Anda di halaman 1dari 4

ASAL MULA LANGGAPAYUNG

Alkisah pada zaman dahulu kala di sebuah desa kecil terdapat kerajaan kecil yang bernama
kerajaan LANGGA, kerajaan itu sangat makmur dan sejahtera.Di mana penduduk aslinya adalah
bersuku batak tapanuli, di kerajaan ini ada seorang putri raja yang sangat cantik dan dia sering
menggunakan payung untuk melindungi dirinya dari cahaya matahari, wajar saja dia menggunakan
payung karena kulitnya yang putih dan halus. Dia juga seorang putri raja yang sangat baik dan ramah-
tamah kepada semua orang yang hendak menyapanya.

Suatu hari, saat putri sedang mandi di sebuah sungai yang bernama Sungai Kanan dimana
sungai ini sangat bersih dan sungainya pun tidak terlalu dalam, lewatlah seorang pangeran yang sangat
tampan melihat sang putri sedang membasuh diri di pinggir sungai kanan. Pangeran ini langsung jatuh
cinta melihat kecantikan putri tersebut, tanpa sadar pangeran tersebut jatuh kedalam sungai dan
pakainnya basah, alangkah terkejutnya sang putri melihat kejadian tersebut.

Putri : hei pemuda, sedang apa kamu disini?
Pangeran : saya hendak berburu kehutan dan saya tadi tidak sengaja melihat kamu mandi.
(wajah pangeran memerah karena malu)
Putri : kurang ajar kamu !
Pangeran : jangan marah dulu, saya terpesona akan kecantikan mu, siapa nama kamu?
Putri : nama saya Anjani.
Pangeran : nama yang sangat indah, persis seperti orangnya.(rayu pangeran)
Putri : lelaki memang pandai merayu ya !
Pangeran : oh iya anjani, saya boleh bertanya lagi?
Putri : kamu mau bertanya apa lagi?
Pangeran : kalau boleh tau kamu tinggal dimana?
Putri : saya tinggal didesa ini dan saya adalah putri dari kerajaan langga ini.

Tiba-tiba pangeran melamun setelah putri mengatakan dimana dia tinggal, dalam lamunannya
pangeran sangat ingin mendapatkan putri raja yang sangat cantik ini, tapi putri belum mengetahui niat
pangeran tersebut.

Putri : hei anak muda, kenapa kamu melamun? (Tanya sang putri heran)
Pangeran : oh maaf, ada yang melintas difikiran saya tadi.
Putri : kalau begitu saya pulang dulu, hari sudah mulai petang, saya takut ayah saya kehilangan.
Pangeran : silahkan tuan putri, saya berharap kita bias bertemu lagi.
Putri : (hanya tersenyum)

Tak lama kemudian putri pun menghilang dari hadapan pangeran, pangeran akhirnya
mengurungkan niatnya untuk memburu kehutan. Pangeran pulang kerumahnya dengan hati yang sangat
gembira. Saat pangeran tiba di desa tempat ia tinggal, ayahnya sangat heran melihat tingkah pangeran
yang dari tadi tersenyum dan tidak menghiraukan ayahnya (sang raja) menyapanya.

Raja : hei putra ku !
Ayah lihat lihat kamu dari tadi kamu tersenyum sendiri, ada apa anak ku?
Pangeran : itu ayah
Raja : itu apa anak ku? (raja penasaran)
Pangeran : saya sedang jatuh cinta ayah dengan seorang gadis yang sangat cantik.
Raja : (heran dan sedikit terkejut mendengar perkataan putranya, karena sepengetahuan beliau
tidak ada satupun wanita dikerajaannya yang dapat memikat hati putranya).
Siapakah wanita yang telah membuatmu jatuh cinta anakku?
Bukankah dikerajaan ini tidak ada satupun wanita yang berkenan di hati mu?
Pangeran : memang betul ayah, wanita ini bukan dari kerajaan kita, tapi dari kerajaan langga.
Raja : (mendengar perkataan pangeran raja terkejut kembali )
Anakku kenapa itu bisa terjadi?
Bukankah sudah kau ketahui, kerajaan langga adalah kerajaan yang menjadi musuh
kerajaan kita?
Pangeran : saya tahu ayah, tapi
Raja : tapi apa anakku?
Pangeran : tapi saya sudah terlanjur jatuh cinta kepada putri itu ayah dan aku sangat menginginkan
dia menjadi istri ku ayah !
Raja : hilangkan rasa cintamu itu anakku.
Pangeran : ayah tidak bisa melarangku mencintai putri itu ayah.
Raja : jangan gila kau anakku, kau boleh menikah dengan gadis manapun dan sebanyak yang kau
mau tapi tidak untuk anak si langga dan apa kau fikir dia akan menerima lamaran mu?
Pangeran : aku tidak peduli ayah, apapun kulakukan untuk mendapatkan putrid anjani.
( pangeran tidak takut dengan masalah yang akan dihadapinya )
Raja : ayah tetap tidak setuju anakku, dengan keinginan mu itu.
Pangeran : kalau begitu aku akan mencuri putrid anjani dari kerajaan langga sekarang juga.
Raja : jangan anakku, dengarkan ayah nak !

Pangeran kemudian pergi dan tidak mendengarkan apa yang dikatakan raja kepadanya dan
pergi menuju kerajaan langga untuk meneruskan niatnya untuk mencuri putrid anjani. Setelah satu hari
perjalanan akhirnya pangeran sampai ke desa dimana kerajaan langga berdiri dengan megahnya.
Setibanya disana, pangeran hendak bertanya kepada salah seorang penduduk disana untuk mengetahui
informasi tentang kerajaan tersebut.

Pangeran : hai pak!
(pangeran menyapa seorang lelaki yang agak tua di desa itu )
Pak tua : iya anak muda, ada yang bias saya bantu?
Pangeran : saya ingin bertanya sedikit kepada bapak.
Pak tua : apa itu anak muda ?
Pangeran : apakah di kerajaan ini ada seorang gadis yang bernama anjani?
Pak tua : ada anak muda, dia adalah putrid dari kerajaan langga ini.
Pangeran : apakah dia sudah memiliki seorang suami ?
Pak tua : belum, tapi banyak pemuda yang sangat mengagumi kecantikannya dan kebaikan hatinya,
tapi tidak ada satupun pemuda yang berani mendekatinya karena merasa tidak pantas
mendapatkan dan semua penduduk sangat takut kepada ayahnya( raja ).
Pangeran : oh begitu
Pak tua : iya, anak muda sepertinya saya baru melihat mu di kerajaan ini, dari mana asal mu anak
muda dan apa tujuan mu dating kekerajaan ini ?
pangeran : saya dating dari desa seberang pak dan saya hendak melamar putrid anjani.
Pak tua : wah, sungguh berani kamu anak muda, apakah kau tidak takut dengan raja langga ?
Pangeran : saya tidak takut sedikitpun pak.
Pak tua : saya doakan niat baik mu diterima raja langga dan perlu kamu ketahui anak muda, ada
2 ekor ular raksasa yang menjaga kerajaan ini, jika niat mu hendak berbuat jahat maka
ular-ular itu akan segera muncul untuk memakan mu.
Pangeran : terima kasih pak atas informasinya.
Pak tua : sama-sama nak.

Pangeranpun pergi menuju istana kerajaan langga dengan percaya diri. Sesampainya di istana,
pangeran di hadang oleh penjaga kerajaan dan dia dibawa menghadap raja langga, berita itu telah
diketahui oleh putri anjani dan dia terkejut akan keberanian pemuda yang bertemu dengannya di tepi
sungai kanan. Putri kemudian mendengarkan pembicaraan raja dengan pangeran dari pintu kamarnya.

Raja langga : hei anak muda, atas dasar apa kamu dating ke istana ku ?
Pangeran : saya berniat melamar putri baginda, yaitu putri anjani.
Putri : sungguh berani pemuda ini ingin melamarku, sepertinya aku juga telah jatuh cinta
kepadanya ( dalam fikiran sang putri ).
Raja langga : lancing sekali kamu anak muda, dari mana asal mu?
Pangeran : saya adalah anak dari raja Maulana dari kerajaan Hajoran dan nama saya adalah Ridho.
Raja langga : ternyata kau adalah anak dari musuhku sendiri, beraninya kau menunjukkan wajah mu di
hadapan ku. Sebelum aku murka untuk membunuh mu, sebaiknya kau pergi dari istana ku
ini.

Rajapun mengusir pangeran dari istananya. Mengetahui hal tersebut putri anjani berlari menuju
pangeran.

Putri : jangan pergi pangeran, saya juga mencintai mu dan aku bersedia menjadi istri mu.
Pangeran : benarkah anjani? ( hati pangeran sangat gembira mendengar perkataan putri yang juga
Mencintainya, pangeran menjadi bersemangat untuk mendapatkan sang putri ).
Putri : benar pangeran, aku bersungguh-sungguh.
Pangeran : kalau begitu, ayo kita pergi sekarang putri sebelum ayah mu mengetahuinya.
Putri : aku bersedia pangeran, tapi bawalah aku pergi besok siang, sekarang bukan waktu yang
Tepat, besok kita bertemu di tepi sungai kanan di tempat kita pertama kali bertemu.
Pangeran : baiklah putri, sampai bertemu besok, aku sangat berharap akan kedatangan mu.
Putri : iya pangeran.

Pangeran kemudian pergi meninggalkan istana itu. Keesokan harinya putri melarikan diri dari
istana, ia berlari menuju tepi sungai kanan seperti janji mereka dan membawa payung kesayangannya
untuk menemui pangeran yang telah menunggunya di tepi sungai kanan. Ternyata raja langga
mengetahui niat mereka, ketika putri dan pangeran hendak menyeberangi sungai kanan raja telah
sampai di tepi sungai, dengan penuh amarah raja berkata wahai putri ku, aku mengutuk mu dan pria
itu menjadi batu, karena tidak mendengarkan perkataan ku .

Kemudian terdengan suara petir yang sangat keras, tiba-tiba siang itu menjadi gelap dan air
sungai pada saat itu naik seketika seperti ombak besar. Raja hanyut di hantam oleh air sungai yang
sangat deras, putri dan pangeranpun menjadi Batu. Payung yang di gunakan putri terbang dibawa angin
dan berubah menjadi sesosok ular naga, naga itu menghilang di sungai kanan.

Setelah kejadian tersebut, penduduk mengganti nama kerajaan mereka menjadi desa yang
bernama LANGGAPAYUNG untuk mengenang kebesaran raja dan kisah cinta putrinya. Penduduk juga
percaya batu putri dan pangeran masih ada sampai sekarang. Sekarang daerah ini di namakan kelurahan
Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan. TAMAT
Cerita ini hanya karangan belaka, jika ada kesamaan dalam penulisan nama dan kejadian, saya mohon
maaf, karena saya seorang pemula yang sedang belajar mengarang cerita.

Selamat membaca karangan ini, semoga teman-teman suka membacanya dan menjadikan cerita ini
motivasi buat saya dan pembaca. Dari cerita di atas kita bisa mengambil bahwa cinta itu butuh
keberanian dan pengorbanan. Cerita tersebut juga mengajarkan kita agar tetap percaya diri, karena
tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika kita bersungguh-sungguh untuk mencapainya.


NB : Langgapayung artinya desa atau daerah yang di lindungi.

Di tulis 21 November 2011 dan di perbaharui 27 april 2014
Pengarang : A.RIDHO HARAHAP

Anda mungkin juga menyukai