3
LATAR BELAKANG
3. POTENSI SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
Sebagai sumber bahan baku substitusi impor
Sebagai bahan baku produk-produk inovasi yang baru
4
MAKSUD KEGIATAN
5
TUJUAN KEGIATAN
1. Meningkatkan kesadaran perusahaan untuk menerapkan
CPKB dan CPOBT
2. Mempersiapkan standar manajemen produksi yang baik
3. Meningkatkan kemampuan semua peserta Bimtek dalam hal:
• Manajemen produksi yang efektif dan menyeluruh agar menghasilkan
perbaikan-perbaikan yang signifikan dalam penerapan sistem
manajemen produksi untuk meningkatkan produktivitas yang memenuhi
persyaratan kesehatan
• Perbaikan kualitas secara terus menerus dan terukur melalui dukungan
komitmen dari manajemen puncak dan pelaksanaannya
• Penyusunan dokumen dalam rangka sertifikasi sistem manajemen
produksi CPKB dan CPOTB
• Pemberian solusi terhadap permasalahan hambatan internal dalam
penerapan sistem manajemen produksi CPKB dan CPOTB
6
SASARAN KEGIATAN
Tersosialisasi Pedoman dan Proses Sertifikasi Sistim
Manajemen Produksi yang Baik (CPKB dan CPOTB) terhadap
100 (seratus) Industri Kosmetik dan Industri Obat Tradisional .
Terfasilitasi Bimbingan Teknis terhadap 40 Industri KOSMETIK,
50 industri OBAT TRADISIONAL, dan 10 industri ekstrak bahan
alam.
Tercapainya peningkatan kesiapan dan komitmen industri
dalam menerapkan sistem manajemen produksi CPKB atau
CPOTB untuk menjamin keamanan, mutu dan ketepatan
manfaat dari produk2 industri dalam negeri
Tersusunnya kajian kemampuan industri kosmetik, industri obat
tradisional, dan industri ekstrak bahan alam.
7
RUANG LINGKUP
1. Identifikasi perusahaan Industri Kosmetik dan Obat
Tradisional yang akan menjadi calon peserta bimbingan
teknis
2. Survey kesiapan calon peserta Bimbingan Teknis CPKB dan
CPOTB kepada Industri Kosmetik dan Obat Tradisional
3. Melaksanakan Bimbingan Teknis CPKB dan CPOTB kepada
100 (seratus) perusahaan Industri Kosmetik, industri Obat
Tradisional, dan Industri Ekstrak Bahan Alam .
4. Melaksanakan bimbingan teknis penyusunan audit internal
dalam menyusun pengendalian mutu.
5. Evaluasi terhadap 100 (seratus) peserta Bimbingan Teknis,
membuat laporan pelaksanaan kegiatan, dan memberikan
rekomendasi untuk tindak lanjut di kemudian hari. 8
PERMASALAHAN INDUSTRI
Kurangnya Komitmen & Kesadaran akan pentingnya
CPKB & CPOTB dari pemilik.
Sarana dan prasarana yang kurang memadai.
SDM yang kurang kompeten.
Pengelolaan bahan awal yang tidak tepat mutu dan
tepat sasaran.
Permasalahan penerapan CPKB dan CPOTB di setiap
industri berbeda satu dengan yang lain (karakteristik,
budaya, sarana prasarana, organisasi, dll.) sehingga
perlu solusi dan pendekatan yang berbeda dan tepat.
9
PENDEKATAN & METODOLOGI (1/2)
METODOLOGI BIMBINGAN TEKNIS CARA PEMBUATAN KOSMETIKA & OBAT TRADISIONAL YANG BAIK
TAHAP PERSIAPAN TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3
1. Tetapkan area Bimtek: Sumut, 1. Tetapkan parameter untuk kriteria 1. Kunjungan awal Tenaga Ahli (TA) 1. Kumpulkan best practices
Banten, DKI Jaya, Jabar, Jateng, matrik seleksi industri yang ke lokasi industri yang terpilih setelah dilakukan Bimtek GMP
D.I.Y, Jatim, Bali, Nusa Tenggara memperoleh BimTek 2. TA menyarankan CA / PA yang 2. Evaluasi singkat kendala dan
Barat 2. Lakukan sosialisasi di 2 lokasi, yaitu terkait dengan temuan tantangan industri dalam
2. Kumpulkan data industri kosmetika di Jawa Barat dan Jawa Tengah 3. Industri melakukan CA/PA sesuai melakukan GMP
Metodologi
dan obat tradisional (dari 3. Tetapkan Short List , yaitu minimal perioda yang telah disetujui
Kementerian, BPOM dan asosiasi 400 Industri Kosmetik dan Obat 4. Kunjungan akhir TA untuk
terkait) Tradisional meverifikasi CA / PA
3. Buat Form Kuesioner yang 4. Survey awal ke lokasi industri yang
merangkum parameter dan kriteria terpilih dan memenuhi kriteria dan
seleksi matrix parameter seleksi
4. Penyiapan Check List untuk
kunjungan lokasi Industri
• Koleksi data dan analisa • Hasil sebaran Form Kuesioner • Data asesment cepat oleh Tenaga • Brainstorming TA, Surveyor dan
Sumber Kajian
• Desk research dan analisa • Analisa data Kuesioner dan hasil Ahli pada industri yang terpilih Ketua team Bimtek
• Pengumpulan pengetahuan dan survey awal • TA memberikan workshop
pengalaman team internal • TA beri bimbingan teknis yang
unik bagi tiap industri
• Laporan awal • Rekapitulasi hasil seleksi industri • Draft GMP report • Final Bimtek GMP report
Hasil & Keluaran
Rangkuman data 400 industri • Data 100 (seratus) industri yang • Kemajuan perkembangan • Rekomendasi tindak lanjut.
kosmetika dan obat tradisional terpilih implementasi GMP pada industri
Detail metodologi • Laporan hasil seleksi industri terkait
Jadwal kerja dan PIC • Pembagian kerja team tenaga ahli • Laporan implementasi GMP setiap
• Format Form Kuesioner dan surveyor industri yang terpilih.
• Form Check List untuk survey
10
PENDEKATAN & METODOLOGI (2/2)
WORKSHOP
SELEKSI DATA KUNJUNGAN AWAL TA
120 - 150 INDUSTRI Pemetaan Kendala
KOSMETIK & OT Implementasi GMP
BIMTEK
CA & PA INDUSTRI
SURVEY INDUSTRI
Untuk Verifikasi
Kuestionair
KUNJUNGAN KEDUA TA
Verifikasi CA & PA
KONFIRMASI PEMILIHAN
100 INDUSTRI
KOSMETIK & OT LAPORAN KERJA
BIMBINGAN TEKNIS
Bagi Pemerintah
Mendapat gambaran kesiapan industri Kosmetik & OT dalam penerapan
CPKB dan CPOTB
Sebagai pertimbangan penyempurnaan kebijakan terkait keamanan
konsumen.
Meningkatkan kemampuan pengetahuan CPKB & CPOTB semua peserta
Bimtek.
Merancang Pembinaan Produsen Lokal yang Berkelanjutan.
12
STRATEGI PENDAMPINGAN
Memerlukan KOMITMEN TERTULIS dan partisipasi aktif dari pemilik
dan top manajemen
Pendampingan & coaching dilakukan secara customised, tergantung
keunikan problem setiap perusahaan
Kondisi awal setiap perusahaan di evaluasi secara rinci oleh credible
GMP experts dengan langsung melakukan depth assessment di 100
Industri Kosmetik & OT terpilih. Kemudian diberi PENGARAHAN &
SARAN PA-CA untuk setiap temuan
Pendampingan pelaksanaan CA-PA dilakukan berkala dan
berkelanjutan melalui e-communication
Hasil akhir di monitor dan di nilai melalui e-commication technology
13
KRITERIA INDUSTRI UNTUK BIMTEK
Fasilitasi bimbingan teknis secara Khusus diberikan kepada
100 industri dengan kriteria sbb:
• Memiliki izin produksi dari Kementerian Kesehatan
• Telah mengisi formulir kuesioner
• Jumlah karyawan minimal 20 orang, kecuali IEBA
• Ada komitmen dari pemilik, pimpinan tertinggi dan penanggung
jawab teknis industri terkait secara tertulis
• Memperoleh hasil evaluasi terbaik berdasarkan Formulir
Kuesioner, dimana evaluasi ini akan dilakukan oleh team Tenaga
Ahli.
• Memberikan konfirmasi kesediaan untuk dikunjungi dalam waktu
dekat yang waktunya akan dijadwalkan oleh team Sucofindo.
14
TARGET PESERTA BIMTEK
Merupakan 100 industri dalam negeri PMDN, yaitu:
• Industri Ekstrak Bahan Alam yang juga sedang dalam proses perijinan.
16 16
JADWAL KEGIATAN
Persiapan Survei
3
Lapangan
4 Survei Lapangan
Penentian Industri
5
(BIMTEK)
6 Bimbingan Teknis (
Evaluasi Hasil
7
Bimbingan Teknis
BANGGA & CINTAI
Produk Indonesia
TERIMA KASIH