Anda di halaman 1dari 11

Departemen Keperawatan Medikal Bedah

ANALISIS JURNAL
“Pengaruh Coaching Support Terhadap Kepatuhan Penderita
Chronic
Kidney Disease (CKD)”

OLEH :

Kelompok 3

Adriana Febriani, S.Kep


A.Ayu Lestari, S.Kep
Khaeratunnafisah, S.Kep
Fina Ekawati, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
ANALISIS JURNAL
1. Judul artikel : Pengaruh Coaching Support Terhadap Kepatuhan
Penderita
Chronic Kidney Disease (CKD)
2. Kata kunci : Coaching Support; Penderita Chronic Kidney Disease
(CKD); Kepatuhan
3. Penulis : Susanti dan Caturia Sasti Sulistyana
4. Publikasi : Jurnal Kesehatan Vokasional indexed by Sinta 2 Since
2020 (start from Vol.5 No.1: February 2020),
5. Penganalisis : Adriana Febriani S.Kep, A. Ayu Lestari S.Kep,
Khaeratunnafisah S.Kep, Fina Ekawati S. Kep
6. Telaah step 1 (fokus penelitian jelas

Problem Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan


penyakit akibat ginjal tidak menjalankan fungsinya, maka
diperlukan penatalaksanaan komprehensif bagi
kelangsungan hidup penderita (PERNEFRI, 2014).
Salah satu permasalahan yang terjadi pada
penderita CKD adalah kepatuhan.Salah satu contohnya,
perilaku penderita CKD yang tidak mematuhi diet dan
pembatasan cairan yang sudah direkomendasikan
meskipun penderita sudah mengerti dampak yang paling
fatal akibat tidak patuh dalam pembatasan cairan
(Ariyanti, 2016; Engelke, 2014;NKDEP, 2015).
Salah satu langkah yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup penderita Chronic Kidney Disease
(CKD) yaitu pengaturan diet secara tepat dan pembatasan
cairan. Penderita CKD yang tidak patuh dapat berisiko
akan mengalami kelebihan volume cairan di dalam tubuh
yang dapat mengancam nyawa
Ketidakpatuhan merupakan masalah yang sering
dialami oleh penderita CKD. Menurut Ramelan et al
(2013) tingkat ketidakpatuhan terkait dengan pengaturan
diet penderita CKD dipengaruhi oleh dukungan keluarga,
tingkat pengetahuan, dan sikap. Menurut Syakira (2013),
hal lain yang berpengaruh terhadap ketidakpatuhan
penderita CKD dalam pengaturan diet dikarenakan
pedoman yang tidak jelas mengenai diet CKD. Penderita
CKD harus mengikuti pengobatan, mengikuti diet serta
pembatasan cairan (Sirur et al., 2009).
Ketidakpatuhan penderita CKD secara umum
terbagi dalam empat aspek yaitu, ketidakpatuhan terhadap
program hemodialisis, ketidakpatuhan pada program
pengobatan, ketidakpatuhan terhadap restriksi cairan dan
ketidakpatuhan mengikuti program diet (Hadiyanti, 2017;
Reach, 2011).
Hasil yang didapatkan dari data rekam medik RS
Adi Husada Surabaya menyatakan bahwa terjadi
peningkatan jumlah penderita CKD setiap tahunnya.
Terdapat 7 penderita CKD yang melakukan pemeriksaan
di poli penyakit dalam tahun 2017 dan di tahun 2019
terdapat 60 penderita CKD, dengan penderita yang
melakukan hemodialisis sebesar 20 penderita dan yang
dilakukan rawat jalan sebanyak 40 penderita.
Ketidakpatuhan penderita CKD dalam diet dan
pembatasan cairan yang direkomendasikan menyebabkan
banyak penderita yang mengalami tahap lanjut dari CKD
dan sekitar 23% penderita sampai masuk dalam tahap
akhir dari CKD (End State Renal Disease)
Intervention Intervensi pada pnelitian ini adalah coaching support
dimana coaching support yaitu memberikan pendidikan
kesehatan secara bertahap dan berkelanjutan dengan
memperhatikan masalah-masalah yang dialami oleh
penderita CKD sehingga tercapai kesadaran akan
penyakitnya dan hasil akhirnya adalah perbaikan perilaku
penderita
Comparison Tidak ada intervensi pembanding dalam penelitian ini
intervention
outcome Hasil pengukuran variabel kepatuhan pada penderita
Chronic Kidney Disease (CKD) menunjukkan semua
responden pada kelompok perlakuan mengalami
peningkatan kepatuhan setelah diberikan coaching
support. Hasil paired t-test menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan kepatuhan pada kelompok perlakuan dan
juga kelompok kontrol dengan nilai p=0,00. Namun, pada
kelompok kontrol hanya terjadi peningkatan sebesar 2,44
sementara pada kelompok perlakuan nilai t hitung lebih
besar yaitu 11,23 . dan Uji independent t-test
menunjukkan hasil bahwa p = 0,00 yang berarti adanya
perbedaan perubahan kepatuhan yang signifikan antara
kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan
Sehingga Intervensi coaching support efektif terhadap
kepatuhan penderita CKD. Pelaksanaan coaching support
berlangsung dengan baik karena responden dan keluarga
proaktif

7. Telaah step 2 ( validitas)


Recruitment a. Teknik sampling
teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik consecutive sampling dimana sample
yang digunakan adalah seluruh pasien CKD di
Rumah Sakit Adi Husada Surabaya yang berobat
pada April 2020 sampai dengan Juni 2020.
b. Besar sample : Responden dalam penelitian ini
adalah 40 penderita Chronic Kidney Disease (CKD)
dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
kontrol dan perlakuan
c. Kriteria inklusi dan ekslusi : tidak ada kriteria inklusi
dan ekslusi pada penelitian ini

Maintenence Coaching support diberikan kepada kelompok perlakuan


selama dua minggu sebanyak empat pertemuan dengan
memberikan pendidikan kesehatan secara bertahap dan
berkelanjutan dengan memperhatikan masalah-masalah
yang dialami oleh penderita CKD
Pada penelitian ini tidak terdapat standar operasional
Measurement a. Cara pengukuran variabel
Pada penelitian ini coaching support merupakan
variabel independen dan kepatuhan merupakan
variabel dependen. Data dianalisis menggunakan uji
statistik yaitu Paired t-Test dan Independent t-Test
dengan signifikansi p<0,05.
b. Instrumen
Data dikumpulkan menggunakan lembar kuesioner
kepatuhan
c. Validitas dan reabilitas instrumen
Pada penelitian ini tidak dijelaskan nilai validitas dan
reabilitas instrumen yang digunakan

8. Telaah step 3 (aplikabilitas)


Dengan melihat hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan
kepatuhan yang signifikan pada kelompok intervensi artinya coaching
support berpengaruh terhadap peningkatan kepatuhan penatalaksanaan
CKD serta didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, maka
penelitian ini berimplikasi untuk dapat diterapkan, terapi ini sangat baik
untuk diterapkan terutama di rumah sakit sebagai bagian dari intervensi
keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien yang tidak
mematuhi diet dan pembatasan cairan.
Bentuk penerapan dari intervensi coaching support sebaiknya diterapkan
oleh perawat sebagai daily activity manajemen penderita CKD pada
stadium dini supaya menghambat progresivitas kerusakan ginjal sehingga
penderita tidak jatuh pada stadium lanjut. Edukasi pada penderita CKD
melibatkan peran serta keluarga yang dapat diberikan secara langsung
maupun secara tidak langsung karena semakin tinggi peran keluarga maka
semakin tinggi pula penderita CKD berperilaku patuh terhadap
pembatasan cairan dan diet.
Pemberian coaching support diawali dengan kontrak dengan keluarga
untuk menetapkan kesepakatan untuk berkomitmen mengubah sudut
pandang yang positif mengenai pengelolaan penyakit ckd yang diderita
melalui peningkatan kepatuhan meliputin empat aspek yaitu, kepatuhan
terhadap program hemodialisis, kepatuhan pada program pengobatan,
kepatuhan terhadap restriksi cairan dan kepatuhan mengikuti program diet
Pendekatan coaching support berbicara tentang apa yang paling
mengganggu tentang kondisi yang mereka alami, apa yang paling ingin
mereka ubah, dukungan yang mereka dapat untuk terjadi perubahan,
hambatan atau kesulitan yang harus diminimalkan untuk memajukan
perilaku sehat . Media yang bisa digunakan untuk memotivasi pasien
dalam melakukan hal-hal yang ditentukan untuk mereka lakukan yaitu
booklet, pamflet, audio CD, dan sejenisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, F. W. (2016). Pengaruh Self Efficacy Training Dengan Metode


Peer Mentoring Terhadap Self Efficacy dan Kepatuhan Klien End
Stage Renal Disease (ESRD) Yang Menjalani Hemodialisis
[Universitas Airlangga]. h7p://repository.unair.ac.id/id/eprint/ 45520
Bistara, D. N. (2015). Coaching support terhadap peningkatan kepatuhan
penatalaksanaan Dabetes Mellitus tipe 2. Retrieved November, 6,
2016
Hadiyanti, S. (2017). Pengaruh Self Management Education terhadap
Kepatuhan Asupan Cairan pada Klien yang Menjalani Hemodialisis
di RSUD Provinsi NTB [Universitas Airlangga].
h7p://repository.unair.ac.id/66438/
PERNEFRI. (2014). 7th Report of Indonesian Renal Registry. Indonesian
Renal Registry. h7ps:// www.indonesianrenalregistry.org/
data/INDONESIAN RENAL REGISTRY 2014.pdf
Ramelan, M. I., Ismonah, & Hendrajaya. (2013). Analisis Faktor faktor
yang Mempengaruhi Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan pada
Klien dengan Chronic Kidney Disease yang Menjalani
Hemodialisis. Jurnal Stikes Telogorejo, 8(3), 22–31. h7p://
ejournal.stikestelogorejo.ac.id/ index.php/ilmukeperawatan/article/
download/181/205
Sirur, R., Richardson, J., Wishart, L., & Hanna, S. (2009). The Role of
Theory in Increasing Adherence to Prescribed Practice.
Physiotherapy Canada, 61(2), 68–77. h7ps://doi.org/10.3138/physio.
61.2.68
Susanti, S., & Sulistyana, C. S. Pengaruh Coaching Support Terhadap
Kepatuhan Penderita Chronic Kidney Disease (CKD). Jurnal
Kesehatan Vokasional, 5(4), 217-223.
Susanti, S., & Bistara, D. N. (2021). The Effect of Coaching Support on
Kidney Function in Chronic Kidney Disease Patients. Open Access
Macedonian Journal of Medical Sciences, 9(T4), 106-110.

Lampiran

Jurnal Utama
SOP COACHING SUPPORT
1. Kontrak dengan keluarga. Pertemuan dengan penderita CKD diawali terlebih
dahulu kontrak dengan keluarga untuk menetapkan kesepakatan, guna
mencapai tujuan pelaksanaan coaching support
2. Pengkajian
Menemukan permasalahan yang dialami penderita mengenai diagnosis,
pengobatan dan pola hidup selama menghadapi suatu penyakit.
3. Mendefinisikan tujuan
Definisi tujuan dalam coaching support berfokus pada permasalahan berupa
ketidakpatuhan dalam penatalaksanaan CKD
4. Analisa
Menganalisa situasi yang terjadi saat ini guna pencapaian tujuan coaching.
Analisa yang dilakukan yaitu pengalaman penderita CKD dalam mengobati
penyakitnya.
5. Explore
Menetapkan berbagai pilihan untuk mencapai tujuan dalam coaching support.
Berbagai alternatif pilihan dalam mengobati penyakit CKD yang diderita, yaitu
meningkatkan kepatuhan penderita CKD dalam empat pilar penatalaksaan
CKD. Adapun yang termasuk dalam empat pilar penatalaksanaan CKD
diantaranya meliputi kepatuhan terhadap program hemodialisis, kepatuhan
pada program pengobatan, kepatuhan terhadap restriksi cairan dan kepatuhan
mengikuti program diet
6. Action plan
Mencapai perubahan dengan mengidentifikasi dan menentukan komitmen
dalam melaksanakan tindakan. Tahapan ini tercapai saat penderita memahami
manfaat dari kepatuhan pengelolaan penyakit CKD
7. Learning/Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran pada penderita CKD untuk
pengelolaan penyakit CKD yang diderita melalui pendidikan kesehatan selama
2 minggu. Pendidikan kesehatan yang diberikan terbagi dalam empat
pertemuan, yang meliputi: pemberian materi dan leaflet tentang empat pilar
penatalksanaan DM. Pertemuan kedua evaluasi pemahaman materi pertama
dan dilanjutkan demonstrasi kepatuhan pada program pengobatan,. Pertemuan
ketiga evaluasi pertemuan kedua dan dilanjutkan demonstrasi kepatuhan
terhadap restriksi cairan, Pertemuan keempat evaluasi materi pertama sampai
materi terakhir.
8. Feed back Pelatih dan yang dilatih yaitu penderita CKD mengadakan diskusi
mengenai hal-hal yang telah dipelajari selama empat kali pertemuan dan
berbagai kesulitan yang dialami untuk merubah perilaku guna meningkatkan
kepatuhan penderita CKD dalam empat pilar penatalaksanaan CKD.
1.

Anda mungkin juga menyukai