Anda di halaman 1dari 6

JIFP

ISSN (online):
2549-6158
(Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya) ISSN (print):
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jifp/index
Vol. 3, No. 4, Desember 2021, 21-26 2614-7467

Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap


Kemampuan Berfikir Kritis Pada Materi Fluida Statis

The Effect of Contextual Teaching and Learning Models on Critical Thinking Skills on
Static Fluid Material

Linda Dwi Witria Ningrum1

1*
Pendidikan Fisika, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Palembang, Indonesia

Email: allinda0809@gmail.com

ABSTRAK (Arial, 8, Tebal, Bahasa Indonesia)


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Pada Materi Fluida Statis. Sampel yang digunakan pada penelitian adalah siswa kelas XI
SMA Negeri 9 Palembang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan jenis Purposive
Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan tes obyektif berupa soal - soal
pilihan ganda dan uraian. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji
Kata Kunci: Kata kunci pertama; Kata kunci kedua; Kata kunci ketiga; dst (Arial 8, min. 3 kata kunci, max. 5 kataunci, alfabetic)

ABSTRACT (Arial, 8, Bold, Italic, In English)


All information on terms and formats is in this template. Please read carefully and please note do not change the format.
Manuscripts that do not fit the format may be rejected for publication. In order to be the same as this format, we recommend
you to copy sections of the paper that you have prepared and paste / paste in the appropriate part of the template. The
maximum abstract is 200 words, and the maximum page for each paper is one (1). (Arial, 8,Italic,In English)

Keyword: First keyword; Second keyword; Third Keyword; aso (Arial 8, min. 3 keywords, max. 5 keywords, alphabetic)

PENDAHULUAN Belajar merupakan kewajiban bagi


semua manusia untuk mendapatkan
Pendidikan adalah suatu usaha yang pengetahuan yang baik dan dapat meningkatkan
digunakan secara sadar dan terencana untuk kualitas hidup. Guru memiliki dua posisi yaitu
menghasilkan suasana dan proses untuk menjadi tenaga pengajar dan pendidik
pembelajaran yang aktif, sehingga siswa dapat dalam proses pembelajaran didalam kelas. Guru
mengembangkan potensi yang ada didalam bertanggung jawab untuk memotivasi,
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual membimbing, mengajar, dan menyediakan
keagamaan, berakhlak mulia, kepribadian yang fasilitas yang dapat digunakan siswa untuk
baik, pengendalian diri, kecerdasan, belajar, serta mengawasi situasi dan kondisi
pengetahuan, dan ketrampilan yang nantinya yang terjadi didalam ruang kelas untuk
akan bermanfaat dalam masyarakat, bangsa menciptakan susana kelas yang kondusif. Hal
dan negara (Putri, Suryanto, dan Nyeneng, tersebut dilakukan untuk dapat mencapai tujuan
2019:87) belajar yang diinginkan. Tujuan pembelajaran

21
JIFP
ISSN (online):
2549-6158
(Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya) ISSN (print):
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jifp/index
Vol. 3, No. 4, Desember 2021, 21-26 2614-7467

akan tercapai apabila materi yang disampaikan Keterampilan berpikir kritis mencakup
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. kemampuan mengakses, menganalisis,
Pembelajaran adalah sebagai mensintesis informasi yang dapat diajarkan,
perubahan dalam kemampuan, sikap, atau dilatih dan dikuasai. Berpikir kritis berkaitan
perilaku siswa yang relatif permanen sebagai dengan asumsi bahwa berpikir merupakan
akibat pengalaman atau pelatihan. Perubahan potensi yang ada pada manusia yang perlu
kemampuan yang hanya berlangsung sekejap dikembangkan untuk kemampuan yang optimal.
dan kemudian kembali keperilaku semula Berpikir kritis akan menimbang semua sisi
menunjukkan belum terjadi peristiwa dari sebuah argumen dan mengevaluasi
pembelajaran, walaupun mungkin terjadi kekuatan dan kelemahannya. Jadi, ketrampilan
pengajaran. Tugas seorang guru membuat agar berpikir kritis memerlukan keaktifan mencari
proses pembelajaran pada siswa berlangsung semua sisi dari sebuah argumen, pengujian
secara efektif. Selain fokus pada siswa pola fikir pernyataan dari klaim yang dibuat dari bukti
pembelajaran perlu diubah dari sekedar yang digunakan untuk mendukung klaim.
memahami konsep dan prinsip keilmuan, siswa Berpikir kritis yang paling utama adalah
juga harus memiliki kemampuan untuk berbuat bagaimana argumen yang kita kemukakan
sesuatu dengan menggunakan konsep dan benar-benar objektif (Zakiah dan Lestari,
prinsip keilmuan yang telah dikuasai. Seperti 2019:5).
yang telah dinyatakan dalam pilar-pilar Salah satu materi Fisika kelas XI yang
pendidikan/pembelajaran dari UNESCO, selain membutuhkan kemampuan berpikir kritis siswa
terjadi “learning to know“ (pembelajaran untuk adalah pada materi Fluida Statis. Materi fluida
tahu), juga harus terjadi “learning to do“ statis ini erat kaitannya dengan kehidupan
(pembelajaran untuk berbuat) dan bahkan sehari-hari peserta didik. Pembelajaran
dituntut sampai pada “learning to be“ kontekstual ini adalah strategi pembelajaran
(pembelajaran untuk membangun jati diri yang yang tidak mengharuskan siswa untuk
kokoh) dan “learning to live together“ menghafal fakta, namun strategi ini mengajak
(pembelajaran untuk hidup bersama secara siswa untuk menghubungkan materi fluida statis
harmonis) (Hayati, 2017:2-3. dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, siswa Pembelajaran kontekstual ini mengajak peserta
harus didorong untuk mengembangkan didik untuk belajar sambil bekerja dalam
keterampilan berpikir. Oleh karena itu, program mempelajari apa yang mereka lihat dilingkungan
pendidikan yang dikembangkan harus sekitar peserta didik.
menekankan pada pengembangan kemampuan Berdasarkan latar belakang tersebut,
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan maka diperlukan penelitian “Pengaruh Model
kreatif yang harus dimilki oleh siswa. Berpikir Pembelajaran Contextual Teaching and
kritis dapat dikembangkan melalui desain Learning ( CTL ) Terhadap Kemampuan Berfikir
pembelajaran yang menekankan pada Kritis Pada Materi Fluida Statis“.
eksplorasi keterampilan siswa. Menurut Ennis
(dalam Zakiah dan Lestari, 2019:3) critical
thinking is reasonable and reflective thinking METODE PENELITIAN
focused dan deciding what to believer or do,
yang artinya berpikir kritis adalah suatu proses Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 9
berpikir reflektif yang berfokus pada Palembang. Penelitian ini dilaksanakan pada
memutuskan apa yang diyakini atau dilakukan. semester ganjil tanggal 1 September sampai 1

22
JIFP
ISSN (online):
2549-6158
(Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya) ISSN (print):
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jifp/index
Vol. 3, No. 4, Desember 2021, 21-26 2614-7467

Oktober 2021. Populasi dalam penelitian ini ialah Berdasarkan kriterianya, ketrampilan berfikir
semua siswa kelas XI MIPA. Sampel pada kritis siswa terdiri atas 3 aspek, yaitu kognitif,
penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu afektif dan psikomotorik. Kemampuan berpikir
kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2. penelitian ini kritis pada penelitian ini hanya pada aspek
menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen kognitif yang terdiri dari observasi, merumuskan
dan kelas kontrol dimana kelas kontrol masalah, menarik kesimpulan dan dapat
menggunakan model pembelajaran CTL mengembangkannya dan dapat mengevaluasi
sedangkan kelas eksperimen menggunakan kesimpulan berdasarkan fakta. Kemampuan
model pembelajaran konvensional. Jenis berpikir peserta didik dapat dilihat pada gambar
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif 2 dibawah ini :
dengan metode Nonequivalent Control Group
Design. Desain penelitian yang yang digunakan
yaitu Nonequivalent Control Group Design.
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest
control group design, hanya saja kelompok
eksperimen ataupun kelompok kontrol tidak
dapat dipilih secara acak. Desain ini dapat
digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Persentase Peningkatan


O2 Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada
O4 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 2 menunjukkan kategori
kemampuan berfikir kritis siswa sebelum dan
Gambar 1. Desain Nonequivalent Control Group
sesudah menerapkan model pembelajaran CTL.
Design
Kategori kemampuan berpikir kritis pada kelas
eksperimen meningkat dari 30% menjadi 90%,
Variabel dalam penelitian ini yaitu terdiri
sedangkan untuk kelas kontrol meningkat dari
dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
25% menjadi 85%. Berdasarkan hasil data
bebasnya adalah model pembelajaran
tersebut dilihat bahwasannya kemampuan
Contextual Teaching and Learning, sedangkan
berfikir kritis siswa sebelum dilakukan
untuk variabel terikatnya adalah kemampuan
pembelajaran dengan menerapkan model
berfikir kritis siswa. Instrumen yang
pembelajaran CTL belum terdapat peningkatan
digunakanadalah dengan soal - soal pilihan
yang signifikan.
ganda dan uraian yang berkaitan dengan materi
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
yang diujikan. Data yang diperoleh pada
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
penelitian ini adalah data dari kemampuan
dilihat dari nilai pretest-posttest yang dapat
berfikir kritis siswa. Data yang diperoleh
dilihat dari selisih nilai yang diperoleh siswa
kemudian dianalisis dengan menggunakan Uji
sebelum dan sesudah menerapkan model
homogenitas, uji normalitas, dan uji hipotesis.
pembelajaran CTL. Kemampuan berpikir kritis
siswa dilihat dari Persentase N-Gain diklasifikasi
dalam tiga kategori yaitu rendah, sedag dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
tinggi dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

23
JIFP
ISSN (online):
2549-6158
(Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya) ISSN (print):
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jifp/index
Vol. 3, No. 4, Desember 2021, 21-26 2614-7467

yang telah dijelaskan oleh guru. Peningkatan


tingkat kognitif pada kategori tertinggi pada kelas
eksperimen yaitu pada saat merumuskan
berbagai macam pola pilihan dan
menggeneralisasi.

KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil peneitian melalui
uji hipotesis didapatkan thitung > ttabel yaitu 2.80 >
Gambar 3. Persentase N-Gain Keterampilan 1,70, dan hasil N-Gain kategori tinggi mencapai
berpikir kritis Peserta Didik 90% untuk kelas eksperimen sedangkan pada
kelas kontrol mencapai 25%. Dapat disimpulkan
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran
bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis Contextual Teaching and Learning terhadap
siswaberdasarkan analasis N-gain pada kelas kemampuan berpikir kritis siswa, atau dapat
eksperimen mencapai 95%, sedangkan pada disimpulkan juga bahwa model Contextual
kelas kontrol mencapai 55% pada kategori yang Teaching and Learning berpengaruh secara
sama. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan signifikan dalam peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa dipengaruhi oleh model berpikir kritis.
pembelajaran yang benar. Pemanfaatan
lingkungan dalam proses pembelajaran yang
menyebabkan peserta didik tertarik untuk belajar DAFTAR PUSTAKA
dan bebas mencari informasi yang mereka
Adim,M.,Herawati,E.S.B., dan
butuhkan. Jika dilihat dari pembelajaran kelas
kontrol, dapat terlihat jelas dengan
Nuraya.N.2020. Pengaruh Model
menghubungkan model pembelajaran yang
Pembelajaran Contextual Teaching and
tepat maka sangat mempengaruhi kemampuan Learning (CTL) Menggunakan Media
berpikir kritis siswa. Kartu Terhadap Minat Belajar IPA
Peningkatan kemampuan berpikir kritis Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan Fisika
siswa pada kelas eksperimen tergolong dalam dan Sains. 1.(7)
kategori tinggi. Sesuai dengan model
pembelajaran yang diterapkan yaitu CTL,
Ayuningtias, N.KA.T, Putu Yasa,
dimana siswa diberikan kesempatan untuk
R.Sujanem.2019. Penerapan Model
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
Contextual Teaching and Learning
pada saat melakukan percobaan ataupun dari
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
pengalaman-pengalaman pada kehidupan
sehari-hari, sehingga dapat membuat
Fisika Kelas XI MIPA 4 SMAN Tahun
kemampuan analisis siswa meningkat lebih Ajaran 2018/2019 .JPPF.9(1)
tinggi.
Peningkatan kemampuan berpikir kritis Daryanto dan Syaiful Karim. 2017.
yang tertinggi pada kelas kontrol adalah pada Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta :
indikator membuat atau menarik kesimpulan. Hal Penerbit Gava Media
ini dikarenakan siswa dapat mengigat konsep

24
JIFP
ISSN (online):
2549-6158
(Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya) ISSN (print):
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jifp/index
Vol. 3, No. 4, Desember 2021, 21-26 2614-7467

Outcomes of High School Students.


Direktorat Pembinaan SMA. 2017. Model - International Journal of Advanced
Model Pembelajaran. Kementrian Engineering Management and Science (
Pendidikan dan Kebudayaan IJAEMS ). 4 (6)

Fadillah Annisa, dkk. 2017. The Effect of Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni.
Application of Contextual Teaching 2016. Inovasi Model Pembelajaran.
and Learning (CTL) Model - Based on Sidoarjo : Nitamia Learning Center.
Lesson Study With Mind Mapping
Media to Assess Student Learning
Putri Kintanisa Dinanti, Eko Suyanto, dan I
Outcomes on Chemistry on Coloid
Dewa Putu Nyeneng. 2019. Pengaruh
System. International Journal Of
Penerapan Model Pembelajaran
Science an Applied Science Conference
Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika
Series. 1(2)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Energi Terbarukan. Jurnal
Hayudiyani Meila, Muchamad arif, Medika Ilmiah Multi Science. 11 (2)
Risnasari. 2017. Identifikasi
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa
PutriYosaAuliadan Yohandri.2021.Pengaruh
Kelas X Ditinjau dari Kemampuan
Bahan Ajar Fisika Berbasis Model
Awal dan Jenis Kelamin Siswa di
PBL Menggunakan Pendekatan CTL
SMKN 1 Kamal. Jurnal Ilmiah Edutic.
Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis
4 (1)
Peserta Didik.Jurnal Penelitian dan
Pembelajaran Fisika.7(1)
Helmiati. 2012. Model Pembelajaran.
Yogyakarta : Aswaja Pressindo Samosir Dosmaroba. 2020. Penerapan
Model Contextual Teaching and
Learning (CTL) Untuk Meningkatkan
Juniwati dan Ratih Purnama Sari.2019. Kemampuan Befikir Kritis Matematis
Pengaruh Model Contextual Teaching Siswa Berbantuan Aplikasi Geometrix
and Learning (CTL) Pada Pembelajaran Clculator. Jurnal Pendidikan
IPA Terhadap Keterampilan Berfikir Matematika. 3(1)
Kritis Peserta Didik. Jurnal
Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia. 2(2)
Shanti Widha Nur, Dyahsih Alin Sholihah,
Ahmad Anis Abdullah. 2018 Pengaruh
Neftian Caroline Claudia Anggina, Eko Pendekatan Problem Posing dan CTL
Suyanto, Agus Suyatna. 2018. The Terhadap Kemampuan Berfikir
Influence of Learning Using Kritis Dalam Pembelajaran Matematika
Contextual Teaching and Learning Bagi Siswa SMA. Jurnal Karya
Approach to Physics Learning Pendidikan Matematika. 5(2)

25
JIFP
ISSN (online):
2549-6158
(Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya) ISSN (print):
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jifp/index
Vol. 3, No. 4, Desember 2021, 21-26 2614-7467

Earth on Class VII of Junior High


School. International Journal of
Srilisnani, Ahmad Amin, dan Yaspin
Education and Research. 6 (3)
Yolanda.2019. Penerapan Model
Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) Terhadap Aktivitas Trianto. 2012. Mendesain Model
Siswa Kelas X di SMA Negeri 5 Pembelajaran Inovatif - Progresif.
Model Lubuk Linggau Tahun Pelajaran Jakarta : Interpranata Mandiri
2018/2019. Jurnal Pendidikan Ilmu
Fisika (JPIP). 1(1)
Zakiah Linda dan Ika Lestari. 2019. Berfikir
Kritis Dalam Konteks Pembelajaran.
Surdin. 2018. The Effect of Contextual Jakarta : Ezratama Karya Abadi
Teaching and Learning ( CTL ) Models
on Learning Outcomes of Social
Sciences of the Forms The Face of The

26

Anda mungkin juga menyukai