OLEH :
KELOMPOK 7B
ANGGOTA :
Ilham Purwadi 1710932035
Reki Azura Pratama 1710932049
Afifah 1710933002
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Ir. Rika Ampuh Hadiguna, MT IPM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
mesin ukur 1 13 7 4 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0
mesin potong dan gunting 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2 1 0 1
mesin potong plat 3 0 0 0 2 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0
mesin potong profil 4 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
mesin punc 5 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0
mesin gerindra 6 0 0 0 0 0 3 1 0 0 3 0 0 0 0
mesin drill 7 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 1 1
mesin press 8 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 0
mesin tekuk plat 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
mesin las 10 0 0 0 0 0 3 0 0 0 1 0 0 0 1
mesin kompressor 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
mesin jahit 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
mesin potong kawat 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
meisn bending profil 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
perakitan 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat berapa jumlah input material per
bulan yang dipindahkan antar mesin. Input perpindahan material per bulan antar
mesin dapat dicari dengan cara melihat route pemprosesan bahan. Sehingga
perhitungan input perpindahan mesin dapat dilihat pada perhitungan bawah
(perhitungan perpindahan input material per bulan dari mesin 1) :
= 269,37 unit
Berdarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa ada sekitar 269,37 unit
yang dapat dipindahkan dari mesin 1 ke mesin yang lain dalam satu bulan. Jumlah
dipakai sebagai jumlah input yaitu total input per bulan dari material 1 sampai
material 27. Karena pada material 1-27 terdapat route produk yang berawal dari
mesin 1 yang akan dipindahkan ke mesin lain. Sehingga dapat dibuat From to
Chart dengan cara mengkalikan input perpindahan yang dipindahkan oleh mesin
ke mesin yang lainnya. Sehingga dapat From to Chart seperti Tabel 4 dibawah
ini:
Tabel 4. From to Chart Perpindahan Unit
from/to inisial mesin ukur mesin potong dan gunting mesin potong plat mesin potong profil mesin punc mesin gerindra mesin drill
1 2 3 4 5 6 7
mesin ukur 1 3502 1886 1077 0 0 0
mesin potong dan gunting 2 0 0 0 161 161 0
mesin potong plat 3 0 0 0 511 255 1021
mesin potong profil 4 0 0 0 0 757 0
mesin punc 5 0 0 0 0 0 94
mesin gerindra 6 0 0 0 0 0 2317
mesin drill 7 0 0 0 0 0 0
mesin press 8 0 0 0 0 0 0 0
mesin tekuk plat 9 0 0 0 0 0 0 0
mesin las 10 0 0 0 0 0 739 0
mesin kompressor 11 0 0 0 0 0 0 0
mesin jahit 12 0 0 0 0 0 0 0
mesin potong kawat 13 0 0 0 0 0 0 0
meisn bending profil 14 0 0 0 0 0 0 0
perakitan 15 0 0 0 0 0 0 0
Berikut struktur organisasi dari Perusahaan Kursi yang akan didirikan yaitu :
Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan Kursi
Perusahaan kursi dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh
seorang Sekretaris, Direktur Utama mengepalai empat divisi yakni Divisi
Pengembangan, Divisi Produksi, Divisi Keuangan dan ADM dan Divisi
Pemasaran. Setiap divisi dikepalai oleh seorang Manager Divisi. Divisi
Pengembangan betugas melakukan pengembangan metode baru, pengembangan
produk dan melakukan pengontrolan kualitas produk, divisi ini beranggotakan
Staff Riset dan Pengembangan dan Staff Qulity Control. Divisi Produksi
bertanggung jawab mengatur kegiatan produksi terdiri dari Staff Produksi, Staff
PPIC, Staff Tecnical Engginering dan Staff Mecanical Engginering. Divisi
Keuangan dan ADM bertugas mengatur keuangan dan kepegawaian dalam
perusahaan, adapun anggota dari divisi ini adalah Staff Teknologi Informasi, Staff
HARI dan GA, Staff Purchasing, Staff Fianance and Budgeting Control, Staff
Accounting and Tax, Staff System and Cost Control. Divisi terakhir adalah Divisi
Pemasaran bertugas menjaga hubungan perusahaan dan konsumen, divisi ini
beranggotakan Staff Marketing, Staff Distribution Networking dan Staff Logistik.
1 Kantor
2 Kantin
3 Mesjid/Mushalla
4 Tempat Parkir
5 Pos s ecurity
6 Kes ehatan
7 Pembuangan Limbah
8 Toilet
9 Gudang
10 Storage
12 Departemen Produks i
Pada perancangan ARC perlu diketahui alasan antar hubungan fasilitas dan
indeks untuk alasan antar hubungan fasilitas beserta warna. Hal tersebut dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 10. Alasan Antar Hubungan Fasilitas
Reason
1 Material Flow
2 Membutuhkan Personel yang sama
3 Membutuhkan area produksi dan tempat yang sama
4 Berdebu dan Bising
5 Bau dan Kotor
Pada perancangan ARC perlu diketahui alasan antar bagain kantor dan
indeks untuk alasan antar bagian kantor beserta warna. Hal tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat bahwa apabila anatr bagian kantor
memiliki 3 alasan akan memperoleh huruf A yang berarti dekat dan mutlak,
bagian kantor memiliki 2 alasan akan memperoleh nilai E yang berarti dekat dan
tidak mutlak. Bagian kantor memiliki 1 alasan akan memiliki nilai I yang berarti
agak berjauhan. Sedangkan apabila tidak ada alasan berarti antar bagian kantor
netral dan huruf O. Sedangkan 2 alasan yang tergolong buruk yaitu mendapatkan
huruf X dan 1 alasan buruk mendapatkan huruf U. Sehingga didapatkan ARC
antar bagian kantor dapat dilihat pada lampiran C. Pada ARC di Lampiran C
tersebut dapat dilihat bahwa ada terdapat hubungan antar fasilitas yang memiliki
indeks A, E, I , O, U, X. Indeks A contohnya dapat dilihat contohnya pada
fasilitas Ruang kerja, Ruang meeting, dan Meja informasi. Pada fasilitas ini
mendapatkan indeks A dengan pertimbangan bahwa fasilitas ini memiliki daerah
yang sama dan didekatkan karena pada fasilitas ini juga mempertimbnagkan
bagaimana informasi mengalir dari pekerja satu ke pekerja lainnya yang sangat
berkaitan dengan operasional kantor. Sedangkan pada indeks X contohnya dapat
dilihat dari hubungan antar fasilitas mushalla dengan pantry. Hal ini
dipertimbangkan pada fasilitas pantry yang memiliki unsur berisik, gangguan, dan
kotor yang nantinya akan menagnggu kenyamanan para operator dan pekerja
pabrik dalam melaksanakan ibadah. Indeks O terdapat contohnya pada fasilitas
ruang kerja dengan mushalla. Hal ini dikarenakan pada antar fasilitas dimana pun
letaknya tidak akan menganggu sistem operasional yang ada di kantor. Indeks E
contohnya terdapat pada hubungan antar fasilitas ruang meeting dengan ruang
tunggu. Hal ini mempertimbangkan bahwa kegunaan dan fungsi antar fasilitas
tersebut memiliki hubungan yang keterkaitan mengenai informasi dan personil.
Sehingga, dapat dipertimbangkan antar fasilitas tersebut dekat tapi tidak harus
mutlak. Indeks I contohnya terdapat pada hubungan antar fasilitas ruang kerja dan
toilet perempuan/laki-laki. Hal ini dengan pertimbangan bahwasanya fasilitas
kantor dan toilet memiliki area yang sama supaya apabila ada operator dan
pekerja yang mengalami keluhan dapat langsung menggunakan fasilitas tersebut
dan tidak memakan waktu yang lama menuju fasilitas toilet tersebut, yang
nantinya akan mengakibatkan operasional kantor delay yang dapat merugikan
pihak perusahaan.. Indeks U terdapat contohnya pada fasilitas toilet laki-laki dan
perempuan dengan pertimbangan adanya perbedaan penggunaan fasilitas dan
menghindarkan kejadian yang tidak diinginkan, seperti kesalahan masuk fasilits
ketika sedang mengalami keluhan.
A O X A O X A O X A O X
10,12 1,2,3,4,5,6,8,11 - 9,10 2,4,5,6,8 - - 4,5,6,9,10,11,12,3 - - 1,5,6,9,10,11,8 7
E U I E U I E U I E U I
- 7 - 11,7 3 1 - 2 1,7 - 2,4,12 -
A O X A O X A O X A O X
- 4,5,11 1,2,3,6 9,12 1,2,3,4,5,6,8,11 - - 2,3,4,5,9,10,11 7 - 1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12 -
E U I E U I E U I E U I
12 9,10 8 - 7 - - - 6,8,12 - - -
A O X A O X A O X A O X
- 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 - - 1,2,5,6,7,8,9,10,11,12 - - 2,3,4,5,8,9,10,11,12 7 - 1,3,4,5,9,10,11,12 7
E U I E U I E U I E U I
12 - - - 3 - - - 1 - 3,8 -
E U I E U I E U I
8,9 6 2,3 8 6 - - 2 1
A O X A O X A O X
9 2,3,4,6 7 8,5 2,3,4,7 - - 1,2,3,5,8,9 7
E U I E U I E U I
1,5 - - 1 6 - - 6 -
A O X A O X A O X
- 2,3,7,8 - - 2,3,6,9 1,4,5,8 - 4,5,6,7,8,9 -
E U I E U I E U I
- 1,4,5,9 - - - - - 3 1