Anda di halaman 1dari 3

Nama: Aprizal Sogo

Kelas: 1/TPG

1. Jelaskan sifat yang harus dimiliki oleh jaringan epithelium dalam fungsinya untuk melindung tubuh
dari pengaruh luar.

Jawab:

a. Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel.

b. Umumnya dilengkapi dengan mikrovili, flagela, dan stereosilia.

c. Memiliki sifat regenerasi (pertumbuhan kembali).

d. Bentuk sel penyusunnya bervariasi, bergantung dari fungsi dan letaknya dalam tubuh.

e. Terdapat lamina basalis, lamina basalis adalah struktur ekstraselular yang berupa lembaran dengan
mengikat jaringan dibawahnya.

2. Jelaskan perbedaan antara sel saraf dengan sel tubuh lainnya.


Jawab.

Sel saraf (neuron) merupakan sel yang menyusun sistem saraf. Sel saraf menyusun sistem koordinasi
yang mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat.space Sel saraf berbeda dengan
sel-sel penyusun bagian tubuh lainnya. Sel saraf memiliki struktur khusus yang mengizinkan neuron lain
untuk mengirim sinyal secara cepat dan presisi ke sel lain. Sel saraf tersusun atas dendrit, badan sel, dan
neurit (akson). Dendrit berfungsi menerima impuls dari ujung saraf lain dan menghantarkannya ke
badan sel saraf. Neurit berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf yang lain.

Dengan demikian, perbedaan antara sel saraf dengan sel lain yaitu sel saraf tersusun atas struktur
khusus berupa dendrit, badan sel, dan neurit (akson).space space

3. Jelaskan fungsi lendir pada hidung


Jawab:

Selaput lendir pada hidung ialah bagian yang memiliki fungsi untuk menghasilkan mukus (ingus) jadi
hidung dapat terlindung dari berbagai jenis kotoran dan bakteri.

4. mengapa hati dimasukkan dalam system ekskresi ?


Jawab:

Fungsi hati sebagai alat ekskresi adalah merombak sel-sel darah merah hingga dalam tubuh manusia.
Sebagai salah satu organ terbesar yang ada di dalam tubuh manusia, hati juga memiliki berbagai
manfaat kesehatan lainnya bagi tubuh.
Hati berada di dalam rongga perut manusia di sebelah kanan dan berada di bawah diafragma. Jika dilihat
dari luar, tampak perbedaan dari lobus kanan yang lebih besar dan lobus kiri yang lebih kecil. Kedua
lobus ini dipisahkan oleh pita jaringan ikat yang melekatkan hati pada rongga perut.

Fungsi hati sebagai alat ekskresi sangat penting untuk tubuh. Fungsi hati memiliki kedudukan yang
sangat vital. Tanpa hati makhluk hidup khususnya manusia tidak akan dapat untuk hidup maupun
bertahan hidup karena hati ini juga dapat mengatur sirkulasi tubuh.

Proses pembuangan zat-zat sisa dalam tubuh dikenal sebagai sistem ekskresi yang melibatkan organ-
organ tubuh seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Pembuangan sampah dari dalam tubuh ditunjukkan
pada berbagai proses, seperti pengeluaran keringat, urin, gas CO2 dan H2O, serta pengeluaran urea dan
cairan empedu.

Proses tersebut berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa dalam tubuh agar tidak meracuni organ
lainnya, dan menyebabkan kematian. Fungsi hati sebagai alat ekskresi adalah menjadi penawar racun
dalam tubuh, menghasilkan cairan empedu, membantu ginjal memproduksi urine, membetuk sel darah
merah, dan lain-lain.

ekskresi, yakni pembuangan zat sisa yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Zat-zat tersebut harus
dikeluarkan karena akan meracuni tubuh bila dibiarkan mengendap dalam tubuh.

Hati disebut sebagai organ ekskresi karena menghasilkan empedu dan urea.

1. Empedu

Empedu adalah cairan berwarna kehijauan yg mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam
empedu dan zat warna (pigmen) empedu yang disebut bilirubin. Empedu dari hati ditampung di kantung
empedu, masuk ke usus lalu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin dan sterkobilin yg memberikan
warna kecoklatan pada feses (tinja). Empedu juga dialirkan ke ginjal yg diubah menjadi urobilin sbg zat
warna urin.

Getah empedu berfungsi sebagai pengemulsi lemak, yakni menjaga bentuk lemak yg sudah dipecah
menjadi sederhana agar dapat diserap oleh tubuh. Kantung empedu berfungsi untuk memekatkan
empedu, karena memiliki kemampuan menyerap air dan garam kembali. Bila proses tsb terganggu
sehingga empedu terlalu pekat, dapat menyebabkan timbulnya batu empedu.

Bilirubin merupakan zat sisa hasil perombakan hemoglobin dari sel darah merah di hati. Bilirubin harus
dikeluarkan dari tubuh karena bila kadarnya dalam darah terlalu banyak dapat menyebabkan jaundice
(penyakit kuning).

2. Urea

Urea adalah zat sisa hasil perombakan amonia yang beracun dalam metabolisme protein di hati.
Protein dicerna dalam saluran pencernaan dan diserap di usus halus dalam bentuk asam amino. Asam
amino dialirkan melalui pembuluh darah vena porta ke hati yg diubah menjadi bentuk asam amino
lainnya, yakni melalui proses transaminasi dan deaminasi.

Asam amino adalah senyawa organik yg tersusun atas gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom
H dan gugus R (rantai samping) yg terikat pada atom karbon.

Proses transaminasi adalah pemindahan letak gugus amin (NH2) dari satu asam amino ke asam amino
lain.

Proses deaminasi adalah pengurangan gugus amin yg menghasilkan amonia yg toksik bagi tubuh,
terutama sel-sel otak. Hati mengubahnya menjadi urea sehingga dapat diekskresikan melalui urin

5. sekelompok sel-sel yang berfungsi mengenali rangsangan disebut………..

Jawab:

Reseptor

Anda mungkin juga menyukai