Anda di halaman 1dari 14

Mode Port Switch

Ada 3 mode switch antara lain :


1. Statis VLAN yaitu port switch yang dikonfigurasikan
secara manual pada setiap port-nya
2. Dinamis VLAN yaitu dikonfigurasi menggunakan
server khusus yang dinamakan VLAN membership
Policy Server (VMPS). Server akan memberikan
konfigurasi secara otomatis berdasarkan MAC
Address.
3. Voice VLAN yaitu port yang dikonfigurasi menjadi
mode voice. Dengan demikian port tersebut dapat
digunakan menggunakan ip phone.
Inter VLAN Routing
Apa itu Inter VLAN Routing
Bagaimana dengan materi VLAN yang sebelumnya,
apakah sudah paham?

Seperti kita tahu saat kita membuat VLAN maka host di


VLAN dan network yang berbeda tidak dapat
berkomunikasi, itu karena switch (layer 2) hanya melayani
komunikasi dalam jaringan local atau 1 network.

Oleh karena itu, kita membutuhkan perangkat di layer 3


yaitu router yang digunakan untuk menghubungkan
network yang berbeda agar dapat berkomunikasi.
InterVLAN Routing adalah proses routing yang di
jalankan oleh router yang bertujuan agar masing-
masing komputer pada VLAN yang berbeda bisa saling
berhubungan. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet
yang unik pada network. Konfigurasi subnet akan
memfasilitasi proses routing pada lingkungan
beberapa VLAN.

Jadi Inter VLAN Routing digunakan untuk


menghubungkan VLAN yang berbeda network. untuk
menghubungkanya kita harus menggunakan
perangkat layer 3 yaitu router.
Ada beberapa pilihan yang dapat digunakan
untuk menghubungkan dua buah VLAN yang
berbeda, antara lain :

1. Router dengan interface yang berbeda untuk


setiap VLAN.
2. Router dengan Trunk link (Router on a Stick).
3. Multi Layer Switch
Cara Kerja Inter VLAN

1. Device network yang berbeda VLAN tidak dapat berkomunikasi dengan device
lainnya. tanpa router dan L3 switch, yang berfungsi untuk merutekan trafik antar
VLAN.

2. Konfigurasi VLAN bermanfaat untuk mengontrol size broadcast domain dan


menjaga trafik local.

3. Untuk mengkoneksikan end-devices didalam satu VLAN dengan VLAN lainnya


dibutuhkan komunikasi InterVLAN.

4. InterVLAN membutuhkan interface fisik router atau sub-interface router sebagai


gateway masing-masing VLAN dan L3 switch.

5. Penggunaan sub-interface router untuk Inter VLAN disebut juga sebagai Router-
on-Stick.

6. Sub-interface router untuk InterVLAN membutuhkan protocol trunking ISL atau


802.1Q.
Router On a Stick
Untuk menghubungkan VLAN yang berbeda, dibutuhkan perangkat layer
3 baik itu router atau switch layer 3.

Cara pertama adalah dengan menggunakan satu router melalui satu


interface.

Teknik ini disebut router on a stick.


Kekurangan dari teknik ini adalah akan terjadi collision domain karena
hanya menggunakan satu interface.

Ada 2 trunking protocol yang biasa digunakan:


• ISL = cisco proprietary, bekerja pada ethernet, token ring dan FDDI,
menambahi tag sebesar 30byte pada frame dan semua traffic VLAN
ditag.

• IEEE 802.1Q (dot1q) = open standard, hanya bekerja pada ethernet,


menambahi tag sebesar 4byte pada frame.
ACCESS CONTROL LIST
( ACL )
ACL (Access Control List) merupakan metode selektivitas
terhadap packet data yang akan dikirimkan pada alamat yang
dituju.
Secara sederhana ACL dapat kita ilustrasikan seperti halnya
sebuah standard keamanan. Hanya packet yang memiliki
kriteria yang sesuai dengan aturan yang diperbolehkan
melewati gerbang keamanan, dan bagi packet yang tidak
memiliki kriiteria yang sesuai dengan aturan yang diterapkan,
maka paket tersebut akan ditolak.

ACL dapat berisi daftar IP address, MAC Address, subnet, atau


port yang diperbolehkan maupun ditolak untuk melewati
jaringan.
ACL (Access Control List) adalah metode untuk
memfilter paket-paket yang keluar masuk jaringan
melalui router.

Paket yang dapat di filter oleh ACL adalah source IP,


destination IP dan port TCP/UDP. ACL dibagi menjadi
dua yaitu; Standard ACL dan Extended ACL. Standard
ACL menggunakan angka 1-99 dan Extended ACL
menggunakan angka 100-199.

ACL memberi kemudahan pada pembuat jaringan


untuk melakukan blok network.
Jenis ACL
1. Standard ACL
Standard ACL merupakan jenis ACL yang paling sederhana. Standard ACL
hanya melakukan filtering pada alamat sumber (Source) dari paket yang
dikirimkan. Alamat sumber yang dimaksud dapat berupa alamat sumber
dari jaringan (Network Address) atau alamat sumber dari host. Standard
ACL dapat diimplementasikan pada proses filtering protocol TCP, UDP atau
pada nomor port yang digunakan. Meskipun demikian, Standard ACL hanya
mampu mengijinkan atau menolak paket berdasarkan alamat sumbernya
saja. Berikut ini adalah contoh konfigurasi dari Standard ACL.

Router(config)#access-list [nomor daftar akses IP standar] [permit / deny]


[IP address] [wildcard mask]

Pada konfigurasi di atas, nomor daftar akses IP adalah 1 – 99, kemudian


permit / deny adalah sebuah parameter untuk mengizinkan atau menolak
hak akses. IP address diisi dengan alamat pengirim atau alamat asal,
kemudian wildcard mask adalah untuk menentukan jarak dari suatu
subnet.
Jenis ACL
2. Extended ACL
Extended ACL merupakan jenis ACL yang mampu memberikan tingkat
keamanan yang lebih baik ketimbang Standard ACL. Extended ACL mampu
melakukan filtering pada alamat sumber (source) dan alamat tujuan
(destination). Selain itu extended ACL memberikan keleluasaan kepada
admin jaringan dalam melakukan proses filtering dengan tujuan yang lebih
spesifik.

Router(config)#access-list [nomor daftar akses IP extended] [permit atau


deny] [protokol] [source address] [wildcard mask] [destination address]
[wildcard mask] [operator] [informasi port]

Pada konfigurasi diatas, nomor daftar akses IP extended adalah 100 – 199,
kemudian sama dengan standart ACL permit atau deny adalah sebuah
parameter untuk mengizinkan atau menolak hak akses. Protokol dapat
diisi dengan TCP, UDP, dsb. Destination address diisi dengan alamat yang
akan dituju, wildcard mask untuk menentukan jarak subnet. Operator
dapat diisi seperti eq
FUNGSI ACL
Fungsi ACL adalah sebagai berikut :
1. Membatasi trafik jaringan untuk meningkatkan kinerja
jaringan
2. Mengatur jalur trafik, salah satu contohnya
menghentikan routing update jika diperlukan untuk
menghemat bandwith
3. Pengontrolan daerah klien untuk mendapatkan akses
jaringan
4. Dapat memberikan hak akses keamanan dalam
jaringan
5. Memutuskan atau memblock trafik melalui interface
router.

Anda mungkin juga menyukai