Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN MENORAGIA

A. PENGKAJIAN

1. Riwayat menstruasi dan reproduksi


Hal ini dapat menggerakkan pola menstruasi, baisanya akan memberikan landasan
untuk mengevaluasi gejalanya yang tiba-tiba. Guna mengkaji jumlah perdarahan
secara tepat, tanyakan pemakaian duk, berapa kali diganti, dan jumlah tingkat
kejenuhannya. Penggantian duk setiap 4 jam mengidentifikasi banyak perdarahan.
Riwayat kesehatan menggambarkan :
a. Tanggal awal perdarahan
b. Lama perdarahan
c. Bagaimana hubungan dengan siklus menstruasi wanita
d. Jumlah darah, gumpalan darah, dan bau
e. Pola ketidaknyamanan, nyeri, serta kram. Nyeri dikaji dengan seberapa besar
pengaruh nyeri terhadap pola kehidupan atau kegiatan dengan karakteristik nyeri.
2. Riwayat masalah perdarahan
3. Riwayat kesehatan keluarga
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan pelvis memberikan informasi tentang keadaan vagina, perineum, uretra,
serviks, dan rektum. Inspeksi terdapatnya laserasi vagina, polip serviks, infeksi, luka,
terdapatnya perluasan uterus, lembek, ada masa, ada nodul atas, serta bengkak pada
sektum retrovagina dan ligamen.
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah serta pemeriksaan kehamilan diperlukan pada kasus ini.
Pemeriksaan lain tergantung dari usia, status ovulasi, risiko PMS (Penyakit
Menular Seksual) dan risiko penyakit lain.
b. Pemeriksaan ultrasonografi transvaginal adalah pemeriksaan non-invasif dan
membantu dalam mendeteksi kelainan pada rahim, seperti polip atau
mengukur ketebalan endomentrium.
c. Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan histeroskopi (memasukkan teropong
dalam rahim) atau biopsi endometrium (mengambil sedikit jaringan
endometrium) bila diperlukan.
18
6. Analisa Data

Data Subjektif Data Objektif Masalah

- Pasien mengakatan - Pasien tampak pucat Defisit volume cairan


badannya lemas - Mukosa bibir pasien
- Pasien mengatakan kering
bibirnya kering - Pengisian kapiler lebih
- Pasien mengatakan dari 2 detik
pusing - TD : 90/50 mmHg
- Nadi : 78 x/menit
- Suhu : 36 C
- Pasien mengatakan - Pasien tampak cemas Ansietas
nyeri dibagian - Pasien tampak meringis
abdomen
- Pasien mengatakan
terus berkeringat
- Pasien mengatakan
cemas akan kondisinya
saat ini

- Pasien mengatakan - Pasien tampak meringis Nyeri akut


nyeri di abdomen - Pasien tampak lemas
bagian bawah - Mukosa bibir pasien
- Pasien mengatakan kering
skala nyerinya (0-10
skala nyeri)
- pasien mengatakan
susah tidur
- pasien mengatakan
tidak nyaman dengan
keadaannya

19
Faktor Resiko Resiko Tinggi Cedera
- pasien mengatakan kepalanya pusing,
- pasien mengatakan susah berkonsentrasi
- pasien tampak memegang kepala
- pasien tampak terhuyung-huyung saat berjalan

- Pasien mengatakan - Pasien tampak lemah Intoleransi Aktivitas


mengalami kelelahan - Pasien tampak kesulitan
pada waktu beraktivitas dalam melakukan
ringan seperti berjalan, aktivitas
menyisir rambut, dan
berbicara

B. DIAGNOSA
1. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan darah berlebihan
2. Nyeri yang berhubungan dengan disfungsi menstruasi
3. Ansietas yang berhubungan dengan disfungsi menstruasi
4. Risiko cedera yang berhubungan dengan kemungkinan tindakan pembedahan
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik umum

C. INTERVENSI
Terlampir

D. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan
mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri adalah tindakan
keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk

20
tenaga kesehatan lain. Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang
didasarkan oleh hasil keputusan bersama seperti dokter atau petugas kesehatan lain.

E. EVALUASI
Merupakan hasil perkembangan pasien dengan berpedoman kepada hasil dan
tujuan yang hendak di capai
1. Defisit volume cairan dapat teratasi
2. Nyeri yang dirasakan berkurang bahkan hilang
3. Ansietas berkurang atau teratasi
4. Risiko cedera teratasi
5. Intoleransi aktivitas teratasi

21

Anda mungkin juga menyukai