NIM : 6221289
Kelas: F
Resume Penyakit Saluran Kemih Pada Ibu Hamil Bersalin dan Nifas
c. PIELONEFRITIS AKUT
Insidensi 1-2% biasanya ada riwayat bakteriuri asimptomatik sebelumnya •
Berisiko pada ibu dan janin
Efek pada ibu : demam, endotoksemia bacterial, syok endotoksis, disfungsi
renal → gagal ginjal akut, leukositosis, trombositopenia, & peningkatan
produk fibrino Anemiaterjadi karena supresi sumsum tulang, peningkatan
peghancuran eritrosit, & pengurangan produksi eritrosit . Disfungsi paru-
paru ringan (batuk ringan, infiltrate paru) sampai berat (sindroma distress
pernafasan).
Efek pada janin: prematuritas, BBLR
Klnis: demam, menggigil, nyeri pinggang, mual, muntah, nyeri kepala,
sering BAK, dysuria, adanya hematuria yang terjadi karena batu saluran
kemih.
2. Penyakit pada ginjal
a. KALKULI URINARI
Insidensi 0,24% (1:425 wanita hamil)
Predisposisi untuk ISK, perawatan berulang, lahir premature, & intervensi
operatif
Penyebab: ISK kronis, hiperparatiroid, sistinuria (oksiluria) familial atau
kongenital, gout, & obstruktif uropati
Klinis: kolik renal, demam, nyeri pinggang, mual, & muntah, bakteriuri,
hematuri
untuk pemeriksaan Penunjang: USG
b. GAGAL GINJAL AKUT
Insidensi Jarang tetapi memiliki mortalitas tinggi, harus segera dicegah &
ditangani
Ditandai dengan penurunan fungsi ginjal ( ureum & kreatinin) & produksi
urin (< 40 ml/24 jam)
Penyebab aborsi, BBLR, premature, & lahir mati
Penyebab: Prerenal: hipoperfusi ginjal sekunder dari hypovolemia ibu
(pendarahan dehidrasi, solusio plasenta, septikemia, circulating nephrotoxins,
ketidak cocokan transfuse darah, preeklamsieklamsi, koagulopati intravascular
diseminata, hipoksemia).
Renal: glomerulonephritis akut, pielonefritis akut, amyloidosis
Postrenal: obstruksi urinari
Klinis: anoreksia, mual muntah, lesu, aritmia jantung, anemia, infeksi renal
atau ekstrarenal, trombosiyopenia, asidosis metabolic, ketidakseimbangan
elektrolit
c. GLOMERULONEFRITIS
Glomerulonefritis akut saat hamil → jarang dan meningkatkan pada pasien
abortus
Sering disalah artikan dengan preeklamsi
Bila terjadi → kontrol tekanan darah, cegah gagal jantung kongestif,
pemberian cairan & elektrotit, serta observasi ketat
Dapat berkembang menjadi glomerulonephritis kronis → derajat keparahan
fungsional ginjal, tekanan darah sebelumnya, Riwayat glomerulonephritis
Retardasi pertumbuhan intrauterin janin, lahir premature, solusio plasenta,
kematian janin intrauterine
d. KEHAMILAN PADA KONDISI KELAINAN GINJAL
1) Ginjal tunggal
Gangguan perkembangan atau post nefrektomi
Tidak ada kontraindikasi medis untuk kehamilan
nfeksi ginjal → tidak respon antibiotic → segera terminasi
2) Transplantasi ginjal
Bukan hambatan untuk hamil
Insidensi HT 30% & proteinuria 60%
Risiko infeksi tinggi, Prematur → retardasi pertumbuhan intrauterin &
abnormalitas janin → immunosupresan dan Letak kurang tepat →
distosia
3) Ektopik ginjal
Kelaianan suplai darah → obstruktif saat melahirkan → SC
4) Dialisis
Hemodialisis atau dialisa peritoneal → tetap dapat dilakukan
Jenis dialisa tidak mempengaruhi kehamilan
Kemungkinan dialysis dadapat diperpanjang 5-6x/minggu
Risiko → abortus, premature, & lahir mati