OLEH :
M ARNIS NIM.
174401131
OLEH :
M ARNIS
NIM. 174401131
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Mahasiswa :
MARNIS
Nim : 1714401131
Judul KTI : Asuhan Keperawatan Pada T. A Dengan
Arthtritis Reumatoid Di Wilayah Kerja Puskesmas
Barung- Barung Belantai Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun 2018
Bukittinggi, 31 Juli
2018
Pembimbing,
Mengetahui,
Program Studi D III
Keperawatan
STIKes Perintis
Padang
NIK. 1420123106993012
Ns. ENDRA AMALIA, M.Kep
NIK. 1420123106993012
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa :
MARNIS
Nim : 1714401131
Judul KTI : Asuhan Keperawatan Pada T. A Dengan
Arthtritis Reumatoid Di Wilayah Kerja Puskesmas
Barung- Barung Belantai Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun 2018
Dewan Penguji,
Penguji I
Penguji II
NIK. 1440122078614104
Ns. YULI PERMATA SARI,
M.Kep
NIK. 1440122078614104
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS
MARNIS
NIM : 1714401131
ABSTRAK
MARNIS
NIM : 1714401131
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
rahmad dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga laporan
studi kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. A Dengan
Belantai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2018” tanpa nikmat yang diberikan
Muhammad. Saw, semoga atas izin Allah SWT penulis dan teman-
Alamin.
salah satu syarat untuk mencapai gelar Amd.Kep Program Studi D III
bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak dalam menyusun, membuat dan
menyelesaikan Laporan Ujian Pengamatan Kasus ini. Oleh karena itu, penulis
Padang.
2. Ibu Ns. Endra Amalia, M.Kep seaku penanggung jawab Program Studi
telah memberikan izin untuk melakukan studi kasus ini, beserta staf
butuhkan.
material serta Doa yang tulus dan ikhlas bagi kesuksesan penulis.
tanggapan dan kritikan serta saran yang bersifat membangun dari semua
bermanfaat bagi kita semua, semoga Allah SWT memberikan rahmad dan
Penulis
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN
PERSETUJUAN
KATAPENGAN TAR................................................................................
..............i DAFTAR ISI.....................................................................................
.....................iv DAFTAR
TABEL..................................................................................................vi DAFTAR
LAMPIRAN ........................................................................................vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Tujuan Penulis .......................................................................................5
1.3 Manfaat Penulis .....................................................................................6
BAB II TINJAUAN
TEORITIS
2.1 Konsep Dasar Lansia
2.1.3 Patofisiologi.......................................................................................23
2.1.6 Penatalaksanaan.................................................................................25
2.3 Asuhan Keperawatan Teoritis
2.3.1 Pengkajian.....................................................................................26
11
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ...........................................................................................50
4.2 Diagnosa .............................................................................................54
4.3 Intervensi.............................................................................................55
4.4 Implementasi
.......................................................................................57
4.5 Evaluasi ..............................................................................................59
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ........................................................................................61
5.2. Saran................................................................................... ................63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-
LAMPIRAN
12
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2050. Saat ini lansia akan melebihi jumlah populasi anak (0-14
tahun), pertama kali dalam sejarah umat manusia ( Darmojo dan Martono,
2009, h.
35).
(2013) di kawasan Asia Tenggara populasi lansia sebesar (8%) atau sekitar
14,2 juta jiwa. pada tahun 2000 jumlah lansia sekitar 15,3, sedangkan pada
tahun 2005-
2010 jumlah lansia akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar
19,3 (±9%) juta jiwa dari total populasi. Dan pada tahun 2020 diperkirakan
jumlah lansia mencapai 28,8 juta jiwa (11,34%) dari total populasi. Di
penduduk lanjut usia setelah RRC, India dan Amerika serikat dengan
Juni 2016)
akan sekitar
hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan
demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan
menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna
(menua) fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut
menua. Salah satu penyakit yang sering di derita pada lansia adalah
46)
2013, h. 08)
Dunia mencapai 20% dari penduduk dunia yang telah terserang penyakit
Rematik, dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan
20% adalah mereka yang berusia 55 tahun (Wiyono, 2010, angka kejadian
tertinggi adalah di Bali 19,3%, diikuti di Aceh 18,3%, Jawa barat 17,5%
dan Papua
17
15,4%. Sedangkan prevalensi sendi berdasarkan diagnosis nakesatau
gejala
17
tertinggi di Nusa Tenggara Timur 33,1%, diikuti Jawa Barat 32,1%, Bali 30%.
dengan laki-laki
10,3% demikian juga yang didiagnosa pada nakes atau gejala pada
perempuan
Pada tahun 2018 terhitung bulan Januari sampai dengan Juni 2018
89 orang.
nyeri pada kaki, kekauan pada sendi, nyeri yang di rasakan seperti
Kesehatan terdekat. Mereka hanya mengolesi balsam pada sendi yang sakit
untuk meningkatkan
18
B. TUJUAN
1. Tujuan
Umum
2. Tujuan
Khusus
Rematik
C. MANFAAT
Rematik
2. Bagi institusi
keperawatan gerontik
3. Bagi penulis
Rematik
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP LANSIA
1. Pengertian Menua
30).
yaitu anak,
21
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun
susunan saraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi
a. Teori Biologi
berputar dalam jangka waktu tertentu dan jika jam ini sudah
2) Teori Error
perubahan alami pada sel pada DNA dan RNA, yang merupakan
3) Teori Autoimun
5) Teori kolagen
sel tubuh.
24
6) Teori biologi
b. Teori psikososial
rasa kepuasan pribadi dan kosie diri yang positif. Teori ini
berdasarkan pada asumsi bahwa: (1) aktif lebih baik dari pada
pasif (2) gembira lebih baik dari pada tidak gembira (3) orang
3) Disanggement Theory
6) Jung Theory
maksimumnya.
terjadi.
a. Sel
b. Sistem Cardiovaskuler
c. Sitem Pernafasan
(Aspiani,2014, h.
36)
28
d. Sistem Persarafan
stress.
37)
e. Sistem Gastrointsetinal
3) Esofagus melebar.
menurun.
f. Sistem Genitourinaria
glukosa meningtkat.
retensi urin .
(Aspiani, 2014, h.
37)
g. Sistem Endokrin
(Adrenocortikotropic Hormone)
30
h. Sistem indera
1) Sistem pendengaran
jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia di atas umur
65 tahun.
2) Sistem Penglihatan
katarak, jelas
e) Menurunya lapang
panndang
31
3) Sistem Peraba
4) Sistem Pengecap
i. Sitem integumen
dan vaskularisasi.
12) Kuku menjadi pudar dan kurang bercayaha (Aspini, 2014, h. 39)
j. Sistem Muskuloskeletal
dan osteoporosis
2) Kifosis
(tingginya berkurang)
1) Vagina
3) Atrofi payudara .
berkurang (Aspiani,
2014, h. 40-41)
B. KONSEP REMATIK
1. Pengertian
2013, h . 7-8)
rheumatoid,
34
parut lebih lanjut. Proses ini secara lambat merusak tulang dan
h. 347)
2. Etiologi Rematik
yang hingga saat ini terdapat lebih dari 100 macam penyakit
belum dapat
35
sebagiai berikut:
a. Mekanik :
2) Sterosis spinal.
osteoatropati hipertropika.
d. Pengaruh obat :
diketahui adalah:
3. Patofisiologi
pada sendi artiluar kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi
selanjutnya tidak terserang lagi. Dan ada juga klien terutama yang
81-82)
4. Tanda gejala
berikut adalah beberpa tanda dan gejala umum yang dirasakan dari
penyakit Rematik:
37
(nyeri pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumya
5. Pemeriksaan penunjang
a. Tes seroligi
dan ankilosis
c. Aspirasi
sendi
6. Penatalaksanaa
medik
a. Medikamentosa
aktivitas yang
39
timbulnya keluhan.
d. Dukungan psikososial.
tulang belakang.
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Keperawatan
a. Identitas
lainnya.
b. Keluhan utama
f. Pemeriksaan fisik
2.) Kesadaran
vital a) Suhu
b) Nadi
c) Pernafasan
d) Tekanan darah
dilatasi pupil.
warna.
c) Pola eliminasi
tidur
APGAR keluarga.
2. Diagnosa keperawatan
sendi.
(Nanda, 2017)
44
3. Intervensi keperawatan
o memperagakan o kaji
penggunaan alat kemampuan
bantu pasien dalam
untuk mobilisasi mobilisasi
(walker) o latih pasien
dalam pemenuhan
kebutuhan adls
secara mandiri
sesuai kemampuan
o dampingi dan
bantu pasien saat
mobilisasi dan
bantu penuhi
kebutuhan
adls ps.
o berikan alat
bantu jika klien
memerlukan.
o ajarkan pasien
bagaimana
merubah posisi dan
3 Gangguan pola o anxiety control berikan efek-
o evaluasi
tidur o comfort level efek medikasi
berhubungan o pain level terhadap
dengan o rest : extent and pola tidur
nyeri kronik pattern o jelaskan
o sleep : extent ang pentingnya tidur
pattern setelah yang adekuat
dilakukan tindakan o fasilitasi untuk
keperawatan mempertahanka
selama n aktivitas
…. Gangguan sebelum tidur
pola tidur pasien (membaca)
teratasi dengan o ciptakan
kriteria hasil lingkungan yang
o jumlah jam tidur nyaman
dalam batas o kolaborasi
normal pemberian obat tidur
o pola tidur,kualitas
dalam batas
normal
o perasaan fresh
sesudah
tidur/istirahat
o mampu
4 Defisit o self care : activity
perawatan of daily living self care assistane :
diri berhubungan (adls) adls
dengan setelah dilakukan o monitor
kerusakan tindakan kemempuan
46
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
laki
- Pendidikan terakhir : SD
Sumber informasi :-
Rematik
2. Riwayat Kesehatan
lutut, nyeri dirasa saat klien duduk diam, namun nyeri terasa hilang
b) Kronologis keluhan
dingin
48
:-
klien.
Bodrex.
saat ini adalah kondisi pasien dengan kesehatan saat ini. Dimana
hari a. Nutrisi
makan kurang. BB/TB saat ini 53 Kg/ 157 cm. Adapun klien
setelahnya.
50
b. Eliminasi
c. Hygien personal
Klien tidur 6 jam sehari dan sering terbangun jika mengeluh nyeri
Setiap hari klien membiasakan diri untuk jalan pagi namun jika
aktifitas.
f. Kebiasaan
jenis apapun.
8. Pemeriksaan
Fisik
leher h. Dada :
P : perkusi timpany
kali mengalihkan.
Saat ini Tn. A tinggal dirumah miliknya yang cukup luas, dengan
sirkulasi dan ventilasi yang baik, namun dengan kondisi klien saat ini
rumah.
a. Data
Subyektif
dibawa beraktifitas
b. Data Obyektif
yang sakit
alat bantu
DO :
1. Klien tampak
sekali-
kali
meringis
dan memegang
54
psikososial kronis
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1 Nyeri kronik o comfort level o monitor
berhubungan o pain control kepuasan
dengan o pain level pasien terhadap
ketunadayaan setelah dilakukan manajemen nyeri
fisik tindakan o tingkatkan
atau keperawatan selama istirahat dan tidur
psikososial kronis …. Nyeri kronis yang adekuat
pasien berkurang o kolaborasi
dengan kriteria pemberian
hasil: analgetik
o tidak ada o Jelaskan pada
gangguan tidur pasien
o tidak ada penyebab
gangguan nyeri
konsentras o lakukan tehnik
o tidak ada nonfarmakologis
gangguan hubungan (relaksasi,
interpersonal masase
o tidak ada ekspresi punggung)
menahan nyeri
dan ungkapan
secara verbal
55
o tidak ada
tegangan otot
2 Gangguan pola o anxiety control o evaluasi efek-
tidur o comfort level efek medikasi
berhubungan dengan o pain level terhadap
nyeri o rest : extent pola tidur
kronik and pattern o jelaskan
o sleep : extent ang pentingnya tidur
pattern setelah yang adekuat
dilakukan tindakan o fasilitasi untuk
keperawatan mempertahanka
selama n aktivitas
…. Gangguan pola sebelum tidur
tidur pasien (membaca)
teratasi o ciptakan
dengan kriteria lingkungan yang
hasil nyaman
o jumlah jam tidur o kolaborasi
dalam batas pemberian obat tidur
normal
o pola tidur,kualitas
dalam batas
normal
o perasaan fresh
sesudah
tidur/istirahat
56
P:
- intervensi
Jam 10.00 Gangguan pola 1. Mengevaluasi efek-efek 13.00 WIB S:
WIB tidur medikasi - Klien
berhubungan terhadap pola tidur mengataka
dengan nyeri kronik 2. Menjelaskan pentingnya tidur n
yang adekuat masih susah
3. Memfasilitasi untuk untuk
mempertahankan aktivitas sebelum tidur karena
57
A:
- masalah
gangguan pola
tidur belum
teratasi
P:
- intervensi
1,2,3,4,5
5-7-2018 Nyeri kronik 1. Memonitor kepuasan pasien 12.00 WIB S: dilanjutka
Jam 09.00 berhubungan dengan terhadap - Klien
WIB ketunadayaan fisik manajemen nyeri mengatakan
atau psikososial kronis 2. Meningkatkan istirahat dan tidur nyeri pada
yang adekuat persendian
3. Melakukan kolaborasi sudah
pemberian mulai berkurang
analgetik
4. Menjelaskan pada pasien O:
penyebab nyeri - Klien jarang
5. Melakukan tehnik
58
meringis
- Klien tampak
lebih tenang
A:
- Masalah
nyeri kronik
teratasi sebagian
P:
- Intervensi
2,3,5 dilanjutkan
A:
59
gangguan pola
tidur
teratasi
sebagian
P:
- Intervensi
6-7-2018 Nyeri 1. Meningkatkan istirahat dan tidur 12.00 WIB S: 3,4,5 dilanjutkan
Jam 10.00 kronik yang - Klien
WIB berhubungan dengan adekuat mengataka
ketunadayaan fisik atau 2. Melakukan kolaborasi n
psikososial kronis pemberian nyeri pada
analgetik persendian
3. Melakukan tehnik sudah
nonfarmakologis mulai
(relaksasi, masase punggung) berkurang
O:
- Klien
jarang meringis
- Klien
tampak lebih
tenang
A:
- Masalah
nyeri kronik
60
P:
- Intervensi 2,3,5
dilanjutkan
Jam 11.00 Gangguan pola 1. Memfasilitasi untuk 13.00 WIB S:
WIB tidur mempertahankan - Klien
berhubungan dengan aktivitas sebelum tidur mengatakan
nyeri kronik (membaca) sudah mulai
2. Menciptakan lingkungan yang nyaman bisa tidur
3. Melakukan kolaborasi pemberian - Klien
obat tidur mengatakan
kualitas
tidur sudah ada
O:
- Klien tampak
lebih relaks
- Klien
tampak mulai
bersemangat
A:
- Masalah
gangguan pola
tidur
teratasi
sebagian
61
P:
- Intervensi 3,4,5
dilanjutkan
62
BAB IV
PEMBAHASA
dimulai tanggal
I.
Pengkajian
4.1.1 Identitas
klien
4.1.2 Keluhan
utama
63
Pada keluhan utama dalam tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus tidak
data, karena pada kasus yang di temui klien tidak pernah dirawat
sebelumnya.
penyakit yang sama seperti yang diderita klien, karena dikonsep teoritis
terdapat faktor resiko pada asma bronchial, dan pada kasus terdapat
kelurga klien yang mengalami penyakit asma, hipertensi dan juga DM.
pada persendian, nyeri dirasa saat duduk dan hilang saat dibawa
tampak sulit memulai pergerakan tubuh dengan bertumpu pada alat bantu.
ini dapat disebabkan oleh penyebab fisik dan psikis ( 40 % dialami oleh
lanjut usia ). Insomnia ini dapat terjadi untuk jangka waktu pendek
Sering kencing
Kram betis
Sakit gigi
Pertengkaran keluarga
Kecemasan
Depresi
Stres
Masalah pribadi
Penyakit jantung
65
Penyakit paru
Diabetes mellitus
Apnea tidur
Teofilin
Kortikosteroid
Antihipertensi
Diuretik
Activating antidepresi
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian pada Tn. A tanggal 04 Juli 2018
sering terbangun jika mengeluh nyeri pada kaki klien. Data objektif : Klien
prioritas kedua karena melihat pada saat pengkajian klien tidak bisa tidur
dengan nyenyak mengingat kondisi Tn.A yang mengalai rematik harus lebih
banyak istirahat dan jika tidak segera ditangani akan menyebabkan kelelahan,
harus segera ditangani tetapi masalah ini bisa ditangani setelah masalah
II. Diagnosa
sendi.
psikososial kronis
kekuatan otot.
67
III. Intervensi
teori dapat ditegakkan pada tinjauan kasus karena rencana tindakan pada
2012, h. 537).
tidur dapat teratasi dengan kriteria hasil : jumlah jam tidur dalam
meningkatkan tidur.
69
(membaca)
IV. Implementasi
klien agar tindakan yang akan diberikan dapat disetujui klien dan keluarga
nyeri yaitu :
Kelemahan : dilihat dari kondisi Tn.A yang lanjut usia sulit untuk
memahami tindakan
71
kesehatan.
V. Evaluasi
baik dan optimal, maka dari itu dalam melakukan asuhan keperawatan
antara penulis dengan klien, perawat, dokter, dan tim kesehatan lainnya.
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil dari asuhan keperawatan
2018.
5.1. Kesimpulan
2013, h . 7-8)
5.1.2. Pada diagnosa asuhan keperawatan pada pasien Tn. A dengan Athtritis
tinjauan kasus.
5.1.5 Evaluasi pada pasien dengan asuhan keperawatan pada pasien Tn. A
5.2. Saran
5.1.3 Penulis
terutama
76
pada saat pengkajian, tindakan dan evaluasi agar terjalin kerja sama
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, siti dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta
: Penerbit Salemba Medika
http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1280&bih=605&q=kebutuhan+biologi
+lan sia&aq=f&aq i=&aq l=&oq= & fp=8d7d f18 fd6542 f58
78
Tanda
Bimbinga
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan Tangan
n ke-
Pembimbin
g
1.
2.
3.
4.
5.
79
6.
80
81