Anda di halaman 1dari 13

Faktor-Factor Yang Mempengeruhi Pelaksanaan

Pendidikan Dan Promosi Kesehatan

Dosen : Eka Yulia Fitria. Y, S.Kep.Ns.,M.kep

Kelas B Reguler 2016

Soraya Khairunnisa 04021381621053


Younanda Mirah Fransisca 04021381621081
Fidia Sucia Sari 04021381621070
Romayani 04021381621057
Yola Sari Aini 04021381621055
Rega Dwi Anugerah 04021381621080
Mustari 04021381621069

ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN AJARAN 2016/2017

i
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Faktor-Factor Yang
Mempengeruhi Pelaksanaan Pendidikan Dan Promosi Kesehatan”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak dan sumber yang kami cari sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Faktor-Factor Yang Mempengeruhi
Pelaksanaan Pendidikan Dan Promosi Kesehatan”. ini dapat memberikan manfaat.
    

                                                                                       Indralaya,  15 Mei 2017

                                                      Penyusun

ii
Daftar Isi

Cover ...................................................................................................................i

Kata pengantar.....................................................................................................ii

Daftar isi..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................3
C. Tujuan masalah.....................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Kesehatan........................................................4


B. Teori Precede-Proceed digunakan dalam promosi kesehatan.............4
C. Tujuan Pendidikan Kesehatan.........................................................6
D. Faktor – faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan


kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk
kehamilan dan persalinan.

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan,
kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup


sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan
yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta
bersama-sama.

Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat
dan pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan
pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan
dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan
ataupun penyuluhan kesehatan.

Mengingat tugas kita sebgai tim medis adalah salah satunya memperkanalkan
bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami akan
membahas tentang “Promosi Kesehatan”

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.


Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara lain bahwa

1
diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental
bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial
ekonominya. Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih
dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan kesehatan.

Oleh karena itu diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi
ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat
kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan
kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan. Reformasi di bidang kesehatan
perlu dilakukan mengingat lima fenomena yang berpengaruh terhadap pembangunan
kesehatan. Pertama, perubahan pada dinamika kependudukan. Kedua, Temuan-temuan
ilmu dan teknologi kedokteran. Ketiga, Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan
perdagangan bebas, revolusi informasi, telekomunikasi dan transportasi. Keempat,
Perubahan lingkungan .Kelima, Demokratisasi.

Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju IPTEK
dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah menggugurkan paradigma
pembangunan kesehatan yang lama yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif. Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu
Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang
bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga
kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif. Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang
diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang
bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman
yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya
kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat Indonesia
Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari

2
ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Dalam
Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan
orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health promotion is
the process of enabling people to increase control over, and to improve, their health,
WHO, 1986).

Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang
tentang pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang akan
melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan diri mereka.Untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, individu atau kelompok
harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasi-aspirasinya untuk memenuhi
kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan
fisik, sosial budaya, dan sebagainya). Kesehatan adalah sebuah konsep positif yang
menitikberatkan sumber daya pada pribadi dan masyarakat sebagaimana halnya pada
kapasitas fisik. Untuk itu, promosi kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari
sektor kesehatan, akan tetapi jauh melampaui gaya hidup secara sehat untuk
kesejahteraan (WHO,1986).

Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan


berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat
kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran
bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada
gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif
(Taylor, 2003).

B. RUMUSAN MASALAH
Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi pendidikan dan promos kesehatan?

C. TUJUAN MASALAH
Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pendidikan dan promos kesehatan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. secara umum adalah segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau
masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan
atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik
dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan
output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau
pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan.
(Notoadmojo, 2012)

2. Teori Precede-Proceed digunakan dalam promosi kesehatan

Dikutip dari Fertman pada tahun 2010 bahwa pendekatan terkenal untuk
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam program pendidikan kesehatan adalah
model Precede-Proceed yang dikemukakan oleh Green & Kreuter pada tahun 2005.
Bagian Precede pada model (fase 1-4) berfokus pada perencanaan program dan bagian
proceed (fase 5-8) berfokus pada pelaksanaa dan evaluasi. Delapan fase dari model
pedoman perencanaan dalam membuat program promosi kesehatan, dimulai dengan
keluaran yang lebih umum dan berubah menjadi keluaran yang lebih spesifik. Pada
akhirnya, proses memimpin untuk membuat program, menghantarkan program dan
mengevaluasi program.

Fase 1: Diagnosis Sosial

Dalam fase ini, program menentukan bagaimana kualitas hidup dari masyarakat
tersebut secara spesifik., Untuk mengetahui masalah itu maka sering digunakan indikator
sosial dari kesehatan dalam populasi spesifik (contohnya derajat kemiskinan, rata-rata

4
kriminalitas, ketidakhadiran, atau tingkat pendidikan yang rendah) yang berefek kepada
kesehatan dan kualitas hidup.

Fase 2: Diagnosis epidemiologi

Masalah sosial pada fase pertama dalam hal kesehatan adalah hal yang dapat
mempengaruhi kualitas kehidupan masyarakat. Dalam fase ke-2 ini program
mengidentifikasi faktor kesehatan atau faktor lain yang berperan dalam perburukan
kualitas hidup.

Fase 3: Penilaian Pendidikan dan Ekologis

Fokus dalam fase 3 bergantian menjadi faktor mediasi yang dapat mendorong
atau penghindar sebuah lingkungan positif atau perilaku positif. Faktor-faktor ini
dikelompokan kedalam tiga kategori: faktor-faktor predisposisi, faktorfaktor pemungkin
dan faktor-faktor penguat (Green & Kreuter, 2005).

Fase 4: Administrasi & Penilaian Kebijakan & Keselarasan Intervensi

Pada fase ini berisi tentang upaya untuk memperbaiki status kesehatan dapat
didukung atau dihambat oleh peraturan dan kebijakan yang ada. Sehingga dapat dilihat
bahwa fokus utama dalam administrasi dan penilaian kebijakan dan keselarasan
intervensi dalam fase ke empat adalah pemastian kenyatan, untuk meyakinkan bahwa ini
ada dalam aturan (sekolah, tempar kerja, organisasi pelayanan kesehatan, atau komunitas)
semua dukungan yang memungkinkan, pendanaan, kepribadian, fasilitas, kebijakan dan
sumber daya lainnya akan ditampilkan untuk mengembangkan dan pelaksanaan program.

Fase 5: Implementasi atau Pelaksanaan

Penyampaian program terjadi selama fase 5. Juga, proses evaluasi (fase 6), yang
mana dalam fase evaluasi yang pertama, terjadi dengan simultas dengan pelaksanaan
program.

Fase 6: Proses Evaluasi

5
Proses evaluasi adalah sebuah evalusi yang formatif, sesuatu yang muncul selama
pelaksanaan program.

Fase 7: Pengaruh Evaluasi

Fokus dalam fase ini adalah evaluasi sumatif, yang diukur setelah program
selesai, untuk mencari tahu pengaruh interfensi dalam prilaku atau lingkungan.

Fase 8: Hasil atau Keluaran Evaluasi

Fokus dari fase evualusi terakhir sama dengan fokus ketika semua proses berjalan
– indikator evaluasi dalam kualitas hidup dan derajat kesehatan.

3. Tujuan Pendidikan Kesehatan


Promosi kesehatan mempengaruhi 3 faktor penyebab terbentuknya perilaku
tersebut Green dalam (Notoadmojo, 2012) yaitu :
a. Promosi kesehatan dalam faktor-faktor predisposisi Promosi kesehatan bertujuan
untuk mengunggah kesadaran, memberikan atau meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang pemeliharaan dan penigkatan kesehatan bagi dirinya sendiri,
keluarganya maupun masyarakatnya. Disamping itu, dalam konteks promosi
kesehatan juga memberikan pengertian tentang tradisi, kepercayaan masyarakat
dan sebagainya, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan kesehatan.
Bentuk promosi ini dilakukan dengan penyuluhan kesehatan, pameran kesehatan,
iklan-iklan layanan kesehatan, billboard, dan sebagainya.
b. Promosi kesehatan dalam faktor-faktor enabling (penguat)
Bentuk promosi kesehatan ini dilakukan agar masyarakat dapat memberdayakan
masyarakat agar mampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan dengan
cara memberikan kemampuan dengan cara bantuan teknik, memberikan arahan,
dan cara-cara mencari dana untuk pengadaan sarana dan prasarana.
c. Promosi kesehatan dalam faktor reinforcing (pemungkin)
Promosi kesehatan pada faktor ini bermaksud untuk mengadakan pelatihan bagi
tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan sendiri dengan tujuan
agar sikap dan perilaku petugas dapat menjadi teladan, contoh atau acuan bagi
masyarakat tentang hidup sehat.

6
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan dapat mencapai
sasaran (Saragih, 2010) yaitu :
a. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru
yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya,
semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.
b. Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam
menerima informasi baru.
c. Adat Istiadat
Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai
sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
d. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang
yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan penyampai
informasi.
e. Ketersediaan waktu di masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat
untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

5. Metode Pendidikan Kesehatan


Menurut Notoadmojo (2012), berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai,
penggolongan metode pendidikan ada 3 (tiga) yaitu:

a. Metode berdasarkan pendekatan perorangan


Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk membina perilaku baru, atau
membina seorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau
alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Ada 2 bentuk pendekatannya yaitu :

7
1) Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling)
2) Wawancara
b. Metode berdasarkan pendekatan kelompok
Penyuluh berhubungan dengan sasaran secara kelompok. Dalam penyampaian
promosi kesehatan dengan metode ini kita perlu mempertimbangkan besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Ada 2 jenis tergantung besarnya
kelompok, yaitu :
1. Kelompok besar
2. Kelompok kecil
c. Metode berdasarkan pendekatan massa
Metode pendekatan massa ini cocok untuk mengkomunikasikan pesanpesan
kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga sasaran dari metode ini bersifat
umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
social ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan
yang ingin disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh
massa.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

8
1. Perilaku sehat : sikap dan tidakan proaktif untuk memelihara dan mecegah risiko terjadinya
penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan
masyarakat.

2. Melalui promosi kesehatan diharapka terjadinya perubahan prilaku yang terciptanya harapan-
harapan diatas, misalnya penyakit menular yang menjadi masalah serius di masyarakat seperti
TBC, ISPA, Kusta dll serta penykit tidak menular yang kian meningkat seperti diabetes, hipertnsi,
penyakit penyakit kardiovaskuler dll, perubahan gaya hidup semakin buruk seperti merokok,
tidak berolah raga konsumsi makanan yang berlemak dan strees.

3. Proses pengkajiannya: Kualitas hidup, Derajat kesehatan. Factor –faktor yang mempengaruhi :
Factor lingkungan : adalah factor fisik ,biologis, dan social budaya Factor perilaku dan gaya hidup
adalah suatu fator yang timbul karena adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme
terhadap lingkungan.

4. Pengaruh dan pencapaian promosi kesehatan yang dipromosikan pada masyarakat .


Menghasilkan dengan adanya pengertian dan pemahaman maka sesungguhnya intervensi dan
ketidakadilan ,ketidak acuhan apapun bentuknya yang mengakibatkan ketidaksehatan tubuh
manusia ,kejiwaan, lingkungan alam, dan lingkungan sosialnya adalah merupakan pelanggaran
“sehat adalah hak setiap orang” .

9
DAFTAR PUSTAKA

Barata, Atep Adya.2003.Dasar-Dasar Pelayanan Prima.Eleex media computindo.

10

Anda mungkin juga menyukai