Dosen Pembimbing:
Oleh:
Mata Kuliah:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Laporan
Hasil Tugas Integrasi” walaupun secara sederhana, baik bentuk maupun isinya.
Makalah ini disusun untuk melengkapi Tugas Terintegrasi di Bojonegoro yang
dibina oleh Andin Ajeng R, SST, M.Kes tim yang mungkin dapat membantu teman-
teman dalam mempelajari hal-hal penting dalam Tugas Teintegrasi di bojonegoro.
Laporan ini dapat penulis selesaikan karena bantuan berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya laporan ini.
Penulis juga mengharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
\
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……….……………………………………………………………
DAFTAR ISI………..…………………………………………………………………….
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………………………
A. Foto Kegiatan……………………………………………………………………
B. Lembar Kerja……………………………………………………………………..
C. Luaran Tugas Integrasi …………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Ibu Mampu Meningkatkan Kebutuhan Dasar Manusia Di Masa Pandemi
1.2.2 Meningkatkan Pengetahuan Ibu Terkait Edukasi Kesehatan Pada Saat Masa
Nifas Dan Menyusui
1.2.3 Ibu Mampu Mengetahui Komplikasi Pada Masa Nifas Ataupun Neonatus
1.2.4 Ibu Mampu Meningkatkan Pengetahuan Terkait Asuhan Pada Masa
Neonatus
1.2.5 Ibu Mampu Mengetahui ASI Esklusif Untuk Bayi Dan Cara Menyusui Yang
Baik Dan Benar
BAB II
KEGIATAN INTEGRASI
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan Ibu dapat mengetahui tentang
Febris/Demam dan cara penanganannya.
B. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan Ibu dapat mengetahui tentang Febris /
Demam, penyebabnya. tanda dan gejala beserta cara mengatasinya.
C. Metode
Ceramah, Tanya Jawab
D. RANGKAIAN KEGIATAN
No. Materi Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab Salam
( 3 Menit ) Memperkenalkan diri Memperhatikan
Menjelaskan tujuan penrtemuan ini Memperhatikan
2. Proses Isi Materi Penyuluhan
( 17 Menit ) 1. Menjelaskan tentang Demam / Memperhatikan
febris
2. Menjelaskan tentang penyebab Memperhatikan
demam, tanda dan gejala
3. Menjelaskan tentang cara mengatasi Memperhatikan
demam
3. Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan kepada Menjawab Pertanyaan
( 7 Menit ) peserta secara bergantian.
2. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya.
3. Peserta mengerti seluruh materi
penyuluhan yang telah disampaikan.
4. Penutup 1. 1. Penyuluh mengucapkan terima Mendengarkan
( 3 Menit ) kasih atas perhatian peserta.
2. Mengucapkan salam penutup. Menjawab Salam
FEBRIS / DEMAM
A. Pengertian
Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi normal. Temperatur normal
tubuh berkisar antara 36-38 derajat celcius. Anak mengalami demam apabila
dengan pengukuran suhu temperatur :
1. Termometer pada rektum atau anus melebihi 38 derajat celcius
2. Termometer pada mulut melebihi 37,5 derajat celcius
3. Termometer pada ketiak melebihi 37 derajat celcius
B. Penyebab Demam
Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas
disusul infeksi saluran pencernaan. Hal tersebut dapat dimengerti karena infeksi
saluran pernafasan merupakan penyakit anak yang paling sering didapatkan.
Diagnosa banding anak dengan demam bisa amat banyak mulai akibat infeksi
saluran nafas yang sederhana, sampai keadaan penyakit yang serius seperti
bakteriemi, sepsis, meningitis, dan sebagainya. Untuk menetapkan diagnosa dari
keadaan demam yang kadang membingungkan, memang diperlukan keahlian dan
pengalaman.
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia dan
somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 ºC-40ºC, kulit
hangat, takichardi, sedangkan batasan karakteristik minor yang muncul yaitu kulit
kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat
dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo),
keletihan, kelemahan, dan berkeringat.
D. Cara Pencegahan
1. Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan karena
akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat.
2. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang
merangsang kerja lambung. Contohnya, makanan pedas, asam, dan kopi.
3. Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress dengan
berolahraga yang baik bagi tubuh.
4. Tidak merokok.
5. Tidak mengkonsumsi alcohol.
6. Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung misalnya
aspirin.
E. PENATALAKSANAAN
1. Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam.
Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.Perhatikan pula
apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-
kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi
perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai
oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak.
Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi
intelektual tertentu.
a. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
b. Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
c. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang
akan berakibat rusaknya sel – sel otak.
d. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknyaMinuman yang
diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air
teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu
tubuh memperoleh gantinya.
e. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang.
f. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha.
2. Obat-obatan Antipiretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di
hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin
dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus
direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas
diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk pemberian
antipiretik:
Anak 6 – 12 bulan : ½ – 1 sendok the sirup parasetamol
Bayi 1 – 6 tahun : ¼ – ½ parasetamol 500 mg atau 1 – 1 ½ sendokteh sirup
parasetamol.
Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup
parasetamol.
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau
the manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan sendok takaran
obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya. Pemberian obat antipiretik merupakan
pilihan pertama dalam menurunkan demam dan sangat berguna khususnya pada
pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis kelainan
metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam.
A. Kesimpulan
Dari penyuluhan yang saya berikan kepada ibu terkait Demam dan penyebabnya
ibu memahami dan mengerti tanda gejala demam, dan ibu juga mengerti terkait Cara
mengatasinya.
B. Saran
1. Ibu harus mengetahui dan memahami mengenai Demam pada anak
2. Ibu harus mengetahui bagaimana cara mengatasi Demam
3. Tenaga kesehatan harus dapat memberikan pengetahuan dan penjelasan mengenai
demam dan cara mengatasinya.
C. EVALUASI
a. Apa yang dimaksud DEMAM ?
b. Apa penyebab dari DEMAM ?
c. Apa saja tanda dan gejala DEMAM ?
d. Bagaimana cara mengatasi dan pengobatannya ?
D. HASIL
1. Ibu mampu menjelaskan apa itu Demam
2. Ibu mampu menjelaskan penyebab Demam
3. Ibu mampu menjelaskan tanda dan gejala Demam
4. Ibu mampu menjelaskan cara mengatasi dan pengobatanya
E. LAMPIRAN FOTO
3. Penyuluhan Terkait Menyusui Yang Baik Dan Denar
SUSUNAN SAP :
Topik : Masa Nifas
Sub topik : Tekhnik Menyususi Yang Baik Dan Benar
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang Tunggu BPM
Penyuluhan/Pembicara : Ma’rufatul Asna
Peserta/Sasaran : Ibu nifas
Jumlah : 1 orang
Media : SAP
C. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
D. Rangkaian Kegiatan
No Tahap/waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pembukaan : Memberi salam pembuka Menjawab salam
3 menit Memperkenalkan diri
Menjelaskan pokok Memperhatikan
bahasan dam tujuan Memperhatikan
penyuluhan
Memperhatikan
2. Pelaksanaan : Menjelaskan Memperhatikan
20 menit pengertian tekhnik
menyusui yang benar
Menjelaskan posisi Memperhatikan
dan perlekatan menyusui
yang benar
Menjelaskan Memperhatikan
persiapan memperlancar
pengeluaran ASI
Menjelaskan langkah-
langkah menyusui yang Memperhatikan
benar
Menjelaskan cara
pengamatan tekhnik Memperhatikan
menyusui yang benar.
Lama dan frekuensi
menyusui Memperhatikan
3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
5 menit peserta tentang materi
yang telah diberikan.
4. Terminasi : Mengucapkan Mendengarkan
2 menit terimakasih atas peran
serta dan peserta
Mengucapkan salam
penutup Menjawab salam
Materi Penyuluhan
“Tekhnik Menyusui yang Baik dan Benar”
C. Evaluasi
1. Jelaskan cara menyusui yang baik dan benar?
2. Jelaskan posisi bagaimana cara menyusui bayi kemabar yang baik dan benar?
3. Sebutkan langkah-langkah menyusui yang baik damn benar?
D. Hasil
1. Ibu bisa menjelaskan tekhnik cara menyusui yang baik dan benar.
2. Ibu bisa menjelaskan dan memperagakan bagaimananya caranya menyusui bayi
kembar dengan baik dan benar.
3. Ibu mampu menyebutkan langkah-langkah menyusui yang baik dan benar.
E. Lampiran Foto
3.Penyuluhan Persiapan Persalinan
A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu hamil dapat mengerti tentang persiapan
persalinan, rencana ibu menghadapi persalinan, dan tanda-tanda persalinan
C. Materi
1. Persiapan persalinan
2. Rencana ibu menghadapi persalinan
3. Tanda- tanda persalinan
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
E. Media
1. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
F. Kegiatan penyuluhan
No Tahap/waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pembukaan : a. Memberi salam pembuka Menjawab salam
3 menit b. Memperkenalkan diri Memperhatikan
c. Menjelaskan pokok bahasan dam Memperhatika
tujuan penyuluhan
Materi Penyuluhan
“Persiapan Persalinan”
E. HASIL
1. Ibu mampu untuk menceritakan tentang persiapan persalinan
2. Ibu mampu menyebutkan rencana menghadapi persalinan
3. Ibu mengerti tentang tanda- tanda persalinan
D. LAMPIRAN FOTO
\
PENDAHULUAN
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara
fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat
badan tubuh. Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Keseimbangan
cairan melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah
larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Cairan masuk ke dalam
tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairan berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh
total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)
C. Materi
1. Pengertian cairan
2. prinsip kebutuhan cairan pada ibu hamil
3. Fungsi cairan
4. kebutuhan air pada wanita hamil
5. kebahayaan dari kekurangan cairan
6. Sumber cairan bagi ibu hamil
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
E. Media
1. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
H. Hasil
1. Peserta mampu menjelaskan prinsip kebutuhan cairan pada ibu hamil.
2. Peserta mampu menjelaskan kebutuhan air pada wanita hamil
3. Peserta mampu menjelaskan sumber cairan bagi ibu hamil
Materi Penyuluhan
“Kebutuhan Cairan Ibu Hamil”
A. Pengertian Cairan
Cairan adalah komponen tubuh yang berperan dalam memelihara fungsi tubuh dan
proses hemoestatis. Tubuh kita terdiri atas 60 % air yang tersebar didalam sel maupun di
luar sel. Namun demikian besarnya kandungan ait tergantung dari usia, jenis kemalin, dan
kandungan lemak.
B. Prinsip Kebutuhan Cairan Pada Ibu Hamil
a. Jumlah masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari adalah sekitar 6-8 gelas
(1500-2000 ml).
b. Pada wanita hamil kebutuhan air akan meningkat sampai 10-12 gelas per hari. atau
paling tidak minum setiap 15 menit sekali.
c. Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketubah.
d. Jika mual-mual dan muntah di trimester pertama tidak diimbangi dengan usaha
memasukkan kembali makanan dan minuman, maka terjadi dehidrasi.
C. Fungsi Cairan
a. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur tubuh
b. Transpor nutrisi
c. Transpor hasil sisa metabolik
d. Transpor hormon
e. Transpor antar-organ
f. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem kardiovaskuler
D. Berapa kebutuhan air pada wanita hamil
Kebutuhan air tidak sama pada semua orang, tergantung aktivitas, suhu
lingkungan, dan penyakit yang menyertai. Namun secara umum, disarankan;
a. ibu hamil 8-10 gelas per hari
b. ibu menyusui 13 gelas per hari
c. perhatikan juga jenis makanan, karena makanan diharapkan memenuhi 20%
kecukupan air
d. minum air putih merupakan sumber terbaik kebutuhan cairan tubuh
E. Bahaya dari kekurangan cairan pada Ibu hamil
Kalau tubuh ibu hamil kekurangan cairan, ia akan mengalami pengenceran darah
(hemodilusi), yang membuat sirkulasi darah serta suplai oksigen ke plasenta dan janin
terganggu. Selain itu, dehidrasi yang menyebabkan diare, demam atau penguapan tubuh
yang berlebihan, juga membuat mekanisme pertahanan tubuh jadi terganggu.
F. Sumber cairan bagi ibu hamil
Selain air ada juga beberapa sumber cairan bagi ibu hamil, diantaranya:
1. Jus buah
Jus buah adalah sumber vitamin dan mineral yang sangat bagus untuk bayi.
Namun, jus buah juga mengandung kadar gula dan asam yang tinggi. Ibu hamil
sebaiknya tidak terlalu banyak meminum jus buah dan sebaiknya membuat jadwal
untuk mengonsumsinya.
2. Susu
Selain dapat menambah asupan cairan, susu mengandung kalsium, yodium, dan
vitamin B5, yang semuanya penting bagi kesehatan ibu hamil dan bayinya.
3. Smoothie
Smoothie berbahan dasar susu memiliki semua manfaat susu dan buah dalam satu
gelas. Selain itu, smoothie yang berbahan dasar sayuran juga bagus untuk
memperbanyak asupan vitamin dan mineral, sekaligus mengandung lebih sedikit
gula dan kalori.
4. Air beraroma
Bagi ibu hamil yang kerap menderita mual di pagi hari serta tidak suka dengan
rasa air tawar, bisa menambahkan irisan lemon, jeruk nipis, mentimun, melon, atau
beberapa lembar daun mint ke dalam minuman agar ada aroma yang menyegarkan.
5. Minuman jahe
Minuman jahe bisa membantu mengatasi mual di pagi hari, berdasarkan
pengalaman banyak ibu hamil. Mengonsumsi minuman jahe saat merasa mual bisa
menjadi alternatif sumber cairan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cairan adalah komponen tubuh yang berperan dalam memelihara fungsi tubuh dan
proses hemoestatis. Fungsi cairan pada tubuh adalah untuk mempertahankan panas tubuh
dan pengaturan temperatur tubuh, transpor nutrisi, transpor hasil sisa metabolik, transpor
hormon, transpor antar-organ dan mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem
kardiovaskuler. Pada wanita hamil kebutuhan air akan meningkat sampai 10-12 gelas per
hari atau paling tidak minum setiap 15 menit sekali. Kalau tubuh ibu hamil kekurangan
cairan, ia akan mengalami pengenceran darah (hemodilusi), yang membuat sirkulasi darah
serta suplai oksigen ke plasenta dan janin terganggu. Selain itu, dehidrasi yang disebabkan
diare, demam atau penguapan tubuh yang berlebihan, juga membuat mekanisme
pertahanan tubuh jadi terganggu.
B. Saran
Setelah mengetahui kebutuhan cairan untuk ibu hamil, maka setiap ibu hamil
disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairannya agar tidak kekurangan cairan.
C. LAMPIRAN FOTO
6. Nutrisi Pada Ibu Hamil
C. Sasaran : Ny. X
D. Waktu : ± 50 menit
E. Tempat : BPM
G. Tujuan Penyuluhan :
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, Ny. Ica diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang pentingnya nutrisi bagi ibu hamil.
H. Kegiatan :
Langkah-
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Langkah
1. Pendahuluan 10 a. Memberi salam a. Menjawab
menit b. Memperkenalkan salam
diri b. Memperhatika
c. Kontrak waktu n
d. Menjelaskan c. Menyampaika
maksud dan tujuan n pendapat dan
e. Melakukan mengajukan
apersepi dan pertanyaan
integrasi pada
kehidupan sehari-
hari
f. Menjelaskan
proses jalannya
acara penyuluhan
2. Penyajian 20 Menjelaskan materi Memperhatikan
menit penyuluhan pada dan mendengarkan
sasaran yang meliputi: dengan seksama
a. Pengertian nutrisi
pada ibu hamil
b. Manfaat nutrisi
pada ibu hamil
c. Jenis nutrisi yang
dibutuhkan bagi
ibu hamil
d. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
nutrisi pada ibu
hamil
3. Evaluasi 15 a. Memberi Berpartisipasi
menit kesempatan aktif (bertanya,
sasaran untuk menjawab,
bertanya menyampaikan
b. Melakukan sesi pendapat)
tanya jawab
c. Menanyakan
kembali materi
yang telah
disampaikan
d. Menyampaikan
rencana tindak
lanjut :
1) Menganjurkan
sasaran agar
selama
kehamilannya
untuk
meningkatkan
dan
mempertahank
an asupan
nutrisi yang
telah
disampaikan
di acara
penyuluhan
2) Menganjurkan
sasaran untuk
mengabaikan
pantangan dan
mitos tentang
makanan pada
ibu hamil
4. Penutup 5 menit a. Meminta dan a. Memberi
memberi pesan pesan dan
serta kesan kepada kesan
sasaran tentang mengenai
acara penyuluhan acara
b. Salam dan penyuluhan
berpamitan b. Menjawab
salam
K. Materi : Terlampir
L. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Apa saja manfaat nutrisi pada ibu hamil?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil?
3. Nutrisi apa sajakah yang dibutuhkan bagi ibu hamil?
Lampiran Materi
Nutrisi pada Ibu Hamil
A. Pengertian
Gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang takaran semua zat
gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan mengandung zat gizi seimbang
dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan (Mitayani, 2010). Kondisi
kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan kesehatan ibu hamil,
sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus
dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan energi, protein,
vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2009).
B. Manfaat
Sophia (2009) menyatakan, kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak daripada
kebutuhan untuk wanita yang tidak hamil, kegunaan makanan tersebut adalah :
1. Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan ibu sendiri
3. Agar luka-luka akibat persalinan cepat sembuh dalam masa nifas
4. Sebagai cadangan untuk masa laktasi
2. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru (Aritonang, 2010).
Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925
gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan
dan Gizi VIII 2004 menganjurkan penambahan sebanyak 17 gram untuk
kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan demikian, dalam
satu hari asupan protein dapat mencapai 67-100 gr. Bahan makanan hewani
merupakan sumber protein yang baik dalam hal jumlah maupun mutu, seperti telur,
susu, daging, unggas, dan kerang. Selain sumber hewani, ada juga yang berasal
dari nabati seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan (Almatsier, 2009).
E. LAMPIRAN FOTO
DAFTAR PUSTAKA
Mitayani, dan Sartika, W. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Trans Info Media: Jakarta.
Sophia, E. 2009. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2017 pukul
04:36 WIB. From: http://www.medicastore.com/artikel/kebutuhan_gizi_ibu_hamil
USU. Chapter II. Diunduh pada tanggal 23 Oktober 2017 pukul 03:30 WIB From:
http://www.Repository.USU.ac.id
https://doi.org/10.33143/jhtm.v3i1.260