(Studi Di Desa Tanjung Kari, Kec. Pulau Beringin. Kabupaten OKU Selatan,
Sumatera Selatan)
TESIS
OLEH:
ULDAN TAJRI
16610004
PROGRAM MAGISTER
YOGYAKARTA
2018
i
KATA PENGANTAR
Puja dan syukur penulis panjatkan pada keagungan Tuhan pemilik semesta
Alam, dengan limpahan kasih-Nya telah menuntun penulis dan itu sepenuhnya
diyakini penulis semasa proses penulisan tesis ini. Rasa syukur juga penulis
haturkan pada Ibunda dan Ayahanda tercinta yang dengan tabah dan ikhlas tidak
dilakukan di Desa Tanjung Kari, Kec. Pulau Beringin. Kabupaten Oku Selatan,
Tesis ini ditulis sebagai bentuk pertanggung jawaban ilmiah dan sekaligus
sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Ilmu Pemerintahan
Penulis sadar bahwa dalam penulisan tesis ini banyak mendapat bantuan moril
maupun materil, oleh sebab itu perkenanlah penulis untuk menghaturkan rasa
terimakasih kepada:
Yogyakarta.
iv
3. Bapak Dr. Supardal dan Dr. Yuni Setia Rahayu sebagai dosen pembimbing
Tanjung Kari.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
selama penulisan tesis ini mendapatkan pahala yang banyak dari Allah SWT.
Tesis ini masih jauh dari sempurna maka penulis mohon kepada pembaca
terutama kritikan dan masukan guna penyempunaan tesis ini. Semoga tesis ini
Uldan Tajri
v
HALAMAN MOTTO
( Ryamizard Ryacudu )
“Pendidikan berarti sampai pada pemahaman bahwa hidup memiliki makna yang
( Jan Patocka )
“Dan jika kau tidak ingin mati dan membusuk di ruang politik dan sosial, maka
tingkatkanlah Profesionalitas mu, sebagai politisi yang satunya kata dan tindakan”
( Penulis )
vi
PERSEMBAHAN
Kedua orang tuaku, Ibunda Nurhidayati dan Ayahanda Zuhril yang selalu
memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus, dan kesempatan untuk
berkelana jauh dari rumah. Terima kasih atas doa, keikhlasan, kesabaran,
Yogyakarta.
vii
DAFTAR ISI
b. BPD ..................................................................................... 18
viii
c. Musyawarah Desa ............................................................... 19
2. Gender ..................................................................................... 19
3. Kepemimpinan ......................................................................... 23
4. Kinerja...................................................................................... 37
2. Unit Analisis............................................................................. 42
c. Informan ............................................................................ 43
a. Observasi ............................................................................ 44
c. Dokumentasi ....................................................................... 45
ix
3. Luas Wilayah ........................................................................ 50
x
3. Visi dan Misi ....................................................................... 67
c. Bendahara Desa.................................................... 70
j. Linmas.................................................................. 74
2. Penyelenggaraan Pemerintahan
xi
Desa Tanjung Kari ............................................................. 87
xii
Pemerintahan Desa Tanjung Kari........................... 111
xiii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 2.2 Keadaan Luas Wilayah Perdusun Desa Tanjung Kari ..................... 52
Tabel 2.17 Sarana Dan Prasarana Pemerintahan Desa Tanjung Kari .............. 63
xiv
Tanjung Kari ................................................................................ 64
Tabel 3.3 APBDes Desa Tanjung Kari Tahun 2017 ....................................... 105
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
INTISARI
xvii
Abstract
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat Indonesia yang asli, yang nyata pada masa sekarang yaitu desa, yang
tujuan Negara Indonesia yang berdasar pada persatuan, seperti halnya desa
dengan tujuan yang bersatu dan adil untuk kepentingan rakyat seluruhnya atau
dengan kata lain bersatu, adil, dan makmur. Vollenhoven dalam bukunya “
“Ketika sebuah kapal berbendera tiga warna pada tahun 1596, daerah itu
dalam arti kata hukum tata negara tidaklah merupakan sebidang tanah
kosong dan tandus tidak tergarap daerah itu penuh dan padat dengan
lembaga-lembaga pengaturan masyarakat dan pemerintahan yang dikuasai
oleh atau kekuasaan atas suku-suku bangsa, kesatuan perkampungan,
republik-republik dan kerajaan-kerajaan. Hanya sifat kesatuan sama sekali
tidak ada meskipun negara Majapahit dahulu tumbuh dengan kokohnya
memegang pimpinan yang kuat, dan yang terdapat adalah justru suatu
hukum tata negara Asia Timur yang jalin menjalin, dan tetap bersifat asli
walaupun penduduknya banyak terpengaruh oleh kebudayaan Hindu dan
Islam.”
Penjelasan C. Van Vollenhoven tersebut menunjukan bahwa sebelum
sudah ada. Republik yang dimaksud yaitu suatu pemerintahan yang demokratis
1
yang mementingkan kesejahteraan rakyat yang bersifat asli dan otonom
berdasarkan adat istiadat dan nilai budaya masyarakat setempat sehingga konsep
desa bukanlah konsep yang diadopsi dari luar. ( Huda, 2015: 3).
atas beberapa daerah atau wilayah provinsi. Setiap daerah atau wilayah provinsi
terdapat satuan pemerintahan yang terendah yang disebut dengan desa dan
urusan desa dari pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintahan desa hanya berada
state government.
2
pengambilan keputusan tentang kepentingan masyarakat setempat kepada desa.
Dengan begitu posisi desa menurut UU No. 6/2014 tentang Desa, desa
identik dengan pemerintah desa dan kepala desa. Desa mengandung pemerintahan
hukum. (Eko, 2015:45). Dengan demikian desa tidak lagi menganut asas
diselenggarakan oleh pemerintah desa yang mana pemerintah desa adalah kepala
desa dan dibantu oleh perangkat desa, penjelasan diatas menempatkan posisi
kepala desa/desa adat atau yang disebut dengan nama lain mempunyai peran
3
penyelenggaraan pemerintahan desa. Peran penting kepala desa/desa adat
dalam Pasal 26 ayat (1) dengan penjelasan bahwa kepala desa bertugas
(Fokusmedia, 2016:14)
kesejahteraan masyarakat desa dan kemajuan desa. Begitu pun dengan Desa
Tanjung Kari tanpa pengecualian, Desa Tanjung Kari sendiri adalah salah satu
Selatan. secara geografis terletak di ketinggian kurang lebih 1200 dari permukaan
masyarakatnya dari suku Semende sedangkan sisanya dari suku Jawa, Daya, dan
terbangun dalam kehidupan berdesa tidak terlepas dari sistem nilai adat suku
semende yang mana di atur di dalam Lembaga Adat Semende Meraje Anak Belai,
. (Dzulfikriddin, 2001).
4
Dalam konsep masyarakat semende mengenai Lembaga Adat Semende
Semende Meraje anak belai yang terdiri dari pertama; payung jurai atau payung
jurai tersebut dengan baik menurut ajaran agama dan aturan adat; kedua, Jenang
jurai atau Jenang meraje, dengan tugas dan kewajibanya menjenangi atau
oleh Payung jurai kepada keluarga itu. Dan Ketiga, Meraje, yaitu kakak atau adik
laki-laki dari Ibu, tugas dan kewajibanya adalah sebagai orang yang terjun
langsung membimbing dan mengasuh seluruh anak belai, serta membimbing dan
mengasuh tunggu tubang ke jalan yang benar; keempat, Anak belai yang terdiri
dari semua keturunan dari kakak atau adik perempuan Ibu. Tugasnya ialah
mengawasi dan mengamati seluruh anggota jurai. Kelima, Apit jurai, adalah
keluarga atau famili dari sebelah Ibu dan sebelah ayah, yaitu seluruh anggota
yang terakhir adalah tunggu tubang, yaitu anak perempuan yang bertugas
sebuah kodrat yang suci dan membutuhkan perlindungan dari para saudara laki-
5
lakinya sehingga saudara perempuan tidak pernah luput dari pengawasan para
ataupun pandangan dari sisi budaya merupakan sebuah titah suci yang
sosial masyarakat.
Namun pada tahun 2015 ada fenomena baru di Desa Tanjung Kari.
pertama kali terpilih sebagai kepala desa. Keadaan ini tentu saja kemajuan,
adalah hal baru dengan kata lain ada tranformasi kepemimpinan kepala desa di
Desa Tanjung Kari bahkan untuk masyarakat semende yang tinggal di wilayah
Desa Tanjung Kari dengan latar belakang masyarakatnya suku Semende dengan
sistem adat “Lembaga Adat Semende Meraje Anak Belai” serta terbentuk karena
peneliti memfokuskan penelitian tesis ini pada kinerja kepala desa perempuan
6
dalam penyelenggarakan pemerintahan desa di Desa Tanjung Kari, mengingat
dalam UU Desa sendiri tidak ada deskriminasi, siapa pun baik itu laki-laki
Jurnal Review Politik Volume 04, Nomor 01, Juni 2014 dengan judul
suaminya. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari bias gender, budaya
7
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hadiatus Sarifah Jurusan Sosiologi dan
Kepala Desa Perempuan (Studi Kasus Desa Grogol Beningsari Dan Desa
tergolong lemah. Hal ini terlihat dengan visi dan misi yang belum
desa perempuan dalam menjalin relasi dengan pihak luar tergolong baik
8
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nana Lutfiana Jurusan Politik Dan
Desa Karas Kepoh. Hal ini dapat dilihat bahwa Kepala Desa perempuan
9
jam, baik pelayanan pada jam kerja maupun di luar jam kerja tentunya
aspek sosial yaitu rendahnya tenaga kerja, aspek budaya yaitu masyarakat
sama. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah fokus
10
metode deskriptif-kualitatif dan penelitian ini memfokuskan diri pada kinerja
B. Fokus Penelitian
dampak dari kinerja kepala desa perempuan terhadap Desa Tanjung Kari.
11
C. Rumusan Masalah
mengukap atau memotret yang terjadi perlu dirumuskan rumusan masalah dalam
3. Apa faktor apa yang mempengaruhi proses kinerja kepala desa dan
Tanjung Kari ?
D. Tujuan Penelitian
12
E. Kerangka Konseptual
fungsi, dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga yang berwenang mengelola
dan mengatur jalannya sistem pemerintahan negara untuk mencapai tujuan negara.
Dalam Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa (fokusmedia, 2016, 13-31,)
oleh pemerintah desa, Pemerintah desa sendiri sebagaimana yang dimaksud pada
Pasal 23 UU Desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dan
yang di bantu oleh perangkat desa atau yang di sebut dengan nama lain.
13
desa harus terencana dalam rancangan pembangunan jangka menenga desa atau
RPJMDes, harus memuat Visi dan Misi kepala desa serta arah kebijakan
kegiatan ini dalam Pasal 6 ayat 2 peraturan menteri dalam negeri meliputi
- Pendataan Desa;
14
tenaga mikrohidro ; lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan
15
pembersihan daerah aliran sungai; perlindungan terumbu karang; dan
a. Kepala Desa
16
pemerintahan desa dengan di bantu oleh perangkat desa. Penjelaasan proses
desa sendiri pada Pasal 25 dan 26 Undang-undang Desa adalah Kepala Desa dan
4) Pemberdayaaan Masyarakat
17
8) Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta
peraturan perundang-undangan,
18
3) Memberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraan
tahun anggaran.
jelaskan bahwa Badan permusyawaratan desa atau yang disebut dengan nama lain
desa,
c. Musyawarah Desa
menyepakati hal yang bersipat strategis. Hal yang bersifat strategis meliputi:
penataan Desa; perencanaan Desa; kerja sama Desa; rencana investasi yang
Desa; dan kejadian luar biasa, Musyawarah Desa dilaksanakan paling kurang
19
sekali dalam 1 (satu) tahun dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan
2. Gender
perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan dan yang
Pembedaan ini sangat penting, karena selama ini sering sekali mencampur adukan
ciri-ciri manusia yang bersifat kodrati dan yang bersifat bukan kodrati (gender).
Kata „gender‟ dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi, status dan
(konstruksi) sosial budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi dari satu
kesepakatan antar manusia yang tidak bersifat kodrati. Oleh karenanya gender
bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari satu waktu ke waktu
berikutnya. Gender tidak bersifat kodrati, dapat berubah dan dapat dipertukarkan
pada manusia satu ke manusia lainnya tergantung waktu dan budaya setempat.
dalam peran, fungsi, hak, tanggung jawab, dan perilaku yang dibentuk oleh tata
nilai sosial, budaya dan adat istiadat dari kelompok masyarakat yang dapat
berubah menurut waktu serta kondisi setempat. Tanggung jawab dan perilaku
yang dibentuk oleh tata nilai sosial, budaya dan adat istiadat dari kelompok
20
masyarakat yang dapat berubah menurut waktu serta kondisi setempat. (Herien
Puspitawati, 2013:1). Dalam tulisan Herien Puspitawati tentang konsep, teori dan
sebagai berikut :
yang setara dan memiliki kondisi yang sama untuk mewujudkan secara penuh
Definisi dari USAID menyebutkan bahwa “Gender Equality permits women and
resources and the benefits from development results. 3.5 (kesetaraan gender
hasil pembangunan).
Sedangkan untuk keadilan gender yaitu suatu kondisi adil untuk perempuan
menyebutkan bahwa “Gender Equity is the process of being fair to women and
and social disadvantages that prevent women and men from operating on a level
playing field. Gender equity strategies are used to eventually gain gender
equality. Equity is the means; equality is the result. (keadilan gender merupakan
suatu proses untuk menjadi fair baik pada perempuan maupun lakilaki. Untuk
21
memastikan adanya fair, harus tersedia suatu ukuran untuk mengompensasi
kerugian secara histori maupun sosial yang mencegah perempuan dan laki-laki
dari berlakunya suatu tahapan permainan. Strategi keadilan gender pada akhirnya
secara aktif dan produktif secara sosial, ekonomi dan politik dalam
perempuan.
22
c. Kontrol diartikan sebagai ”Who has what?” (Siapa punya apa?).
3. Kepemimpinan
Inggris adalah “lead” ) yang berarti bimbing atau tuntun, setelah ditambah awalan
(“pe-“ menjadi “Pemimpin” dalam bahasa inggris “leader”) berarti orang yang
lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan terlentu. Namun apabila di
tambah akhiran “-an” artinya orang yang mengepalai, sedangkang jika dilengkapi
sehingga dengan demikian yang bersangkutan menjadi awal awal struktur dan
23
maksunya adalah kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang
seseorang atau beberapa orang yang mempengaruhi kelakuan seseorang atau lebih
mencapai tujuan atau dengan kata lain kepemimpinan adalah Suatu proses
24
mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi,
para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju, sesuai dengan ketentuan
waktu dan perencanaan. Rifai (Isransyah, 2014: 2012) membagi demensi fungsi
perintah.
2. Fungsi Konsultasi fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap
25
informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap
terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas
poko orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai
dan aspirasi
26
tercapainya tujuan bersama secara maksimal fungsi pengendalian dapat
pengawasan.
mengarahkan dan mempengaruhi orang lain baik itu individu, kelompok, untuk
a. Kepemimpinan Perempuan
Ide bahwa politik bukan bagi perempuan adalah ide yang selalu
pro dan kontra, sehingga perempuan yang tampil menjadi pemimpin sangatlah
masih menjadi suatu pro dan kontra, sehingga perempuan yang tampil menjadi
masalah perempuan.
27
Sejak tahun 1952, Upaya pemberdayaan perempuan sudah dilakukan
hak untuk memilih dan dipilih dalam lembaga legislatif negara. Yang kemudian
harus berjuang lebih keras dari laki-laki dalam meraih posisi eksekutif, tidak
hanya latar belakang pendidikan, lingkar keluarga, pengaruh keluarga, dan lain-
lain, tetapi juga harus berjuang melawan segala “prasangka” bahwa perempuan
bidang ekonomi, sosial, budaya, politik maupun hukum (2) Subordinasi, artinya
penaklukan atau diposisikan setelah kaum laki-laki (3) Stereotip negatif, yaitu
perempuan (4) Beban ganda, yaitu kesempatan perempuan untuk bekerja di luar
28
rumah tidak mengurangi kerjanya sebagai pekerja domestik (5) Kekerasan
secara sosial budaya. Perbedaan ini mengacu kepada unsur emosional dan
dikenal sebagai mahluk lemah lembut, cantik, emosional, dan keIbuan sedangkan
ciri dari gaya kepemimpinan maskulin adalah kompetitif, otoritas hirarki, kontrol
tinggi bagi pemimpin, tidak emosional, dan analisis dalam mengatasi masalah.
dengan manajer dan bawahan, kontrol rendah bagi pemimpin dan mengatasi
Hasil lain dari studi yang dilakukan Jirasinghe dan Lyons, (Sasmita dan
sosok yang lebih supel, demokratis, perhatian, artistik, bersikap baik, cermat dan
teliti, berperasaan dan berhati-hati. Selain itu, mereka cenderung menjadi sosok
29
pekerja tim, lengkap dan sempurna. Mereka juga mengidentifikasi diri dan
mempersepsi dirinya sebagai sosok yang lebih rasional, relaks, keras hati, aktif
dan kompetitif.
menemukan lima ciri yang banyak dimiliki oleh pemimpin wanita yaitu :
pria, artinya mereka masih bisa merasakan rasa sakit akibat penolakan dan
tinggi membuat mereka cepat pulih, belajar dari kesalahan, dan bergerak
30
banyak belajar dari pria dalam hal ketelitian saat memecahkan masalah
yang kuat, begitu juga pria. Mereka persuasif, percaya diri, serta
5. Berani mengambil risiko, tidak lagi berada di wilayah yang aman, wanita
sama seperti pria sekaligus memberi perhatian yang sama pada detail.
perusahaan.
perempuan yang selama ini dianggap tidak memiliki kemampuan adalah sebuah
1. Kelebihan
kerendahan hati.
dimiliki laki-laki, hal ini yang dapat menjadikan ciri perempuan dalam
31
karena pemimpin tersebut dapat menempatkan diri di mana pun berada
akan pernah selesai jika tidak ditanggapi dengan ketenangan berpikir, sifat
digunakan sebagai kebijakan desa maupun untuk masa depan desa yang
selalu diterima dengan lapang dada dan diberi umpan balik guna
32
2. Kelemahan
seorang pemimpin karena bawahan lebih tahu bagaimana sifat dan cara
dipimpin tersebut. Hal ini ternyata menjadi salah satu kelemahan seorang
teman sekerja
mengikuti jalan pikiran atasannya oleh karena itu ada juga bawahan yang
tidak patuh terhadap perintah atasa, hal inilah yang menimbulkan sifat
33
otoriter seorang pemimpin kadang muncul dan mendikte tiap tugas yang
desa melalui sebuah pemilihan langsung. Karena itu semangat UU No. 6/2014
desa bukan sebagai mandor maupun komprador seperti di masa lalu, melainkan
sebagai pemimpin lokal yang mengakar pada rakyat. Artinya kepala desa harus
yang regresif ini. Mereka berwatak otokratis, dominatif, tidak suka BPD, tidak
34
sumberdaya ekonomi. Jika desa dikuasai kepala desa seperti ini maka desa yang
hadirnya kepala desa yang bekerja apa adanya (taken for granted), menikmati
yang mengarah pada demokratisasi dan kesejahteraan rakyat. Para kepala desa ini
Di sisi lain, sebagian besar kepala desa yang berkuasa di desa-desa korporatis juga
Di berbagai daerah, kami menemukan banyak kepala desa yang relatif muda dan
Pembelajaran dan jaringan mereka dengan dunia luar semakin menempa kapasitas
dan komitmen mereka, sehingga mereka berperan besar mengubah desa korporatis
menjadi desa sipil atau desa sebagai institusi publik yang demokratis. Mereka
35
demokratis, serta menggerakkan elemen-elemen masyarakat untuk
Dari penjelasan tipe kepala desa di atas, seorang kepala desa dalam
kepemimpinan di Desa, sikap atau pola dari pembagian tipe Kepala Desa dalam
Ketiga: Kepempinan dalam gerakan usaha ekonomi desa. Dari ketiga unsur ini
kemudian kita dapat melihat apa yang dilakukan oleh pemimpin ditingkatan desa
Desa (Fokusmedia, 2016: 12) dengan menyebutkan kewenangan Desa, antara lain
asal usul, dan adat istiadat Desa. selain itu Permen Desa PDTT (Peraturan
36
1. Bidang Pemerintahan Desa.
3. Kemasyarakatan Desa.
Desa. Permen Desa PDTT nomor 2 tahun 2015 tersebut juga menyaratkan
musyawarah desa, sikap atau pola yang akan dilakukan pemimpin menurut
Mustakim (2015: 18) dapat di lihat dari keempat unsur sebagai berikut:
1. Partisipatif
2. Demokratis
3. Transparan
4. Akuntabel
yang akan dilakukan oleh kepala desa menurut Mustakim (2015:18) dapat dilihat
1. Aset Desa
2. BUM Desa
37
4. Kinerja
oleh kondisi yang berasal dari dalam individu (faktor individual) dan kondisi yang
berasal dari luar individu (faktor situasional). Faktor invidual yaitu meliputi jenis
budaya organisasi.
cara melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target,
kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada
tolak ukurnya.
38
Dengan demikian, dari penjelasan yang disampaikan terkait kinerja di
atas, dapat di simpulkan bahwa kinerja adalah satu kumpulan total dari kerja yang
ada pada diri pekerja, untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan baik itu
Namun suatu kinerja tidak akan mampu diukur tanpa adanya pengukuran
menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan
39
Untuk mengukur kinerja Dwiyanto (Irawan, 2014 : 2). Membagi
beberapa indikator yang di nilai dalam kinerja seseorang yaitu sebagai berikut:
1) Produktifitas
2) Kualitas Layanan
3) Responsivitas
4) Responsibilitas
40
benar atau sesuai Peran Kepemimpinan dalam Meningkatkan
5) Akuntabilitas
masyarakat banyak.
UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa (Fokusmedia, 2016: 12) dengan menyebutkan
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa. selain itu
41
3) Kemasyarakatan Desa.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
menentukan metode pendekatan. Sehingga apa yang di cari sesuai atau memiliki
relevansi dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang di gunakan. Dengan
suatu keadaan yang terjadi pada kinerja kepala desa perempuan dalam
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan pada
42
2. Unit Analisis
a. Obyek Penelitian
(Sugiyono,2012: 68) terdiri atas tiga komponen yaitu, place (tempat), actor
1) Place atau tempat, Desa Tanjung Kari, Kec. Pulau Beringin. Kabupaten
Selatan.
b. Subyek Penelitian
Subjek penelitian tesis ini terdiri seperti, Camat, Perangkat Desa, BPD,
c. Informan
43
7 Karliana PR 47 SMA PNS Sekretaris Desa
8 Jumhasan LK 43 Diploma Guru Honorer Masyarakat
9 Nurhidayati PR 45 SMP Petani Ketua Kelompok
Wanita Tani
10 Nursilawati PR 45 SMA Petani/LPMD Ketua LPMD
11 Ersan LK 46 SMA Petani/BPD Ketua BPD
12 Rangga LK 25 Sarjana Petani Karang Taruna
Anugra
13 Sulasmi PR 50 SD Petani Masyarakat
14 Rizaludin Ardi LK 44 Diploma Petani Penyuluh Pertanian
2012:96). Pada awal penelitian jumlah informan sebanyak 4 orang terdiri dari
Seketaris Desa, Ketua BPD, Tokoh Masyarakat, dan Ketua LPMD. Namun
berkembang menjadi 14 orang terdiri dari Camat, Perangkat Desa, BPD, tokoh
e. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tesis ini adalah Desa Tanjung Kari. Kecamatan. Pulau
44
a. Observasi
berpartisipasi, serta juga deengan secara terang-terangan dan tersamar, dan juga
(indepth interview) pilihan ini dilakukan karena bersifat lentur dan terbuka, tidak
tersetruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan dilakukan berulang-ulang pada
informan yang sama guna mendapatkan data yang lebih dalam, utuh, dan rinci.
c. Dokumentasi
Teknik ini dipilih untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip
dikumpulkan dan melengkapi data yang di dapat dari informan. Bentuknya yaitu
data-data yang terdukumentasi baik berupa data cetak maupun data file.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, maka model analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisa kualitatif yaitu
45
disimpulkan melalui pemahaman intelektual yang dibangun atas dasar kejadian
1) Reduksi data, yang meliputi proses integrasi dan transformasi data. Hal
Dalam hal ini juga dilakukan kategorisasi informasi yang lebih spesifik
umum dalam menampilkan data adalah teks dan dalam bentuk matriks,
tabel.
46
BAB II
A. Aspek Geografis
berdasarkan cerita dari masyakat merupakan Susukan atau Talang. Susukan atau
Talang adalah tempat tinggal yang terdiri dari beberapa rumah (pondok) dan
Kemudian susukan atau talang sebelum menjadi Desa Tanjung Kari mengalami
Talang Datar Karit. Setelah itu pada tahun 1933 Talang Datar Karit diresmikan
menjadi Desa Tanjung Karit. Namun karena agak rancu dalam penyebutan nama,
atas usulan Pengiran Rasun Desa Tanjung Karit mengalami perubahan nama
menjadi Desa Tanjung Kari sampai dengan sekarang. Tanjung Karit sendiri
diambil dari nama pohon yang besar dan mengadung getah seperti pohon karet
sebut sebagai dusun dengan di kepalai oleh Kriyo atau seorang Riye dan di bantu
oleh Penggawe (Setingkat kepala dusun), di atas dusun terdapat Marga yang
pembangunan, dan menjaga ketertiban. Sejak berdiri desa (dusun ) Tanjung Kari
di pimpin oleh seorang Kepala Desa (Kriyo atau Pesirah) yang bernama Bapak
47
Sabtuni. Menjabat sampai kurang lebih tahun 1942. Kemudian Desa Tanjung Kari
dimpin oleh Riye (kepala desa) Bapak Suim sekitar tahun 1945, dan pada kisaran
tahun 1947 Desa Tanjung Kari di pimpin oleh Riye (kepala desa) Bapak
Dulmahi, setelah priode Bapak Dulmahi selesai pada kisaran tahun 1949 sampai
1950 Desa Tanjung Kari di pimpin oleh Riye (kepala desa) Bapak Nawi sampai
pada tahun 1967. Pada tahun 1968 diadakan pemilihan Riye (kepala desa), dengan
calon tunggal, hasil pemilihan Riye (kepala desa) menempatkan Bapak Ibrahim
menjadi kepala Riye (kepala desa) Tanjung Kari sampai tahun 1984.
Pesirah maka pada tahun 1984 diadakan pemilihan kepala Desa Tanjung Kari,
Pilkades ini di ikuti calon tunggal, hasil pilkades menjadikan Bapak Ibrahim
kembadi menjadi Kepala Desa. Setelah habis periode, hasil pilkades Desa
Tanjung Kari tahun 1989 menempatkan Bapak Sudin menjadi kepala desa, setelah
itu tidak ada lagi pemilihan kepala desa, pergantian kepala desa dilakukan dengan
2009 menempatkan Bapak Rudiman sebagai Kepala desa, kemudian pada tahun
2015 pilakdes yang dilaksanakan menempatkan Ibu Nuraini menjadi Kepala Desa
Tanjung Kari.
2. Letak Wilayah
Desa Tanjung Kari terdiri dari 3 dusun. dan terletak di Kecamatan Pulau
48
administrasi Desa Tanjung Kari dengan desa-desa yang ada disekitarnya adalah
sebagai berikut :
Tabel 2. 1
Batas Wilayah Desa Tanjung Kari
Gambar 2.1,
Peta Administrasi Desa Tanjung Kari
49
3. Luas Wilayah
desa ini merupakan daerah dataran tinggi yang didominasi oleh perbukitan. Jika
Pendapatan utama dari Desa Tanjung Kari adalah dari sektor pertanian,
dengan penghasilan utama adalah Kopi, selain kopi terdapat juga sayuran. Suhu di
Desa Tanjung Kari mencapai ± 20ᵒ sampai dengan ± 25ᵒ celcius. Dan berada di
ketinggan ± 1200 m dari permukaan air laut. Luas Wilayah Desa Tanjung Kari ±
4.883 Ha. Luas wilayah Desa Tanjung Kari secara terperinci terdiri dari:
2. Tanah Sawah : ± 12 Ha
a. Tanah Kering
1) Pekarangan/bangunan/emplasement : ± 479 Ha
2) Tegal/kebun : ± 125 Ha
b. Tanah Basah
a) Balong/empang/kolam : ± 3,3 Ha
c. Tanah Perkebunan
50
b) Kuburan :±1 Ha
e. Lain-lain : ± 3.981Ha
Tabel 2.2
Keadaan Luas Wilayah Perdusun Desa Tanjung Kari
No. Nama Dusun Luas Wilayah(Ha)
1 Dusun I ±1,6 Ha
2 Dusun II ±1,2Ha
3 Dusun III ±1,5 Ha
JUMLAH ±4,6 Ha
Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017
B. Aspek Demografis
mempelajari suatu wilayah. Berdasarkan hal tersebut, kondisi Desa Tanjung Kari
1. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data Desa Tanjung Kari tahun 2017, jumlah penduduk Desa
Tanjung Kari berjumlah 1.824 Jiwa. terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 932
51
jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 892 jiwa. Keadaan ini dapat di
Tabel 2. 3
Jumlah Penduduk Desa Tanjung Kari
menurut umur baik itu laki –laki maupun perempuan, keadaan ini bisa di lihat
Tabel 2. 4
Keadaan Penduduk berdasarkan Tingkat Usia
NO. Tingkat Usia Keadaan penduduk
LK PER JML
1 00 – 14 246 276 522
2 15 – 29 258 234 492
3 30 – 44 202 217 419
4 45 – 59 123 144 267
5 60 – 74 30 51 81
6 > 74 -
TOTAL 859 922 1.781
Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017
(enam) bagian. Pembagian tersebut menunjukan bahwa untuk usia 10-14 tahun
52
menempati urutan teratas dengan jumlah penduduk sebanyak 522 jiwa (29.30%).
Kemudian jumlah kedua terbanyak adalah umur 15-29 tahun dengan jumlah 492
jiwa (27.62%). Kemudian urutan selanjutnya adalah jumlah umur 30-44 tahun
dengan jumlah 419 jiwa (23.52%. ). Kemudian untuk umur 45-59 tahun dengan
jumlah. Sedangkan untuk urutan terakhir adalah tingkatan usia 60-74 tahun
Tabel 2.5
Keadaan Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin (Jiwa) Total Jumlah
No Dusun
Laki-Laki Perempuan
1 Dusun I 327 316 643
2 Dusun II 254 244 498
3 Dusun III 351 332 683
JUMLAH 932 892 1.824
Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017
Tanjung Kari dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan hampir setara,
dengan perbandingan jenis kelamin laki-laki sebanyak 932 atau 51.09% dan
perempuan sebanyak 892 atau 48.90%. dengan jumlah KK sebanyak 448 jiwa.
53
4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
melek angka dan pemberantasan buta baca termasuk berhasil. Bahkan untuk usia
Tabel 2.6
Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Dusun TIDAK SD- SLTP- SLTA- AKADEMI/ SARJANA Jumlah
SEKOLAH SEDERAJAT SEDERAJAT SEDERAJA DIPLOMA
1 Dusun 1 227 151 126 99 6 17 616
2 Dusun 2 87 193 100 77 2 10 492
3 Dusun 3 332 78 129 103 8 7 657
Tanjung Kari adalah sebagai berikut, jumlah masyarakat tidak sekolah sebanyak
646 jiwa atau 26,60% dan merupakan yang terbanyak. Sedangkan untuk
masyarakat yang lulus SD-Sederajat sebanyak 422 jiwa atau 23.90%, serta lulusan
SMP-Sederajat sebanyak 355 jiwa atau 20.11%. Selain itu untuk masyarakat yang
Desa Tanjung Kari juga melanjutkan pada jenjang Sekolah tinggi. Jumlah
0.90% dan untuk lulusan sarjana sebanyak 34 jiwa atau 1.92%. Jika di rata-rata
antara masyarakat yang melek huruf dan angka berdasarkan tingkat pendidikan,
masyarakat yang pernah sekolah Desa Tanjung Kari sebanyak 62.66% sedangkan
54
tidak sekolah sebanyak 36..60%. artinya dari jumlah persentase di atas tingkat
pegunungan dengan udara yang sejuk. Hal ini tentu mempengaruhi mata
Tabel 2.7
Keadaan Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase %
1 Pegawai Negeri Sipil 11 0.60%
2 Wiraswasta 5 0.27%
3 Mahasiswa atau Pelajar 197 10.80%
4 Para Medis 5 0.27%
5 Petani dan Peternak 485 26.58%
6 Purnawirawan/Pensiunan 18 0.98%
7 Pedagang 19 1.04%
8 Pegawai Swasta 41 2.24%
Jumlah 1.824 100%
Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017
Dari data di atas Profesi atau pekerjaan penduduk Desa Tanjung Kari
mayoritas adalah pertanian dan peternakan sebanyak 485 atau 26.58% di urutan
kedua yaitu pelajar dan mahasiswa sebaanyak 197 jiwa atau 10.80%. profesi
pedagang berjumlah 19 jiwa atau 1.04%. untuk pensiunan Desa Tanjung Kari
berjumlah 18 jiwa atau 0.98%. sedaangkan pegawai negeri sebanyak 11 jiwa atau
wiraswasta dan medis atau 0.27%. jika di lihat secara keseluruhan masyarakat
55
Desa Tanjung Kari berdasarkan laporan dari pemerintahan desa, masyarakat yang
6. Berdasarkan Agama
Islam dengan persentase 97%. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.8
Keadaan Penduduk berdasarkan Agama
Agama
No Desa Islam Kristen Total
L P L+P L P L+P
1 Dusun 1 326 314 640 1 2 3 613
2 Dusun 2 254 244 498 2 - - 492
3 Dusun 3 351 332 683 3 - - 674
1.824
Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017
agama, maka agama Islam merupakan agama mayoritas yang di anut oleh
masyarakat Desa Tanjung Kari, dengan jumlah 1.821 jiwa dan Kristen sebanyak 3
jiwa. Namun demikian tingkat toleransi dengan penduduk yang beragama lain
Desa Tanjung Kari Desa merupakan desa yang berada di ketinggian 1200 m
dari permukaan air laut, dengan jumlah penduduk 1.824 jiwa, adapun jumlah laki-
laki sebanyak 932 jiwa dan perempuan 892 jiwa. Mata pencaharian masyarakat
56
Desa Tanjung Kari mayoritas petani. Keadaan ini dapat di lihat dengan jumlah
ternak sapi dan kambing. Keadaan ini jika di lihat Dengan proporsi masing-
masing adalah sebagai berikut, Pegawai Negeri Sipil 0.60%, Wiraswasta 0.27%,
Para Medis 0.27%, Petani dan Peternak 26.58%, Pedagang 1.04%, Pegawai
Desa Tanjung Kari tahun 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian menurut
Tabel 2.9
Keadaan Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian
Menurut Subsektor
1 Perkebunan 281
2 Holtikultura 157
3 Peternakan 47
4 Tanaman Pangan 23
5 Budidaya Ikan 7
6 Jasa pertanian 8
Jumlah 523
Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017
57
Tabel 2. 10
Lima Komuditas Unggulan Desa Tanjung Kari
No Nama Komuditas Jumlah Ruma Tangga (KK)
1 Kopi 279
2 Kubis 124
3 Sawi 102
4 Bawang 30
5 Sapi Potong 27
Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017
dan prasarana yang ada mampu berdampak pada kemandirian serta adanya
masyarakat desa menjadi lebih baik. Adapun sarana prasarana di Desa Tanjung
Kari meliputi:
1. Sarana Peribadatan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maka untuk mmemberikan kesempatan kepada
58
Tabel 2.11
Sarana Peribadatan Desa Tanjung Kari
1. Masjid 1 buah
2. Musolah 2buah
Jumlah 3 buah
Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017
2. Sarana Pendidikan
usia sekolah 419 jiwa maka dIbutuhkan fasilitas sarana dan prasarana yang
memadai. Di Desa Tanjung Kari fasilitas pendidikan hanya ada dari PAUD
sampai dengan tingkat SMP. Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang ada
Tabel 2.12
Sarana Pendidikan Desa Tanjung Kari
1. PAUD 1
2. SD 1
3. SMP 1
4. Langgar 1
Jumlah 4 unit
(Sumber: Bagian Pemerintahan Desa Tanjung data tahun 2017
semua jenjang pendidikan ada. Terutama untuk sekolah menengah atas (SMA,
namun untuk ukuran desa, saran pendidikan yang ada ini sudah sangat memadai,
59
3. Sarana Kesehatan
yang memadai. Berikut ini tabel sarana kesehatan yang terdapat di wilayah Desa
Tabel 2.13
Sarana Kesehatan Desa Tanjung Kari
Jumlah 11 unit
Dari tabel di atas sarana kesehatan untuk ukuran desa dengan jumlah
masyrakat 1.824 jiwa, sudah baik. Meskipun dalam beberapa hal jumlah gedung
dan fasilitas kesehatan masih belum lengkap, namun dengan adanya bidan
sebanyak 7 orang dan 2 orang dukun bersalin terlatih, tingkat kematian bayi
Desa Tanjung Kari baik itu jalan maupun sarana tranfortasi (kendaraan) adalah
sebagai berikut:
60
Tabel 2.14
Sarana Transportasi darat Desa Tanjung Kari
Tabel 2.15
Sarana Komunikasi dan Informasi di Desa Tanjung Kari
Dari data di atas Desa Tanjung Kari memilki 2 unit tower signal
handphone. Serta memilki 200 tv dan 200 parabola. Dengan demikian dalam
61
berkomunikasi dan mendapat informasi masyarakat Desa Tanjung Kari tidaklah
sulit.
Sarana air bersih dan sanitasi yang ada di Desa Tanjung Kari yang biasa di
Tabel 2.16
Sarana air bersih dan sanitasi di Desa Tanjung Kari
Dari tabel diatas Desa Tanjung Kari hampir tidak kekurangan air bersih,
namun masih terbatasnya jumlah MCK untuk keluarga, hal ini di karenakan
Sarana dan prasarana pemerintahan desa dapat di lihat pada tabel berikut
ini:
62
Tabel 2.17
Sarana dan Prasaran Pemerintahan Desa Tanjung Kari
63
Tabel 2.18
Sarana dan Prasaran Lembaga Kemasyarakatan Desa Desa Tanjung
Kari
masyarakat khususnya Desa Tanjung Kari berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan di negeri ini.
Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kepala Desa dan
64
penyelenggara pemerintahan Desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk
KEPALA DESA
BPD
NURAINI, S.Pd
BENDAHARA DESA
SEKRETARIS DESA VABELITA TRI
KARLIANA OKTARIA, S.Pd
LINMAS LINMAS
ABU SUHAR RASMAN
65
2. Stuktur Organisasi BPD
KETUA
IRSAN
SEKRETARIS
HERLISON
BENDAHARA
JULIAN FAHMI
ANGGOTA ANGGOTA
GAYUDIN ISLAN KHAIRI
66
3. Visi dan Misi
Visi
Yang Di Ingkinkan Dengan Melihat Potensi Dan Kebutuhan Desa. Ada Pun Visi
SEJAHTERA”
Misi
Ada Pun Misi Yang Yang Merupakan Cara Untuk Mencapai Atau
Mewujudkan Visi Yang Miliki Desa Tanjung Kari Adalah Sebagai Berikut:
daerah
67
4. Tugas Pokok Dan Fungsi Pemerintah Desa
a. Kepala Desa
masyarakat desa.
kesehatan;
68
d) Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi
lembaga lainnya.
b. Seketaris Desa
administrasi pemerintahan.
69
d) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana
c. Bendahara Desa
pengeluaran Desa;
Desa lainnya;
70
b) Menyusun rancangan regulasi desa;
Desa;
ekonomi masyarakat.
71
2) Untuk melaksanakan tugas kepala urusan kemasyarakatan mempunyai
fungsi:
beragama
g. Kepala Dusun 1
wilayahnya.
lingkungannya.
72
d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan.
h. Kepala Dusun 2
wilayahnya.
lingkungannya.
pembangunan.
73
i. Kepala Dusun 3
wilayahnya.
lingkungannya.
pembangunan.
j. Linmas
kemasyarakatan di desa.
74
2) Untuk melaksanakan tugas Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai
fungsi:
dan kejahatan.
aktivitas yang dilakukan menjadi guru honorer di SDN Tanjung Kari dan
75