Anda di halaman 1dari 25

MATERI TUTORIAL ONLINE

MSIM4316 ADMINISTRASI JARINGAN


SESI 4
Virtual Local Area Network
Dan
Reliabilitas dan Availabilitas Jaringan
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Terbuka
PERANGKAT JARINGAN LAN

• Dalam mengimplementasikan jaringan local area network (LAN)


diperlukan beberapa perangkat yang berfungsi untuk
menghubungkan beberapa host. Dalam menentukan perangkat
jaringan yang akan dipergunakan untuk menghubungkan antara
jaringan dan host, dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya
adalah sebagai berikut.
Mekanisme Perangkat dalam Menangani Jenis
Lalulintas/Trafik Paket Data

• Unicast; suatu bentuk lalulintas data dari satu host yang


dikirimkan ke suatu host lainnya. Contoh implementasi
dari unicast ketika Anda menghubungi suatu host yang
beralamatkan 192.168.1.5 dengan menggunakan
perintah ping 192.168.1.5.
• Broadcast; suatu bentuk lalulintas data dari satu host
yang dikirimkan ke semua host yang berada di dalam
satu network address
• Multicast; suatu bentuk lalulintas data dari satu host
yang dikirimkan ke beberapa host
• Anycast, merupakan pengembangan dari multicast,
bentuk lalulintas data yang mengirimkan data ke
anggota terdekat
Mekanisme Perangkat dalam Menangani Collision

• Untuk menghindari terjadinya collision, perangkat yang dapat


digunakan untuk menghubungkan antar host dapat berupa switch
atau router. Setiap interface yang terdapat pada perangkat router dan
switch akan membentuk 1 collision domain. Sehingga pada suatu
perangkat switch dan router dapat terdiri atas beberapa collision
domain tergantung jumlah port yang terpasang; selain itu perangkat
tersebut juga dapat difungsikan sebagai sarana untuk memperbanyak
jumlah collision domain pada suatu jaringan.
Mekanisme Perangkat Menghubungkan antar
Network Address

• Setiap host diidentifikasi oleh suatu alamat. Alamat yang terpasang


pada suatu host terdiri atas dua bagian, yakni bagian network dan
host. Perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antar host
yang berada pada network address yang berbeda dapat
menggunakan router, sedangkan antar host yang berada dalam satu
network address yang sama dapat dihubungkan dengan
menggunakan perangkat switch atau hub.
• Hub, merupakan perangkat jaringan yang bekerja di layer 1 OSI reference model. Memiliki
sifat single collision domain dan single broadcast domain. Penggunaan hub akan berdampak
memperbesar ukuran/kapasitas (volume/daya tampung) collision dan broadcast domain,
namun memperkecil jumlah (banyaknya) collision domain dan broadcast domain.
• Switch, merupakan perangkat jaringan yang bekerja di layer 2 OSI reference model. Memiliki
sifat multiple collision domain dan single broadcast domain. Penggunaan switch akan
berdampak memperkecil ukuran/kapasitas (volume/daya tampung) collision domain, namun
dapat memperbesar banyaknya (jumlah) collision domain. Switch juga berfungsi untuk
memperbesar jumlah ukuran/kapasitas broadcast domain dan memperkecil jumlah broadcast
domain.
• Router, merupakan perangkat jaringan yang bekerja di layer 3 OSI reference model. Memiliki
sifat multiple collision domain dan multiple broadcast domain. Penggunaan router akan
berdampak memperkecil ukuran/kapasitas collision dan broadcast domain serta
memperbesar jumlah collision dan broadcast domain.
Collision Domain (CD) 1 Collision Domain (CD) 2
Router

Collision Domain (CD) 1

CD 3 CD 4 CD 5 CD 6 CD 7 CD 8
CD 2 CD 3 CD 4 CD 5 CD 6 CD 7

Broadcast Domain 1 Broadcast Domain 2

1 Broadcast Domain
KONSEP VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK
(VLAN)

• VLAN merupakan mekanisme pengelompokan jaringan yang


dilakukan secara logik di dalam jaringan switch.
Pengaturannya dapat dilakukan berdasarkan port yang
terdapat di switch atau MAC address dari host. VLAN
berfungsi memisahkan broadcast domain pada jaringan
switch, sehingga VLAN dapat memperbanyak jumlah
broadcast domain dan memperkecil ukuran/kapasitas
broadcast domain. Satu VLAN identik dengan satu broadcast
domain dan satu subnet address. Pembentukan VLAN dapat
dikelompokkan berdasarkan lokasi fisik, departemen, fungsi,
atau kelompok kerja. Hal ini yang membedakan dengan
pengelompokan oleh router; pemisahan broadcast domain
cenderung dilakukan berdasarkan lokasi fisik sehingga
kurang fleksibel. Perbedaan lainnya adalah VLAN melakukan
pemisahan broadcast domain dilakukan pada layer 2,
sedangkan router melakukannya pada layer 3.
kemampuan dari penerapan teknologi VLAN

• Mengontrol broadcast, semakin banyak jumlah pengguna yang terdapat pada suatu
jaringan akan mempengaruhi kapasitas broadcast domain sehingga dapat berakibat
terhadap menurunnya kinerja jaringan switch. Mekanisme VLAN dapat diterapkan
pada perangkat switch agar pengiriman data jenis broadcast hanya dapat diterima oleh
host yang berada di dalam broadcast domain yang sama dengan pengirim.
• Meningkatkan keamanan, mekanisme pengelompokan yang dilakukan VLAN di layer 2
akan menambah usaha yang harus dilakukan oleh hacker untuk dapat melakukan
aktivitas sniffing. Pemisahan segmen yang dilakukan VLAN juga meminimalkan
penyebaran virus jaringan yang dilakukan melalui pengiriman secara broadcast.
• Meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas, pengelompokan yang dilakukan VLAN
bersifat logik sehingga tidak bergantung pada lokasi fisik seperti halnya yang dilakukan
router. Penambahan jaringan VLAN dapat dilakukan sesuai dengan pertumbuhan
jaringan.
PROTOKOL TRUNKING

• Port trunk bermanfaat untuk meminimalisasi kebutuhan port yang


menghubungkan dengan switch lain agar dapat melewatkan lalulintas
data antar VLAN yang sama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
adanya dukungan dari suatu protokol trunking.
Terdapat beberapa jenis protokol trunking antara lain sebagai berikut.
• IEEE 802.1Q atau dot 1Q, merupakan protokol trunking yang bersifat
open standart dan yang paling umum digunakan oleh berbagai jenis
switch yang manageable.
• ISL (Inter Switch Link), merupakan protokol trunking yang bersifat
proprietary Cisco, sehingga hanya mendukung dan dipergunakan
oleh/pada sesama perangkat switch Cisco.
INTER-VLAN

• Inter VLAN merupakan suatu mekanisme yang digunakan untuk


menghubungkan antara suatu VLAN dengan VLAN lainnya. Terdapat
tiga cara untuk menghubungkan antar anggota VLAN yang berbeda.
• Routing tradisional; antar VLAN dihubungkan dengan menggunakan
perangkat router, satu interface router terhubung dengan satu VLAN.
Mekanisme ini kurang efisien dalam/pada penggunaan interface
router, jika terdapat 10 VLAN maka untuk menghubungkan 10 VLAN
tersebut membutuhkan 10 interface router.
• Router on stick, antar VLAN dihubungkan dengan menggunakan
perangkat router, satu interface router terhubung dengan banyak
VLAN dengan menerapkan teknik sub-interface pada interface router
sehingga dapat terhubung dengan beberapa VLAN secara logik.
• Switched Virtual Interface (SVI) pada Multi
Layer Switch (MLS), mekanisme ini
dilakukan pada perangkat switch MLS yang
memiliki fitur SVI. SVI merupakan interface
virtual yang dikonfigurasikan pada MLS,
satu interface virtual ini merupakan
interface virtual yang terhubung dengan
suatu VLAN, sehingga penomoran
interface-nya pun dapat disesuaikan
dengan nomor VLAN dan bertindak
sebagai gateway dari suatu VLAN.
REDUNDANCY DAN FAULT TOLERANT

Redundancy dalam jaringan merupakan mekanisme yang digunakan


untuk memastikan kehandalan dan ketersediaan jaringan. Manfaat dari
mekanisme redundancy dan fault tolerant dalam jaringan sebagai
berikut.
• Untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan dalam suatu sistem
sehingga jaringan dapat terus beroperasi.
• Untuk membagi beban dan sekaligus meningkatkan kapasitas.
Redundancy dapat memberikan manfaat jika dilakukan dengan
perencanaan yang baik, penerapan redundancy dapat menimbulkan
masalah jika dilakukan secara sembarangan. Penerapan redundancy
pada sistem jaringan switch akan membentuk topologi lingkaran
(looping) sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah di antaranya:
• broadcast storm,
• multiple frame copies.
• Broadcast storm terjadi ketika
salah satu host atau server
melakukan pengiriman secara
broadcast pada jaringan switch
yang membentuk lingkaran. Hal
tersebut terjadi karena sifat
perangkat switch ketika menerima
lalulintas data broadcast akan
melewatkan dan mengirimkan ke
seluruh port.
• Multiple frame copies, terjadi ketika suatu host
mengirimkan data secara unicast pada topologi
yang membentuk lingkaran. Perhatikan Gambar
5.2, ketika server mengirimkan data secara
unicast ke jaringan lain yang melewati router,
maka data akan dikirimkan ke interface
gateway (router) melalui segmen 1 dari server
langsung ke interface router, akan tetapi
terdapat pula lalulintas data unicast yang
dikirim ke interface gateway router melalui
segmen 2 lanjut ke Switch-A, kemudian
interface gateway, sehingga interface yang
terdapat di router tersebut menerima data
unicast yang sama secara berulang.
KONSEP SPANNING TREE PROTOCOL

• Spanning tree protocol atau protokol


IEEE 802.1D merupakan protokol
yang melakukan pemutusan bentuk
lingkaran pada jaringan switch
dengan cara membuat salah satu port
yang membentuk lingkaran berstatus
‘blocking’ (terblokir) sehingga tidak
dapat melewatkan lalulintas data.
ETHERCHANNEL
Etherchannel merupakan teknologi yang
menggabungkan beberapa jalur fisik menjadi
satu jalur secara logik di jaringan switch dan
router. Etherchannel dilakukan agar
penggunaan jalur redundant antara perangkat
switch atau router dapat lebih efisien.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan
penerapan etherchannel antara lain berikut ini.
• Meningkatkan lebar saluran bandwidth.
• Pemanfaatan jalur lebih optimal, tidak hanya
sekedar backup, tetapi dapat dimanfaatkan
untuk berbagi beban pada kondisi normal.
Redundancy Jaringan Router

• Redundancy dan fault tolerant pada perangkat router sangat


diperlukan agar dapat menjamin ketersediaan pada jaringan router.
Mekanisme First Hop Routing Protocol digunakan untuk menyediakan
redundancy dan fault tolerant pada perangkat router.
FIRST HOP ROUTING PROTOCOL (FHRP)

First Hop Redundancy Protocol (FHRP) merupakan protokol yang


menyediakan kemampuan pada dua atau beberapa perangkat router
untuk melakukan mekanisme fault tolerant dan redundancy secara
otomatis. FHRP memiliki tiga metode protokol utama seperti berikut.
• Virtual Router Redundancy Protocol (VRRP).
• Hot Standby Router Protocol (HSRP).
• Gateway Load Balancing Protocol (GLBP).
HOT STANDBY ROUTING PROTOCOL
(HSRP)

HSRP merupakan salah satu metode FHRP yang


menyediakan mekanisme redundancy dan fault
tolerant dalam kelompok router (proprietary Cisco)
yang membentuk alamat IP virtual dan terdiri atas:
• 1 (satu) active router, dipilih untuk menangani
permintaan yang dikirim dari workstation ke
virtual router yang dibentuk oleh active dan
standby router;
• 1 (satu) standby router, router yang bertindak
sebagai cadangan jika active router mengalami
kegagalan atau kerusakan;
• 1 (satu) atau beberapa virtual router, router yang
secara virtual terbentuk oleh active dan standby
router;
• 1 (satu) atau beberapa candidate router (tidak
wajib tersedia).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai