DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Aprila 2018.C.10a.0958
Dantini 2018.C.10a.0963
Fitrialiyani 2018.C.10a.0967
Melatia Paska 2018.C.10a.0977
Sarpika Yena A 2018.C.10a.0985
Trisia Vironika 2018.C.10a.0990
Yuni Elia Kartika 2018.C.10a.0993
Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan masalah................................................................................................
1.3 Tujuan penulisan ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 WOC....................................................................................................................
2.2 Asuhan keperawatan............................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang
disertai atau tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa
diikuti terputusnya kontinuitas otak. (Muttaqin, 2018), cedera kepala biasanya
diakibatkan salah satunya benturan atau kecelakaan. Sedangkan akibat dari
terjadinya cedera kepala yang paling fatal adalah kematian.
Akibat trauma kepala pasien dan keluarga mengalami perubahan fisik
maupun psikologis, asuhan keperawatan pada penderita cedera kepala memegang
peranan penting terutama dalam pencegahan komplikasi.Komplikasi dari cedera
kepala adalah infeksi, perdarahan. Cedera kepala berperan pada hampir separuh
dari seluruh kematian akibat trauma-trauma. Cedera kepala merupakan keadaan
yang serius. Oleh karena itu, diharapkan dengan penanganan yang cepat dan
akurat dapat menekan morbiditas dan mortilitas penanganan yang tidak optimal
dan terlambatnya rujukan dapat menyebabkan keadaan penderita semakin
memburuk dan berkurangnya pemilihan fungsi (Tarwoto, 2017).
Sedangkan berdasarkan Mansjoer (2018), kualifikasi cedera kepala
berdasarkan berat ringannya, dibagi menjadi 3 yakni cedera kepala ringan, cedera
kepala sedang dan cedera kepala berat. Adapun penilaian klinis untuk
menentukkan klasifikasi klinis dan tingkat kesadaran pada pasien cedera kepala
menggunakan metode skala koma Glasgow (Glasgow Coma Scale)
(Wahjoepramono, 2016).
Cedera kepala akibat trauma sering kita jumpai di lapangan. Di dunia
kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus dari
jumlah di atas 10% penderita meninggal sebelum tiba di rumah sakit dan lebih
dari 100.000 penderita menderita berbagai tingkat kecacatan akibat cedera kepala
tersebut (Depkes, 2018). Diperkirakan 100.000 orang meninggal setiap tahunnya
akibat cedera kepala, dan lebih dari 700.000 mengalami cedera cukup berat yang
memerlukan perawatan di rumah sakit. Dua per tiga dari kasus ini berusia di
bawah 30 tahun dengan jumlah laki-laki lebih banyak dari wanita. Lebih dari
setengah dari semua pasien cedera kepala berat mempunyai signifikasi terhadap
cedera bagian tubuh lainnya (Smeltzer, 2018).
Pencegahan cedera kepala dapat dilakukan dengan langkah-langkah
berikut: Menggunakan alat pengaman saat melakukan olahraga-olahraga, seperti
sepakbola, bersepeda, menyelam, tinju, dan sebagainya. Selalu menggunakan alat
pelindung diri, seperti helm atau pelindung kepala, saat bekerja. Memasang
pegangan besi di kamar mandi dan samping tangga untuk mengurangi risiko
terpeleset. Memastikan lantai selalu kering dan tidak licin. Memasang penerangan
yang baik di seluruh rumah. Memeriksa kondisi mata secara rutin. Berolahraga
secara teratur untuk mereggangkan otot.
1.1 Rumusan Masalah
“Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada An. H Dengan Cedera Kepala ?”
1.2 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum penulisan karya ilmiah ini adalah penulis mengetahui asuhan
keperawatan pada pasien dengan cedera kepala di IGD
1.3.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mengetahui dan mampu:
1. Melakukan pengkajian gawat darurat pada An. H dengan cedera kepala.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan gawat darurat pada An. H dengan
cedera kepala.
3. Menyusun intervensi keperawatan gawat darurat pada An. H dengan
cedera kepala.
4. Melakukan implementasi keperawatan gawat darurat pada An. H dengan
cedera kepala.
5. Melakukan evaluasi keperawatan gawat darurat pada An. H dengan cedera
kepala.
6. Melakukan dokumentasi keperawatan gawat darurat pada An. H dengan
cedera kepala.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi penulis.
Memberikan pengalaman yang nyata dan menambah pengetahuan tentang
asuhan keperawatan pasien dengan cedera kepala di IGD
1.4.2 Bagi institusi
B1 B2 B3 ( B4 ( B5 (
BRAIN ) B6 (
( BREATHING ) ( BLOOD ) BLADDER ) BOWEL )
BONE )
Perdarahan, Penurunan Robeknya arteri Penumpukan Perdarahan Penurunan kesadaran & Fraktur tulang
Perdarahan
hematoma, kesadaran meningen darah diotak penurunan TIK tengkorak
kerusakan jaringan
Penurunan sirkulasi
Bed rest lama Kompensasu Hematomsa volume darah ke ginjal Penurunan nafsu makan, Terputusnyany
Penekanan syaraf tubuh: epidural Penurunan
mual, muntah, disfagia a kontinuitas
sistem pernafasan vasolidatasi & kesadaran sensori
Penurunan tulang
Penurunan bradikardi
kemampuan batuk Penurunan produksi urine
Perobahan pola Penurunan intake
sirkulasi CSS Penurunan
nafas makanan dan cairan
Aliran darah kemampuan
Akumulasi Oligouria MK : Nyeri
MK : PK menggali stimulus
mulkus keotak akut
menurun penurunan TIK MK : Risiko defisit
RR meningkat,
MK : Perubahan volume cairan
hiperpneu, Batuk tidak Kesalahan
pola eliminasi MK : Risilo
hiverventilasi efektif, ronchi, RR Hipoksia interpretasi
urine infeksi
meningkat jaringan MK : Risiko defisit
nutrisi
MK : Pola Nafas MK : Gangguan
Tidak EFektif MK : Bersihan jalan MK : Gg. Perfusi persepsi sensori
nafas tidak efektif jaringan serebral
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An H
DENGAN CEDERA KEPALA RINGAN
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : An H
Umur : 7 tahun
Golongan Darah : O
Pendidikan terakhir : TK
Agama : Islam
Suku : Dayak
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Suku : Dayak
Hubungan dengan klien : Ibu
Pekerjaan : Guru
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
- - - - - : Tinggal serumah
E. TINJAUAN SISTEM
Keadaan Umum: Lemah
1. Sistem Pernapasan
Gejala (Subyektif)
a. Tidak Dispnea
b. Tidak mempunyai riwayat penyakit system pernapasan, seperti
bronkithis, asma, TBC, Emfisema, Pneumonia
c. Tidak menggunakan alat bantu pernapasan
Tanda (obyektif)
a. Pernapasan : Frekuensi 24x/mnt, cepat, dangkal
b. Tidak menggunakan otot bantu napas
c. Traktil fremitus teraba sama kanan kiri
d. Bunyi napas vesikuler
e. Tidak sianosis
f. Klien tampak gelisah dan bicara kacau
2. Sistem Kardiovaskuler
Gejala (Subyektif)
a. Tidak mempunyai riwayat hipertensi/masalah jantung
b. Tidak ada riwayat edema kaki, batuk darah maupun penyembuhan
lambat
c. Tidak ada nyeri dada
Tanda (obyektif)
a. TD : TD 110/70 mmHg
b. Nadi/pulsasi
1) Karotis : teraba
2) Temporalis : teraba
3) Juguralis : teraba
4) Radialis : teraba
5) Femoralis : teraba
6) Popliteal : teraba
7) Posyibial : teraba
8) Dorsal pedis : teraba
c. Bunyi jantung : S1 dan 2 murni, frekuensi 22x/menit, ireguler,
dangkal
d. Ekstremitas : Warna coklat, pengisisan kapiler < 2 detik,
tidak ada varises maupun phlebitis
e. Warna : Membrane mukosa lembab, konjungtiva tidak
anemis, bibir lembab, sklera putih
3. Sistem Integumen
Gejala (Subyektif)
a. Tidak ada riwayat gangguan kulit
b. Tidak ada keluhan
Tanda (obyektif)
Tidak ada lesi, kuku dan rambut normal.
4. Sistem Perkemihan
Gejala (Subyektif)
a. Tidak mempunyai riwayat penyakit ginjal/kandung kemih
b. Tidak ada riwayat penggunaan deuretik
c. Tidak ada rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK
d. Tidak ada kesulitan BAK
Tanda (obyektif)
a. Pola BAK : 6-7x/hari, spontan, tidak ada retensi
b. Tidak ada distensi kandung kemih
c. Karakteristik urin : warna kuning, jumlah ± 2.000 ml/hari, bau khas
5. Sistem Gastrointestinal
Gejala (Subyektif)
a. Makan 3x/hari dengan komposisi nasi, sayur, lauk, buah, susu dan
klien sering ngemil. Minum 6-8 gelas/hari.
b. Tidak ada ganguan nafsu makan, tidak mual muntah, tidak ada nyeri
ulu hati, tidak ada alergi makanan, tidak ada masalah
mengunyah/menelan
Tanda (obyektif)
a. TB/BB : 100cm/36 cm
b. Turgor kulit: baik
c. Tidak ada asites
d. Kondisi mulut : gigi bersih, mukosa mulut lembab, lidah putih
e. Inspeksi : Datar
f. Auskultasi : Bising usus 15 x/ menit
g. Perkusi : Timpani
h. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
6. Sistem Eliminasi
Gejala (Subyektif)
a. Klien mengatakan belum BAB selama 2 hari
b. Tidak ada kesulutan BAB
c. Tidak penggunaan laksantif
d. Tidak ada riwayat perdarahan maupun inkontenensia alvi
Tanda (obyektif)
a. Pola BAB : dorongan spontan, frekuensi 2x/hari, tidak ada
retensi
b. Karakteristik feses : warna kuning kecoklatan, bau khas
7. Sistem Endokrin
Gejala (Subyektif)
Tidak ada keluhan
Tanda (obyektif)
Tidak ada perbesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe
8. SistemMuskuloskeletal
Gejala (Subyektif)
Klien mengeluhan tangan kiri sakit jika digerakkan
Tanda (obyektif)
a. Kekuatan otot : 5 3
5 5
Tanda (obyektif)
Klien berjenis kelamin perempuan
10. Sistem Persarafan
Gejala (Subyektif)
Klien mengeluh nyeri kepala
Tanda (obyektif)
a. GCS E4V5M6 = 15
b. Nervus cranial
N.I (olfaktorius)
N.II (optikus)
N.III (okulomotorius)
N.IV (troklearis)
N.V (Trigeminus)
N.VI (abdusen)
N.VII (fasialis)
N.VIII (auditoriusvestibularis)
N.IX (glasovaringeal)
N.XI (asesori)
Bahu kanan dapat diangkat dan bahu kiri tidak dapat diangkat
N.XII (hipoglasus)
Tanda (obyektif)
a. Visus : mata kanan dan kiri 6/6
b. Lapang pandang : dapat melihat kesegala arah
c. Konjungtiva : anemis
d. Pupil : peka terhadap cahaya
e. Sclera : putih
f. Penampilan bola mata : baik
g. Klien tampak mengangtuk, mata merah, terdapat kantung mata, klien
sering menguap
12. Sistem Pendengaran
Gejala (Subyektif)
Tidak ada keluhan
Tanda (Obyektif)
a. Daun telinga : warna coklat, simetris, tidak ada tanda peradangan
b. Liang telinga : tidak ada serumen dan kotoran
c. Membrane timpani : abu-abu
d. Fungsi pendengaran : baik
Tanda (obyektif)
a. Klien dapat membedakan rasa manis, asam, asin, pahit
b. Warna lidah putih
14. Sistem Penciuman
Gejala (Subyektif)
Tidak ada keluhan
Tanda (obyektif)
Membedakan bau minyak kayu putih dan parfum
F. DATA TAMBAHAN
1. Pengkajian nyeri
P : Nyeri Kepala dalam keadaaan apapun, nyeri tangan kiri jika tersentuh
atau digerakkan.
S : Skala nyeri 8
2. Pola Aktivitas
a. Sebelum di RS
Klien dapat melakukan aktivitas sendiri
b. Selama di RS
Aktivitas dibantu keluarga
G. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium tanggal 2 Desember 2007
Hematologi
Kimia klinik
Ureum 13 mg/dl 15 – 39
Elektrolit
H. ANALISA DATA
No. DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD
1. DS: Trauma Gangguan rasa
- Klien mengatakan pusing dan Jaringan nyaman : nyeri
nyeri pada tangan kiri dengan
skala nyeri 8
DO:
P: Nyeri Kepala dalam keadaaan
apapun, nyeri tangan kiri jika
tersentuh atau digerakkan.
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk.
R: Nyeri di bagian kepala dan
tangan kiri
T: Nyeri berlangsung terus-
menerus.
- Klien tampak mringis menahan
sakit.
- Klien tampak hati- hati dalam
melakukan setiap gerakan.
TTV TD: 110/70 mmHg
: RR: 24 x/menit
Nadi: 104 x/menit
Suhu 39,2oC
2. DS: Proses Hipertermia
- Keluarga mengatakan dua hari Infeksi
ini klien panas tinggi.
DO:
- Suhu : 39,2oC, TD : 110/70
mmHg
Nadi : 104 x/menit, RR :
24x/menit
- Leukosit : 18,5 ribu/mmk
- Klien berbicara kacau
- Klien tampak gelisah
3. DS: - Nyeri Perubahan pola
- Klien mengatakan tidak bisa - Situasi tidur
tidur karena nyeri kepala. lingkunga
- Klien mengatakan sering n
terbangun dari tidur karena
mendengar teriakan pasien
lainnya.
DO:
- Klien tampak mengantuk
- Mata merah
- Terdapat kantung mata
- Sering menguap
4 DS: Penurunan Gangguan
- Klien mengatakan seluruh kekuatan mobilitas fisik.
badannya masih terasa sakit otot.
dan lemas.
DO
5 3
5 5
- Kekuatan otot
IV.CATATAN KEPERAWATAN.
No. HARI/TGL
IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD
DP /JAM
SENIN, 21 september 2020
2,4 07:30 1. Merapikan dan membersihkan - Linen bersih dan bebas kerutan.
linen atau tempat tidur klien - Klien merasa lebih nyaman.
4 07:35 2. Memasang pengaman tempat - Klien merasa terlindungi.
tidur.
1 09:00 3. Mengkaji ulang riwayat nyeri.
- Klien mengatakan kepala sakit sekali, pusing terus-menerus.
- Skala nyeri 8.
- Tangan kiri sakit bila digerakkan.
- Klien tampak merintih menahan sakit.
1 09:30 4. Mengajarkan klien teknik - Klien mengatakan kepala masih sakit, pusing.
relaksasi napas dalam. - Klien masih tampak tegang menahan sakit.
1 09.45 5. Menganjurkan klien untuk - Klien setuju
menumbuhkan semangat sembuh
dalam hati.
1 10:00 6. Memberikan injeksi asam - Obat asam mefenamat 250 mg dan cefotaxime 500 mg masuk
mefenamat 250 mg, injeksi lewat selang infus/iv
cefotaxime 500 mg
2 11:00 7. Mengukur TTV - TD: 110/70 mmHg, suhu: 39oC, nadi: 88 x/menit, RR: 22
x/menit.
2 11:10 8. Memberikan parasetamol 2 - Obat masuk.
sendok takar
2 11:15 9. Meminta keluarga untuk - Keluarga setuju.
memberikan kompres dan air - Klien dikompres dengan air biasa di leher dan ketiak.
minum yang banyak. - Klien minum dua gelas air.
4 11:20 10. Mengkaji ulang kemampuan - Tangan kiri sakit bila diangkat.
fungsional tangan kiri klien.
4 11:30 11. Mengkaji ulang derajat - Klien termasuk dalam kategori 2, yaitu memerlukan bantuan
imobilitas pasien dengan sedang.
menggunakan skala
ketergantungan.
4 11:45 12. Membantu klien melakukan - Tangan kanan dan kedua kaki mampu fleksi dan ekstensi,
latihan rom ROM aktif, yaitu tangan kiri tidak mampu melakukan fleksi dan ekstensi.
meminta klien untuk melakukan
fleksi, ekstensi.
4 12:00 13. Meminta klien untuk melatih - Klien hanya sedikit mampu mengangkat tangan kiri
tangan kiri dengan cara - Kien menolak untuk melakukan lagi karen sakit.
mengangkat tangan kiri.
3 12:05 14. Menganjurkan klien untuk - Klien mengatakan tidak bisa tidur karena pusing dan suasana
istirahat. lingkungan ramai.
- Mata merah, ada kantung mata, sering menguap
3 12:10 15. Menannyakan kebiasaan tidur - Klien mengatakan menonton tv dulu sebelum tidur.
klien
3 12:15 16. Meletakkan bantal kesayangan - Klien merasa nyaman.
klien didekatnya.
4 12:20 17. Menganjurkan klien dan - Kien dan keluarga setuju.
keluarga untuk terus melatik
tangan kiri klien
SELASA, 22 SEPTEMBER 2020
2,4 07:30 1. Merapikan dan membersihkan - Linen bersih dan bebas kerutan.
linen tempat tidur klien.
4 07:40 2. Memasang pengaman tempat - klien terlindungi.
tidur.
3 07:45 3. Menanyakan klien kualitas - Klien sudah bisa tidur karena kemarin sore dibawakan tv kecil
tidur semalam. oleh keluarga hingga bisa tidur seperti kebiasaan klien di
rumah.
- Klien tampak senang.
1 08:00 4. Menanyakan klien tantang - Klien mengatakan masih pusing tetap sudah berkurang karena
sakit kepala dan pusingnya. senang akan hiburan menonton tv sebelum tidur.
- Klien mengatakan pasti sembuh.
4 08:15 5. Meminta klien utuk - Klien dapat mengangkat tangan kiri lebih tinggi dari hari
mengangkat tangan kiri. kemarin.
- Klien tampak merintih.
- Keluarga mengatakan tiap waktu keluarga meminta klien untuk
latihan, klien bersedia melakukan latihan.
- Klien mengatakan tangan kirinya masih sakit.
1,3 10:00 6. Mlelakukan injeksi asam - Obat asam mefenamat 250 mg dan cefotaxime masuk lewat
mefenamat 250 mg dan cefotaxime selang infus.
500 mg
2 11:30 7. Mengukur TTV - TD: 110/70 mmHg, suhu: 37,7oC, nadi: 80 x/menit, RR:
22x/menit.
4 12:00 8. Mengkaji ulang derajat - Klien termasuk dalam kategori skala 1, memerlukan bantuan
imobilitas klien dengan minimal.
menggunakan skala derajat - Klien tampak mau makan sendiri.
ketergantungan.
3 12:15 9. Memberikan klien susu hangat - Klien tampak senang minum susu.
3 12:30 10. Menganjurkan klien untuk - Klien sudah tampak letih.
tidur - Klien tidur.
3 12.35 11. Menganjurkan klien untuk - Klien setuju.
banyak minum, minimal enam
gelas air/hari.
V. CATATAN PERKEMBANGAN
Doenges, M. 1989. Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Car. 2 nd
ed. Philadelpia : F.A. Davis Company.
Cecily, L & Linda A. 2000. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Hudak & Gallo. 1996. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik, Volume II.
Jakarta: EGC.
Iskandar. 2004. Cedera Kepala. Jakarta Barat: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Suriadi & Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I. Jakarta:
CV Sagung Seto
Suzanne CS & Brenda GB. 1999. Buku Ajar Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 3.
Jakarta: EGC
Umar, K. 1998. Peran Ilmu Bedah Saraf Dalam Penanganan Cidera Kepala
Surabaya : Airlangga Univ. Press.