Anda di halaman 1dari 7

KOMPONEN KESEHATAN MASYARAKAT

1. komponen besaran dampak


A. Tahap Konstruksi
a) Dampak Besar dan Penting yang di Pantau
Dampak gangguan kesehatan dan keselamatan kerja pada tahap konstruksi
bersumber dari pelaksanaan kegiatan pengangkutan bahan material oleh mobil
angkutan material yang lalu-lalang di sekitar area pemukiman masyarakat. Dampak
ini berupa dampak secara langsung terhadap kesehatan dan keselamatan
masyarakat yang berada atau melintas di jalan yang di lalui oleh mobil angkutan
material yang menuju ke lokasi rencana usaha dan atau/kegiatan. Dampak
kesehatan yang paling berpengaruh yaitu terpaparnya debu/polusi yang di hasilkan
oleh mobil angkutan material yang dapat meningkatkan jumlah penyakit ISPA
(Infeksi Saluran Penapasan Akut) di lokasi yang di lalui oleh mobil angkutan
material tersebut, oleh karena itu terhadap kemungkinan peningkatan jumlah
penyakit ISPA di lokasi tersebut pihak pemrakarsa bekerjasama dengan pihak
kesehatan memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang berada di lokasi
yang di lalui oleh mobil angkutan material tersebut dan memberikan peringatan
bahwa setiap masyarakat selalu menggunakan masker selagi keluar rumah.
Sedangkan dampak keselamatan masyarakat juga yang paling berpengaruh
yaitu terjadinya kecelakaan kepada masyarakat yang melintas di jalan yang di lalui
oleh mobil angkutan material tersebut, oleh karena itu pemrakarsa bekerjasama
dengan pihak perhubungan memasang rambu – rambu di lokasi yang memang
rawan akan terjadinya kecelakaan sehingga masyarakat yang berada di lokasi
tempat di laluinya mobil angkutan material menjadi aman dan nyaman.

b) Sumber Dampak
Sumber dampak gangguan kesehatan dan keselamatan masyarakat pada tahap
konstruksi adalah kegiatan pengangkutan (mobilisasi) bahan material ke lokasi
rencana usaha dan atau/kegiatan.

c) Parameter Lingkungan yang di pantau


Parameter lingkungan hidup yang dipantau dalam pemantauan dampak
gangguan kesehatan dan keselamatan kerja adalah tidak terjadinya gangguan
kesehatan dan keselamatan kerja pada para tenaga kerja di lokasi rencana
usaha dan atau kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Wisata Air
Terjun Desa Kajulangko.

d) Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup


Tujuan rencana pemantauan dampak gangguan kesehatan dan
keselamatan masyarakat serta pekerja adalah Mengetahui tingkat kesehatan
dan keselamatan masyarakat dan para tenaga kerja yang terlibat langsung
dalam pelaksanaan kegiatan maupun masyarakat yang di lalui oleh mobilisasi
bahan material ke lokasi rencana usaha dan atau/kegiatan.

e) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup


 Metode Pengumpulan dan Analisis Data
 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pemantauan gangguan kesehatan dan
keselamatan kerja adalah dengan melakukan wawancara secara langsung
ke masyarakat yang terlibat secara langsung sebagai tenaga kerja dalam
rencana usaha dan/atau kegiatan. Selain itu pengumpulan data dilakukan
dengan observasi untuk mengetahui gejala dan berbagai kemungkinan
dampak kesehatan dan gangguan keselamatan kerja para pekerja dan
masyarakat ketika melakukan aktifitasnya di lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan.
 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari pemantauan ditabulasi, dilakukan analisis
secara kuantitif-deskriptif, sehingga besarnya pengaruh keberadaan
rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap dampak kesehatan dan
keselamatan masyarakat dan para pekerja.

 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pemantauan dampak gangguan kesehatan dan keselamatan kerja
akan dilakukan pada lokasi pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan
dan pada lokasi pemukiman masyarakat yang di lalui oleh mobilisasi bahan
material yaitu pada Desa Kajulangko dan Desa Pusungi Kecamatan
Ampana Tete Kabupaten Tojo Una – Una.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dampak gangguan kesehatan dan keselamatan kerja
mulai dilaksanakan pada tahap konstruksi sebelum penerimaan tenaga
kerja sampai berakhirnya kegiatan konstruksi rencana usaha dan atau
kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Wisata Air Terjun Desa
Kajulangko.

f) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tojo Una-Una.

Pengawas : DPKPLH (Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan


Lingkungan Hidup) Kabupaten Tojo Una – Una, Dinas Kesehatan
Tojo Una-Una, Dinas Perhubungan Tojo Una-Una.

Pelaporan : DPKPLH (Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan


Lingkungan Hidup) Kabupaten Tojo Una – Una.

B. TAHAP OPERASI
a) Dampak Besar dan Penting yang di Pantau
Dampak gangguan kesehatan dan keselamatan kerja pada tahap Operasi
bersumber dari resistensi peningkatan penyakit menular yang oleh sebab ini di
akibatkan tercemarnya sumber air sungai yang merupakan sumber utama yang
dikonsumsi oleh masyarakat atau pekerja dan juga peningkatan penyakit ISPA
(infeksi Saluran Pernapasan Akut). Dampak ini berupa dampak secara langsung
kepada masyarakat dan pekerja, yang mana apabila masyarakat mengkonsumsi air
yang tercamar maka akan timbul berbagai penyakit yang dapat menular seperti
Diare, Demam dan cacingan. Maka dengan ini pemrakarsa harus bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una melakukan kegiatan rutin
pengecekan kandungan air walaupun Pemrakarsa telah menggunakan filter
penyaringan air kotor manjadi air bersih di Lokasi rencana usaha dan atau/kegiatan
tersebut.
Dampak resistensi peningkatan penyakit menular juga karena peningkatan
penyakit ISPA (Insfeksi Saluran Pernapasan Akut) dampak ini berupa dampak
secara langsung kepada masyarakat yang lokasinya di lalui oleh mobilisasi bahan
material sehingga masyarakat tidak sengaja langsung menghirup debu/polutan yang
di hasilkan oleh kendaraan tersebut. Maka dengan ini pemrakarsa bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una melakukan sosialisasi kepada
masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat dan juga pada saat melakukan
aktivitas di luar rumah selalu menggunakan masker wajah sehingga Virus dan
Bakteri dari ISPA tidak menular ke orang lain.

b) Sumber Dampak
Sumber dampak gangguan kesehatan dan keselamatan kerja pada tahap
Produksi adalah kemungkinan tercemarnya sumber air sungai yang merupakan
konsumsi utama masyarakat yang berada dekat dengan rencana usaha dana
tau/kegiatan dan kegiatan pengangkutan (mobilisasi) bahan material ke lokasi
rencana usaha dan atau/kegiatan.

c) Parameter Lingkungan Yang Dipantau


Parameter lingkungan hidup yang dipantau dalam pemantauan dampak
gangguan kesehatan dan keselamatan kerja adalah tidak terjadinya gangguan
kesehatan dan keselamatan kerja pada para tenaga kerja di lokasi rencana
usaha dan atau kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Wisata Air
Terjun Desa Kajulangko.

d) Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup


Tujuan rencana pemantauan dampak gangguan kesehatan dan keselamatan
masyarakat serta pekerja adalah Mengetahui tingkat kesehatan dan
keselamatan masyarakat dan para tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan maupun masyarakat yang di lalui oleh mobilisasi bahan
material ke lokasi rencana usaha dan atau/kegiatan dan kemungkinan
tercemarnya sumber air yang di konsumsi oleh masyarakat dan pekerja.
e) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisis Data
 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pemantauan gangguan kesehatan dan
keselamatan kerja adalah dengan melakukan wawancara secara langsung
ke masyarakat yang terlibat secara langsung sebagai tenaga kerja dalam
rencana usaha dan/atau kegiatan. Selain itu pengumpulan data dilakukan
dengan observasi untuk mengetahui gejala dan berbagai kemungkinan
dampak kesehatan dan gangguan keselamatan kerja para pekerja dan
masyarakat ketika melakukan aktifitasnya di lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan.
 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari pemantauan ditabulasi, dilakukan analisis
secara kuantitif-deskriptif, sehingga besarnya pengaruh keberadaan
rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap dampak kesehatan dan
keselamatan masyarakat dan para pekerja.

 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pemantauan dampak gangguan kesehatan dan keselamatan kerja
akan dilakukan pada lokasi pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan
dan pada lokasi pemukiman masyarakat yang di lalui oleh mobilisasi bahan
material yaitu pada Desa Kajulangko dan Desa Pusungi Kecamatan
Ampana Tete Kabupaten Tojo Una – Una.

 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pemantauan dampak gangguan kesehatan dan keselamatan kerja
mulai dilaksanakan pada tahap konstruksi sebelum penerimaan tenaga
kerja sampai pada tahap Operasi rencana usaha dan atau kegiatan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Wisata Air Terjun Desa Kajulangko.
f) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pelaksana : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tojo Una-Una.

Pengawas : DPKPLH (Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan


Lingkungan Hidup) Kabupaten Tojo Una – Una, Dinas Kesehatan
Tojo Una-Una.

Pelaporan : DPKPLH (Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan


Lingkungan Hidup) Kabupaten Tojo Una – Una.

Anda mungkin juga menyukai