Anda di halaman 1dari 18

Makalah

BIOTEKNOLOGI

Dosen Pengampu : Irfandi, S.Pd, M.Si

Mata Kuliah : Sains Teknologi dalam Masyarakat

Disusun Oleh :

Berliana Sitompul 4183240001

FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini pada mata kuliah Sains
Teknologi dalam Masyarakat dengan judul Bioteknologi sampai selesai. Kami berupaya
menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin agar dapat dipahami dengan mudah. Adapun
maksud dan tujuan dari penulisan Makalah ini adalah suatu bentuk tanggung jawab kami
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sains Teknologi dalam Masyarakat.

Kami menyadari bahwa penulisan dari Tugas Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dalam kalimat, tata bahasa, bahkan urutan sistematika, sehingga kami
membutuhkan banyak kritikan dan masukan untuk dapat memperbaiki kesalahan dalam
penulisan.

Akhir kata kami mengucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kami akhiri dengan kata terima kasih.

Medan, 20 Oktober 2021

Penulis

Berliana Sitompul

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4

1.1.............................................................................................................................. Latar
Belakang ............................................................................................................ 4
1.2.............................................................................................................................. Rumus
an Masalah ......................................................................................................... 4
1.3.............................................................................................................................. Tujuan
............................................................................................................................. 4
1.4.............................................................................................................................. Manfaa
t .......................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 6

2.1.............................................................................................................................. Pengert
ian Bioteknologi.................................................................................................. 6
2.2.............................................................................................................................. Prinsip
dan Batasan Bioteknologi .................................................................................. 7
2.3.............................................................................................................................. Sejarah
Perkembangan Bioteknologi .............................................................................. 8
2.4.............................................................................................................................. Jenis
Bioteknologi ....................................................................................................... 9
2.5.............................................................................................................................. Penera
pan Bioteknologi ................................................................................................ 11
2.6.............................................................................................................................. Dampa
k Positif Bioteknologi ........................................................................................ 14
2.7.............................................................................................................................. Dampa
k Negatif Bioteknologi ....................................................................................... 15

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 17

3.1.............................................................................................................................. Kesim
pulan ................................................................................................................... 17
3.2.............................................................................................................................. Saran
............................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagian besar sejarah dan tonggak keberlangsungan kehidupan manusia didorong
dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kurun
waktu 20 tahun terakhir ini, bioteknologi telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Pesatnya perkembangan ini sejalan dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan
umat manusia di Dunia. Di beberapa Negara maju, seperti Amerika Serikat, Cina dan
Jepang, bioteknologi mendapatkan perhatian serius dan dikembangkan oleh Pemerintah
secara intensif. Tujuan ini dilakukan untuk memberikan solusi mengatasi berbagai
permasalahan yang di hadapi umat manusia pada saat ini maupun yang akan datang
terutama yang berhubungan dengan kebutuhan pangan, obat – obatan, penelitian, yang
pada gilirannya semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup manusia.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas
manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengertian, Sejarah dan Batasan Bioteknolgi?
2. Apa saja jenis – jenis Bioteknologi?

4
3. Bagaimana Penerapan dari Bioteknologi?
4. Bagaimana Dampak Positif dan Negatif Kehadiran Bioteknologi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengertian, Sejarah dan Batasan Bioteknologi
2. Mengetahui jenis – jenis Bioteknologi
3. Mengetahui Penerapan dari Bioteknologi
4. Mengetahui Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi
1.4 Manfaat
Dengan penulisan Makalah ini, wawasan kita akan semakin luas, semakin banyak
pemahaman yang kita dapatkan dalam materi ini. Selain itu juga, kita dapat mengetahui
bagaimana peran penting dengan kehadiran material baru dalam bidang transportasi dan
bangunan. Dan suatu saat menjadi bahan referensi kita untuk mengembangkan material
baru itu sendiri.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bioteknologi


Bioteknologi Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insiniur
Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar
dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya. Beragam pengertian
dikemukakan oleh berbagai ahli dan lembaga untuk menjelaskan makna bioteknologi.
Bioteknologi berasal dari kata: Bios: hidup; Teuchos: Alat; Logos: ilmu; sehingga
bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain – lain) maupun produk dari makhluk
hidup (protein, bioaktif, enzim, vitamin, asam basa organik, alcohol, dan lain – lain)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dalam meningkatkan
kesejahteraan umat manusia. (Endik. 2018)
Primrose (1987) mengartikan bioteknologi sebagai suatu penerapan prinsip –
prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan
memanfaatkan organisme hidup dan komponen – komponennya untuk menghasilkan
barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. OTA – US (1982) mengartikan
bioteknologi sebagai suatu teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian
organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan
meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan (mengembangkan
mikroorganisme untuk penggunaan khusus). (Endik. 2018)
EFB (European Federation of Biotechnology) mengartikan bioteknologi
sebagai integrasi (perpaduan) dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme

6
hidup dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa. Defenisi EFB
ini berlaku untuk jenis bioteknologi yaitu: “tradisionak” dan bioteknologi :baru” atau
“modern”. Bioteknologi tradisional mengacu pada teknik konvensional yang telah
digunakan selama berabad – abad untuk menghasilkan bir, anggur, keju dan makanan
lainnya sejak zaman Yunani dan Mesir kuno, sedangkan bioteknologi “baru” atau
“modern” mencakup semua metode modifikasi genetic melalui DNA rekombinan dan
teknik fusi sel dengan perkembangan proses bioteknologi modern. (Endik. 2018)

Keberlangsungan Hidup Manusia

Ditunjang oleh
Teknologi

Melalui
Bioteknologi

Konvensional
Modern

Pengolahan Bahan Makanan Misalnya

Tempe Kultur Seleksi dan


Tape Yogurt
Jaringan Pemuliaan

DNA
Rekombina
n
Gambar 1. Peta Konsep dan Jenis Bioteknologi

(Endik. 2018)

2.2. Prinsip dan Batasan Bioteknologi


Prinsip dasar bioteknologi adalah adanya agen biologis (mikroba, enzim, sel
hewan, sel tumbuhan), pendahayagunaan “teknologi” untuk memanipulasi DNA,

7
produk dan jasa yang diperoleh, serta menggunakan berbagai disiplin ilmu yang
saling berkaitan. Batasan yang diberikan oleh para ahli terkait bioteknologi terdiri atas
tiga bagian pokok, yaitu berkaitan dengan katalis biologis (enzim) yang terbaik untuk
fungsi tertentu atau proses (agen biologis mikroba; enzim, sel tanaman, sel hewan),
bagian kedua menciptakan (dengan konstuksi dan operasi teknis) kondisi terbaik
untuk proses katalis (pendayagunaan secara teknologis dan industrial), dan bagian
ketiga (pengolahan downstream) berkaitan dengan pemisahan dan pemurnian produk
esensial atau produk dari proses fermentasi (produk dan jasa yang diperoleh). (Endik.
2018)
2.3. Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun
yang lalu melalui metode fermentasi. Produk yang dihasilkan masih sangat sederhana
dengan hanya memanfaatkan mikoorganisme dan produknya dalam menghasilkan
barang dan jasa untuk memenuhi segala kebutuhannya. Orang Mesir kuni telah
mengenal pemanfaatan mikroorganisme untuk membuat bir, anggur, vinegar, keju,
tuak, yogurt, dsb. Bioteknologi telah mengalami perkembangan sesuai zamannya
untuk memproduksi; alcohol, penisilin, dan akhirnya menghasilkan teknologi
antibody monoclonal. (Endik. 2018)
Suharto (1995) menyebutkan beberapa periode berkembangnya bioteknologi dapat
dibagi atas 5 zaman, yaitu:
1. Zaman Pra Pasteur (sebelum 1865), perbaikan teknik fermentasi oleh
mikroorganisme misalnya minuman beralkohol.
2. Zaman Pasteur (1865 – 1940), pengembangan industri fermentasi pembuatan
etanol, butanol, dan asam organik (asam sitrat dan asam asetat) serta
pengolahan limbah secara aerob.
3. Zaman Antibiotika (1940 – 1960), pembuatan penisilin yang mulai digunakan
pada saat pendaratan tentara Amerika di Normady selama perang dunia kedua,
vaksin virus (vaksin anti NCD, vaksin anti polio), teknologi kultur sel hewan,
teknologi fermentasi media cair dan transformasi steroid.
4. Zaman Pasca Antibiotika (1960 – 1975), asam – asam amino (asam glutamate,
lisin), eluidasi struktur DNA, protein sel tunggal, enzim, deterjen, protein sel
tunggal, biogas, dan teknologi rekombinan DNA.
5. Era Bioteknologi Modern ( 1975 – saat ini), rekayasa genetika, zat antibody
monoclonal, hormon insulin dan hormone pertumbuhan ikan tuna, dll.
8
Perkembangan dan kemajuan bioteknologi tidak dapat terlepas dari kemajuan dan
dukungan ilmu – ilmu dasar seperti: mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler, dan
genetika. Perkembangan bioteknologi modern tidak terlepas dari perkembangan
bioteknologi molekuler yang didorong oleh pengetahuan tentang biologi sel dan
molecular. Bioteknologi molecular berperan dalam proses manipulasi suatu
organisme pada taraf selular dan molecular (rekayasa genetika dan biologi molecular).

(Endik. 2018)

2.4. Jenis Bioteknologi


a. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan proses bioteknologi yang
mengandalkan jasa mikroba untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan
manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional tidak
melakukan manipulasi organisme atau rekayasa, tetapi menciptakan kondisi
dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang secara
optimal. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana.
Bioteknologi ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
1. Meningkatkan nilai gizi dari produk – produk makanan dan minuman
2. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat
menciptakan makanan baru yaitu Nata de coco.
3. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.
4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat, karena
bioteknologi sederhana tidak banyak membutuhkan biaya, sehingga
masyarakat kecil bisa melakukannya dan menjual hasilnya untuk keperluan
hidup sehari – hari. Contohnya: tempa dan tape. (Endik. 2018)

Tabel 1. Kekurangan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional

Kelebihan Kekurangan

Relatif murah Perbaikan sifat genetika


tidak terarah
Teknologi relative sederhana Tidak dapat mengatasi
ketidaksesuaian genetic
Pengaruh jangka panjang umumnya Hasil tidak dapat

9
telah diketahui, karena system diperkirakan sebelumnya
produksi
Sudah mapan

b. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan penerapan bioteknologi yang
menggunakan alat dan cara kerja yang canggih, dilakukan dalam keadaan
bersih dan steril, kualitas produk lebih baik, dan kuantitas hasil produk yang
dibuat lebih banyak dan terarah. Konsep penggunaan bioteknologi modern ini
lebih menekankan oada bagaimana cara memanipulasi materi genetic
mikoorganisme untuk menghasilkan clone yang lebih unggul. Manfaat
bioteknologi modern yaitu:
1. Menghasilkan bibit tanaman dengan sifat unggul
2. Meningkatkan produksi bahan pangan
3. Mengolah sampah menjadi bahan bermanfaat
4. Menghasilkan produk kesehatan (vaksin, antibody monoclonal. dll)

Tabel 2. Kekurangan dan Kelemahan Bioteknologi Modern

Kelebihan Kekurangan

Perbaikan sifat genetic dilakukan Relatif mahal


secara terarah
Dapat mengatasi kendala ketidak Teknologi canggih
sesuaian genetic
Dapat menghasilkan jasad baru Pengaruh jangka panjang
dengan sifat baru yang tidak ada belum diketahui
pada jasad alami
Dapat memperpendek galur tanaman
baru
Dapat meningkatkan kualitas produk

(Endik. 2018)

Bioteknologi modern tidak terlepas dengan aplikasi metode – metode


mutakhir bioteknologi (Current methods of biotechnology) seperti:

10
1. Kultur jaringan, merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel
yang berasal atau yang didapat dari jaringan asli tumbuhan atau hewan setelah
terlebih dahulu mengalami pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau
kimiawi (enzimatis) secara in vitro (dalam tabung kaca). Konsep dasar teknik
ini adalah sifat tanaman sesuai dengan induknya, perbanyakan tanaman lebih
cepat dan dapat diekspor tanpa melalui proses karantina, karena tanaman hasil
kultur sudah steril.
2. Analisis genetic mempelajari sifat dan karakter gen yang diwariskan dari suatu
generasi ke generasi berikutnya, serta interaksi antara gen dengan lingkungan
dalam menghasilkan suatu sifat.
3. Seleksi atau pemuliaan, merupakan manipulasi mikrobia, tanaman atau hewan
dan pemilihan individu atau populasi yang diinginkan sebagai stok genetic
untuk perbaikan generasi baru. Konsep dasar persilangan yaitu tanaman yang
sejenis dapat dikawinkan dan menggunakan struktur alat reproduksi tanamana.
4. Analisis DNA adalah proses atau tahapan pengambilan DNA atau RNA
didalam tubuh organisme sampel/target melalui tahapan isolasi DNA total.
PCR, elektroforesis dan analisis hasil dibantu oleh software bioinformatika.
5. Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu
metode untuk merekayasa materi genetic dengan cara menyisipkan (insert)
gen yang dikehendaki kedalam suatu organisme.
6. PCR (polymerase chain reaction) merupakan teknik amplifikasi atau
penggandaan gen target dengan menggunakan primer tertentu untuk proses
inisiasi.
7. Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua macam sel
eukariot dengan tujuan mendapatkan sel hybrid yang memiliki kemampuan
kedua sel induknya.
8. Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang dikehendaki
sama persis dengan induknya.
9. Hibridisasi DNA adalah metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan
menggunakan probes DNA untuk proses hibridisasi (pencangkokan) rantai
ganda DNA.
10. Sekuensing DNA adalah proses persejajaran basa nukleotida.

(Endik. 2018)

11
2.5. Penerapan Bioteknologi
Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia
memanfaatkan biologi terapan yang digabungkan dengan teknologi modern sehingga
tercipta ilmu baru yang dikenal dengan “Bioteknologi” dan terkadang ada yang
menyebut “Biomasadepan”. Dalam perkembangan lebih lanjut, lahirlah bioteknologi
kedokteran, bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan
dan sebagainya.

1. Bioteknologi Kedoteran
Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat
menghasilkan zat immunoglobulium (zat kebal) terhadap beberapa penyakit.
Misalnya hepatitis, kanker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan
pengambilan informasi genetic yang ada pada manusia untuk “dicangkok”
pada bakteri agar bakteri tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah
hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas yang berguna untuk
menurunkan kadar gula dalam darah. Pada penderita diabetes, kelenjar
pancreas ini kurang berfungsi sehingga kadar gula dalam darahnya tinggi.
Dengan bantuan rekayasa genetika maka dapat diproduksi insulin dalam
jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksi pada penderita
diabetes (Harmoni, 1992)
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran,
misalnya dalam pembuatan antibody dan hormon. (Anonim, 2013)
a. Pembuatan Antibodi Monoklonal
Antibodi monoclonal adalah antibody yang diperoleh dari suatu
sumber tunggal. Manfaat antibody monoclonal adalah:
 Untuk mendeteksi kandungan hormone korionik gonadotropin
dalam urin wanita hamil
 Mengikat racun dan menoaktifkannya
 Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi
jaringan lain

b. Pembuatan Vaksin
12
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap
tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan
bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari
mikroorganisme tersebut.

c. Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme
tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain
yang ada disekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau
bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai
diproduksi secara besar – besaran pada Perang Dunia ke-2 oleh para
ahli dari Amerika Serikat dan Inggris.

d. Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan
mikroorganisme untuk memproduksi hormone. Hormon – hormone
yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormone pertumbuhan,
kortison dan testosterone.

2. Bioteknologi Farmasi
Dalam memerangi penyakit – penyakit yang disebabkan oleg antigen
atau bibi penyakit digunakanlah berbagai macam tumbuhan yang berupa sari
atau ekstrak. Tetapi pada saat ini, sesuai dengan kemajuan teknologi dibuat zat
sintesis dan pada saat mutakhir, melalui biologi molecular dan rekayasa
genetika, tubuh dipacu untuk memproduksi obat – obatan sendiri. Obat –
obatan hasil bioteknologi tersebut antara lain humulin untuk diabetes, protopin
yang merupakan hormone pertumbuhan untuk memperbaiki anak – anak yang
mengalami kelatarbelakangan pertumbuhan, alfainterferon untuk pengobatan
sejenis leukemia dan penyakit sejenisnya (Maskoeri, 2013)

3. Bioteknologi Pertanian
Dalam rangka memenuhi pangan penduduk dunia maka produksi pangan
secara konvensional tidak dapat memenuhinya sehingga dicari jalan melalui
bioteknologi pertanian antara lain:
13
a. Penggunaan hormone pertumbuhan yang mengubah tumbuhan dari
diploid menjadi poliploid sehingga dihasilkan produk yang “rekayasa”.
Misalnya buah tomat dan cabe semakin besar.
b. Kultur jaringan, melalui kultur jaringan siklus partumbuhan tumbuhan
dapat dipercepat. Seperti dalam proses cloning pada tumbuhan hias dan
tumbuhan yang bernilai ekonomi tinggi dapat dilakukan secara besar –
besaran dengan kultur jaringan. Misalnya pada kelapa sawit, kelapa
kopyor, dan sebagainya.

4. Bioteknologi Peternakan
Hewan ternak diperlukan juga memenuhi kebutuhan pangan manusia.
Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan hewan – hewan yang berkualitas
baik. Tetapi tampaknya juga tidak dapat mengejar kebutuhan manusia yang
selalu meningkat. Sehingga para ahli juga memanfaatkan bioteknologi
peternakan yaitu:
a. Memproduksi obat dan vaksin serta hormone pertumbuhan ternak
b. Melibatkan hewan dapat tumbuh lebih cepat dan makannya sedikit,
atau menjadi ternak yang lebih unggul.

2.6. Dampak Positif Bioteknologi


Beberapa dampak positif (akibat baik atau memberikan keuntungkan) dari
perkembangan bioteknologi hingga saat ini, antara lain:
1. Meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman,
misalnya tanaman transgenic kebal hama.
2. Meningkatkan produk – produk (kualitas atau kuantitas) pertanian,
perkebunan, peternakan, maupun perikanan dengan temuan bibit unggul.
3. Meningkatkan nilai tambah makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu,
seperti air susu menjadi yoghurt, mentega dan keju.
4. Membantu proses pemurnian logam dari bijinya pada pertambangan logam
(biohidrometalurgi).
5. Membantu manusia mengatasi masalah – masalah pencemaran lingkungan,
seperti: bakteri pemakan plastic dan paraffin, bakteri penghasil bahan plastic
biodegradable.
14
6. Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy, misalnya
bioethanol dan biogas.
7. Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit – penyakit
tertentu, misalnya penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormone
insulin, antibiotic, antibody, monoclonal dan vaksin.
8. Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hampir punah. Dengan
teknologi transplantasi nucleus, hewan dan/atau tumbuhan langka bisa
dilestarikan.

2.7. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi


Bioteknologi, terutama rekayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat
menjelaskan berbagai macam persoalan dunia, seperti polusi, penyakit, pertanian dan
sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya juga menimbulkan dampak yang
membawa kerugian (Wariyono, 2008)
1. Dampak terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme transgenic (berubah secara genetic) kea lam
bebas dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat
lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan
rekayasa genetika, perubahan genotype tidak terjadi secara alami sesuai
dengan dinamika populasi. Melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi
itu. Perubahan drastic ini akan menimbulkan bahaya bahkan kehancuran.
“Menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan prinsip di
dalam biologi itu sendiri, yaitu keanekaragaman.

2. Dampak terhadap Kesehatan


Produk rekayasa dibidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah
serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah
menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flayr Sayrt diketahui
mengandung gen resistensi terhadap antibiotic. Susu sapi yang disuntik
dengan hormone BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya
potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.

3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi


15
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi
mengandung dampak ekonomi yang membawa pengaruh pada kehidupan
masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan
hormone pertumbuhan sapi (boyine growth hormone (BGH)) dapat
meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur
peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan
kesenjangan ekonomi.

4. Dampak terhadap Etika


Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang
serius. Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap
melanggar hukum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang
Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis. 90% menentang
pemindahan gen manusia ke hewan. 75% menentang pemindahan gen hewan
ke manusia.
(Wariyono, 2008)

16
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bioteknologi berasal dari kata: Bios: hidup; Teuchos: Alat; Logos: ilmu;
sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain – lain) maupun produk
dari makhluk hidup (protein, bioaktif, enzim, vitamin, asam basa organik, alcohol,
dan lain – lain) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dalam
meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Bioteknologi Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insiniur
Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar
dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya.
Bioteknologi mempunyai dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional dam
modern. Dalam perkembangannya, muncullah bioteknologi kedokteran, bioteknologi
farmasi, bioteknologi peternakan dan sebagainya.
Dalam penerapannya, bioteknologi mempunyai beberapa dampak negatif
diantaranya dampak terhadap lingkungan, kesehatan, social dan ekonomi dan
berdampak pada etika.

3.2. Saran
Demikianlah yang dapat kami tuliskan mengenai materi bioteknologi yang
merupakan pokok bahasan dari makalah ini, tentunya masih banyak kelebihan dan

17
kekurangan baik dari segi isi, etika penulisan serta penyampaian materi karena
keterbatasan pengetahuan penulis.
Penulis berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun untuk meningkatkan kualitas isi dan penulisan makalah pada materi
berikutnya. Semoga makalah ini memiliki manfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Bioteknologi Modern

Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar. Depok: Gunadarma

Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Nugroho, Endik Deni., Rahayu, Dwi Anggorowati. 2018. Pengantar (Teori & Aplikasi)
Bioteknologi). Yogyakarta: CV Budi Utama

Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan
Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasiolan

18

Anda mungkin juga menyukai