Anda di halaman 1dari 12

 

KESALAHAN DALAM GAMBAR TEKNIK DAN


BAGAIMANA MENYAJIKAN GAMBAR TEKNIK YANG
MENARIK??
Oleh www.omesin.com  Jumat, April 16, 2021  Posting Komentar

    Terkadang seorang engineer drawing melakukan kesalahan dalam


menggambar, tetapi sebenarnya kesalahan menggambar adalah bagian
dari proses pembelajaran. Walaupun begitu, kesalahan dalam
menggambar harus diminimalisasi karena hal ini dapat menyebabkan
kerugian yang sangat besar bagi perusahaan apabila produk sudah
terlanjur diproduksi. Merupakan kesalahan yang fatal apabila gambar yang
salah/ keliru kemudian dilakukan produksi, maka hasil produksi tersebut
dikatakan produk gagal.

Beberapa program CAD sekarang banyak yang berkembang menjadi


desain berbasis model 3D, yang akan menghilangkan gambar kertas dan
membantu mengurangi kesalahan. Namun, dengan kecanggihan program
CAD yang sekarang masih diperlukan pengetahuan tentang pemberian
dimensi dan toleransi yang tepat dalam menyajikan gambar 2D. Penyajian
gambar 2D tidak boleh asal dan harus mematuhi standar yang sudah
disepakati bersama (ISO).

Berikut adalah beberapa kendala umum yang harus dihindari di dunia CAD
2D dan 3D dan bagaimana seharusnya menyajikannya:

1. Etiket harus Lengkap

Etiket adalah informasi dari gambar teknik, seharusnya gambar teknik


harus dilengkapi dengan etiket yang informatif dan jelas. Pada umumnya
etiket berisi tentang, 1). Nama pembuat gambar, 2). Nama Gambar, 3).
Nama Instansi, 4). Nomor Gambar, 5). Material, 6). Skala, 7). Ukuran
kertas, 8). Satuan dimensi, 9). Toleransi Umum, 10). Tanggal.

Etiket
2. Memilih Skala Gambar yang tepat

Dalam menggambar teknik juga harus memperhatikan skala gambar,


jangan sampai gambar yang disajikan terlalu kecil ataupun terlalu besar.
dokumen harus proporsional antara ukuran dan besarnya gambar, serta
ukuran kertasnya.
Skala Gambar
3. Proyeksi yang digunakan Harus konsisten

Dalam menyajikan gambar teknik, proyeksi sangat berperan dalam


mengimajinasikan dan memperjelas bentuk pandangan dari beberapa
sudut pandang. Kita mengenal dua jenis proyeksi, yaitu proyeksi eropa
(1st Angle Projection) dan proyeksi amerika (3rd Angle Projection). Dalam
penggunaannya kita harus konsisten antara symbol yang dicantumkan
dengan cara peletakan jenis pandangannya, karena kedua proyeksi
tersebut mempunyai perbedaan yang sangat mendasar. Penjelasan lebih
lanjut klik disini.
Proyeksi yang Keliru
4. Menyederhanakan Hidden Line dan Garis Radius

Hidden line adalah garis putus-putus yang menggambarkan bentuk bagian


yang tidak terlihat (bagian dalam), kadang hidden line ini perlu ditampilkan
apabila sangat diperlukan seperti bentuk dalamnya belum diakomodasi
oleh pandangan2 yang lain. Tetapi apabila bentuk dalamnya sudah
ditampilkan oleh pandangan yang lain maka hidden line tidak perlu
ditampilkan lagi.

    Untuk alasan tertentu kadang hidden line dihilangkan karena apabila


dinampakkan gambar akan tampak begitu rame dan tidak sedap
dipandang.
Hidden Line
BACA JUGA

 6 KESALAHAN DALAM GAMBAR TEKNIK DAN BAGAIMANA MENYAJIKAN


GAMBAR TEKNIK YANG MENARIK??
 PENGELASAN DAN SIMBOL PENGELASAN (WELDING SYMBOL)
 STANDARISASI
5. Memberikan Dimensi dan Penempatan yang Tepat

Dimensi dibuat untuk mengetahui ukuran dari suatu benda yang akan
dibuat, pembuatan dan peletakan dimensi biasanya disesuaikan dengan
bagaimana seorang engineer melakukan pengukuran benda tersebut dan
bagaimana proses permesinannya. Belajar lebih jauh tentang dimensi
klik disini.
Pemberian Dimensi Ukuran yang Baik

Dari gambar diatas terjadi beberapa kesalahan dalam membuat dimensi


pada gambar teknik. Lihat gambar diatas, ada beberapa garis persilangan
antar sesama dimensi, seorang engineer harus menghindari persillangan
antar garis dimensi apabila memungkinkan.

Kemudian bila memungkinkan jangan menaruh dimensi di gambar benda


kerja, letakkan dimensi diluar gambar benda kerja.

6. Penyederhanaan dimensi / menghilangkan dimensi yang tidak perlu.

Dalam pemberian dimensi tidak diperbolehkan berlebihan, sehingga


diperlukan penyederhanaan dimensi dengan menyingkat dimensi tersebut.
Pada gambar kiri diatas pemberian dimensi terlalu banyak dan banyak
yang tidak tepat/tidak diperlukan.

Apabila ingin memberikan dimensi secara komplit, maka salah satu


dimensi yang dianggap bayangan harus diberi tanda kurung.

Biar tidak ambigu dan tidak membingungkan operator mesin, maka


diperlukan kejelasan dalam memberikan dimensi atau penunjukkannya

Aturan Pemberian Garis Ukur pada Gambar Teknik/ Mesin


 Zuingli S Bandaso

4 tahun yang lalu


Beberapa postingan saya belakangan ini rata-rata  mengenai gambar teknik
baik itu tentang video tutorial dan lain sebagainya. Sebenarnya sih selain
untuk menshare pengetahuan sekalian saya pengen memperkenalkan
chanel youtube dan blog baru saya he3 ( Klo punya waktu jalan-jalan yuk
dengan klik di Engineer Design untuk chanel youtube
atau zwingcad.wordpress.com)

Baik,…

Pada Postingan saya kali ini, saya ingin membahas mengenai aturan-aturan
pemberian garis ukur/dimensi pada gambar teknik yang telah dibuat.
“Loh.. Kok pake aturan ? kan cuman garis ukur…” Pasti sebagian besar dari
kalian berpikir seperti itu (Termasuk saya dulunya he3).  Kenapa aturan
pemberian garis ukur penting? jawabannya karena gambar yang kita buat
itu bukan hanya kita yang akan membaca dan menginterprestasikannya.
Klo gambar kita itu merupakan komponen yang akan dibuat pada proses
manufaktur, setidaknya dapat memudahkan operator dilapangan untuk
membacanya. Masak gara-gara garis ukur operator tersita waktunya untuk
menghitung dimensi yang gak muncul digambar kita.. 🙂

ok.. To the point aja…berikut aturan pemberian garis ukur / dimensi pada
gambar teknik/Mesin (NB. sebenarnya banyak sih aturannya, yang saya
cantumkan disini cuman yang menurut saya kadang disepelehkan 🙂 )
1. Penulisan Teks pada dimensi itu harus ditulis sesuai dengan ukuran
sesungguhnya, walupun skala gambar diperkecil.

2.  Usahakan tidak ada garis ukur yang saling berpotongan.

3.  Kalau ada gambar chamfer atau fillet di gambar kalian, maka garis
ekstensi harus ditambahkan.
4.  Jika ada gambar busur lingkaran pada gambar kita, dan diameternya
diketahui maka garis ukur diameter/jari-jari harus ditarik melalui pusat
busur lingkaran.

5. Jangan Memberi garis ukur pada gambar dengan garis tidak nyata.
Terlebih dahulu buat gambar potongan kemudian berilah garis ukur.
6. Merupakan hal yang tidak penting mengulangi pemberian garis ukur
pada gambar dengan bentuk dan ukuran yang sama.

7. Perhitungkan proses pembuatan komponen (Proses manufaktur) Pada


pemberian garis ukur.

8. Hati-hati pemberian dimensi yang memiliki tampak samping yang sama


tapi ternyata bentuknya berbeda. Perlu ada pembedaan simbol di depan
garis ukur.

Anda mungkin juga menyukai