Anda di halaman 1dari 17

Broadcast Domain, Collisition Domain, VLAN, Prinsip Kerja VLAN, dan InterVLAN Routing

Kategori: Jaringan Komputer

Diposting oleh dwiskb09 pada Selasa, 14 Desember 2010

1. Broadcast Domain

Broadcast Domain adalah Suatu area / wilayah dimana proses broadcast berpeluang untuk dikirimkan

Broadcast terjadi jika pengirim tidak mengetahui alamat data yang dituju, dia berusaha menyiarkan ke
seluruh LAN yang ada

Semua host akan menerima data ini.

Aliran broadcast tidak bisa dicegah oleh hub, bridge atau switch, switch akan meneruskan broadcast ke
seluruh port yang ada

Broadcast hanya bisa dicegah oleh router yang merupakan device layer 3
Contoh Gambar Broadcast Domain

2. Collision Domain

Collision Domain adalah suatu area dimana collision atau tubrukan data berpeluang terjadi pada suatu
LAN, karena berada pada waktu dan tempat yang sama.

Terjadi karena sistem CSMA/CD yang memakai satu media dipakai ramai-ramai, sehingga
memungkinkan pengiriman data secara bersamaan pada satu media, akibatnya terjadi
tabrakan/collision
Collision domain tejadi pada repeater dan hub, tidak pernah terjadi pada switch sbb switch membuat
aliran sendiri-sendiri setiap transmisi data

Bridge dan switch bisa dikatakan membagi/memecah collision domain menjadi 2 atau lebih collision
domain

Contoh Gambar Collisition Domain

3. VLAN

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang
dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti
halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut
berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

Prinsip utama sebuah LAN adalah, semua device yang berada pada satu LAN berarti berada pada satu
broadcast domain.

Sebuah broadcast domain mencakup semua device yang terhubung pada satu LAN dimana jika salah
satu device mengirimkan frame broadcast maka semua device yang lain akan menerima kopi dari frame
tersebut. Jadi pada dasarnya kita bisa menganggap LAN dan broadcast domain adalah hal yang sama.

Tanpa VLAN, sebuah switch akan menganggap semua interface (port) nya berada pada satu broadcast
domain; dengan kata lain, semua komputer yang terhubung ke switch tersebutberada pada satu LAN
yang sama. Dengan VLAN, switch bisa meletakkan beberapa interface ke dalam satu broadcast domain
dan beberapa interface yang lain ke dalam broadcast domain lain yang berbeda, sehingga tercipta
multiple broadcast domain. Masing-masing broadcast domain yang dibuat oleh switch inilah yang kita
sebut sebagai Virtual LAN (VLAN).

Contoh Gambar VLAN


4. Prinsip Kerja VLAN

· VLAn diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik
menggunakan port, MAC addresses dsb.

· Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan


dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database
harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN.

· Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di
atur.

· Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu
VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama.

· Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. Atau dapat pula
digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu
VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.

5. Inter VLAN Routing

VLAN dibuat dengan encapsulation dot 1Q berdasarkan IEEE 802.1Q, yaitu terjadi peristiwa tagging oleh
switch pada header frame ethernet, berupa VLAN ID, dan dengan tag yang terdapat pada header frame
inilah maka switch akan melihat port mana saja yang mempunyai VLAN ID yang sama dengan frame
tersebut, frame hanya akan diteruskan menuju port yang di set dengan VLAN ID yang sama dan
tidak akan diteruskan menuju port dengan VLAN ID yang berbeda, dengan metode inilah maka terjadilah
segmentasi LAN berdasarkan port pada switch, sehingga broadcast yang dihasilkan oleh salah satu host
tidak akan diteruskan menuju port dengan VLAN ID yang berbeda atau hanya akan diteruskan ke port
dengan VLAN ID yang sama, sehingga terjadi efisiensi pemakaian bandwidth. Kondisi inilah yang
membuat VLAN seolah-olah mempunyai banyak LAN dalam pengertian logical tetapi sebenarnya berada
dalam satu LAN dalam pengertian physical.

LAN-LAN yang berbeda pada VLAN ini harus mempunyai alamat network yang berbeda, sesuai dengan
prinsip dasar di network, maka jika ada dua atau lebih alamat network yang berbeda ingin
berkomunikasi maka harus melakukan peristiwa routing. Pada peralatan Cisco, routing antar VLAN bisa
dilakukan oeh switch itu sendiri asalkan switch tersebut mempunyai fasilitas routing yaitu Layer 3
Switch, jadi ada switch yang hanya mendukung layer 2 dan ada switch yang mendukung layer 3, tentu
dari sisi praktis layer 3 switch lebih praktis, dalam artian kita bisa membuat VLAN sekaligus melakukan
routing sehingga antar VLAN yang berbeda tadi bisa berkomunikasi, tetapi dari sisi cost, peralatan switch
layer 3 mempunyai harga yang lebih mahal dari switch layer 2.

Sebaliknya jika kita menggunakan switch layer 2 dalam membuat VLAN, kita untuk membuat antar VLAN
yang berbeda tadi berkomunikasi atau dengan kata lain melakukan routing antar VLAN maka kita harus
menggunakan peralatan tambahan berupa router, tentu dari sisi cost, itu berarti harus ada investasi
tambahan peralatan yaitu router.

Baca terus » | PDF | DOC | Komentar (0) | Selasa, 14 Desember 2010

Autonomous System

Kategori: Jaringan Komputer


Diposting oleh dwiskb09 pada Selasa, 07 Desember 2010

Autonomous System atau yang disingkat AS adalah suatu kelompok yang terdiri dari satu atau lebih IP
Prefix yang terkoneksi yang dijalankan oleh satu atau lebih operator jaringan dibawah satu kebijakan
routing yang didefinisikan dengan jelas. AS diperlukan bila suatu jaringan terhubung ke lebih dari satu AS
yang memiliki kebijakan routing yang berbeda. Contoh yang paling sering dijumpai adalah: jaringan yang
terhubung kepada dua upstream atau lebih ataupun eXchange Point, peering dengan jaringan lokal pada
eXchange Point.

Autonomous System Number atau yang disingkat ASN adalah nomor two-byte unik yang diasosiasikan
dengan AS. ASN digunakan sebagai pengidentifikasi yang memungkinkan AS untuk saling menukar
informasi routing dinamik dengan AS yang lain. Protokol routing eksterior seperti Border Gateway
Protocol (BGP) membutuhkan ASN untuk saling bertukar informasi antara jaringan.

Autonomous system, otonom dari suatu sistem. Misalnya sebuah koleksi end-system routers yang di
bawah kendali sebuah manajemen atau athority tunggal. Sistem ini biasanya memakai sebuah Interior
Gateway Protocol (IGP).

contoh topologi jaringan Autonomous System


Frame BGP (Border Gateway Protocol)

BGP merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar
Autonomous System(AS).BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway
Protocol(EGP) yang mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada
beberapa organisasi besar.Dalam menghubungkan antar Autonomous System(AS) BGP dibagi menjadi 2
macam :

-IBGP(Interior Border Gateway Protocol) yang mana fungsinya menghubungkan Autonomous System
yang sama.
-EBGP(Exterior Border Gateway Protocol) yang menghubungkan antar Autonomous System(AS) yang
berbeda.

Enkapsulasi pada BGP

Paket header BGP

Setiap paket BGP berisi header yang tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi fungsi dari paket
yang bersangkutan. Semua jenis pesan BGP menggunakan header paket dasar tersebut diantaranya
berisi :

- Pembuka , Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis ini merupakan paket pembuka sebuah sesi BGP.
Paket inilah yang pertama dikirimkan ke router tetangga untuk membangun sebuah sesi komunikasi.
Paket ini berisikan informasi mengenai BGP version number, AS number, hold time, dan router ID.

- Update , Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi rute-rute yang
ada.

Routing BGP berfungsi untuk mengkoneksikan antara network – network address yang berbeda
AS(Autonomous System)nya sehingga dapat terkoneksi. Protocol – protocol routing lainnya pada
routing IGP(Internal Gateway Protocol) dapat dihubungkan kedalam routing BGP dalam hal ini routing
IBGP yang akan menghandle routing – routing pada suatu AS. Routing IGP yang dimaksutd diatas antara
lain RIP, OSPF, IGRP, dan EIGRP maupun routing protocol lainnya. Misalnya protocol routing static,
default routing, IS-IS, dan juga routing EGP yang ada. Tujuan utama redistribute routing pada BGP adalah
untuk memperkenal routing protocol non-BGP ke routing BGP itu sendiri.

BGP sebagai inti Internet merupakan protocol routing external/exterior yang mehubungkan
AS( Autonomous System) berbeda dari suatu jaringan local ke berbagai jaringan lain atau
Internet(jaringan public). Dengan begitu banyak dan tingkat kesulitan dalam hal transfer paket data
terjadi, maka protocol routing bgp dituntut untuk memliki fitur – fitur yang dapat melakukan hal
tersebut.
Beberapa fitur tersebut terdapat pada atribut BGP yang merupakan inti daripada protocol bgp dan boleh
dikatakan bahwa kekuatan protocol bgp ada pada atribute tersebu. Atribute pada protocol routing bgp
seperti packet pada protocol routing lain lebih fleksibel dan mudah memanage atribute tersebut.

Untuk membentuk dan mempertahankan sebuah sesi BGP dengan router tetangganya, BGP mempunyai
mekanismenya sendiri yang unik. Pembentukan sesi BGP ini mengandalkan paket-paket pesan yang
terdiri dari empat macam. Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:

1. Open Message

Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis ini merupakan paket pembuka sebuah sesi BGP. Paket inilah
yang pertama dikirimkan ke router tetangga untuk membangun sebuah sesi komunikasi. Paket ini
berisikan informasi mengenai BGP version number, AS number, hold time, dan router ID.

2. Keepalive Message

Paket Keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan yang telah terbentuk antarkedua router
BGP. Paket jenis ini dikirimkan secara periodik oleh kedua buah router yang bertetangga. Paket ini
berukuran 19 byte dan tidak berisikan data sama sekali.

3. Notification Message

Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikan error yang terjadi terhadap sebuah sesi
BGP. Paket ini berisikan field-field yang berisi jenis error apa yang telah terjadi, sehingga sangat
memudahkan penggunanya untuk melakukan troubleshooting.

4. Update Message
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi rute-rute yang ada. Paket
ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada dalam jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama.
dalam paket pesan ini, yaitu Network-Layer Reachability Information (NLRI), path attribut, dan
withdrawn routes.

Atribut – atribut yang diberikan protocol bgp dapat menetukan jalur/path terbaik untuk dilalui suatu
jaringan local ke luar terdiri dari 10 atribute akan tetapi ada satu atribute keluaran cisco dan khusus
dipakai untuk produk/router cisco. Dibawah ini akan dijelaskan atribut – atribut pada bgp.

1. Origin

Atribut BGP yang satu ini merupakan atribut yang termasuk dalam jenis Well known mandatory. Jika
sumbernya berasal router BGP dalam jaringan lokal atau menggunakan asnumber yag sama dengan
yang sudah ada, maka indicator atribut ini adalah huruf “i” untuk interior. Apabila sumber rute berasal
dari luar jaringan lokal, maka tandanya adalah huruf “e” untuk exterior. Sedangkan apabila rute didapat
dari hasil redistribusi dari routing protokol lain, maka tandanya adalah “?” yang artinya adalah
incomplete.

2. AS_Path

Atribut ini harus ada pada setiap rute yang dipertukarkan menggunakan BGP. Atribut ini menunjukkan
perjalanan paket dari awal hingga berakhir di tempat Anda. Perjalanan paket ini ditunjukkan secara
berurut dan ditunjukkan dengan menggunakan nomor-nomor AS. Dengan demikian, akan tampak
melalui mana saja sebuah paket data berjalan ke tempat Anda.

3. Next Hop

Next hop sesuai dengan namanya, merupakan atribut yang menjelaskan ke mana selanjutnya sebuah
paket data akan dilemparkan untuk menuju ke suatu lokasi. Dalam EBGP-4, yang menjadi next hop dari
sebuah rute adalah alamat asal (source address) dari sebuah router yang mengirimkan prefix tersebut
dari luar AS. Dalam IBGP-4, alamat yang menjadi parameter next hop adalah alamat dari router yang
terakhir mengirimkan rute dari prefix tersebut. Atribut ini juga bersifat Wellknown Mandatory.
4. Multiple Exit Discriminator (MED)

Atribut ini berfungsi untuk menginformasikan router yang berada di luar AS untuk mengambil jalan
tertentu untuk mencapat si pengirimnya. Atribut ini dikenal sebagai metrik eksternal dari sebuah rute.
Meskipun dikirimkan ke AS lain, atribut ini tidak dikirimkan lagi ke AS ketiga oleh AS lain tersebut.
Atribut ini bersifat Optional Nontransitive.

5. Local Preference

Atribut ini bersifat Wellknown Discretionary, di mana sering digunakan untuk memberitahukan router-
router BGP lain dalam satu AS ke mana jalan keluar yang di-prefer jika ada dua atau lebih jalan keluar
dalam router tersebut. Atribut ini merupakan kebalikan dari MED, di mana hanya didistribusikan antar-
router-router dalam satu AS saja atau router IBGP lain.

6. Atomic Agregate

Atribut ini bertugas untuk memberitahukan bahwa sebuah rute telah diaggregate (disingkat menjadi
pecahan yang lebih besar) dan ini menyebabkan sebagian informasi ada yang hilang. Atribut ini bersifat
Wellknown Discretionary.

7. Agregator

Atribut yang satu ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai Router ID dan nomor
Autonomous System dari sebuah router yang melakukan aggregate terhadap satu atau lebih rute.
Parameter ini bersifat Optional Transitive.
8. Community

Community merupakan fasilitas yang ada dalam routing protokol BGP-4 yang memiliki kemampuan
memberikan tag pada rute-rute tertentu yang memiliki satu atau lebih persamaan. Dengan
diselipkannya sebuah atribut community, maka akan terbentuk sebuah persatuan rute dengan tag
tertentu yang akan dikenali oleh router yang akan menerimanya nanti. Setelah router penerima
membaca atribut ini, maka dengan sendirinya router tersebut mengetahui apa maksud dari tag tersebut
dan melakukan proses sesuai dengan yang diperintahkan. Atribut ini bersifat Optional Transitive.

9. Originator ID

Atribut ini akan banyak berguna untuk mencegah terjadinya routing loop dalam sebuah jaringan. Atribut
ini membawa informasi mengenai router ID dari sebuah router yang telah melakukan pengiriman
routing. Jadi dengan adanya informasi ini, routing yang telah dikirim oleh router tersebut tidak dikirim
kembali ke router itu. Biasanya atribut ini digunakan dalam implementasi route reflector. Atribut ini
bersifat Optional Nontransitive.

10. Cluster List

Cluster list merupakan atribut yang berguna untuk mengidentifikasi router-router mana saja yang
tergabung dalam proses route reflector. Cluster list akan menunjukkan path-path atau jalur mana yang
telah direfleksikan, sehingga masalah routing loop dapat dicegah. Atribut ini bersifat Optional
Nontransitive.

11. Weight

Atribut yang satu ini adalah merupakan atribut yang diciptakan khusus untuk penggunaan di router
keluaran vendor Cisco. Atribut ini merupakan atribut dengan priority tertinggi dan sering digunakan
dalam proses path selection. Atribut ini bersifat lokal hanya untuk digunakan pada router tersebut dan
tidak diteruskan ke router lain karena belum tentu router lain yang bukan bermerk Cisco dapat
mengenalinya. Fungsi dari atribut
ini adalah untuk memilih salah satu jalan yang diprioritaskan dalam sebuah router.

Apabila terdapat dua atau lebih jalur keluar maka dengan mengkonfigurasi atribut weight router dapat
menetukan salah satu path terbaik yang diprioriataskan sebagai jalur keluar dengan menentukan
priority tertinggi

Baca terus » | PDF | DOC | Komentar (0) | Selasa, 07 Desember 2010

Perhitungan Bandwidth EIGRP

Kategori: Jaringan Komputer

Diposting oleh dwiskb09 pada Rabu, 01 Desember 2010

EIGRP metrik

EIGRP adalah milik Cisco routing protokol yang dikembangkan untuk menjadi alternatif untuk negara
OSPF routing protokol IETF Link dan uang muka ketat dan terbatas Vector Jarak protokol seperti RIP dan
IGRP.

EIGRP tidak biasa seperti ini pendahulunya dalam metrik itu bukan nilai kumulatif dari satu nilai tunggal
seperti jalur hop atau bandwidth tapi koleksi nilai antarmuka. Koleksi nilai pergi untuk membuat metrik
disebut Komposit.

Metrik Komposit terdiri dari nilai berikut:


Bandwidth Delay (Diukur dalam 10s Keandalan Load MTU (Maximum Transmission Unit) Meskipun
EIGRP dapat menggunakan seluruh lima metrik ini hanya bandwidth minimum dan menunda digunakan
untuk menghitung metrik jalan.

Harus ditekankan bahwa bandwidth minimum adalah bandwidth minimum path lengkap, yang berarti
nilai bandwidth tidak menunjukkan dengan cara apapun jumlah hop router atau interface berapa
banyak bandwidth rendah ada di sepanjang jalan menuju tujuan. Keterlambatan bandwidth tidak seperti
adalah nilai kumulatif yang increment sebagai rute disebarkan di sepanjang jalur tersebut.

Cisco tidak menyarankan Menggunakan Kehandalan dan Load, karena nilai-nilai ini variabel dan akan
berubah secara dinamis menyebabkan protokol EIGRP untuk menghitung ulang rute menggunakan
siklus cpu memungkinkan perangkat ke bawah. MTU TIDAK digunakan dalam perhitungan metrik.

Bandwidth:

EIGRP menggunakan 50% dari bandwidth interface dikonfigurasi. Anda mungkin ingin mengubah nilai
bandwidth jika nilai yang berbeda sehingga EIGRP update tidak mengkonsumsi atau rawa interface tidak
perlu.

Para Metrik juga disebut sebagai K nilai, dan inilah nilai-nilai dalam proses routing EIGRP yang perlu
diubah untuk mematikan baik dan pada atau menyebabkan satu nilai metrik lebih disukai lebih dari satu
nilai metrik.

Bandwidth adalah bandwidth minimum kebalikan dari path dalam bit per detik skala dengan faktor 2,56
* 1012.

Delay:

Keterlambatan dihitung nilai kumulatif path lengkap. Penundaan ini diukur dalam puluhan mikrodetik.
Pengaturan penundaan antarmuka ke 1 akan menampilkan penundaan sebagai 10us akan mewakili
0.01ms, atau pengaturan penundaan sampai 10 akan menampilkan penundaan sebagai 100us akan
mewakili 0.10ms
Rumus untuk menghitung metrik adalah:

metrik = [k1 * bandwidth + (k2 bandwidth *) / (256 - load) + k3 *] delay

Jika K5 tidak sama dengan nol, Anda akan perlu melakukan operasi tambahan:

metrik = metrik * [K5 / (reliability + K4)]

Nilai pengaturan k dicatat di dalam setiap EIGRP halo paket, jika nilai K tidak cocok akan menyebabkan
hubungan EIGRP tetangga gagal.

Metrik EIGRP diwakili dengan 32-bit bidang max EIGRP metrik adalah desimal 4294967040

Metrik dikonfigurasi sebagai berikut:

R2 (config) # router eigrp 1

R2 (config-router) # metrik?

Aktifkan ditentukan dalam Holddown Timers EIGRP ditentukan dalam Holddown Timers

Iklan-hop maksimum rute EIGRP lebih besar dari hops sebagai unreachable

Ubah EIGRP koefisien bobot metrik

R2 (config-router) # bobot metrik?

0-4293967295 Jenis Layanan (Hanya KL 0 didukung)

KL dimaksudkan oleh cisco untuk digunakan untuk menandai pesan EIGRP sehingga mereka dapat
ditangani oleh QoS

R2 (config-router) # bobot metrik 0?

0-4293967295 K1

K1 = Bandwidth, nilai ini merupakan Bandwidth K yang secara default di set ke 1


R2 (config-router) bobot metrik # 0 1?

0-4293967295 K2

Load K2 =, nilai ini merupakan beban K, yang secara default diatur ke 0

R2 (config-router) # bobot metrik 0 1 0?

0-4293967295 K3

Load K3 =, nilai ini merupakan Delay K, yang secara default di set ke 1

R2 (config-router) # bobot metrik 0 1 0 1?

0-4293967295 K4

Load K4 =, nilai ini merupakan Keandalan K, yang secara default diatur ke 0

R2 (config-router) # bobot metrik 0 1 0 1 0?

0-4293967295 K5

K5 = beban, nilai ini merupakan MTU K, yang secara default diatur ke 0

R2 (config-router) # bobot metrik 0 1 0 1 0 0

EIGRP K-nilai digunakan untuk mengatur berapa banyak pentingnya diberikan kepada komponen eigrp
metrik. Jadi, secara default, eigrp telah ditetapkan, sehingga pentingnya "" dari semua nilai K terpisah
dari dari bandwidth dan delay adalah nol karena k-nilai untuk komponen-komponen adalah nol.

Pentingnya dari bandwidth dan delay, secara default, 1 karena komponen-komponen dari metrik
memiliki nilai K-1.

Jika Anda ingin eigrp mempertimbangkan bandwidth dua kali lebih penting seperti keterlambatan,
misalnya, Anda akan membuat bandwidth K-nilai dua kali lebih besar nilai K-penundaan itu.

Anda mungkin juga menyukai