Anda di halaman 1dari 30

PERCOBAAN I

ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT


LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA FARMASI
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT

OLEH:
NAMA : NUR RAHMI JAYA TANTRI
NIM : O1A120033
KELAS :A
KELOMPOK : B
ASISTEN : HASRYANTO

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARAMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT
A.Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk dapat melakukan uji keberadaan
karbohidrat secara kualitatiif dan mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat di
alam.
B.Landasan Teori
Karbohidrat atau sakarida adalah komponen esensial semua organisme
hidup.karbohidrat merupakan kelompok molekul biologi yang paling melimpah
dibumi. Sumber karbohidrat penting adalah biji-bijian,roti,gila tebu,buah-
buahan,susu dan madu.klasifikasi utama karbohidrat adalah monosakarida,
disakarida, oligosakarida, dan polisakarida [ CITATION Azh16 \l 1033 ].
Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari
golongan ini mempunyai rumus empiris yang menunjukkan bahwa senyawa
tersebut adalah karbon “hidrat” dan memiliki perbandingan karbon terhadap
hidrogen dan terhadap oksigen sebagai 1:2:1. Walaupun banyak karbohidrat yang
umum sesuai dengan rumus empiris (CH2O)n yang lain tidak memperlihatkan
perbandingan ini dan beberapa yang lain juga mengandung nitrogen,fosfor atau
sulfur [ CITATION Jul15 \l 1033 ].
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon,hidrogen,dan
oksigen. Terdiri atas unsur C,H,O dengan perbandingan 1 atom C,2 atom H,1
atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan
struktural dan metabolik. Sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO 2 + H2O
yang akan menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan
binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan.
Karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi,yang melalui proses
metabolisme [ CITATION Afr19 \l 1033 ].
Selain sumber energi, glukosa juga diperlukan bagi sel-sel tubuh untuk
memenuhi kebutuhan fisiologis lainnya supaya bisa bekerja secara normal.
Melalui jalur pentosa,glukosa digunakan untuk menghasilkan ribosa, yang
berperan penting sebagai bahan untuk sintesis nukleotida,yang merupakan bahan
pembentuk ribonucleic acid (RNA) maupun deoxyribonucleic acid (DNA) serta
sebagai nicotinamide adenine dinucleotide phospate (NADPH). RNA dan DNA
merupakan komponen penting untuk sintesis protein,sedangkan NADPH berperan
penting untuk sintesis asam lemak[ CITATION Fir17 \l 1033 ].
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 4 kalori (kiojoule) energy pangan per garam. Karbohidrat juga
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan
makanan,misalnya rasa, warna, tekstur dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh,
karbohidrat berguna untuk mencegah tumbuhnya ketosisi, pemecahan tubuh
protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein [ CITATION Fit20 \l 1033 ].
Secara kimiawi,sebagian besar karbohidrat adalah polihidrasi
aldehida,keton,alkohol, dan asam. Mereka biasanya diklasifikasikan berdasarkan
kompleksitas struktunya,bagian paling sederhana monosakarida,molekul tunggal
mengikuti rumus Cx(H2O) yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang
lebih kecil. Monosakarida membentuk polimer disebut sebagai disakarida,
oligosakarida, dan polisakaridan yang terdiri dari bagian monosakarida berulang
dengan keterikatan jenis asetal [ CITATION Wat17 \l 1033 ].
Kata metabolisme yang berasal dari kata Yunani “metabole” yang berarti
perubahan cocok digunakan untuk menggambarkan reaksi kimia didalam sel
perubahan yang terus-menerus dengan proses kehidupannya. Katabolisme: proses
biokimia yang terlibat dalam pemecahan senyawa organik atau anorganik yang
mengarah ke produksi energi. Anabolisme :proses biokimia yang terlibat dalam
sintesis konstituen sel dari molekul sederhana yang membutuhkan energi
[ CITATION Hem19 \l 1033 ].
Berdasarkan sifat-sifat karbohidrat dan reaksi-reaksi kimia yang
spesifik,karbohidrat dapat dianalisis baik secara kualitatif atau kuantitatif
[CITATION Rahta \l 1033 ]. Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas
reaksi-reaksi warna yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil penguraian gula
dalam asam-asam kuat dengan berbagai senyawa organik,sifat mereduksi dari
gugus karbonil dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Reaksi
dengan asam-asam kuat seperti asam sulfat,hidroklorat dan fosfat pada Krbohidrat
menghasilkan pembentukan produk terurai yangberwarna [ CITATION Kus15 \l
1033 ].
Uji Barfoed mengandung kupri asetat yang dilarutkan dalam akuades dan
ditambahkan asam laktat.pereaksi barfoed dalam suasan asam akan direduksi lebih
cepat oleh gula pereduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan
Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata. Uji Benedict berisi larutan alkali.
Larutan alkali dari tembaga direduksi oleh gula yang mengandung gugus aldehida
atau keton bebas dengan membentuk kupro oksida berwarna. Larutan benedict
mengandung kupri sulfat,natrium karbonat dan natrium sitrat. Uji benedict
dilakukan pada suasan basa yang menyebabkan transformasi isomerik. Pada
suasan basa, reduksi ion Cu2+ dari CuSO4 oleh gula pereduksi akan berlangsung
dengan cepat dan membentuk Cu2O yang merupakan endapan merah bata
[ CITATION Nur17 \l 1033 ].
Uji Seliwanoff digunakan untuk membedakan katosis dari aldosis.
Misalnya fruktosa (ketosa) akan memberikan warna merah ceri,sedangkan glukosa
(aldosa) akan memberikan hasil negatif tanpa merah ceri,tetapi jika pemanasan
dilanjutkan lebih dari 5 menit, aldosis kadang-kadang akan menghasilkan warna
merah muda dan sakarosa (kombinasi fruktosa dan glukosa) akan menghasilkan
warna merah ceri juga [ CITATION Elz18 \l 1033 ].
Uji Molisch adalah tes yang dilakukan untuk mengidentifikasi karbohidrat.
Berwarna ungu kompleks (cincin keunguan) mengidentifikasi sampel karbohidrat.
Serbuk sampel digabungkan dengan sejumlah kecil reaksi molisch (α-naftol)
dilarutkan dalam etanol,dalam tabung reaksi. Setelah pencampuran,sebagian kecil
konsentrasi H2SO4 perlahan ditambahkan disis tabung reaksi agak
dimiringkan,tanpa dicampur,untuk membentuk sebuah lapisan. Terjadi perubahan
warna kemudian diamati [ CITATION Awa19 \l 1033 ].
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
a) Elektromantel
b) Gegep
c) Gelas kimia 400 mL
d) Kamera
e) Pipet tetes
f) Rak tabung reaksi
g) Sikat tabung
h) Tabung reaksi

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
a) Dekstrosa
b) H2SO4 pekat
c) Laktosa
d) Marjan vanila
e) Reagen barfoed
f) Reagen benedict
g) Reagen molisch
h) Reagen seliwanoff
i) Sirup ABC
j) Sirup DHT
k) Sukrosa
l) Tropika cocopandan
D. Uraian Bahan
1. Asam Sulfat (Ditjen POM,1979:58)
Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM
Nama lain : Asam sulfat
Rumus molekul : H2SO4
Rumus struktur :

Berat molekul : 98,07 g/mol


Pemerian : cairan kental seperti minyak,korosit,tidak berwarna
jika ditambahkan kedalam air menimbulkan panas
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan : zat tambahan
penggunaan
2. Barfoed
a. Asam Asetat (Ditjen POM,1979:42)
Nama resmi : ACIDUM ACETICUM GLACIALE
Nama lain : Asam asetat glasial
Rumus molekul : C2H4O2
Berat molekul : 60,05 g/mol
Pemerian :cairan jernih,tidak berwarna,bau khas,tajam,jika
diencerkan dengan air,rasa asam
Kelarutan : Dapat campur dengan air,dengan etanol (95%)p
dan dengan gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan :zat tambahan
Penggunaan
b. Cu Asetat (Ditjen POM,1979:730)
Nama resmi : TEMBAGA (II) ASETAT
Rumus molekul : (C2H3O2)2
Pemerian : Serbuk hablur,hijau biru,bau lemah asam asetat
Kelarutan : larut dalam air,larut jernih
3. Benedict
a. Natrium Sitrat (Ditjen POM,1979:406)
Nama resmi : NATRII CITRAS
Nama lain : Natrium sitrat
Rumus molekul : C6H5Na3O7 . 2H2O
Berat molekul : 294,10 g/mol
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk halus putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air,sangat mudah larut dalam
air mendidih,praktis tidak larut dalam etanol
(95%)p
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Anti koagulan
b. Natrium karbonat (Ditjen POM,1979,400)
Nama resmi :NATRII KARBONAS
Nama lain :Natrium karbonat
Rumus molekul : Na2CO3 . H2O
Berat molekul : 124,00 g/mol
Pemerian ; Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih
Kelarutan : mudah larut dalam air mendidih
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
c. Tembaga (II) Sulfat (Ditjen POM, 2014:296)
Nama resmi : CUPRII SULFAT
Nama lain : Tembaga (II) sulfat
Rumus molekul : CuSO4
Berat molekul : 159,60 g/mol
Pemerian : Serbuk keabuan
Kelarutan : Larut perlahan dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, dan terlindung dari
cahaya
Kegunaan : pereaksi
4. Dekstrosa (Ditjen POM,2014:296)
Nama resmi : DEKSTROSA
Nama lain : Glukosa,dextrose
Rumus molekul : C6H12O6 . H2O
Rumus struktur :
Berat molekul : 198,17 g/mol
Pemerian : Hablur tidak berwarna ,serbuk hablur atau serbuk
granul putih,tidak berbau,rasa manis
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air,larut dalam etanol
mendidih,sukar larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah terttutup baik
Penandaan : pada etiket dicantumkan hidrat atau anhidrat
5. Laktosa (Ditjen POM,1979:338)
Nama resmi : LAKTOSUM
Nama lain : laktosa,saccharum lactis
Rumus molekul : C12H22O11 . H2O

Rumus struktur :
Berat molekul : 36,30 g/mol
Pemerian : Serbuk hablur,putih,tidak berbau,rasa agak manis
Kelarutan ; larut dalam 6 bagian air,larut dalam etanol
(95%),praktis tidak larut dalam kloroform p dan
dalam eter p
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan : zat tambahan
Penggunaan
6. Molisch
a.α – Naftol (Ditjen POM,1979:708)
Nama resmi : I-NAFTOL
Nama lain : α – Naftol
Rumus molekul : C10H7OH
Pemerian : Hablur,tidak berwarna atau putih atau serbuk
halus putih bau khas
Kelarutan : larut dalam 5 bagian etanol (95%),membentuk
larutan, tidak lebih dari agak keruh,tidak
berwarna atau hampir tidak berwarna,tanpa
warna merah kersen pucat
b. kloroform (Ditjen POM,1979:151)
Nama resmi : CHLOROFORMUN
Nama lain : Kloroform
Rumus molekul : CHCl3
Berat molekul : 119,38 g/mol
Pemerian : Cairan,mudah menguap,tidak berwarna,bau
khas,rasa manis dan membakar
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air,mudah
larut dalam etanol mutlak,dalam eter,dalam
sebagian besar pelarut organik,dalam minyak
atsiri dan dalam minyak lemak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik bersumbat
kaca,terlindung dari cahaya
Kegunaan : Anastetikum umum,pengawet,zat tambahan
7. Seliwanoff
a. Asam Klorida (Ditjen POM,2014:156)
Nama resmi : ASAM KLORIDA
Nama lain : Hydrochloric acid
Rumus molekul : HCl
Berat molekul : 36,46 g/mol
Pemerian : cairan tidak berwarna,berasap,bau merangsang
jika diencerkan dengan 2 bagian volume air,asap
hilang.Bobot jenis lebih kurang 1,18
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
b. Resorsinol (Ditjen POM,2014:1089)
Nama resmi : RESORSINOL
Nama lain : Resorcinol
Rumus molekul : C6H6O2

Rumus struktur :
Berat molekul : 110,11 g/mol
Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum,putih atau
praktis putih,bau khas lunak,rasa manis diikuti
rasa pahit,oleh pengaruh cahaya atau
udara,berwarna agak merah muda
Kelarutan : Mudah larut dalam air,dalam etanol,dalam
gliserol dan dalam eter,sukar larut dalam
kloroform. Larutan (1 dalam 20) bereaksi netral
atau asam terhadap kertas lakmus
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,tidak tembus cahaya
8. Sukrosa (Ditjen POM,2014:1120)
Nama resmi : SAKAROSA
Nama lain : Sacchrose,sukrosa
Rumus molekul : C12H22O11
Berat molekul : 343,300 g/mol
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna,massa hablur
atau berbentuk kubus,atau serbuk hablur
putih,tidak berbau,rasa manis,stabil diudara.
Larutannya netral terhadap lakmus
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air,lebih mudah larut
dalam air mendidih,sukar larut dalam kloroform
dan dalam eter
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
E. Prosedur Kerja
1.Uji Barfoed
Laktosa
Disiapkan alat dan bahan
Dimasukkan 2 mL sampel laktosa kedalam tabung reaksi
Ditambahkan 2 mL reagen barfoed
Dipanaskan larutan sampai 3 menit di dalam air mendidih
Diangkat kemudian dinginkan dibawah air mengalir
Diamati endapan yang terbentuk didasar tabung
Diulangi perlakuan yang sama pada semua sampel (sirup ABC,tropika
cocopandan,sirup DHT,dekstrosa,sukrosa,marjan vanila

Hasil pengamatan ?
2. Uji Benedicts

Laktosa

Disiapkan alat dan bahan


Dimasukkan 3 mL reagen benedict kedalam tabung reaksi
Ditambahkan 8 tetes sampel laktosa
Dipanaskan larutan dalam air mendidih selama 2 menit
Diangkat kemudian dinginkan dibawah air mengalir
Diamati perubahan warna yang terjadi
Diulangi perlakuan yang sama pada semua sampel (sirup ABC,tropika
cocopandan,sirup DHT,dekstrosa,sukrosa,marjan vanila)

Hasil pengamatan ?
3. Uji Molisch
Laktosa

Disiapkan alat dan bahan


Dimasukkan 2 mL sampel laktosa kedalam tabung reaksi
Ditambahkan 2 tetes reagen molisch,homogenkan
Dimirngkan tabung reaksi,tambahkan H2SO4 pekat dengan hati-hati
melalui dinding tabung sampai terbentuk dua lapis larutan
Diulangi perlakuan yang sama pada semua sampel (sirup ABC,
tropika cocopandan,sirup DHT,dekstrosa,marjan vanila)

Hasil pengamatan ?
4. Uji Seliwanoff

Laktosa

Disiapkan alat dan bahan


Dimasukkan 1 mL sampel laktosa kedalam tabung reaksi
Ditambahkan 3 mL reagen seliwanoff
Didihkan selama 1 menit,kemudian dinginkan
Diamati perubahan warna yang terjadi
Diulangi perlakuan yang sama pada semua sampel (sirup
ABC,tropika cocopandan,sirup DHT,dekstrosa,sukrosa,marjan
vanila)

Hasil pengamatan ?
F. Hasil Pengamatan
1. Uji Barfoed
No Sampel Perlakuan Hasil Keterangan
1. Tropika Sampel +2 mL (-) negatif
cocopandan barfoed + panaskan Warna
biru

2. Sukrosa Sampel +2 mL (-) negatif


barfoed + panaskan Warna
biru

3. Dekstrosa Sampel + 2 mL (+) positif


Barfoed + panaskan Warna
merah
bata
4. Marjan vanila Sampel + 2 mL (+) positif
barfoed + panaskan Warna
merah
bata

5. Sirup DHT Sampel + 2 mL (+) positif


barfoed + panaskan Warna
merah
bata

7. Laktosa Sampel + 2 mL (-) negatif


barfoed + panaskan Warna
biru
2. Uji Benedict
No. Sampel Perlakuan Hasil Keterangan
1. Dekstrosa 3 mL benedict + (+) posititf
sampel + panaskan Warna
merah
bata

2. Sukrosa 3 mL benedict + (-) negatif


sampel + panaskan Warna
biru

3. Laktosa 3 mL benedict + (+)posititf


sampel + panaskan Warna
hijau
4. Sirup ABC 3 mL benedict + (+) posititf
sampel + panaskan Warna
merah
bata

5. Marjan Vanila 3 mL benedict + (+) posititf


sampel + panaskan Warna
merah
bata

6. Tropika 3 mL benedict + (-) negatif


cocopandan sampel + panaskan Warna
biru
7. Sirup DHT 3 mL benedict + (-) negatif
sampel + panaskan Warna
biru
3. Uji Molisch
No Sampel Perlakuan Hasil Keterangan
.
1. Sirup ABC Sampel+2 tetes (+)Posititf
Molisch + H2SO4 Cincin ungu

2. Dekstrosa Sampel+2 tetes (+)Posititf


Molisch + H2SO4 Cincin ungu

3. Laktosa Sampel+2 tetes (+)Posititf


Molisch + H2SO4 Cincin ungu
4. Sukrosa Sampel+2 tetes (+)Posititf
Cincin ungu
Molisch + H2SO4

5. Sirup DHT Sampel+2 tetes (+)Posititf


Cincin ungu
Molisch + H2SO4

6. Tropika Sampel+2 tetes (+)Posititf


Cincin ungu
cocopandan Molisch + H2SO4
7. Marjan Vanila Sampel+2 tetes (+)Posititf
Cincin ungu
Molisch + H2SO4

4. Uji Seliwanoff

No. Sampel Perlakuan Hasil Keterangan


1. Marjan vanila 1 mL seliwanoff + (+) Positif
sampel + panaskan merah ceri

2. Tropika 1 mL seliwanoff + (+) Positif


cocopandan sampel + panaskan merah ceri
3. Sirup DHT 1 mL seliwanoff + (+) Positif
sampel + panaskan merah ceri

4. Sukrosa 1 mL seliwanoff + (+) Positif


sampel + panaskan merah ceri

5. Laktosa 1 mL seliwanoff + (-) negatif


sampel + panaskan Tidak
berwarna
6. Dextrosa 1 mL seliwanoff + (-) negatif
sampel + panaskan Tidak
berwarna

7. Sirup ABC 1 mL seliwanoff + (+) Positif


sampel + panaskan merah ceri
G. Pembahasan

Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksi-reaksi


warna yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil penguraian gula dalam asam-
asam kuat dengan berbagai senyawa organik, sifat mereduksi dari gugus karbonil
dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Reaksi dengan asam-
asam kuat seperti asam sulfat,hidroklorat dan fosfat pada karbohidrat
menghasilkan pembentukan produk terurai yang berwarna. Analisis kualitatif
karbohidrat yang dilakukan pada pengamatan ini adalah uji Barfoed,uji
Benedict,uji Molisch, dan uji Seliwanoff, sampel yang digunakan yaitu laktosa,
sirup ABC, Tropika cocopandan, Sirup DHT, Dekstrosa, Marjan vanila dan
Sukrosa.

Percobaan pertama yaitu uji Barfoed, sampel laktosa dimasukkan 2 mL


dalam tabung reaksi ditambahkan reagen Barfoed kemudian dipanaskan dan
didinginkan menghasilkan reaksi negatif tidak terbentuk endapan merah bata.
Pada tropika cocopandan dimasukkan 2 mL dalam tabung reaksi ditambahkan
reagen barfoed kemudian dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi negatif
tidak terbentuk endapan merah bata. Pada sirup DHT dimasukkan 2 mL dalam
tabung reaksi ditambahkan pereaksi barfoed kemudian dipanaskan dan
didinginkan menghasilkan reaksi negatif tidak terbentuk endapan merah bata.
Pada sukrosa dimasukkan 2 mL dalam tabung reaksi ditambahkan ditambahkan
pereaksi barfoed kemudian dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi
negatif tidak terbentuk endapan merah bata. Pada sirup ABC dimasukkan 2 mL
dalam tabung reaksi ditambahkan reagen barfoed kemudian dipanaskan dan
didinginkan menghasilkan reaksi positif terbentuk endapan merah bata. Pada
dekstrosa dimasukkan 2 mL kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan reagen
barfoed dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi positif terbentuk
endapan merah bata. Pada sampel marjan vanila dimasukkan 2 mL dalam tabung
reaksi ditambahkan reagen barfoed kemudian dipanaskan dan didinginkan
menghasilkan reaksi positif terbentuk endapan merah bata. Pada uji barfoed
terdapat 3 sampel yang menghasilkan reaksi positif yaitu sirup ABC, dekstrosa
dan marjan vanila.

Percobaan kedua yaitu uji benedict, sampel sirup ABC dimasukkan 3 mL


dalam tabung reaksi di tambahkan beberapa tetes reagen benedict kemudian
dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi positif terbentuk merah bata.
Pada dekstrosa dimasukkan 3 mL dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes
reagen benedict kemudian dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi
positif terbentuk merah bata. Pada marjan vanila dimasukkan 3 mL dalam tabung
reaksi ditambahkan beberapa tetes reagen benedict kemudian dipanaskan dan
didinginkan menghasilkan reaksi positif terbentuk merah bata. Pada laktosa
dimasukkan 3 mL dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan beberapa tetes
reagen benedict dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi positif terbentuk
endapan merah bata. Pada sukrosa dimasukkan 3 mL dalam tabung reaksi
ditambahkan beberapa tetes reagen benedict kemudian dipanaskan dan
didinginkan menghasilkan reaksi negatif tidak terbentuk merah bata. Pada tropika
cocopandan dimasukkan 3 mL dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes
reagen benedict kemudian dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi
negatif tidak terbentuk merah bata. Pada sampel sirup DHT dimasukkan 3 mL
dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi
negatif tidak terbentuk merah bata. Pada uji benedict terdapat 4 sampel
menghasilkan reaksi positif yaitu sirup ABC,dekstrosa,marjan vanila dan laktosa.

Percobaan ketiga yaitu uji molisch, pada sampel tropika cocopandan


dimasukkan 2 mL dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes reagen
molisch kemudian ditambahkan H2SO4 menghasilkan reaksi positif terbentuk
cincin ungu. Pada sukrosa dimasukkan 2 mL dalam tabung reaksi ditambahkan
beberapa tetes reagen molisch kemudian ditambahkan H2SO4 menghasilkan reaksi
positif terbentuk cincin ungu. Pada marjan vanila dimasukkan 2 mL dalam tabung
reaksi ditambahkan beberapa tetes reagen molisch kemudian ditambahkan H 2SO4
menghasilkan reaksi positif terbentuk cincin ungu. Pada laktosa dimasukkan 2 mL
dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes reagen molisch kemudian
ditambahkan H2SO4 menghasilkan reaksi positif terbentuk cincin ungu. Pada
Dekstrosa dimasukkan 2 mL dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes
reagen molisch kemudian ditambahkan H2SO4 menghasilkan reaksi positif
terbentuk cincin ungu . pada sirup ABC dimasukkan 2 mL dalam tabung reaksi
ditambahkan reagen molisch kemudian ditambahkan H2SO4 menghasilkan reaksi
positif terbentuk cincin ungu. Pada sirup DHT dimasukkan 2 mL dalam tabung
reaksi ditambahkan reagen molisch kemudian ditambahkan H 2SO4 menghasilkan
reaksi positif terbentuk cincin ungu. Pada uji molisch hasil positif didapatkan pada
semua sampel.

Percobaan keempat yaitu uji seliwanoff, pada sampel sirup ABC


dimasukkan 1 mL dalam tabung reaksi ditambahkan reagen seliwanoff kemudian
dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi positif terbentuk warna merah
muda. pada sampel sirup DHT dimasukkan 1 mL dalam tabung reaksi
ditambahkan reagen seliwanoff kemudian dipanaskan dan didinginkan
menghasilkan reaksi positif terbentuk warna merah ceri. pada tropika cocopandan
dimasukkan 1 mL dalam tabung reaksi ditambahkan reagen seliwanoff kemudian
dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi positif terbentuk warna merah
muda. pada marjan vanila dimasukkan 1 mL dalam tabung reaksi ditambahkan
reagen seliwanoff kemudian dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi
positif terbentuk warna merah ceri. Pada tropika cocopandan dimasukkan 1 mL
dalam tabung reaksi ditambahkan reagen barfoed kemudian dipanaskan dan
didinginkan menghasilkan reaksi positif terbentuk warna merah muda. Pada
marjan vanilla dimasukkan 1 mL dalam tabung reaksi ditambahkan reagen
seliwanoff kemudian dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi positif
warna merah ceri. Pada sukrosa dimasukkan 1 mL dalam tabung reaksi kemudian
dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi positif terbentuk warna merah
ceri. Pada dekstrosa dimasukkan 1 mL dalam tabung reaksi ditambahkan reagen
seliwanoff kemudian dipanaskan dan didinginkan menghasilkan reaksi negative
tidak terbentuk warna merah. Pada laktosa dimasukkan 1 mL dalam tabung reaksi
ditambahkan reagen seliwanoff kemudian dipanaskan dan didinginkan
menghasilkan reaksi negatif tidak terbentuk warna merah. Pada percobaan
seliwanoff terdapat 5 sampel yang menghasilkan reaksi positif yaitu sirup ABC,
sirup DHT, tropika cocopandan, marjan vanilla, dan sukrosa.

Manfaat percobaan ini dalam bidang farmasi adalah dapat mengetahui


kandungan karbohidrat dalam makanan dan minuman sehingga dapat membuat
produk makanan yang bermanfaat bagi kehidupan kesehatan.
H. Kesimpulan

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Pada


analisis karbohidrat uji yang dapat dilakukan yaitu uji barfoed, uji benedict, uji
molisch dan uji seliwanoff. Pada uji barfoed dan uji benedict sampel yang
memberikan reaksi positif berarti gula sukrosa mengandung monosakarida
pereduksi. Uji molisch sampel yang memberikan reaksi positif berarti mengandum
amilum. Pada uji seliwanoff gula laktosa dan sarbitol mengandung gula ketosa.
Pada percobaan ini sampel yang digunakan yaitu sirup ABC, sirup DHT, tropika
cocopandan, marjan vanilla, sukrosa, laktosa dan dekstrosa.
DAFTAR PUSTAKA
Afriza, R., & Ismanilda. (2019). Analisis Perbedaan Kadar Gula Pereduksi
Dengan Metode Lane Eynon Dan Luff Schori Pada Buah Naga Merah
(Hylo Cereus Polyrhizus). Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan
Laboratorium, 2(9).
Awanor, D. O., Christianah, Y. L., Joseph, C. O., & Joseph, A. L. (2019).
Evaluation Of Crude Yam Sturch From White Yam (Dioscoera rotundata
poir) as Pharmaceutical Excipient in Tableting of Paracetamol. Australian
Journal of Basic Ana Aplied Sciences, 13(6).
Azhar, M. (2016). Biomolekul Sel Karbohidrat, Protein dan Enzim. Padang: UNP
Press.
Departemen KEsehatan Republik Indonesia.1979. farmakope Indonesia.Edisi
III.Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan makanan.
Departemen KEsehatan Republik Indonesia.2014. farmakope Indonesia.Edisi
V.Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan makanan.

Elzagheia, M. L. (2018). Laboratory Activities to Intoduce carbohydrates


Qualitative Analysis To College Student. World Journal of Chemical
Education, 6(2).
Firani, N. K. (2017). Metabolisme Karbohidrat. Malang: Tim UB Press.
Fitri, A. S., & Yolla, A. N. (2020). Analisis Senyawa Kimia Pada Karbohidrat.
Jurnal Sainteks, 17(1).
Hemegowda, R., Sanjana, M. C., & Susima, R. E. (2019). Carbohydrate
Metabolism- A Constant Supply of Energy. EPRA International Journal
of Research and Development, 4(2).
Julianto, T. S. (2015). Biokimia: Biomolekul Dalam Perspektif Al-Qur'an .
Yogyakarta: Deepublish.
Kusbandari, A. (2015). Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam Tepung
Dan Pati Ganyong (Canna Edulis Ker.). Journal of Pharmaciana, 5(1).
Nurjannah, L., Suryani, Suminar, S. A., & Azmi, A. (2017). Produksi Asam
Laktat Oleh Lactobacillus Delbrueckii Subsp. Bulgaricus Dengan Sumber
Karbon Tetes Tebu. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia,
9(1).
Rahman, A., & Sumantri. (2018). Analisis Makanan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Watts, J. L., & Michael, R. (2017). Lipid And Carbohydrate Metabolism in
Caenorhabditis Eggans. Journal of Metabolism, Physology and Aging.

Anda mungkin juga menyukai