Anda di halaman 1dari 49

PEMBENTUKAN KARAKTER

(CHARACTER BUILDING)
CALON KEPALA SEKOLAH
MODA LURING

WAKTU: 9 JP

DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH


IN SERVICE TRAINING 1 (IST-1)
MEDIA YANG DIGUNAKAN
1. Peralatan Olahraga untuk aktivitas dinamika kelompok
2. Laptop;
3. Alat tulis (disediakan sendiri),
4. Pita identitas suku/kelompok,
5. Name tag peserta
6. Tugas 01-IST 1 Inkuiri apresiatif dan profil pelajar Pancasila
7. Tugas 02-IST 1 Analisis Nilai-Nilai Karakter Implementasi
Kepmimpinan Sekolah
TARGET KOMPETENSI
Meningkatkan kompetensi kepribadian dan sosial calon kepala sekolah
sebagaimana tercantum dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

KEPRIBADIAN SOSIAL
1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya 1. Bekerja sama dengan pihak lain
dan akhlak mulia, menjadi teladan akhlak untuk kepentingan
mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah. sekolah/madrasah.
2. Memiliki integritas dan tanggung jawab
sebagai pemimpin sekolah 2. Berpartisipasi dalam kegiatan
3. Memiliki keinginan yang kuat dalam sosial kemasyarakatan.
pengembangan diri sebagai kepala
sekolah/madrasah. Memiliki kepekaan sosial terhadap
4. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas orang atau kelompok lain.
pokok dan fungsi.
5. Mengendalikan diri dalam menghadapi
masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah/madrasah.
6. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai
pemimpin pendidikan
SKENARIO PEMBELAJARAN (9 JP)
DINAMIKA KELOMPOK
(4 jp x 45’ = 180’)
SKENARIO PEMBELAJARAN
DINAMIKA KELOMPOK

•PERSIAPAN (45’)
●Kontrak program
●Pembentukan suku/kelompok
●Penjelasan penugasan dinamika kelompok
•PELAKSANAAN (70’)
●Koordinasi suku/kelompok 30’
●Pelaksanaan penugasan dinamika kelompok 40’ (@ 20’/suku)

•REFLEKSI (65’)
●Refleksi pelaksanaan dinamika kelompok
●Testimoni dari peserta terhadap pelaksanaa dinamika kelompok
●Closing dinamika kelompok
Kontrak Program Moda Luring
a. Peserta mengenakan pakaian olahraga lengkap.
b. Peserta mengenakan tanda pengenal sebagai peserta diklat calon pengawas
sekolah
c. Peserta tidak diperbolehkan meninggalkan kegiatan, kecuali dalam hal yang
mendesak/sangat penting, setelah mendapat ijin/persetujuan dari
panitia/narasumber
d. Peserta harus memakai name tag/tanda pengenal.
e. Peserta dilarang menerima tamu selama pelaksanaan kegiatan dinamika
kelompok kecuali atas ijin pengajar/panitia.
f. dilarang menggunakan gadget (HP/IPAD/IPHONE dan yang sejenisnya)
selama kegiatan dinamika kelompok
g. Peserta dilarang melihat TV, membaca koran, majalah kecuali kitab suci dan
modul diklat
h. Peserta dilarang merokok.
i. Peluit berbunyi tiga kali pendek 5 menit lagi kegiatan akan dimulai
j. Peluit berbunyi tiga kali panjang kegiatan dimulai peserta yang terlambat
dicatat.
k. Peserta harus melaksanakan semua penugasan,
YEL-YEL NASIONAL

I do My Best
You do Your Best
We do Our best
The best yes

Ucapkan yel-yel dengan penuh semangat dan mengepalkan


tangan kanan angkat setinggi bahu
PEMBENTUKAN SUKU/KELOMPOK
(Moda Luring/Tatap Muka Langsung)

1. membagi peserta menjadi 2 suku/kelompok (@ 10


orang/kelompok)
2. memberikan nama suku/kelompok sesuai kesepakatan dengan
peserta (missal: suku merah, suku hijau, suku coklat, dll)
3. meminta peserta untuk menunjuk ketua sebagai koordinator
setiap suku/kelompok
4. Ketua suku/kelompok diminta untuk memimpin sukunya
membuat komitmen dalam intern suku/kelompok yang tertuang
dalam yel-yel dan lagu kebangsaan suku/kelompok
YEL-YEL DAN LAGU KEBANGSAAN
SUKU/KELOMPOK
1. Contoh lagu kebangsaan dan yel-yel

Suku-suku putih, suku putih paling hebat


Suku-suku putih, suku putih yang paling kuat
Suku putih, putih….putih….putih…Yes…..semangat

2. Peserta terpisah dalam dua kelompok, mendiskusikan yel dan


lagu kebangsaan suku masing-masing selama 10 menit
3. Unjuk kebolehan menyampaikan yel dan lagu kebangsaan di
depan kelas dengan penuh semangat
PELAKSANAAN PENUGASAN KOREOGRAFI
(Moda Luring/Tatap Muka Langsung)
1. Pengajar meminta ketua suku/kelompok melakukan pergantian
ketua suku/kelompok
2. Pengajar mejelaskan kepada ketua suku/kelompok untuk
membuat koreografi dari lagu yang sudah ditentukan (lagu daerah
atau lagu lain yang menimbulkan semangat)
3. Melalui iringan lagu tersebut, peserta dalam suku/kelompoknya
diminta mencipta gerakan koreografi
4. Pengajar memberi kesempatan kepada setiap suku/kelompok
untuk melakukan koordinasi dan latihan mencipta gerakan
koreografi selama 15 menit
5. Setiap kelompok melaksanakan tugas koreografi sampai lagu
selesai diputar @5-8 menit setiap suku/kelompok
6. Pengajar memberikan komentar mengenai penilaian penugasan
koreografi dengan kriteria kekompakan, keserasian gerakan
dengan musik, dan jumlah variasi gerakan
Refleksi Penugasan Dinamika Kelompok
1. Pengajar menanyakan perasaan ketua suku/kelompok tentang
perasaan saat mendelegasikan tugas-tugas pada anggotanya,
apakah sudah tepat pendelegasian tugas pada masing-masing
anggotanya
2. Pengajar menanyakan perasaan anggota suku/kelompok pada
saat diberi tugas, apakah melaksanakan tugas dengan ikhlas, dan
bagaimana perasaannya saat merasa gagal melaksanakan tugas,
dan bagaimana perasaan anggota saat melihat yang lain sukses
sedangkan anda gagal.
3. Pengajar menanyakan perasaan anggota tentang strategi yang
digunakan apakah sudah sesuai dan dipandang efektif dalam
pelaksanaan penugasan
4. Pengajar menanyakan kepada semua anggota tentang nilai-nilai
kepemimpinan apa yang diperoleh selama melaksanakan
penugasan dan itu dapat bermanfaat dalam pelaksanaan
tugas-tugas seorang kepala sekolah
FILOSOFI PENDIDIKAN KI HADJAR
DEWANTARA DAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
(45’)
TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta diharapkan:
• mampu membuat refleksi diri tentang
pemikiran Ki Hadjar Dewantara
• Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai
profil pelajar Pancasila di sekolah
FILOSOFI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA
Pertanyaan Pemantik
(Yang perlu direnungkan dan dilakukan dengan
sungguh-sungguh)

Pengalaman apa saja yang membuat Anda semangat


bersekolah, atau sebaliknya, kehilangan motivasi?

Momen apa saja yang membuat Anda merasa berkembang


sebagai seorang pembelajar?

Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?

Apa saja pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?

Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang


dilakukan oleh guru tersebut di kelas yang Anda ampu?
Refleksi Pemikiran KHD

• Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki


Hajar Dewantara tentang pendidikan dan
pengajaran?
• Apa hubungan pemikiran KHD dengan konteks
pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan
di sekolah Anda?
• Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran
KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan
aktivitas sebagai guru?
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia

Elemen Kunci Sub-elemen

Mengenal dan Mencintai Tuhan Yang Maha Esa


Akhlak Akhlak Akhlak beragama Pemahaman Agama/Kepercayaan
bernegara beragama Pelaksanaan Ajaran Agama/Kepercayaan
Integritas
Akhlak pribadi
Merawat Diri secara Fisik, Mental, dan Spiritual
Akhlak Mengutamakan persamaan dengan orang lain
Akhlak Akhlak kepada
kepada Menghargai perbedaan dengan orang lain
pribadi manusia
alam Berempati kepada orang lain
Akhlak Menjaga Lingkungan
Akhlak kepada alam
kepada Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi
manusia Melaksanakan Hak dan Kewajiban sebagai
Akhlak bernegara
Warga Negara Indonesia
Berkebhinekaan Global

Elemen Kunci Sub-elemen

Mendalami budaya dan identitas budaya


Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya,
Mengenal dan menghargai budaya kepercayaan, serta praktiknya
Mengenal dan Komunikasi dan Menumbuhkan rasa menghormati terhadap
menghargai interaksi antar
budaya budaya keanekaragaman budaya
Komunikasi dan interaksi antar Berkomunikasi antar budaya
budaya Mempertimbangkan dan menumbuhkanberbagai perspektif
Refleksi dan
tanggung jawab Merefleksi Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan
terhadap pemikiran dan Refleksi dan bertanggung jawab
pengalaman
Menghilangkan stereotip dan prasangka
proses berpikir terhadap pengalaman kebinekaan
kebinekaan. Menyelaraskan perbedaan budaya
Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan
pembangunan berkelanjutan
Berkeadilan sosial Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan
bersama
Memahami peran individu dalam demokrasi
Gotong Royong

Elemen Kunci Sub-elemen


Kerja sama
Komunikasi
Kolabor Kepedul Kolaborasi
Salingketergantungan positif
asi ian
Koordinasi
Tanggap terhadap lingkungan
Kepedulian Persepsi social
Berbagi
Kesadaran social
Berbagi Berbagi
Mandiri

Elemen Kunci Sub-elemen


Mengenali emosi dan pengaruhnya
Mengenali kualitas dan minat diri serta
tantangan yang dihadapi
Kesadaran diri
Memahami strategi dan rencana pengembangan
diri
Mengembangkan refleksi diri
Kesadaran
akan diri Regulasi emosi
Regulasi
dan situasi
diri
Penetapan tujuan dan rencana strategis
yang
dihadapi
pengembangan diri
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara
Regulasi diri
mandiri
Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri
Menjadi individu yang percaya diri, resilien, dan
adaptif
Bernalar Kritis

Elemen Kunci Sub-elemen


Mengenali emosi dan pengaruhnya
Mengenali kualitas dan minat diri serta
tantangan yang dihadapi
Kesadaran diri
Memahami strategi dan rencana pengembangan
diri
Mengembangkan refleksi diri
Kesadaran
akan diri Regulasi emosi
Regulasi
dan situasi
diri
Penetapan tujuan dan rencana strategis
yang
dihadapi
pengembangan diri
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara
Regulasi diri
mandiri
Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri
Menjadi individu yang percaya diri, resilien, dan
adaptif
MENGGERAKKAN KOMUNITAS
BELAJAR DI SEKOLAH
(COMMUNITY OF PRACTICE)
45’
KONSEP COMMUNITY OF PRACTICE
Community of Practice adalah sebuah komunitas yang
berisikan sekelompok orang yang memiliki profesi sama
saling berbagi pengetahuan tentang topik tertentu yang
spesifik dengan tujuan meningkatnya ilmu
pengetahuan, membangun relasi serta membuat
keputusan kebijakan dari waktu ke waktu.
Sebuah pembelajaran kolaboratif sosial untuk
pemecahan masalah, berbagi informasi, membentuk
praktek, memacu inovasi, dan memfasilitasi
pembelajaran melalui proses partisipasi (Situated
Learning, Lave and Wenger, 2016)
TUJUAN COMMUNITY of PRACTICE (CoP)

Tujuan dari Community of Practice ini adalah menyediakan cara bagi para
praktisi untuk berbagi ilmu, tips, saran dan pengalaman-pengalaman
terbaik. Bertanya ke rekan sejawat atau seprofesi serta mendukung satu
sama lainnya.

Contoh CoP bagi Kepala sekolah adalah:

1. PGRI/IGI
2. MKKS/K3S
3. KKG

dll
TEKNIS PELAKSANAAN CoP

Kegiatan Community of practice, maka terdapat 4 teknis pelaksanaan adalah


sebagai berikut :
• Tatap Muka langsung
Tentatif untuk waktu dan tempat. Kegiatan tatap muka ini dalam bentuk
pelatihan atau diskusi yang topiknya sesuai dengan yang telah ditentukan
• Webinar
Menggunakan konsultan dua kali sebulan membahas satu topik yang saat ini
sedang menjadi trend dikalangan praktisi.
• Diskusi Group Via WhatsApp'
Diskusi dengan menggunakan aplikasi handphone WhatsApp yang dibuat
dalam sebuah group, dimana dalam group tersebut bisa dilakukan diskusi
setiap saat.
INKUIRI APRESIATIF
( 45’ )
❑ Apa yang paling Anda inginkan untuk Anak Anda?
❑ Apa yang diajarkan sekolah pada Anak Anda?

menti.com > 79 93 46 8 Dr. Martin Seligman

Sekolah dapat mengajarkan


keduanya, keterampilan yang
diperlukan untuk meraih well-being
dan pencapaian (prinsip pendidikan
positif).
Pendidikan positif Outcome

Purpose
Pola pikir
Engagement

Inkuir Positivity
i Strengths
Apresiatif
(IA Relationship
Model ) Resilience
manajemen
perubahan
Inkuiri Apresiatif > pola pikir =
paradigma
Inkuiri > inquire = ask for information = investigate

Apresiatif > appreciate = grateful for = understand fully

positive vs. negative, strength vs. weakness, asset vs. deficit


Video BAGJA
(https://youtu.be/hBzSeVwRnkw )

CGP akan diajak menyimak video ini (durasi 00:06:39).


Identifikasi apa saja yang mungkin menjadi pertanyaan Anda?
Inkuiri Apresiatif > model manajemen perubahan

B A G J A
BUAT AMBIL GALI JABARKAN ATUR
PERTANYAAN PELAJARAN MIMPI RENCANA EKSEKUSI

Menentukan arah Apa yang telah Deskripsi kolektif Rencana/langkah Siapa terlibat
investigasi - berjalan baik - bilamana inisiatif sederhana yang /dilibatkan,
koalisi perubahan diskusi kelompok terwujud dapat dilakukan pengambilan
kecil-besar, survei - bersama, multi segera, rencana keputusan,
individu (multi unsur berani/terobosan, jalur/media
unsur) siapa PJba dan tim, komunikasi,
bagaimana ukur selebrasi
pencapaian pencapaian kecil
Memulai prakarsa perubahan dari sisi
Pesan Kunci positif/kekuatan/aset sehingga menguatkan
Inkuiri semangat gotong-royong (perjumpaan multi
Apresiatif unsur) demi meningkatkan kualitas layanan
pendidikan di sekolah yang berpihak pada
di sekolah murid.
LANGKAH PENERAPAN INKUIRI
APRESIATIF

masalah/ akar solusi/


visi eksekusi
defisit masalah rencana

kekuatan/ aset
visi rencana eksekusi
sekolah
TUGAS 01. IST-1 Membentuk karakter
Positif Calon Kepala SekolaH
SELF REGULATED
LEARNING/SRL
(Pembelajar Mandiri)
45 menit
SKENARIO PEMBELAJARAN

Hubungan dengan Implementasi


penugasan dinamika Konsep SRL SRL bagi
kelompok Tugas KS
KONSEP SELF REGULATED LEARNING (SRL)

• Self regulated learning merupakan kemampuan seseorang dalam


mengarahkan dirinya sendiri menghadapi situasi akademis (Zimmerman,
1998)
• Self regulated learning bukan merupakan suatu kemampuan mental
seperti inteligensi atau kemampuan akademis melainkan suatu proses
ketika seorang peserta didik berpartisipasi aktif dalam belajar baik secara
metakognisi, motivasi, maupun perilaku.
• Seorang yang memiliki self regulated learning baik akan mampu
mengendalikan pikiran, perilaku, dan emosinya untuk mencapai
kesuksesan di dalam proses belajar.
STRATEGI SRL
Zimmerman dan Martinez-Pons (dalam Purdie, Hattie dan Douglas, 1996)
mengemukakan mengenai 10 strategi self regulated learning yaitu:
1. Evaluasi terhadap kemajuan tugas (self evaluation)
2. Mengatur materi pelajaran (organizing and transforming)
3. Membuat rencana dan tujuan belajar (goal setting and planning)
4. Mencari informasi (seeking information)
5. Mencatat hal penting
6. Mengatur lingkungan belajar (environmental structuring)
7. Konsekuensi setelag mengerjakan tugas (self consequences)
8. Mengulang dan mengingat (rehearsing and memorizing)
9. Mencari bantuan sosial (seeking social assistance)
10. Meninjau kembali catatan, tugas atau tes sebelumnya dan buku
pelajaran (review record)
IMPLEMENTASI SRL DALAM TUGAS KEPALA
SEKOLAH

Nilai-nilai
Manajerial Supervisi guru karakter dalam
sekolah dan tendik melaksanakan
tugas kepala
sekolah yang
Pengembangan berkaitan dengan
Kewirausahaan SRL
Hasil Refleksi Nilai-nilai Karakter dalam
Penugasan Koreografi Terkait dengan SRL

aktif

Rasa ingin Pengendalian


tahu diri

SRL
Motivasi diri Tangguh
tinggi
MENGEMBANGKAN KEMATANGAN
DIRI (SELF MATURITY) SECARA
HOLISTIK (SPIRITUAL, MORAL,
EMOSI, DAN INTELEKTUAL)
45’
KONSEP SELF MATURITY
Menurut Maslow, kematangan diri seseorang ditandai dengan
kemampuannya dalam mengaktualisasikan diri, yaitu
menggunakan dan memanfaaatkan secara utuh seluruh bakat,
kapasitas, potensi-potensinya dan sebagainya.

Kematangan diri (self maturity) merupakan kemampuan individu


dalam mengaktualisasikan dirinya yang ditandai dengan pribadi
yang selalu berjuang demi mencapai masa depan dan cita-cita.
Dengan keinginan itula, individu yang matang menjadi lebih
berani, tekun, mandiri dan berkomitmen terhadap apa yang
menjadi tanggung jawabnya
KARAKTERISTIK SELF MATURITY
Perluasan perasaan diri

Hubungan diri yang hangat dengaan orang lain

Keamanan emosional dan penerimaan diri

Persepsi, ketrampilan, dan tugas yang realistis

Objektifikasi diri

Filsafat hidup yang mempersatukan


Tugas 02-IST1. Analisis nilai-nilai karakter
Implementasi Kepemimpinan Sekolah
REFLEKSI AKHIR PEMBENTUKAN KARAKTER
KEPALA SEKOLAH
•Pengalaman apa yang telah Saudara peroleh dalam
pembelajaran ini?
•Apa yang telah saudara kuasai dari pembelajaran ini?
•Apa kelebihan dan kelemahan yang Saudara miliki
berkaitan dengan pembelajaran ini?
•Apa yang akan Saudara perbaiki dalam diri pada masa
yang akan datang terkait dengan apa yang belum
dikuasai dari pembelajaran ini?
Refleksi Nilai-nilai Kepemimpinan

Cinta damai Peduli


lingkungan

Menghargai
Bersahabat
prestasi

Jujur

Religius Peduli sosial

Gemar Tanggung
membaca jawab

Cinta tanah
air

Demokratis

Semangat
kebangsaan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai