Dosen Pengampu
EKM439/G1
Universitas Udayana
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia.
Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen termasuk
juga manajemen pendidikan. Seperti apapun majunya teknologi, manusia tetap menjadi faktor
penting yang memegang peran bagi keberhasilan suatu organisasi. Bahkan dap at dikatakan
bahwasanya manajemen pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia karena
identik dengan manajemen itu sendiri.
Berhasil atau tidaknya sebuah tujuan di dalam bidng apapun termasuk dalam bidang
pendidikan, terkait erat dengan faktor sumber daya manusia yang ada dalam pengelolaan kerja
pendidikan. Sumber daya manusia merupakan salah satu parameter sentral di dalam dunia
kerja, disamping faktor pendukung lainnya seperti teknologi, organisasi dan lain sebagainya.
Dari latar belakang tersebut, diketahui bagaimana pentingnya manajemen sumber daya
manusia. Sehingga sangat perlu untuk mengetahui makna sesungguhnya atau hakikat dari
manajemen sumber daya manusia. Oleh sebab itu, dan dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah manajemen sarana dan prasarana pendidikan maka makalah ini disusun.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Profesionalitas adalah tingkatan kualitas atau kemampuan yang dimiliki SDM dalam
melaksanakan profesinya. Sedangkan profesionalisme adalah penyikapan terhadap profesi dan
profesionalitas yang dimilikinya. SDM yang profesional adalah mereka yang memiliki
keahlian dan keterampilan melalui proses pendidikan dan latihan. Kemampuan tersebut
meliputi kemampuan teknik dan kemampuan konseptual dalam memberikan layanan formal
sesuai dengan profesi dan keahliannya. Berdasarkan kemampuan SDM dalam melaksanakan
tugasnya tersebut, maka masyarakat akan mengakui dan menghargainya. Dengan kata lain,
penghargaan dan pengakuan masyarakat bergantung kepada keprofesionalan SDM.
Pengakuan masyarakat terhadap suatu profesi bersifat merit, sehingga menuntut SDM yang
berkualitas. SDM bidang pendidikan, mereka bekerja dalam suatu masyarakat profesional
(profesional community) yang menuntut kejujuran profesional agar dapat memberikan layanan
profesi sesuai dengan harapan masyarakat. Namun demikian, kejujuran profesional perlu
disikapi dengan upaya meningkatkan profesionalitas. Untuk itu, pengembangan SDM ke arah
profesional merupakan langkah strategis. SDM yang melaksanakan profesinya berlandaskan
profesionalisme memiliki kemampuan untuk menyelaraskan kemampuan dirinya dengan visi
dan misi lembaga. Artinya, SDM tersebut akan mengaktualisasikan seluruh potensi yang ada
dan mendayagunakannya dalam memberikan layanan kepada masyarakat, sehingga
masyarakat merasakan manfaat dan mengakui keberadaannya.
a. Organisasi merupakan suatu entitas buatan manusia yang tergantung pada keahlian manusia
dalam perencanaan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini diakui bahwa
organisasi pada dasarnya bersifat berubah dan rentan terhadap perubahan.
Gilley dan Maycunich dalam Swanson dan Holton III (2001) mengungkapkan prinsip-prinsip
yang menjadi pedoman dalam praktek pengembangan SDM sebagai berikut.
h. Berdasarkan kemitraan.
i. Berorientasi pada hasil.
j. Mementingkan kredibilitas.
a) Pembinaan (coaching)
Metode pengembangan SDM ini biasanya diberikan kepada karyawan untuk semakin
meningkatkan keterampilannya dalam bekerja.
Tujuan dari coaching, selain untuk meningkatkan kualitas pekerjaan, juga sebagai sarana
untuk transfer kemampuan dari karyawan atau orang yang sudah jauh berpengalaman di suatu
bidang pekerjaan
b) Rotasi jabatan (Job Rotation)
Job Rotation adalah program yang direncanakan secara formal dengan cara menugaskan
karyawan pada beberapa pekerjaan yang berbeda dalam bagian yang berbeda dengan organisasi
untuk menambah pengetahuan mengenai pekerjaan dalam organisasi.
c) Magang (Apprenticeship)
d) Simulasi (Simulation)
Metode yang dilakukan dengan cara menggunakan alat ataupun mesin dalam kondisi
lingkungan yang dibuat sesuai atau sama dengan kondisi yang sebenarnya. Contoh pelatihan
penerbang maka dibuatkan simulasi dengan menggunakan simulator kokpit pesawat terbang.
2.4 Analisis Pengembangan SDM
langkah pertama dalam proses pengembangan sumber daya manusia adalah analisis kebutuhan
Pengembangan SDM yang menurut Werther and Davis: “Needs assesments diagnoses current
problems and future challenges to be met through training and development”. Secara bebas
dapat diterjemahkan sebagai berikut: Analisis kebutuhan yaitu suatu proses mendiagnosa
masalah-masalah yang terjadi pada saat ini dan tantangan masa depan yang akan diantisipasi
melalui pelatihan dan pengembangan. Penentuan kebutuhan ini bukan karena
organisasi/perusahaan lain melakukan hal yang sama, akan tetapi harus benar-benar dilandasi
kebutuhan organisasi. Atau dengan kata lain prinsip pertama yang harus dipenuhi adalah
mengetahui apa yang dibutuhkan. Analisis kebutuhan (needs assessment) adalah suatu
penentuan kebutuhan pelatihan yang sistematis yang terdiri dari tiga jenis analisis. Analisis -
analisis tersebut diperlukan dalam menentukan tujuan pelatihan. Ketiga analisis tersebut adalah
analisis organisasional (organisational analysis), analisis pekerjaan (job analysis), dan analisis
individual (individual analysis).
Analisis organisasional adalah suatu analisis yang berusaha untuk menjawab pertanyaan
mengenai dimana tempat atau bagian mana dari organisasi yang paling membutuhkan pelatihan
dan faktor-faktor apa yang mungkin mempengaruhi pelatihan. Dengan kata lain analisa
organisasional berarti melihat keseluruhan organisasi dalam menentukan dimana program-
program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan akan diselenggarakan. Dalam analisa ini,
tujuan-tujuan strategis organisasi juga rencana-rencana organisasi, perlu dipertimbangkan
dengan seksama.
Analisis pekerjaan adalah suatu analisis yang mencoba menjawab mengenai apa yang
seharusnya dilatihkan sehingga pegawai dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Dalam
melakukan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan yang menggambarkan pekerjaan yang harus
dilakukan dan deskripsi jabatan yang menggambarkan kompetensi yang yang harus dimiliki
dalam melakukan suatu pekerjaan harus menjadi perhatian. Namun demikian, jika ternyata
uraian pekerjaan yang ada tidak cukup sebagai sumber informasi, bila perlu diadakan
wawancara terhadap para manajer dan para pegawai non -manajer (operasional) untuk
mendapat saran atau masukan yang diinginkan sehubungan dengan rencana penyelenggaraan
program pengembangan pegawai.
Analisis individual adalah suatu analisis yang mencoba menjawab mengenai siapa yang
memerlukan pelatihan dan jenis pelatihan apa yang dibutuhkan oleh para pegawai tersebut.
dengan kata lain analisa individual memfokuskan diri pada pegawai yang akan diikutsertakan
dalam program pengembangan pegawai. Analisa ini berkaitan dengan dua p ertanyaan pokok
sebagai berikut :
Ada banyak langkah lankgah lainnya yang bisa dilakukan dalam pengembangan sumber daya
manusia ini. Berikut ini beberapa cara atau strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan
SDM di suatu perusahaan tertentu:
KESIMPULAN
Pengembangan SDM adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam
memfasilitasi pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dibutuhkan dalam
menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak hanya
pada aspek pendidikan dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karier dan
pengembangan organisasi. Dengan kata lain,pengembangan sumber daya manusia berkaitan
erat dengan upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan/ atau sikap anggota organisasi
serta penyediaan jalur karier yang didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam memcapai
tujuan organisasi.
Daftar Pustaka
Mursiati. (2020, January 4). Empat MEtode Pelatihan dan Pengembangan SDM. Retrieved
from Portal-Ilmu.com: https://www.portal-ilmu.com/2020/01/4-metode-pelatihan-
dan-pengembangan-sdm_18.html
Priyatna, M. (2016). Manajemen Pengembangan SDM Pada Lembaga Pendidikan Islam.
Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol.05, 1250.