Anda di halaman 1dari 46

Nama : Putri Nur Asyifa

NIM : P07124318008
Prodi : Profesi Bidan

OTAK

A. Pengertian Otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena
merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh.
B. Pelindung Otak
1. Tulang tengkorak (Cranium)
Merupakan adalah tulang pembentuk kepala berfungsi sebagai
pelindung otak. Tulang-tulang tengkorak sebagian besar disusun oleh
tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan
dan membentuk tengkorak. (budisma.net/2014)
2. Selaput otak (Meninges)
Merupakan selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang
belakang untuk melindungi struktur saraf yang halus membawa pembuluh
darah dan cairan sekresi serebrospinalis memperkecil benturan atau
getaran pada otak dan sumsum tulanng belakang. (Syarifuddin, 2012)
Selaput otak terdiri dari 3 lapisan, yaitu :
1) Duramater
Merupakan lapisan yang paling keras dari
lapisan otak setelah tulang tengkorak, yang merupakan lapisan
pembungkus otak terluar, membentuk kantong di sepanjang chorda
spinalis. (wikipedia.org/wiki/Dura_Mater)

2) Araknoidea
Merupakan lapisan tengah, terdiri atas serabut kolagen dan elastik,
dipisahkan dengan durameter oleh ruang subdural, yang membentuk sebuah
balon yang berisi cairan otak yang meliputi seluruh susunan saraf sentral.
(Syarifuddin, 2012)

3) Piameter
Merupakan lapisan terdalam, transparan, melekat erat pada otak,
mengandung banyak pembuluh darah, dipisahkan dengan araknoid oleh
ruang subarachnoid. (dr. Atien Nur Chamidah, 2013)
- Periosteum adalah membran fibrosa padat yang terdiri dari jaringan
ikat yang tidak teratur yang menutupi permukaan eksternal dari
tulang. Periosteum muncul dari jaringan ikat kental mesenkim selama
perkembangan janin, dan terus-menerus tumbuh dengan serat khusus
yang masuk ke dalam tulang.
Gambar: lapisan otak
(Sumber : salusmedical.solutions/en/view-page/30/Meninges.)

3. Cairan Otak
Merupakan larutan jernih, tidak berwarna, tampak seperti air, terdapat
dlm sistem ventrikel & ruang subarachnoid. Jika cairan otak dikeluarkan,
penderita merasakan nyeri kepala yang sangat pada setiap gerakan kepala.
Gejala ini berlangsung sampai volume cairan otak kembali normal.
- Komposisi : air, sedikit protein, gas-gas terlarut (O 2, CO2), ion-ion,
glukosa, lekosit.
- Manfaat :
1) Sebagai shock absorber: mengurangi efek trauma dari luar
2) Membuat otak terapung sehingga mengurangi beban otak dari
1400 gram menjadi 50 gram. Hal ini penting utk mengurangi
penekanan atau geseran dasar otak dengan permukaan dasar ruang
otak yang tidak merata.
3) Membuang produk sisa, temasuk obat-obatan.
Sebagai media transportasi hormon & nutrisi yang diperlukan sel-sel
otak. (dr. Atien Nur Chamidah, 2013)

4. Cairan serebrospinal
merupakan cairan bening yang berada di otak dan sterna serta ruang
subarachnoid yang mengelilingi otak dan medulla spinalis (sumsum
tulang belakang).
- Proses terbentuknya cairan serebrospinal :
Sebagian besar cairan serebrospinal (sebanyak dua per tiga atau lebih)
diproduksi di dalam pleksus koroideus ventrikel serebri. Sejumlah
kecil cairan serebrospinal dibentuk oleh sel ependim yang
membatasi ventrikel dan membran araknoid, dan sisanya terbentuk
dari cairan yang bocor ke ruangan perivascular di sekitar pembuluh
darah otak (kebocoran sawar darah otak).
Pada orang dewasa normal, volume cairan serebrospinal adalah sekitar
21 ml/jam atau 500 ml/hari. Totalnya hanya sekitar 150 ml.
- Letak cairan serebrospinal :
Secara anatomis, cairan serebrospinal ditemukan di dalam ruang-runag
otak (ventrikel) otak), yaitu pada :
a. Ruang Subaraknoid
b. Ventrikel otak
c. Kanal pusat sumsum tulang belakang
- Aliran cairan serebrospinal :
Ventrikel lateral  ventrikel III (disini cairan serebrospinal akan
bertambah banyak)  mengalir melalui akuaduktus sylvii ke dalam
ventrikel IV (yang juga menghasilkan cairan serebrospinal)  keluar
melalui foramen magendie dan luschka (lubang yang terdapat di
tengkorak) ke dalam ruang subaraknoid sinus venosus kranial 
melalui vili araknoid (vili ini merupakan berkas pia araknoid yang
menembus duramater (salah satu lapisan otak).
- Diproduksi oleh pleksus khoroideus yang ada dalam ventrikel
- Sistem Ventrikel
Merupakan serangkaian rongga - rongga dalam otak (ventrikel)
yang permukaannya dilapisi ependima (sel penyokong saraf) & berisi
cairan otak.
Gambar: letak cairan otak
(Sumber : cairan-serebro-spinal.html)

5. Blood-brain barrier (melindungi otak dari bahan-bahan berbahaya).


merupakan penyaring yang melindungi sistem saraf pusat dari bahan
kimia berbahaya yang terangkut melalui pembuluh darah. Ketika
kebocoran pada sawar darah otak terjadi, maka berbagai zat kimia
berbahaya dapat masuk, sehingga akan merusak sistem saraf pusat yang
akan berakibat pada gangguan mental hingga kematian. (gi-healthy.2013)
Daftar Pusaka

Drs.H.Syaifuddin, AMK. 2012. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis


Kompetensi.Buku kedokteran EGC.
https://budisma.net/2014/12/fungsi-dan-pengertian-tulang-tengkorak.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Dura_Mater
http://gi-healthy.blogspot.com/2013/05/kopi-menjaga-brain-barrier-sawar-darah.html
Nama: Ni Putu Risma Sintya Jayanti
NIM: P07124318005
Prodi: Profesi Bidan

CEREBERUM (OTAK BESAR)


Cereberum adalah bagian terluas dan terbesar dalam otak berbentuk telur yang
mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Cereberum dibagi menjadi 2
bagian yaitu hemisfer cereberum kiri dan kanan yang dilapisi oleh korpus
kolosum. Pada cereberum terdapat beberapa lobus yaitu:
1. Lobus Frontalis
Bagian dari cereberum yang terletak di bagian depan otak mulai dari dahi
hingga ke arah tengah otak. Kemampuan perencanaan, emosi, kreativitas,
penilaian dan pemecahan masalah. Lobus frontalis dibagi menjadi korteks
prefrontal, area promoter, area motor (untuk pergerakan).
2. Lobus Parietalis
Terdapat di sebelah lobus frontalis tepat di atas punggung kepala. Lobus ini
bertanggung jawab atas menerima dan mengelola impuls sensoris seperti:
sentuhan, panas, dingin, dan nyeri dari permukaan tubuh. Lobus merupakan
rumah untuk Korteks Somatosensori yang berfungsi untuk memproses
stimulus dari panca indra dan meresponnya
3. Lobus temporalis
Terdapat di bagian kiri dan kanan otak, di sebelah belakang pelipis. Lobus ini
bertanggung jawab dalam kemampuan mendengar, berbicara dan mengingat.
Hippocampus yang bertanggung jawab dalam memori terdapat pada lobus
temporalis. Lobus temporalis berhubungan dengan kelenjar pituari yang
berfungsi mengatur hormone, perkembangan seksual, kemampuan melawan
penyakit, stress dan pertumbuhan otot dan tulang
4. Lobus Oksipitalis
Yang mengisi bagian belakang otak yang agak kebawah. Lobus ini
bertanggung jawab dalam penglihatan dan pengenalan objek, retina mata akan
mengirimkan hasil pengindraannya ke lobus ini untuk ditafsirkan menjadi
sebuah gambar.
https://mediskus.com/dasar/fungsi-otak-besar-cerebrum
Gambar: cereberum (otak besar)
Sumber: https://mediskus.com/dasar/fungsi-otak-besar-cerebrum

Selain pembagian menurut lobus, permukaan otak juga dibagi menurut area
atau daerah berdasarkan fungsinya. Brodman membagi menjadi 47 area bernomor. Masing-
masing area cerebri ditandai dengan denagn fungsi khusus, seperti pusat sensori, pusat
motoris, pusat penglihatan, pusat pendengaran.
Gambar: pembagian area Brodman
Sumber: https://mediskus.com/dasar/fungsi-otak-besar-cerebrum

Lobus frontal

 Pusat motoris: area Brodmann 4,6


 Pengaturan sikap mental: area Brodmann 9,10,11,12
 Pengatur bicara motoris: area Brodmann 44,45 (Broca)
tampak bawah tampak

Gambar: tampak bawah


area dan tampak bawah
area
Sumber: ( dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St, Neurologi)

Lobus parietal

 Pusat sensoris: area Brodmann 1,2,3


 •Pengartian bahasa: area Brodmann 39,40

Gambar: lobus parietal


Sumber: ( dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St, Neurologi)

Lobus oksipitas
• Pusat penglihatan: area
Brodmann 17,18,19

Gambar: lobus oksipital


Sumber: ( dr. Atien Nur Chamidah,
M.Dis.St, Neurologi)

Lobus temporal

•Pusat pendengaran: area Brodmann 41,42


•Pusat memori

Gambar: lobus tenporal


Sumber: ( dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St, Neurologi)

Diensepalon (interbrain) adalah daerah tabung saraf vertebrata yang


membentuk struktur otak depan bagian posterior. Dienchepalon terletak ujung atas
dari batang otak, di antara sereberum dan batang otak. Organ ini terdiri dari empat
komponen yang berbeda, yaitu Thalamus, Subthalamus, Hipothalamus, dan
Epithalamus.
a. Thalamus merupakan sebuah masa besar dari materi abu-abu terletak lebih
dalam di bagian depan, di bagian paling atas dienchepalon. Struktur ini
memiliki fungsi sensorik dan motorik, berkaitan denagn emosi dan memori
b. Hypothalamus terletak di bagian ventral dari thalamus. Bagian ini
merupakan kumpulan nucleus spesifik. Struktur ini terlibat dalam fungsi
homeostatis suhu, emosi, kehausan, kelaparan dan control sistem saraf
otonom. Hipothalamus juga bertanggung jawab dalam mengontrol hormon.
Hormone tersebut dalam dibagi dua yaitu,
 Hormone hipofise (adeno hipofise) seperti hormone FSH (follicle
stimulating hormone) hormon ovulasi. Hormone LH (Liutinizing
hormone) untuk merangsang ASI.
 Hormone posterior (neuro hipofise), menghasilkan oksitosin berperan
dalam persalinan dan kontraksi payudara menghasilkan asi.
c. Amig Dala, berperan dalam memori dan pengendalian rasa takut
d. Hipocampus berperan dalam proses belajar dan mengubah memori jangka
pendek menajdi lebih permanen. Atau proses recall memori memunculkan
kembali informasi yang telah disimpan sebelumnya.
Fungsi dari diensepalon
1. Vaso kontruktor, mengecilkan pembuluh darah
2. Respirator, membantu proses persyarafan
3. Mengontrol kegiatan reflek
4. Membantu pekerjaan jantung
DAFTAR PUSTAKA

 https://mediskus.com/dasar/fungsi-otak-besar-cerebrum
 ( dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St, Neurologi
 Syaifuddin.1992.Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat.Tempat:
Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sumber gambar:

 https://mediskus.com/dasar/fungsi-otak-besar-cerebrum
 dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St, Neurologi
Nama: I Gusti Ayu Dwi Putri Hendrayani

NIM: P07124318003

Prodi: Profesi Bidan

Cerebellum ( Otak Kecil )

Terletak dalam fosa kranial posterior, di bawah tentorium sebelum bagian


posterior dari pons varoli dan medula oblongata. Organ ini banyak menerima serabut
aferent sensoris yang merupakan pusat koordinasi dan integrasi. Bentuknya oval,
bagian yang mengecil pada sentral disebut vermis dan bagian yang melebar pada
lateral disebut hemisfer. Cerebellum berhubungan dengan batang otak melalui
pendunkulus cerebri inferior (korpus retiformi). Terdiri dari dua hemisphere (kanan
dan kiri) yang dihubungkan oleh vermis. Permukaan luar cerebellum berlipat – lipat
menyerupai cerebrum tapi lipatannya lebih kecil dan lebih teratur, permukaan
cerebellum ini mengandung zat kelabu. Cerebellum berfungsi dalam mengadakan
tonus otot dan mengkoordinasikan gerakan otot pada sisi tubuh yang sama. Berat
cerebellum kurang lebih 150 g (8-9%) dari berat otak sebelumnya.Terbagi menjadi
lobus – lobus yaitu:

a. Lobus Anterior
Menerima rangsang dari medulia spinalis dan mengontrol otot anti-
gravitasi tubuh (mengatur postur tubuh).
b. Lobus Posterior
Berhubungan dengan koordinasi gerakan otot dengan cara
menghambat gerakan otot dengan cara menghambat gerakan otot yang
sifatnya tidak disadari (involunter).
c. Lobus Flocullonodularis
Berfungsi mempertahankan keseimbangan.

Ketiga lobus terintegrasi dalam menjalankan fungsinya yaitu, gerakan (movement),


keseimbangan (balance), postur (posture).

Gambar Cerebellum
Gambar: cereberum (otak kecil)
Sumber : http://www.medfriendly.com

Potongan melintang cerebellum dibagi atas tiga bagian yaitu :

1. Arkhi Cerebellum
Lobus otak kecil merupakan bagian kolumna aferen somatik, lobus ini
menerima input langsung dari serabut saraf vestibularis dan nukleus
vestibularis medialis inferior, berperan sebagai tonus dan sikap tubuh.
2. Paleo Cerebellum
Bagian terbesar dari fermis superior hemisfer otak kecil di depan
fisura prima, merupakan input dari susunan saraf vestibular dan berperan pada
pengaturan tonus otot.
3. Neocerebellum
Peranan secara esensial menjaga kehalusan dan tahap kontraksi otot,
serta ketetapan kekuatan besarnya garapan gerakan volunter.

Struktur internal cerebellum terdiri dari korteks (substansia dan grisea dan
substansia alba). Di dalamnya terdapat kumpulan nuklei pada tiap-tiap hermisfer
nuklei :

1. Nukleus dentatus, menerima serabut dari bagian neoserebellum lobus


posterior dan lobus anterior, mengirim serabut ke nukleus rubra dan nukleus
netrolateral talamus.
2. Nukleus interpolaris, terdiri dari nukleus globoulus dan nukleus emboliformis.
Kedua nukleus ini menerima serabut dari paleo serebellum dan mengirim
serabut ke nukleus rubra.
3. Nukleus fastigi (fastiogial nucleus), menerima serabut dari lobul
flokulonodulus, mengirim serabut ke nukleus vestibularis dan nukleus
retikularis melalui fasikulus unsinatus.
Substansia alba cerebellum mengandung tiga kelompok serabut proyeksi yang
berpasangan:

1. Pendukulus serebelaris superior (brachium konjungtivum), terdiri dari:


a. Serabut dentatorubral dan dentatotalamikus, membawa implus dari
nukleus dentatus ke nukleus rubra kontralateral dan ke talamus.
b. Traktus spinoserabelaris ventralis, masuk ke cerebellum dari medula
spinalis dan berakhir pada korteks paleo cerebellum
c. Fasikulus unsinatus (hook bundle of russell), melalui fasikulus ini serabut
dari nukleus fastagii berakhir pada nukleus vestibularis
2. Pendukulud serebbralis medialis (brachium pontis), merupakan bagian
terbesar, tempat berjalannya serabut dari nuklei di pons yang menuju ke
neoserebellum kontralateral
3. Pendukulus serebelaris medialis (restiform body) terdiri dari :
a. Traktus olivo serebelaris, berasal dari nukleus oliverius inferior
kontralateral menuju ke korteks hemisfer dan fermis serebellum
b. Traktus spinoserebelaris dorsalis, mengandung serabut dari medula
spinalis yang menuju ke korteks lobus anterior dan ke bagian piramidalis
paleoserebellum.
c. Serabut arkuatus eksterna dorsalis, berasal dari nuklei funikulus grasilis
dan kuneatus.
Cerebellum merupakan suatu mekanisme umpan balik yang bertujuan untuk
mengendalikan pergerakan-pergerakanselagi pergerakan sedang berlangsung. Fungsi
utama mengembalikan tonus otot di luar kesadaran, merupakan suatu mekanisme
saraf yang berpengaruh dalam pengaturan dan pengendalian terhadap perubahan
ketegangan dalam otot, untuk mempertahankan keseimbangan dan sikap tubuh,
terjadinya kontraksi dengan lancar dan teratur pada pergerakan di bawah
pengendalian kemauan dan mempunyai aspek keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA

 Syaiffudin.H.2010.Anatomi fisiologi.Jakarta.Buku Kedokteran EGC


 http://www.medfriendly.com

Sumber gambar:
http://www.medfriendly.com
Nama : Ni KetutYuniAristadewi
Nim :P07124310001

Medulla oblongata
(Ni NyomanBudiani, S.Si.T., M. Biomed.,2013)Medulla oblongata adalah
bagian bawah batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons
varolidengan medula spinalis dengan medula spinalis. Dalam diskusi sering hanya
disebut sebagai medula. Medulla oblongata mengontrol fungotonom, dan
menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.

Gambar: medulla oblongata


Sumber :dr. AtienNurChamidah, M.Dis.St/Neurologi
Medulla oblongata juga bertanggung jawab untuk mengatur beberapa
fungsi dasar dari sistem saraf otonom yang meliputi:
1. Respirasi – kemoreseptor
Di paru-paru yang akan mengirim informasi ke medulla oblongata saat tubuh
sedang berolahraga, maka paru-paru harus meningkatkan pengambilan
oksigen agar tubuh tetap bertahan dalam situasi tersebut. Kemoresptor
tersebutlah yang akan dikirim ke medulla oblongata agar medulla oblongata
dapat mengatur ritme pernapasan sesuai dengan kondisi tubuh
(http://www.ilmudasar.com/2016)
2. Pusat Pengaturan jantung
 Cardioaccelerator Center, yang bekerja untuk meningkatkan denyut jantung
dan kekuatan kontraksi jantung
 Cardioinhibitori Center, yang bekerjauntukmenurunkandneyutjantungke
pacemaker nervusvagus (sarafparasimpatis)(http://www.ilmudasar.com/2016)
3. Pusat vasomotor
Medulla sebagai pusat vasomotor artinya medulla oblongata berfungsi
mengontrol diameter pembuluh darah melalui saraf simpatis dalam
pengukuran tekanan darah(http://www.ilmudasar.com/2016)
4. Pusat Baroreseptor
Refleksbaroreseptor inidistimulasiolehtekanandarahsistemik.
Aktivitasbaroresestorinimempengaruhipusatrespirasi.
Ketikatekanandarahturun, lajurespirasimeningkat. Ketikatekanandarahnaik,
lajurespirasiturun.(http://www.ilmudasar.com/2016)
5. Pusat refleks muntah, batuk, bersin, dan menelan. Refleks ini dapat
diklasifikasikan sebagai "refleks bulbar", termasuk refleks palatal, refleks
faring, refleks menelan, dan masseter refleks.
     Medulla oblongata mendapat suplai darah dari beberapa arteri. Arteri
spinalis anterior memasok darah di bagian medial medulla oblongata. Sumbatan
(seperti dalam stroke) akan melukai saluran piramida, lemniskus medial, dan inti
hypoglossus. Posterior inferior cerebellar arteri (Pica) memasok bagian
posterolateral medula. Cabang langsung dari arteri vertebralis memasok
darahpada dua arteri utama lainnya, termasuk solitarius inti dan inti sensorik
lainnya.
Gambar: medulla oblongata
Sumber: earthslab.com/anatomy/medulla-oblongata-2
DAFTAR PUSTAKA
 dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St,2013.NEUROLOGI,Materi
KuliahNeurologi.

 Ni Nyoman Budiani, S.Si.T., M. Biomed.,2013.BIOLOGI DASAR DAN


BIOLOGI PERKEMBANGANSistem Saraf, Sistem Endokrin, Sistem
Reproduksi, PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI
KESEHATAN

 https://www.earthslab.com/anatomy/medulla-oblongata-2/
o Diaksestanggal : 4 OktoberPukul : 01:00 WITA

 http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Struktur-dan-Fungsi-Medula-
Oblongata-adalah.html
o Diaksestanggal : 4 OktoberPukul : 01.30 WITA
Nama: Ni Putu Harist Diandari
NIM: P07124318006
Prodi: Profesi Bidan

MEDULA SPINALIS/ CORDA SPINALIS


(Sumsum tulang belakang)

Susunan saraf pusat yang terletak di dalam Kanalis Vertebralis bersama ganglion
radik yang terdapat pada setiap foramen intervetebralis terletak berpasangan kiri dan
kanan. Organ ini mengurus persarafan tubuh anggota baddan serta bagian kepala.
Sama halnya dengan otak berada di dalam sakus arachnoid yang berisi sairan otak,
sakus arachoid berakhir di dalam Kanalis vertebralis dalam Os sacrum.
Dalam Medula Spinalis ada 31 pasang saraf aktif (spinal) yaitu :
a. Servikal : 8 pasang
b. Torakal : 12 pasang
c. Lumbal : 5 pasang
d. Sakral : 5 pasang
e. Koksigial : 1 pasang

A. PENGERTIAN SARAF SPINAL


Saraf spinal adalah sistem saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yang
merupakan bagian dari sistem saraf pusat (SSP) di tubuh manusia. Sumsum tulang
belakang merupakan lanjutan dari batang otak yang terbentang mulai dari leher
sampai ke pinggang. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang
manusia.
Dari sumsum tulang belakang inilah keluar jaras-jaras saraf spinal yang berguna
untuk memepersarafi bagian-bagian tubuh tertentu. sistem saraf spinal diberi nama
sesuai dengan darimana ia keluar dan melewati tulang apa saraf tersebut di tulang
belakang. 

Sistem saraf spinal meskipun berada di luar otak, tetapi memiliki fungsi yang sangat
penting dalam tubuh manusia. Organ-organ yang dipersarafi oleh saraf-saraf spinal
sangat banyak, jadi jika saraf spinal ini menjadi tidak berfungsi, otomatis organ-organ
tersebut juga tidak berfungsi.
B.  FUNGSI SARAF SPINAL
Terdapat beberapa fungsi umum yang ada pada sistem saraf spinal (sumsum tulang
belakang) pada manusia, yaitu :
1. Bertanggung jawab atas persarafan anggota tubuh, anggota badan dan juga
kepala
2. Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Terdapat perbedaan antara jalur
asendens dan juga desendens. Jalur asendens mengirimkan sinyal (impuls)
dari organ tubuh ke otak, sedangkan desendens mengirimkan impuls dari otak
ke organ tubuh.
3. Menjadi jalur gerak refleks, sehingga saraf spinal juga disebut dengan saraf
refleks.

C. NAMA – NAMA SARAF SPINAL DAN PERSARAFANNYA


Seperti yang telah disebutkan di atas, saraf-saraf spinal dinamai berdasarkan kolom
tulang belakang tempat saraf tersebut keluar dari sumsum tulang. Nama-nama saraf
spinal beserta fungsinya adalah :
1. Nervus Hipoglossus, yaitu saraf yang mempersarafi daerah sekitar lidah.
2. Nervus Occipitalis Minor, yaitu saraf yang mempersarafi bagian otak
belakang dalam trungkusnya
3. Nervus Thoracicus, yaitu saraf yang memepersarafi otot serratus anterior
(otot dada bagian depan)
4. Nervus Radialis, yaitu saraf yang mempersarafi bagian-bagian otot seperti
otot lengan bawah bagian belakang, otot triceps brachii (otot lengan atas), otot
anconeus (otot kecil pada permukaan belakang siku), otot brachioradialis (otot
lengan bawah), dan otot ekstensor lengan bawah. Saraf ini juga mempersarafi
kulit bagian belakang lengan atas dan lengan bawah.
5. Nervus Thoracicus Longus, yaitu saraf yang mempersarafi otot subclavius
(otot berbentuk segitiga yang terletak antara tulang selangka dan tulang rusuk
pertama)
6. Nervus Thoracodorsalis, yaitu saraf yang mempersarafi bagian otot deltoid
(bahu), otot trapezius (otot yang menyusun struktur punggung manusia), dan
otot latissimus dorsi (otot besar yang terletak di bagian punggung di belakang
lengan).
7. Nervus Axillaris, saraf  ini bersandar pada collum chirurgicum humeri (suatu
penyempitan pada tulang lengan humerus)
8. Nervus Subclavius, saraf subclavius berasal dari akar saraf C5 dan C6,
mempersarafi otot subclavius (otot kecil berbentuk segitiga yang berada di
antara tulang selangka dan tulang rusuk pertama).
9. Nervus Supcapulari, Nervus ini bersal dari akar saraf C5, mempersarafi otot
rhomboideus major dan minor (otot yang menyusun bagian lengan atas), serta
otot levator scapulae (otot yang mengatur gerakan dari tulang belikat).
10. Nervus supracaplaris, Berasal dari trunkus superior (gabungan dari akar
saraf bagian atas), mempersarafi otot supraspinatus dan infraspinatus (otot
kecil di lengan atas).
11. Nervus Phrenicus, saraf phrenicus ini mempersarafi organ diafragma.
12. Nervus Intercostalis
13. Nervus Intercostobrachialis, yaitu saraf yang mempersarafi kelenjar getah
bening.
14. Nervus Cutaneus Brachii Medialis, yaitu saraf yang mempersarafi kulit sisi
tengah (medial) lengan atas.
15. Nervus Cutaneus Antebrachii Medialis, yaitu saraf yang mempersarafi kulit
sisi tengah (medial) lengan bawah.
16. Nervus Ulnaris, yaitu saraf yang mempersarafi satu setengah otot fleksor
(otot yang berperan dalam gerakan lipat) lengan bawah dan otot-otot kecil
tangan, dan kulit tangan di sebelah tengah (medial).
17. Nervus Medianus, yaitu saraf yang memberikan cabang C5, C6, C7 untuk
nervus medianus.
18. Nervus Musculocutaneus, yaitu saraf yang berasal dari C5 dan C6,
mempersarafi otot coracobrachialis (otot kecil yang melekat pada tulang
belikat), otot brachialis (otot lengan atas), dan otot biceps brachii (otot lengan
atas yang mempunyai 2 cabang). Selanjutnya cabang ini akan menjadi nervus
cutaneus lateralis dari lengan atas.
19. Nervus Dorsalis Scapulae, yaitu saraf yang bersal dari ramus C5,
mempersarafi otot rhomboideus (otot yang menyususn lengan atas).
20. Nervus Transverses Colli
21. Nervus Nuricularis, yaitu saraf yang berjalan berdekatan menuju foramen
(lubang pada tulang), letak anatomisnya adalah di sebelah atas dengan lamina
terminalis (daerah hipotalamus di otak)
22. Nervus Subcostalis, yang mempersarafi sistem kerja ginjal dan letaknya.
23. Nervus Iliochypogastricus, nervus iliohypogastricus ini berpusat pada
medulla spinalis (sumsum tulang belakang).
24. Nervus Iliongnalis, yaitu saraf yang mempersarafi sistem genital (alat
reproduksi), atau kelamin manusia.
25. Nervus Genitofemularis, nervus genitofemoralis ini adalah saraf yang
berpusat pada medulla spinalis L1-2, berjalan ke caudal (ekor), menembus
otot Psoas major (otot di bagian bokong manusia) setinggi vertebra lumbalis
(tulang belakang bagian lumbal) 3 atau 4.
26. Nervus Cutaneus Femoris Lateralis, yaitu saraf yang mempersarafi tungkai
atas, bagian luar (lateral) tungkai bawah, serta bagian luar (lateral) kaki.
27. Nervus Femoralis, yaitu saraf yang mempersarafi daerah paha dan otot paha.
28. Nervus Gluteus Superior, yaitu saraf yang bercabang dari tulang belakang
L4, L5, dan paha, walaupun sering dijumpai percabangan dengan letak yang
lebih tinggi.
29. Nervus Ischiadicus, yaitu nervus yang mempersarafi bagian pangkal paha.
30. Nervus Cutaneus Femoris Inferior, yaitu saraf yang mempersarafi bagian-
bagian  pada bagian lengan bawah.
31. Nervus Pudendus, yaitu saraf yang letaknya berdekatan dengan ujung spina
ischiadica (tonjolan pada tulang ischium di bokong). Nervus pudendus
mempersarafi otot levator ani (otot yang terletak di sisi panggul), dan otot
perineum (otot bagian bawah kemaluan) ke kiri atau kanan, sedangkan letak
kepalanya dibuat sedikit lebih rendah

Gambar: 31 pasang saraf spinal


Sumber : (Noviza.,M.Psi.,Psi)
Gambar: 31 pasang saraf spinal
Sumber: ( Bedahunmuh)

Medula Spinalis mengandung zat putih dan zat kelabu yang mengecil pada bagian
atas menuju ke bagian bawah. Pada bagian ini terdapat pelebaran dari Vertebra
servikalis IV sampai Vertebra torakalis II pada daerah lumbalis pelebaran ini semakin
kecil disebut Konus Medialis.
Penyebaran saraf Medula Spinalis dimmulai dari Torakalis 1 sampai Lumbalis 3
mempunyai cabang-cabang dalam saraf yang keluar membentuk saraf tepi (perifer)
yang terdiri dari ;
1) Fleksus Servikalis
Dibentuk oleh cabang-cabang saraf servikalis anterior yang bekerja dengan
vervus vagus dan nervus assesorius.
2) Fleksus Brakialis
Dibentuk oleh persatuan cabang-cabang anterior dan saraf servikal 4 dan
Torakalis 1. saraf pentingnya :
a. Nervus ulnaris radialis
b. Mempersarafi anggota gerak atas.
3) Fleksus Lumbalis
Dibuat oleh serabut saraf dan Torakalis 12 saraf terbesar yaitu ;
a. Nervus femoralis
b. Nervus obturatoir

Saraf Skiatik merupakan saraf terbesar keluar yang mempersarafi otot anggota gerak
bawah.
Sumsum tulang belakang dibungkus oleh 3 selaput :
1) Duramter : Selaput luar.
2) Arachnoid : Selaput jaringan.
3) Piamater : Selaput dalam.
Diantara durameter dan arachnoid terdapat lubang dibuat kadung Durameter.
Pembagian sumsum tulang belakang (Medula Spinalis/Corda Spinalis)
Sumsum tulang belakang ada 2 macam zat :
1) Zat Putih (Tukai)
Terletak di sebelah luar. Terdapat di antara berkas depan kiri dan kanan dari
selaput benang saraf. Serabut saraf bermyalin.
Akar saraf sumsum tulang dibentuk oleh :

a. Akar depan
b. Akar belakang
Akar depan berasal dari sel ganglion di dalam tanduk depan masuk ke dalam
alur sisi depan. Akar belakang mulai dari simpul saraf sumsum belakang
masuk ke dalam alur sisi belakang.
2) ZAT KELABU
Terletak di sebelah dalam, berbentuk huruf H dan berbentuk seperti kupu-
kupu. Dibentuk oleh sel saraf (ganglio) berkatup banyak, di dalamnya terdapat
jaringan penunjanng (monglia).
Sebelah kiri dan kanan terdapat :
a. Tiang depan (tanduk depan) dan tiang belakang (tanduk belakang).
b. Kanalis sentralis (saluran pusat) merupakan saluran sempit berhubung
dengan lubang yang terdapat di tengah-tengah otak.
c. Serabut saraf bermyalyn, lengan huruf pada tanduk/ korpu.
Daftar Pustaka
 Syaifudinni. 1994. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran
 http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Fungsi-31-Saraf-Spinal-
adalah.html?m=1 diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 pukul 19:26
 https://www.slideshare.net/mobile/1234567898765432112345/sistem-syaraf-
46294085 (Noviza.,M.Psi.,Psi) diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 pukul
19:33
 Bedahunmuh’s Blog (diakses pada tanggal 9 Oktober 2018 pukul 19:35)
Nama: Made Vira Yudia Rartri (P07124318009)
Dwi Wulan Tuisnayani (P07124318010)
Prodi: Profesi Bidan

SUSUSAN SARAF TEPI

Gambar : Saraf Tepi


Sumber : http://cacatanipa.blogspot.com/2015/09/sistem-saraf-tepi.html?m=1
Susunan saraf tepi merupakan penghubung susunan saraf pusat dengan reseptor
sensorik dan efektor motorik (otot dan kelenjar). Saraf tepi terdiri dari ribuan serabut
saraf yang dikelompokkan dalam ikatan-ikatan yang masing-masing kelompok
dibungkus oleh jaringan ikat. Setiap kelompok mempunyai fungsi yang berbeda
(sensorik dan motorik). Setiap serabut saraf adalah sebuah akson dari neuron
sensorik, neuron motorik atau otonom perifer. Serabut saraf perifer berhubungan
dengan otak dan korda spinalis. Serabut sarat perifer terdiri dari 12 pasang saraf
kranial (keluar dari tempat yang berbeda dari dalam otak). Dan 31 pasang saraf spinal
(merupakan persatuan kelompok serabut dari dua akar spinal). Akar dorsal membawa
serabut sensosrik akar ventral dan membawa serabut motorik (somatic dan otonom).
Setiap saraf spinal adalah gabungan dari serabut motorik somatic, sensorik somatik
dan otonom. Sesuai dengan asal keluarnya di vertebra, maka saraf spinal terdiri dari
atas 8 pasang saraf servikal, 12 pasang saraf torakal, 5 pasang saraf lumbal, 5 pasang
saraf sakral, dan 1 pasang saraf koksigeal. Saraf spinal daerah servikal mengurus
tungkai, sakrokoksigeal mengurus alat kelamin,pelvis, dan sekitar pangkal paha.
Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua divisi yaitu divisi aferen dan divisi eferen. Divisi
aferen bertugas membawa informasi ke Sistem saraf pusat mengenai lingkungan
eksternal dan aktivitas-aktivitas internal yang diatur oleh Sistem saraf pusat.

Divisi eferen bertugas membawa instruksi dari Sistem saraf pusat ke organ
efektor, seperti otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah untuk menimbulkan
efek yang diinginkan. Sistem saraf aferen disusun oleh neuron aferen. Pada ujung
neuron ini terdapat reseptor sensoris yang menghasilkan potensial aksi sebagai respon
terhadap rangsangan spesifik. Neuron eferen menyusun system saraf eferen. Badan
sel neuron ini berada di SSP. Akson-akson eferen meninggalkan Sistem saraf pusat
menuju otot dan kelenjar yang diinervasi (dipersarafi) agar melaksanakan perintah
sesuai yang diinginkan. Satu lagi neuro yang ada, yaitu antarneuron (interneuron).
Neuron ini seluruhnya ada di Sistem saraf pusat, terletak di antara neuron aferen
dengan neuron eferen. Sekitar 99% dari semua neuron termasuk dalam neuron ini.
Antarneuron berfungsi untuk mengintegrasikan respon perifer ke informasi perifer.
Contoh: Anda menyentuh benda panas setelah menerima informasi melalui saraf
aferen. Antarneuron yang sesuai akan memberikan pesan kepada saraf eferen yang
ada di tangan dan lengan untuk menarik tangan dan menjauhi benda panas tersebut.
Antarneuron juga bertanggung jawab terhadap fenomena abstrak yang berkaitan
dengan “jiwa”, seperti berfikir, emosi, ingatan, intelektual.
Sistem saraf eferen dibagi menjadi system saraf somatic yang terdiri-dari serat-
serat motoris yang menginervasi otot-otot rangka dan system saraf otonom yang
menginervasi otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Sistem saraf otonom dibagi lagi
menjadi system saraf simpatis dan parasimpatis.

Otot rangka diinervasi oleh neuron motoric yang akson-aksonnya membentuk


system saraf somatic. Badan sel dari neuron motoric tersebut terletak di dalam tanduk
ventral korda spinalis. Bagian terminal akson neuron motoric mengeluarkan
asetilkolin yang menimbulkan eksitasi dan kontraksi serat-serat otot yang dipersarafi.
Kerja neuron motoric dipengaruhi oleh banyak masukan prasinaps konvergen, baik
yang bersifat eksitatorik maupun inhibitorik.

Setiap jalur saraf otonom yang berjalan dari Sistem saraf pusat ke suatu organ
mengandung satu rantai yang terdiri-dari dua neuron. Badan sel neuron pertama di
rantai tersebut terletak di Sistem saraf pusat. Aksonnya, (serat praganglion) bersinaps
dengan badan sel neuron kedua yang terdapat di dalam suatu ganglion di luar Sistem
saraf pusat. Akson neuron kedua (serat pascaganglion) menginervasi organ-organ
efektor.

Susunan Saraf Somatik


Indra somatik merupaka saraf yang mengumpulkan informasi sensoris dari tubuh.
Indra ini berbeda dengan indra khusus (penglihatan, penciuman, pendengaran,
pengecapan, dan keseimbangan). Indra somatif dapat digolongkan menjadi tiga jenis :

 Indra somatik mekanoreseptif, yang dirangsang oleh pemindahan mekanisme


sejumlah jaringan tubuh, meliputi : indra raba, tekanan, tekanan yang
menentukan posisi relatif, dan kecepatan gerakan berbagai-bagian tubuh, yang
dikelompokan sebagai berikut :

 Sensasi eksteroresesif, sensasi dari permukaan tubuh

 Sensasi proprioseptif, sensasi yang berhubungan dengan keadaan fisik


tubuh termasuk sensai kinestetik, sensasi tendo dan otot, tekanan dari
dasar kaki.

 Sensasi viseral, sensasi dari dasar kaki.

 Indra termoreseptor, mendeteksi panas dan dingin.

 Indra nyeri, digiatkan oleh faktor apa saja yang merusak jaringan, perasaan
kompleks karena menyertakan sensasi perasaan dan emosi.
SUSUSAN SARAF OTONOM
Saraf yang mensarafi alat-alat dalam tubuh seperti kelenjar, pembuluh darah, apru,
lambung, usus, dan ginjal. Alat ini yang mendapat dua jenis persarafan otonom yang
fungsinya saling bertentangan kalau yang satu merangsang yang lainnya menghambat
dan sebaliknya, kedua susunan saraf ini disebut saraf simpatis dan saraf parsimpatis.
Fungsi saraf otonom mengatur motilitas dan sekresi pada kulit, pembuluh darah, dan
organ viseral dengan cara merangsang pergerakan otot polos dan kelejar eksokrin.
Regulasi otonom dibawa oleh serabut saraf simpatis dan parasimpatis.
Susuan saraf otonom dibagi menjadi 2, yaitu :

 Saraf simpatis

 Saraf parasimpatis

 Saraf Simpatis

Gambar : Saraf Simpatis


Sumber : https://www. parasimpatis&oq=saraf+parasimpatis.com
Saraf simpatis terletak di dalam kornu lateralis medula spinalis servikal VIII
sampai lumbal 1. Dari sini keluar akson yang mengikuti saraf motoris di dalam
radiks anterior. Setelah keluar dari kanalis vertebralis saraf simpatis keluar dari
radiks motoris dan masuk ke dalam trunkus simpatikus yang merupakan suatu
rantai ganglia simpatis yang terdapat di sebelah kiri dan kanan kolumna
vertebralis. Trunkus simpatikus kiri dan kanan pada daerah sakral bagian bawah
bergabung menjadi satu dalam ganglion. Pada daerah servikal terdapat tiga buah
ganglia yaitu ganglia stelatum, ganglia servikalis media, dan ganglia servikal
superior.
Di dalam trunkus simpatikus saraf simpatis langsung bersinapsis, berjalan ke atas
dan Ke bawah, keluar dari ganglion simpatis bergabung kembali dengan nervus
spinal. Pada bagian abdomen saraf simpatis melewati trunkus simpatikus
membentuk saraf perifer tersendiri. Saraf simpatis berasal dari torakal V sampai
IX membentuk nervus splanknikus mayor yang berasal dari torakal X, XI,XII,
membentuk nervus splanknikus minor. Setelah keluar dari ganglion mesenterikus
superior saraf ini membentuk jala saraf yang disebut pleksus solaris.
Saraf simpatis yang berasal dari torakal V sampai IX mengurus persarafan semua
alat-alat yang berada di dalam rongga abdomen. Saraf torakal I sampai IV
mengurus jantung dan paru. Alat-alat dalam kepala mendapat persarafan simpatis
yang berpusat pada kornulatelis medulla spinalis servikal VIII dan torakal I.
Saraf ini berjalan ke atas dan dalam trunkus simpatikus bersinaps. Salas satu
ganglion servikal berjalan mengikuti percabangan arteri karotis komunis,
mempersarafi pembuluh darah muka, kelenjar keringat, kelenjar ludah, kelenjar
air mata, dan pupil.

 Saraf parasimpatis
Saraf kranial 3,7,9 dan 10. Saraf ini merupakan penghubung, melalui serabut-
serabut parasimpatis dalam perjalanan keluar dari otak menuju organ-organ yang
sebagian dikendalikan oleh serabut-serabut menuju iris. Dan dengan demikian
merangsang gerakan-gerakan saraf ke 3 yaitu saraf okulamotorik.
Melalui saraf ke 7, fasial serta saraf ke 9 glosos faringeus, saraf vagus atau saraf
kranial ke 10 adalah serabut saraf otonom terbesar. Saraf simpatis sakral keluar
dari sumsum tulang belakang melalui daerah sakral, saraf-saraf ini membentuk
urat saraf pada alat-alat dalam pelvis dan bersama saraf-saraf simpati
membentuk fleksus yang mempersarafi kolon rektum dan kandung kemih.

Fungsi serabut saraf parasimpatis :

 Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sub lingualis, sub mandibularis
dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung.

 Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di nuklei
lakrimalis, saraf-sarafnya keluar bersama nervus fasilialis.

 Mempersarafi kelenjar ludah (sub lingualis dan sub mandibularis) berpusat di


nukleus salivatorius superior, saraf-saraf ini mengikuti nervus VII.
 Mempersarafi parotis yang berpusat di nukleus salivatorius inferior di dalam
medula oblongata, saraf ini mengikuti nervus IX.

 Mempersarafi sebagaian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, gastro


intestinum, ginjal, pankreas, lien, hepar, dan kelenjar suprarenalis yang berpusat
pada nukleus dorsalis nervus X.

 Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rektum, vesika urinaria, dan alat


kelamin berpusat di sakral II, III, & IV.
DAFTAR PUSTAKA
 Drs. H. Syaifuddin, AMK (2011) Anatomi fisiologi kurikulum berbasis
kompetensi, penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
 Drs. Syaifuddin, B, Ac (1992) Anatomi fisiologi untuk siswa perawat,
penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta
Nama : Ni Kadek Mita Widiari
NIM : P07124318004
Prodi/Jurusan : Profesi Bidan

9. Proses Refleks Kaitannya dengan Saraf


Gerak Refleks adalah suatu gerak yang terjadi diluar kesadaran kita. Gerak
refleks berjalan sangat cepat dan tanggapannya terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi, dapat dikatakan gerakan
terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.

Lengkung Refleks
Pada gerak refleks, implus melalui jalan pintas atau jalan pendek, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsangan. Kemudian, diteruskan oleh saraf
sensorik (asosiasi/neuron konektor) tanpa diolah didalam otak, tanggapannya
langsung dikirim ke saraf motorik (eferen) untuk disampaikan ke efektor, yaitu
otot atau kelenjar. Jalan pintas atau jalan pendek tersebut disebut dengan
lengkungan refleks.
Lengkungan refleks mencakup lima komponen dasar, yaitu :
 Reseptor, rangsangan sensorik, yang peka terhadap suatu rangsangan, berada
diujung distal dendrite yang menerima stimulus.
 Neuron aferen (sensorik), dapat menghantarkan impuls menuju ke susunan
saraf pusat. Jalur eferen melintas di sepanjang sebuah neuronsensorik sampai
ke otak atau medulla spinalis.
 Pusat saraf (pusat sinaps), tempat integrasi (penggabungan) masuknya
sensorik dan dianalisis kembali ke neuron eferen.
 Neuron eferen (motorik), menghantarkan impuls ke perifer.
 Alat efektor, tempat terjadi reaksi yang diwakili oleh suatu serat berupa otot
(otot jantung atau otot polos) atau kelenjar.

Gerak refleks dapat dibedakan menjadi dua menurut saraf penghubungannya,


yaitu :
1. Gerak refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi/neuron konektor) berada
didalam otak. Misalnya gerak mengedip atau mempersempit pupil saat ada
sinar.
2. Gerak refleks sumsung tulang belakang bila sel saraf penghubung
(asosiasi/neuron konektor) yang berada di sumsum tulang belakang. Misalnya
refleks pada lutut.

Skema Gerak Refleks


Rangsangan →reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron
motorik → efektor
Organ sensorik yang menerima impuls misalnya kulit. Serabut saraf sensorik
yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel – sel ganglion radiks posterior
dan selanjutnya serabut sel – sel akan meneruskan impuls – implus menuju
substansi pada kornu posterior medulla spinalis. Sumsum tulang belakang,
menghubungkan antara impuls – impuls menuju kornu anterior medulla spinalis.
Sel saraf motorik, yang menerima impuls dan menghantar impuls – impuls ini
melalui serabut motorik. Organ motorik yang melaksanakan gerakan karena
rangsangan oleh impuls saraf motorik.

Contoh gerak refleks pada lutut yang dipukul

Refleks sentakan lutut contohnya, merupakan respon sederhana. Satu ketukan pada
lutu akan menyebabkan tarikan pada tendon yang berkaitan dengan otot paha (otot
kuadrissep). Akibatnya kaki bagian bawah ikut tertarik. Reseptor regangan yang
merupakan reseptor sensorik menerima tarikan itu. Kemudian, reseptor sensorik
mengirimkan informasi ke sinapsis dengan neuron motorik pada sumsum tulang
belakang. Selanjutnya, neuron motorik mengirimkan impuls/rangsangan menuju otot
kuadrisep untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan kaki bagian bawah
tersentak kea rah depan. Sebenarnya, sentakan lutut hanya melibatkan dua neuron,
yakni neuron sensorik dan neuron motorik. Namun, neuron sensorik pada kuadrisep
berkomunikasi pula dengan interneuron pada sumsung tulang belakang. Interneuron
ini menghambat neuron motorik yang mengirimkan sinyal ke otot fleksor (otot kaki
yang berbeda), sehingga otot tersebut tidak berkontraksi.
Gambar: gerak reflex pada lutut saat dipukul
Sumber : Campbell, Reece, Mitchell, Biologi 3, hlm211.
Daftar Pustaka

 Syaifuddin.1992.Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat.Jakarta:Penerbit


Buku Kedokteran EGC
 http://www.biomagz.com/2015/11/mekanisme-urutan-gerak-refleks.html

Sumber gambar: Campbell, Reece, Mitchell, Biologi 3, hlm211.


Nama : Ni Kadek Ayu Diantari Lestari
Nim : P07124318002
Prodi : Profesi Bidan

HUBUNGAN SISTEM SARAF DENGAN REPRODUKSI WANITA

Pembuluh darah yang mengurus region glutea adalah cabang dari arteria iliaca
interna,yang terdiri dari arteria glutea superior dan arteria glutea inferior, disamping
arteria pudenda interna yang melewati sebagian region glutea dalam perjalanannya
menuju perineum. Arteria glutea superior mencapai region glutea melalui foramen
suprapiriformis bersama nervus gluteus superior, sedangkan arteria glutea inferior
dan arteria pudenda interna melewati foramen infrapiriformis bersama nervus gluteus
inferior, nervus ischiadicus, nervus pudendus, dan nervus cutaneus femoris posterior.
Segera setelah mencapai region glutea, arteria glutea inferior mempercabangkan
arteria comitans nervi ischiadici yang akan mengurus nervus ischiadicus. Arteria
pudenda interna dan nervus pundendus setelah melewati foramen infrapiriformis yang
akan menyilang ligamentum sacrospinosum untuk masuk ke foramen ischiadicum
minus menuju fossa ischioanalis (fossa ischio rectalis).
FASCIA PELVIS VISCERALIS
Fascia pelvis visceralis merupakan selapis textus connectives laxus (jaringan
ikat longgar) yang meliputi dan menyokong semua viscera pelvis. Di tempat viscera
tertentu berhubungan dengan dinding pelvis, fascia pelvis visceralis akan bersatu
dengan fascia pelvis parietalis. Pada tempat-tempat tertentu, fascia ini menebal dan
membentuk ligamenta fasciae yang biasanya terbentang dari dinding pelvis sampai ke
viscera dan berfungsi sebagai penyokong tambahan pada alat tersebut. Ligamenta ini
biasanya dinamakan sesuai dengan tempat melekatnya, misalnya ligamentum
pubovesicale dan ligamentum sacrocervicale.
Pada perempuan, ligamenta ini melekat pada cervix uteri sehingga berperan
penting di klinik karena ikut menyangga uterus, dengan demikian mencegah
terjadinya prolapsus uteri. Fascia pelvis visceralis di sekeliling cervix uteri dan
vagina sering disebut sebagai parametrium.
PERITONEUM PELVIS
Peritoneum parietalis membatasi dinding-dinding pelvis dan melipat pada
viscera pelvis, untuk kemudian melanjutkan diri sebagai peritoneum visceralis.

PERSARAFAN PELVIS
PLEXUS SACRALIS
Plexus sacralis terletak pada dinding posterior pelvis di depan musculus
piriformis. Plexus ini dibentuk dari rami anteriores nervi sacrales I,II, III, dan IV.
Sebagian nervus lumbalis IV bergabung dengan nervus lumbalis V untuk membentuk
truncus lumbosacralis. Truncus lumbosacralis berjalan turun ke dalam pelvis dan
bergabung dengan nervi sacrales waktu nervi sacrales keluar dari foramina sacralia
anteriora.
 Hubungan
-Ke anterior: Fascia pelvis parietalis yang memisahkan plexus dari arteria,
vena iliaca interna dan cabang-cabangna serta rectum.
-Ke posterior: Musculus piriformis.
 Cabang-cabang
1. Cabang-cabang yang menuju ke extremitas inferior meninggalkan
pelvis melalui foramen ischiadicum majus.
a. Nervus ischiadicus (L4 dan 5; S1, 2 dan 3) merupakan cabang
plexus yang terbesar dan merupakan saraf di dalam tubuh.
b. Nervus gluteus superior yang menyarafi musculus gluteus medius,
musculus gluteus minimus, dan musculus tensor fasciae latae.
c. Nervus gluteus inferior yang menyarafi musculus gluteus
maximus.
d. Saraf untuk mmusculus quadratus femoris yang juga menyarafi
musculus gemellus inferior.
e. Saraf untuk musculus obturatorius internus yang menyarafi
musculus gemellus superior.
f. Nervus cutaneus femoris posterior yang menyarafi kulit bokong
dan bagian belakang tungkai atas.
PROSES REPRODUKSI DIPENGARUHI ATAU DIATUR OLEH SARAF
PUSAT MAUPUN SARAF TEPI.
a. Susunan saraf pusat.
Otak adalah pusat koordinsi fungsi organ reproduksi. Hipotalamus memiliki
peran besar terhadap proses reproduksi. Daerah ini sebagai pusat integrasi fungsi
homeostatic serta penghubung antara sistem saraf otonom dengan sistem endokrin.
Secara spesifik, hipotalamus mengontrol sekresi hormon-hormon hipofise anterior,
menghasilkan hormon-hormon hipofise posterior, mengontrol kontraksi uterus dan
pengeluaran ASI, berperan dalam pola perilaku dan emosi. Hipofise terletak di sella
tursika pada dasar otak, terdiri-dari: Hipofisis anterior (Adenohipofisis) dan Hipofisis
posterior (neurohipofisis). Daerah ini dipengaruhi oleh hipotalamus untuk mensekresi
hormon yang berhubungan dengan proses reproduksi seperti folikel stimulating
hormon (FSH) dan Luteinizing hormon (LH) berperan dalam proses ovulasi dan
menstruasi, serta prolactin yang berperan dalam laktasi. Hipofisis posterior
menghasilkan oksitosin yang berperan dalam persalinan.
b. Susunan saraf tepi
Inervasi uterus terutama terdiri atas sistem simpatetik, tetapi untuk sebagian
juga atas sistem parasimpatis dan serebrospinal. system parasimpatetik ini berada di
dalam panggul di sebelah kiri dan kanan os sacrum, berasal dari saraf sacral 2,3,4 dan
selanjutnya memasuki fleksus Frankenhauser. Dari sistem simpatetik, masuk ke
panggul sebagai pleksus hipogastrikus melalui bifurkasio aorta dan promontorium
terus ke bawah dan menuju fleksus Frankenhauser. Fleksus ini terdiri atas ganglion-
ganglion berukuran besar dan kecil dan terletak terutama pada dasar ligamenta sakro-
uterina. Serabut-serabut saraf tersebut di atas memberi inervasi pada miometrium dan
endometrium, Kedua system simpatetik dan parasimpatetik mengandung unsur
motorik dan sensorik yang bekerja antagonis, yaitu simpatik menimbulkan kontraksi
dan vasokontriksi, sedangkan yang parasimpatik mencegah kontraksi dan
menimbulkan vasodilatasi.
Saraf yang berasal dari torakal 11 dan 12 mengandung saraf sensorik dari
uterus dan meneruskan perasaan sakit dari uterus ke pusat saraf ( serebrum ). Saraf
sensorik dari serviks dan bagian atas vagina melalui saraf sacral 2,3,4, sedangkan dari
bagian bawah vagina melalui nervus pudendus dan nervus ilioinguinalis. Pada
persalinan, nyeri pada kala I merupakan nyeri akibat dilatasi serviks dan kontraksi
uterus. Serat saraf nyeri aferen berjalan dari serviks dan uterus masuk ke medulla
spinalis akar posterior dari T10 – L1. Nyeri kala II berasal dari pelebaran vulva dan
perineum. Daerah ini dipersarafi oleh saraf pudendus melalui S2-4.
Rangkuman
Sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang kompleks. Saraf memiliki
mekanisme khusus tentang cara meneruskan impuls. Sistem saraf terdiri dari sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi/perifer.
Sistem saraf pusat merupakan pusat koordinasi tubuh manusia. Sistem ini
terdiri-dari otak (depan, tengah, dan belakang) dan medulla spinalis. Otak depan
sebagian besar dibentuk oleh serebelum yang memiliki emppat lobus yaitu frontalis,
prietalis, oksipitalis, dan temporalis), sisanya thalamus, dan hipotalamus.Otak
belakang terdiri-dari serebellum, pons parolii, dan medulla oblongata.
Sistem saraf tepi terdiri-dari 12 pasang saraf kranialis dan 31 pasang saraf
spinalis. Menurut fungsinya, sistem saraf ini memiliki dua divisi, yatu saraf aferen
dan eferen.
Sistem saraf pusat maupun susunan saraf tepi mempengaruhi proses reproduksi. Pada
SSP, daerah yang paling berperan adalah hipotalamus dan hipofise yang berfungsi
untuk sekresi endokrin. Pada SSP, daerah yang paling berperan dalam proses
reproduksi adalah nervus sakralis dan pudendus.
Daftar pustaka

Wibowo Daniel S. dan Paryana Widjaya. 2009. Anatomi Tubuh Manusia.


Singapore:Elsevier

Snell Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran , Ed.6. Jakarta:
EGC

https://viamedici.thieme.de/lernmodule/anatomie/nerver+der+unteren+extremit
%C3%A4t+plexus+lumbosacralis (Diakses pada tanggal 15 Oktober 2018
pukul 18:05)

Anda mungkin juga menyukai