Sistem Neuron Profesi
Sistem Neuron Profesi
NIM : P07124318008
Prodi : Profesi Bidan
OTAK
A. Pengertian Otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena
merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh.
B. Pelindung Otak
1. Tulang tengkorak (Cranium)
Merupakan adalah tulang pembentuk kepala berfungsi sebagai
pelindung otak. Tulang-tulang tengkorak sebagian besar disusun oleh
tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan
dan membentuk tengkorak. (budisma.net/2014)
2. Selaput otak (Meninges)
Merupakan selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang
belakang untuk melindungi struktur saraf yang halus membawa pembuluh
darah dan cairan sekresi serebrospinalis memperkecil benturan atau
getaran pada otak dan sumsum tulanng belakang. (Syarifuddin, 2012)
Selaput otak terdiri dari 3 lapisan, yaitu :
1) Duramater
Merupakan lapisan yang paling keras dari
lapisan otak setelah tulang tengkorak, yang merupakan lapisan
pembungkus otak terluar, membentuk kantong di sepanjang chorda
spinalis. (wikipedia.org/wiki/Dura_Mater)
2) Araknoidea
Merupakan lapisan tengah, terdiri atas serabut kolagen dan elastik,
dipisahkan dengan durameter oleh ruang subdural, yang membentuk sebuah
balon yang berisi cairan otak yang meliputi seluruh susunan saraf sentral.
(Syarifuddin, 2012)
3) Piameter
Merupakan lapisan terdalam, transparan, melekat erat pada otak,
mengandung banyak pembuluh darah, dipisahkan dengan araknoid oleh
ruang subarachnoid. (dr. Atien Nur Chamidah, 2013)
- Periosteum adalah membran fibrosa padat yang terdiri dari jaringan
ikat yang tidak teratur yang menutupi permukaan eksternal dari
tulang. Periosteum muncul dari jaringan ikat kental mesenkim selama
perkembangan janin, dan terus-menerus tumbuh dengan serat khusus
yang masuk ke dalam tulang.
Gambar: lapisan otak
(Sumber : salusmedical.solutions/en/view-page/30/Meninges.)
3. Cairan Otak
Merupakan larutan jernih, tidak berwarna, tampak seperti air, terdapat
dlm sistem ventrikel & ruang subarachnoid. Jika cairan otak dikeluarkan,
penderita merasakan nyeri kepala yang sangat pada setiap gerakan kepala.
Gejala ini berlangsung sampai volume cairan otak kembali normal.
- Komposisi : air, sedikit protein, gas-gas terlarut (O 2, CO2), ion-ion,
glukosa, lekosit.
- Manfaat :
1) Sebagai shock absorber: mengurangi efek trauma dari luar
2) Membuat otak terapung sehingga mengurangi beban otak dari
1400 gram menjadi 50 gram. Hal ini penting utk mengurangi
penekanan atau geseran dasar otak dengan permukaan dasar ruang
otak yang tidak merata.
3) Membuang produk sisa, temasuk obat-obatan.
Sebagai media transportasi hormon & nutrisi yang diperlukan sel-sel
otak. (dr. Atien Nur Chamidah, 2013)
4. Cairan serebrospinal
merupakan cairan bening yang berada di otak dan sterna serta ruang
subarachnoid yang mengelilingi otak dan medulla spinalis (sumsum
tulang belakang).
- Proses terbentuknya cairan serebrospinal :
Sebagian besar cairan serebrospinal (sebanyak dua per tiga atau lebih)
diproduksi di dalam pleksus koroideus ventrikel serebri. Sejumlah
kecil cairan serebrospinal dibentuk oleh sel ependim yang
membatasi ventrikel dan membran araknoid, dan sisanya terbentuk
dari cairan yang bocor ke ruangan perivascular di sekitar pembuluh
darah otak (kebocoran sawar darah otak).
Pada orang dewasa normal, volume cairan serebrospinal adalah sekitar
21 ml/jam atau 500 ml/hari. Totalnya hanya sekitar 150 ml.
- Letak cairan serebrospinal :
Secara anatomis, cairan serebrospinal ditemukan di dalam ruang-runag
otak (ventrikel) otak), yaitu pada :
a. Ruang Subaraknoid
b. Ventrikel otak
c. Kanal pusat sumsum tulang belakang
- Aliran cairan serebrospinal :
Ventrikel lateral ventrikel III (disini cairan serebrospinal akan
bertambah banyak) mengalir melalui akuaduktus sylvii ke dalam
ventrikel IV (yang juga menghasilkan cairan serebrospinal) keluar
melalui foramen magendie dan luschka (lubang yang terdapat di
tengkorak) ke dalam ruang subaraknoid sinus venosus kranial
melalui vili araknoid (vili ini merupakan berkas pia araknoid yang
menembus duramater (salah satu lapisan otak).
- Diproduksi oleh pleksus khoroideus yang ada dalam ventrikel
- Sistem Ventrikel
Merupakan serangkaian rongga - rongga dalam otak (ventrikel)
yang permukaannya dilapisi ependima (sel penyokong saraf) & berisi
cairan otak.
Gambar: letak cairan otak
(Sumber : cairan-serebro-spinal.html)
Selain pembagian menurut lobus, permukaan otak juga dibagi menurut area
atau daerah berdasarkan fungsinya. Brodman membagi menjadi 47 area bernomor. Masing-
masing area cerebri ditandai dengan denagn fungsi khusus, seperti pusat sensori, pusat
motoris, pusat penglihatan, pusat pendengaran.
Gambar: pembagian area Brodman
Sumber: https://mediskus.com/dasar/fungsi-otak-besar-cerebrum
Lobus frontal
Lobus parietal
Lobus oksipitas
• Pusat penglihatan: area
Brodmann 17,18,19
Lobus temporal
https://mediskus.com/dasar/fungsi-otak-besar-cerebrum
( dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St, Neurologi
Syaifuddin.1992.Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat.Tempat:
Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sumber gambar:
https://mediskus.com/dasar/fungsi-otak-besar-cerebrum
dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St, Neurologi
Nama: I Gusti Ayu Dwi Putri Hendrayani
NIM: P07124318003
a. Lobus Anterior
Menerima rangsang dari medulia spinalis dan mengontrol otot anti-
gravitasi tubuh (mengatur postur tubuh).
b. Lobus Posterior
Berhubungan dengan koordinasi gerakan otot dengan cara
menghambat gerakan otot dengan cara menghambat gerakan otot yang
sifatnya tidak disadari (involunter).
c. Lobus Flocullonodularis
Berfungsi mempertahankan keseimbangan.
Gambar Cerebellum
Gambar: cereberum (otak kecil)
Sumber : http://www.medfriendly.com
1. Arkhi Cerebellum
Lobus otak kecil merupakan bagian kolumna aferen somatik, lobus ini
menerima input langsung dari serabut saraf vestibularis dan nukleus
vestibularis medialis inferior, berperan sebagai tonus dan sikap tubuh.
2. Paleo Cerebellum
Bagian terbesar dari fermis superior hemisfer otak kecil di depan
fisura prima, merupakan input dari susunan saraf vestibular dan berperan pada
pengaturan tonus otot.
3. Neocerebellum
Peranan secara esensial menjaga kehalusan dan tahap kontraksi otot,
serta ketetapan kekuatan besarnya garapan gerakan volunter.
Struktur internal cerebellum terdiri dari korteks (substansia dan grisea dan
substansia alba). Di dalamnya terdapat kumpulan nuklei pada tiap-tiap hermisfer
nuklei :
Sumber gambar:
http://www.medfriendly.com
Nama : Ni KetutYuniAristadewi
Nim :P07124310001
Medulla oblongata
(Ni NyomanBudiani, S.Si.T., M. Biomed.,2013)Medulla oblongata adalah
bagian bawah batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons
varolidengan medula spinalis dengan medula spinalis. Dalam diskusi sering hanya
disebut sebagai medula. Medulla oblongata mengontrol fungotonom, dan
menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.
https://www.earthslab.com/anatomy/medulla-oblongata-2/
o Diaksestanggal : 4 OktoberPukul : 01:00 WITA
http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Struktur-dan-Fungsi-Medula-
Oblongata-adalah.html
o Diaksestanggal : 4 OktoberPukul : 01.30 WITA
Nama: Ni Putu Harist Diandari
NIM: P07124318006
Prodi: Profesi Bidan
Susunan saraf pusat yang terletak di dalam Kanalis Vertebralis bersama ganglion
radik yang terdapat pada setiap foramen intervetebralis terletak berpasangan kiri dan
kanan. Organ ini mengurus persarafan tubuh anggota baddan serta bagian kepala.
Sama halnya dengan otak berada di dalam sakus arachnoid yang berisi sairan otak,
sakus arachoid berakhir di dalam Kanalis vertebralis dalam Os sacrum.
Dalam Medula Spinalis ada 31 pasang saraf aktif (spinal) yaitu :
a. Servikal : 8 pasang
b. Torakal : 12 pasang
c. Lumbal : 5 pasang
d. Sakral : 5 pasang
e. Koksigial : 1 pasang
Sistem saraf spinal meskipun berada di luar otak, tetapi memiliki fungsi yang sangat
penting dalam tubuh manusia. Organ-organ yang dipersarafi oleh saraf-saraf spinal
sangat banyak, jadi jika saraf spinal ini menjadi tidak berfungsi, otomatis organ-organ
tersebut juga tidak berfungsi.
B. FUNGSI SARAF SPINAL
Terdapat beberapa fungsi umum yang ada pada sistem saraf spinal (sumsum tulang
belakang) pada manusia, yaitu :
1. Bertanggung jawab atas persarafan anggota tubuh, anggota badan dan juga
kepala
2. Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Terdapat perbedaan antara jalur
asendens dan juga desendens. Jalur asendens mengirimkan sinyal (impuls)
dari organ tubuh ke otak, sedangkan desendens mengirimkan impuls dari otak
ke organ tubuh.
3. Menjadi jalur gerak refleks, sehingga saraf spinal juga disebut dengan saraf
refleks.
Medula Spinalis mengandung zat putih dan zat kelabu yang mengecil pada bagian
atas menuju ke bagian bawah. Pada bagian ini terdapat pelebaran dari Vertebra
servikalis IV sampai Vertebra torakalis II pada daerah lumbalis pelebaran ini semakin
kecil disebut Konus Medialis.
Penyebaran saraf Medula Spinalis dimmulai dari Torakalis 1 sampai Lumbalis 3
mempunyai cabang-cabang dalam saraf yang keluar membentuk saraf tepi (perifer)
yang terdiri dari ;
1) Fleksus Servikalis
Dibentuk oleh cabang-cabang saraf servikalis anterior yang bekerja dengan
vervus vagus dan nervus assesorius.
2) Fleksus Brakialis
Dibentuk oleh persatuan cabang-cabang anterior dan saraf servikal 4 dan
Torakalis 1. saraf pentingnya :
a. Nervus ulnaris radialis
b. Mempersarafi anggota gerak atas.
3) Fleksus Lumbalis
Dibuat oleh serabut saraf dan Torakalis 12 saraf terbesar yaitu ;
a. Nervus femoralis
b. Nervus obturatoir
Saraf Skiatik merupakan saraf terbesar keluar yang mempersarafi otot anggota gerak
bawah.
Sumsum tulang belakang dibungkus oleh 3 selaput :
1) Duramter : Selaput luar.
2) Arachnoid : Selaput jaringan.
3) Piamater : Selaput dalam.
Diantara durameter dan arachnoid terdapat lubang dibuat kadung Durameter.
Pembagian sumsum tulang belakang (Medula Spinalis/Corda Spinalis)
Sumsum tulang belakang ada 2 macam zat :
1) Zat Putih (Tukai)
Terletak di sebelah luar. Terdapat di antara berkas depan kiri dan kanan dari
selaput benang saraf. Serabut saraf bermyalin.
Akar saraf sumsum tulang dibentuk oleh :
a. Akar depan
b. Akar belakang
Akar depan berasal dari sel ganglion di dalam tanduk depan masuk ke dalam
alur sisi depan. Akar belakang mulai dari simpul saraf sumsum belakang
masuk ke dalam alur sisi belakang.
2) ZAT KELABU
Terletak di sebelah dalam, berbentuk huruf H dan berbentuk seperti kupu-
kupu. Dibentuk oleh sel saraf (ganglio) berkatup banyak, di dalamnya terdapat
jaringan penunjanng (monglia).
Sebelah kiri dan kanan terdapat :
a. Tiang depan (tanduk depan) dan tiang belakang (tanduk belakang).
b. Kanalis sentralis (saluran pusat) merupakan saluran sempit berhubung
dengan lubang yang terdapat di tengah-tengah otak.
c. Serabut saraf bermyalyn, lengan huruf pada tanduk/ korpu.
Daftar Pustaka
Syaifudinni. 1994. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran
http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Fungsi-31-Saraf-Spinal-
adalah.html?m=1 diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 pukul 19:26
https://www.slideshare.net/mobile/1234567898765432112345/sistem-syaraf-
46294085 (Noviza.,M.Psi.,Psi) diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 pukul
19:33
Bedahunmuh’s Blog (diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 pukul 19:35)
Nama: Made Vira Yudia Rartri (P07124318009)
Dwi Wulan Tuisnayani (P07124318010)
Prodi: Profesi Bidan
Divisi eferen bertugas membawa instruksi dari Sistem saraf pusat ke organ
efektor, seperti otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah untuk menimbulkan
efek yang diinginkan. Sistem saraf aferen disusun oleh neuron aferen. Pada ujung
neuron ini terdapat reseptor sensoris yang menghasilkan potensial aksi sebagai respon
terhadap rangsangan spesifik. Neuron eferen menyusun system saraf eferen. Badan
sel neuron ini berada di SSP. Akson-akson eferen meninggalkan Sistem saraf pusat
menuju otot dan kelenjar yang diinervasi (dipersarafi) agar melaksanakan perintah
sesuai yang diinginkan. Satu lagi neuro yang ada, yaitu antarneuron (interneuron).
Neuron ini seluruhnya ada di Sistem saraf pusat, terletak di antara neuron aferen
dengan neuron eferen. Sekitar 99% dari semua neuron termasuk dalam neuron ini.
Antarneuron berfungsi untuk mengintegrasikan respon perifer ke informasi perifer.
Contoh: Anda menyentuh benda panas setelah menerima informasi melalui saraf
aferen. Antarneuron yang sesuai akan memberikan pesan kepada saraf eferen yang
ada di tangan dan lengan untuk menarik tangan dan menjauhi benda panas tersebut.
Antarneuron juga bertanggung jawab terhadap fenomena abstrak yang berkaitan
dengan “jiwa”, seperti berfikir, emosi, ingatan, intelektual.
Sistem saraf eferen dibagi menjadi system saraf somatic yang terdiri-dari serat-
serat motoris yang menginervasi otot-otot rangka dan system saraf otonom yang
menginervasi otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Sistem saraf otonom dibagi lagi
menjadi system saraf simpatis dan parasimpatis.
Setiap jalur saraf otonom yang berjalan dari Sistem saraf pusat ke suatu organ
mengandung satu rantai yang terdiri-dari dua neuron. Badan sel neuron pertama di
rantai tersebut terletak di Sistem saraf pusat. Aksonnya, (serat praganglion) bersinaps
dengan badan sel neuron kedua yang terdapat di dalam suatu ganglion di luar Sistem
saraf pusat. Akson neuron kedua (serat pascaganglion) menginervasi organ-organ
efektor.
Indra nyeri, digiatkan oleh faktor apa saja yang merusak jaringan, perasaan
kompleks karena menyertakan sensasi perasaan dan emosi.
SUSUSAN SARAF OTONOM
Saraf yang mensarafi alat-alat dalam tubuh seperti kelenjar, pembuluh darah, apru,
lambung, usus, dan ginjal. Alat ini yang mendapat dua jenis persarafan otonom yang
fungsinya saling bertentangan kalau yang satu merangsang yang lainnya menghambat
dan sebaliknya, kedua susunan saraf ini disebut saraf simpatis dan saraf parsimpatis.
Fungsi saraf otonom mengatur motilitas dan sekresi pada kulit, pembuluh darah, dan
organ viseral dengan cara merangsang pergerakan otot polos dan kelejar eksokrin.
Regulasi otonom dibawa oleh serabut saraf simpatis dan parasimpatis.
Susuan saraf otonom dibagi menjadi 2, yaitu :
Saraf simpatis
Saraf parasimpatis
Saraf Simpatis
Saraf parasimpatis
Saraf kranial 3,7,9 dan 10. Saraf ini merupakan penghubung, melalui serabut-
serabut parasimpatis dalam perjalanan keluar dari otak menuju organ-organ yang
sebagian dikendalikan oleh serabut-serabut menuju iris. Dan dengan demikian
merangsang gerakan-gerakan saraf ke 3 yaitu saraf okulamotorik.
Melalui saraf ke 7, fasial serta saraf ke 9 glosos faringeus, saraf vagus atau saraf
kranial ke 10 adalah serabut saraf otonom terbesar. Saraf simpatis sakral keluar
dari sumsum tulang belakang melalui daerah sakral, saraf-saraf ini membentuk
urat saraf pada alat-alat dalam pelvis dan bersama saraf-saraf simpati
membentuk fleksus yang mempersarafi kolon rektum dan kandung kemih.
Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sub lingualis, sub mandibularis
dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung.
Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di nuklei
lakrimalis, saraf-sarafnya keluar bersama nervus fasilialis.
Lengkung Refleks
Pada gerak refleks, implus melalui jalan pintas atau jalan pendek, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsangan. Kemudian, diteruskan oleh saraf
sensorik (asosiasi/neuron konektor) tanpa diolah didalam otak, tanggapannya
langsung dikirim ke saraf motorik (eferen) untuk disampaikan ke efektor, yaitu
otot atau kelenjar. Jalan pintas atau jalan pendek tersebut disebut dengan
lengkungan refleks.
Lengkungan refleks mencakup lima komponen dasar, yaitu :
Reseptor, rangsangan sensorik, yang peka terhadap suatu rangsangan, berada
diujung distal dendrite yang menerima stimulus.
Neuron aferen (sensorik), dapat menghantarkan impuls menuju ke susunan
saraf pusat. Jalur eferen melintas di sepanjang sebuah neuronsensorik sampai
ke otak atau medulla spinalis.
Pusat saraf (pusat sinaps), tempat integrasi (penggabungan) masuknya
sensorik dan dianalisis kembali ke neuron eferen.
Neuron eferen (motorik), menghantarkan impuls ke perifer.
Alat efektor, tempat terjadi reaksi yang diwakili oleh suatu serat berupa otot
(otot jantung atau otot polos) atau kelenjar.
Refleks sentakan lutut contohnya, merupakan respon sederhana. Satu ketukan pada
lutu akan menyebabkan tarikan pada tendon yang berkaitan dengan otot paha (otot
kuadrissep). Akibatnya kaki bagian bawah ikut tertarik. Reseptor regangan yang
merupakan reseptor sensorik menerima tarikan itu. Kemudian, reseptor sensorik
mengirimkan informasi ke sinapsis dengan neuron motorik pada sumsum tulang
belakang. Selanjutnya, neuron motorik mengirimkan impuls/rangsangan menuju otot
kuadrisep untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan kaki bagian bawah
tersentak kea rah depan. Sebenarnya, sentakan lutut hanya melibatkan dua neuron,
yakni neuron sensorik dan neuron motorik. Namun, neuron sensorik pada kuadrisep
berkomunikasi pula dengan interneuron pada sumsung tulang belakang. Interneuron
ini menghambat neuron motorik yang mengirimkan sinyal ke otot fleksor (otot kaki
yang berbeda), sehingga otot tersebut tidak berkontraksi.
Gambar: gerak reflex pada lutut saat dipukul
Sumber : Campbell, Reece, Mitchell, Biologi 3, hlm211.
Daftar Pustaka
Pembuluh darah yang mengurus region glutea adalah cabang dari arteria iliaca
interna,yang terdiri dari arteria glutea superior dan arteria glutea inferior, disamping
arteria pudenda interna yang melewati sebagian region glutea dalam perjalanannya
menuju perineum. Arteria glutea superior mencapai region glutea melalui foramen
suprapiriformis bersama nervus gluteus superior, sedangkan arteria glutea inferior
dan arteria pudenda interna melewati foramen infrapiriformis bersama nervus gluteus
inferior, nervus ischiadicus, nervus pudendus, dan nervus cutaneus femoris posterior.
Segera setelah mencapai region glutea, arteria glutea inferior mempercabangkan
arteria comitans nervi ischiadici yang akan mengurus nervus ischiadicus. Arteria
pudenda interna dan nervus pundendus setelah melewati foramen infrapiriformis yang
akan menyilang ligamentum sacrospinosum untuk masuk ke foramen ischiadicum
minus menuju fossa ischioanalis (fossa ischio rectalis).
FASCIA PELVIS VISCERALIS
Fascia pelvis visceralis merupakan selapis textus connectives laxus (jaringan
ikat longgar) yang meliputi dan menyokong semua viscera pelvis. Di tempat viscera
tertentu berhubungan dengan dinding pelvis, fascia pelvis visceralis akan bersatu
dengan fascia pelvis parietalis. Pada tempat-tempat tertentu, fascia ini menebal dan
membentuk ligamenta fasciae yang biasanya terbentang dari dinding pelvis sampai ke
viscera dan berfungsi sebagai penyokong tambahan pada alat tersebut. Ligamenta ini
biasanya dinamakan sesuai dengan tempat melekatnya, misalnya ligamentum
pubovesicale dan ligamentum sacrocervicale.
Pada perempuan, ligamenta ini melekat pada cervix uteri sehingga berperan
penting di klinik karena ikut menyangga uterus, dengan demikian mencegah
terjadinya prolapsus uteri. Fascia pelvis visceralis di sekeliling cervix uteri dan
vagina sering disebut sebagai parametrium.
PERITONEUM PELVIS
Peritoneum parietalis membatasi dinding-dinding pelvis dan melipat pada
viscera pelvis, untuk kemudian melanjutkan diri sebagai peritoneum visceralis.
PERSARAFAN PELVIS
PLEXUS SACRALIS
Plexus sacralis terletak pada dinding posterior pelvis di depan musculus
piriformis. Plexus ini dibentuk dari rami anteriores nervi sacrales I,II, III, dan IV.
Sebagian nervus lumbalis IV bergabung dengan nervus lumbalis V untuk membentuk
truncus lumbosacralis. Truncus lumbosacralis berjalan turun ke dalam pelvis dan
bergabung dengan nervi sacrales waktu nervi sacrales keluar dari foramina sacralia
anteriora.
Hubungan
-Ke anterior: Fascia pelvis parietalis yang memisahkan plexus dari arteria,
vena iliaca interna dan cabang-cabangna serta rectum.
-Ke posterior: Musculus piriformis.
Cabang-cabang
1. Cabang-cabang yang menuju ke extremitas inferior meninggalkan
pelvis melalui foramen ischiadicum majus.
a. Nervus ischiadicus (L4 dan 5; S1, 2 dan 3) merupakan cabang
plexus yang terbesar dan merupakan saraf di dalam tubuh.
b. Nervus gluteus superior yang menyarafi musculus gluteus medius,
musculus gluteus minimus, dan musculus tensor fasciae latae.
c. Nervus gluteus inferior yang menyarafi musculus gluteus
maximus.
d. Saraf untuk mmusculus quadratus femoris yang juga menyarafi
musculus gemellus inferior.
e. Saraf untuk musculus obturatorius internus yang menyarafi
musculus gemellus superior.
f. Nervus cutaneus femoris posterior yang menyarafi kulit bokong
dan bagian belakang tungkai atas.
PROSES REPRODUKSI DIPENGARUHI ATAU DIATUR OLEH SARAF
PUSAT MAUPUN SARAF TEPI.
a. Susunan saraf pusat.
Otak adalah pusat koordinsi fungsi organ reproduksi. Hipotalamus memiliki
peran besar terhadap proses reproduksi. Daerah ini sebagai pusat integrasi fungsi
homeostatic serta penghubung antara sistem saraf otonom dengan sistem endokrin.
Secara spesifik, hipotalamus mengontrol sekresi hormon-hormon hipofise anterior,
menghasilkan hormon-hormon hipofise posterior, mengontrol kontraksi uterus dan
pengeluaran ASI, berperan dalam pola perilaku dan emosi. Hipofise terletak di sella
tursika pada dasar otak, terdiri-dari: Hipofisis anterior (Adenohipofisis) dan Hipofisis
posterior (neurohipofisis). Daerah ini dipengaruhi oleh hipotalamus untuk mensekresi
hormon yang berhubungan dengan proses reproduksi seperti folikel stimulating
hormon (FSH) dan Luteinizing hormon (LH) berperan dalam proses ovulasi dan
menstruasi, serta prolactin yang berperan dalam laktasi. Hipofisis posterior
menghasilkan oksitosin yang berperan dalam persalinan.
b. Susunan saraf tepi
Inervasi uterus terutama terdiri atas sistem simpatetik, tetapi untuk sebagian
juga atas sistem parasimpatis dan serebrospinal. system parasimpatetik ini berada di
dalam panggul di sebelah kiri dan kanan os sacrum, berasal dari saraf sacral 2,3,4 dan
selanjutnya memasuki fleksus Frankenhauser. Dari sistem simpatetik, masuk ke
panggul sebagai pleksus hipogastrikus melalui bifurkasio aorta dan promontorium
terus ke bawah dan menuju fleksus Frankenhauser. Fleksus ini terdiri atas ganglion-
ganglion berukuran besar dan kecil dan terletak terutama pada dasar ligamenta sakro-
uterina. Serabut-serabut saraf tersebut di atas memberi inervasi pada miometrium dan
endometrium, Kedua system simpatetik dan parasimpatetik mengandung unsur
motorik dan sensorik yang bekerja antagonis, yaitu simpatik menimbulkan kontraksi
dan vasokontriksi, sedangkan yang parasimpatik mencegah kontraksi dan
menimbulkan vasodilatasi.
Saraf yang berasal dari torakal 11 dan 12 mengandung saraf sensorik dari
uterus dan meneruskan perasaan sakit dari uterus ke pusat saraf ( serebrum ). Saraf
sensorik dari serviks dan bagian atas vagina melalui saraf sacral 2,3,4, sedangkan dari
bagian bawah vagina melalui nervus pudendus dan nervus ilioinguinalis. Pada
persalinan, nyeri pada kala I merupakan nyeri akibat dilatasi serviks dan kontraksi
uterus. Serat saraf nyeri aferen berjalan dari serviks dan uterus masuk ke medulla
spinalis akar posterior dari T10 – L1. Nyeri kala II berasal dari pelebaran vulva dan
perineum. Daerah ini dipersarafi oleh saraf pudendus melalui S2-4.
Rangkuman
Sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang kompleks. Saraf memiliki
mekanisme khusus tentang cara meneruskan impuls. Sistem saraf terdiri dari sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi/perifer.
Sistem saraf pusat merupakan pusat koordinasi tubuh manusia. Sistem ini
terdiri-dari otak (depan, tengah, dan belakang) dan medulla spinalis. Otak depan
sebagian besar dibentuk oleh serebelum yang memiliki emppat lobus yaitu frontalis,
prietalis, oksipitalis, dan temporalis), sisanya thalamus, dan hipotalamus.Otak
belakang terdiri-dari serebellum, pons parolii, dan medulla oblongata.
Sistem saraf tepi terdiri-dari 12 pasang saraf kranialis dan 31 pasang saraf
spinalis. Menurut fungsinya, sistem saraf ini memiliki dua divisi, yatu saraf aferen
dan eferen.
Sistem saraf pusat maupun susunan saraf tepi mempengaruhi proses reproduksi. Pada
SSP, daerah yang paling berperan adalah hipotalamus dan hipofise yang berfungsi
untuk sekresi endokrin. Pada SSP, daerah yang paling berperan dalam proses
reproduksi adalah nervus sakralis dan pudendus.
Daftar pustaka
Snell Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran , Ed.6. Jakarta:
EGC
https://viamedici.thieme.de/lernmodule/anatomie/nerver+der+unteren+extremit
%C3%A4t+plexus+lumbosacralis (Diakses pada tanggal 15 Oktober 2018
pukul 18:05)