“Viskositas adalah ukuran tahanan yang diberikan oleh suatu fluida terhadap gaya
geser terapan.” (Robert A. Alberty, 1984: 144) Semakin tinggi interaksi dan ikatan antar
molekul fluida, semakin tinggi tahanan yang diberikan oleh suatu fluida ke tekanan geser
yang diterapkan pada fluida tersebut, karenanya, viskositas fluida akan semakin tinggi.
tekanan geser adalah gaya geser dibagi dengan luas. Tekanan geser berbanding lurus dengan
dengan laju regangan geser (atau gradien velocity).
dV
Dimana τ =µ
dY
τ = Tekanan geser
dV/dY = Laju regangan geser
µ = Viskositas
μ=μ ¿c T 0.965
r T r <1.0
0.29
0.71+
Tr
μ=μ ¿c T r T r >1.0
dimana:
2
3.5 M w5 P 3c
μ¿c = 1
6
T c
Mw=Molecular weight
Pc=Critical Pressure
Tc=CriticalTemperature
μ=Viscosity ,micro P
GAS LIQUEFACTION
Gas liquefaction adalah proses pengembunan atau pencairan gas dengan cara:
- Didinginkan pada tekanan atmosferis
- Ditekan pada suhu atmosferis
- Gabungan didinginkan dan ditekan
- Gabungan antara didinginkan dan diekspansikan
Menurut teori kinetik, jika energi kinetik molekul-molekul gas diturunkan dengan
menurunkan temperatur secukupnya, gaya antar molekul akan menjadi efektif dalam
mengikat partikel-partikel dalam keadaan cair. Demikian pula merapatkan molekul-molekul
gas dengan menaikkan temperatur akan mengefektifkan gaya antar molekul. Jika molekul-
molekul tersebut berjauhan, gaya tarik akan melemah, tetapi dengan mendekatnya molekul-
molekul itu satu sama lain, tarikan itu akan meningkat. (Charles W. Keenan, Donald C.
Kleinfelter, Jesse H. Wood, 1986:299)
Titik kritis (Tc) adalah suhu maksimum dimana gas masih dapat dicairkan dengan
cara ditekan (kompresi). Apabila suhu penekanan diatas temperatur kritis, maka gas tersebut
tidak akan mencair.
Proses pencairan gas dengan pendinginan pada tekanan atmosferis. Semua gas dapat
dicairkan dengan cara didinginkan pada tekanan atmosferis, asalkan tersedia media pendingin
(refrigerant) yang sesuai, yakni suhu penguapannya lebih rendah dari titik embun (dew point)
dari gas yang akan dicairkan.
Sebagai contoh:
- titik embun C1 (methane) pada tekanan 1 atmosfer = -162oC
- titik embun C2 (ethane) pada tekanan 1 atmosfer = -89oC
Untuk cairkan gas tersebut pada tekanan 1 atmosfer diperlukan MCR (Multy
Component Refrigerant)
Proses pencairan gas dengan ditekan pada suhu atmosferis, semua gas dapat dicairkan
dengan cara ditekan pada suhu atmosferis, asalkan temperatur kritis dari gas tersebut lebih
tinggi dari pada suhu atmosferis. Apabila suhu atmosferis rata-rata diasumsikan 35 oC, maka
semua gas yang titik kritisnya < 35oC tidak dapat mencair bila dicairkan dengan cara ditekan
hingga berapapun tekanannya dan suhunya atmosferis.
Contoh dewpoint dan temperatur kritis pada komponen hidrokarbon fraksi ringan
Hidrokarbon Dew Point (oC) P=1atm Temperatur Kritis (oC)
Ethane -89 32
Propane -42 97
i-Pentane 28 187
n-Pentane 36 197
dapat kita lihat bahwa C3+ (propane, butane, pentane) masing-masing temperatur kritisnya
lebih tinggi dari suhu atmosferis (asumsi 35oC), sehingga keduanya dapat dicairkan dengan
cara ditekan pada suhu atmosferis.
Proses pencairan gas dengan cara didinginkan dan ditekan. Dengan metoda ini suhu
pencairan gas lebih tinggi dibanding suhu pencairan pada tekanan atmosferis. Pada operasi
gas dilapangan proses pencairan gas tahap awal dilakukan dengan cara ini. Yakni gas pada
tekanan operasi didinginkan dengan media refrigerant propan.
Proses pencairan gas dengan cara didinginkan dan diekspansikan. Proses pencairan
gas ini pada umumnya untuk mencairkan C2+ (ethane, propane, butane, pentane) dan lebih
dikenal dengan sebutan proses cryogenic, yakni suhu pencairan gas berkisar antara - 100oF
sampai -150oF. Bila gas hidrokarbon didinginkan sampai suhu ini maka sebagian besar ethan
dan propan plus akan mencair. Selanjutnya cairan hidrokarbon tersebut akan dapat dipisahkan
dengan sederetan kolom fraksinasi, yakni deethanizer, depropanizer, dan debutanizer.