Anda di halaman 1dari 4

NAMA : INTAN MEILANI LONI

NIM : 19331024

RANGKUMAN

A. SPEKTROFOTOETRI UV-VIS
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu teknik analisis
spektroskopi yang memakai sumber radiasi eleltromagnetik ultraviolet
dekat (190-380) dan sinar tampak (380-780) dengan memakai instrumen
spektrofotometer (Mulja dan Suharman, 1995:26). Spektrofotometri UV-
Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang
dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk
analisis kuantitatif ketimbang kualitatif.
Spektrofotometer UV-Vis dapat melakukan penentuan terhadap
sampel yang berupa larutan, gas, atau uap. Untuk sampel yang berupa
larutan perlu diperhatikan pelarut yang dipakai antara lain:
1. Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap
terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak berwarna.
2. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis.
3. Kemurniannya harus tinggi atau derajat untuk analisis.
Spektrofotometer terdiri atas spektrometer dan fotometer.
Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya
yang ditranmisikan atau yang diabsorpsi. Spektrofotometer tersusun atas
sumber spektrum yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk
larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur pebedaan
absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding.
Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum ultraviolet
dan visibel tergantung pada struktur elektronik dari molekul. Serapan
ultraviolet dan visibel dari senyawa-senyawa organik berkaitan erat
transisi-transisi diantara tingkatan-tingkatan tenaga elektronik.
Disebabkan karena hal ini, maka serapan radiasi ultraviolet atau terlihat
sering dikenal sebagai spektroskopi elektronik. Transisi-transisi tersebut
biasanya antara orbital ikatan antara orbital ikatan atau orbital pasangan
bebas dan orbital non ikatan tak jenuh atau orbital anti ikatan. Panjang
gelombang serapan merupakan ukuran dari pemisahan tingkatan-
tingkatan tenaga dari orbital yang bersangkutan. Spektrum ultraviolet
adalah gambar antara panjang gelombang atau frekuensi serapan lawan
intensitas serapan (transmitasi atau absorbansi).
Sumber tenaga radiasi terdiri dari benda yang tereksitasi menuju
ke tingkat yang lebih tinggi oleh sumber listrik bertegangan tinggi atau
oleh pemanasan listrik. Monokromator adalah suatu piranti optis untuk
memencilkan radiasi dari sumber berkesinambungan. Digunakan untuk
memperoleh sumber sinar monokromatis. Pengukuran pada daerah UV
harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada
daerah ini. Sel yang biasa digunakan berbentuk persegi maupun
berbentuk silinder dengan ketebalan 10 mm. Sel tersebut adalah sel
pengabsorpsi, merupakan sel untuk meletakkan cairan ke dalam berkas
cahaya spektrofotometer. Sel haruslah meneruskan energi cahaya dalam
daerah spektral yang diminati. Sebelum sel dipakai dibersihkan dengan
air atau dapat dicuci dengan larutan detergen atau asam nitrat panas
apabila dikehendaki.
B. TITRASI POTENSIOMETRI
Potensiometri adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan pengukuran potensial atau voltage dari suatu sel
elektrokimia yang terdiri dari elektroda dan larutan. Larutan tersebut
berisi komponen utama yang mempunyai kemampuan mengion.
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan
elektroda indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Dengan
demikian, kurva titrasi yang diperoleh dengan menggambarkan
grafik potensial terhadap volume pentiter yang ditambahkan,
mempunyai kenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan. Dari
grafik itu dapat diperkirakan titik akhir titrasi. Cara potensiometri ini
bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan
titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah
kesetaran sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik
akhir titrasi dengan indikator.
Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan
menetapkan volume dimana terjadi perubahan potensial yang
relatif besar ketika ditambahkan titran. Dalam titrasi secara manual,
potensial diukur setelah penambahan titran secara berurutan, dan
hasil pengamatan digambarkan pada suatu kertas grafik terhadap
volum titran untuk diperoleh suatu kurva titrasi.
Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi
potensiometri yaitu reaksi pembentukan kompleks, reaksi
netralisasi dan pengendapan dan reaksi redoks. Pada reaksi
pembentukan kompleks dan pengendapan, endapan yang
terbentuk akan membebaskan ion terhidrasi dari larutan. 
Umumnya digunakan elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai
logam dapat dititrasi dengan EDTA. Reaksi netralisasi terjadi pada
titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda indikatornya
elektroda gelas. Tetapan ionisasi   harus kurang dari 10-8.
Sedangkan reaksi redoks dengan elektroda Pt atau elektroda inert
dapat digunakan pada titrasi redoks. Oksidator kuat (KMnO 4,
K2Cr2O7, Co(NO3)3) membentuk lapisan logam-oksida yang harus
dibebaskan dengan reduksi secara katoda dalam larutan encer.
Persamaan Nernst memberikan hubungan antara potensial
relatif suatu elektroda dan konsentrasi spesies ioniknya yang
sesuai dalam larutan. Potensiometri merupakan aplikasi langsung
dari persaman Nernst dengan cara pengukuran potensial dua
elektroda tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Dengan
pengukuran pengukuran potensial reversibel suatu elektroda, maka
perhitungan aktivitas atau konsentrasi suatu komponen dapat
dilakukan.
Potensial dalam titrasi potensiometri dapat diukur sesudah
penambahan sejumlah kecil volume titran secara berturut-turut atau
secara kontinu dengan perangkat automatik. Presisi dapat
dipertinggi dengan sel konsentrasi. Elektroda indikator yang
digunakan dalam titrasi potensiometri tentu saja akan bergantung
pada macam reaksi yang sedang diselidiki. Jadi untuk suatu titrasi
asam basa, elektroda indikator dapat berupa elektroda hidrogen
atau sesuatu elektroda lain yang peka akan ion hidrogen, untuk
titrasi pengendapan halida dengan perak nitrat, atau perak dengan
klorida akan digunakan elektroda perak, dan untuk titrasi redoks
(misalnya, besi(II)) dengan dikromat digunakan kawat platinum
semata-mata sebagai elektroda redoks.

Anda mungkin juga menyukai