PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL PEMBAHASAN
SIMPULAN
PENDAHULUAN
• Hotel sebanyak 52 hotel dengan kelas hotel Non Bintang (567 Kamar dengan
782 Tempat tidur)
• Fasilitas Perbankan (Bank BRI, Bank NTT dan Bank BNI)
Tujuan Penelitian
Mosaik citra spot 6 dan 7 KLHK Tahun 2017, citra dari Google
Earth, potensi desa (PODES) tahun 2018, laporan, dan
dokumen-dokumen lain yang relevan. Adapun alat yang
digunakan adalah alat tulis, kamera, dan laptop dengan
software ArcGIS 10.2, Google Earth dan Global Positioning
System (GPS).
Jenis dan Sumber Data
No. Tujuan Jenis Data Sumber Teknik Analisis Output
Data
1 Mengidentifikasi Jumlah dan BIG Modifikasi Peta Potensi
potensi wisata dan sebaran obyek Dinas PU Analisis Daerah dan
menganalisis wisata BPS Operasi-Objek Kesesuaian
kesesuaian lokasi Koordinat KLHK dan Daya Tarik Wisata
wisata di sebaran obyek Disparekr Wisata Alam,
Kabupaten Ngada wisata alam dan af DJPHKA (2003)
budaya
Peta DEM
Koordinat titik
kota kecamatan
Peta jaringan
jalan
Peta tutupan
lahan
Peta RBI
2 Mengidentifikasi Jumlah Penduduk BPS Metode Tingkat
perkembangan Jumlah dan Jenis Dinas PU Skalogram Perkembanga
wilayah Kabupaten Fasilitas Sarpars Dinas n WIlayah
Ngada dilihat dari untuk wisata Pariwisata
kelengkapan sarana
dan prasarana
Analisis Kesesuaian Lokasi Wisata
(a) keberagaman bentang (b) keberagaman obyek (c) keunikan sumberdaya (d) kepekaan sumberdaya
alam wisata
(e) variasi kegiatan wisata (f) variasi ketinggian (g) variasi kelerengan (h) kriteria aksesibilitas
wilayah Kabuapten Ngada
didominasi daya tarik tinggi yaitu
sebesar 50.60% pada 61 wilayah
desa, daya tarik sedang (47.01%)
pada 87 desa dan daya tarik rendah
(2.38%) pada tiga desa yaitu
Kisanata, Ngedukelu dan Tarawali.
Sedangkan berdasarkan peta
penilaian unsur jarak desa
terhadap titik pusat kota
kecamatan (gambar xx ). Wilayah
Ngadayang memiliki aksesibilitas
tinggi (95%) pada 107 desa,
Aksesibilitas sedang (4.4%) 42 desa
di dan aksesibilitas rendah (0.6%)
pada dua desa yaitu Lengkosambi
Timur dan Lengkosambi.
Daya tarik tinggi-aksesibilitas
tinggi (total seluas 26.22%) pada
32 desa; (b) Daya tarik tinggi-
aksesibilitas sedang (total seluas
34.56%) pada 27 desa; (c) Daya
tarik tinggi-aksesibilitas rendah
(total seluas 2.38%) pada 2 desa;
(d) Daya tarik sedang-aksesibilitas
tinggi sebesar (total seluas
24.24%) pada 72 desa; (e) Daya
tarik sedang-aksesibilitas sedang
(total seluas 12.45%) pada 15
desa; (f) Daya tarik rendah-
aksesibilitas tinggi (total seluas
0.14%) pada 3 desa yaitu
Kisanata, Ngedukelu dan Tarawali.
Tingkat Perkembangan Wilayah
Berdasarkan Sarana Prasarana Wisata