Anda di halaman 1dari 9

Tinjauan

Pustaka ANALISIS FEASIBILITAS MEDICATION EVENT


MONITORING SYSTEM CAP DALAM PENINGKATAN
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA ORANG DENGAN
SKIZOFRENIA : A LITERATURE REVIEW
$OIXQQDIL¶ )DKUXO 5L]]DO 1 Tuti Afriani,2
1
Program Studi Magister, Fakultas Imu Keperawatan, Universitas Indonesia,
Depok
2
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok

ABSTRAK
Pendahuluan: Pengobatan orang dengan skizofrenia memerlukan jangka waktu pengobatan
yang panjang, meliputi terapi farmakologi maupun terapi psikososial. Kondisi ini memicu
potensi terjadinya putus obat yang berakibat kekambuhan orang dengan skizofrenia.
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan salah satunya dengan
menggunakan teknologi. Salah satu inovasi teknologi tersebut adalah metode pengawasan
kepatuhan menggunakan MEMS® cap. Alat ini digunakan untuk melakukan pengawasan
kepatuhan minum obat secara elektronik.
Metode: Metode penulisan menggunakan non systematic literature review.
Hasil: MEMS® cap terbukti efektif digunakan di berbagai negara seperti di Eropa, Amerika,
dan Asia dalam menjalankan fungsinya dalam pengawasan kepatuhan pengobatan klien
skizofrenia.
Kesimpulan: Teknologi (MEMS®) cap merupakan solusi dalam meningkatkan upaya
kepatuhan minum obat pada orang dengan skizofrenia dan memudahkan tenaga kesehatan
dalam mengawasi penggunaan obat yang dianjurkan. Teknologi ini memberikan kemudahan
dengan menyediakan layanan penentuan dosis obat, waktu pengobatan, dan alarm
pengingat.

Kata kunci: Kepatuhan pengobatan , MEMS® cap, kekambuhan, Orang Dengan Skizofrenia
(ODS).

_BIMIKI | Volume 6 No 2 | Juli-Desember 2018 _1


ABSTRACT
Introduction: People with schizophrenia requires a long-term treatment, including
pharmacologicaland psychosocial therapy. Drop- out from medication may happens and
relapse of the sign and symptoms of schizophrenia may occurs A variety of efforts applied to
enhance compliance, including with the use of technology. technological innovation is
developed for the supervision of compliance using MEMS ® cap.. This tool is used to monitor
compliance with medication electronically
Methods: Non systematic literature review method has used in this article.
Result: MEMS ® cap proved effective in use in different countries such as in Europe, United
States and Asia in carrying out its function in the supervision of compliance with the treatment
in people with schizophrenia
Conclusion: Technology (MEMS ®) cap is the solution in improving the compliance efforts of
taking the drug in people with schizophrenia and facilitate health workers in supervising the
use of the drug is recommended. This technology provides convenience by providing drug
dose determination of service, time of treatment, and alarm reminder

Keywords: Medication Adherence, MEMS® cap, relapse, people with schizophrenia

PENDAHULUAN Upaya pengobatan pada orang


dengan skizofrenia membutuhkan proses
Data Riset Kesehatan Dasar waktu yang panjang termasuk upaya
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan farmakologi dan terapi psikososial (4).
bahwa angka gangguan jiwa berat atau ODS akan mendapatkan terapi dalam
skizofrenia di Indonesia mencapai jangka waktu yang panjang. Terapi harus
presentase 0.17% per 1000 penduduk (1). diberikan secara tepat dan disiplin untuk
Jumlah tersebut menunjukkan bahwa mendapatkan efek terapi yang terapeutik.
gangguan jiwa merupakan fenomena Namun, kurun waktu terapi yang lama
yang perlu mendapatkan perhatian dalam akan berpengaruh terhadap perilaku
penanganan dan pencegahan secara kepatuhan dalam menjalankan program
komprehensif. pengobatan. Rasa bosan, putus asa, dan
Skizofrenia merupakan jenis biaya yang harus dikeluarkan menurunkan
gangguan psikotik dengan tanda gejala motivasi untuk patuh terhadap
positif meliputi halusinasi dan delusi serta pengobatan. Ketidakpatuhan pengobatan
tanda gejala negatif meliputi kecemasan ini kemudian menyebabkan terjadinya
dan menarik diri(2). Gangguan psikotik kekambuhan pada ODS(2). Berbagai
skizofrenia juga mempengaruhi upaya untuk meningkatan kepatuhan
kemampuan kognitif seperti ketidak terapi pada ODS dilakukan dengan tujuan
mampuan mengingat dan berkomunikasi. untuk mencapai taraf terapeutik yang
Orang dengan skizofrenia (ODS) akan optimal. Upaya tersebut mulai bergeser
mengalami gangguan kemampuan dalam dari upaya konvensional yang bertumpu
merawat dirinya sendiri. Ketidakmampuan hanya pada peran sumber daya manusia
dalam menjalankan fungsi dan peran saja ke arah pengembangan teknologi
dalam kehidupan sehari-hari seperti yang mampu menunjang ketercapaian
merawat diri sendiri, tidak mampu pengobatan.
mengambil keputusan, tidak mampu Pengembangan teknologi menjadi
bekerja dan fungsi lainnya. Kondisi ini sasaran dalam meningkatkan kepatuhan
menyebabkan klien dengan skizofrenia ODS dalam menjalankan terapi.
memerlukan bantuan orang lain dalam Pemantauan pengobatan secara
menjalankan aktifitasnya sehari-hari agar elektronik dianggap sebagai inovasi
tetap bertahan hidup. Bantuan yang teknologi informasi yang dapat
dibutuhkan meliputi bantuan dalam diandalkan(5)(6). Teknologi yang disebut
kebersihan diri, pemenuhan nutrisi, hingga Medication event Monitoring System
pengobatan sebagai upaya dalam (MEMS®) cap menjadi pilihan solusi
mencapai kesembuhan ODS(3). dalam meningkatkan kepatuhan

_BIMIKI | Volume 6 No 2 | Juli-Desember 2018 _2


pengobatan pada ODS(7). Beberapa mengulas dan mencari solusi tentang
penelitian yang di lakukan di Amerika penanganan skizofrenia dapat ditemukan
Eropa dan Asia telah melakukan dalam publikasi ilmiah. Perkembangan
penelaahan kepatuhan terapeutik klien penanganan skizofrenia juga bertujuan
skizofrenia dengan menggunakan untuk mengetahui tentang keberhasil dari
(MEMS®) cap (8) (9) (10) (11) (12) . terapi-terapi tersebut. Salah satu
Tujuan dari artikel ini adalah untuk penanganan skizofrenia adalah
menganalisa feasibilitas penggunaan pemberian psikofarmaka. Terapi ini
(MEMS®) cap dalam meningkatkan diberikan sesuai dari hasil pemeriksaan
kepatuhan pengobatan pada orang dan diagnose dari tanda gejala yang
dengan skizofrenia (ODS). ditemukan dari hasil pemeriksaan klien.
Pemberian terapi psikofarmaka ini harus
METOLOGI PENELITIAN memenuhi kriteria dalam cara
pemberiaanya termasuk kepatuhan
Penulisan artikel ini merupakan minum obat di dalamnya(16).
penelaahan dari berbagai literatur seperti Kepatuhan minum obat pada ODS
textbook dan artikel jurnal dari database merupakan kepatuhan klien dalam
pencarian Ebscohost, Proquest, Science menjalankan rejimen pengobatan sesuai
Direct dengan menggunakan kata kunci dengan saran dokter, perawat, dan tenaga
³schizophrenia´ ³medication adherence´ kesehatan yang tergabung dalam tim
³MEMS cap in schizhophrenia´ 5HIHUHQVL pengobatan(17). Beberapa faktor yang
yang digunakan penulis terdiri atas menyebabkan ketidakpatuhan klien dalam
textbook dan artikel jurnal. Metodologi mengikuti terapi berdasarkan penelitian
penulisan artikel menggunakan Karmila (2016) adalah faktor obat, faktor
penelusuran literature non sistematis dokter, faktor lingkungan, dan yang
(Non-systematic literature review). tertinggi adalah faktor keluarga (18). Faktor
keluarga menjadi faktor penyebab
TINJAUAN LITERATUR tertinggi berkaitan dengan persepsi
keluarga yang menganggap jika
Skizofrenia merupakan suatu pengobatan bisa dihentikan apabila tanda
bentuk gangguan psikosa yang dan gejala ODS sudah tidak ditemukan
mempengaruhi otak dan menimbulkan lagi. Akibatnya penghentian pengobatan
pikiran, persepsi, emosi, serta perilaku yang atau (drop-out) obat yang bukan sesuai
aneh dan terjadi perubahan neurobiologi dari saran dokter dan tenaga kesehatan,
pada otak yang persisten dan serius(13). menyebabkan kekambuhan pada orang
Tanda gejala skizofrenia juga khas yang dengan skizofrenia(19).
terdiri dari tanda gejala positif dan negatif.
Fenomena kekambuhan akibat
Tanda gejala positif skizofrenia adalah
munculnya halusinasi, delusi, pikiran kacau,
droup-out obat yang banyak terjadi dan
memberikan dampak negatif pada ODS,
dan perilaku agresif(14). Sedangkan tanda mendorong ide untuk penyelesaian
gejala negatif skizofrenia yaitu munculnya
masalah dengan memanfaatkan
perubahan afek atau emosi, kecenderungan
berkembangnya teknologi. Upaya dalam
menarik diri, distorsi kenyataan, serta
kesulitan dalam membuat keputusan dan
meningkatkan kepatuhan minum obat juga
menjalin hubungan interaktif dengan orang mendorong inovasi dalam pembuatan alat
bantu yang bertujuan untuk meningkatkan
lain(15).
kepatuhan minum obat. Medication event
Orang dengan skizofrenia akan Monitoring System (MEMS®) cap
mengalami perubahan yang hampir merupakan merupakan alat yang
menyeluruh di dalam hidupnya meliputi
dikembangbangkan dengan tujuan
perubahan kognitif, afektif, fisiologis,
peningkatkan kepatuhan minum obat
perilaku, dan sosial.
pada klien skizofrenia. Alat ini pertama kali
Penanganan skizofrenia sudah diperkenalkan pada tahun 1997 di negara
banyak dikembangkan oleh berbagai
Eropa. (MEMS®) cap mulai
disiplin ilmu. Penelitian-penelitian yang

_BIMIKI | Volume 6 No 2 | Juli-Desember 2018 _3


dikenalkan dan meluas di beberapa dalam pengobatan dilakukan melalui
negara seperti USA pada tahun 2002 dan beberapa metode pendekatan,
Israel pada tahun 2003 dan sudah meluas diantaranya : pendidikan, akomodasi
di berbagai negara lainnya. Alat ini faktor lingkungan dan sosial, perubahan
bekerja dengan cara mengumpulkan data model terapi dan meningkatkan interaksi
kepatuhan secara elektronik terintegrasi professional kesehatan dan klien
dan secara otomatis menjadi alat (Australian college of pharmacy practice
penyimpanan obat. Sehingga alat ini akan (2001). Terdapat beberapa cara dalam
memberikan informasi berupa pengingat meningkatkan klien dalam pengobatan
atau alarm kepada user mengenai dosis, antara lain : menumbuhkan kepatuhan
waktu, rute, serta jumlah obat yang dengan mengembangkan tujuan
tersedia(9). kepatuhan, mengembangkan strategi
untuk merubah perilaku dan
mempertahankannya, mengembangkan
kognitif, dan dukungan sosial(20). Menurut
Highashi et. al, (2015) strategi dalam
kepatuhan minum obat harus memenuhi
strategi, antara lain : ambil obat yang
sudah diresepkan dokter, minum obat
sesuai identitas yang tepat, dosis, waktu,
masih menggunakan obat meskipun
gejala berkurang atau bahkan sudah
hilang, strategi untuk mengingat obat,
menggunakan alarm/ponsel, melakukan
kontrol perawatan, serta mematuhi
anjuran tenaga kesehatan sesuai dengan
psikoterapi yang diberikan.(21)
Perencanaan pengobatan harus
sudah di persiapkan apabila klien keluar
rumah sakit untuk menunjang
keberhasilan terapi yang diberikan salah
Gambar 1. (MEMS®) cap device
satunya dengan menyiapkan pengawas
Prosedur dalam menggunakan minum obat (PMO) untuk klien. Beberapa
alat ini adalah, setiap pasien menerima tugas yang dilakukan PMO termasuk
device dari seorang perawat berbentuk mengambil obat yang sudah diresepkan
sebuah botol pil dengan cap yang dokter, menyiapkan sesuai dosis, waktu,
mencatat waktu dan tanggal setiap dan rute pemberian (Wardani, 2009).
pembukaan dan penutupan botol. MEMS Tugas ini tentunya akan menjadi masalah
®; memberikan pengingat, timer atau tersendiri bagi keluarga yang tidak
alarm untuk pasien. Perawat memberikan memiliki banyak waktu secara terus
informasi kepada setiap pasien tentang menerus mendampingi pasien karena
protokol dan prosedur pemantauan. Obat suatu alasan tertentu. Kondisi keluarga
yang telah diresepkan secara keseluruhan yang tidak mampu mendukung klien
akan dimasukkan dalam alat seperti pada dalam pemenuhan pengobatan secara
Gambar 1. Setelah itu alat akan di atur utuh, memicu upaya lain dalam memenuhi
mengenai waktu dan jumlah obat yang di kepatuhan minum obat pada klien
konsumsi sesuai petunjuk resep. Layar skizofrenia. Model modifikasi kondisi
LCD yang tertera membantu pemilik dengan memanfaatkan teknologi sudah
dalam mengingat waktu, jumlah, serta sisa banyak dikembangkan untuk keperluan
obat yang harus diminum (7). kesehatan.
Efektifitas penggunaan (MEMS®)
cap dalam meningkatkan kepatuhan
PEMBAHASAN
pengobatan klien skizofrenia sudah
Meningkatkan kepatuhan ODS dilakukan berbagai penelitian. Indikator

_BIMIKI | Volume 6 No 2 | Juli-Desember 2018 _4


yang digunakan adalah ketepatan dosis, pengawasan dapat berkurang hingga
ketepatan waktu, ketepatan rute, dan 40%(22). Efisiensi waktu tersebut meliputi
kepatuhan klien untuk minum obat secara waktu dalam memberikan obat,
paripurna Brain et al. (2014) menjelaskan dokumentasi yang dilakukan, serta
melalui penelitiannya bahwa kemampuan memacu klien untuk lebih sadar dan
kepatuhan klien meningkat dengan mandiri tentang keperluan pengobatannya
menggunakan (MEMS®) cap. Hal ini Efisiensi waktu ini dapat dimanfaatkan
berdasarkan kemudahan klien dalam perawat agar lebih banyak waktu untuk
menggunakan alat meliputi dikumentasi melakukan perawatan langsung ,
variabel sosiodemografi, rejimen meningkatkan pengelolaan terapi
pengobatan yang diterima, serta keperawatan kepada klien secara
penggunaan antipsikotik lainnya. Para optimal(23).
psikiater melihat kemajuan klien setiap (MEMS®) cap meningkatkan
bulan melalui informasi yang dikirimkan efisiensi pemantauan obat dalam proses
melalui server dari alat yang dimiliki keperawatan. Hasil Studi dari Callen et al.,
masing masing klien. (2013) menyatakan bahwa perawat
Ketepatan dosis pemberian merasa lebih percaya diri dengan
merupakan salah satu keuntungan dari menggunakan teknologi (MEMS®) cap
penggunaan (MEMS®) cap. Pemberian karena meminimalisir kesalahan dalam
dosis yang tepat menunjang efek pemberian obat kepada pasien. Selain itu
terapeutik yang didapatkan dari aplikasi ini terintegrasi dengan sistem
pengobatan. Berdasarkan studi yang catatan informasi klinis berbasis
dilakukan oleh Acosta et al. (2013), selain elektronik. Sehingga pemantauan berkala
kemudahan penggunaan oleh user, melalui teknologi ini dapat diaplikasikan
ketepatan dalam pemberian dosis obat oleh dokter sebagai pemberi resep,
menjadi kelebihan penggunaan (MEMS®) perawat sebagai pemberi petunjuk dan
cap. Kondisi ODS yang menjalani terapi pengawas pengobatan di rumah sakit,
jangka panjang memicu peningkatan serta keluarga sebagai sistem pendukung
pemberian dosis(7). Sehingga dengan pengobatan. Fasilitas ini tentu
menggunakan (MEMS®) cap akan memberikan banyak manfaat baik bagi
meminimalisir ketidaktepatan dosis obat klien, perawat, maupun keluarga karena
dikarenakan kebosanan user untuk dapat digunakan pada pelayanan
melihat ulang petunjuk pengobatan(19). kesehatan rumah sakit maupun
Selain dosis yang kurang tepat, komunitas(6).
kesalahan dalam waktu pemberian obat Pemanfaatan teknologi (MEMS®)
seringkali ditemukan dalam pengobatan cap masih belum dapat diaplikasikan di
klien skizofrenia berkaitan dengan kurun Indonesia. Hal ini berkaitan dengan harga
waktu pemberian medikasi dalam jangka dari alat yang kurang terjangkau bagi
panjang. Hal ini dapat diantisipasi dengan masyarakat luas. Alat ini memerlukan
menggunakan (MEMS®) cap. Ketepatan penggunaan sistem elektronik terintegrasi
waktu pemberian merupakan salah satu dengan database yang belum tersedia di
fasilitas yang disediakan oleh (MEMS®) Indonesia. Sumberdaya manusia dalam
cap (Acosta, 2013). Klien dengan hal ini perawat harus mampu untuk
pemberian waktu pengobatan yang menguasai peralatan ini yang masih
kurang tepat akan memicu kekambuhan. menggunakan petunjuk penggunaan
Dengan demikian pemberian terapi berbahasa inggris. Selain itu
dengan waktu yang tepat akan mencegah sosiodemografi klien skizofrenia di
terjadinya kekambuhan pada klien Indonesia cenderung pada ekonomi
skizofrenia. rendah dan kurangnya kemampuan
Pemanfaatan (MEMS®) cap menggunakan teknologi yang baru.
mampu meringankan perawat dalam Potensi pengembangan teknologi ini
melakukan tugas pemantauan obat pada dapat dilakukan melalui aplikasi mobile
ODS setelah keluar dari RS. Aspek seperti ApoteCare® karya mahasiswa
efisiensi waktu perawat dalam melakukan Universitas Indonesia yang memiliki

_BIMIKI | Volume 6 No 2 | Juli-Desember 2018 _5


kesamaan fungsi pemantauan meliputi yang lebih terjangkau. Kemampuan
penentuan dosis obat, waktu pemberian, sumberdaya manusia yang selalu
dan rute pemberian. ditingkatkan untuk menguasai teknologi
dan mampu menggunakannya. Akan
KESIMPULAN tetapi hal ini tidak menggantikan fungsi
perawat dalam melakukan tugas
Kepatuhan minum obat pada klien pengawasan maupun advokasi secara
skizofrenia merupakan salah satu faktor utuh dalam memberikan asuhan
yang menunjang keberhasilan dalam keperawatan secara holistik. Untuk itu
kesembuhan klien. Klien skizofrenia diharapkan perawat mampu
memiliki kurun waktu pengobatan yang mengembangkan teknologi dalam
panjang sehingga memiliki resiko tinggi menunjang tugas dalam pengawasan
dalam kejadian drop-out atau putus obat. kepatuhan pengobatan pada ODS dan
Akibat yang ditimbulkan dari putus obat tetap bersinergi untuk memberikan
adalah kekambuhan pasien dan asuhan keperawatan secara komprehensif
peningkatan dosis pengobatan dan holistik.
selanjutnya. Untuk itu klien skizofrenia
harus benar benar dipastikan dalam DAFTAR PUSTAKA
kepatuhan pengobatan yang diterima.
1. Badan Penelitian dan
Salah satu metode dalam meningkatkan Pengembangan Kesehatan. Riset
upaya kepatuhan minum obat adalah Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
dengan menyediakan Pengawas Minum 2013. Lap Nas 2013. 2013;1±384.
Obat (PMO) bagi klien. PMO dibentuk dari 2. American Psychiatric Association.
keluarga sebagai unit terdekat dari klien. American Psychiatric Association.
Sebenarnya metode ini efektif, namun Diagnostic and statistical manual of
seringkali hasilnya tidak sesuai dari mental disorders. Washingt DC.
harapan. Hal ini dipengaruhi oleh, 2013;
ketidakmampuan keluarga dalam 3. Cariaga-Martinez A, Saiz-Ruiz J,
mendampingi pasien dengan suatu alasan Alelú-Paz R. From linkage studies
tertentu. to epigenetics: What we know and
Teknologi (MEMS®) cap what we need to know in the
merupakan salah satu solusi dalam neurobiology of schizophrenia. Vol.
meningkatkan upaya kepatuhan minum 10, Frontiers in Neuroscience.
obat ODS dan memudahkan tenaga 2016.
kesehatan dalam mengawasi penggunaan 4. Meltzer HY. Update on Typical and
obat secara benar. Teknologi ini Atypical Antipsychotic Drugs. Annu
memberikan kemudahan dengan RevMed[Internet].
menyediakan layanan dosis, waktu serta 2013;64(1):393±406. Available
pengingat dalam penggunaannya akan from:
tetapi perlu upaya pengembangan terpadu http://www.annualreviews.org/doi/1
dalam aplikasinya di Indonesia sehingga 0.1146/annurev-med-050911-
dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan 161504
dalam pengawasan kepatuhan obat pada 5. Chesney MA. The elusive gold
ODS. standard: Future perspectives for
HIV adherence assessment and
SARAN intervention. J Acquir Immune
Defic Syndr. 2006;43(SUPPL. 1).
Inovasi teknologi (MEMS®) cap 6. D.I. V, P.J. W, M. S, J. S, D. C, R.
memberikan solusi dalam peran R, et al. Strategies for addressing
monitoring kepatuhan minum obat pada adherence problems in patients
ODS. Hal ini bisa terlaksana dengan cara with serious and persistent mental
pengembangan alat yang memiliki fungsi illness: Recommendations from the
sama namun dengan biaya pembuatan

_BIMIKI | Volume 6 No 2 | Juli-Desember 2018 _6


expert consensus guidelines 2014;152(2±3):381±90.
[Internet]. Vol. 16, Journal of 12. Yang J, Ko YH, Paik JW, Lee MS,
Psychiatric Practice. 2010. p. 306± Han C, Joe SH, et al. Symptom
24. Available from: severity and attitudes toward
http://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi medication: Impacts on adherence
?T=JS&PAGE=reference&D=emed in outpatients with schizophrenia.
9&NEWS=N&AN=2010552630 Schizophr Res. 2012;134(2±
7. Misdrahi D, Tessier A, Husky M, 3):226±31.
Lange AC, Vrijens B, Llorca PM, et 13. Videbeck SL. Psychiatric-Mental
al. Evaluation of adherence Health Nursing. Vol. 21, The
patterns in schizophrenia using Nursing clinics of North America.
electronic monitoring (MEMS®): A 2011. 530 p.
six-month post-discharge 14. Matsuda M, Kohno A. Effects of
prospective study. Schizophr Res the Nursing Psychoeducation
[Internet]. Elsevier B.V.; 2017;6± Program on the Acceptance of
10. Available from: Medication and Condition-Specific
http://dx.doi.org/10.1016/j.schres.2 Knowledge of Patients with
17. 06.026 Schizophrenia. Arch Psychiatr
8. Acosta FJ, Ramallo-Fariña Y, Nurs [Internet]. The Authors;
Bosch E, Mayans T, Rodríguez CJ, 2016;30(5):581±6. Available from:
Caravaca A. Antipsychotic http://dx.doi.org/10.1016/j.apnu.20
treatment dosing profile in patients 16.03.008
with schizophrenia evaluated with 15. Townsend EA. Boundaries and
electronic monitoring (MEMS®). bridges to adult mental health:
Schizophr Res [Internet]. Elsevier Critical occupational and
B.V.;2013;146(1±3):196±200. capabilities perspectives of justice.
Available from: Vol. 19, Journal of Occupational
http://dx.doi.org/10.1016/j.schres.2 Science. 2012. p. 8±24.
13. 02.016 16. Bright CE. Measuring Medication
9. Diaz E, Levine H, Sullivan M, Adherence in Patients With
Sernyak M, Hawkins K, Cramer J, Schizophrenia: An Integrative
et al. Use of the Medication Event Review. Arch Psychiatr Nurs
Monitoring System to estimate [Internet]. Elsevier Inc.;
medication compliance in patients 2017;31(1):99±110. Available from:
with schizophrenia. J Psychiatry http://dx.doi.org/10.1016/j.apnu.20
Neurosci [Internet]. 16.09.003
2001;26(4):325±9. Available from: 17. Byerly MJ, Nakonezny PA,
http://onlinelibrary.wiley.com/o/coc Lescouflair E. Antipsychotic
hrane/clcentral/articles/307/CN- medication adherence in
00374307/frame.html schizophrenia. Psychiatr Clin North
10. Brain C, Sameby B, Allerby K, Am [Internet]. 2007;30(3):437±52.
Quinlan P, Joas E, Lindström E, et Available from:
al. Stigma, discrimination and http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme
medication adherence in d/17720031%0Ahttp://linkinghub.el
schizophrenia: Results from the sevier.com/retrieve/pii/S0193953X
Swedish COAST study. Psychiatry 07000494
Res [Internet]. Elsevier; 2014;220(3):811±7. 18. Karmila, Dhian Ririn Lestari H.
Available from: Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Minum Obat Pada
http://dx.doi.org/10.1016/j.psychres .2014.10.016
Pasien Gangguan Jiwa di Wilayah
11. Remington G, Foussias G, Agid O, Kerja Puskesmas Banjarbaru.
Fervaha G, Takeuchi H, Hahn M. Dunia Keperawatan. 2016;4(2):88±
The neurobiology of relapse in 92.
schizophrenia. Schizophr Res. 19. Yamada K, Watanabe K, Nemoto

_BIMIKI | Volume 6 No 2 | Juli-Desember 2018 _7


N, Fujita H, Chikaraishi C,
Yamauchi K, et al. Prediction of
medication noncompliance in
outpatients with schizophrenia: 2-
year follow-up study. Psychiatry
Res. 2006;141(1):61±9.
20. McFarlane WR. Family
Interventions for Schizophrenia
and the Psychoses: A Review.
Fam Process. 2016;55(3):460±82.
21. Higashi K, Medic G, Littlewood KJ,
Diez T, Granström O, de Hert M.
Medication adherence in
schizophrenia: Factors influencing
adherence and consequences of
nonadherence, a systematic
literature review. Ther Adv
Psychopharmacol. 2013;3(4):200±
18.
22. Lapane KL, Cameron K, Feinberg
J. Technology for Improving
Medication Monitoring in Nursing
Homes. Adv Patient Saf From Res
to Implement (Volume 4 Programs,
Tools, Prod [Internet]. 2005;
Available from:
http://ezproxy.bangor.ac.uk/login?u
rl=http://search.ebscohost.com/logi
n.aspx?direct=true&db=cmedm&A
N=21250042&site=ehost-live
23. Baril C, Gascon V, St-Pierre L,
Lagacé D. Technology and
medication errors: impact in
nursing homes. Int J Health Care
Qual Assur [Internet].
2014;27(3):244±58. Available from:
http://www.emeraldinsight.com/doi/
10.1108/IJHCQA-03-2013-0029

_BIMIKI | Volume 6 No 2 | Juli-Desember 2018 _8

Anda mungkin juga menyukai