Anda di halaman 1dari 2

HADIS PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

Pada paktikum kali ini membahas tentang standarisasi non spesisifik,dimana di


ketahui Standardisasi dalam kefarmasian tidak lain adalah serangkaian parameter,
prosedur dan cara pengukuran yang hasilnya merupakan unsur-unsur terkait
paradigma mutu kefarmasian. Mutu dalam artian memenuhi syarat standard (kimia,
biologi dan farmasi), termasuk jaminan (batas-batas) stabilitas sebagai produk
kefarmasian umumnya. Parameter non spesifik meliputi :
a. Susut pengeringan dan bobot jenis
b. Kadar air
c. Kadar abu
d. Sisa pelarut
e. Residu pestisida
f. Cemaran logam berat
g. Cemaran mikroba
Dan pada praktikum kali ini menggunakan 4 pecobaan yaitu:
1.Penentuan Kadar Abu (Metode Dry Ashing)
Bersihkan Cawan proselin lalu panaskan dalam tanur pada suhu 100-105°C selama
3 jam lalu ditimbang sebagai bobot kosong. Contoh sampel yang diuapkan
ditimbang teliti ± 5 gram dan dinyatakan sebagai bobot awal, kemudian cawan
tersebut disimpan dalam tanur pada suhu 550°C selama 6 jam. Setelah pemanasan
cawan dimasukan dalam desikator dan setelah dingin ditimbang sampai diperoleh
bobot tetap sebagai bobot akhir .dengan rumus:
c−a
Kadar abu = x 100%
b−a

Ket. :
a = bobot cawan kosong sebelum pengabuan
b = bobot cawan dan contoh
c = bobot cawan dan contoh setelah pengabuan
2.Penentuan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Didihkan abu dengan 25 mL asam klorida encer LP selama 5 menit, kumpulkan
bagian yang tidak larut dalam asam, saring melalui kertas saring bebas abu, cuci
dengan air panas, panaskan menggunakan oven hingga bobot konstan (105oC)
kadar abu tidak larut dalam asam dihitung terhadap berat ekstrak .
b−a
Kadar abu tidak larut asam = x100%
c
Ket. :
a = bobot cawan + kertas saring kosong
b = bobot cawan + kertas saring contoh
c = bobot ekstrak
3. Susut Pengeringan
Tentukan bobot konstan botol timbang lalu panaskan pada suhu 105 ° selama 30
menit, kemudian tara.Setelah itu timbang 1-2 g serbuk simplisia dan masukkan
kedalam botol timbang.lalu Keringkan dalam oven suhu 105 ° selama 30 menit lalu
desikator, timbang dan tentukan bobot konstan.
(a−b)
% Susut pengeringan = x100%
c
Ket. :
a = bobot botol timbang + simplisia
b = bobo botol timbang + simplisia setelah pengeringan
c = bobot simplisia
4. C. Kadar Air
Menggunakan metode gravimetri.Pertama Tentukan bobot konstan cawan porselin
dan tara.Sebanyak 10 g serbuk simplisia, tempatkan pada cawan porselen lalu
Keringkan pada suhu 105° selama 5 jam. Setelah itu desikator dan timbang konstan
dan tentukan kadar air simplisia.
(a−b)
% kadar air = x100%
c
Ket. :
a = bobot cawan porselen + simplisia
b = bobo cawan porselen + simplisia setelah pengeringan
c = bobot simplisia

Anda mungkin juga menyukai