OLEH :
Mobilisasi
Penurunan Otot
Gangguan
Mobilitas Fisik
6. Manifestasi Klinis
Respon fisiologik dari perubahan mobilisasi, adalah perubahan pada:
a. Muskuloskeletal seperti kehilangan daya tahan, penurunan massa otot,
atropi dan abnormalnya sendi (kontraktur) dan gangguan metabolisme
kalsium.
b. Kardiovaskuler seperti hipotensi ortostatik, peningkatan beban kerja
jantung, dan pembentukan thrombus.
c. Pernafasan seperti atelektasis dan pneumonia hipostatik, dispnea setelah
beraktifitas.
d. nutrisi antara lain laju metabolic; metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein; ketidakseimbangan cairan dan elektrolit; ketidakseimbangan
Metabolisme dan kalsium; dan gangguan pencernaan (seperti konstipasi).
e. Eliminasi urin seperti stasis urin meningkatkan risiko infeksi saluran
perkemihan dan batu ginjal.
f. Integument seperti ulkus dekubitus adalah akibat iskhemia dan anoksia
jaringan.
g. Neurosensori: sensori deprivation (Asmadi, 2018).
7. Komplikasi
Pada stroke non hemoragik dengan gangguan mobilitas fisik jika tidak ditangani
dapat menyebabkan masalah, diantaranya:
a. Pembekuan darah
Mudah terbentuk pada kaki yang lumpuh menyebabkan penimbunan
cairan, pembengkaan selain itu juga menyebabkan embolisme paru yaitu
sebuah bekuan yang terbentuk dalam satu arteri yang mengalir ke paru.
b. Dekubitus
Bagian yang biasa mengalami memar adalah pinggul, pantat, sendi kaki
dan tumit bila memar ini tidak dirawat akan menjadi infeksi.
c. Pneumonia
Pasien stroke non hemoragik tidak bisa batuk dan menelan dengan
sempurna, hal ini menyebabkan cairan berkumpul di paru-paru dan
selanjutnya menimbulkan pneumonia
d. Atrofi dan kekakuan sendi
Hal ini disebabkan karena kurang gerak dan mobilisasi Komplikasi
lainnya yaitu:
a) Disritmia
b) Peningkatan tekanan intra cranial
c) Kontraktur
d) Gagal nafas
e) Kematian (saferi wijaya, 2017).
8. Penatalaksanaan Medis
Range of motion atau ROM merupakan latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-
masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2010).
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut SDKI (2018), diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan rasa
nyaman adalah sebagai berikut;
1. Gangguan Mobilitas Fisik b/d penurunan kekuatan otot d/d kekuatan otot
menurun, rentang gerak ( ROM ) menurun, mengeluh sulit menggerakkan
ekstremitas.
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAWATAN Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)
(SDKI)
1. Gangguan Mobilitas NOC: NIC :
Fisik 1. Joint movement : active Exercise therapy: ambulation
2. Mobility level 1. Monitoring vital sign
3. Self care : ADLs sebelum/sesudah latihan dan
4. Transfer performance lihat respon pasien saat latihan
Kriteria hasil: 2. Konsultasikan dengan terapi
1. Klien meningkat fisik tentang rencana ambulasi
dalam aktivitas fisik sesuai dengan kebutuhan
2. Mengerti tujuan dan 3. Bantu pasien untuk
peningkatan menggunakan tongkat saat
mobilitas berjalan dan cegah terhadap
3. Memverbalisasikan cidera
perasaan dalam 4. Ajarkan pasien atau tenaga
meningkatkan kesehatan lain tentang Teknik
kekuatan dan ambulasi
kemampuan 5. Kaji kemampuan pasien dalam
berpindah ambulasi
4. Memperagakan 6. Latih pasien dalam pemenuhan
penggunaan alat kebutuhan ADLs secara mandiri
5. Bantu untuk sesuai kemampuan
mobilisasi (walker) 7. Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs pasien
8. Berikan alat bantu jika pasien
memerlukan
9. Ajarkan pasien bagaimana
mengubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
E. Implementasi
Pada tahap ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun sebelumnya yang disesuaikan dengan intervensi.
F. Evaluasi
Pada akhir pelaksanaan asuhan keperawatan didadapatkan evaluasi. Evalusai juga
tidak ada kesenjangan teori dan kasus. Evaluasi adalah membandingkan suatu hasil /
perbuatna dengan standar untuk tujuan pengambilan keputusan yang tepat sejauh mana
tujuan tercapai.
• Evaluasi keperawatan : membandingkan efek / hasil suatu tindakan keperawatan
dengan norma atau kriteria tujuan yang sudah dibuat.
• Tahap akhir dari proses keperawatan.
• Menilai tujuan dalam rencana perawatan tercapai atau tidak.
• Menilai efektifitas rencana keperawatan atau strategi askep.
• Menentukan efektif / tidaknyatindakan keperawatan dan perkembangan pasien
terhadap masalah kesehatan.
Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien
terhadap pencapaian hasil setiap hari. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan seberapa
efektifnya tindakan keperawatan itu untuk mendegah atau mengobati respon manusia
terhadap prosedur kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA