Anda di halaman 1dari 3

ACCESS CONTROL LIST

ACL yang merupakan kependekan dari access control list adalah aturan yang ditetapkan
dalam sebuah jaringan. Tujuan untuk mengontrol dan mengelola trafik data jaringan. Ada dua
aturan pokok yang dapat ditetapkan pada ACL, yaitu sebagai berikut.

1.Allow
Secara arti dalam bahasa memiliki makna izin atau diizinkan. Artinya,pada kondisi ACL,setiap
paket data yang dilewati pada perangkat router atau switch akan diizinkan menuju alamat
tujuannya.

2. Deny
Adapun kondisi deny, akan berbeda dengan allow. Secara etimologi, bearti ditolak mak setiap
paket data yang melewati perangkat router atau switch ketika memenuhi persyaratan
tertentu yang ditolak

10.10.10.1/18

incoming Outcoming

Fa0/1 Fa0/2

11.11.11.1/18
11.11.11.1/18

Gambar konsep ACL

Perhatikan Gambar 1.20. Gambar tersebut dianalogikan ada dua paket data dari dua sumber
berbeda, yakni dari IP address 10.10.10.1/8 yang oleh router akan diseleksi berdasarkan ACL
yang telah ditetapkan. Output yang dihasilkan adalah hanya pkaet data dari sumber IP Addess
11.11.11.1/8 saja yang diizinkan melewati router tersebut.
Cara kerja ACL berdasarkan jenis interface-nya dapat dibagi dua macam,yaitu inbound
autbound.

1. Inbound
Inbound adalah tipe ACL yang dipasangkan pada interface masukan atau IN, yaitu ketika
paket data akan memasuki paket router atau switch. Pada saat interface router atau switch,
paket data biadanya mengandung informasi IP address asal pengiriman dan NIP Address
tujuan di dalam header-nya. Oleh karena itu, dengan inbound, anda dapat mengacu pada
keriteria digunakan pada setiap paket data yang akan difilter terlebih dahulu ketika memasuki
interface.
Sering kali para administrator membuat aturan lebih dari satu untuk benar-benar
memastikan bahwa paket data tersebut telah difilter sesuai kebijakan perusahan. ACL akan
memeriksa paket data tersebut line by line, yang bearti bahwa paket akan dicocokan dengan
barisan ACL. Jika menenuhi ketentuan, akan diputuskan bahwa paket tersebut diizinkan atau
ditolak. Jika pada baris pertama ternyata tidak menemukan unsur, akan dilanjutkan pada
pemeriksaan baris ACL berikutnya. Namaun, jika menemukan karakteristiknya, paket akan
dihadapkan pada pilihan ditolak atau diizinkan lewati.

2. Outbound
Ptroses outbound dilakukan setelah paket data berhasil memasuki perangkat dan baru akan
disaring berdasarkan ACL ketika berhasil melewati proses routing. Paket data untuk pertama
kaliny diperiksa alamat tujuannya, kemudian diperiksa ke arah proses routing-nya.
Selanjutnya, akan dicari informasi rute jalur yang tersedia pada tabel routing. Jika tidak
ditemukan, paket tersebut akan berhenti pada tahap ini Namun, jika ditemukan jalur routing-
nya baru diperiksa dalam ketentuan bahwa akan diizinkan atau ditolak.
Jika dilihat dari cara mendefinisikan ACL berdasarkan penomorannya, ACL dapat dibedakan
menjadi dua kategori sebagai berikut.

1. Standard
Dikatakan ACL standard jika memiliki range nomor ACL antara 1 sampai 99 dan 1300 sampai
1999.

Gambar 1.22 Proses ACL router Cisco.

Sebagai contoh, Anda akan memblokir setiap paket data dari komputer dengan jaringan
192.168.100.0/24 menuju jaringan 192.168.200.0/24. Jika Anda menerapkan ACL standard
pada R1 dengan perintah access-list 10 deny 192.168.100.0.0.0.0.255, setiap paket data dari
network tersebut akan diblokir semua, meskipun tidak semua paket data selalu menuju
jaringan 192.168.200.0/24. ACL tersebut akan mengakibatkan semua komputer dalam
jaringan 192.160.100.0/24 tidak dapat terkoneksi dengan jaringan lainnya. Oleh karena itu,
sebaiknya ACL Standard harus diatur di router terjauh. Hal tersebut dikarenakan ACL Standard
hanya mengenali filter berdasarkan IP sumber pengirim.
2.Extended
Adapun extended memiliki rentang penomoran antara 100-199 dan 2000-2699. Perhatikan
ilustrasi Gambar 1.22, jika Anda menginginkan untuk memblokir setiap permintaan data
menuju port 80 dari jaringan 192.168.100.0/24 menuju 192.168.200.0/24, Anda dapat
menuliskan perintah sebagai berikut.
Access-list 104 deny tcp 192.168.100.0.0.0.0.255 any eq 80
Permasalahannya adalah di manakah sebaiknya Konfigurasi tersebut Anda letakkan? Jika
diletakkan di R2, setiap data dari jaringan 192.168.100.0/24 menuju 192.168.200.0/24 akan
terus mengalir dari R1 menuju R2 tanda terkecuali, baru kemudian filter akan dilakukan oleh
R2. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan data yang mengurangi kapasitas
bandwidth R2. Oleh Karena itu, sebaiknya ACL diterapkan pada R1 sehingga sebelum
dilewatkan menuju R2 akan difilter terlelebih dalu oleh R1.pada saat anada menuliskan
alamat network pada ACL seperti access-list 104 deny tcp 192.168.100.0 .0.0.0.255 any eq 80
anda dapat melihat urutan angka 0.0.0.255 seolah mirip dengan subnet.Namun sebenarnya
itu bukan subne, melainkan wiidcard mask, yaitu makanisme yang digunakan untuk acuan
bagi ACL agar dapat melihat dan menetukan bagian bit dalam sebuat IP Address pada header
paket data.

Anda mungkin juga menyukai