Anda di halaman 1dari 11

IBTIDA’: Jurnal Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran, Pengembangan dan Pendidikan Dasar


Volume 0x, No. 0x, April 20xx, Hal. 0xx-0xx

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE-PLAYING TERHADAP HASIL


BELAJAR IPS MATERI TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN
INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI MI IHYAUL ULUM MANYAR

Khumaidi Abdillah1, Miftakus Sholikah2


Pos-el : miftahchannel249@gmail.com1),

Received dd Month yy; Received in revised form dd Month yy; Accepted dd Month yy (9pt)

Abstrak
Miftakus Sholikah, Pengaruh Model Pembelajaran Role-Playing
Terhadap Hasil Belajar Ips Materi Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan
Indonesia Pada Siswa Kelas V di MI Ihyaul Ulum Manyar, Program, Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Al-
Fattah Siman Sekaran Lamongan,2020.
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.
Kenyataannya lemahnya pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran
sehingga menyebabkan siswa tidak cenderung aktif dalam proses pembelajaran
dan hasil belajar menjadi tidak optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
role playing terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
materi tokoh – tokoh persiapan kemerdekaan pada siswa kelas V MI Ihyaul Ulum
Manyar. Penelitian ini menggunakan metode kuntitatif dengan desain eksperimen,
Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas V yang berjumlah 20
peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tes, observasi
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif
dan korelasi product moment.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam


pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial hampir 80% siswa kelas V mendapat hasil
belajar dibawah rata-rata. Sedangkan hanya siswa 20% siswa yang mendapatkan
hasil belajar diatas KKM. Berdasarkan hasil penerapan model Role-Playing di MI
Ihyaul Ulum Manyar selaku kelas eksperimen, menunjukkan bahwa adanya
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut terlihat
dari presentase nilai siswa pada tes yang diberikan menunjukkan bahwa 70%
siswa telah mencapai nilai diatas KKM.

Kata Kunci: Model Role-Playing, Hasil Belajar.

1
2 Ibtida’, Volume 0x, No. 0x, April/Nopember 20xx, Hal. 0xx-0xx

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Abstract

Miftakus Sholikah, The Effect of Role-Playing Learning Models on Ips


Learning Outcomes in Preparation for Indonesian Independence in Class V
Students at MI Ihyaul Ulum Manyar, Program, Teacher Education Study Program at
Madrasah Ibtidaiyyah School of Tarbiyyah Science Al-Fattah Siman Sekaran
Lamongan, 2020.

Education is a conscious and planned effort to create an atmosphere of


learning and the learning process for students to actively develop their potential to
have religious spiritual strength, self-control, personality, intelligence, noble
character, and skills. The fact is that the development of students' self-potential in
learning is weak so that students do not tend to be active in the learning process
and learning outcomes are not optimal.

This study aims to determine the effect of the use of role playing models on
learning outcomes in the subject of social science on the subject of independence
preparation figures in fifth grade students of MI Ihyaul Ulum Manyar. This study
used a quantitative method with an experimental design. The population in this
study were 20 class V students. Data collection techniques in this study were tests,
observation and documentation. The data analysis technique used is descriptive
statistics and product moment correlation.

The results of this study indicate that the ability of students in learning
Social Sciences almost 80% of grade V students get learning outcomes below the
average. Meanwhile, only 20% of students get learning outcomes above the KKM.
Based on the results of the application of the Role-Playing model at MI Ihyaul Ulum
Manyar as an experimental class, it shows that there is an increase in student
learning outcomes in social science learning on the role of figures in preparation
for Indonesian independence. This can be seen from the percentage of student
scores on the given tests which indicate that 70% of students have achieved scores
above the KKM.

Keywords: Role-Playing Model, Learning Outcomes.

PENDAHULUAN kecerdasan, akhlak mulia, serta


Pendidikan adalah sebagai keterampilan yang diperlukan dirinya
usaha sadar dan terencana untuk dan masyarakat. Pengertian
mewujudkan suasana belajar dan pendidikan dapat diartikan sebagai
proses pembelajaran untuk peserta usaha sadar dan sistematis untuk
didik secara aktif mengembangkan mencapai taraf hidup atau untuk
potensi dirinya untuk memiliki kemajuan lebih baik. Secara
kekuatan spiritual keagamaan, sederhana, Pengertian pendidikan
pengendalian diri, kepribadian, adalah proses pembelajaran bagi

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Nama belakang penulis, Judul 3 angka dari depan … 3

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

peserta didik untuk dapat mengerti, dibutuhkan untuk mencetak generasi


paham, dan membuat manusia lebih muda/bibit-bibit muda bangsa yang
kritis dalam berpikir. tangguh dan berkompeten dalam
Pendidikan merupakan pilar bidang masing-masing yang kelak
terpenting dalam pembangunan untuk akan mereka jalani di masa
memajukan bangsa dan negara. mendatang dengan tujuan mulia
Pendidikan yang mampu mendukung membangun bangsa dan negara.
pembangunan dimasa mendatang Guru dalam penampilan yang
adalah pendidikan yang mampu sejati, dituntut menunjukkan
mengembangkan potensi peserta perwujudan pribadi yang utuh dan
didik sehingga yang bersangkutan unik. Posisi guru sebagai perwujudan
mampu menghadapi dan memecahkan individu yang digugu dan ditiru,
masalah yang dihadapi. Berdasarkan menunjukkan harapan masyarakat
makna di atas dapat dijabarkan bahwa akan keteladanan guru sebagai pribadi
pendidikan merupakan faktor yang yang utuh, dengan kompetensi yang
sangat penting dalam pembangunan di sarat nilai sebagai sebuah kepribadian
masa mendatang, nasib bangsa dan unik karena bersifat khas
negara di masa mendatang ada di dibandingkan dengan jabatan lainnya.
tangan peserta didik yang merupakan Maka dari itu sebagai guru kita
tunas-tunas bangsa sekaligus generasi dituntut untuk menjadi guru yang
selanjutnya yang akan meneruskan kreatif dan professional.1
perjuangan membangun bangsa dan Oleh karena itu,kualitas
negara. pendidikan yang terbaik harus
Di negara berkembang diberikan kepada peserta didik sejak
termasuk Indonesia, pemerintah usia dini terutama pada usia sekolah
menempatkan aspek pendidikan pada dasar 6 sampai 12 tahun adalah usia
posisi yang sangat penting oleh karena keemasaan dimana pilar-pilar ilmu
itu, pembangunan hanya dapat dicapai pendidikan berupa pengetahuan yang
dengan cara memperluas dan ditanamkan kepada siswa akan sangat
memperbaharui pendidikan. Melalui mudah untuk diserap dan dipahami.
pendidikan manusia dapat Pada usia tersebut, diharapkan
meningkatkan kualitas hidup, peserta didik mendapatkan ilmu
mengembangkan diri, memanfaatkan pengetahuan yang luas supaya dapat
lingkungan dan melestarikan norma- menjadi generasi penerus bangsa yang
norma untuk kelangsungan hidup berkualitas.
yang lebih baik dari suatu generasi ke Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
generasi berikutnya. Oleh karena itu, suatu ilmu yang membahas hubungan
saat ini sebagai pendidik harus antara manusia dan lingkungannya.
berusaha semaksimal mungkin dalam Lingkungan masyarakat dimana anak
memberikan pendidikan berupa ilmu didik tumbuh dan berkembang
pengetahuan yang baik, yang
4 Ibtida’, Volume 0x, No. 0x, April/Nopember 20xx, Hal. 0xx-0xx

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

sebagai bagian dari masyarakat, yang mengarah pada peningkatan


dihadapkan dalam berbagai mutu pendidikan yang sudah ada,
permasalahan yang terjadi di serta proses belajar mengajar yang
lingkungan sekitarnya. 2 bisa melatih siswa agar lebih aktif
Ilmu pengetahuan sosial dalam mencari dan menggali
bertujuan untuk mendidik dan informasi secara mandiri.
memberi bekal kemampuan dasar Kenyataannya menunjukkan
kepada siswa untuk mengembangkan bagaimana proses belajar mengajar
diri sesuai dengan bakat, minat, masih dilakukan secara konvensional
kemampuan, dan lingkungannya, serta dengan bercerita dan mencatat. Hal
berbagai bekal siswa untuk tersebut tentu saja dapat menghambat
melanjutkan pendidikan ke jenjang tujuan dari pembelajaran IPS itu
yang lebih tinggi. Berdasarkan sendiri seperti yang sudah
pengertian dan tujuan dari pendidikan dirumuskan. Dalam rangka memenuhi
IPS, tampaknya dibutuhkan suatu pola ketercapaian tujuan perlu pemilihan
pembelajaran yang mampu model pembelajaran yang sesuai
menjembatani tercapainya tujuan dengan tingkat perkembangan anak
tersebut. Kemampuan dan sekolah dasar khususnya anak kelas V.
keterampilan guru dalam memilih dan Berdasarkan pengamatan dan
menggunakan berbagai model, observasi di MI Ihyaul ulum manyar
metode dan strategi pembelajaran Kabupaten Lamongan banyak siswa
senantiasa terus ditingkatkan.3 yang belum mampu mendapat hasil
Menurut pendapat di atas belajar yang tuntas untuk mencapai
tujuan akan dapat terwujud apabila standar ketuntasan minimal yang
dilakukan proses belajar mengajar. telah ditentukan. Salah satu penyebab
Sebagai suatu proses, belajar yang paling terlihat, yaitu di mana
mengajar merupakan suatu proses penyampaian pembelajaran IPS masih
yang berkesinambungan dan tidak menggunakan metode ceramah yang
terbatas pada penyampaian materi membuat siswa kurang tertarik juga
pelajaran di kelas, tetapi yang lebih merasa bosan.
penting adalah bagaimana agar Kegiatan pembelajaran yang
materi yang diterima siswa di kelas telah berpusat pada guru, siswa hanya
dapat diterapkan dan diamalkan mendengarkan penjelasan guru,
dalam kehidupan sehari-hari. dengan metode ceramah guru secara
Melalui proses belajar mutlak menjadi satu-satunya sumber
mengajar diharapkan tujuan-tujuan di belajar bagi siswa. Metode ceramah
atas dapat tercapai. Proses belajar semacam ini kurang memberikan
mengajar yang dapat mencapai tujuan arahan pada proses pencarian
diatas adalah proses belajar mengajar pemahaman, penemuan dan
penerapan. akibatnya pendidikan IPS
kurang dapat memberikan pengaruh

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Nama belakang penulis, Judul 3 angka dari depan … 5

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

yang berarti pada kehidupan sosial Model Role-Playing (bermain


siswa. suasana Belajar seperti itu, peran) merupakan kegiatan menjadi
menjauhkan peran pendidikan IPS orang lain sesuai karakter dan
dalam upaya membekali siswa untuk skenario yang ada. Siswa diajak untuk
mengembangkan penalarannya di menjadi atau berperan sebagai tokoh–
samping aspek nilai dan moral, tokoh pahlawan dalam mempersiapan
banyak memuat materi sosial dan kemerdekaan indonesia. Siswa
bersifat hafalan sehingga pengetahuan diberikan skenario yang berisi di
dan informasi yang diterima siswa antaranya profil, karakter, peranan,
hanya sebatas produk hafalan. hingga riwayat hidup sang tokoh.
Ada indikasi bahwa dengan Kemudian siswa bermain peran secara
pola pembelajaran bersifat teacher berkelompok yang dipentaskan secara
centered, seringkali siswa tidak sederhana di depan kelas. Siswa akan
konsentrasi dengan apa yang memahami karakter, peranan, jabatan,
disampaikan guru dalam hingga riwayat hidup sang tokoh.
pembelajaran. Pembelajaran Berdasarkan uraian di atas,
didominasi oleh guru dan siswa alasan peneliti untuk mengangkat
sekedar menjadi pendengar pasif masalah ini menjadi bahan penelitian
tanpa mengembangkan kompetensi dengan judul “Pengaruh model
yang ada dalam dirinya. pembelajaran Role-Playing terhadap
kecenderungan pembelajaran hasil belajar IPS materi tokoh-tokoh
demikian, mengakibatkan lemahnya persiapan kemerdekaan Indonesia
pengembangan potensi diri siswa pada siswa kelas V di MI Ihyaul Ulum
dalam pembelajaran sehingga Manyar Kabupaten Lamongan Tahun
menyebabkan siswa tidak cenderung 2020.
aktif dalam proses pembelajaran dan
hasil belajar menjadi tidak optimal. METODE PENELITIAN
Model pembelajaran adalah Penelitian yang berjudul
kerangka konseptual yang melukiskan Pengaruh model pembelajaran Role-
prosedur yang sistematis dalam Playing terhadap hasil belajar IPS
mengorganisasikan pengalaman materi tokoh-tokoh persiapan
belajar untuk mencapai tujuan belajar kemerdekaan Indonesia pada siswa
tertentu, dan berfungsi sebagai kelas V di MI Ihyaul Ulum Manyar
pedoman bagi para perancang Kabupaten Lamongan Tahun 2020
pembelajaran dan para pengajar merupakan penelitian kuantitatif
dalam merencanakan aktivitas belajar adalah jenis atau metode penelitian
mengajar. Hal ini berarti model dimana didalam analisisnya
pembelajaran memberikan kerangka menggunakan frekuensi atau symbol
dan arah bagi guru untuk mengajar.4 yang berupa bilangan atau angka –
angka yang memiliki makna yang
lebih tepat dari pada menggunakan
6 Ibtida’, Volume 0x, No. 0x, April/Nopember 20xx, Hal. 0xx-0xx

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

kata-kata (Dimyati. 2013). Penelitian menganalisis situasi sosial melalui


ini dilaksanakan di MI Ihyaul Ulum cara-cara yang demokratis guna
Manyar. Penelitian ini dilaksanakan menghadapi situasi tersebut.
pada semester ganjil pada tahun Dalam penelitian ini peneliti
2020/2021. Penelitian ini diawali merumuskan hipotesis yang nantinya
dengan observasi pada bulan januari diuji statistik dengan statistik
2020. Kemudian pelaksanaan parametris menggunakan uji t-test.
penelitian dimulai pada bulan mei Penggunaan statistik parametris
sampai agustus. Populasi dalam mensyaratkan bahwa data setiap
penelitian ini adalah peserta didik variabel yang akan dianalisis harus
kelas V MI Ihyaul Ulum. Kemudian berdistribusi normal. Oleh karena itu,
penelitian ini menggunakan teknik sebelum pengujian hipotesis
sampling jenuh atau yang sering dilakukan, maka terlebih dahulu
disebut total sampling. Jadi sampel dilakukan pengujian normalitas.
dalam penelitian ini adalah seluruh Sedangkan untuk mengetahui varians
peserta didik kelas V yang berjumlah dari kedua sampel tersebut homogen
20 siswa. Media pengumpulan data atau tidak, maka dilakukan uji
tersebut diantaranya tes, angket, homogenitas.
dokumentasi dan observasi. Berdasarkan tujuan penelitian
yang telah dijabarkan, setelah variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN dinyatakan berdistribusi normal maka
Pada bab ini akan diuraikan dapat dilakukan uji hipotesis. Hasil
hasil dan analisis data penelitian yang perhitungan analisis data
diperoleh selama pelaksanaan menunjukkan bahwa penerapan
penelitian di MI Ihyaul Ulum Manyar model Role-Playing di MI Ihyaul Ulum
pada kelas V yang terdiri dari 20 Manyar berpengaruh positif terhadap
peserta didik. hasil belajar pada siswa kelas V tahun
Pada observasi awal diketahui ajaran 2020/2021.
bahwa kemampuan siswa dari segi Hal tersebut dapat dibuktikan
hasil belajar hampir 80% siswa kelas dengan adanya perubahan nilai tes
IV mendapat hasil belajar dibawah berdasarkan hasil observasi sebelum
rata-rata dalam mata pelajaran Ilmu dan sesudah diberlakukannya model
Pengetahuan Sosial. Merujuk pada Role-Playing. Hasil observasi awal
data tersebut, pembelajaran Ilmu menunjukkan bahwa kemampuan
Pengetahuan Sosial di MI Ihyaul Ulum siswa dalam pembelajaran Ilmu
Manyar belum dapat dikatakan Pengetahuan Sosial hampir 80% siswa
berhasil. Maka dalam penelitian ini kelas V mendapat hasil belajar
peneliti menyajikan sebuah model dibawah rata-rata. Sedangkan hanya
pembelajaran Role-Playing siswa 20% siswa yang mendapatkan
sebagaimana model ini mengajak hasil belajar diatas KKM. Berdasarkan
individu untuk bekerjasama dalam hasil penerapan model Role-Playing di

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Nama belakang penulis, Judul 3 angka dari depan … 7

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

MI Ihyaul Ulum Manyar selaku kelas membutuhkan ingatan dan


eksperimen, menunjukkan bahwa pemahaman yang baik.
adanya peningkatan hasil belajar Selain dengan adanya perubahan
siswa dalam pembelajaran Ilmu nilai dari tes pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi peran Pengetahuan Sosial, pengaruh model
tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Role-Playing terlihat ketika siswa
Indonesia. Hal tersebut terlihat dari masuk kedalam ruangan dan
presentase nilai siswa pada tes yang menunjukan sikap yang antusias
diberikan menunjukkan bahwa 70% terhadap materi yang akan dipelajari.
siswa telah mencapai nilai diatas KKM. Pada pelaksanaannya pula model
Sedangkan pada kelas IV Ihyaul Ulum Role-Playing memberikan suasana
selaku kelas kontrol, yaitu kelas yang baru di dalam kelas, siswa terlihat
tidak diberikan penerapan model senang dan gembira saat
Role-Playing akan tetapi tetap pembelajaran berlangsung.
diberikan tes yang tingkat Kegembiraan siswa juga terlihat
kesulitannya sama dengan kelas ketika mereka melakukan praktik
eksperimen supaya terlihat Role-Playing (bermain peran) secara
perbandigan nilai antara kedua berkelompok didepan kelas. Siswa
sampel tersebut dan terlihat nilai dari lebih memahami peran tokoh-tokoh
kelas kontrol dalam presentase hanya persiapan kemerdekaan Indonesia
20% dari kelas yang mendapat nilai dengan memerankannya sendiri
diatas KKM.Rendahnya nilai yang didepan teman-teman satu kelas.
didapat dari tes yang diberikan pada Dengan adanya model tersebut siswa
kelas kontrol disebabkan karena kelas juga lebih hafal siapa saja tokoh-tokoh
kontrol hanya diberikan tes tanpa persiapan kemerdekaan Indonesia.
adanya treatment model pembelajaran Tidak hanya saat kegiatan bermain
yang sesuai dengan peneliti adakan, peran saja, antusiasme mereka
yaitu penerapan model pembelajaran berlanjut ketika kegiatan tersebut
Role-Playing pada mata pelajaran Ilmu telah usai. Mereka lebih bersemangat
Pengetahuan Sosial materi peran ketika proses pembelajaran dimulai.
tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Tentunya masih banyak lagi aspek
Indonesia. Hal ini mengakibatkan yang meningkat apabila model Role-
siswa merasa bosan dan kurang teliti Playing ini diterapkan pada setiap
saat mengerjakan tes tersebut. Dengan pembelajaran yang sesuai dan
hal itu, dapat mempengaruhi hasil tentunya mempunyai nilai yang positif
belajar siswa itu sendiri sehingga bagi anak dan sangat membantu sekali
menghasilkan nilai dibawah rata-rata. terhadap antusiasme maupun
Terlebih pada materi peran tokoh- pemahaman materi pada
tokoh persiapan kemerdekaan pembelajaran berikutnya.
Indonesia yang memiliki unsur-unsur Namun dalam penelitian ini
yang kompleks tentunya masih terdapat siswa yang
8 Ibtida’, Volume 0x, No. 0x, April/Nopember 20xx, Hal. 0xx-0xx

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

memperoleh hasil belajar dibawah serta menumbuhkan rasa


rata-rata KKM yang telah ditentukan, kebersamaan dan kesetiakawanan
disebabkan karena beberapa faktor sosial yang tinggi.
yaitu siswa tersebut memang belum 7) Dapat menghayati peristiwa yang
bisa memahami materi yang telah berlangsung dengan mudah dan
diberikan, siswa bersikap tidak dapat memetik hikmah yang
kooperatif dengan tidak mau terkandung didalamnya dengan
melalukan instruksi dari guru penghayatan siswa sendiri.
mungkin juga disebabkan karena 8) Dimungkinkan dapat
kebosanan. Sehingga siswa tersebut meningkatkan kemampuan
mengalami kesulitan dalam professional siswa, dan dapat
menguasai konsep yang diberikan menumbuhkan/membuka
oleh guru. Serta tidak menutup kesempatan bagi lapangan kerja.
kemungkinan lemahnya kemampuan
Berdasarkan hasil analisis
berfikir siswa juga menghambat
tersebut menunjukkan bahwa
kegiatan bermain peran tersebut.
penerapan model Role-Playing dapat
Uraian yang telah dipaparkan
membantu siswa dalam memahami
sebelumnya, menunjukkan bahwa
materi peran tokoh-tokoh persiapan
model Role-Playing memiliki banyak
kemerdekaan Indonesia dan
kelebihan dan memberikan pengaruh
meningkatkan hasil belajar.
yang positif terhadap aktivitas siswa.
Berdasarkan uji hipotesis yang telah
Bahwa model Role-Playing memiliki
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kelebihan seperti:
penerapan model Role-Playing di MI
1) Siswa bebas mengambil keputusan
Ihyaul Ulum Manyar berpengaruh
dan berekspresi secara utuh.
positif terhadap hasil belajar pada
2) Permainan merupakan penemuan
siswa kelas V tahun ajaran
yang mudah dan dapat digunakan
2020/2021.
dalam situasi dan waktu yang
Namun dalam pelaksanaan
berbeda.
model Role-Playing tidaklah lepas dari
3) Guru dapat mengevaluasi
berbagai kendala. Berdasarkan
pengalaman siswa melalui
pengamatan, pada saat praktik
pengamatan pada waktu
bermain peran apabila guru tidak
melakukan permainan.
dapat memberikan arahan dan
4) Berkesan dengan kuat dan tahan
bimbingan dengan baik maka siswa
lama dalam ingatan siswa.
tidak akan paham. Sebab pada saat
5) Sangat menarik bagi siswa
sehingga memungkinkan kelas praktik bermain peran jika guru tidak
memberikan arahan dengan baik
menjadi dinamis dan penuh
maka siswa tidak memahami apa yang
antusias.
siswa akan lakukan. Kendala pada
6) Membangkitkan gairah dan
model ini, nantinya dapat dijadikan
semangat optimis dalam diri siswa
sebagai bahan acuan untuk peneliti

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Nama belakang penulis, Judul 3 angka dari depan … 9

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

selanjutnya untuk meminimalisir Playing.


kendala dari penerapan model Role-
maka ada beberapa saran yang dapat
KESIMPULAN DAN SARAN dipergunakan sebagai bahan
Berdasarkan hasil penelitian pertimbangan dan sebagai bahan
mengenaiPengaruh model uraian penutup penelitian ini antara
pembelajaran Role-Playing terhadap lain :
hasil belajar IPS materi tokoh-tokoh 1. Guru diharapkan untuk
persiapan kemerdekaan Indonesia menggunakan model Role-
pada siswa kelas V di MI Ihyaul Ulum Playing (bermain peran) dalam
Manyar, dapat diambil kesimpulan pembelajaran IPS pada materi
sebagai berikut: peran tokoh-tokoh persiapan
kemerdekaan Indonesia pada
Ada pengaruh model Role-Playing
Sekolah Dasar.
terhadap hasil belajar siswa kelas V di
2. Siswa Hendaknya ikut
MI Ihyaul Ulum Manyar pada
berperan aktif dalam proses
pembelajaran IPS materi tokoh-tokoh
pembelajaran melalui model
persiapan kemerdekaan Indonesia
Role-Playing (bermain peran)
dengan menggunakan model Role-
dan selalu mengerjakan tugas-
Playing mengalami peningkatan
tugas yang diberikan guru serta
dilihat dari kelas kontrol 20% dan
meningkatkan usaha belajar
kelas eksperimen 70%.
sehingga pemahaman pada
Berdasarkan hasil penelitian di atas peran tokoh-tokoh persiapan
sudah sesuai hipotesis yang kemerdekaan Indonesia dalam
dirumuskan dan telah terbukti pembelajaran IPS dapat tercapai
kebenarannya, artinya bahwa dengan dengan baik.
menerapkan model Role-Playing 3. Sekolah diharapkan untuk
(bermain peran) dapat meningkatkan penggunaan model Role-Playing
hasil belajar IPS materiperan tokoh- (bermain peran) sebagai
tokoh persiapan kemerdekaan metode alternatif materi peran
Indonesia siswa kelas V di MI Ihyaul tokoh-tokoh persiapan
Ulum Manyar. Dengan demikian kemerdekaan Indonesia.
pembelajaran IPS melalui model Role-
Playing (bermain peran) dapat DAFTAR PUSTAKA
dilaksanakan untuk meningkatkan Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur
pembelajaran IPS materi peran tokoh- Penelitian Suatu Pendekatan
tokoh persiapan kemerdekaan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Indonesia di kelas V MI Ihyaul Ulum
Arikunto, Suharsini. 2013. Prosedur
Manyar, Tahun ajaran 2020/2021.
Penelitian Suatu Pendekatan
Berdasarkan hasil penelitian, Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
10 Ibtida’, Volume 0x, No. 0x, April/Nopember 20xx, Hal. 0xx-0xx

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Shoimin, Aris. 2014. 68 Model


Pembelajaran. Bandung: Pembelajaran Inovatif dalam
Alfabeta CV. Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Budiyono. 2013. Statistika Untuk
Penelitian. Surakarta: UPT Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil
Penerbitan dan Pencetakan Proses Belajar Mengajar.
UNS. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Daldjoeni. 1981. Dasar-dasar Ilmu
Pengetahuan Sosial Untuk Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Mahasiswa IKIP (FKIP) dan Pendidikan (Pendekatan
Guru Sekolah Lanjutan. Kuantitatif, Kualitatif, dan
Salatiga: Rineka Cipta. R&D). Bandung: Alfabeta.

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2012. Sugiyono. 2015. Statistika untuk
Evaluasi Pembelajaran. Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Yogyakarta: Multi Pressindo.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil (Kuantitatif, Kualitatif, dan
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. R&D). Bandung: Alfabeta.

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Trianto. 2007. Model Pembelajaran


Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Terpadu dalam Teori dan
Praktek. Jakarta: Prestasi
Rusman. 2011. Model-model
Pustaka.
Pembelajaran
Mengembangkan Uno, Hamzah. 2014. Belajar dengan
Profesionalisme Guru. Jakarta: Pendekatan Paikem. Jakarta: Bumi
Rajawali Pers. Aksara.

Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Widarwati, dkk. 2018. Modul Pelatihan


Terpadu Teori Praktik dan Peningkatan Kompetensi Guru
Penilaian. Jakarta: Rajawali Sekolah Menengah Pertama
Pers. Ilmu Pengetahuan Sosial.
PPPPTK Pkn dan IPS.
Sari, Maya. 2017. Pengantar
Pengembangan IPS SD Teori
dan Aplikasi. Madiun:
Unipma.

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Nama belakang penulis, Judul 3 angka dari depan … 11

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Anda mungkin juga menyukai