Anda di halaman 1dari 22

Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 241

Edutech 19(3), 2020

EDUTECH
Journal homepage : http://ejournal.upi.edu/index.php/edutech/index

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19


PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN KATOLIK

Oleh:
Adriana Damayanthi
Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama
Email: : adriana.dmyt@gmail.com

Abstrak. Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia telah membuat Informasi Artikel :
Pemerintah mengambil kebijakan menerapkan pembelajaran secara daring Artikel diterima : 1
dari rumah untuk menggantikan pembelajaran konvensional yang selama ini Agustus 2020
dilakukan secara tatap muka. Kebijakan pembelajaran daring ini tentu Perbaikan : 27 Agustus
berdampak pada efektivitas pembelajaran apabila belum diikuti oleh kesiapan 2020
sekolah, pendidik, dan peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran secara
Diterbitkan : 15 Ok-
daring. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana efektivitas
pembelajaran daring dilihat dari persepsi mahasiswa pada Sekolah Tinggi tober 2020
Pastoral Tahasak Danum Pambelum Palangkaraya, yang sebagian besar Terbit Online : 15 Ok-
berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu dan tinggal tober 2020
jauh dari ibukota Provinsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan metode survei secara online Kata Kunci: Efektivitas
menggunakan instrumen kuisioner melalui Google Form. Hasil penelitian Pembelajaran; Pem-
menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang dilaksanakan memang cukup belajaran Daring; Pan-
dapat menggantikan pembelajaran tatap muka, namun apabila dilihat dari
efektivitas, pembelajaran daring belum mampu membuat tujuan pembelajaran
tercapai. Ketidaksiapan mahasiswa dan dosen baik dari sisi kemampuan
menggunakan teknologi maupun ketersediaan sarana pembelajaran yang
memadai, koneksi jaringan internet yang buruk di tempat tinggal, biaya, dan
belum mampunya mahasiswa serta dosen beradaptasi dengan metode
pembelajaran yang baru untuk dapat meghadirkan kondisi kelas yang
kondusif secara virtual menjadi faktor yang membuat pembelajaran daring
belum efektif dilaksanakan. Hal inilah yang menjadi alasan mereka untuk
lebih memilih pembelajaran tatap muka kembali diterapkan apabila pandemi
COVID-19 berakhir.

A. PENDAHULUAN masyarakat Indonesia. Terjadi perubahan


Pandemi COVID-19 yang terjadi di besar-besaran pada aktivitas dan pola
Indonesia sejak awal Maret hingga saat hidup masyarakat Indonesia demi
ini telah membuat 104.432 orang mencegah semakin meluasnya pandemi
terkonfirmasi positif (Komite COVID-19. Kebijakan Pemerintah
Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Indonesia untuk memutus mata rantai
Ekonomi Nasional update 28 Juli 2020). penyebaran virus COVID-19 dengan
Pandemi COVID-19 yang terjadi di memberlakukan physical distancing telah
Indonesia berdampak pada kehidupan berdampak pada berbagai bidang, tidak

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


242 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

terkecuali pada bidang pendidikan. pendidikan dari tingkat pendidikan dasar


Jenjang sekolah mulai dari Paud/TK sampai dengan perguruan tinggi, di mana
sampai perguruan tinggi menghentikan untuk perguruan tinggi pembelajaran
kegiatan pembelajaran tatap muka secara secara daring secara penuh masih harus
tiba-tiba dalam keadaan darurat. Sekolah dilaksanakan pada tahun akademik
diliburkan. Pandemi yang tidak bisa 2020/2021.
dipastikan kapan akan berakhir, Kesiapan lembaga pendidikan untuk
membuat Pemerintah harus mengambil melaksanakan pembelajaran daring
tindakan untuk keberlangsungan menjadi masalah tersendiri, hal ini
pendidikan di Indonesia. Di tengah karena pembelajaran daring di masa
situasi pandemi yang makin memburuk, pandemi dilaksanakan secara tiba-tiba,
Pemerintah akhirnya harus membuat entah lembaga pendidikan itu siap atau
kebijakan pembelajaran online atau tidak. Ketersediaan perangkat teknologi
dalam jaringan (daring) untuk yang dimiliki oleh lembaga pendidikan
menggantikan pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran,
konvensional secara tatap muka demi kemampuan pendidik dan tenaga
menjamin peserta didik tetap kependidikan menggunakan teknologi,
mendapatkan pembelajaran (Herliandry kemampuan peserta didik menggunakan
et al., 2020; Irhandayaningsih, 2020; teknologi, keterbatasan perangkat
Mustakim, 2020). Pembelajaran daring teknologi yang dimiliki peserta didik,
dinilai Pemerintah sebagai satu-satunya akses internet yang belum stabil di
solusi untuk memastikan tempat tinggal, maupun kendala biaya
keberlangsungan proses pembelajaran karena metode pembelajaran dilakukan
dari sekolah dasar sampai perguruan secara daring tentunya akan berpengaruh
tinggi tetap berjalan (Arizona et al., pada kualitas pembelajaran daring.
2020; Kusnayat et al., 2020). Surat Adanya pandemi COVID-19 yang
Keputusan Bersama 4 Menteri tentang mengharuskan lembaga pendidikan
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran meninggalkan pembelajaran
Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan konvensional secara tatap muka dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa mengganti dengan metode pembelajaran
Pandemi COVID-19 telah mengatur daring secara penuh, maka terbuka ruang
mengenai sistem pembelajaran yang untuk meneliti apakah metode
harus dipatuhi oleh semua lembaga pembelajaran daring yang dilaksanakan

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 243

justru lebih efektif bila dibandingkan bagaimana efektivitas pembelajaran


dengan metode pembelajaran tatap muka. daring di masa pandemi covid-19 pernah
Sejauh ini telah ada beberapa dilakukan oleh Mustakim (2020) dan
penelitian yang dilakukan untuk melihat Acep Roni Hamdani & Asep Priatna
bagaimana pembelajaran daring (2020) pada tingkat pendidikan dasar,
dilakukan di masa pandemi COVID-19 serta Riskey Oktavian & Riantina Fitra
ini seperti yang dilakukan oleh Luh Aldya (2020) dan Aan Widiyono (2020)
Devy Herliandry et al (2020), Sulata & pada perguruan tinggi yang
Hakim (2020), Wahyu Aji Fatma Dewi menunjukkan bahwa hasil pembelajaran
(2020), dan Ali Sadikin & Afreni yang efektif adalah apabila dilakukan
Hamidah (2020). Penelitian yang secara bergantian antara daring dan
dilakukan oleh Firman & Sari Rahayu luring.
(2020) menunjukkan hasil bahwa Dari penelitian-penelitian yang telah
mahasiswa perlu memiliki perangkat dilakukan di atas, penelitian dilakukan
pembelajaran yang mendukung dan pada lembaga pendidikan di bawah
mampu melihat bahwa sistem binaan Kementerian Pendidikan dan
pembelajaran daring yang fleksibel Kebudayaan, sementara masih sangat
mampu membentuk kemandirian belajar jarang penelitian dilakukan pada
dan motivasi belajar mahasiswa. Atau lembaga pendidikan di bawah binaan
penelitian yang membahas tentang Kementerian Agama, khususnya pada
persepsi mahasiswa terhadap kuliah Direktorat Jenderal Bimbingan
daring di masa pandemi COVID-19 Masyarakat Katolik yang mempunyai 23
seperti yang dilakukan oleh perguruan tinggi keagamaan. Untuk itu
Aswasulasikin (2020), Suci Ferdiana peneliti juga merasa perlu untuk
(2020), Laode Anhusadar (2020), dan melakukan penelitian yang bisa
Nabila Hilmy Zhafira et al.(2020) yang memberikan sebuah gambaran umum
menunjukkan bahwa mahasiswa lebih terkait efektivitas pembelajaran daring
menyukai media pembelajaran daring pada Perguruan Tinggi Kegamaan
yang sudah dikenal mereka dan Katolik yang masih jarang dilakukan.
pembelajaran akan terasa membosankan Tujuan penelitian ini adalah untuk
apabila tidak ada kreativitas dari dosen melihat apakah pembelajaran daring
dalam pembelajaran. Sementara sudah efektif dilakukan dilihat dari
penelitian yang dilakukan untuk melihat persepsi mahasiswa Perguruan Tinggi

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


244 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

Keagamaan Katolik di mana B. METODE PENELITIAN


mahasiswanya tinggal di asrama sekolah Metode penelitian yang digunakan
dan berasal dari kabupaten di luar dalam penelitian ini adalah deskriptif
ibukota Provinsi yang berasal dari kuantitatif. Populasi dari penelitian ini
keluarga dengan ekonomi kurang mampu adalah seluruh mahasiswa aktif pada
seperti pada Sekolah Tinggi Pastoral Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum
(STIPAS) Tahasak Danum Pambelum Pambelum Palangkaraya dengan jumlah
Palangkaraya. Dengan adanya kebijakan 91 orang. Sampel diharapkan mampu
pembelajaran daring, mahasiswa yang mewakili populasi dalam penelitian yang
selama ini tinggal di asrama dan dilakukan sehingga mampu menjadi
mengandalkan fasilitas pembelajaran dari gambaran populasi yang ada. Untuk
kampus harus pulang ke rumah dan menentukan jumlah sampel yang akan
melakukan pembelajaran daring dari diambil dalam penelitian ini digunakan
rumah. Peneliti ingin melihat dari sisi rumus Slovin, dengan rumus:
persepsi mahasiswa yang berasal dari
keluarga dengan kemampuan ekonomi
terbatas, apakah pembelajaran daring Keterangan:
yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi n = jumlah sampel
sudah efektif atau belum dilihat dari N= jumlah populasi
kualitas jaringan internet, kemampuan e= tingkat kesalahan atau ketidaktelitian
mahasiswa menggunakan media dalam pengambilan sampel yang
pembelajaran daring, kenyamanan masih dapat ditoleransi atau
melaksanakan pembelajaran daring, dan diinginkan.
apakah tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan metode pembelajaran Dengan menggunakan rumus
daring yang telah dilaksanakan. Slovin, maka jumlah sampel dari
Penelitian ini diharapkan dapat populasi yang ingin diteliti dengan
bermanfaat dalam memberikan informasi tingkat kepercayaan 95% atau nilai e=5%
tambahan mengenai gambaran efektivitas adalah: 91/(1+91(0,05)2) = 74,13 ≈ 75.
pelaksanaan pembelajaran daring pada Dengan demikian maka sampel dari
perguruan tinggi di Indonesia, khususnya populasi penelitian ini berjumlah 75
perguruan tinggi keagamaan Katolik di orang.
bawah binaan Kementerian Agama. Data yang digunakan dalam

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 245

penelitian ini adalah data primer dengan tertutup dengan menggunakan skala
metode survey yang menggunakan Likert. Skala likert digunakan untuk
kuisioner sebagai alat untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat
mengumpulkan data. Dengan seseorang terhadap suatu gejala sosial.
menggunakan kuisioner, maka peneliti Kuisioner yang dibuat melihat dari aspek
tidak harus bertemu langsung dengan tujuan pembelajaran dengan 2
responden untuk mendapatkan data pertanyaan, aspek sarana prasarana
penelitian. Selain itu dengan kuisioner, pembelajaran dengan 7 pertanyaan,
maka waktu yang dibutuhkan untuk kemampuan dosen dan mahasiswa
mengumpulkan data bisa lebih cepat menggunakan teknologi dengan 8
karena responden dapat mengisi pertanyaan, efisiensi waktu dengan 4
kuisioner secara bersamaan dalam satu pertanyaan, dan pembelajaran daring
waktu. Penelitian ini menggunakan mampu menggantikan tatap muka
kuisioner online dengan google form dengan 1 pertanyaan. Pilihan jawaban
untuk disebar kepada responden yang disediakan Sangat Setuju (SS),
sehingga pada masa pandemi COVID-19 Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan
ini responden dapat mengisi kuisioner Sangat Tidak Setuju (STS). Pada
dari tempat tinggalnya masing-masing. penelitian ini pilihan Netral (N) tidak
Kuisioner terdiri dari 22 pertanyaan disertakan seperti pada Tabel 2.1 berikut.

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


246 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

Tabel 2.1 Instr umen Kuisioner

Butir Soal
No Pertanyaan
Nomor
Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan pembelajaran dapat tercapai 5
2. Pertemuan daring mampu menggantikan tatap muka 3
Sarana Prasarana Pembelajaran
1. Akses internet di tempat tinggal 1
2. Kampus mampu memfasilitasi daring 4
3. Aplikasi daring yang digunakan mudah 18
4. Mahasiswa nyaman menggunakan aplikasi daring 19
5. Kualitas audio dan video aplikasi daring baik 20
6. Mahasiswa memiliki perangkat yang memadai 21
7. Koneksi internet tidak terkendala 2
Kemampuan Dosen dan Mahasiswa Menggunakan Teknologi
1. Dosen menyiapkan materi dengan baik 8
2. Materi pembelajaran tersampaikan dengan baik 9
3. Mahasiswa lebih mudah memahami 10
4. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk bertanya 11
Mahasiswa lebih mudah berkomunikasi dgn dosen
5. 12
secara daring
6. Interaksi mahasiswa-dosen tidak terkendala 13
7. Mahasiswa mampu mengikuti pertemuan dengan baik 14
8. Mahasiswa lebih mudah menyampaikan hasil pekerjaan 16
Efisiensi Waktu
1. Waktu pertemuan terjadwal dengan baik 6
2. Waktu pertemuan lebih singkat 7
3. Volume/kuantitas tugas baik 15
4. Efektivitas waktu sehari-hari lebih baik 17
Pembelajaran Daring Mampu Menggantikan Tatap Muka
Ke depan lebih lebih baik dilaksanakan pembelajaran
1. 22
daring

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 247

Uji persyaratan instrumen kuisioner dengan cara membandingkan r hitung


terdiri dari uji validitas dan reabilitas. dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%.
Validitas menurut Sugiyono (2017) Item instrumen dianggap valid apabila r
adalah derajat ketepatan antara data yang hitung > dari r tabel dan dianggap tidak
sesungguhnya dengan data yang valid apabila r hitung < dari r tabel. Nilai
dikumpulkan oleh peneliti. Untuk r tabel dengan jumlah responden (n) 75
melihat validitas instrumen pada adalah 0,227. Berdasarkan hasil uji
penelitian ini menggunakan rumus validitas dengan n=75, α =5%, r
product momen Pearson untuk tabel=0,227 seluruh item dinyatakan
menghitung korelasi dengan bantuan valid karena r hitung > dari r tabel
program SPSS versi 25.0. Pengujian (0,227) dan bernilai positif seperti pada
valid atau tidaknya setiap butir soal Tabel 2.2 berikut.

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


248 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

Tabel 2.1 Instr umen Kuisioner

Nomor Butir Soal r hitung r tabel Hasil


Butir 1 0,545 0,227 Valid
Butir 2 0,639 0,227 Valid
Butir 3 0,657 0,227 Valid
Butir 4 0,765 0,227 Valid
Butir 5 0,784 0,227 Valid
Butir 6 0,766 0,227 Valid
Butir 7 0,596 0,227 Valid
Butir 8 0,706 0,227 Valid
Butir 9 0,816 0,227 Valid
Butir 10 0,677 0,227 Valid
Butir 11 0,611 0,227 Valid
Butir 12 0,610 0,227 Valid
Butir 13 0,564 0,227 Valid
Butir 14 0,743 0,227 Valid
Butir 15 0,718 0,227 Valid
Butir 16 0,698 0,227 Valid
Butir 17 0,609 0,227 Valid
Butir 18 0,748 0,227 Valid
Butir 19 0,701 0,227 Valid
Butir 20 0,684 0,227 Valid
Butir 21 0,654 0,227 Valid
Butir 22 0,666 0,227 Valid

Uji realibilitas menurut Sugiyono reliabilitas instrumen yang skornya


(2017) adalah sejauh mana hasil bukan 1 dan 0, seperti kuisioner. Dalam
pengukuran dengan menggunakan objek uji reabilitas apabila nilai cronbach’s
yang sama, akan menghasilkan data alpha > 0,70 maka instrumen dikatakan
yang sama. Realibitas menunjukkan reliabel atau dapat dipercaya. Dengan
sejauh mana data dapat dipercaya. Untuk bantuan program SPSS versi 25 didapat
menguji reabilitas pada penelitian ini hasil uji realibilitas adalah 0,943 artinya
menggunakan rumus A lpha Cronbach. reliabel atau dapat dipercaya seperti
Rumus ini digunakan untuk mencari pada Tabel 2.3 berikut

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 249

Tabel 2.4 Data Responden


Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-Laki 24 32%
2. Perempuan 51 68%

Kabupaten/Kota Tempat Tinggal


No. Asal Kabupaten/Kota Jumlah Persentase
1. Barito Selatan 7 9,33%
2. Barito Timur 26 34,67%
3. Barito Utara 7 9,33%
4. Murung Raya 8 10,67%
5. Palangkaraya 8 10,67%
6. Seruyan 2 2,67%
7. Tabalong 8 10,67%
8. Kutai Kertanegara 1 1,33%
9. Kotawaringin Timur 2 2,67%
10. Kotawaringin Barat 1 1,33%
11. Kutai Barat 1 1,33%
12. Kutai Timur 1 1,33%
13. Ende 1 1,33%
14. Paser 1 1,33%
15. Sukamara 1 1,33%

Biaya Daring per Bulan


No. Biaya Daring/Bulan Jumlah Persentase
1. < 100.000 13 17,33%
2. 100.000 - 200.000 45 60,00%
3. 201.000 - 300.000 5 6,67%
4 > 300.000 12 4

Data responden memperlihatkan C. HASIL DAN PEMBAHASAN


68% mahasiswa berjenis kelamin per- 1. Tujuan Pembelajaran
empuan. Sebagian besar berada di kabu- Pembelajaran dapat diartikan
paten yang jauh dari ibu kota Provinsi sebagai setiap upaya yang sistematik dan
dengan tempat tinggal terbanyak di Ka- sengaja untuk menciptakan agar terjadi
bupaten Barito Timur. Sedang kegiatan interaksi edukatif antara dua
pemakaian rata-rata internet untuk kebu- pihak, yaitu antara peserta didik (warga
tuhan pembelajaran daring antara belajar) dan pendidik (sumber belajar)
Rp100.000,00 s.d. Rp200.000,00/bulan. yang melakukan kegiatan membelajarkan

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


250 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

(Sudjana, 2004). Mahasiswa STIPAS Tahasak Danum


Pembelajaran daring dikatakan Pambelum Palangkaraya dilihat dari
efektif apabila tujuan dari pembelajaran tercapai atau tidaknya tujuan
dapat tercapai, baik secara pertemuan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel
tatap muka maupun dengan pertemuan 3.1 berikut
daring. Hasil pengisian kuisioner

Tabel 3.1 Data Responden


Jawaban Responden
Pertanyaan
SS S TS STS
Tujuan pembelajaran dapat Frekuensi 2 33 32 8
tercapai Persentase 2,7% 44% 42,7% 10,7%

Pertemuan daring mampu Frekuensi 2 40 27 6


menggantikan tatap muka Persentase 2,7% 53,3% 36% 8%

Dari Tabel 3.1 terlihat bahwa 2,2% bahwa pertemuan daring mampu
mahasiswa sangat setuju, 44% menggantikan pertemuan tatap muka
mengatakan setuju, 42,7% mengatakan dalam kondisi pandemi COVID-19 ini.
tidak setuju, dan 10,7% mengatakan Tetapi dengan mampunya pertemuan
sangat tidak setuju bahwa tujuan daring menggantikan tatap muka tidak
pembelajaran dapat tercapai. Artinya serta merta membuat tujuan
sebanyak 52,7% mahasiswa mengatakan pembelajaran tercapai. Tampak bahwa
tujuan pembelajaran belum tercapai dan pembelajaran daring dapat menggantikan
hanya 47,3% mahasiswa yang pertemua tatap muka karena menjadi satu
mengatakan bahwa tujuan pembelajaran -satunya pilihan untuk tetap
tercapai. berlangsungnya proses pembelajaran
Sementara untuk pertanyaan apakah pada masa pandemi COVID-19 ini.
pertemuan daring mampu menggantikan
tatap muka, sebanyak 2,7% mengatakan 2. Sarana Pembelajaran Daring
sangat setuju, 53,3% mengatakan Pembelajaran daring sangat
setujua, 36% mengatakan tidak setuju, membutuhkan perangkat teknologi
dan 8% mengatakan sangat tidak setuju. informasi berupa komputer/gadget/
Artinya 56% mahasiswa berpendapat (Continued on page 251)

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 251

telepon selular untuk mahasiswa dan ibukota Provinsi biasanya akan sulit
dosen dapat saling terhubung di dalam mendapatkan akses internet yang stabil.
jaringan internet (Pakpahan & Fitriani, Ini tentu menjadi kendala saat
2020). Sarana pembelajaran sangat pembelajaran daring berlangsung.
berpengaruh terhadap kelancaran proses Apalagi pertemuan daring tidak hanya
pembelajaran daring. Sarana membutuhkan kualitas suara tetapi juga
pembelajaran meliputi: akses internet di kualitas video yang stabil, yang tentunya
tempat tinggal yang berpengaruh sangat tergantung dari kestabilan
terhadap koneksi internet selama jaringan internet. Masalah yang sering
pembelajaran daring, fasilitas pertemuan dihadapi saat pembelajaran daring adalah
daring yang disediakan oleh sekolah, dan suara putus-putus sehingga tidak
ketersediaan perangkat yang memadai terdengar dengan baik, atau justru tiba-
yang dimiliki oleh mahasiswa. Apabila tiba keluar dari pertemuan karena
sarana ini tidak terpenuhi, maka proses masalah jaringan. Hasil pengisian
pembelajaran daring tidak akan kuisioner Mahasiswa STIPAS Tahasak
maksimal. Pertemuan daring yang Danum Pambelum Palangkaraya dilihat
dilakukan dari tempat tinggal, secara dari sarana prasarana pembelajaran
otomatis sangat mengandalkan jaringan daring dalam mendukung proses
internet yang stabil pada wilayah tempat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel
tinggalnya. Daerah yang jauh dari 3.2 berikut

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


252 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

Tabel 3.2 Hasil Penghitungan Sar ana Pembelajar an Dar ing


Jawaban Responden
Pertanyaan
SS S TS STS
Akses internet di Frekuensi 7 37 22 9
tempat tinggal baik Persentase 9,3% 49,3% 29,3% 12%

Kampus mampu Frekuensi 3 46 22 4


memfasilitasi daring Persentase 4% 61,3% 29,3% 5,3%
Aplikasi daring yang Frekuensi 4 48 19 4
digunakan mudah Persentase 5,3% 64% 25,3% 5,3%

Mahasiswa nyaman Frekuensi 0 36 32 7


menggunakan
aplikasi daring Persentase 0 48% 42,7% 9,3%

Kualitas audio dan video Frekuensi 2 40 24 9


aplikasi daring baik Persentase 2,7% 53,3% 32% 12%

Mahasiswa memiliki Frekuensi 0 30 36 9


perangkat yang memadai Persentase 0 48% 40% 12%

Koneksi internet Frekuensi 0 20 36 19


tidak terkendala Persentase 0 26,7% 48% 25,3%

Dari Tabel 3.2 terlihat bahwa 9,3% menggunakan indihome, dengan rasio
mahasiswa sangat setuju akses internet di 85,5% dibanding 14,5%. Namun apabila
tempat tinggal baik, 49,3% setuju, 29,3% dilihat dari koneksi internet saat
tidak setuju, dan 12% mengatakan sangat melakukan pembelajaran daring, 73,7%
tidak setuju akses internet di tempat mahasiswa mengatakan bahwa mereka
tinggal baik. Tanpak bahwa kualitas memiliki kendala koneksi internet
jaringan internet di Provinsi Kalimantan selama pertemuan daring tersebut. Yang
Tengah sudah cukup baik. Hasil lebih mengejutkan adalah dari jumlah
penelitian memperlihatkan bahwa yang mengeluhkan koneksi internet
mahasiswa yang menggunakan operator tersebut, terdapat juga pemakai
selular lebih banyak dari pada yang indihome. Dari total keseluruhan

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 253

pemakai indihome, setengah lebih aplikasi yang digunakan mampu


mengeluhkan koneksi internet terkendala mendukung proses pembelajaran daring
selama pembelajaran daring. Nampak dengan kualitas audio dan video yang
bahwa di Provinsi Kalimantan Tengah, mampu mendukung proses pembelajaran
baik pemakai operator selular maupun daring. Namun ketika ditanyakan apakah
pemakai indihome kesulitan mereka merasa nyaman menggunakan
mendapatkan akses internet yang stabil aplikasi tersebut, lebih dari setengahnya
saat melakukan pembelajaran daring mengatakan mereka tidak nyaman
selama masa pandemi COVID-19 ini. Ini menggunakan. Tampaknya mahasiswa
tentu menjadi tugas pemerintah untuk belum mampu beradaptasi dengan
menyediakan layanan jaringan internet metode pembelajaran daring yang
yang stabil demi kelancaran memang dilakukan secara mendadak dan
pembelajaran daring. langsung sepenuhnya dilakukan secara
Dalam hal penyediaan fasilitas daring.
untuk mendukung pertemuan daring, Dalam hal ketersediaan perangkat
Perguruan Tinggi telah mampu pembelajaran yang dimiliki oleh
menyediakan fasilitas tersebut. Dari hasil mahasiswa untuk melaksanakan
pengisian kuisioner sebanyak 64,4% pembelajaran daring, hanya sebanyak
mahasiswa mengatakan bahwa perguruan 48,7% yang memiliki perangkat
tinggi telah mampu mempersiapkan memadai dan sisanya 51,3% belum
fasilitas pertemuan daring dengan baik. memiliki perangkat memadai. Dengan
Ini berarti bahwa perguruan tinggi tetap demikian, maka selama pembelajaran
berkomitmen menyelenggarakan daring berlangsung, lebih banyak
pembelajaran bagi mahasiswa, termasuk mahasiswa yang menggunakan perangkat
dalam hal ini pembelajaran daring, yang terbatas untuk mengikuti
walaupun di masa pandemi COVID-19 pembelajaran daring. Sementara
ini harus disiapkan secara mendadak. pembelajaran daring sangat
Aplikasi yang dipakai oleh dosen untuk mengandalkan tersediannya perangkat
pembelajaran daring mudah untuk pembelajaran mahasiswa yang terhubung
digunakan oleh mahasiswa. Sebanyak internet. Inilah yang masih menjadi
69,8% mahasiswa mengatakan mereka tantangan dalam pelaksanaan
mudah menggunakannya. Ini berarti pembelajaran daring.

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


254 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

3. Kemampuan Dosen dan Mahasiswa menggantikan suasana kelas tatap muka


Menggunakan Teknologi yang selama ini dilakukan secara
Kemampuan dosen dan mahasiswa langsung ke dalam suasana kelas daring
dalam menggunakan teknologi informasi sehingga mahasiswa tetap merasa
dan komunikasi dalam pembelajaran nyaman mengikuti pembelajaran menjadi
daring berpengaruh terhadap capaian faktor penting bagi mahasiswa dapat
tujuan pembelajaran. Ketidaksiapan menerima pembelajaran daring.
dosen maupun mahasiswa dalam Sementara mahasiswa diharapkan
menggunakan platform pembelajaran mampu menggunakan media
daring menjadi salah satu masalah yang pembelajaran daring baik untuk
dapat menghambat efektivitas pertemuan maupun untuk menyampaikan
pembelajaran daring. Dosen dan hasil tugas. Tidak semua mahasiswa
mahasiswa harus beradaptasi dengan mampu memahami materi yang
kebiasaan baru berinteraksi belajar diberikan selama pembelajaran daring
menggunakan media daring. Dosen (Wijaya et al., 2020).
diharapkan mampu menggunakan Hasil pengisian kuisioner
teknologi sebagai sarana untuk Mahasiswa STIPAS Tahasak Danum
menyampaikan pembelajaran kepada Pambelum Palangkaraya dilihat dari
mahasiswa. Penyiapan materi kemampuan dosen dan mahasiswa
pembelajaran berbasis teknologi yang menggunakan teknologi dalam proses
menarik minat mahasiswa untuk belajar, pembelajaran daring dapat dilihat pada
kemampuan menggunakan media Tabel 3.3 berikut.
pembelajaran daring, serta kemampuan

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 255

Tabel 3.2 Hasil Penghitungan Sar ana Pembelajar an Dar ing


Jawaban Responden
Pertanyaan
SS S TS STS
Dosen menyiapkan Frekuensi 5 46 20 4
materi dengan baik Persentase 6,7% 61,3% 26,7% 5,3%

Materi pembelajaran ter- Frekuensi 4 36 30 5


sampaikan dengan baik Persentase 5,3% 48% 40% 6,7%

Mahasiswa lebih mudah Frekuensi 2 8 50 15


memahami Persentase 2,7% 10,7% 66,7% 10%

Mahasiswa memiliki kes- Frekuensi 3 52 16 4


empatan untuk bertanya Persentase 4% 69,3% 21,3% 5,3%

Mahasiswa lebih mudah Frekuensi 1 12 49 13


berkomunikasi dgn dosen
secara daring Persentase 1,3% 16% 65,3% 17,3%

Interaksi mahasiswa- Frekuensi 5 12 51 7


dosen tidak terkendala Persentase 6,7% 16% 68% 9,3%

Mahasiswa mampu Frekuensi 0 29 38 8


mengikuti pertemuan
dengan baik Persentase 0 38,7% 50,7% 10,7%

Mahasiswa lebih mudah Frekuensi 0 15 49 11


menyampaikan hasil
pekerjaan Persentase 0 20% 65,3% 14,7%

Dari Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa lebih yang mengatakan demikian.
dosen telah mampu menyiapkan materi Banyak yang menilai bahwa dosen
pembelajaran dengan baik dirasakan oleh belum mampu menyampaikan materi
68,4% mahasiswa. Sementara dilihat dengan baik. Mereka merasa kesulitan
dari sisi kemampuan dosen memahami materi yang diberikan oleh
menyampaikan materi, sebanyak 54% dosen pada pembelajaran daring. Selain
mahasiswa menilai materi yang itu mahasiswa merasa kesulitan untuk
diberikan oleh dosen tersampaikan berkomunikasi dengan dosen secara
dengan baik. Ini artinya hanya separuh (Continued on page 256)

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


256 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

daring dibandingkan dengan pertemuan 4. Efisiensi Waktu


tatap muka langsung. Dilihat dari Pengelolaan alokasi waktu maupun
interaksi antara dosen dan mahasiswa jadwal pembelajaran daring harus
selama pembelajaran daring berlangsung, diperhitungkan secara baik. Jumlah jam
76,3% mahasiswa mengatakan hal ini pertemuan yang selama ini dilakukan
menjadi kendala. Interaksi belum secara tatap muka harus mampu
berlangsung dengan baik. Artinya digantikan dengan pembelajaran daring.
kemampuan menggunakan media Pengalokasian waktu dan penjadwalan
pembelajaran daring, baik dari sisi yang baik akan membuat tujuan
mahasiswa maupun dosen masih belum pertemuan daring tercapai. Dengan
baik dan ini menjadi hambatan dalam pembelajaran daring, waktu mahasiswa
proses pembelajaran daring. Mahasiswa yang seharusnya dipakai untuk
pun merasa lebih sulit menyampaikan perjalanan ke kampus menjadi tidak ada,
hasil pekerjaan mereka secara daring sehingga seharusnya waktu pembelajaran
dibandingkan secara tatap muka. daring bisa membuat waktu sehari-hari
Sebanyak 80,3% mahasiswa merasa mahasiswa lebih efisien karena
lebih sulit menyampaikan hasil pekerjaan dilaksanakan di tempat tinggal masing-
secara daring dibandingkan dengan masing.
secara tatap muka. Nampak bahwa Hasil pengisian kuisioner
kemampuan teknologi dosen dan Mahasiswa STIPAS Tahasak Danum
terutama mahasiswa masih menjadi Pambelum Palangkaraya dilihat dari
hambatan dalam pembelajaran daring. efisiensi waktu dalam proses
pembelajaran daring dapat dilihat pada
Tabel 3.4 berikut.

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 257

Tabel 3.4 Hasil Penghitungan Sar ana Pembelajar an Dar ing


Jawaban Responden
Pertanyaan
SS S TS STS
Waktu pertemuan terjadwal Frekuensi 3 30 34 8
dengan baik Persentase 4% 40% 45,3% 10,7%

Waktu pertemuan lebih Frekuensi 7 48 15 5


singkat Persentase 9,3% 64% 20% 6,7%

Frekuensi 1 18 44 12
Volume/kuantitas tugas baik
Persentase 1,3% 24% 58,7% 16%

Efektivitas waktu sehari- Frekuensi 0 24 39 12


hari lebih baik Persentase 0 32% 52% 16%

Dari Tabel 3.4 dapat dilihat waktu 5. Efektivitas Biaya


untuk pertemuan daring dirasakan lebih Lamanya waktu pertemuan yang
singkat dari pada pertemuan tatap muka dilakukan secara daring akan berdampak
secara langsung. Sedangkan untuk kepada biaya pemakaian data internet
penjadwalan pertemuan daring lebih dari bagi mahasiswa yang menggunakan
setengah mahasiswa mengatakan paket data selular untuk koneksi internet.
terjadwal dengan baik, yaitu 56,5% dan Hasil pengisian kuisioner Mahasiswa
sisanya mengatakan bahwa pertemuan STIPAS Tahasak Danum Pambelum
daring belum terjadwal dengan baik, Palangkaraya dilihat dari biaya
sebanyak 45,5%. Maka penjadwalan kebutuhan internet dalam melakukan
pertemuan daring perlu menjadi pembelajaran daring dapat dilihat pada
perhatian untuk perbaikan ke depan agar Tabel 3.5 berikut.
mahasiswa dapat mengikuti
pembelajaran daring dengan baik.

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


258 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

Tabel 3.5 Hasil Penghitungan Sar ana Pembelajar an Dar ing


Biaya Daring/Bulan Jumlah Persentase
< 100.000 13 17,33%
100.000 - 200.000 45 60,00%
201.000 - 300.000 5 6,67%
> 300.000 12 16,00%

Dari tabel 3.5 dapat dilihat bahwa mengeluarkan biaya transportasi untuk
sebanyak 17,33% mahasiswa kuliah, selama masa pandemi COVID-19
menghabiskan Rp100.000,00/bulan atau di mana semua dilakukan dari rumah,
kurang untuk mengikuti pembelajaran maka biaya transportasi yang tidak
daring, 60% mahasiswa menghabiskan terpakai akan bisa menggantikan biaya
Rp100.000,00 s.d. Rp200.000,00/bulan pulsa selama pembelajaran daring. Tetapi
untuk untuk mengikuti pembelajaran di bagi mahasiswa STIPAS Tahasak
daring. Sebanyak 6,67% menghabiskan Danum Pambelum Palangkaraya, di
Rp200.000,00 s.d. Rp300.000,00/bulan, mana sebagian besar mahasiswa tinggal
dan sebanyak 16% mahasiswa di asrama kampus dan tidak
membutuhkan lebih dari Rp300.000,00/ mengeluarkan biaya transportasi,
bulan untuk memenuhi kebutuhan paket pengeluaran biaya untuk pembelajaran
internet selama mengikuti pembelajaran daring terasa sangat memberatkan.
daring. Rata-rata biaya internet yang
dikeluarkan selama proses pembelajaran 6. Pembelajaran Daring Mampu
daring adalah Rp200.00,00/bulan. Menggatikan Tatap Muka?
Bahkan ada yang sampai Rp500.000,00. Dengan kondisi pandemi COVID-19
Keluhan biaya pulsa telepon memang yang belum jelas kapan akan berakhir
banyak dilontarkan apabila dihubungkan membuat dunia pendidikan di Indonesia
dengan pembelajaran daring. Kondisi harus bersiap untuk secara permanen
ekonomi mahasiswa yang sebagian besar memberlakukan pembelajaran daring
berasal dari keluarga tidak mampu terasa dalam proses pembelajaran. Namun
sangat terbebani dengan pembelajaran kesiapan baik dari sisi sarana prasarana
daring karena harus mengeluarkan biaya maupun kemampuan sumber daya
lebih untuk pembelian pulsa. Bila manusia dalam pembelajaran daring
dibandingkan dengan kondisi mahasiswa (Continued on page 259)

di tempat lain yang setiap hari


No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978
Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 259

masih menjadi masalah di sebagian besar baik dilaksanakan pembekajaran daring


lembaga pendidikan. ke depan bahkan saat kondisi pandemi
Hasil pengisian kuisioner COVID-19 sudah berakhir dapat dilihat
Mahasiswa STIPAS Tahasak Danum pada Tabel 3.6 berikut
Pambelum Palangkaraya bahwa lebih

Tabel 3.6 Hasil Penghitungan Pembelajar an Dar ing Dilaksanakan ke


Jawaban Responden
Pertanyaan
SS S TS STS
Frekuensi 0 20 36 19
Lebih baik dilaksanakan
pembelajaran daring ke 26,7
depannya Persentase 0 % 48% 25,3%

Dari Tabel 3.6 bisa dilihat bahwa konvensional secara tatap muka. Namun
tidak ada mahasiswa yang mengatakan dengan penerapan pembelajaran daring
sangat setuju untuk penerapan yang dilakukan secara mendadak dan
pembelajaran daring ke depan. Sebanyak tanpa persiapan, tujuan pembelajaran
26,7% setuju, 48% tidak setuju, dan belum dapat tercapai. Penyediaan sarana
25,3% sangat tidak setuju. Tampak teknologi informasi yang mendukung
bahwa mahasiswa STIPAS Tahasak pembelajaran daring, kemampuan
Danum Pambelum Palangkaraya merasa mahasiswa dan dosen untuk
keberatan apabila pemberlakuan menggunakan teknologi untuk
pembelajaran daring diterapkan secara mendukung proses pembelajaran, dan
permanen saat pandemi COVID-19 kondisi jaringan internet yang stabil
berakhir. sangat berpengaruh terhadap
D. SIMPULAN keberhasilan pembelajaran daring guna
Berdasarkan hasil penelitian, dapat mencapai tujuan pembelajaran.
disimpulkan bahwa untuk keadaan Ditambah lagi mereka yang berasal dari
darurat selama masa pandemi COVID- keluarga dengan kondisi ekonomi yang
19, di mana pembelajaran daring menjadi kurang mampu akan terasa sangat
satu-satunya pilihan yang harus diambil terbebani dengan biaya paket data
oleh perguruan tinggi untuk memastikan selular. Ini menjadi alasan mereka untuk
proses pembelajaran tetap berlangsung, (Continued on page 260)

dinilai dapat menggantikan pembelajaran


No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978
260 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

lebih memilih pembelajaran tatap muka Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian:


kembali diterapkan apabila pandemi Suatu Pendekatan Praktek.
COVID-19 berakhir. Agar pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta
daring menjadi lebih efektif, maka ke Arizona, K., Abidin, Z., & Rumansyah,
depan perlu disiapkan sarana teknologi R. (2020). Pembelajaran Online
informasi yang dapat mendukung Berbasis Proyek Salah Satu Solusi
pembelajaran daring baik oleh pihak Kegiatan Belajar Mengajar Di
Perguruan Tinggi maupun oleh Tengah Pandemi COVID-19.
Pemerintah, di mana mahasiswa dan Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan,
dosen juga turut dibekali pelatihan 5(1), 64–70. https://
menggunakan sarana teknologi informasi doi.org/10.29303/jipp.v5i1.111
tersebut sehingga memudahkan dosen Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID
dan mahasiswa melakukan interaksi -19 terhadap Implementasi
pembelajaran dengan memanfaatkan Pembelajaran Daring di Sekolah
teknologi informasi. Selain itu subsidi Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu
paket data bagi mahasiswa yang kurang Pendidikan, 2(1), 55–61. https://
mampu dapat menjadi solusi dari doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89
beratnya biaya pembelajaran daring ini. Ferdiana, S. (2020). Persepsi Mahasiswa
Saran untuk peneliti selanjutnya tentang Penggunaan Media Daring
adalah perlu dilakukan penelitian lebih pada Program Studi S1 Ilmu Gizi
lanjut mengenai dampak Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
ketidakmampuan mahasiswa berinteraksi Surabaya selama Masa Pandemi
dan memahami materi pembelajaran Corona Virus Disease (COVID-
secara daring terhadap hasil capaian 19). Indonesian Journal of Science
belajar. Learning, 1(1), 5–12.
E. DAFTAR PUSTAKA Firman, F., & Rahayu, S. (2020).
Anhusadar, L. (2020). Persepsi Pembelajaran Online di Tengah
Mahasiswa PIAUD terhadap Pandemi COVID-19. Indonesian
Kuliah Online di Masa Pandemi Journal of Educational Science
Covid 19. KINDERGA RTEN: (IJES), 2(2), 81–89. https://
Journal of Islamic Early Childhood doi.org/10.31605/ijes.v2i2.659
Education, 3(1), 44. https:// Herliandry, L. D., Nurhasanah, N.,
doi.org/10.24014/kjiece.v3i1.9609 Suban, M. E., & Kuswanto, H.

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik 261

(2020). Pembelajaran Pada Masa Teknologi Pembelajaran, 1(2), 153


Pandemi COVID-19. JTP - Jurnal –165.
Teknologi Pendidikan, 22(1), 65– Mustakim. (2020). Efektivitas
70. https://doi.org/10.21009/ Pembelajaran Daring
jtp.v22i1.15286 Menggunakan Media Online
Irhandayaningsih, A. (2020). Pengukuran Selama Pandemi COVID-19 Pada
Literasi Digital Pada Peserta Mata Pelajaran Matematika the
Pembelajaran Daring di Masa Effectiveness of E-Learning Using
Pandemi COVID-19. A nuva, 4(2), Online Media During the COVID-
231–240. 19 Pandemic in Mathematics. A l
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Asma: Journal of Islamic
dan Kebudayaan, Menteri Agama, Education, 2(1), 1–12.
Menteri Kesehatan, dan Menteri Oktavian, R., & Aldya, R. F. (2020).
Dalam Negeri Republik Indonesia Efektivitas Pembelajaran Daring
Nomor 01/KB/2020, 516 Tahun Terintegrasi di Era Pendidikan 4.0.
2020, HK.03.01/Menkes/363/2020, Didaktis: Jurnal Pendidikan Dan
440-882 tentang Panduan Ilmu Pengetahuan, 20(2), 129–135.
Penyelenggaraan Pembelajaran https://doi.org/10.30651/
Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan didaktis.v20i2.4763
Tahun Akademik 2020/2021 di Pakpahan, R., & Fitriani, Y. (2020).
Masa Pandemi Corona Viris JISAMAR (Journal of Information
Disease 2019 (COVID-19). System, Applied, Management,
Komite Penanganan COVID-19 dan Accounting and Researh). 4(2), 30–
Pemulihan Ekonomi Nasional. 36.
Diakses 30 Juli 2020 dari https:// Roni Hamdani, A., & Priatna, A. (2020).
covid19.go.id/peta-sebaran Efektifitas Implementasi
Kusnayat, A., Sumarni, N., Mansyur, A. Pembelajaran Daring (Full Online)
S., Zaqiah, Q. Y., & Bandung, U. Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada
T. (2020). Pengaruh Teknologi Jenjang Sekolah Dasar Di
Pembelajaran Kuliah Online Di Era Kabupaten Subang. Didaktik :
COVID-19 Dan Dampaknya Jurnal Ilmiah PGSD STKIP
Terhadap Mental Mahasiswa. Subang, 6(1), 1–9. https://
EduTeach : Jurnal Edukasi Dan doi.org/10.36989/didaktik.v6i1.120

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978


262 Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19 Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik

Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). 19. Jurnal Bisnis Dan Kajian
Pembelajaran Daring di Tengah Strategi Manajemen, 4, 37–45.
Wabah COVID-19. BIODIK, 6(2),
109–119. https://doi.org/10.22437/
bio.v6i2.9759
Sudjana, N. (2004). Dasar-Dasar Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Sulata, M. A., & Hakim, A. A. (2020).
Gambaran Perkuliahan Daring
Mahasiswa Ilmu Keolahragaan
Unesa Di Masa Pandemi COVID-
19. Jurnal Kesehatan Olahraga, 8,
147–156.
Widiyono, A. (2020). Efektifitas
Perkuliahan Daring (Online) pada
Mahasiswa PGSD di Saat Pandemi
Covid 19. Jurnal Pendidikan, 8(2),
169–177. https://doi.org/10.36232/
pendidikan.v8i2.458
Wijaya, R., Lukman, M., & Yadewani,
D. (2020). Dampak Pandemi
COVID-19 Terhadap Pemanfaatan
E-Learning. Dimensi, 9(2), 307–
322.
Zhafira, N. H., Ertika, Y., & Chairiyaton.
(2020). Persepsi Mahasiswa
Terhadap Perkuliahan Daring
Sebagai Sarana Pembelajaran
Selama Masa Karantina COVID-

No. SK Akreditasi Ristekdikti : 34/E/KPT/2018 DOI:https://doi.org/10.17509/e.v1i3.26978

Anda mungkin juga menyukai