Anda di halaman 1dari 27

UJIAN AKHIR SEMESTER

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMUPENGETAHUAN ALAM

PRODI :FISIKA

Mata Kuliah : Filsafat Fisika

Nama : Rizka Riani

Nim : 4182240004

Kelas : Fisika Non-Pendidikan 2018

1. a. Jelaskan pengertian filsafat serta perbedaaan nya dengan iman


b. Jelaskan pengertian filsafat fisika
Jawab :
a) Pengertian Filsafat
Filsafat adalah cara pandang seseorang terhadap kebenaran yang bisa
dibuktikan maupun tidak bisa di buktikan. Filsafat merupakan pengetahuan
dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas hukum
dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun
mengetahui kebenaran dan arti "adanya" sesuatu.
Perbedaan Filsafat Dengan Iman
Filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksanaan dan prinsip-prinsip
mencari kebenaran. Berfilsafat berarti berpikir rasional-logis, mendalam dan
bebas (tidak terikat dengan tradisi, dogma agama) untuk memperoleh
kebenaran. Kata ini berasal dari Yunani, Philos yang berarti cinta
dan Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom). Filsafat sebagaimana
pengertiannya semula termasuk bagian dari pengetahuan, sebab pada
permulaannya (baca: zaman Yunani Kuno) filsafat identik dengan
pengetahuan (baik teoretik maupun praktik). Akan tetapi lama kelamaan ilmu-
ilmu khusus menemukan kekhasannya sendiri untuk kemudian memisahkan
diri dari filsafat. Gerak spesialisasi ilmu-ilmu itu semakin cepat pada zaman
modern, pertama ilmu-ilmu eksakta, lalu diikuti oleh ilmu-ilmu sosial seperti:
ekonomi, sosiologi, sejarah, psikologi dan seterusnya.
Iman merupakan sistem kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap
memiliki kekuatan supra natural (Tuhan). Iman merupakan sistem peribadatan
dan penyembahan (worship) terhadap Yang Mutlak dan sistem peraturan
(norma) yang mengatur hubungan antarmanusia, manusia dengan alam dan
manusia dengan Tuhan. Dengan demikian, unsur-unsur agama meliputi:
kepercayaan (kredo), peribadatan (ritus) dan norma. Iman merupakan sumber
pengetahuan tentang moral, penilaian mengenai yang baik dan yang buruk.
Iman memberikan petunjuk tentang tujuan yang harus dicapai oleh manusia.

b) Filsafat fisika
adalah interdisiplin ilmu yang mengkaji ilmu fisika berdasarkan
interpretasinya secara konseptual terhadap materi atau(dan) gelombang, ruang
dan waktu, serta realitas. Meskipun saat ini kajian filsafat fisika
menitikberatkan bahasannya pada ilmu fisika modern, atau yang telah jauh
berkembang seperti mekanika kuantum, kosmologi dan mekanika
statistik, fisika klasik, tidak dapat dipungkiri telah menjadi batu loncatan
bagaimana para ilmuwan dan filsuf modern mendekripsikan realitas serta
segala entitas yang ada di dalamnya.Filsafat fisika memberikan perhatian
terhadap seluruh aspek fisis dari realitas. Aspek ini berupa aspek spasial
(berkaitan dengan ruang) dan aspek temporal (berkaitan dengan waktu),
sehingga dalam filsafat fisika, eksistensi dan sifat alami dari ruang-waktu
menjadi bahasan utama. Selain itu materi juga menjadi bahasan penting,
karena dunia yang dapat kita lihat dan rasakan tersusun dari "tak hingga"
materi. Namun materi dalam bahasan filsafat fisika tidak hanya yang memiliki
wujud fisis, medan dan gelombang contohnya termasuk dalam
bahasan, karena medan dan gelombang merupakan penyusun dari entitas
berwujud fisis dalam realitas
2. Berikan filsafat fisika tentang
a. GLB, GLBB, Gerak melingkar, Gerak Peluru
b. Hukum Newton

Jawab :
a. Gerak Lurus Beraturan
• Jarak dan perpindahan
Bayangkan kita berada di pinggir jalan lurus dan panjang. Posisi Anda saat itu di A.

Dari A, Anda berjalan menuju C melalui B. Sesampainya Anda di C, Anda


membalik dan kembali berjalan lalu berhenti di B. Pada peristiwa di atas, berapa
jauhkah jarak yang Anda tempuh; berapa pula perpindahan Anda? Samakah
pengertian jarak dengan perpindahan? Dalam kehidupan sehari-hari kata jarak dan
perpindahan digunakan untuk arti yang sama. Dalam Fisika kedua kata itu memiliki
arti yang berbeda. Namun sebelum kita membahas hal ini, kita pelajari dulu apa
yang dimaksud dengan gerak.

Seorang anak laki-laki berdiri di pinggir jalan, tampak mobil bergerak ke


kanan menjauhi anak tersebut. Anak tersebut melambaikan tangan. Andaikan Anda
berada di dalam mobil yang bergerak meninggalkan teman Anda. Dari waktu ke
waktu teman Anda yang berdiri di sisi jalan itu semakin tertinggal di belakang
mobil. Artinya posisi Anda dan teman Anda berubah setiap saat seiring dengan
gerakan mobil menjauhi teman Anda itu.

• Kelajuan dan Kecepatan Rata-rata


Fisika membedakan pengertian kelajuan dan kecepatan. Kelajuan merupakan
besaran skalar, sedangkan kecepatan adalah vektor. Kelajuan adalah jarak yang
ditempuh suatu benda dibagi selang waktu atau waktu untuk menempuh jarak itu,
sedangkan kecepatan adalah perpindahan suatu benda dibagi selang waktu untuk
menempuhnya. Dalam bentuk persamaan, keduanya dapat dituliskan:

Dalam kehidupan sehari-hari, kelajuan maupun kecepatan senantiasa


berubah-ubah karena berbagai sebab. Misalnya jalanan yang tidak rata. Oleh
karenanya kita dapat mengartikan kelajuan dan kecepatan pada dua persamaan di
atas sebagai kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata.
• Perlajuan dan Percepatan rata-rata
Umumnya kelajuan benda selalu berubahubah. Perubahan kelajuan benda dibagi
waktu perubahan disebut perlajuan

Istilah lajuan ini jarang digunakan. Seringnya digunakan istilah percepatan.


Percepatan diartikan sebagai perubahan kecepatan benda dibagi waktu
perubahannya.

• Gerak Lurus Beraturan


Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan
kecepatan

Grafik di atas menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu tempuh (t)
suatu benda yang bergerak lurus. Semua benda yang bergerak lurus beraturan akan
memiliki grafik v - t yang bentuknya seperti gambar. Anda dapat menghitung jarak
yang ditempuh oleh benda dengan cara menghitung luas daerah di bawah kurva bila
diketahui grafik (v - t)
Jarak yang ditempuh = luas daerah yang diarsir pada grafik v – t

- Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke
waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat.

Dengan kata lain gerak benda dipercepat. Namun demikian, GLBB juga dapat
berarti, bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lambat
hingga akhirnya berhenti. Dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap. Dalam
modul ini, kita tidak, menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda
diperlambat. Kita tetap saja, menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif.
Jadi perlambatan sama dengan, percepatan negatif.

Contoh sehari-hari GLBB dipercepat adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari
ketinggian tertentu di atas. Semakin lama benda bergerak semakin cepat.

Kini, perhatikanlah gambar 3.7 di bawah yang menyatakan hubungan antara


kecepatan, (v) dan waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan
dipercepat.
Perhatikan bahwa selama selang waktu t (pada kegiatan lalu kita beri simbol ( t),
kecepatan, benda berubah dari v0 menjadi vt sehingga kecepatan rata-rata benda
dapat dituliskan:

Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan
persamaan, GLBB yang ketiga (kali ini kita tidak lakukan penalarannya). Persamaan
ketiga GLBB,dapat dituliskan:

Contoh-Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan

• Jatuh Bebas
Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat yang kita bicarakan
pada kegiatan sebelumnya tetap berlaku, hanya saja v0 kita hilangkan dari
persamaan karena harganya nol dan lambang s pada persamaan-persamaan tersebut
kita ganti dengan h yang menyatakan ketinggian dan a kita ganti dengan g.
Jadi, ketiga persamaan itu sekarang adalah:

dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi.
Jadi berat dan besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya
meskipun berbeda beratnya, dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di
tempat yang sama akan jatuh dalam waktu yang bersamaan. Dalam kehidupan kita
sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya, akan jatuh
dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan
udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu
ayam dan satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.

• Gerak Vertikal Ke Atas


Lemparkan bola vertikal ke atas, amati gerakannya. Bagaimana kecepatan
bola dari waktu ke waktu! Selama bola bergerak ke atas, gerakan bola melawan
gaya gravitasi yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat.
Akhirnya setelah mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum, bola
tak dapat naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol. Oleh karena tarikan gaya
gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak
turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas, bergerak turun dipercepat
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB
diperlambat (a = g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi
maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan
awal nol.

• Gerak Vertikal Ke Bawah


Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan
adalah gerak benda--benda
benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan
awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah.
Sehingga persamaanpersamaannya sama dengan persamaan-persamaan
persamaan persamaan pada gerak
vertikall ke atas, kecuali tanda negatif pada persamaan-persamaan
persamaan persamaan gerak vertikal ke
atas diganti dengan tanda positif. Sebab gerak vertikal ke bawah adalah GLBB yang
dipercepat dengan percepatan yang sama untuk setiap benda yakni g. Jadi,

Beda antara keduanya adalah


adalah bahwa pada gerak vertikal ke bawah benda
selalu dipercepat, sedangkan gerak GLBB pada arah mendatar dapat pula
diperlambat. Selain itu pada gerak vertikal ke bawah besar percepatan selalu sama
dengan percepatan gravitasi g. Sedangkan percepatan pada GLBB arah mendatar
dapat berharga berapa saja.
- Gerak Melingkar
Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
dengan laju konstan dan arah kecepatan tegak lurus terhadap arah percepatan. Arah
kecepatan terus berubah sementara benda
benda bergerak dalam lingkaran tersebut, tampak
seperti pada Gambar . Oleh karena percepatan didefinisikan sebagai besar
perubahan kecepatan, perubahan arah kecepatan menyebabkan percepatan

• Frekuensi dan Periode

Sebuah benda yang bergerak melingkar baik gerak melingkar beraturan ataupun
yang tidak beraturan, geraknya akan selalu berulang pada suatu saat tertentu.
Banyaknya putaran setiap waktu disebut frekuensi (f) sedangkan lama waktu untuk
melakukan satu putaran disebut periode (T).

Dimana :

f : frekuensi (hertz)

n : jumlah putaran

t : waktu putar (sekon)

T : periode (sekon)

• Posisi Benda pada Gerak Melingkar


Beraturan Jari-jari
Jari jari (r) adalah jarak titik partikel terhadap pusat lingkaran atau
pusat rotasi yang besarnya tetap. Posisi partikel yang sedang bergerak melingkar
dapat dinyatakan dengan koordinat polar yaitu representasi antara jari-jari
jari dan sudut
sebagai berikut:

Dimana:

= posisi partikel yang sedang melakukan gerak melingkar (meter, radian),

r = jari-jari
jari yaitu jarak titik partikel terhadap pusat lingkaran (meter), dan

θ = sudut yang ditempuh partikel saat itu (radian).

Posisi partikel juga dapat dinyatakan dengan fungsi sudut terhadap waktu disebut
Posisi sudut, yaitu:

Dimana:

(t) = besar sudut tempuh benda (rad)


θ(t)

ω = nilai kecepatan sudut (rad/s), dan

t = waktu tempuh benda (s).

Panjang lintasan benda yang bergerak melingkar dapat ditentukan dengan


mengalikan besar sudut tempuh (θ)
( dengan jari-jari
jari lingkaran, yaitu:

S=θr

Dimana:

S = panjang lintasan benda (m)

θ = sudut tempuh benda (rad), dan

r = jari-jari
jari lingkaran (m).

• Kecepatan
Kecepatan yang dialami partikel dalam gerak melingkar terdiri atas dua
macam yaitu kecepatan sudut ( ) dan kecepatan linier ( ). Kecepatan sudut dan
kecepatan linier memiliki hubungan:
h

Kecepatan sudut rata-rata


rata ( ̅) diperoleh dari selisih posisi sudut dibagi selisih
waktunya, yaitu:

Dimana:

1= Posisi sudut awal (rad),

= Posisi sudut akhir (rad),

= waktu saat benda di posisi awal (s), dan

= waktu saat benda di posisi akhir (s)

Kecepatan sudut sesaat ( ) diperoleh dari turunan posisi sudut terhadap waktu,
yaitu

Dalam gerak melingkar beraturan kecepatan sudut benda tetap (nilai dan
arahnya tetap) maka baik kecepataan sesaat maupun rata-ratanya
rata ratanya akan bernilai
bernil sama.
Sedangkan untuk kecepatan linier nilainya tetap tetapi arahnya selalu berubah.
Kecepatan sudut ini sering disebut juga frekuensi sudut karena dapat diperoleh dari
frekuensi, yaitu:

- Gerak Parabola
Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi
kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh
gravitasi. Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu
fisika yang membahas tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya).

• Jenis-jenis Gerak
Parabola Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak
parabola.

Pertama, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal


dengan sudut tetap terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di
bawah. Dalam kehidupan seharihari terdapat banyak gerakan benda yang berbentuk
demikian. Beberapa di antaranya adalah gerakan bola yang ditendang oleh pemain
sepak bola, gerakan bola basket yang dilemparkan ke ke dalam keranjang, gerakan
bola tenis, gerakan bola volly, gerakan lompat jauh dan gerakan peluru atau rudal
yang ditembakan dari permukaan bumi.

Kedua, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada
ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam
kehidupan sehari-hari, meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau
benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.

Ketiga, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak
pada gambar di bawah.
• Menganalisis Gerak Parabola
Bagaimana menganalisis gerak peluru ? Eyang Galileo telah menunjukan
jalan yang baik dan benar. Beliau menjelaskan bahwa gerak tersebut dapat dipahami
dengan menganalisa komponenkomponen horisontal dan vertikal secara terpisah.
Gerak peluru adalah gerak dua dimensi, di mana melibatkan sumbu horisontal dan
vertikal. Jadi gerak parabola merupakan superposisi atau gabungan dari gerak
horisontal dan vertikal. Kita sebut bidang gerak peluru sebagai bidang koordinat xy,
dengan sumbu x horisontal dan sumbu y vertikal.

Percepatan gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal, gravitasi tidak


mempengaruhi gerak benda pada arah horisontal. Percepatan pada komponen x
adalah nol (ingat bahwa gerak peluru hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Pada
arah horisontal atau komponen x, gravitasi tidak bekerja). Percepatan pada
komponen y atau arah vertikal bernilai tetap (g = gravitasi) dan bernilai negatif /- g
(percepatan gravitasi pada gerak vertikal bernilai negatif, karena arah gravitasi
selalu ke bawah alias ke pusat bumi). Gerak horisontal (sumbu x) kita analisis
dengan Gerak Lurus Beraturan, sedangkan Gerak Vertikal (sumbu y) dianalisis
dengan Gerak Jatuh Bebas. Untuk memudahkan kita dalam menganalisis gerak
peluru, mari kita tulis kembali persamaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak
Jatuh Bebas (GJB).
Sebelum menganalisis gerak parabola secara terpisah, terlebih dahulu kita amati
komponen Gerak Peluru secara keseluruhan. Pertama, gerakan benda setelah
diberikan kecepatan awal dengan sudut teta terhadap garis horisontal

Kecepatan awal ( ) gerak benda diwakili oleh dan . merupakan


kecepatan awal pada sumbu x, sedangkan merupakan kecepatan awal pada
sumbu y. vy merupakan komponen kecepatan pada sumbu y dan vx merupakan
komponen kecepatan pada sumbu x. Pada titik tertinggi lintasan gerak benda,
kecepatan pada arah vertikal
ver (vy) sama dengan nol.

Kedua,, gerakan benda setelah diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu
dengan arah sejajar horisontal.

Kecepatan awal ( ) gerak benda diwakili oleh dan . merupakan


kecepatan awal pada sumbu x, sedangkan Kecepatan awal pada sumbu vertikal
( ) = 0. vy merupakan komponen kecepatan pada sumbu y dan vx merupakan
komponen kecepatan pada sumbu x.

• Pembuktian Matematis Gerak Peluru = Parabola


Gerak peluru merupakan
merupakan sebuah parabola, jika kita mengabaikan hambatan
udara dan menganggap bahwa gravitasi alias g bernilai tetap. Untuk menunjukkan
hal ini secara matematis, kita harus mendapatkan y sebagai fungsi x dengan
menghilangkan/mengeliminasi t (waktu) di antara dua persamaan untuk gerak
horisontal dan vertikal, dan kita tetapkan = = 0.
Dari persamaan ini, tampak bahwa y merupakan fungsi dari x dan mempunyai
bentuk umum y = ax – bx2 Di mana a dan b adalah konstanta untuk gerak peluru
tertentu. Persamaan ini merupakan fungsi parabola dalam matematika.

b. Hukum Newton
Hukun Newton menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massanya dan
gaya-gaya
gaya yang bekerja padanya. Ada tiga hukum Newton tentang gerak, yaitu
Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan Hukum III Newton.
Ne

HUKUM I NEWTON

“ Sebuah benda tetap pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak
dengan kecepatan tetap kecuali ia dipengaruhi oleh suatu gaya tidak seimbang atau
gaya eksternal neto ( Gaya neto = gaya resultan)”

Hukum I Newton juga disebut Hukum Kelembaman Perhatikan bahwa


hokum I Newton tidak membuat perbedaan antara benda diam dan yang bergerak
dengan kecepatan konstan. Sebuah benda dikatakan diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan tergantung dari kerangka acuan dimana benda itu diamati.
Perhatikan
hatikan gambar berikut;

Gambar di atas menunjukkan sebuah buku berada di atas meja dalam sebuah
gerbong kereta. Pada saat gerbong berhenti di stasiun, maka gerbong dan buku
dikatakan diam terhadap stasiun. Jika gerbong bergerak meninggalkan stasun, maka
buku dikatakan bergerak relative terhadap stasiun, dan buku dikatakan diam relative
terhadap gerbong. Jadi jika kerangka acuannya stasiun, maka buku dikatakan
bergerak, tetapi jika kerangka acuannya gerbong maka buku dikatakan tetap diam.
Sebuah kerangka acuan di mana hukum –hukum Newton berlaku dinamakan
kerangka acuan inersia

GAYA, MASSA DAN HUKUM II NEWTON

Gaya adalah suatu pengaruh pada suatu benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya
percepatan yang dihasilkan gaya itu

Massa adalah sifat intrinsik sebuah benda yang mengukur resistansi terhadap
percepatan. Rasio dua massa dapat didefinisikan sebagaiberikut; Jika gaya F
dikerjakan pada benda bermassa m1, dan menghasilkan percepatan a1.

Dapat dinyatakan bahwa jika sebuah benda lebih “massif” dibandingkan


benda lainnya, maka akan didapatkan bahwa sebuah gaya menghasilkan percepatan
lebih kecil pada benda yang lebih masif. Secara eksperimen didapatkan bahwa rasio
percepatan yang dihasilkan oleh gaya yang sama yang bekerja pada dua benda tidak
tergantung dari besar maupun arah gaya. Rasio juga tidak tergantung dari jenis gaya
yang bekerja (misal gaya pegas, gaya ytarik gravitasi gaya listrik, dll).

HUKUM II NEWTON

Percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya dan


sebanding dengan gaya eksternal neto yang bekerja padanya

Perlu diingatkan lagi disini bahwa persamaan diatas adalah persamaan vektor,
karena itu persamaan tersebut setara dengan tiga buah persamaan skalar yaitu Fx =
max; Fy = may; dan Fz = maz Gaya sebesar 1 Newton diartikan sebagai besarnya
gaya yang bila dikerjakan pada benda bermassa 1 kilogram akan menghasilkan
percepatan 1 ms-2.

BERAT DAN MASSA

Berat sebuah benda adalah gaya gravitasional yang dilakukan oleh bumi padanya.
Berat termasuk gaya, karena itu berat merupakan besaran vector dengan arah sesuai
denga arah gaya gravitasi yaitu menuju ke pusat bumi.
Jika sebuah benda massanya m dijatuhkan bebas maka percepatannya adalah
percepatan gravitasi g dan gaya yang bekerja padanya adalah gaya berat W. ρ

Jika hukum II Newton F ma ρ= diterapkan untuk benda jatuh bebas maka W mg


ρ= Karena arah W dan g sama yaitu ke pusat bumi, maka gaya berat dapat
dinyatakan:

W = mg

HUKUM III NEWTON

Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan sebagai akibat saling tindak
antara dua benda. Bila benda A dikenai gaya oleh gaya B, maka benda B akan
dikenai gaya oleh benda A. Pasangan gaya ini dikenal sebagai pasangan aksi-reaksi.

Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan, yang satu disebut aksi dan
yang lain disebut reaksi, sedemikian rupa sehingga aksi = - reaksi.Yang mana
disebut aksi dan yang mana yang disebut reaksi tidaklah penting, yang penting
kedua-duanya ada

Sifat pasangan gaya aksi-reaksi adalah sebagai berikut

(1) sama besar,

(2) arahnya berlawanan, dan

(3) bekerja pada benda yang berlainan (satu bekerja pada benda A, yang lain
bekerja pada benda B.

(4) terletak pada satu garis lurus (merupakan sifat tambahan)


Gambar 3 menunjukan pasangan aksi-reaksi , yaitu W adalah gaya yang dikerjakan
pada balok oleh bumi (gaya tarik bumi) dan W’ = - W adalah gaya yang dikerjakan
oleh balok pada bumi. Meja yang menyentuh balok akan memberikan gaya ke atas
Fn . Balok terhadap meja juag memberikan gaya F’n = - Fn yang arahnya ke bawah.
Pasangan Fn dan F’n juga merupakan pasangan aksi reaksi.

3. Pengertian filsafat fisika tentang getaran dan gelombang


Jawab :
Getaran
Semua benda akan bergetar apabila diberi gangguan. Benda yang bergetar ada yang
dapat terlihat secara kasat mata karena simpangan yang diberikan besar, ada pula
yang tidak dapat dilihat karena simpangannya kecil. Benda dapat dikatakan bergetar
jika benda bergerak bolak-balik secara teratur melalui titik kesetimbangan. Apakah
orang yang berjalan bolak-balik dapat disebut dengan bergetar? Tentu saja tidak.
Orang yang berjalan bolak balik belum tentu melalui titik kesetimbangan

Sebuah bandul sederhana mula-mula diam pada kedudukan O (kedudukan


setimbang). Bandul tersebut ditarik ke kedudukan A (diberi simpangan kecil). Pada
saat benda dilepas dari kedudukan A, bandul akan bergerak bolak-balik secara teratur
melalui titik A-O-B-O-A dan gerak bolak balik ini disebut satu getaran. Salah satu ciri
dari getaran adalah adanya amplitudo atau simpangan terbesar.
Gelombang
Energi getaran akan merambat dalam bentuk gelombang. Pada perambatan
gelombang yang merambat adalah energi, sedangkan zat perantaranya tidak ikut
merambat (hanya ikut bergetar). Pada saat kita mendengar, getaran akan merambat
dalam bentuk gelombang yang membawa sejumlah energi, sehingga sampai ke saraf
yang menghubungkan ke otak kita. Berdasarkan energinya, gelombang dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang mekanis dan gelombang
elektromagnetik. Perambatan gelombang mekanis memerlukan medium (perantara),
misal gelombang tali, gelombang air, dan gelombang bunyi. Perambatan gelombang
elektromagnetik tidak memerlukan medium, misal gelombang cahaya. Pada saat
menggetarkan tali, gelombang akan merambat pada tali ke arah temanmu, tetapi karet
gelang yang diikatkan tidak ikut merambat bersama gelombang. Demikian pula
dengan tali juga tidak ikut merambat. Jadi hal tersebut membuktikan bahwa
gelombang merambat hanya menghantarkan energi, mediumnya tidak ikut merambat.
Berdasarkan arah rambat dan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi
gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
a. Gelombang Tarnsversal
Ketika tali diberi simpangan, tali akan bergetar dengan arah getaran ke atas dan ke
bawah. Pada tali, gelombang merambat tegak lurus dengan arah getarnya. Bentukan
seperti ini disebut gelombang transversal. Contoh lain gelombang transversal ada
pada permukaan air. Panjang gelombang transversal sama dengan jarak satu bukit
gelombang dan satu lembah gelombang (a-b-c-d-e pada Gambar). Panjang satu
gelombang dilambangkan dengan λ (dibaca lambda) dengan satuan meter. Simpangan
terbesar dari gelombang itu disebut amplitudo (bb'atau dd'pada Gambar). Dasar
gelombang terletak pada titik terendah gelombang, yaitu d dan h, dan puncak
gelombang terletak pada titik tertinggi yaitu b dan f. Lengkungan c-d-e dan g-h-I
merupakan lembah gelombang. Lengkungan a-b-c dan e-f-g merupakan bukit
gelombang Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang disebut periode
gelombang, satuannya sekon (s) dan dilambangkan dengan T. Jumlah gelombang
yang terbentuk dalam 1 sekon disebut frekuensi gelombang. Lambang untuk frekuensi
adalah f dan satuannya hertz (Hz). Gelombang yang merambat dari ujung satu ke
ujung yang lain memiliki kecepatan tertentu, dengan menempuh jarak tertentu dalam
waktu tertentu pula.

b. Gelombang Longitudinal
Ketika slinki digerakkan maju-mundur secara terus menerus, akan terjadi gelombang
yang merambat pada slinki dan membentuk pola rapatan dan regangan. Gelombang
longitudinal memiliki arah rambat yang sejajar dengan arah getarnya.Contoh
gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi. Satu gelombang longitudinal terdiri
atas satu rapatan dan satu regangan seperti pada Gambar. Besaran-besaran yang
digunakan pada gelombang longitudinal sama dengan besaran-besaran pada
gelombang transversal.

4. Jelaskan pengertian filsafat fisika tentang listrik dinamis


Jawab ;

Pengertian Listrik Dinamis

Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus pada
listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik
adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang
sama dengan kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar, sedangkan
pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan.

Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan, pada rangkaian seri tegangan sangat
tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak
berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh Hukum Kirchoff
yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus
listrik yang keluar”. Berdasarkan Hukum Ohm dapat disimpulkan cara mengukur
tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena
tegangan sebanding dengan kuat arus, tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus
adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm

Hukum Ohm

Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian tidak berakhir pada alat listrik. tetapi
melingkar kernbali ke sumber arus. Pada dasarnya alat listrik bersifat menghambat
alus listrik. Hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dapat diibaratkan
seperti air yang mengalir pada suatu saluran. Orang yang pertama kali meneliti
hubungan antara arus listrik, tegangan. dan hambatan adalah Georg Simon
Ohm (1787-1854) seorang ahli fisika Jerman. Hubungan tersebut lebih dikenal
dengan sebutan hukum Ohm

Kuat Arus Listrik (I)

Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu
penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan arah dengan
arah gerak elektron.

uatan listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu penampang dari suatu
penghantar dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai kuat arus listrik. Jadi kuat
arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam kawat penghantar tiap
satuan waktu. Jika dalam waktu t mengalir muatan listrik sebesar Q, maka kuat arus
listrik I adalah:

Beda Potensial atau Tegangan Listrik (V)

Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan aliran elektron dari
kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh adanya beda potensial antara kutub
positif dengan kutub negatif, dimana kutub positif mempunyai potensial yang lebih
tinggi dibandingkan kutub negatif.

Hubungan antara V dan I pertama kali ditemukan oleh seorang guru Fisika berasal
dari Jerman yang bernama George Simon Ohm. Dan lebih dikenal sebagai hukum
Ohm yang berbunyi:
Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda
potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap.

Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dinamakan hambatan listrik
atau resistansi (R) dengan satuan ohm.

Untuk berbagai jenis kawat, panjang kawat dan penampang berbeda terdapat
hubungan sebagai berikut:

Hukum Kirchoff

• Hukum I Kirchoff

Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik
melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan
besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan
pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut
juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang, hambatannya kecil maka arus listrik
yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar.

• Hukum I Kirchoff berbunyi:


1. Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah
kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
2. Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum
kekekalan muatan listrik.
3. Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:

• Hukum II Kirchoff

Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada rangkaian
yang tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan paralel. Umumnya
ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang dihubungkan dengan cara
rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti ini memerlukan teknik khusus
untuk dapat menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi Hukum II
Kirchhoff merupakan solusi bagi rangkaian-rangkaian tersebut yang berbunyi:

Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan
penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.

Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:


Karena q = I . t, dimana I adalah kuat arus listrik dan t waktu, maka besar usaha

yang dilakukan adalah:

W=V.I.t

Karena V = I . R, maka besar usaha W yang sama dengan energi listrik adalah

Daya Listrik

Besar Daya listrik (P) pada suatu alat listrik adalah merupakan besar energi listrik (W)

yang muncul tiap satuan waktu (t), kita tuliskan.


5. Jelaskan pengertian filsafat fisika tentang elektromagnetik?
Jawab :
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media
rambat yang membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik). Tidak
seperti gelombang pada umumnya yang membutuhkan media rambat, gelombang
elektromagnetik tidak memerlukan media rambat (sama seperti radiasi). Oleh karena
tidak memerlukan media perambatan, gelombang elektromagnetik sering pula disebut
sebagai radiasi eletromagnetik.

Bentuk gelombang elektromagnetik hampir sama seperti bentuk gelombang


transversal pada umumnya, namun pada gelombang ini terdapat muatan energi listrik
dan magnetik dimana medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan magnet (B)
yang keduanya menuju ke arah gelombang seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3
dibawah ini.

Gelombang elektromagnetik diprediksi oleh James Clerk Maxwell, didapatkan


dari hubungan matematis hukum Faraday’s dan hukum ampere. Menurut Hukum
Faraday’s dan Hukum Maxwell tersebut : Bahwa Perubahan Pada Medan listrik akan
menyebabkan perubahan pada medan magnet demikian juga sebaliknya. Perubahan
secara terus menerus hal ini akan membawa suatu energi yang disebut energi
elektromagnetik. Gelombang Elektromagnetik mempunyai komponen yang terdiri
dari gelombang elektrik (E) dan gelombang magnetik (B) yang saling tegak lurus dan
masing – masing tegak lurus terhadap radiasi.
SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK.

Gelombang elektromagnetik meliputi cahaya, gelombang radio, sinar X, sinar


gamma, mikro gelombang, dan lain-lain. Berbagai gelombang elektromagnetik hanya
berbeda dalam panjang gelombang dan frekuensinya. Lihat Gambar 4 dibawah untuk
memberikan gambaran mengenai jenis-jenis spektrum gelombang elektromagnetik
yang biasanya berhubungan dengan berbagai interval frekuensi dan panjang
gelombang. Interval ini sering tidak terdefinisikan secara benar dan kadangkadang
tumpang-tindih. Misalnya, gelombang elektromagnetik yang kira-kira 0,1 nm
biasanya disebut sinar X, tetapi jika gelombang ini berasal dari radioaktivitas nuklir,
disebut sinar gamma

Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang (λ) dengan satuan


Hetz (Hz) dan frekuensi dengan satuan meter (m). Gelombang elektromagnetik
dikelompokkan sesuai dengan panjang gelombang (λ-) atau frekuensinya (f), dari
frekuensi terendah ke frekuensi ke lebih tinggi terdiri dari gelombang radio,
gelombang micro, gelombang inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, sinar X,
dan sinar Gamma.

PANTULAN, HAMBURAN DAN SERAPAN GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK.

Matahari merupakan sumber utama dari gelombang elektromagnetik terutama


dikaitkan dengan kegiatan pemetaan yang memanfaatkan citra satelit. Dalam
perjalanannya sampai ke permukaan bumi gelombang elektromagnetik ini mengalami
hambatan. Hambatan ini terutama disebabkan oleh butir – butir yang ada di atmosfir
seperti uap air, debu dan gas. Proses penghabatannya ini terjadi terutama dalam
bentuk serapan, pantulan dan hamburan. Hamburan ialah pantulan ke arah serba beda
yang disebabkan oleh benda yang permukaannya kasar dan bentuknya tidak menentu,
atau oleh benda – benda kecil yang terserak tak menentu

Anda mungkin juga menyukai