Anda di halaman 1dari 4

1.

Titik Berat

Sebuah benda tegar tersusun atas banyak partikel yang tergabung menjadi satu
kesatuan. Dalam mempelajari gerak rotasi pada benda tegar, kita menggunakan
satu titik sebagai perwakilan gerak seluruh partikel penyusun benda yang disebut
dengan titik berat.

Titik berat ini dapat ditentukan berdasarkan sebaran massa partikel benda yang
masing-masing memiliki berat tertentu. Titik berat terletak pada titik dimana
resultan momen gaya dari setiap gaya gravitasi partikel berjumlah nol.

Ketika momen gaya yang bekerja pada benda ini bernilai nol, hal ini
menunjukkanbahwa benda dalam keadaan seimbang. Artinya titik berat terletak
pada satu titik dari benda yang apabila titik ini ditumpu maka benda akan
mengalami keseimbangan.

Untuk benda yang simetris, titik berat terletak poda perpotongan garis-garis
sumbu simetrisnya. Sebagai contoh persegi dan persegi panjang. Keduanya
memiliki titik berat yang terletak pada perpotongan dua sumbu simetrinya atau
pada perpotongan dua diagonal.

gambar-dua-diagonal-titik-berat
Secara matematis penentuan titik berat pada sebuah benda tegar ditentukan
berdasarkan penurunan persamaan momen gaya yang dipengaruhi oleh gaya dan
lengan gaya

rumus lengan gaya


Lengan gaya (r) dapat diwakilkan dengan sebuah kordinat titik pada bidang
kartesius (x, y). Titik x ditinjau dari resultan momen gaya terhadap poros di sumbu
y dibagi dengan resultan gaya beratnya. Sedangkan titik y ditinjau dari resultan
momen gaya terhadap poros sumbu x dibagi dengan resultan gaya beratnya,
seperti yang ditunjukkan pada persamaan (2)

rumus-titik-berat
Perlu diketahui bahwa istilah titik berat benda sama dengan titik pusat massa,
karena titik berat benda ditentukan oleh akumulasi gaya berat akibat massa setiap
partikelnya. Dengan demikian, titik pusat massa atau pun titik berat juga dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan

rumus-menentukan-titik-berat
Apakah memungkinkan jika kita menggunakan besaran lain dalam menentukan
titik berat atau titik pusat massa? Selain dengan berat dan massa benda, kita juga
dapat menentukan titik berat benda melalui panjang, luas, dan volume benda.
Setiap benda bermassa pasti akan memiliki massa jenis yang bergantung dimensi
benda.

Jika benda satu berbentuk satu dimensi yang hanya memiliki dimensi panjang saja
sepeti kawat, misalnya, maka massa jenis benda tersebut adalah

Kita dapat mengganti besaran m pada persamaan (3) untuk menentukan titik
pusat massa benda, sehingga

Karena setiap partikel penyusun benda tegar memiliki massa jenis yang sama,
maka persamaan bisa direduksi menjadi

Untuk benda berdimensi dua atau benda berupa bidang homogen dengan luas
permukaan tertentu seperti setengah lingkaran dan segitiga, maka untuk
menentukan titik berat benda kita cukup mengganti besaran panjang pada
persamaan (4) dengan besaran luas. Secara matematis, titik berat untuk bidang
homogen adalah

Untuk benda berdimensi tiga atau benda berbentuk bangun ruang homogen
seperti balok, tabung, dsb. cukup mengganti besaran A pada persamaan (5)
dengan besaran volume (V). Secara matematis, titik berat untuk bangun ruang
adalah

Adapun titik berat benda untuk berbagai bentuk dapat disimak melalui Tabel 1.1
sampai Tabel 1.3.
Contoh soal

1. Tentukanlah letak titik berat pada bidang homogen pada Gambar

Penyelesaian

Pada gambar ini kedua benda adalah benda simetris dan kedua nya terletak pada
satu sumbu simetris yang berimpit dengan sumbu y, sehingga titik berat x adalah
nol.
Yang perlu kita cari adalah koordinat y titik berat yang dapat diketahui dengan
langkah-langkah berikut:

a. Menentukan luas dari setiap benda

A1 = panjang x lebar = 4 x 10 = 40 satuan


A2 = ½ (alas x tinggi) = ½ (8×6)= 24 satuan

b. Menentukan nilai y untuk setiap bangun

Nilai y1 ditentukan dari setengah lebar persegi panjang karena titiknya ada di
tengah-tengah.
y1 = ½ (10)= 5 satuan

Titik berat dari segitiga terletak 1/3 bagian tinggi segitiga dihitung dari alas
segitiga.

Nilai y2 ditentukan dari sumbu x ke arah atas, sehingga nilai ini dapat ditentukan
dengan

y2 = 10 +1/3 tinggi segitiga = 10 + 1/3 (6) =12 satuan

c. Menentukan titik berat benda dengan menggunakan persamaan di bawah ini

Dengan demikian koordinat titik berat dari bangun adalah (0; 7,625)

2. Keseimbangan Benda Tegar

Keseimbangan pada benda tegar dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu


keseimbangan stabil, labil, dan netral. Keseimbangan stabil ditandai dengan
naiknya titik berat benda ketika diberikan gangguan berupa gaya. Keseimbangan
stabil ditandai dengan adanya penurunan titik berat benda ketika mendapatkan
gangguan gaya.

Sedangkan keseimbangan labil ditandai dengan tidak adanya penaikan atau


penurunan titik berat benda pada saat diberikan gangguan gaya. Perbedaan dari
ketiga jenis keseimbangan ini ditunjukkan paa Gambar 4.

Keseimbangan benda tegar terpenuhi oleh dua syarat keseimbangan, yaitu


keseimbangan translasi dan keseimbangan rotasi. Keseimbangan translasi terjadi
dengan terpenuhinya hukum 1 Newton, dimana resultan gaya yang bekerja pada
benda bernilai sama dengan nol

ΣF = 0

Kesetimbangan rotasi terjadi dengan syarat resultan momen gaya yang bekerja
pada benda bernilai nol

∑τ = 0

Contoh soal

1. Sebuah bandul bermassa 1 kg tergantung pada seutas tali yang bersambungan


seperti yang ditunjukkan oleh Gambar. Jika percepatan gravitasi bumi dinyatakan
10 m/s², tentukanlah gaya tegangan tali P.

Penyelesaian

Untuk menyelesaikan soal ini kita gambarkan dulu gaya-gaya yang bekerja pada
benda seperti pada gambar di bawah ini

Untuk kasus ini benda mengalami keseimbangan translasi dimana resultan gaya
pada arah horizontal dan arah vertikal bernilai nol, sehingga

Anda mungkin juga menyukai