Anda di halaman 1dari 13

PERILAKU BIAYA

MAKALAH

Dikumpulkan sebagai tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Tahun Akademik 2021

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

 CHAIRUL IMRAN (90400120094)


 PUTRI SRIWAHYUNI (90400120087)
 AMELIA (90400120103)
 YULI YANTI (90400120082)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


ALAUDDIN MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep
Perilaku Biaya ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai definisi dan pola perilaku biaya, metode analisis semi variabel, dan
penilaian manajerial. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Makassar, 24 okober 2021

Kelompok 8

1
DAFTAR ISI

SAMPUL........................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................2

BAB I.............................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN..........................................................................................................3

A. Latar belakang......................................................................................................3

B. Rumusan Masalah................................................................................................3

BAB II............................................................................................................................. 4

PEMBAHASAN.............................................................................................................4

A. DEFINISI & POLA PERILAKU BIAYA...........................................................4

B. METODE ANALISIS SEMI VARIABEL..........................................................8

C. PENILAIAN MANAJERIAL............................................................................10

BAB III PENUTUP.....................................................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................................................11

B. Saran....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Beberapa biaya jumlah totalnya bervariasi secara langsung terhadap perubahan dalam
aktivitas, sedangkan biaya lain relatif tidak terpengaruh. Oleh karena sifat bisnis yang dinamis
perusahaan seringkali dihadapkan dengan kebutuhan untuk membuat perubahan-perubahan
dalam tingkatan dan bauran aktivitas lainnya. Agar manajemen dapat merencanakan aktivitas
perusahaan dengan cerdik dan mengendalikan biayanya secara relatif, hubungan antara
terjadinya biaya dengan perubahan dalam aktivitas harus dipahami secara menyeluruh. Makalah
ini akan membahas perubahan dalam aktivitas bisnis terhadap biaya dan mengklasifikasikan
perilaku biaya sebagai biaya tetap, biaya variabel, atau biaya semivariabel.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Apa yang dimaksud perilaku biaya ?
2. Bagaimana cara menghitung biaya semivariabel ?
3. Bagaimana penilaian manajerial terkait perilaku biaya ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI & POLA PERILAKU BIAYA


Setiap aktivitas perusahaan yang melibatkan kegiatan ekonomi maka konsekuensi yang
didapat adalah harus mampu mewujudkan tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang
semaksimal mungkin dengan pengeluaran biaya yang minimum. Prinsip ekonomi tersebut
kemudian diinterpretasikan kedalam lingkungan perusahaan, terlebih khususnya perusahaan
manufaktur yang memiliki banyak penggunaan biaya dalam kegiatan operasionalnya, seperti
biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja, overhead, dan lain-lain.
Oleh karena hal tersebut, maka sebelum penjelasan lebih lanjut, kami akan menguraikan
sedikit mengenai pengertian dari perilaku biaya yang mana pendefisian tersebut berdasarkan dari
pemikiran beberapa tokoh dan pendapat kami sendiri, berikut pengertian dari perilaku biaya.
Menurut kami, pada hubungannya perilaku biaya itu berasal dari dua kata, yaitu perilaku dan
biay. Yang mana maksud dari keduanya sangat berbeda meskipun dalam satu konteks kegiatan
ekonomi.
Menurut Soekidjo Notoadmojo Perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan dan reaksi
atau respon seseorang terhadap suatu objek.
Menurut Mulyadi Biaya adalah Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam bentuk
uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan dalam buku Akuntansi manajemen karangan Baldric Siregar, dkk (2013:73)
bahwa pengertian dari perilaku biaya adalah pola yang menggambarkan bagaimana jumlah biaya
bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis.
Sehingga Perilaku biaya atau cost behavior merupakan pola perubahan biaya dalam
kaitannya dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas perusahaan. Atas dasar tersebut
maka biaya dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)


Biaya tetap adalah suatu biaya yang mempunyai jumlah total secara tetap meskipun
terdapat perubahan volume dari suatu kegiatan tertentu. Tapi, pada biaya tetap per satuan akan
berubah karena terdapat perubahan dari sisi volume aktivitas.
4
Umumnya, besaran biaya tetap ini akan dipengaruhi oleh tujuan perilaku biaya yang
nantinya akan memengaruhi perusahaan dalam kurun waktu yang lama, teknologi perusahaan, serta
strategi manajemen dan metode di dalamnya.

Untuk itu, biaya tetap dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni:

 Committed Fixed Costs


Committed fixed cost adalah sebagian besar biaya tetap yang terjadi dari kepemilikan
perusahaan, organisasi pokok, dan juga peralatan di dalamnya.

Dalam perilaku biaya committed fixed cost, seluruh biaya tetap akan dikeluarkan dan tidak
bisa dikurangi atau diminimalisasi, sehingga akan mampu mempertahan perusahaan dalam hal
memenuhi tujuan perilaku biaya dalam kurun waktu yang lama. Contohnya adalah biaya
depresiasi, pajak bumi bangunan atau PBB, sewa, gaji, serta asuransi.

 Discretionary Fixed Costs


Discretionary fixed costs atau yang biasa disebut dengan managed atau programmed cost
adalah biaya yang terjadi dari keputusan penyediaan anggaran secara berkala atau biasanya
dilakukan secara tahunan, yang mana di dalamnya akan mencerminkan kebijakan manajemen
puncak secara langsung terkait jumlah dan maksimal biaya.

Perilaku biaya ini akan menggambarkan adanya hubungan yang maksimal dari biaya
keluaran ataupun biaya masukan, tapi tetap bisa diukur dengan volume penjualan, jasa atau produk.
Contohnya adalah biaya pengembangan dan riset, biaya iklan, biaya pelatihan karyawan, biaya
konsultan, dan biaya promosi penjualan.

2. Perilaku Biaya Variabel (Variable Costing)


Variabel costing atau biaya variabel adalah suatu biaya yang seluruh total nilainya bisa
berubah, tapi sebanding dengan adanya perubahan volume kegiatan perusahaan, seperti biaya
bahan baku. Sehingga akan terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu:

 Engineered Variable Costs


Engineered cost variable adalah suatu biaya yang berkaitan dengan adanya hubungan fisik
tertentu atas suatu penilaian kegiatan. Umumnya, seluruh biaya variabel ini termasuk engineered
cost, sehingga biaya ini harus berubah sesuai nilai masukan ataupun pengeluarannya, seperti
pemakaian bahan baku.

 Discretionary Variable Costs


Sebelumnya kita sudah jelaskan bahwa seluruh biaya variabel adalah termasuk engineered
cost, tapi ada beberapa biaya variabel yang juga tergolong discretionary variable costs.

Hadirnya discretionary variable cost ini tergantung dari keputusan pihak manajemen
perusahaan, sehingga kebijakan antara pemasukan dan pengeluarannya mempunyai hubungan yang
5
sangat erat. Saat biaya pengeluaran di dalamnya berubah, maka biaya pemasukan pun tentunya
akan berubah, contoh sederhananya adalah biaya iklan.

3. Biaya Semi Variabel (Semi Variable Cost)


Biaya semi variabel merupakan suatu biaya yang memiliki unsur tetap dan juga variabel,
yang mana dalam biaya semi variabel ini terdapat biaya tetap yang tergolong sebagai jumlah biaya
minimal untuk penyediaan jasa. Selain itu, biaya variabel juga akan memengaruhi perubahan
volume kegiatan. Terdapat dua alasan mengapa karakteristik semivariabel dimiliki oleh beberapa
jenis pengeluaran yaitu sebagai berikut :

1. Pengaturan minimum mungkin diperlukan, atau kuantitas minimum dari perlengkapan atau
jasa mungkin perlu digunakan untuk memelihara kesiapan beroperasi. Di luar tingkat biaya
minimum ini, yang biasanya bersifat tetap, tambahan biaya bervariasi terhadap volume.
2. Klasifikasi akuntansi, baik berdasarkan objek pengeluaran maupun fungsi umumnya
mengelompokkan biaya tetap dan biaya variabel bersama-sama. Misalnya saja, biaya mesin
uap yang digunakan untuk memanaskan ruangan yang bergantung pada kondisi cuaca dan
biaya mesin uap yang digunakan untuk proses produksi yang bergantung pada volume
produksi, mungkin dibebankan ke akun yang sama sehingga mengakibatkan tercampurnya
biaya tetap dan biaya variabel dalam akun yang sama.

Hubungan antara biaya semivaribel dengan tingkat aktivitas dalam persamaan garis lurus
adalah Y = a + bx

Keterangan :
Y = total mixed cost
a = total fixed cost
b = total variabel cost (unit aktivitas)
x = tingkat aktivitas
Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan
berbagai pertimbangan atas dasar:
1. Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable bergantung
pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap
manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel
sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap. Contoh : perbedaan perspektif
6
manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang sebagai biaya variabel karena
dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan
output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang
membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan karyawan.
2. Sumber daya dan ukuran output
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan
diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi
dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar
pula biayanya.
Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami perilaku
biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait, yang berfungsi
sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi :
a. Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika unit yang
diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.
b. Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain selain
unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin

1. Perilaku pola biaya tetap

2. perilaku pola biaya variable

7
3. Perilaku pola biaya semivarible

B. METODE ANALISIS SEMI VARIABEL

Biaya semi variabel atau biasa juga disebut sebagai mixed cost karena komponen biaya ini
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Adapun cara menghitung biaya semi variabel ini
adalah sebagai berikut :
1. Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus
dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk
menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan
tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat
output atau aktivitas terendah. Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya
tetap adalah sebagai berikut:

- Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output


- Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah) (output tinggi – output rendah)
8
- Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
- Biaya tetap = biaya total titik rendah - (biaya variabel per unit x output rendah)

Metode tinggi rendah bersifat sederhana, tetapi memiliki kelemahan karena hanya
menggunakan dua titik data untuk menentukan perilaku biaya, dan metode ini didasarkan pada
asumsi bahwa titik-titik data yang lain berada pada garis lurus diantara titik tinggi dan titik
rendah. Oleh karena hanya menggunakan dua titik, maka metode ini dapat menghasilkan
estimasi biaya tetap dan biaya variabel yang biasa mengakibatkan kurang akurat dibanding
dengan estimasi yang diperoleh dari metode lain yang menggunakan lebih banyak titik data.

2. Metode Scattergraph
Metode Scattergraph dapat digunakan untuk menganalisis perilaku biaya. Dalam metode ini,
biaya yang dianalisis disebut variabel independen dan diplot sepanjang garis vertikal atau yang
disebut dengan sumbu y. Aktivitas terkait disebut sebagai variabel independen-misalnya, biaya
tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin, unit output, atau presentase
kapasitas dan diplot di sepanjang garis horizontal yang disebut sumbu x.

Metode Scattergraph merupakan kemajuan dari metode tinggi-rendah karena metode ini
menggunakan semua data yang tersedia, bukan hanya dua titik data. Selain itu, metode ini
memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut kelihatan
berkaitan dengan aktivitas itu dan apakah hubungannya mendekati linear. Inspeksi visual juga
memfasilitasi deteksi terhadap titik data abnormal. Meskipun demikian, suatu analisis perilaku
biaya menggunakan metode scattergraph bisa saja menjasi bias karena garis biaya yang
digambar melalui plot data didasarkan pada interpretasi visual.

3. Metode Analisis Regresi


Metode analisis regresi atau biasa juga disebut dengan metode kuadrat terkecil menentukan
secara matematis garis yang paling sesuai, atau garis regresi linear melalui sekelompok titik.
Garis regresi meminimalkan jumlah kuadrat deviasi setiap titik aktual yang diplot dari titik diatas
atau dibawahnya dalam garis regresi.
Analisis regresi berganda merupakan penerapan dan perluasan lebih lanjut dari metode
kuadrat terkecil yang memungkinkan pertimbangan atas lebih dari satu variabel independen.
Dalam analisis regresi berganda, persamaan kuadrat terkecil untuk garis lurus, yi = a + bi x + ei
9
diperluas untuk memasukkan lebih dari satu variabel independen.

C. PENILAIAN MANAJERIAL

Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku
biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini
memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu
menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan
biaya campuran. Daya tarik dari metode ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih
metode ini, manajemen berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap
dan keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian
biaya.Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi
biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang
merupakan biaya tetap dan variabel. Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan
pembayaran sewa mesinn fotokopi dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya.

Dengan demikian, akan mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan
akun-akun biaya tetap lainnya, dan memperlakukan biaya variabel secara terpisah. Kemudian,
komponen variabel dapat dihitung dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/ volume. Hal
ini memiliki keunggulan akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis kesalahan,
yaitu manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya. Kemungkinan terakhir adalah
manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil
estimasi statistik. Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan
biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan
yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang
baik. Akan tetapi, kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik.
Oleh karena itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan, dan pengaruh
pertimbangan yang salah terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perilaku biaya atau cost behavior merupakan pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan
perubahan volume kegiatan atau aktivitas perusahaan. Atas dasar tersebut maka biaya dapat
diklasifikasikan menjadi :
1. Biaya Tetap
2. Biaya Variabel
3. Biaya Semivariabel
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam komponen-
komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan
biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel yaitu :
1. Metode Titik Tinggi Rendah
2. Metode Scattergraph
3. Metode Kuadrat Terkecil
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku
biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini
memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu
menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan
biaya campuran.

B. Saran
Adanya konsep perilaku biaya akan mempermudah pemimpin perusahaan dalam mengelola
perusahaanya secara efisien dan efektif. Untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca dan
calon pemimpin perusahaan pada khususnya, untuk lebih mendalami semua aspek yang
berkaitan dengan akuntansi biaya. Khususnya tentang perilaku biaya di sistem industri
memainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam
persaingan antar industri dalam pasar global

11
DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K.2009.Cost Accounting Buku 1 Edisi 14. Jakarta : Salemba Empat
http://kepinginlagi.blogspot.com/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-3.html
https://www.academia.edu/11103156/makalah_perilaku_biaya_doc_

12

Anda mungkin juga menyukai