Anda di halaman 1dari 8

Nama : Andi Antonious Siahaan

Nim : 03031181520014
Shift : Kamis, 13.00-15.00
Kelompok :2

Bilangan Prandtl

1. Bilangan tak Terdimensi


Dalam analisis dimensional,.satuan tak berdimensi adalah satuan yang tidak
memiliki unit fisis melainkan hanyalah bilangan..Bilangan itu pada umumnya
didefinisikan sebagai produk atau rasio atau satuan yang memiliki unit. Satuan tak
berdimensi tidak memiliki unit fisis yang berhubungan..Namun kadang-kadang penulisan
rasio unit yang saling meniadakan..Satuan tak berdimensi digunakan secara luas dalam
bidang matematika,.fisika,.teknik.dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari..

2. Penemu Bilangan Prandtl.


Pada awal abad kedua puluh,.bidang hidrodinamika teoritis dan hidrolika
eksperimental sudah sangat berkembang.dan dilakukan upaya-upaya untuk menyatukan
keduanya..Pada tahun 1904 sebuah makalah klasik disampaikan oleh seorang Profesor
Jerman,.Ludwig (1857-1953) merupakan seorang ahli dibidang mekanika fluida,.yang
memperkenalkan konsep lapisan batas fluida (fluid boundary layer) yang meletakkan
dasar-dasar bagi penyatuan aspek teoritis dan eksperimental dari mekanika fluida..
Gagasan Ludwig Prandtl menyatakan bahwa untuk suatu aliran di dekat sebuah
batas padat terbentuk sebuah lapisan fluida yang tipis (lapisan batas) dimana gesekan
sangat penting,.namun di luar lapisan ini.fluida yang berprilaku lebih banyak menyerupai
fluida tanpa gesekan..Konsep yang relatif sederhana ini memberikan dorongan pada
penyelesain konflik antara ahli hidrodinamik dan ahli hidrolik eksperimental.. Ludwig
Prandtl secara umum diterima sebagai pendiri mekanika fluida modern (Munson: 2014)..
Ludwig Prandtl dalam teorinya mengenai mekanika fluida dengan pemikiran serta
penelitian yang telah dilakukannya sehingga.ia dapat menunjukkan bahwa efek gesekan
dalam fluida yang sedikit kental dibatasi oleh lapisan tipis yang ada di dekat permukaan
benda..Lebih jauh lagi, Ludwig Prandtl menyusun beberapa teori yang melibatkan topik
mekanika fluida..Lapisan batas diperkenalkan pertama kali oleh Ludwig Prandtl pada
tahun 1904 saat berlangsungnya kongres matematika internasional ketiga (The Thrid
International Mathematics Congress) di Jerman..Konsep ini dipresentasikan oleh
Ludwig Prandtl dengan waktu yang sangat singkat hanya dalam waktu 10 menit dan
mampu menjawab permasalahan-permsalahan yang terjadi dimana hidrodinamika yang
hingga akhir abad 19 tidak terpecahkan yakni D'Alembert's Paradox..
3. Pengertian
Bilangan Prandtl merupakan perbandingan antara ketebalan lapis batas
kecepatan dengan ketebalan lapis batas termal. Bilangan Prandtl (Pr) merupakan
sifat-sifat fluida saja dan hubungan antara distribusi suhu dan distribusi kecepatan.
Bila bilangan Prandtlnya lebih kecil dari satu, gradien suhu di dekat permukaan
lebih landai daripada gradien kecepatan, dan bagi fluida yang bilangan Prandtlnya
lebih besar daripada satu gradien suhunya lebih curam daripada gradien kecepatan.
(Mahatma, 2013)..Bilangan Prandtl dinyatakan dengan persamaan: .

Cp
Pr=
k (1)
Keterangan:
= Viskositas kinematik (m2/s) .
Cp= Kalor spesifik fluida pada tekanan tetap kJ/kg.K
K = Konduktivitas thermal W/m.K
Pe V .Cp
Pr = = =
Re a
(2)
Keterangan:
Pr = Bilangan Prandtl (tak terdimensi) .
Pe = Bilangan Peclet (tak terdimensi) .
Re = Bilangan Reynolds (tak terdimensi) .
V = Viskositas kinematis (m2/jam) .
A = Penyerapan panas/thermal diffusivity (m2/jam) .
= Viskositas dinamis (kg/mjam) .
Cp= Panas spesifik (kcal/kgoC) .
= Koefisien perpindahan panas konduksi (kcal/m jamoC).
Bilangan Prandtl juga bisa dicari berdasakan suhu dengan mengacu kepada
Tabel Properties Of Air At Atmospheric Preasure..Nilai bilangan Prandtl berkisar
pada nilai 0.01 untuk logam cair, 1 untuk gas, 10 untuk air dan 10000 untuk minyak
berat.Difusivitas kalor akan berlangsung dengan cepat pada logam cair (Pr <<1)
dan berlangsung lambat pada minyak (Pr>>1)..Pada umumnya nilai bilangan
Prandtl ditentukan menggunakan tabel sifat zat. (Mahatma, 2013). Berikut beberapa
nilai bilangan Prandtl: .
Tabel 1. Rentang Nilai Bilangan Prandtl Untuk Fluida
Cairan Pr
Logam cair 0,004-0,03
Gas 0,7-1,0
Cairan Organik Ringan 5-50
Minyak 50-100000
Gliserin 2000-100000.
. (Sumber: Mahatma, 2013)

3.1. Karakteristik Umum Lapisan Batas


Lapisan Batas didefinisikan sebagai daerah aliran yang tipis di dekat
permukaan dimana aliran diperlambat oleh pengaruh gesekan antara permukaan
dengan aliran. Pengaruhgesekan,.dinyatakan oleh tegangan geser (shear stress ),
tersebut disebabkan adanya velocity gradient yang sangat besar..Sedangkan
velocity gradient muncul akibat adanya kondisi tidak slip (no-slip condition)
dimana kecepatan fluida tepat diatas permukaan adalahnol..Dengan demikian
tegangan geser mencapai harga maksimumnya pada permukaan dan semakin
menjauhnya jarak dari permukaan maka velocity gradient semakin mengecil
sehingga pengaruh tegangan geser dapat diabaikan..Salah satu parameter lapisan
batas yang penting adalah local skin-friction coefficient yang menunjukkan besaran
tak berdimensi dari tegangan geser pada permukaan..Jarak dari permukaan hingga
suatu tempat di dalam medan aliran dimana pengaruh tegangan geser dapat
diabaikan didefinisikan sebagai tebalan lapisan batas (boundary layer thickness), posisi
dimana efek tegangan geser yang dapat diabaikan dinyatakan oleh suatu kondisi
kecepatan alirannya yakni dengan besar nilai telah mencapai 0,99. .

3.2. Klasifikasi Lapisan Batas


Pengklasifikasian lapisan batas dalam hubungannya terhadap aliran terbagi
menjadi tiga daerah yakni lapisan batas laminar,.daerah transisi dan lapisan batas
turbulen..Pembagian mengenai fenomena-fenomena aliran di dalam lapisan batas
laminar,.daerah transisi dan lapisan batas turbulen yang akan dijelaskan secara
terperinci sebagai berikut:.

Gambar.3.1..Lapisan Batas Laminar,.Daerah Transisi,.dan Lapisan Batas


Turbulen di. dalam Lapisan Batas.
(Sumber:.Mahatma,.2013).

Pada lapisan batas laminar,.aliran atau lapisan fluida (fluid layers) yang
bergerak secara halus antara satu sama lainnya atau dengan kata lain lapisan batas
laminar memiliki streamline yang saling paralel satu dengan yang lainnya.
Pengaruh gesekan yang timbul akibat velocity gradient diakibatkan oleh viskositas
fluida itu sendiri,.sehingga perpindahan massa dan momentum antara aliran fluida
terjadi dalam tingkat molekular saja..Sedangkan pada lapisan batas aliran turbulen,
gerakan molekul fluida yang acak.menyebabkan terjadinya fluktuasi kecepatan
(baik pada arah paralel maupun tegak lurus terhadap setiap aliran)..
Fluktuasi kecepatan pada arah tegak lurus aliran menyebabkan perpindahan
massa dan momentum,.sehingga perpindahannya terjadi dalam jumlah yang sangat
besar antar lapisan fluida..Hal inilah yang menyebabkan tegangan geser pada
lapisan batas turbulen lebih besar jika dibandingkan pada lapisan batas laminar
yang disebabkan oleh perpindahan massa dan momentum..Dengan kata lain
tegangan geser di dalam lapisan batas tidak hanya dipengaruhi oleh viskositas
fluida itu sendiri,.karena viskositas fluida berharga konstan di seluruh medan aliran
fluida, melainkan oleh Reynolds Shear Stresses atau turbulent stresses sendiri
merupakan besaran yang menunjukkan fluktuasi kecepatan molekul fluida
tersebut..
Pada lapisan batas aliran turbulen,.efek reynolds stresses terhadap tegangan
geser lebih besar jika dibandingkan pada lapisan batas laminar..Akan tetapi terdapat
suatu lapisan aliran yang sangat tipis di dekat permukaan dimana fluktuasi
kecepatan pada arah tegak lurus yang terhadap permukaan sehingga dapat
diredam..Lapisan aliran ini disebut viscous sublayer..Di dalam viscous
sublayer tegangan geser hanya diakibatkan oleh viskositas aliran saja namun
velocity gradient cukup besar yang menyebabkan tegangan geser pada permukaan
untuk lapisan batas turbulen lebih besar dibandingkan lapisan batas laminar. .

4. Pengaruh Angka Prandtl Dalam Perpindahan Panas Pada Suatu


Benda Bulat.
Aliran fluida yang mengenai suatu benda bulat yang diam akan terjadi
gesekan antara dinding benda dengan fluida disekelilingnya. Didekat permukaan
benda bulat tersebut terjadi perubahan-perubahan kecepatan aliran dan hal ini
diterangkan oleh lapisan batas..Studi numerik dengan metode beda berhingga
memberikan bahwa tebal lapisan batas naik seiring dengan kenaikan sudut dari
titik stagnasi dan kecepatan juga semakin naik..Separasi aliran terjadi pada = 111.
Besar yang terjadi pada proses perpindahan panas dari fluida sekeliling ke benda
bulat tergantung dengan angka Prandtl (Pr), semakin naik angka Prandtl maka
perpindahan panas semakin naik dan tebal lapisan batas termal semakin turun..
Aliran fluida disekitar sekeliling suatu benda bulat atau bola banyak
dijumpai dalam bidang teknik dan begitu juga perpindahan panasnya dari sekeliling
atau sebaliknya. Hal ini terjadi pada proses ketika bola jatuh, butiran liquid keluar
dari nosel ke atmosfer dengan asumsi butiran liquid pejal dan terjadi pendinginan
butiran urea dalam menara pendinginan. Karakteristik pada suatu aliran di dekat
dinding bola sangat diperlukan untuk mengetahui drag sehingga didalam
perencanaan bidang teknik peralatan dapat dirancang dengan lebih baik..
Aliran disekitar benda bulat sesungguhnya adalah aliran tiga dimensi. Untuk
mengetahui karakteristik aliran tiga dimensi memerlukan persamaan yang lebih
banyak pada persamaan momentum tiga dimensi. Oleh karena geometri bola maka
bola merupakan bentuk aksisimetris (/ =0) sehingga hal tersebut dapat
dipelajari secara dua dimensi. Tekanan pada bagian belakang bola adalah yang
paling rendah bila dibandingkan dengan di depan bola. Oleh karena tekanan tetap
rendah dan hampir konstan, biasa disebut pressure drag yang mana besarnya sekitar
90% dari total drag di daerah ini. Sisanya 10% disebabkan oleh skin-friction drag
yaitu gesekan antara aliran dan dinding. Sebagian besar skin-friction drag
dihasilkan pada dinding bagian depan dimana lapisan batas kecil dan gradien
kecepatan pada permukaan bola besar. Untuk menghitungnya maka perlu
penyelesaian persamaan lapisan batas yang terperinci. Dalam lapisan batas, tekanan
statis dan kecepatan aktual tergantung dari geometri penampang aliran.
Ada beberapa variabel yang dapat masuk dalam persamaan momentum atau
lapisan batas, selain komponen kecepatan, diantaranya angka Reynolds, kekentalan
dan tekanan. Dua variabel yaitu angka Reynolds dan kekentalan telah diberikan
oleh Maged untuk bola tidak pejal (liquid drop) maupun benda bulat pejal. Angka
Reynolds untuk memvariasikan kecepatan ekteriur dari fluida dan kekentalan untuk
memvariasikan jenis fluida. Untuk angka Reynolds yang rendah telah dipelajari
perpindahan panas untuk aliran nonsteady. Dalam solusi numerik skema beda
berhingga sering kali digunakan. Persamaan lapisan batas yang mana komponen
konvektif u/y didiskretisasi menjadi bagian-bagian unknown value. .
Perpindahan panas dari fluida ke benda bulat atau sebaliknya dalam suatu
proses pemanasan atau pendinginan adalah sesungguhnya problem unsteady
apabila berhubungan dengan waktu. Disekitar benda bulat selain terjadi lapisan
batas hidrodinamik terjadi juga lapisan batas termal. Antara fluida yang letaknya
dekat dengan dinding dan dengan dinding bola terjadi keseimbangan termal.
Pada studi ini akan diberikan karakteristik aliran-aliran disekitar sebuah
bagian bola yang menerima perpindahan panas dari fluida sekeliling dengan
menggunakan sebuah asumsi diantaranya bilangan Reynolds tinggi (aliran
laminer), aliran incompresible dua dimensi, aliran mantap (steady flow)..Pada
bagian konvektif u/y didiskretisasi menjadi bagian known value dengan metode
numerik implisit..Besar perpindahan panas dapat dihitung dengan mencari terlebih
dahulu profil temperatur yang digunakan pada proses..Hasil studi numerik ini dapat
memprediksi dari suatu karakteristik aliran disekitar sebuah benda bulat atau bola..
Hasil perhitungan untuk distribusi kecepatan dalam lapisan batas dapat kita
lihat bahwa kecepatan naik dengan semakin naiknya . Kecepatan akan maksimum
pada daerah sekitar 90 oleh karena aliran ekteriur akan maksimum pada daerah
tersebut. Kecepatan mulai menurunketika >90o dan profil pada = 103o merupakan
profil kecepatan didekat daerah separasi. Tebal lapisan batas berkembang mulai
dari titik stagnasi dan semakin naik dengan semakin naik (Kaprawi, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

Kaprawi. 2008. Jurnal Sains dan Teknologi Emas. Vol 18(1): 49-50
Mahatma. 2013. Prandtl Number. (Online).
eprints.undip.ac.id/41150/3/BAB_II.pdf. (Diakses pada tanggal 8
September 2017).
Munson, Bruce,. dkk. 2004. Mekanika Fluida Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai