Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No.

2337- 6597
Vol.6.No.3, Juli 2018 (67): 476- 481

Perbedaan Pertumbuhan Dua Varietas Kelapa Sawit (Elaeis guineensisJacq.)


pada Komposisi Media Tanam di Pre Nursery

Differences In Growth of Two Varieties of Oil Palm(Elaeis guineensis Jacq.)


to The Composition of Planting Mediain Prenursery

Eddy Susanto, Lisa Mawarni*, Asil Barus


Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155
*Coressponding author : lisa@yahoo.co.id

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the difference growth of two varieties of palm oil
(Elaeis guineensis Jacq.) on composition media pretax cropping in a nursery. This research have
held in the faculty of agriculture land of usu in december 2016 to march 2017 using random design
group with two factors .The first factor varieties with two kinds of varieties namely Yangambi and
PPKS540 .The second factor media cropping with three types of media cropping namely subsoil,
empty fruit bunch, and fibers palm oil. Parameters that observed is high in plant, diameter of the
stem, total broad leaves, fresh editorial weights, weights fresh roots, dry weight editorial and
weights dried root. The result show that treatment cropping influential media real against tall plant,
diameter of the stem, wet editorial weights and weights dry editorial. Where treatment influential
real varieties on the parameter weights dried root. And variety of Yangambi (V1).While media
cropping best is media cropping subsoil or control ( M0 ).

Keywords :growing media, oil palm andvarieties

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dua varietas kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) pada komposisi media tanam di pre nursery. Penelitian ini dilaksanakan di
lahan fakultas pertanian USU pada bulan Desember 2016 hingga Maret 2017 menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama varietas dengan dua jenis
varietas yaitu Yangambi dan PPKS540. Faktor kedua media tanam dengan tiga jenis media tanam
yaitu subsoil, tandan kosong kelapa sawit dan serat kelapa sawit. Parameter yang diamati adalah
tinggi tanaman, diameter batang, total luas daun, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, bobot segar
akar dan bobot kering akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas berpengaruh
nyata pada parameter bobot kering akar. Varietas yang terbaik adalah Yangambi (V1). Perlakuan
media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, bobot basah tajuk dan
bobot kering tajuk. Dimana media tanam yang terbaik adalah media tanam subsoil atau kontrol
(M0).

Kata kunci : kelapa sawit, media tanam dan varietas

PENDAHULUAN memainkan peran penting melalui


kontribusinya dalam produk domestik bruto,
Dalam perekonomian Indonesia, penerimaan ekspor, penyediaan lapangan
sektor pertanian dikenal sebagai sektor kerja dan pengurangan kemiskinan. Salah satu
penting karena berperan sebagai sumber tanaman yang mempunyai peran penting bagi
utama pangan dan pertumbuhan ekonomi. subsektor perkebunan adalah kelapa sawit
Pada sektor pertanian, subsektor perkebunan

476
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.3, Juli 2018 (67): 476- 481

(Badan Penelitian dan Pengembangan banyak digunakan sebagai tetua psifera


Pertanian, 2007). sumber benih unggul. Varietas kelapa sawit
Tanaman kelapa sawit merupakan PPKS yang dihasilkan dari populasi ini adalah
salah satu tanaman perkebunan penghasil DxP Yagambi, DxP PPKS 239 dan DxP
minyak nabati yang telah menjadi komoditas PPKS 718. Secara umum, populasi ini
pertanian utama dan unggulan di Indonesia. memiliki keunggulan pada bobot tandan yang
Perkebunan kelapa sawit merupakan sumber relative besar. Umumnya Yangambi memiliki
pendapatan bagi jutaan keluarga petani, kandungan minyak dan mesokarp yang tinggi,
sumber devisa negara, penyedia lapangan jauh lebih tinggi dari populasi lain
kerja, serta sebagai pendorong tumbuh dan (PPKS, 2016).
berkembangnya industri hilir berbasis minyak Berkembangnya struktur tanah juga
kelapa sawit di Indonesia (Nu’man, 2009). akan meningkatkan kemampuan tanah
Luas areal perkebunan kelapa sawit di mempertahankan kelembaban tanah.
Sumatera Utara pada tahun 2014 adalah Walaupun komposisi bahan organik sangat
1.340.35 Ha dengan total produksi 4.753.49 kecil pada tanah ideal yaitu 5% namun, bahan
ton CPO meningkat 1,84% dari produksi di organik justru menjadi faktor kunci
tahun 2013 (BPS, 2015). Meskipun berlangsungnya dinamika kehidupan dalam
mengalami peningkatan, namun produktivitas tanah, karena memiliki peran multifungsi
kebun kelapa sawit di Indonesia rata-rata yaitu mampu merubah sifat fisik, kimia dan
hanya mampu menghasilkan 16 ton Tandan biologi tanah sehingga tanah dapat dikelola
Buah Segar (TBS)/ha/tahun, sementara menuju kondisi yang ideal bagi tanaman
potensi produksi bila menggunakan bibit (Bangun, 2010).
unggul bisa mencapai 30 ton TBS/ha/tahun. Kompos tandan kelapa sawit (KTKS)
Produktivitas yang tinggi merupakan impian adalah salah satu limbah padat yang
yang sangat diinginkan oleh para pengusaha dihasilkan dari pengolahan pabrik kelapa
kelapa sawit, karena hal tersebut akan sawit. Kompos TKS merupakan bahan
meningkatkan keuntungan bagi mereka organik yang mengandung unsur hara utama
(Sunarko, 2010). N, P, K dan Mg. Selain juga mampu
Mengingat semakin meningkatnya memperbaiki sifat fisik tanah, kompos tandan
permintaan akan bahan minyak sawit dan kosong sawit diperkirakan mampu
peranannya bagi perekonomian Indonesia, meningkatkan efisiensi pemupukan sehingga
maka untuk mempertahankan produksinya pupuk yang digunakan untuk pembibitan
agar berkesinambungan perlu diusahakan kelapa sawit dapat dikurangi
bibit yang sehat dan bermutu tinggi. Salah (Suherman et al., 2007).
satu cara untuk memperoleh bibit yang baik Menurut Winarna dan Sutarta (2009)
ialah dengan pemberian media tanam yang salah satu yang berpengaruh terhadap
sesuai dengan kebutuhan tanaman efektivitas pemupukan adalah kapasitas tukar
(Nurahmi, 2010). kation tanah.Semakin tinggi KTK tanah maka
Varietas kelapa sawit cukup banyak, semakin tinggi kemampuan tanah untuk
yang dibedakan berdasarkan bentuk luar, memegang hara yang diberikan, yang
tebal cangkang, dan warna kulit buah. umumnya dalam bentuk kation. Salah satu
Berdasarkan ketebalan cangkang tanaman cara untuk meningkatkan KTK tanah adalah
kelapa sawit dibedakan: (1) Dura, yaitu dengan aplikasi bahan organik, mengingat
kelapa sawit dengan buah bercangkang tebal; tingginya KTK bahan organik yang dapat
(2) Pisifera, yaitu buah bercangkang tipis; mencapai 80 me/100 g. Selain meningkatkan
(3) Tenera, yaitu buah memiliki ketebalan pH tanah, bahan organik juga berperan
cangkang diantara dura dan psifera memperbaiki struktur tanah yang pada
(PTPN III, 2003). gilirannya akan mendorong pertumbuhan
Varietas Yangambi merupakan tanaman dan serapan hara tanah.
populasi kelapa sawit asal Afrika yang

477
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.3, Juli 2018 (67): 476- 481

Tandan kosong kelapa sawit adalah Penelitian menggunakan Rancangan


salah satu produk sampingan berupa padatan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua
dari industri pengolahan kelapa sawit. Secara faktor perlakuan dengan tiga kali ulangan.
fisik tandan kosong kelapa sawit terdiri dari Faktor pertama adalah varietas kelapa sawit
berbagai macam serat dengan komposisi (V) dengan dua taraf,yaitu : V1: Yangambi,
antara lain sellulosa sekitar 45.95%; V2:PPKS540. Faktor kedua adalah komposisi
hemisellulosa sekitar 16.49% dan lignin media tanam (M) dengan empat taraf, yaitu :
sekitar 22.84% (Darmoko dan Sutarta, 2006). M0 : Subsoil,
Serat sisa perasan buah sawit M1: Subsoil +TKKS (1:1),
merupakan serabut berbentuk seperti benang. M2 : Subsoil + Serat Kelapa Sawit (1:1),
Bahan ini mengandung protein kasar sekitar M3 : Subsoil + TKKS + Serat Kelapa Sawit
4% dan serat kasar 36% dan lignin26%. (1:1:1).
Serabut disebut juga sabut atau serat (fiber), Media tanam yang digunakan adalah
berasal dari mesocarp buah sawit yang telah kompos tandan kosong kelapa sawit, serat
mengalami pengempaan di dalam screw kelapa sawit dan tanah subsoil yang telah
press. Serabut sawit ukurannya relatif pendek diayak dengan ayakan 10 mesh untuk
sesuai dengan ukuran mesocarp buah sawit memisahkan media tanam dari bahan-bahan
yang telah mengalami pengempaan. yang tidak diinginkan seperti batu, akar dan
Dibandingkan dengan nilai kalor TKKS lain-lain. Polybag yang digunakan adalah
(3.700 kcal/kg), nilai kalor serabut jauh lebih polybag dengan ukuran 15 cm (diameter),
tinggi yaitu 4.586 kcal/kg karena lebih kering tinggi 22 cm dan tebal 0,07 mm. Media
dan rendemen seratnya lebih tinggi. tanam dimasukkan dengan tangan, mula-mula
Kandungan kimia serabut didominasi oleh setengah kemudian dipadatkan. Seterusnya
glucan (219 kg/ton BK), xylan (153 kg/ton diisi penuh dan dipadatkan lagi sampai tanah
BK), lignin (234 kg/ ton BK), SiO2 (632 berada 2 cm dari bibir atas polybag.
kg/ton BK), K2O (90 kg/ ton BK), dan CaO
(72 kg/ton BK)(Wahyono et al., 2003). HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tinggi tanaman, diameter batang dan total


luas daun
Penelitian ini dilaksanakan di lahan
percobaan Fakultas Pertanian USU dengan Tinggi tanaman, diameter batang dan
ketinggian ± 25 meter diatas permukaan laut total luas daun bibit kelapa sawit pada
mulai bulan Desember 2016 sampai Maret perlakuan varietas kelapa sawit dan
2017. komposisi media tanam dapat dilihat pada
Bahan yang digunakan adalah Tabel 1.
kecambah DxP Yangambi dan DxP Tabel 1 menunjukkan bahwa
PPKS540, media tanam tandan kosong kelapa penggunaan varietas kelapa sawit Yangambi
sawit, serat kelapa sawit dan subsoil, polybag menghasilkan rataan tinggi tanaman dan total
ukuran1 kg (15 cm x 22 cm), insektisida luas daun tertinggi pada umur 14 MST yang
berbahan aktif deltametrin konsentrasi 0,2%, berbeda tidak nyata dengan PPKS540
fungisida berbahan aktif propineb konsentrasi sedangkan pada diameter batang rataan
0,15-0,2% dan air. tertinggi dihasilkan pada penggunaan
Alat yang digunakan adalah PPKS540 yang berbeda tidak nyata dengan
timbangan analitik, klorofil meter, jangka Yangambi. Pada penelitian ini diduga
sorong digital, oven, kalkulator, meteran, penggunaan varietas Yangambi meningkatkan
jeriken 30 liter, piring plastik, ember, hand pertumbuhan vegetatif kelapa sawit. Hal ini
sprayer, gelasukur, gembor, cangkul, ayakan dapat dilihat dari hasil total luas daun yang
10 mesh, kertas label perlakuan, penggaris, dihasilkan pada penggunaan varietas
format data dan alat tulis. Yangambi sebesar 22,67 cm2lebih tinggi

478
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.3, Juli 2018 (67): 476- 481

dibandingkan dengan PPKS540. Peningkatan tanaman. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
total luas daun akan mempengaruhi asimilat penelitian pada tinggi tanaman bibit kelapa
yang dihasilkan. Semakin tinggi total luas sawit yang lebih tinggi pada penggunaan
daun maka semakin tinggi asimilat yang varietas Yangambi sebesar 17,92 cm
dihasilkan. Tingginya hasil asimilat yang dibandingkan dengan PPKS540. Dalam
dihasilkan tanaman akanmembantu proses fisiologi tanaman terdapat source yang
pertumbuhan dan perkembangan suatu dikenal sebagai bagian yang menghasilkan
Tabel 1.Tinggi tanaman dan diameter batang bibit kelapa sawit umur 14 MST pada perlakuan varietas dan
komposisi media tanam
Tinggi Diameter Total Luas
Tanaman Batang Daun
……cm…… …....mm…… …...cm2……
Varietas Kelapa Sawit
V1 (Yangambi) 17,92 5,90 22,67
V2 (PPKS540) 17,28 6,30 18,80
Komposisi Media Tanam
M0 (Subsoil) 19,92a 6,98a 24,60
M1 (Subsoil + TKKS) 16,00b 5,63b 18,48
M2 (Subsoil + Serat Kelapa Sawit) 16,96b 5,99b 21,29
M3 (Subsoil + TKKS + Serat Kelapa Sawit) 17,52b 5,80b 18,58
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama dan pada minggu
amatan yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%.

fotosintat sedangkan sink merupakan bagian umur 14 MST yang berbeda nyata dengan
yang memanfaatkan fotosintat. Pada perlakuan lainnya sedangkan pada total luas
penelitian ini daun merupakan sourceyang daun berbeda tidak nyata dengan perlakuan
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya lainnya. Hal ini dikarenakan TKKS
fotosintesis untuk menghasilkan fotosintat merupakan pupuk organik yang memiliki sifat
dan batang disebut sink.Gardner et al., (1991) slow release atau lambat untuk diserap oleh
menyatakan bahwa sepanjang pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan
vegetatif, akar, daun, dan batang merupakan Damanhuri et al., (2007) karakteristik umum
sink yang kompetitif dalam hal hasil yang dimiliki pupuk organik ialah kandungan
asimilasi. Proporsi hasil asimilasi yang unsur hara sangat rendah dan sangat
dibagikan ke ketiga organ tersebut dapat bervariasi, penyediaan hara terjadi secara
mempengaruhi pertumbuhan tanaman lambat, menyediakan hara dalam jumlah
danproduktivitas. Daun muda yang sedang terbatas. Media tanam subsoil memiliki
berkembang memerlukan hasil asimilasi yang kandungan hara yang miskin sehingga
diimpornya untuk penyediaan energi dan tanaman mengalami cekaman berupa
kerangka karbon yang diperlukannya untuk kekurangan hara sehingga yang menyebabkan
tumbuh dan berkembang sampai daun-daun pertumbuhan tidak optimal. Hal ini sesuai
itu dapat memproduksi hasil asimilasi yang dengan pernyataan Yancey (1982) yang
cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. menyatakan bahwa faktor lingkungan dibagi
PPKS (2015) menyatakan bahwa panjang menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
pelepah maksimal untuk varietas Yangambi abiotik dan kelompok biotik (makhluk hidup).
adalah 6,09 meter. Tumbuhan pada umumnya terkena berbagai
Hasil pada Tabel 1 menunjukkan jenis cekaman lingkungan yang mengganggu
bahwa penggunaan media tanam subsoil (M0) pertumbuhan dan perkembangan seperti
menghasilkan rataan tinggi tanaman, diameter kekeringan, pembekuan, suhu dan salinitas
batang dan total luas daun tertinggi pada atau kadar garam yang tinggi.
479
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.3, Juli 2018 (67): 476- 481

Bobot kering tajuk dan bobot kering akar dikarenakan semakin luas daun akan
meningkat hasil asimilat dari tanaman
Tabel 2 menunjukkan bahwa sehingga bobot kering akar akan meningkat.
penggunaan varietas kelapa sawit Yangambi Hal ini sesuai dengan pernyataan
menghasilkan rataan bobot kering tajuk dan PPKS (2015) yang menyatakan bahwa
bobot kering akar tertinggi pada umur 14 panjang pelepah maksimal untuk varietas
MST yang berbeda tidak nyata dengan Yangambi adalah 6,09 meter.
PPKS540 sedangkan pada bobot kering akar
berbeda nyata dengan PPKS540. Hal ini
Tabel 2.Bobot kering tajuk dan bobot kering tajuk kelapa sawit umur 14 MST pada perlakuan varietas dan
komposisi media tanam
Bobot Kering Tajuk Bobot Kering Akar
……g…… …....g……
Varietas Kelapa Sawit
V1 (Yangambi) 0,80 0,67a
V2 (PPKS540) 0,75 0,53b
Komposisi Media Tanam
M0 (Subsoil) 1,23a 0,70
M1 (Subsoil + TKKS) 0,50b 0,55
M2 (Subsoil + Serat Kelapa Sawit) 0,70b 0,57
M3 (Subsoil + TKKS + Serat Kelapa Sawit) 0,67b 0,57
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama dan pada minggu
amatan yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%.

Hasil pada Tabel 2 menunjukkan Pada perlakuan media tanam pada


bahwa penggunaan media tanam subsoil (M0) peubah amatan yang tidak nyata disebabkan
menghasilkan rataan bobot kering tajuk dan oleh kandungan selulosa, hemiselulosa dan
bobot kering akar tertinggi pada umur 14 lignin pada tandan kosong kelapa sawit terlalu
MST yang berbeda nyata dengan perlakuan tinggi sehingga dibutuhkan waktu yang cukup
lainnya sedangkan pada bobot kering akar lama agar kandungan hara dalam tandan
berbeda tidak nyata dengan perlakuan kosong kelapa sawit dapat diserap secara
lainnya. Hal ini dikarenakan pada media optimal oleh tanaman. Hal ini sesuai dengan
subsoil memiliki kandungan hara yang miskin pernyataan Darmoko dan Sutarta (2006) yang
sehingga tanaman tidak mampu tumbuh menyatakan bahwa tandan kosong kelapa
secara optimal. Hal ini sesuai dengan sawit yang merupakan 23 persen dari tandan
pernyataan Andy (2009) yang menyatakan buah segar, mengandung bahan lignoselulosa
bahwa subsoil adalah lapisan tanah yang sebesar 55-60 persen berat kering. Dengan
berada tepat di bawah lapisan topsoil. Lapisan produksi puncak kelapa sawit per hektar
ini memiliki sifat kurang subur karena sebesar 20-24 ton tandan buah segar per tahun
memiliki kandungan zat makanan yang sangat berarti akan menghasilkan 2,5-3,3 ton bahan
sedikit, berwarna kemerahan atau lebih lignoselulosa. TKKS termasuk biomassa
terang,strukturnya lebih padat,dan memiliki lignoselulosa, yang kandungan utamanya
ketebalan antara 50 – 60 cm. Pada lapisan adalah selulosa 38,76%, hemiselulosa 26,69%
ini,aktivitas organisme dalam tanah mulai dan lignin 22,23%.
berkurang, demikian juga dengan sistem
perakaran tanaman.

480
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.3, Juli 2018 (67): 476- 481

SIMPULAN (Elaies guinensis Jacq) Pada Berbagai


Komposisi Media Tanam Dan
Perbedaan varietas berpengaruh nyata Konsentrasi Pupuk Daun Seprint.Agrista
pada parameter bobot kering akar.Bobot 14:3.
kering akar yang tertinggi pada varietas PTPN III, 2003. Vademicum Budidaya Sawit.
Yangambi, Komposisi media tanam Medan. Hal 126
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan Pardamean, M. 2008. Panduan Lengkap
tanaman kelapa sawit yaitu pada parameter Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan
tinggi tanaman, diameter batang, bobot system Kemitraan.Cetakan Pertama.
segartajuk, dan bobot kering tajuk.Media Jakarta: Agromedia Pustaka. Pusat
tanam terbaik adalah subsoil, Interaksi Penelitian Kelapa Sawit. 2016. Product
varietas dan komposisi media tanam pada Knowledge. Jakarta.
tanaman kelapa sawit berpengaruh tidak nyata Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2016.
terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Produktivitas Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq.) yang Dipupuk dengan
DAFTAR PUSTAKA Tandan Kosong Dan Limbah Cair Pabrik
Kelapa Sawit. Ilmu Pertanian Vol.15
Andy, M. S. E., 2009. Topsoil. No.1,2008 : 37-48.
http://www.pustaka-deptan.go.id.Diakses Pusat Penelitian Kelapa Sawit.2015.
Tanggal 28 Januari 2016.2 Halaman. Produktivitas Kelapa Sawit (Elaeis
Badan Penelitian dan Pengembangan guineensis Jacq.) yang Dipupuk dengan
Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Tandan Kosong Dan Limbah Cair Pabrik
Pengembangan Agribisnis Kelapa Sawit, Kelapa Sawit. Ilmu PertanianVol.15
Edisi Kedua. Jakarta. No.1,2008 : 12-20.
Bangun, A.M. 2010. Pengaruh Beberapa Sunarko, E. 2010. Kelapa Sawit. Upaya Peni-
Kombinasi Limbah Cair Pabrik Kelapa ngkatan Produksi.Kanisius.Yogyakarta.
Sawit dengan Pupuk NPKMg 12-12-17-2 Suherman, C., A. Nuraini dan S. Rosniawaty.
terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa 2007. Pemanfaatan Cendawan Mikoriza
Sawit (Elaeis guineensisJacq.) pada Arbuskilar (CMA) serta Media
Pembibitan Utama.Skripsi. Universitas Campuran Subsoil dan Kompos pada
Andalas. Padang Pembibitan Kelapa Sawit (Elaeis
Darmoko dan A. S. Sutarta.2006. Ilmu Tanah quineensis) Kultivar Sungai Pancur
dan Agronomi.http://tks/ilmu tanah dan (SP2). Bandung: Jurusan Budidaya
agronomi.htm [27 Januari 2016]. Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas
Damanhuri, Enri, dan Tri Fadmi, 2007, Padjajaran
PengomposanComposting,http://tsabitah. Wahyono, S., F.L. Sahwan, F. Suryanto, dan
wordpress.com, Diakses: 19 November A. Waluyo, 2003.Pembuatan Kompos
2007. dari Tandan Kosong Kelapa
Gardner, W. J., R. B. Pearce dan R. L. Sawit.Prosiding Seminar Teknologi
Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman. untuk Negri, Vol.I, Hal.375-386.
Terjemahan Herawati, S. UI Press, Winarna dan E. S. Sutarta.2009.Upaya
Jakarta. Hal: 8, 205, 216. Peningkatan Efisiensi Pemupukan pada
Nu’man, M. 2009. Pengelolaan Tenaga Kerja Tanaman Kelapa Sawit.Prosiding.
Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Pertemuan Teknis Kelapa Sawit 2009.
guineensis Jacq.) di Perkebunan PT Cipta 28-30 Mei 2009. Jakarta. hal.177-192.
Futura Plantation, Muara Enim, Sumatera Yancey, S. 1982. Manfaat Minak Sawit Bagi
Selatan. Skripsi.Institut Pertanian Bogor. Perekonomian Indonesia.World Growth
Bogor. Palm Oil Green Development Campaign.
Nurahmi, E., Nurhayati, A. Ulfa. 2010. Amerika
Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit

481

Anda mungkin juga menyukai