling me further
Further than I've been before
Making me stronger
Shaking me right to the core, oh
I don't know what's in the stars
Never heard it from above, the world isn't ours
But I know what's in my heart
If you ain't mine I'll be torn apart
I don't know who's gonna kiss you when I'm gone
So I'm gonna love you now, like it's all I have
I know it'll kill me when it's over
I don't wanna think about it, I want you to love me now
Something inside us
Knows there's nothing guaranteed, yeah
Boy, I don't need you
To tell me that you'll never leave, no
When we've done all that we could
To turn darkness into light, turn evil to good
Even when we try so hard
For that perfect kind of love, it could all fall apart
🎼 Love Me Now-Cover by Megan Nicole 🎧
***
***
Sergio menyeringai puas kepada seorang gadis yang ada di depannya saat
ini. "Bagus juga. Kerja lo cukup memuaskan untuk seorang pemula." ujar
Sergio. Cowok itu berdiri lalu mengambil selembar foto yang ada di atas
nakas.
"Hama selanjutnya." Sergio menyodorkan selembar foto tersebut kepada
gadis itu. "Gue kasih lo waktu tiga hari." ujar Sergio dengan tajam.
"Tiga hari? Enggak mungkin. Tameng dia cukup kuat di GARUDA." protes
gadis itu cepat.
Sergio memandang gadis itu remeh. "Lo pikir gue perduli? Tiga hari atau
lo ma—" Sergio mulai mengancam.
"Oke! Oke! Gue akan selesain dalam waktu tiga hari. Puas lo?!" potong
gadis itu cepat membuat Sergio tersenyum puas.
"Bagus. Lo memang harus sadar posisi lo itu apa sekarang ini." kata Sergio
dingin.
"Lo enggak perlu ingetin gue tentang hal itu untuk kedua kalinya Sergio.
Cukup jangan ganggu keluarga gue, dan gue akan turutin semua apa yang lo
mau." jawab gadis itu tak kalah tajam. Ia tidak punya pilihan lagi.
Sergio berjalan mendekati gadis itu. "Memang seharusnya lo bersikap
seperti ini. Jadi, apa informasi yang lo dapet dari perkumpulan para banci-
banci di GARUDA itu?" tanya Sergio.
"GUNDAR. Mereka semua dapet surat serangan terbuka dari Pasukan
GUNDAR. Gue juga enggak tahu jelas apa masalahnya."
"Bagus. Lo harus rajin-rajin korek informasi dari cowok itu. Gue enggak
mau kelima banci itu jadi penghalang besar dari rencana yang udah gue susun
rapih ini." ujar Sergio.
"Lo tenang aja, Sergio."
"Bagus. Satu lagi, ingat baik-baik peringatan dari gue. Jangan sampai lo
libatin cinta dalam tugas lo ini." Sergio menatap tajam gadis itu.
"Lo enggak perlu ingetin gue berkali-kali Sergio. Gue enggak akan pernah
jatuh cinta sama dia. Lo tenang aja."
Sergio menaikan sudut bibirnya. "Gue harap lo bisa pegang omongan lo.
Karena, lo tahu kan gimana akibatnya jika lo berkhianat? Bukan hanya
keluarga lo yang satu-persatu bakal gue mampusin, tapi cowok itu juga akan
masuk ke dalam list gue nanti." ujar Sergio sambil menyeringai.
"Jangan sentuh keluarga gue ataupun dia Sergio! Gue udah bilang kan, gue
akan jalanin tugas ini sebaik mungkin. Jadi tolong berhenti untuk mengancam
gue lagi."
Gadis itu menatap tajam Sergio beserta rasa benci yang sudah hampir
membludak dalam dirinya. Hidup yang awalnya tenang, sekarang berubah
menjadi kacau balau. Masa indah putih abu-abu yang ia harapkan musnah
sudah. Bahkan ia hidup layaknya sebuah boneka saat ini, tidak bisa melawan,
tidak bisa membantah atau protes sedikitpun. Ia bukan apa-apa.
Sergio, ada waktunya gue akan balas semua perbuatan lo ini. Tunggu
saja, Sergio.
***
——————————————————————
NEXT PART MAU KAPAN??
——————————————————————————
FOLLOW INSTAGRAM @WATTPADRERE DAN @RERETRSS
JOIN GROUP LINE RUR? BUKA PROFILE WATTPAD AUTHOR
DAN KLIK LINKNYA! YUK KITA SERU-SERUAN BARENG PARA
TOKOH!
JANGAN LUPA BACA SEQUEL ELANG! BUKA DAN FOLLOW
PROFIL AUTHOR!
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
48. KEBAHAGIAAN KARENA
KESEDERHANAAN
"Lo yakin Anggi beneran sekolah disini?" tanya Rinai sambil mengedarkan
pandangan ke sekelilingnya.
Ratu mengangguk. "Iya, Jeha bilang sih mulai hari ini Anggi sekolah
disini." jawab Ratu.
Rinai menghela napas. "Lo udah enggak waras ngajak gue sampe ke sini?
Tahu sendiri kan ini kandang musuh besar GARUDA? Gimana kalau Raja
sampe tahu? Bisa dicincang lo!" ujar Rinai membuat Ratu bergidik.
Ratu menggaruk tengkuknya. "Kita kan udah pake jaket, jadi enggak bakal
ketahuan kalau kita anak GARUDA. Rinai jangan bilang Raja dong! Oke?!"
Ratu menatap Rinai dengan memohon.
Rinai berdecak. "Kapan gue sekali-kali bisa nolak mau lo, Ratu! Yaudah
kalau gitu ayok masuk!" ujar Rinai membuat Ratu langsung mengangguk
semangat.
Ratu dan Rinai berjalan masuk ke dalam lingkungan SMA PERMATA.
Nekat. Satu kata yang menggambarkan tindakan mereka saat ini. Jam sekolah
pun sudah usai. Itu yang membuat mereka berdua bisa berlalu lalang kesana-
kemari dengan bebas.
"Dimana kelas Anggi?" tanya Rinai yang masih mencari sosok Anggi
kesana kemari.
"Enggak tahu." jawab Ratu sambil menggidikan bahunya.
"Hubungin Anggi sekarang, bilang kalau kita udah sampe." ujar Rinai
membuat Ratu menatapnya bingung.
"Ratu juga enggak tahu nomor Anggi." jawab Ratu membuat Rinai sebal.
Rinai menghentikan langkahnya. "Astaga Buntel! Gimana kita bisa ketemu
Anggi, kalau dia aja enggak bisa dihubungin?! Emang kadang pinter lo itu
kelewatan ye!" ujar Rinai sambil menepuk dahi.
Ratu menyengir lebar. "Maaf deh, abisnya Ratu udah enggak sabar mau
ketemu Anggi. Oh iya! Gimana kalau kita ke kantin sekolah ini aja! Siapa tahu
Anggi disana? Iya kan?!" ujar Ratu antusias.
Rinai menghela napas. "Iya deh, atur semerdeka lo aja." jawab Rinai
pasrah lalu menuruti saja kemana Ratu menarik tangannya pergi. Ini kenapa
gue berasa kayak anak yang lagi dituntun sama emaknya ye?
Suasana kantin SMA PERMATA saat itu terbilang masih ramai walaupun
bel sudah berdering sedari tadi. Ada beberapa kelompok yang tengah sibuk
belajar sambil mengisi amunisi, yang mereka berdua yakini bahwa kelompok
itu pasti adalah jajaran anak kelas XII sama seperti mereka berdua.
Ratu mengerutkan dahi seketika saat kedua matanya menangkap sosok yang
sudah tidak asing lagi baginya. Aksara?. Ratu yang ingin memanggil Aksara
langsung terurung begitu saja saat mendapatkan seorang gadis tengah
memeluk lengan Aksara sambil menyenderkan kepalanya dengan manja.
Siapa cewek itu?
"Bodoh."
Ratu menatap Rinai kebingungan. Bodoh? Siapa yang bodoh? Ratu
maksudnya?. Ratu mengikuti arah pandangan Rinai. Gadis itu benar-benar
mengamati tiap gerak-gerik Aksara dengan tangan yang terkepal kuat
membuat Ratu makin heran. Rinai?. Ratu yang mau membuka suara langsung
terhenti saat itu juga waktu melihat air mata Rinai sudah lolos begitu saja
membasahi wajah cantik gadis itu. Rinai kenapa?. Ratu memandang Aksara
kembali. Jangan bilang kalau Rinai........??
Ratu memandang Rinai dan Aksara secara bergantian sampai ketika
Aksara benar-benar menyadari keberadaan mereka berdua saat itu. Bisa Ratu
lihat raut wajah Aksara langsung terkejut seketika. Cowok itu berdiri lalu
bergegas menghampiri mereka berdua.
Rinai yang melihat Aksara tengah berjalan menuju ke arahnya, tanpa
menunggu persetujuan Ratu ia langsung berlari dari tempat itu dan
meninggalkan Ratu yang masih termangu dengan bodohnya. Lo hebat Aksara!.
Sesekali ia menengok ke belakang dan memastikan apakah Aksara
mengejarnya atau tidak. Tidak, Aksara tidak mengejarnya. Ia yang terlalu
bodoh.
Tiba-tiba langkah Rinai terhenti seketika saat mengingat bahwa ia telah
meninggalkan Ratu sendiri seperti seekor anak kucing yang sudah siap
dilepas begitu saja oleh induknya. Ratu?! Astaga Ratu! Kenapa gue main
pergi aja ya! Ah Rinai! Oke, lo cukup balik lagi kesana terus langsung
seret Ratu pergi dari situ secepatnya! Oke enggak usah malu! Enggak usah
malu Rinai, masih ada Panca kok manusia yang paling malu-maluin di
dunia, oke santai....
"Lo ngapain kesini, Ratu?!" bisik Aksara.
Ratu kebingungan. Gadis itu bingung harus mengejar Rinai atau meladeni
Aksara dan mencari tahu soal keberadaan Anggi sekarang. "Ratu lagi nyar—"
"Oh, jadi lo yang namanya Ratu?" potong Risti dengan tatapan dinginnya.
Ratu mengerutkan dahi. "Iya, kamu siapa?" tanya Ratu bingung. Ia tidak
mengenal gadis itu siapa.
Risti berdecih. "Lo jadi cewek gatel banget ya. Murahan banget sampe
nyamperin cowok duluan segala." sindir Risti tajam.
"Risti!" tegur Aksara keras.
"Maksud kamu apa ya? Ratu enggak mau nyamperin cowok kok kesini.
Lagian, kamu juga siapa Ratu enggak kenal." jawab Ratu dengan nada tidak
suka. Siapa yang mau nyamperin cowok sih? Ratu juga udah punya Raja
kali!
Risti memajukan langkahnya. "Pergi." kata Risti singkat tapi tajam. Gadis
itu mendorong tubuh Ratu kasar saat itu juga membuat Aksara langsung
mencekal lengan Risti.
"Risti! Minta maaf!" perintah Aksara keras.
Ratu meringis sambil mengusap pundak kirinya. Ratu kebingungan.
Seingatnya ia tidak pernah merasa membuat masalah dengan murid
perempuan SMA PERMATA satupun. "Kamu kenapa dorong-dorong Ratu?!
Memangnya Ratu punya salah?" tanya Ratu begitu polos. Salah lo terlalu
cakep kali Ratu!.
Aksara memegang kedua pundak Ratu. "Lo enggak apa-apa kan?" tanya
Aksara cemas membuat Risti cemburu dan makin tersulut emosi. Sialan!
Risti menarik Aksara ke belakang dengan kuat. Lalu ditamparnya wajah
Ratu keras sampai telinga Ratu berdenging dan membuat Ratu sedikit
kehilangan keseimbangan lalu terjatuh begitu saja akhirnya. Ratu memegangi
wajahnya sambil meringis. Sakit.
Rinai yang melihat dari kejauhan langsung saat itu juga ia berlari
menghampiri Ratu dengan muka yang sudah memerah menahan amarah. Tanpa
memperdulikan keberadaan Aksara, Rinai langsung menarik Risti kasar lalu
menampar wajah gadis itu tak kalah keras. "Lo sentuh sahabat gue sekali lagi,
abis lo ditangan gue!" kata Rinai dingin. Membuat yang menonton langsung
menyorakinya saat itu juga. Menurut mereka, apa yang Rinai lakukan tadi
adalah hal yang keren.
Risti melayangkan tangannya saat itu juga untuk membalas tamparan dari
Rinai. Tapi ternyata Aksara sudah terlebih dahulu mencekal tangannya,
membuat Risti makin marah. "Lepas Aksara! Aku mau kasih cewek enggak
tahu malu ini pelajaran!" teriak Risti yang tidak digubris Aksara sama sekali.
Rinai menaikan satu alisnya. "Enggak tahu malu? Alasan apa yang
membuat lo bisa berkata seperti itu?" tanya Rinai dingin.
Risti memandang Rinai remeh. "Cewek yang nyamperin cowok sampe ke
sekolahnya segala, apa enggak bisa disebut dengan kata enggak tahu malu?!"
cerca Risti membuat Rinai berdecih.
"Berhenti Risti!" tegur Aksara makin marah.
Ratu berdiri lalu berjalan mendekati Rinai dengan panik. "Rinai! Ayok kita
pergi dari sini!" ujar Ratu sambil mengguncang kecil lengan Rinai. Ia tidak
ingin memperpanjang masalah.
"Enggak usah kepedean jadi manusia. Enggak ada yang mau nyamperin
cowok kesini. Lagian, kalau memang kenyataannya kita berdua mau
nyamperin cowok kesini, urusan sama lo apa?!" Rinai meninggikan suaranya
membuat Ratu makin resah. Rinai benar-benar di luar kendali.
"Murahan." kata Risti singkat berhasil membuat Rinai makin tersulut
emosi. Tapi pintarnya, ia masih bisa menahan emosinya. Sabar Rinai, inget
lo lagi di kandang lawan. Tenang Rinai.
Rinai mencoba menormalkan deru napasnya. "Ayok kita pergi, Ratu." Rinai
menarik tangan Ratu. Gadis itu benar-benar sedang berusaha menahan
emosinya sekuat tenaga.
"Ratu." panggil Risti.
Ratu menoleh ke arah Risti. "Iya? Ada apa lagi?" sinis Ratu.
"Jangan ganggu Aksara lagi." kata Risti dingin membuat Rinai yang
mendengar langsung merasa sesak.
"Risti berhenti!" tegur Aksara yang masih tidak digubris. Astaga ia benar-
benar frustasi!
Rinai tertawa kecil. "Kenapa? Takut tersaingi lo? Emangnya lo siapa
sampe berhak ngatur-ngatur temen gue HAH?" ujar Rinai tajam.
Risti menepis tangan Aksara kasar. Ia berjalan mendekati Rinai. Mereka
berdua sudah berhadapan dengan jarak yang dekat sekarang. Risti
mengangkat satu tangannya lalu memperlihatkan dengan jelas sebuah cincin
yang sudah melingkar di jari manisnya. "Kenalin, gue Risti Sekar. Tunangan
Aksara. Aksara Prabudi. Jelas?" Risti tersenyum puas melihat wajah kaku
Rinai.
"Aksara?! Aksara beneran udah tunangan sama cewek ini? Aksara enggak
salah?!" tanya Ratu tidak percaya membuat Risti langsung melemparkan
tatapan tajamnya. Begini banget tunangan Aksara. Abis patah hati dari
Ratu, masa selera Aksara jadi anjlok gini sih?!
Aksara mengangguk. "Iya, gue udah tunangan sama dia." jawab Aksara
diikuti dengan senyum kemenangan Risti. "Ayok pergi, Risti." Cowok itu
langsung menarik tangan Risti untuk pergi saat itu juga, tanpa sedikitpun
melirik Rinai ataupun Ratu sama sekai. Membuat hati Rinai, hancur.
Ratu yang sudah melihat Rinai ingin menangis, dengan segera ia membawa
gadis itu beranjak keluar dari SMA PERMATA saat itu juga. Mungkin lain
kali ia bisa bertemu dengan Anggi. Untuk sekarang perasaan Rinai lah yang
lebih penting. Sebenarnya sudah seberapa jauh hubungan Rinai dengan
Aksara?
***
RUANG CAKRAWALA
"Masa depanmu, ada ditanganmu"
Raja berjalan memasuki salah satu tempat bimbel yang cukup terkenal di
Kota Jakarta. Setelah mengikuti serangkaian tes, akhirnya ia diterima menjadi
tutor termuda secara resmi di tempat bimbel tersebut. Hari ini adalah hari
pertama ia bekerja, dan tentu saja Ratu tidak mengetahuinya. Gaji yang ia
dapatkan dari pekerjaan barunya pun cukup memuaskan mengingat jam
kerjanya yang tidak terlalu ketat. Raja benar-benar beruntung!
Raja ditempatkan sebagai tutor untuk mengajar murid-murid kelas IX SMP,
yang saat ini tengah serius dalam mempersiapakan Ujian Nasional. Ditambah
lagi ia juga harus memberikan pelajaran tambahan kepada murid-muridnya
untuk mulai membiasakan mereka mengerjakan beberapa soal latihan,
mengingat betapa tingginya sekarang standarisasi beberapa Sekolah
Menengah Atas (SMA) dalam melakukan penyeleksian penerimaan murid
baru. Saat Raja mulai mengajar, ia sedikit tidak nyaman karena saat itu juga
dapat terlihat dengan jelas bagaimana tatapan murid-murid perempuan yang
ada di kelasnya tengah menatapnya lekat dengan sorot yang berbinar-binar.
Astaga, dasar bocah!
"Kak! Kak Raja!" seorang anak perempuan bernama Gladys, dengan berani
menginterupsi Raja saat cowok itu tengah menjelaskan beberapa materi
penting, membuat Raja berdecak kesal dalam hati. Ia yakin sekali bahwa
bocah satu itu hanya ingin bermain-main dengannya.
"Iya, kenapa? Ada yang kurang paham?" tanya Raja sambil mengumpat
kasar dalam hati. Sabar Raja, sabar. Demi duit Raja, demi duit.
"Kak Raja udah punya pacar belum?" tanya Gladys lantang yang langsung
disoraki seisi kelas saat itu juga. SABAR RAJA.
Raja menghela napas. "Maaf ya, tapi sekarang waktunya belajar bukan
untuk bercanda." jawab Raja cepat lalu mulai menjelaskan materinya kembali
tanpa menggubris pertanyaan dari Gladys. Kalau bukan demi Ratu, udah gue
pites ini bocah!
Gladys tersenyum simpul. Menurutnya Raja makin terlihat keren saat
sedang serius begini. Ah, Gladys benar-benar menyukai Raja!. Mulai
sekarang ia memutuskan akan lebih gigih lagi untuk mencari perhatian dari
Raja. Kehadiran Raja membuatnya makin semangat untuk belajar. Ditambah
lagi, ia sudah memutuskan telak untuk melanjutkan pendidikannya di SMA
GARUDA sebagai junior Raja. Tidak perduli walaupun tahun ini Raja juga
akan lulus dan keluar dari SMA GARUDA, Ia masih tetap menginginkan
untuk menjadi junior Raja. Bahkan kalau bisa lebih dari itu.
Setelah jam mengajar usai, Raja segera membereskan barangnya untuk
menjemput Ratu pulang kerja saat itu juga. Ia sudah benar-benar tidak sabar
untuk menemui kekasihnya itu. Bahkan ia juga sudah membelikan gadis itu
satu buah coklat dengan berbalut pita biru muda sebagai tanda perayaan atas
berhasilnya ia mendapatkan sebuah pekerjaan, walaupun ia harus
merahasiakannya dari gadis itu. Maaf ya Ratu, gue cuma enggak mau lo
kepikiran.
***
"RAJAAA!!!" teriak Ratu saat melihat Raja sudah berdiri dengan manis di
depan caffe tempat ia bekerja. Gadis itu berjalan menghampiri Raja dengan
senyum yang lebar.
"Enggak usah teriak-teriak segala. Emangnya ini hutan!" ujar Raja
membuat Ratu menyengir.
"Abisnya Ratu kangen sama Raja!" ujar Ratu tidak tahu malu lagi.
Emangnya kenapa?! Kan Raja itu pacar Ratu! Kalian sirik ya?!! Makanya
cari pacar sana wlekk!
Raja tertawa geli. "Baru juga beberapa jam enggak ketemu. Dasar lebay!"
ujar Raja sambil mengacak rambut Ratu.
"Raja darimana? Kok masih pake tas?" tanya Ratu sambil mengerutkan
dahi.
"Dari Warkop. Belum sempet pulang makanya masih pake tas." jawab Raja
bohong.
Ratu membulatkan mulutnya. "Terus sekarang kita mau kemana? Mau
langsung pulang atau pacaran dulu?" tanya Ratu polos membuat Raja makin
mengacak rambutnya gemas. Dasar bucin!
"Makan dulu deh. Disana kayaknya ada nasi goreng enak!" ujar Raja
sambil menunjuk ke arah penjual nasi goreng di pinggir jalan yang tidak jauh
dari lokasi mereka berdua saat ini. Ia benar-benar kelaparan.
Ratu mengangguk semangat. "Iya ayok! Ratu juga udah laper banget nih!
Ayok Raja!" Ratu menarik tangan Raja dengan terburu-buru membuat Raja
menggeleng heran. Dasar si buntel! Giliran soal makan aja langsung
semangat!
Mata Raja berbinar ria saat menatap sepiring nasi goreng yang sudah ada
dihadapannya saat ini. Bersama senyum lebar, ia pun segera melahapnya
dengan tidak sabar. Akhirnya cacing di perut gue enggak ngedumel lagi!.
Raja benar-benar kelaparan. Sejujurnya ia adalah tipe orang yang tidak biasa
untuk melewatkan makan siang, tapi mulai sekarang ia harus belajar untuk
membiasakannya. Semangat Jaja!
Ratu menatap Raja dengan tertegun. Tidak biasanya Raja makan dengan
lahap seperti sekarang ini. Raja kayak udah enggak makan berhari-hari
aja!. Ratu mengambil satu sendok nasi goreng itu lalu menyuapi ke mulutnya
sendiri. Gadis itu mengerutkan dahinya. Perasaan rasa nasi gorengnya
biasa aja, Raja lebay banget deh. Ratu menuangkan segelas air putih lalu
menyodorkannya kepada Raja. "Raja, makan yang pelan dong! Nanti Raja
keselek!" ujar Ratu yang hanya dibalas dengan anggukan Raja.
Setelah mereka berdua selesai makan. Ratu dengan inisiatif langsung
membuka dompetnya dan mengeluarkan selembar uang dua puluh ribu rupiah.
"Raja, biar Ratu yang bayar aja ya! Tadi siang kan Raja udah bayarin Ratu
makan." ujar Ratu membuat Raja mendengus kesal.
"Enggak." Raja mengambil selembar uang itu lalu memasukannya kembali
ke dalam tas Ratu. "Buat apa lo punya gue, Ratu." kata Raja. Cowok itu lalu
berdiri dan menghampiri Bapak nasi goreng lalu membayarnya dengan
segera.
"Buntel, ayok!" Raja memanggil Ratu keras untuk beranjak. Tercetak jelas
wajah Ratu saat ini sudah memerah karena mendengar Raja memanggilnya
dengan sebutan "buntel" dihadapan banyak orang. Raja benar-benar
mengajaknya perang!
Ratu melipatkan kedua tangannya. Saat ini ia dan Raja sedang berjalan
kaki menuju tempat parkir yang biasa Raja gunakan. "Raja nyebelin!" Ratu
merajuk. Gadis itu mengerucutkan bibirnya membuat Raja menjadi sangat
gemas. Cute overload!
Tiba-tiba Ratu memekik kesakitan saat Raja mencubit pipinya yang
padahal terasa pelan. "ADUH SAKIT!" Ratu meringis membuat Raja curiga.
Raja menyibakan rambut Ratu segera. Matanya membelalak saat melihat
merahnya pipi Ratu yang ia yakini adalah bekas tamparan. "Siapa yang
ngelakuin ini?" tanya Raja dingin. Benar-benar dingin.
Ratu gelagapan. "Ini.. ini Ratu tadi nabrak tiang waktu jalan." jawab Ratu
yang sangat jelas bohongnya. Benar-benar bodoh!
"Gue tanya sekali lagi. Siapa yang ngelakuin ini, Ratu?!" Raja meninggikan
suaranya.
Ratu menunduk lesu. Tidak ingin membuat Raja marah, akhirnya ia
menceritakan kepada Raja apa yang ia dan Rinai lakukan tadi siang, dari
awal sampai akhir dengan sejelas-jelasnya dan sejujur-jujurnya. Ratu
menatap Raja dengan takut-takut. Cowok itu benar-benar marah, Ratu sadar
jelas saat mendapatkan kedua tangan Raja tengah mengepal kuat sekarang.
"Maaf." satu kata mencelos begitu saja dari bibir Ratu. Gadis itu benar-
benar sangat menyesali tindakannya siang tadi.
Raja hanya diam sambil memijat pelipisnya dengan lelah. Cowok itu tidak
mengerti kenapa Ratu bisa melakukan tindakan hal senekat itu tanpa
mementingkan keamanannya sendiri. Bagaimana kalau-kalau Sergio ada
disana? Raja tidak bisa membayangkannya lagi!. Raja mencoba
menurunkan amarahnya. Ia sudah berjanji kepada Ratu untuk merubah sifat
tempramentalnya itu. "Jangan ulangin lagi." kata Raja mencoba untuk sabar.
Ratu mendongak seketika. Raja enggak marah? Serius nih? Apa Raja lagi
kesambet? Idih amit-amit jangan sampe!. Ratu berdeham. "Raja enggak
marah?" tanya Ratu hati-hati.
"Marah." jawab Raja singkat membuat Ratu kembali menunduk lesu.
"Maaf, Raja."
"Janji enggak akan ngulangin lagi?" Raja menjulurkan jari keligkingnya pas
di depan wajah Ratu. Cowok itu tersenyum tipis.
Ratu kembali mendongakan kepalanya dan menatap Raja dengan sorot
berbinar dari kedua matanya. "Janji!" jawab Ratu sambil tersenyum lebar. Ah
ia makin cinta Raja!
Raja melepaskan julurannya. Cowok itu membuka tas ranselnya lalu
merogoh dalam untuk mengambil sebuah hadiah untuk Ratu yang sudah ia beli
dari si Ibu warung yang genit itu. "Ini." Raja menyodorkan dua buah coklat
dengan label gambar ayam di pinggirnya kepada Ratu dengan sedikit malu.
"Buat lo. Maaf kalau menurut lo itu terlalu murah." ujar Raja kelu.
Ratu meraih kedua coklat itu sambil berjingkrak seperti anak kecil
membuat Raja heran. "RAJAAA!! RATU ITU SUKA BANGET SAMA
COKLAT INI!!! YAAAMPUN RATU SENENG BANGET!! UDAH LAMA
BANGET RATU ENGGAK MAKAN SI COKLAT AYAM!" ujar Ratu
senang membuat Raja ber-oh ria. Oh, jadi namanya coklat ayam. Iya juga
sih , kan ada gambar ayamnya. Ah kudet lo Ja! BIASA MAKAN COKLAAAT
DARI BELGIA LANGSUNG SIH!!
"Syukur deh kalau lo seneng." kata Raja senang.
Ratu mengangguk cepat. "Seneng banget! Makasih Raja!" ujar Ratu
kembali sambil membuka bungkus coklat tersebut dengan tidak sabar. Ratu
sayang Raja!
Raja memandang Ratu sambil tersenyum. Ternyata kebahagiaan itu tidak
bisa diukur dengan sebuah nilai yang diberikan. Bahagia ya bahagia saja. Itu
yang Raja rasakan saat ini. Ratu benar-benar mengajarkan dirinya arti dari
sebuah kesederhanaan dan ketulusan. Melihat gadis itu tengah tersenyum
lebar hanya karena sebuah coklat dengan harga dua ribu rupiah yang ia
berikan, membuat hatinya langsung menghangat. Ratu, Ratu, bagaimana bisa
gue enggak jatuh cinta sama lo?.
——————————————————————
NEXT PART MAU KAPAN??
——————————————————————————
FOLLOW INSTAGRAM @WATTPADRERE DAN @RERETRSS
JOIN GROUP LINE RUR? BUKA PROFILE WATTPAD AUTHOR
DAN KLIK LINKNYA! YUK KITA SERU-SERUAN BARENG PARA
TOKOH!
JANGAN LUPA BACA SEQUEL ELANG! BUKA DAN FOLLOW
PROFIL AUTHOR!
JANGAN LUPA TONTON VIDEO KECIL DARI RAJA UNTUK RATU
DI INSTAGRAM @wattpadrere
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
SEQUEL ELANG GUNTUR
***
Ratu membaca tulisan di atas karton besar berwarna merah muda yang
terpajang di dinding sambil tersenyum lebar. Ratu langsung mengedarkan
pandangannya. Ini kan di Warkop?. Walaupun cahaya sedikit remang. Ratu
masih bisa melihat dengan jelas. Gadis itu terkekeh geli saat melihat
beberapa anggota SAKGAR tengah memegangi balon berwarna merah muda
dengan corak hello kitty yang sedikit mencolok. Tidak lupa dengan lilin-lilin
yang sudah berdiri menyala di tiap meja membuat suasana makin cantik saja.
Suara petikan gitar tiba-tiba muncul membuat suasana yang gaduh langsung
menjadi hening. Panca Ksatria. Cowok itu sudah duduk di atas kursi sambil
memetik gitar dengan mengeluarkan nada-nada yang bisa dibilang terkesan
romantis.
"Happy Birthday, to you."
"Happy Birthday, to you."
"Happy Birthday, Happy Birthday.."
"Happy Birthday, sayang.."
Ratu tersenyum lebar saat melihat Raja tiba-tiba keluar dari arah pintu
dapur Warkop sambil bernyanyi pelan dengan kedua tangannya yang sudah
memegang sebuah kue ulang tahun ala geng TEMPUR. INGAT ALA GENG
TEMPUR!!
"Ayok, make a wish." kata Raja membuat Ratu langsung mengangguk cepat.
Ratu memejamkan mata. Gadis itu berdoa dan meminta harapan dalam hati.
Tenang saja, Ratu tidak akan mengucapkan secara blak-blakan seperti saat
bersama dengan Jeha dan Anggi. Ratu harap, Raja akan selalu bahagia.
Ratu membuka mata perlahan. "Terimakasih Raja." kata Ratu, lalu gadis itu
meniup satu buah lilin putih besar yang tertancap dengan kokoh di kue ulang
tahun ala geng TEMPUR itu disusul dengan tepukan meriah dari seluruh
anggota SAKGAR. Ratu benar-benar bahagia.
Srak
Srak
Srak
Hening sejenak.
...
...
...
...
...
...
...
...
——————————————————————————
——————————————————————————
FOLLOW INSTAGRAM @WATTPADRERE DAN @RERETRSS
JOIN GROUP LINE RUR? BUKA PROFILE WATTPAD AUTHOR
DAN KLIK LINKNYA! YUK KITA SERU-SERUAN BARENG PARA
TOKOH!
JANGAN LUPA BACA SEQUEL ELANG! BUKA DAN FOLLOW
PROFIL AUTHOR!
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
56. PEMBALASAN DIMULAI
"HIT YOU WITH THAT DU-DU-DU!!" Panca bernyanyi keras dari dalam
mobil Dirga sambil melakukan tarian yang serupa dari video yang sedang
cowok itu tonton saat ini.
"AYEEEEEEEEE AYEEEEEEEE!!" sahut Elang tak kalah semangat.
Cowok itu duduk di bagian tengah mobil Dirga, tepatnya disamping kaca
jendela kiri mobil itu. Sedangkan Panca berada disamping kaca jendela
kanan.
"HIT YOU WITH THAT DU-DU-DU!!" tutup Panca dan Elang bersamaan.
Angkasa yang saat ini sedang duduk di tengah-tengah antara kedua kutu
badak, Elang dan Panca, hanya bisa mengusap dada sesabar mungkin. "Lo
bisa diem enggak Ca? Udah hampir dua jam lo nyanyi lagu itu melulu!" ujar
Angkasa kesal.
"Biarin aja kali Sa, lo mau dia mogok makan seharian lagi kayak
kemarin?!" ujar Raja dari belakang. Cowok itu menyederkan kepalanya di
bahu Ratu dengan manja. Para jomblo mari merapat.....
"IYA DEHHH SASA LION, ABANG PANCA GANTI DEH LAGUNYA
SEKARANG JUGA! SABAR YA...." ujar Panca yang sudah siap-siap
bernyanyi kembali.
Hening sejenak.
....
....
....
....
Tiba-tiba suara siulan berirama dari mulut Panca pun terdengar membuat
Angkasa langsung mengerutkan dahi. Musik pun sudah langsung mengalun
begitu saja dengan sendirinya. Angkasa menghela napas kasar. Jangan bilang
lo mau nyanyi lagu ini lagi Panca???!!! ENGGAK PUAS APA LO DARI
TENGAH MALEM SAMPE SUBUH NYANYIIN LAGU INI TERUS?!
"HEYYYYYY BOYYYYYY!" Panca mulai bernyanyi dengan semangat.
"MAKE 'EM WHISTLE LIKE A MISSILEEEEE????"
"BOM BOM.." Elang menyahuti semangat.
"EVERYTIME YOU SHOW I SHOW UP BLOW UP?!!!!!!"
"UHHHHHHHHHHHHHHH.." sahut Elang lagi.
Raja menggeleng heran. Giliran soal belajar aja, pada enggak bisa
bahasa inggrisnya!. Raja melirik Ratu yang saat ini tengah ikut-ikutan
mengikuti gerakan Panca tak kalah semangat. Astagaaa sayang?!!! Jadi kamu
BELING??!!! BLINK Raja, BLINK!!
Angkasa meremas-remas jemarinya. Sabar Sa.. jangan kacaukan liburan
ini hanya karena kedua kutu badak ini.. Sabar Sa.. "Untung lo udah hijrah
Ga!" ujar Angkasa membuat Dirga menelan ludah. Kenapa lu Ga?
"ASTAGAAAAAAAAAA!!!! BABY DIRGA NYA SYE TERNYATA
BLINK JUGA??!! KALAU GITU KITA SAMA DONG!! JANGAN-
JANGAN KITA BERDUA JODOHHH LAGII??!!!" ujar Sherina heboh
sekaligus manja.
Dirga menyetir dengan tidak fokus. Sungguh, saat ini Dirga benar-benar
sangat sangat sangat sangat ingin bernyanyi keras bersama Panca dan Elang.
Tahan Ga... tahan.. jangan sampe Angkasa mukulin lo lagi, inget Ga
disamping lo juga ada Sherina.. Jaga citra lo Ga. Dirga berdeham. "Jelas
dong Sa." jawab Dirga bohong. HWIPAAAAARRAMMMM!!!
"HWIIIIIIPAAAAAAARAAAMMM!!" teriak Panca keras.
"UHHHHHHHHHHHHH!!" sahut Elang lagi. Lo kenapa selalu dapet
bagian itu si Lang?
"WIPARAM PARAM PARAMMMMMM!!!" sahut Sherina mulai ikut-
ikutan.
"CAN YOU HEAR THAT???!!!" Ratu tiba-tiba menimpali membuat Raja
langsung tersentak. Buntel diem ah!
"HWI PARAPARA PARA BAMMMMM!!" teriak mereka secara heboh
bersamaan. Kecuali Raja, Angkasa dan Dirga tentunya. ADUUUH DIRGA
ENGGAK KUAT MAMI!!!!
Raja menepuk dahi keras. SIAPAPUN TOLONG KELUARIN GUE DARI
MOBIL INI SEKARANG!!!!. Cowok itu hanya bisa menggeleng heran
sekaligus pasrah saat ini. Sabar Ja, dua jam lagi juga nyampe Bandung...
sabar Ja... "Buntel, lo bisa enggak jangan ikut-ikutan mereka sekarang?"
tanya Raja kepada Ratu.
Ratu menggeleng cepat. "OH JELAS TIDAKKKKK BISA
FERGUSOOO!!! RATU KAN BLINK SEJATIIII!!!!!" tegas Ratu sambil
menepuk dadanya. Astagaaaa buntel!!!!!
"BOMMMMMBAYAHHHHHHHH!!!!" teriak Panca membuat Raja
langsung terlonjak. Lho lagunya udah ganti lagi??
"YAYAYYAYAYAAYYAYAYAAYYAAYYAYAAYAYAYAYYAAYAYAYA
YAYA..." sahut Elang keras.
"BOM BOM BA BOM BOM BA BOM BOM BA?!!!!!!!!!" teriak Panca
lagi.
"OPPAAAAAAAAAAA!!" sahut Ratu dan Sherina dengan centil
bersamaan.
"YAAYAYAYAYAYAAYYAAYAYAYAYAYA!!" teriak Elang makin heboh.
"ULULLUULULULLUULULLULULULULULUU!!" Panca mulai menirukan
gerakan sang kepala suku membuat Ratu dan Sherina langsung meledakan
tawanya.
"YAAYAYAYAYAYAAYYAAYAYAYAYAYA!!" teriak Elang melanjutkan.
"BOM BOM BA BOM BOM BA BOM BOM BA?!!!!!!!!!" teriak Sherina
makin heboh.
"BOMBAYAAHHHHHHHHHHHHHJ!!!" tutup mereka bersamaan lagi.
WOHOOOOOOOO!!!!
"HAHAHAHAHHAAHAH SERU BANGET!!! LAGI DONG LAGII!!!"
teriak Ratu heboh membuat Raja langsung membungkam mulut gadis itu.
Tolong ya buntel, kali ini aja......
TETETEETETETETETETETTETEETEET
TETETEETETETETETETETTETEETEET
***
***
Sila berlari menaiki anak tangga yang ada di dalam sebuah Villa dengan
tergesa-gesa. Pasalnya seseorang tengah mengejarnya saat ini.
Bagaimanapun juga ia harus menyelamatkan Ratu dan Sherina sesegera
mungkin!. "SIAL!!" umpat Sila kasar saat pintu yang ada didepannya tidak
bisa terbuka. Astaga, gue harus lewat manalagi!
Tuk
Tuk
Tuk
Tuk
Suara langkah kaki sangat terdengar jelas dikedua telinga Sila. Gadis itu
langsung memutar knop pintu kasar. Tapi sia-sia, pintu itu benar-benar sudah
terkunci. "Oke Sila! Lo harus tenang!" ujar Sila sedikit gemetar.
"Mau lari kemana lagi, Sila Putriana?"
Suara seorang gadis yang sedari tadi tengah mengejarnya langsung
menggema seketika. Sila langsung berbalik dan menatap gadis itu dengan
ketakutan. Pasalnya, Sila sama sekali tidak memegang sebuah senjata untuk
melindungi dirinya saat ini, sedangkan gadis itu sudah memegang sebuah
pisau disatu tangannya bersama dengan tatapan membunuhnya. Panca, tolong
gue..
Gadis itu menaiki satu persatu anak tangga dengan pelan.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA SILA, SILA.. LO BENER-BENER
CEWEK BODOH TERNYATA..." teriak Gadis itu membuat Sila makin
merinding.
"Dimana Ratu dan Sherina?!" tanya Sila tidak mau berbasa-basi lagi.
Dasar perempuan licik!
Gadis itu langsung menatap tajam Sila. "GUE UDAH BILANG KAN
SAMA LO SILA, JANGAN TERLALU JAUH IKUT CAMPUR DALAM
RENCANA GUE INI... TAPI SAYANGNYA GUE RASA LO ENGGAK
DENGER AKAN HAL ITU...." ujar Gadis itu sedikit geram.
"GUE MOHON, HENTIKAN RENCANA BUSUK LO INI SEKARANG
JUGA, SEBELUM SEMUANYA MENJADI TERLAMBAT NANTINYA!!"
teriak Sila. Cukup, jangan menyakiti siapa-siapa lagi..
Gadis itu tertawa keras. "MEMANGNYA LO ITU SIAPA SILA?! LO
ENGGAK BERHAK UNTUK MENGATUR HIDUP GUE SAAT INI.. OH,
ATAU LO MAU GUE BUAT BERNASIB SAMA DENGAN SERGIO?" ujar
Gadis itu tajam.
"LO ENGGAK AKAN BISA HIDUP TENANG WALAUPUN DENDAM
LO ITU TERBALASKAN, PERCAYA SAMA GUE, HIDUP LO PASTI
ENGGAK AKAN TENANG DAN MALAH MAKIN PARAH
NANTINYA.." ujar Sila mencoba meyakinkan.
Gadis itu menggeram lalu menaiki anak tangga dengan sangat cepat
membuat Sila makin gemetar. Gadis itu langsung menjambak rambut Sila
kasar membuat Sila langsung meringis kesakitan. "LO ENGGAK TAHU
APA-APA SOAL HIDUP GUE CEWEK SIALANN?!!! LO ENGGAK TAHU
BAGAIMANA MENDERITANYA HIDUP GUE KARENA CEWEK
MENJIJIKAN ITU!!! LO ENGGAK TAHUU!!!" teriak gadis itu marah.
"Gue memang enggak tahu seberat apa hidup lo selama ini, tapi gue mohon
jangan lakuin hal senekat ini. Masa depan lo masih panjang kak!" ujar Sila
yang pertama kalinya memanggil gadis itu dengan sebutan "kak".
Cukup sudah. "LO ITU TERLALU BANYAK OMONG YA!! DASAR
JUNIOR SIALAN!! SEPERTINYA GUE ENGGAK AKAN BIKIN NASIB
LO SAMA DENGAN SERGIO DAN FARA, GIMANA KALAU GUE
BIKIN NASIB LO SAMA DENGAN SANG NYONYA SINTA WIJAYA
TERCINTA??" ujar Gadis itu membuat Sila membelalakan matanya. Oh
tidak!
"Selamat tinggal, Sila Putriana.."
Gadis itu lalu menarik tubuh Sila dan mendorongnya keras hingga
terguling-guling melewati anak tangga sampai jatuh ke lantai. Gadis itu
langsung tertawa keras saat melihat darah yang sudah mengalir dari kepala
Sila.
"INI GANJARAN UNTUK SEORANG PENGKHIANAT SEPERTI LO,
SILA PUTRIANA."
Sila memejamkan kedua matanya. Air mata pun sudah lolos begitu saja
membasahi wajahnya. Berakhirkah hidupnya saat ini?. Gadis itu lalu
tersenyum tipis. "Panca.. bahkan gue belum sempat untuk bilang cinta sama
lo.." lirih Sila.
Sila memejamkan kedua matanya, kalaupun memang hidupnya akan
berakhir seperti ini. Ia rela. Mungkin benar, ini adalah ganjaran yang pantas
untuk seorang pengkhianat seperti dirinya. Ibu, Bapak dan adek.. tolong jaga
diri kalian baik-baik ya...
"Lo itu bener-bener enggak punya mata ya?! Dua kali gue ketemu lo,
dua kali itu juga gue selalu sial!"
"Lo enggak bosen apa cari-cari perhatian gue terus?! Denger ya, lo itu
bukan tipe gue sama sekali. Jadi, berhenti berharap untuk gue notice!"
"Gue rasa lo harus cepet-cepet cek kejiwaan deh! Halu lo udah enggak
ada obat!"
"Jadi cewek harus punya tanggung jawab, jangan laki-laki aja yang
disalahin! Cuci sampe bersih!"
Sila tersenyum tipis mengingat sekilas pertengkarannya dengan Panca
waktu dulu. Setidaknya, kenangan itu akan selalu tersimpan selamanya
walaupun raganya tidak bisa bersama laki-laki itu tiap saatnya.
Panca, terimakasih..
——————————————————————————
GIMANA PART HARI INI?
Hening sejenak.
...
...
...
...
"Gue pergi dulu."
***
Ratu meringis kesakitan saat tubuhnya diseret secara kasar oleh seorang
gadis yang SANGAT AMAT DIKENALINYA. Ratu juga sudah menangis
ketakutan sedari tadi karena melihat keadaan Sherina yang sudah tidak
sadarkan diri akibat pukulan keras yang dialaminya. Sherina..
Ratu sangat menyesali apa yang terjadi. Kenapa dia dan Sherina bisa
begitu mudah untuk dibohongi?!. Saat mereka berdua sampai sore tadi,
mereka sama sekali tidak melihat batang hidung seorangpun di tempat ini,
ditambah lagi tidak adanya sinyal disini membuat mereka berdua menjadi
kesulitan untuk menghubungi orang lain lagi. Mereka sudah dijebak.
"HAHAHAHA RATU, RATU, BARU SATU ORANG YANG GUE BIKIN
MAMPUS AJA LO UDAH KETAKUTAN BEGINI.." Gadis itu berteriak
sambil tertawa keras.
"LEPASSSSSSSSSSINNN RATUUUUUU!! SAKITTT!!" teriak Ratu
sambil terisak.
Gadis itu langsung menghempaskan tangan Ratu kasar saat sudah sampai di
ujung atas anak tangga. "LIHAT RATU... LIHAT KE BAWAH.." kata Gadis
itu dingin.
"ADA SILA YANG SUDAH MENANTI LO DI UJUNG SANA.."
Ratu menoleh seketika ke bawah ujung anak tangga dengan degup jantung
tidak beraturan, dan BAMMMM!!, sebuah bom langsung meledak di hatinya
saat itu juga. "ENGGGGAAKKKKKKKKK!!!!!!" Ratu memekik keras
sambil menggelengkan kepalanya. Tubuhnya langsung bergemetar hemat
bersama dengan wajah pucatnya. Sila....Sila....
"IBLIISSSSSS KAMU BENAR-BENAR IBLISSS!!" Ratu berteriak
sambil meronta-ronta. Sila.. Maaf. Ratu mencoba bangkit berdiri sekuat
mungkin, tidak perduli dengan tubuhnya yang sudah terasa sakit itu.
"IYA!! GUE EMANG IBLIS RATU!! DAN LO SENDIRI YANG UDAH
MENCIPTAKAN SOSOK IBLIS INI!!" teriak Gadis itu keras.
Saat Ratu ingin menuruni anak tangga, gadis itu langsung menariknya kuat
kembali hingga membuat Ratu sedikit terhuyung. Tidak mau kalah, Ratu
langsung menendang kaki gadis itu kuat hingga gadis itu kehilangan
keseimbangannya. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Ratu langsung
berbalik berlari menelusuri lorong. Ratu harus kuat.. Raja, Raja dimana?..
Ratu membuka pintu sebuah ruangan dengan tangan gemetar. Langkah
kakinya langsung membawanya masuk ke dalam. Walaupun keadaan gelap,
tapi Ratu masih bisa melihat keadaan dalam ruangan itu dengan samar. Ia
sedang berada di dalam sebuah gudang.
"RATU........"
Deg.
"RATU SAYANG........"
Deg.
Suara gadis yang terdengar menakutkan itu membuat Ratu langsung panik
seketika. Tiba-tiba kedua mata Ratu menangkap sebuah lemari kayu tua yang
sangat dipenuhi dengan sarang laba-laba. Otaknya langsung bekerja saat itu
juga, dengan segera ia masuk ke dalam lemari tua itu untuk bersembunyi
disana.
Suasana pun menjadi hening.
Ratu menggigit punggung tangannya kuat agar suara tangisnya tidak bisa
didengar. Bayangan seorang Sila masih tercetak jelas dalam pikirannya.
Sila.. bertahanlah. Ratu melirik celah kecil dalam lemari tersebut sambil
berusaha menormalkan deru napas kencangnya. Selamatkan Ratu, Tuhan..
Hening sejenak.
...
...
...
...
...
...
Ceklek.
Ratu memandang Raja dengan sendu. Ternyata Ratu lah yang selama ini
bersikap egois, Bagaimana bisa Raja mencintai Ratu disaat darah yang
mengalir dari dalam tubuh Ratu, adalah darah dari seorang pembunuh
yang sudah melenyapkan Ibu Raja dari dunia ini, bagaimana bisa Raja
sekuat itu?.. harusnya Ratu yang pergi, bukan Raja.. Maaf Raja..
Ratu mengusap lembut wajah Raja. Raja, jika ini memang adalah
pertemuan terakhir kita di dunia, Ratu rela jika Raja enggak akan
kesakitan lagi.. tapi tolong Raja, bawa Ratu bersama Raja kesana.. kita
pergi dari dunia yang menyakitkan ini.. ajak Ratu, Raja..
"Gue janji akan selalu berusaha untuk bahagiain lo. Gue janji akan
selalu berusaha untuk menjadi laki-laki yang bertanggung jawab untuk
lo. Gue janji akan selalu berusaha untuk mencukupi semua kebutuhan
lo. Gue janji enggak akan bikin lo susah tiap waktunya. Gue janji, Ratu.
Jadi, tolong jangan pergi ya."
"Mungkin sekarang gue belum bisa jadi laki-laki yang pantas untuk
lo. Gue masih banyak kekurangan, dan bahkan masih sering bikin lo
nangis sampai sekarang ini. Tapi, disaat gue bilang gue sayang sama lo
dan enggak ingin lo pergi. Gue serius, Ratu. Gue janji akan jadi laki-laki
yang sukses dan pantas untuk lo suatu saat nanti. Mungkin saat ini gue
kelihatan seperti laki-laki yang banyak omong kosong, atau terkesan
bucin. Tapi gue enggak perduli. Perasaan gue bukan orang lain yang
ngatur, tapi gue sendiri. Jadi, lo mau kan untuk sabar jalanin hubungan
ini sampai gue bisa berhasil meraih kesuksesan itu?"
Ratu menggengam kuat kalung berbandul tutup kaleng dari Raja. Gadis itu
menangis sekeras-kerasnya membuat Elang langsung memeluknya kencang.
"RAJAA JANGAN TINGGALIN RATU!!!! RAJA JAHAT!!!! RATU
ENGGAK SANGGUP RAJA!!!! RATU MOHON RAJA RATU MOHON!!
MIMPI KITA MASIH PANJANG RAJA!! ENGGGGGAKKK!! RAJA
JANGAN PERGII!!!!" Ratu berteriak meronta-ronta.
"Jangan pergi.. Raja.." lirih Ratu. Gadis itu lalu kehilangan kesadarannya
seketika. Ratu tidak sanggup, Raja..
[Seharusnya ada GIF atau video di sini. Perbarui aplikasi sekarang untuk
melihatnya.]
Video kecil dari Ratu, untuk Raja.
——————————————————————————
GIMANA PART HARI INI?
MAU NGOMONG APA SAMA RAJA?
MAU NGOMONG APA SAMA RATU?
MAU NGOMONG APA SAMA GENG TEMPUR?
MAU NGOMONG APA SAMA NADIA DAN JIRO?
Yang pada lupa nadia itu siapa baca part 33. AWAL MULA YANG
BAIK DAN PART 44. HUBUNGAN YAN BERCABANG ya
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
62. AWAL BARU RAJA DAN RATU
Sidney, 2019.
Seorang gadis tengah duduk di sebuah caffe sambil mengaduk segelas kopi
nya dengan sangat gusar. Ratu Setia Wijaya. Sudah hampir lima kali jurnal
miliknya ditolak mentah-mentah oleh sang asisten dosen ter-GALAK seantero
jagat raya. Langit Dewantara. Saat ini Ratu tengah berkuliah dengan
mengambil jurusan Bisnis dan Manajemen di sebuah Universitas yang ada di
Sidney, Australia. Beda dengan Rinai, Gadis itu lebih memilih untuk
mengambil jurusan fashion design sesuai dengan bakat yang dimilikinya
sedari dulu. Ratu bersyukur sekali, kalau bukan karena Badai Abinaya yang
memutuskan untuk mengangkatnya sebagai anak, mungkin hidup Ratu tidak
akan menjadi lebih mudah seperti ini. Ratu sangat-sangat bersyukur.
"POKOKNYAAA RATU SEBEL BANGET RINAI!!!!! SEBELLLL
SEBEL!!" ujar Ratu sambil melipatkan kedua tangannya.
"Jangan sebel-sebel nanti suka lho!" celetuk Rinai membuat Ratu langsung
menganga tidak percaya. SUKA?! YANG BENER AJA?!!
"RASANYAAAA TUHH YAAA RATU MAU ACAK-ACAK MUKANYA
SI LANGIT BIAR DIA ENGGAK BISA SOK KEGANTENGAN LAGI!!!"
ujar Ratu emosi. Awas ya kamu Langit!!
Rinai menggaruk tengkuknya. "Tapi, si Langit emang ganteng banget si.."
kata Rinai hati-hati sambil mencoret-coret buku sketsanya. EMANG
KENYATAANNYA GANTENG KOK!!
"IHHH RINAI KOK MALAH BILANG SI LANGIT GANTENG SIH!!
MASIH GANTENGAN JUGA PAK JUNET!!!" ujar Ratu penuh penegasan
membuat gelak tawa Rinai meledak.
"HAHAHAH BUNTEL-BUNTEL!! LO KANGEN SAMA PAPI JUNET?!!
ALAMAAKKKK SOK MALU-MALU JUGA KAU SELAMA INI!!" ujar
Rinai dengan mengikuti logat Pak Junet. Pak Junet apa kabar????
"Enggak tahu ah! Ratu jadi sebel sama Rinai!" gerutu Ratu sambil
mengerucutkan bibirnya. Sungguh menggemaskan!
"Jangan sebel-sebel nanti kangen!" sindir Rinai membuat Ratu makin
kesal. Kapan lo bisa buka hati lagi Ratu?
Ratu berdiri lalu berkacak pinggang. "POKOKNYA RATU SEBEL
BANGET SAMA LANGIT DEWANTARA!! LIAT AJA SEKALI LAGI DIA
NOLAK RATU!! RATU LABRAK DIA SEKA—"
"Siapa yang nolak lo?"
Suara berat yang sangat Ratu kenali tiba-tiba menyeruak masuk ke dalam
telinganya. Sekejap Ratu langsung membalikan badannya. Langit? Mampus
Ratu!!!!!. Ratu berdeham kikuk. "Eh.. Ada Langit di sore hari..." kata Ratu
sambil menggaruk tengkuknya. Lenyap sudah mental baja Ratu.. Lenyapp....
Langit memajukan langkahnya. Cowok itu langsung mendekatkan wajahnya
ke Ratu hingga gadis itu langsung mundur seketika. "Kalau lo enggak mau gue
tolak terus-menerus kelarin jurnal lo dengan bener." kata Langit dingin
membuat Ratu langsung bungkam. Dasar bocah beraninya di belakang
doang!
Langit menegapkan tubuhnya. Cowok itu lalu merampas satu gelas kopi
milik Ratu lalu menggantikannya dengan segelas jus melon miliknya. "Jangan
kebanyakan minum kopi biar otak lo makin enggak mandet." kata Langit datar.
Cowok itu langsung berlalu begitu saja meninggalkan Ratu yang saat ini
sudah ternganga lebar tidak percaya. LANGIT DEWANTARAAAAAAAAAA
JELEKKKKKKK!!!!!!
Ratu duduk dengan lemas. Bisa-bisanya dirinya pasrah begitu saja saat
Langit menggertaknya. "RINAI JANGAN KETAWA DEH! ENGGAK LUCU
TAHU!" gusar Ratu. Aakkkkkhhhh kenapa kuliah sesusah ini sih!!
"Lo ngerasa enggak sih kalau asdos galak lo itu sebenernya perduli sama
lo?" tanya Rinai membuat Ratu mengerutkan dahinya. Perduli?
"Langit Dewantara itu adalah manusia yang enggak punya hati nomor dua
yang selama ini Ratu kenal. Jadi mana mungkin dia bisa perduli sama Ratu?"
ujar Ratu sambil menegak jus melon milik Langit. Lho lho kok Ratu jadi
minum jus ini sih?!
"Terus nomor satunya siapa dong?" tanya Rinai jahil. Gadis itu sudah tahu
jelas siapa yang menduduki peringkat nomor satu laki-laki tidak punya hati
dalam hidup Ratu. Siapa lagi kalau bukan............
Ratu langsung tersedak seketika. "Jangan mulai deh Rinai! Nanti giliran
Ratu yang ngeledekin balik, Rinai ngambek lagi sampe lima hari!" ujar Ratu
membuat Rinai menyengir cengegesan.
"Sorry, gue kan cuma bercanda! Udah ah gue mau kelarin tugas keramat ini
dulu! Awas kalau lo berisik lagi! Gue karungin terus gue lempar langsung lo
ke LANGIT!" ujar Rinai membuat Ratu bergidik. Langit yang mana nih?
Suasana pun jadi hening tidak sericuh sebelumnya. Setelah merevisi
beberapa plot jurnal miliknya. Ratu memutuskan untuk beristirahat sejenak.
Gadis itu menyenderkan tubuhnya ke kursi yang didudukinya saat ini sambil
memandang ke arah luar jendela. Tiba-tiba terbesit sebuah nama dalam
pikiran Ratu begitu saja, dan seperti biasanya. Ratu benci saat-saat seperti
ini. Ratu benci keheningan, karena akan membuatnya makin mengingat akan
bayang-bayang masa lalu itu lagi. Tapi tidak bisa dipungkiri, Ratu belum bisa
melupakannya.
Raja.. Apa kabar?..
Sudah dua tahun ini Ratu tidak melihat wajah dingin laki-laki itu lagi.
Masih ada rasa sesak saat aku menyebutkan namamu, Raja. Ratu
tersenyum getir kembali. Entah sampai kapan bayang-bayang Raja selalu
menggerogoti kehidupannya yang sekarang ini.
Raja, disini cuacanya dingin. Begitu juga dengan hati Ratu saat ini.
Sumber kehangatan itu tidak ada lagi, Raja. Hati Ratu membeku. Benar-
benar membeku. Kalau bukan Raja yang bisa membuatnya mencair
kembali, lalu siapa Raja? Beritahu Ratu. Agar hidup Ratu bisa terus
berjalan, seperti hidup Raja sekarang.
Raja, Raja baik-baik aja kan?
***
Lima orang laki-laki tengah duduk di sebuah taman kecil yang ada di salah
satu kampus ternama di Indonesia, sambil mengamati lekat-lekat tiap nilai
yang ada di transkrip mereka masing-masing. Siang itu begitu terik membuat
mereka berlima makin gerah dan kepanasan. Terlihat jelas banyak mahasiswi
yang sengaja berlalu lalang di depan mereka agar bisa mendapatkan sebuah
perhatian.
Merekalah geng TEMPUR. Lima orang laki-laki yang sudah menjalin
persahabatan dari masa putih abu-abu hingga sekarang. Sesuai janji sakral
yang telah terukir dan tertanam mati, mereka berlima saat ini tengah berkuliah
di sebuah Universitas dan jurusan yang sama pula.
Tragedi akan hilang ingatan seorang Raja Gemilang membuat mereka
makin serius dalam menempuh dunia pendidikan selanjutnya pada waktu itu.
Tidak ingin kuliah terpisah, akhirnya mereka berusaha mati-matian untuk
mengimbangi Raja walaupun masih sangat jauh sekali kemampuannya.
Setidaknya mereka masih bisa duduk di bangku kuliah yang sama walaupun
nama mereka berada di peringkat paling akhir dari sekian ratusan orang-
orang yang mendaftar, kecuali Raja tentunya. Cowok itu selalu berada di
peringkat pertama bersamaan dengan kejeniusannya. Iya dong namanya juga
Raja Gemilang!! RG gitu lho!!
"POKOKNYA ABANG PANCA ENGGAK TERIMA!!!!!! INI ENGGAK
MUNGKIN TERJADIIIIIII!!!!!!!" teriak Panca hiperbola. Berisik amat lu
Ca!
"CWUMMA LO DWOANNG CA YWANG NGULANG MATKUL
MADAM JUMINTWENN!! MAKWANYA JANGWAN PWACARAN
MELULU LO!!" ujar Dirga sambil mengunyah martabak telurnya. Bisa
berhenti dulu enggak Ga makannya?
Raja mendengus kesal. "Salah sendiri disuruh belajar malah pacaran."
ketus Raja seperti biasanya.
"YUHUUUUUUUUUUUUUUUU ABANG ELANG ENGGAK NGULANG
LAGI DONG!!! AKHIRNYAAAA AKHIRNYAAA SETELAH DUA
SEMESTER ABANG ELANG MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
MADAM JUMINTEENNN.. TERIMAKASIHHH MADAMKUUU...." teriak
Elang yang tiba-tiba datang.
"ABANG ANGKASA JUGA DONG! LIAT NIH LO SEMUA IP GUE
SEMESTER INI NAIKKK MELESAT KAYAK ROKET!! ABANG
ANGKASA GITU LHO!!" ujar Angkasa senang. Kenapa lo jadi heboh
kayak si Panca Sa?
Raja menarik tranksrip Angkasa cepat. Cowok itu penasaran. 1.25? . Raja
mendengus kesal. "Lo bilang ini naik? Jadi kemarin-kemarin IP lo berapa
Angkasa Laksmana?!" tanya Raja gusar. Percuma ia mengajar para kutu
badak ini mati-matian.
"Namanya juga proses Ja! Sebuah proses itu penting untuk mendapatkan
sebuah hasil yang memuaskan nantinya!" ujar Angkasa bijak. Enggak usah
berkilah deh Sa.
"Iya Ja, jangan kayak hubungan lo dengan Gladys, proses enggak ada eh
tiba-tiba jadian." sindir Elang membuat Raja langsung meliriknya tajam.
"Lo juga sama aja Lang, prosesnya sama siapa jadiannya sama siapa!"
sindir Dirga telak. HMMMMMMMMMMMM....
"BISA ENGGAK SIH LO SEMUA ENGGAK NGOMONGIN
CEWEK??!! GIMANA COBA NASIB PANCALOVA SEKARANG? OH
MADAM JUMINTEN... TEGA SEKALI KAMU TUH..." gerutu Panca
sambil mengacak rambutnya kasar.
"Biasanya juga lo Ca yang suka ngomongin cewek!" sindir Angkasa.
PENGUMUMAN: SIFAT PLAYBOY PANCA MASIH ADA BEKASNYA
GENGGGG... MASIH ADAA.......
"LO SIH JA!! KENAPA SIH KITA SEMUA KUDU KULIAH DI
JURUSAN INI??!" gerut Panca kembali. Emang berisik lu ye!!
Raja mengerutkan dahi. "Gue kan enggak pernah maksa kalian untuk masuk
jurusan Akuntansi." kata Raja membuat mereka yang mendengar langsung
berpikir. Iya juga sih....
"Kita itu laki-laki sejati Ja! Laki-laki sejati itu enggak akan pernah ingkar
janji! Ngerti lo?!" ujar Elang penuh penekanan.
Janji?. Raja menaikan satu alisnya. Beberapa detik kemudian Raja baru
mengerti apa yang mereka bicarakan saat ini. "OHHHHHHHHH Janji konyol
yang kalian ceritain waktu itu? Dasar bocah." kata Raja datar.
Angkasa meremas-remas jemarinya seperti biasa. Tahan Sa.. Tahan..
"KURANG SABAR APA COBA GUE NGEHADEPIN ALIEN NYASAR
SATU INI GAA.. KURANG SABAR APA....." ujar Angkasa kepada Dirga
sambil mengusap-usap dadanya. Sabar Sa..
"GUE KAN UDAH BILANG SAMA LO SA!! HARUSNYA DULU KITA
JEDOTIN AJA KEPALANYA SEKALIAN BIAR OTAKNYA ENGGAK
KONSLET KAYAK SEKARANG!!" ujar Panca membuat Raja langsung
bergidik. Yaamplop!
Drrt
Suara getaran ponsel dari Raja langsung memecah konsentrasinya seketika
membuat geng TEMPUR langsung menatap Raja dengan malas. PASTIIIII SI
BOCAHHHHH CENTIL ITU LAGI.... SUDAH BIASA.....
Raja meraih ponselnya lalu membuka pesan dari kekasihnya itu dengan
senyuman lebar. Gladys Agrakala. Seorang gadis yang umurnya lebih muda
darinya. Sudah satu tahun ini Raja menjalin hubungan dengan gadis itu tanpa
ada hambatan sama sekali. LANCARRR BEB....
Raja beranjak berdiri sambil memakai kembali ranselnya. "JAJA CABUT
DULU YAAAAA!!!" ujar Raja dengan senyuman lebarnya. Gladys benar-
benar selalu bisa membuat mood-nya lebih baik.
"HATIII-HATII JAAAAA, SEMOGA LANCARRRR.. SELANCAAAR
LO NGELUPAIN DIAAA..." sindir Panca membuat Raja mengerutkan dahi.
Ngomongin apasih?!
"NANTI MALEM JANGAN LUPA NOBAR DI RUMAH ANGKASA!!"
peringat Dirga keras.
"SAMPE LUPA GUE SURUH LO SIKAT WC JA!!" ujar Angkasa
membuat Raja bergidik jijik. IHHHH!!
"Iya! Bawel lo semua!" kata Raja. Cowok itu lalu beranjak pergi dengan
segera untuk menemui Gladys yang saat ini sudah menunggunya di cafetaria
kampus tersebut.
Walaupun Gladys masih duduk di bangku SMA, itu semua tidak membuat
Raja menjadikannya sebagai sebuah patokan dalam sebuah hubungan. Toh
sifat Gladys yang sangat dewasa itu sudah berhasil membuat Raja terkesan.
Bahkan pada saat ia sakit dulu, gadis itu setia menemaninya tiap hari tanpa
menggerutu sama sekali.
"Kak Raja!"
Suara teriakan yang tidak terlalu keras itu membuat Raja tersenyum lebar.
Raja membalas lambaian tangan gadis itu sambil berjalan dengan cepat.
"Kamu kok enggak bilang-bilang sih kalau mau ke sini?" tanya Raja saat
sudah ada di depan Gladys.
"Gladys kan mau bikin kejutan! Kak Raja seneng kan???" tanya Gladys
penuh harap membuat Raja mengusap puncak kepalanya gemas.
"Kapan aku enggak seneng kalau ketemu kamu?!" kata Raja sedikit gombal.
RAJAAAA OH RAJAAAAA....
Gladys menghela napas lega. "Syukur deh.. Aku kira kak Raja enggak
seneng kalau Gladys kesini." jawab Gladys sambil meremas-remas
jemarinya kecil.
Raja merangkul pundak Gladys langsung. "Aku seneng kok! Gimana kalau
hari ini kita jalan?!" ajak Raja membuat Gladys langsung mengangguk cepat.
"Mau kak! Aku mau!" ujar Gladys tidak sabar.
Raja terkekeh geli dalam hati. Cowok itu lalu menarik Gladys dan
mengajak gadis itu untuk hengkang segera. Raja mengeratkan rangkulannya
kepada gadis itu. Raja benar-benar menyayanginya, sangat menyayanginya.
Gladys Agrakala, cinta pertama sekaligus pacar pertamanya..
***
——————————————————————————
MAU NGOMONG APA SAMA RAJA?
MAU NGOMONG APA SAMA RATU?
MAU NGOMONG APA SAMA GLADYS?
MAU NGOMONG APA SAMA LANGIT?
MAU NGOMONG APA SAMA GENG TEMPUR?
UNTUK MASALAH PANCA DAN SILA AKAN DIBAHAS TUNTAS
DI SEQUEL PANCA! :)
SPOILER NEXT PART? FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
JOIN GROUP RUR ? BUKA LINK LINE DI PROFILE WATTPAD
AUTHOR! KITA NGOBROL ASIK BARENG PARA TOKOH!!
UNTUK YANG NANYA SOAL NADIA DAN JIRO, BACA ULANG
PART 33 DAN 42 OKE!
CUKUP HATI AJA YANG SEPI, KOLOM KOMENTAR JANGAN :(
NEXT PART MAU KAPAN??
FOLLOW INSTAGRAM
@wattpadrere
@reretrss
@raja.gemilang
@ratusetiawijaya
@elang.gunturr
@fara.aradila
@raja.gemilang
@angkasa_laksmana
@nadiaa_saraswatii
@senjaalana
@rinaihujann
@raya_indahh
@anggi_ppitaloka
@rinduserunii
@dirga_margantara
@panca.kstria
@diba_saidira
@aldimahesa_
@ristisekaar
@sila_putriana
@sherina.halim
@aksaraprabudi
@helen_adisti
@jehavictoria
@gamal_kusuma
@bimaorlandoo_
@jiroofernando
@gengtempur
@garudacheerleader
Post bagian mana yang paling kalian suka di part ini di instastory, dan
tag @wattpadrere untuk author repost ❗
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM RAJA UNTUK
RATU @wattpadrere ! ! Disana author akan sering-sering post spoiler
bagi yang enggak sabar liat part selanjutnya! ❤
I love u xoxo
TRAILER RAJA UNTUK RATU
Hallo semuanya! Untuk seputar informasi novel RUR kapan terbit dan
pemasaranny dimana saja, kalian bisa pantengin terus instagram
@wattpadrere ! Sebelumnya aku kasih tahu lagi ya kalau cerita yang ada di
wattpad sama sekali belum ending! Thankyou xoxo
Jangan lupa tonton trailer dan video manis lainnya! Penasaran dengan
sekolah Garuda?! Silahlan falllaw dn tonton sepuas kalian!
Hallo semuanya! Apa kabar? Masih jomblo? Iya kalau gitu sama. Puk puk
/tepuk pundak
Biar kalian nggak kesepian lagi, author mau kasih kabar kalau RUR akan
segera terbit! Untuk informasi seanjutnya bisa follow ig @wattpadrere
@reretrss @penerbitbintangmedia
Udah nggak sabar ketemu Geng TEMPUR? Sama! Aku juga! Nabung yuk!
Aku sayang kalian!
Buat kalian yg nggak sabar, kalian bisa komen di post penerbitnya ya! Bisa
tanya-tanya disana juga! Terimakasih buat kalian semua! Jangan lupa tonton
trailer RUR di ig wattpadrere!
Kalian juga bisa ngobrol bareng para tokoh setiap satu minggu sekali di sana!
See you guys!
Untuk yg mau join GC line WPRERE bisa klik profil di bio wp aku ya!
VOTE COVER RAJA UNTUK RATU
Hallo semua bantu aku vote cover yuk! Caranya gampang, kalian bisa komen
langsung ke instagram @coconutbooks atau @wattpadrere ya! Yang nggak
sabar meluk Geng TEMPUR mana suaranya????
Haiiii semua! Ini dia final cover RUR! Untuk informasi kapan open PO,
harga, dan lain-lainnya, kalian bisa pantengin ig aku ( @reretrss dan
@wattpadrere ) plus ig @coconutbooks ya!!
Semoga kalian semua bisa segera memeluk RUR! Syg kalian pokoknya!
Hallo semua! Yang udah nggak sabar peluk Raja untuk Ratu, segera siap-siap
ya! Karena sebentar lagi, Raja untuk Ratu dan Blublu akan segera meluncur
ke pelukanmu!
Untuk informasi selanjutnya silahkan follow instagram @wattpadrere
@reretrss @coconutbooks
Kabar baik juga nih, para visual wattpadrere banyak memberikan tanggapan
yang bagus-bagus lho! Mau lihat? Kunjungi instagram @wattpadrere dan
@reretrss ya!
PO RUR TGL 6
Banyak banget kan kelebihannya? Jangan lupa besok, ya, besok jam 17:00
WIB. STOCK TERBATAS!!!!
Minco jadi makin semangat untuk open PO Raja untuk Ratu batch 2 niiiih!
Tenang, bonusnya masih seperti yang kemarin tapi ini untuk bukunya edisi
non TTD.
Siapa yang mau dapetin novel RuR, boneka blublu, goodibag, photocard dan
gantungan kunci?!?!??!
Yang belum peluk RUR segera peluk sekarang! Sebentar lagi PO batch dua
mau berakhir lho! Yang mau pakai sistem COD juga bisa banget! Kalian
tinggal duduk manis aja di rumah sambil tabung uang kalian! Pemesanan bisa
melalui SHOPEE @reretrss. Klik di link bio instagram @reretrss yaw!
@wattpadrere
#Repost @coconutbooks with @make_repost
・・・
Sobat Minco...
Siapa yang kemarin nanyaiin RUR bisa COD apa tidak? Coba absen dikolom
komentar!!!