Anda di halaman 1dari 3

MENGHITUNG PERNAPASAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

004/SPO/KPRWT/RSIABS/ 00 1/3
X/2014

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSIA Bunda Suryatni
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
14 Oktober 2014 dr. Alfathdry, Sp.OG
Tindakan yang dilakukan untuk menghitung frekuensi, pola dan
PENGERTIAN suara pernafasan selama 1 menit (satu kali bernapas adalah 1
inspirasi dan 1 ekspirasi).
1. Sebagai pemeriksaan rutin yang dilakukan secara berkala
pada semua pasien baik dengan kondisi kritis maupun
TUJUAN stabil.
2. Sebagai alat ukur reflek status metabolisme tubuh,
diafragma, kondisi otot dada dan kepatenan jalan napas.
Surat Keputusan Direktur RSIA Bunda Suryatni No
KEBIJAKAN 21/Dir.RSIA.BS/SK/IX/2014 , Tentang Buku Pedoman Standar
Asuhan Keperawatan.
1. Pastikan keamanan dan persiapan pasien meliputi:
PROSEDUR a. Catat adanya serangan napas secara tiba-tiba seperti
kecepatan napas yang tiba-tiba.
b. Observasi adanya tanda dyspnea, seperti ekspresi
wajah yang gelisah, lubang hidung melebar, dinding
dada bergelombang, dan cyanosis. Pernapasan kurang
dari 8x/menit atau lebih dari 40x/menit dikatakan
pernapasan abnormal.
c. lihat karakteristik warna kebiruan pada kuku atau bibir,
pada buccal mucosa dibawah lidah atau pada
konjungtiva untuk mendetekasi adanya cyanosis.
d. Kategori pernapasan normal:

Umur Pernapasan (x/menit)


Dewasa : 12 – 20 x/menit
Bayi baru lahir < 30 hari: 30 – 60 x/menit
Bayi 6 bulan: 30 – 40 x/menit
Umur 1 th: 30 – 40 x/menit
Umur 2 th: 20 – 30 x/menit
Umur 4 th: 20 – 30 x/menit
Umur 6 th: 20 – 25 x/menit
Umur 8 th: 20 – 25 x/menit
Umur 10 th: 15 – 20 x/menit
MENGHITUNG PERNAPASAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

004/SPO/KPRWT/RSIABS/ 00 2/3
X/2014

e. Atur posisi semi fowler atau fowler untuk memfasilitasi


ekspansi paru secara maksimal pada pasien yang
mengalami dyspnoe.
f. Sebelumnya kaji terlebih dahulu riwayat keluarga dan
kebiasaan pasien, apakah pasien merokok, jika ya,
tanyakan untuk berapa tahun pasien tersebut merokok
dan berapa bungkus perharinya.
g. Berikan privacy bagi pasien.
2. Siapkan peralatan:
a. Jam dengan jarum detik didalamnya
b. Stetoskop (jika diperlukan)
3. Cuci tangan
4. Identifikasi pasien
5. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien.
6. Hitung pernapasan pasien setelah menghitung nadi yaitu
dengan mengobservasi naik dan turunnya dada saat
pasien bernafas.
7. Cara lain, letakkan tangan menyilang didada pasien dan
hitung pernapasan kemudian rasakan pergerakan dada
pasien (naik turunnya dada). Satu kali naik dan turunnya
dada adalah satu kali pernapasan.
8. Hitung pernapasan dalam 30 detik x 2, atau hitung 60
detik jika pernapasan tidak teratur (irreguler) untuk
menghitung variasi kecepatan dan pola pernapasan.
9. Pastikan selama menghitung pernapasan untuk mencatat
suara napas seperti: stertor, stridor, wheezing dan bunyi
mendengkur.
10. Lihat pergerakan dada pasien, dan dengarkan cara pasien
bernapas, tentukan irama, dan suara pernapasan.
11. Untuk mendeteksi adanya suara napas lain gunakan
stetoskop, seperti crackles dan ronkhi.
12. Observasi pergerakan dada pasien, dan lihat kedalaman
pernapasannya. Jika pasien menarik napas dengan
volume udara sedikit, catat ini sebagai shallow (nafas
dangkal).
13. Jika pasien menarik napas dengan volume udara yang
besar, catat ini sebagai napas yang sangat dalam.
14. Observasi pasien jika menggunakan ekstra otot
pernapasan, seperti scalene, sternocleidomastoid,
trapezius dan latissimusdorsi. Penggunaan otot tersebut
MENGHITUNG PERNAPASAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

004/SPO/KPRWT/RSIABS/ 00 3/3
X/2014

menggambarkan kelemahan reflek otot diafragma dan otot


intercostal luar.
15. Rapihkan pasien dan peralatan.
16. Cuci tangan.
17. Edukasikan pada pasien bahwa kecepatan pernapasan
dipengaruhi oleh umur dan aktifitas pasien. Peningkatan
aktifitas, tingkat kecemasan dapat meningkatkan jumlah
pernapasan pasien.
18. Catat hasil pengukuran pernafasan pada lembar observasi
klinik dan case notes pasien jika pernapasan tidak normal
19. Laporkan kepada dokter terkait, jika hasil pernapasan
tidak normal (8x/mnt, 40x/mnt, cyanosis, dyspnoe, dll),
catat nama dokter yang diinformasikan dan catat order
yang diberikan (bila ada) pada case notes pasien.
1. Bidang Keperawatan
UNIT TERKAIT 2. Bidang Pelayanan Medis
3. Bidang Penunjang Medis

Anda mungkin juga menyukai