KEBERSIHAN TANGAN
1. TUJUAN
A. Tujuan Umum
1) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan klien dan
pengunjung dapat mengerti dan memahami tentang kebersihan
tangan.
2) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan
pengunjung mampu mempraktekkan kebersihan tangan.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung
mampu memahami tentang :
1) Definisi kebersihan tangan
2) Tujuan kebersihan tangan
3) Manfaat menjaga kebersihan tangan
4) Dampak jika tidak menjaga kebersihan tangan
5) Menjelaskan kapan waktu melakukan kebersihan pada tangan
6) Tehnik melakukan kebersihan tangan
C. SASARAN
Pasien dan penunggu pasien
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah (Sosialisasi penyuluhan), Tanya Jawab, Simulasi
F. MEDIA
Hand Scrub, Waslap, Tissu
G. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Peserta Metode Media
penyuluhan
Pendahu 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab Cera- Pendahu-
luan 2. Memperkenal- salam mah & luan
kan diri 2. Mendengar- tanya
3. Menjelaskan kan jawab
tujuan & pokok 3. memperhati-
materi yang kan
akan 4. Menjawab
disampaikan pertanyaan
4. Mengkaji
pengetahuan
keluarga pasein
tentang
kebersihan
tangan 6
langkah yang
benar
Penyajia 15 1. Menjelaskan 1. Mende- Cera- Lembar
n menit materi : garkan dan mah & balik &
a. Definisi memper- tanya leaflet
kebersihan hatikan jawab
tangan 2. Memprak-
b. Tujuan tekan
melakukan kebersihan
kebersihan tangan
tangan
c. Manfaat
menjaga
kebersihan
tangan
d. Dampak jika
tidak menjaga
kebersihan
tangan
e. Kapan waktu
menjaga
kebersihan
tangan
2. Penyuluh
mencontohkan
cara mencuci
tangan yang
benar
3. Memberikan
sesi untuk
bertanya
4. MEDIA
Leaflet dan lembar balik
5. MATERI
(terlampir)
6. KRITERIA PEMANTAUAN
a. Pemantauan
1) Input
a) Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 5 peserta
b) Media penyuluhan yang digunakan adalah leaflet dan lembar
balik
c) Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
d) Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30 menit
e) Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
f) Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
2) Proses
a) Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
b) Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
c) Narasumber menguasai materi dengan baik
3) Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan.
4) Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku
kesehatan yang lebih baik.
5) Evaluasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas
PKRS terhadap indikator dampak (dampak dari program seperti cuci
tangan 6 langkah).
MATERI
KEBERSIHAN TANGAN
1. Definisi kebersihan tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan
dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang
menempel pada tangan benar-benar hilang.
c. Klebsiella
Klebsiella merupakan suatu bakteri yang menimbulkan penyakit infeksi
saluran pernapasanatas (hidung) yang kronis.
Penyakit utama yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah pneumonia.
d. Clostridium difficile
Clostridium difficile (atau C. diff) adalah bakteri yang menyebabkan
penyakit ringan seperti diare sampai peradangan yang berbahaya
(pembengkakan) usus besar. Infeksi biasanya muncul setelah
penggunaan antibiotik dan merupakan penyakit paling umum ketika
orang berada di rumah sakit. Penyakit yang lebih parah berarti usus
besar yang meradang (colitis) atau bagian jaringan usus besar yang
dapat berdarah atau bernanah (pseudomembranous colitis). Beberapa
orang yang terinfeksi tidak sakit namun masih bisa menyebarkan
infeksi disebut “carrier” atau pembawa.
e. Haemophilius
Bakteri ini merupakan penyebab tersering pneumonia dan meningitis
serta penyebab beberapa keadaan serius lain yang berpotensi
mengancam hidup seperti epiglotitis, osteomyelitis, arthritis dan
septikemia. Penyakit ini jarang ditemukan pada bayi usia kurang dari 3
bulan atau pada anak berusia lebih dari 5 tahun. Meningitis akibat
infeksi Hib seringkali berhubungan dengan gejala sisa (sequelae)
neurologis berat meskipun dengan pengobatan antibiotik yang adekuat.
f. E coli
Escherichia coli atau disingkat E. coli adalah bakteri yang umum
ditemukan di dalam usus manusia. Bakteri ini terdiri beberapa jenis dan
sebagian besar di antaranya tidak berbahaya. Itu artinya bahwa hanya
segelintir jenis bakteri E. coli yang dapat merugikan kesehatan. Salah
satu bakteri E. coli yang berbahaya adalah E. coli O157:H7. Bakteri ini
bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang cukup
serius. E. coli O157:H7 dapat menghasilkan racun yang mampu
merusak dinding dari usus kecil dan mengakibatkan kram perut, diare
yang bercampur dengan darah, hingga muntah-muntah.
g. Staphylococcus
Staphylococcus adalah genus dari bakteri gram positif. Di mikroskop
mereka tampak berbentuk bulat serta bergerombol seperti
sekelompok anggur. Genus staphylococcus mencakup 31 spesies.
Kebanyakan tidak berbahaya dan tinggal di atas kulit dan selaput lendir
manusia dan organisme lainnya. Mereka juga menjadi mikroba tanah.
h. Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa telah menjadi penyebab penting dari infeksi,
terutama pada pasien dengan sistem pertahanan tubuh yang terganggu.
Bakteri ini terdapat luas di alam, menghuni tanah, air, tumbuhan, dan
hewan, termasuk manusia. Bakteri ini menjadi bakteri yang paling
sering ditemui (diisolasi) pada pasien yang telah dirawat di rumah sakit
lebih dari 1 minggu. Selain itu, bakteri ini juga menjadi
penyebab infeksi nosokomial (suatu infeksi yang diperoleh atau dialami
oleh pasien selama dia dirawat di rumah sakit dan menunjukkan gejala
infeksi baru setelah 72 jam.
i. Bacterioides
Dalam saluran pencernaan, spesies dari genus ini membantu proses
pencernaan, tapi ketika berada di daerah lain tubuh dapat menyebabkan
trombosis sinus, pneumonia, meningitis, serta penyakit lainnya. Bakteri
anaerob lainnya memiliki manfaat lain seperti beberapa spesies
Lactobacillus yang digunakan dalam pembuatan keju.
www.surabaya-ehealth.org
www.dechacare.com