Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

Disusun oleh :

Siti Kholifah

1920036

AKADEMI KEPERAWATAN AL-IKHLAS

CISARUA BOGOR TAHUN 2021-2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya

menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan

Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang

“TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA ” yang kami sajikan

berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh

penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun

maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama

pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas

kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

14 oktober 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keperawatan kesehatan masyarakat pada tingkat keluarga, pembahasaannya akan
dibagi menjadi 3 bagian, bagian 1 akan membahas tentang konsep keluarga, bagian 2
akan membahas tentang keperawatan kesehatan keluarga, dan bagian 3 membahas
tentang proses keperawatan keluarga. Maksudnya adalah untuk memberikan gambaran
dapat membedakan dengan jelas antara konsep keluarga, keperawatan keluarga dan
aplikasinya dalam proses keperawatan dan keterkaitan diantara ketiganya.
Salah satu aspek terpenting dalam keperawatan keluarga adalah pemberian asuhan
pada unit keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok, dan komunitas
adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris disadari bahwa kesehatan paea
anggota keluarga sudah ditanggulangi secara insidental, tetapi keluarga belum dilihat
sebagai klien dari keperawatan. sebenarnya, keluarga sebagai unir asuhan keperawatan
sangat besar pengaruhnya terhadap individu dan kelompik.
Oleh karena itu penetapan keluarga sebagai klien atau sasaran asuhan keperawatan
adalah hal yang tepat. Keluarga dalam hal ini tidak dipandang dari jumlah anggotanya,
tetapi Kesatuannya yang unik dalam menghadapi mengahadapi masalah. Keunikannya
terlihat dari cara berkomunikasi, mengambil keputusan, sikap, niali, cita-cita, hubungan
dengan masy luas dan gaya hidup yang tidak sama antara satu keluarga dengan
keluarga lainnya. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan, jaman, dan
geografis. Keluarga didesa sangat berbeda dengan dikota dalam hal besarnya keluarga,
struktur, nilai, dan juga gaya hidupnya.
B. Tujuan
 Mampu menjelaskan pengertian keluarga
 Mampu menjelaskan struktur keluarga
 Mampu menjelaskan ciri – ciri struktur keluarga
 Mampu menjelaskan peranan keluarga
 Mampu menjelaskan fungsi keluarga
 Mampu menjelaskan tahapan perkembangan keluarga
 Mampu menjelaskan tugas – tugas keluarga
 Mampu menjelaskan macam struktur – tipe – bentuk keluarga
C. Rumusan masalah
 Apa pengertian keluarga?
 Bagaimana struktur dalam keluarga ?
 Apa saja ciri – ciri struktur keluarga?
 Apa saja peranan keluarga?
 Apa fungsi keluarga?
 Apa saja tahapan perkembangan keluarga?
 Apa saja tugas – tugas keluarga?
 Bagaimana macam struktur – tipe – bentuk keluarga?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya untuk menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya (Susanto, 2012).
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Padila,2012).

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :

1) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi
2) Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4) Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
2. Struktur keluarga
Menurut Gusti (2013), Muhlisin (2012), Padila (2012) dan Setiadi (2008) Struktur
keluarga terdiri dari :
a) Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.
b) Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
c) Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d) Patrilokal, sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e) Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.
3. Ciri ciri struktur keluarga
Menurut Gusti (2013), Muhlisin (2012) dan Padila (2012) Ciri-ciri struktur
keluarga yaitu :
• Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antar anggota keluarga.
• Ada keterbatasan
Setiap anggota memiiki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
• Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
4. Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
o Peranan ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
o Peranan ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
o Peranan anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
5. Fungsi keluarga
Menurut Muhlisin (2012) fungsi keluarga meliputi :
• Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
• Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
• Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga
mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas
kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan untuk melaksanakan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota
yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.
6. Tahap perkembangan keluarga
Menurut Padila, (2012) tahap siklus kehidupan keluarga serta tugas dalam
perkembangannya adalah sebagai berikut :
a) Tahap keluarga pemula (beginning family)
Keluarga baru/ pasangan yang belum memiliki anak. Tugas perkembangan keluarga
pada tahap ini adalah :
 Membangun perkawinan yang saling memuaskan
 Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis
 Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
 Menetapkan tujuan bersama
 Persiapan menjadi orang tua
 Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi orang
tua).
b) Tahap keluarga sedang mengasuh anak (child bearing)
Keluarga dengan anak pertama berusia kurang dari 30 bulan. Studi klasik Le
master (Padila, 2012) menyatakan bahwa dari 46 orang tua dinyatakan 17% tidak
bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal : Suami merasa diabaikan, peningkatan
perselisihan dan argument, interupsi dalam jadwal continue, kehidupan seksual
dan sosial terganggu dan menurun. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini
adalah :
 Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (integrasi bayi
dalam keluarga)
 Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga
 Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
 Memperluas persahabatan keluarga besar dengan menambah peran orang tua,
kakek dan nenek
 Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
 Konseling KB post partum 6 minggu
 Menata ruang untuk anak
 Menyiapkan biaya untuk mengasuh anak
 Memfasilitasi role learning anggota keluarga
 Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
c) Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah
Keluarga dengan anak pertama berusia 30 bulan – 6 tahun. Tugas perkembangan
keluarga :
 Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi
dan keamanan.
 Mensosialisasikan anak
 Mengintegrasikan anak yang baru dan memenuhi kebutuhan anak yang lain
 Mempertahankan hubungan yang sehat (hubungan perkawinan dan
hubungan orang tua-anak) serta hubungan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas)
 Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak
 Pembagian tanggung jawab
 Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak.
d) Tahap keluarga dengan anak usia sekolah
Keluarga dengan anak pertama berusia 6-13 tahun. Tugas perkembangan keluarga :
 Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat
 Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
 Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
 Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
 Menyediakan aktivitas untuk anak.
e) Tahap keluarga dengan anak remaja
Keluarga dengan anak pertama berusia 13-20 tahun. Tugas perkembangan keluarga :
 Memberkan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri
 Memfokuskan kembali hubungan intim perkawinan
 Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak
 Mempersiapkan perubahan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh dan kembang
anggota keluarga
f) Tahap keluarga dengan anak dewasa
Keluarga dengan anak pertama meninggalkan rumah. Tahap perkembangan keluarga
:
 Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru dari
perkawinan anak-anaknya
 Melanjutkan dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan
 Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri
 Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru dimasyarakat
 Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
 Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.
g) Tahap keluarga usia pertengahan (middle age family).
Tugas perkembangan keluarga :
 Menyediakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang
tua (lansia) dan anak-anak
 Memperkokoh hubungan perkawinan
 Persiapan masa tua atau pensiun.
h) Tahap keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga :
 Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup
 Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
 Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
 Mempertahankan hubungan perkawinan
 Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
 Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
 Melakukan life review masa lalu.
7. Tugas tugas keluarga
Ada 8 (delapan) tugas pokok keluarga, yaitu :
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan anggota-anggotanya.
2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannnya
masing-masing.
4) Sosialisasi antar anggota keluarga
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga
6) Pemeliharaan ketertiban anggota-anggota keluarga
7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarganya.(Padila :
2012).

8. Macam macam struktur-tipe-bentuk keluarga


 TRADISIONAL :
a. The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam
saturumah
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang
terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah
seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek),
keponakan, dll)
f. The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi
hukum pernikahan)
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul
pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama
dalam satu rumah
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan
saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur,
kamar mandi, televisi, telpon, dll)
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati
2. NON - TRADISIONAL :
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah
b. The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang
hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang
sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
e. Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan
suami-istri (marital partners)
f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan
tertentu
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang
merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual
dan membesarkan anaknya
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain
dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan
bertanggung jawab membesarkan anaknya
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu
sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena
krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan
mental
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam
kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
BAB III

PENUTUP

a) Kesimpulan
Keluarga adalah suatu ikatan / persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi,
dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
b) Saran
Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak
bisa menambah pengetahuan pembaca. Disampin itu kami juga mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah kami
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Muhlisin, Abi. 2012. Keperawatan Keluarga. Surakarta : Gosyem


Publishing.

Ahmad, Susanto.2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:Kencana

Gusti, Salvari. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga. Cetakan Pertama.


Jakarta : Penerbit CV. Trans Info Media

Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta :


Graha Ilmu.

Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Anda mungkin juga menyukai